The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Panduan Model Pembelajaran MKWK berbasis Proyek UIM

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Pengajar Sadaruddin, 2023-10-01 23:53:26

Panduan Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek

Panduan Model Pembelajaran MKWK berbasis Proyek UIM

Keywords: Pembelajaran MKWK berbasis Proyek

i


ii


iii PANDUAN MODEL PEMBELAJARAN MATA KULIAH WAJIB KURIKULUM BERBASIS PROYEK DOKUMEN MILIK UNIT PELAKSANA TEKNIS MATA KULIAH WAJIB KURIKULUM DAN KE-ASWAJA-AN UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR AL-GAZALI Dilarang keras memperbanyak, memfotokopi, mencetak, atau menerbitkan sebagianmaupun seluruh isi dokumen ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari Unit Pelaksana Teknis MKWK dan Ke-Aswaja-an UIM Al-Gazali UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR AL-GAZALI KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 2023


iv DOKUMEN MILIK UNIT PELAKSANA TEKNIS MKWK DAN KE-ASWAJA-AN UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR AL-GAZALI PANDUAN PEMBELAJARAN MODEL MKWK BERBASIS PROYEK Pelindung Rektor Universitas Islam Makassar AlGazali Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag. Pengarah Wakil Rektor I UIM Al-Gazali Dr. Ir. Ahmad Hanafi, ST., MT. IPM. Wakil Rektor II UIM Al-Gazali Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D. Penanggungjawab Kepala UPT MKWK dan Ke-Aswaja-an UIM Al-Gazali Dr. Hj. Mardyawati, M. Pd. Tim Penyusun Dr. Hj. Andi Herawati, M.Ag. (Ketua) Dr. Sadaruddin, S.Pd., M.Pd. (Sekretaris) Supriadi, S.Pd., M.Pd. (Anggota) Muhajirin, S.Fil.I., M.Fil.I. (Anggota) Erniati, S.Pd., M.Pd. (Anggota) Unit Pelaksana Teknis MKWK dan Ke-Aswaja-an Universitas Islam Makassar Al-Gazali Jalan Perintis Kemerdekaan KM.9 No. 29 Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia website: www.uim-makassar.ac.id copyright © 2023


v DAFTAR ISI DAFTAR ISI...................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 B. Dasar Hukum .............................................................................................. 3 C. Tujuan ......................................................................................................... 3 D. Sasaran ........................................................................................................ 4 E. Manfaat ....................................................................................................... 4 BAB II KONSEP PEMBELAJARAN MKWK BERBASIS PROYEK........... 7 A. Pendahuluan ................................................................................................ 7 B. Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK).................................................... 9 C. Pengembangan Model Pembelajaran (MKWK) Berbasis Proyek .............. 11 BAB III PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN MKWK BERBASIS PROYEK........................................................................................................... 15 A. Perencanaan .............................................................................................. 15 B. Pelaksanaan............................................................................................... 17 C. Penilaian.................................................................................................... 23 D. Output dan Outcome.................................................................................. 28


vi KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya, tim perumus pengembangan model pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) berbasis proyek Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali dapat menyusun buku panduan model pembelajaran MKWK berbasis proyek ini. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dalam Pasal 35mengamanatkan setiap perguruan tinggi wajib menyelenggarakan mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Tim perumus merancang model pembelajaran MKWK berbasis proyek hanya meliputi tiga mata kuliah, yaitu, Agama, Pancasila dan Bahasa Indonesia, karena ketiganya terprogram dalam struktur kurikulum UIM Al-Gazali pada semester gazal, sedangkan mata kuliah kewarganegaraan pada semester genap. Pelaksanaan ketiga mata kuliah tersebut menggunakan case-method dan teambased project learning sebagai salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Pengembangan model pembelajaran MKWK merupakan hal yang sangat penting untukmemastikan kualitas pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, kami perlu menyusun panduan model pembelajaran MKWK berbasis proyek ini sebagai upaya mengembangkan model pembelajaran yang inovatif dan efektif dalam penyelenggaran perkuliahan MKWK. Panduan ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi dosen pengampu mata kuliah wajib kurikulum dalam menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS), melaksanakan dan memberikan penilaian hasil belajar mahasiswa terhadapa MKWK berbasis proyek. Kami berharap panduan pelaksanaan ini dapat memberikan manfaat bagi perguruan tinggi, mahasiswa, dosen, danmasyarakat. Akhir kata, semoga panduan model pembelajaran MKWK berbasis proyek dapat berguna bagi perkembangan Pendidikan Tinggi di Indonesia terkhusus Universitas Islam Makassar. Makassar, 27 Agustus 2023 Rektor UIM Al-Gazali . Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.Ag.


1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 35 bahwa setiap perguruan tinggi wajib menyelenggarakan mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Secara teknis, pelaksanaan MKWK diatur dalam Keputusan Dirjen Dikti Nomor 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi. Lebih dari itu, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3/M/2021 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2021, mensyaratkan bahwa pembelajaran harus menggunakan case-method dan team-based project learning dengan bobot penilaian 50%. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut menekankan pentingnya model pembelajaran berbasis proyekdalam merespon tuntutan dan perkembangan zaman yang berbasis pada nilai-nilai luhur bangsa. Model pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model pembelajaranyang dapat membantu mahasiswa untuk memahami substansi materi secara lebih baik dan membentuk keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa kini dan masa yang akan datang. Model pembelajaran ini juga dapat membantu mahasiswa dalam memahami keterkaitan antara teori dan praktik, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menerapkan nilai-nilai luhur.Pada sisi yang lain, pembelajaran berbasis proyek ini turut memberikan sumbangsih dan kontribusi nyata mahasiswa (perguruan tinggi) dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat yang semakin kompleks.


2 Proyek dalam kerangka perkuliahan MKWK diorientasikan menggunakan pendekatan terintegrasi minimal 2 mata kuliah dan pembelajaran difokuskan untuk menemukan solusi terhadap permasalahan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan berbasis saintifik dan nilainilai luhur bangsa agar menjadi warga negarayang efektif dan produktif di masa yang akan datang. Perlu digarisbawahi bahwa pembelajaran MKWK berbasis proyek ini tidak dimaksudkan untuk meleburkan atau menggabungkan empat mata kuliah MKWK dalam satu mata kuliah, namun dua atau lebih mata kuliah melakukan proyek bersama. Adanya berbagai keterbatasan baik dalam sumber daya, kebijakan, dan lain sebagainya yang dimiliki perguruan tinggi menjadikan pengembangan model pembelajaran berbasis proyek belum berjalan maksimal. Oleh karena itu, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia memfasilitasi Program Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek. Program bantuan ini bertujuan untuk membantu perguruan tinggi dalam mengembangkan model pembelajaran MKWK berbasis proyek yang inovatif dan efektif, sehingga dapat memastikan kualitas pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan daya saing lulusan perguruan tinggi dalam menghadapi dunia kerja. Salah satu luaran program bantuan ini adalah dokumen berupa panduan pengembangan model pembelajaran MKWK berbasis proyek sebagai panduan dosen terkhusus pengampu mata kuliah MKWK dalam mengembangkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar mahasiswa MKWK berbasis proyek lingkup Univesitas Islam Makassar.


3 B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang PendidikanTinggi; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi; 4. Peraturan Pemerintah (PP) tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022 tentang Standar Biaya Masukan (SBM) Tahun 2023; 9. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3/M/2021 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2021; 10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi C. Tujuan Panduan model pembelajaran MKWK berbasis proyek memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:


4 1. Mendukung pengembangan kurikulum pendidikan tinggi yang berorientasi padaproses pembelajaran aktif dan inovatif; 2. Mendorong perguruan tinggi untuk membentuk unit pelaksana akademik MKWK (bagi yang belum memiliki) atau untuk meningkatkan kapasitas/kemampuan unit pelaksana akademik MKWK pada Perguruan Tinggi (bagi yang sudah memiliki), dalam melakukan inovasi pembelajaran MKWKberbasis proyek; 3. Meningkatkan motivasi dan kecakapan para dosen dalam mengimplementasikan/ mengaplikasikan model pembelajaran berbasis proyek; 4. Meningkatkan kecakapan mahasiswa dalam menganalisis dan memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan, berbasis nilai- nilai luhur bangsa dan dengan pendekatan saintifik, sehingga menjadi warga negara yang baik (good citizenship) dan efektif serta produktif, baik di masa sekarang maupun di masa depan, sesuai dengan profesinya masing-masing; 5. Membangun suasana akademik yang kondusif dan proses pembelajaran yang partisipatif, kolaboratif, inovatif, kreatif, solutif, menyenangkan dan bermakna; 6. Menjadikan MKWK sebagai sarana yang strategis untuk membangun karakter mahasiswa pada khususnya dan civitas akademika perguruan tinggi pada umumnya. D. Sasaran Sasaran dari panduan model pembelajaran MKWK berbasis proyek ini adalah dosen pengampu MKWK Universitas Islam Makassar. E. Manfaat Panduan model pembelajaran MKWK berbasis proyek diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh perguruan tinggi, mahasiswa, dosen, dan masyarakat.


5 1. Bagi perguruan tinggi: meningkatnya kapasitas/kemampuan unit pelaksana akademik MKWK pada perguruan tinggi dalam mengelola pembelajaran MKWK yang inovatif dan berbasis proyek sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa; 2. Bagi mahasiswa: mampu memahami dan mengimplementasikan materi MKWK yang sarat nilai secara tekstual dan kontekstual melalui pengalaman belajar yang aktif dan bermakna dalam bentuk tindakan nyata untuk memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan sesuai dengan konstitusi negara, baik masa kini maupun di masa depan, sebagai warga negara yang efektif dan produktif, sesuai dengan profesinya; 3. Bagi dosen: memiliki motivasi dan kecakapan dalam mengimplementasikan/ mengaplikasikan pembelajaran berbasis proyek untuk menguatkan karakter moral berbasis nilai-nilai luhur bangsa dan karakter kinerja sebagai warga negara yang efektif dan produktif guna menunjang kemajuan bangsa; 4. Bagi masyarakat: merasakan manfaat positif dari peran mahasiswa yang konstruktif dalam memberikan masukan dan tindakan nyata untuk memecahkan masalah sosial-kemasyarakatan dengan berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa dan pendekatan saintifik melalui berbagai proyek yang diselesaikan oleh mahasiswa.6


6


7 BAB II KONSEP PEMBELAJARAN MKWK BERBASIS PROYEK A. Pendahuluan Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Universitas Islam Makassar (UIM) mewujudkan lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan standar kompetensi lulusan–sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial; pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran; keterampilan (keterampilan umum dan khusus) merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran (Kemendikbud, 2020b). Untuk mendukung hal tersebut, capaian pembelajaran yang ada di UIM pun mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)–khususnya pada jenjang S-1 adalah KKNI level 6. KKNI sendiri merupakan sebuah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan pelatihan kerja serta pengalaman kerja.


8 Gambar 1. Pencapaian level kualifikasi melalui berbagai alur Capaian pembelajaran mata kuliah yang mengacu pada KKNI level 6 diharapkan dapat menciptakan lulusan dengan sikap dan tata nilai sebagai berikut: bertakwa kepada Tuhan YME; memiliki moral, etika, dan kepribadian yang baik dalam menyelesaikan tugasnya; berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, serta mendukung perdamaian dunia; mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya; menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama, serta pendapat/temuan orisinal orang lain; dan menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas (Purnomo, dkk., 2021). Selain itu, lulusan pendidikan tinggi diharapkan mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi; dan menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Hal tersebut sesuai dengan fungsi dari MKWK–membentuk watak dan keadaban mahasiswa yang bermartabat (Satriani, 2020).


9 B. Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) di Universitas Islam Makassar mengacu pada keputusan Dirjendikti No 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum (MKWK) Pendidikan Tinggi yang menetapkan bahwa MKWK Pendidikan Tinggi terdiri atas: agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia. Namun dalam panduan ini, hanya memuat tiga MKWK yaitu agama, Pancasila, dan bahasa Indonesia sebagai dasar pengembangan model pembelajaran MKWK berbasis proyek, mengingat kurikulum UIM menetapkan ketiga MKWK tersebut berada pada semester yang sama yaitu semester gazal dan kewarganegaraan pada semester genap. Uraian ketiga mata kuliah sebagai berikut: 1. Agama Mata kuliah agama merupakan pendidikan untuk membentuk mahasiswa menjadi manuasia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan menghargai pendapat (Kemendikbud, 2020a). Substansi mata kuliah agama Islam meliputi (Kemendikbud, 2020a): a. agama Islam dalam pengembangan manusia seutuhnya dan sarjana muslim yang profesional; b. konsep bertuhan sebagai determinan dalam pembangunan manusia beriman dan bertakwa kepada Allah SWT yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah; c. Islam dalam menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat, dalam konteks kehidupan modern; d. integrasi iman, Islam dan ihsan dalam membentuk manusia seutuhnya (insan kamil); e. membangun paradigm Qurani dalam menghadapi perkembangna sains dan teknologi modern;


10 f. membumikan Islam di Indonesia agar Islam dirasakan sebagai kebutuhan hidup, bukan sebagai beban hidup dan kewajiban g. membangun persatuan dalam keberagaman yang dinamis dan kompleks dalam konteks kehidupan sosial budaya Indonesia yang plural; h. Islam menghadapi tantangan modernisasi, untuk menunjukkan kompatibilitas Islam dengan dunia modern saat ini; i. kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia yang damai, bersahabat, dan sejahtera lahir dan batin secara bersama sama; j. peran masjid dalam membangun umat yang religious-spritualistis, sehat rohani dan jasmani, cerdas (emosional, intelektual, dan spiritual) dan sejahtera; dan k. implementasi Islam yang rahmatan lil ‘alamin. 2. Pancasila Mata kuliah Pancasila merupakan pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideology bangsa Indonesia (Kemendikbud, 2020a). Substansi mata kuliah Pancasila meliputi (Kemendikbud, 2020a): a. pengantar pendidikan Pancasila; b. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia; c. Pancasila sebagai dasar negara; d. Pancasila sebagai ideologi nasional; e. Pancasila sebagai system filsafat; f. Pancasila sebagai system etika; dan g. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu. 3. Bahasa Indonesia Mata kuliah Bahasa Indonesia merupakan pendidikan yang menjadikan mahasiswa mampu mengungkapkan pikiran baik secara lisan maupun tulisan dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, menjadikan bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan dan menjadi alat


11 pemersatu bangsa (Kemendikbud, 2020a). Substansi mata kuliah Bahasa Indonesia meliputi (Kemendikbud, 2020a): a. hakikat bahasa Indonesia seagai bahasa persatuan dan bahasa negara; b. mengeksplorasi teks dalam kehidupan akademik (penanaman nilai dan hakikat bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan); c. menjelajah dunia pustaka; d. mendesain proposal penelitian dan proposal kegiatan; e. melaporkan hasil penelitian dan hasil kegiatan; dan f. mengaktualisasikan diri dalam artikel ilmiah Substansi kajian pada setiap MKWK dapat dikembangkan oleh dosen sesuai perkembangan zaman dan keilmuan. Pengembangan substansi kajian pada setiap MKWK dapat dilakukan dengan menggali dan menyisipkan muatan yang aktual dan kontekstual dan dapat disesuikan dengan karakteristik mata kuliah dan program studi, termasuk pengembangan model pembelajaran MKWK berbasis proyek dengan mengacu pada muatan aktual dan kontekstual (Kemendikbud, 2020a) antara lain mengenai: a. kearifan lokal; b. narkoba; c. dekadensi moral; d. bela negara; e. cinta tanah air; f. peka kelestarian lingkungan; g. tanggap bencana; h. radikalisme; i. kesadaran pajak; dan j. korupsi. C. Pengembangan Model Pembelajaran (MKWK) Berbasis Proyek Penyelenggaraan MKWK mengandung muatan yang aktual dan


12 kontekstual. Adapun mata kuliah yang termasuk ke dalam MKWK adalah Agama, Pancasila, dan Bahasa Indonesia. Pembelajaran MKWK bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan kebutuhan hidup bersama dalam masyarakat baik secara nasional maupun global. MKWK pada regulasi pendidikan tinggi dianggap sebagai produk kebijakan secara jelas dan tegas mengandung empat unsur kompetensi atau kecakapan pembelajaran berupa sikap, ilmu pengetahuan, pemberian keterampilan khusus, dan keterampilan umum. Gambar 2. Alur pemetaan capaian pembelajaran MKWK Berdasarkan gambar 2, capaian pembelajaran MKWK dirumuskan dalam prinsip pendidikan berbasis luaran/OBE. Luaran yang diharapkan merupakan bentuk kolaborasi antar ketiga mata kuliah yang ada dalam MKWK sehingga menghasilkan pembelajaran berbasis proyek. Untuk mencapai pembelajaran berbasis proyek tersebut, MKWK akan menggunakan metode penyelesaian masalah dengan menggunakan design thinking. Oleh karena itu, MKWK dirancang dalam pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang memberikan penekanan pada pemecahan masalah sebagai usaha kolaboratif pembelajaran tertentu. Pembelajaran ini dilaksanakan dengan melibatkan


13 mahasiswa pada tugas kompleks dalam kelompok pembelajaran transformatif. Dengan demikian, mahasiswa mampu secara mandiri memecahkan masalah yang mereka temukan dan menyelesaikannya dengan solusi yang mereka temukan atau buat sendiri pula. Pembelajaran berbasis proyek menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarana untuk mencapai standar pendidikan nasional–mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (secara umum dan khusus)–dan mahasiswa dituntut untuk memecahkan masalah dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat hingga mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata (Satriani, 2020). Manfaat pembelajaran ini adalah mahasiswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, meningkatkan kreativitas dan motivasi mahasiswa. Memberikan kesempatan besar kepada mahasiswa untuk berkreasi dengan ilmu yang dimiliki, melakukan investigasi (survei/observasi), menerapkan pengetahuan untuk menghasilkan sebuah luaran/solusi yang dapat bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu, pembelajaran ini pun dibuat agar mahasiswa yang lebih aktif dalam pembelajaran dengan bekerja sama dalam satu kelompok. Oleh karena itu, penggunaan metode design thinking sangat cocok dalam pembelajaran berbasis proyek MKWK. Metode design thinking adalah sebuah metode untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan pendekatan berbasis solusi. Metode ini sangat efektif dalam mengatasi masalah kompleks dengan memahami kebutuhan manusia. Metode ini sangat diperlukan saat ini dan nanti karena menjadi pusat proses inovasi yang menekankan pada eksplorasi, empati, definisi, ide, dan prototipe (Ar Razi, dkk., 2018). Tabel 3. Tahap Design Thinking Tahap Deskripsi Eksplorasi eksplorasi beberapa bacaan sebagai pemantik untuk memilih 1 isu pilihan yang paling menarik untuk dibahas. Empati membangkitkan dan menanam sikap empati karena untuk mendapatkan


14 solusi terbaik dalam menyelesaikan suatu masalah. Tahap ini sangat penting untuk proses design thinking. Definisi mengidentifikasi dan menjelaskan masalah yang ada berdasarkan observasi atau survei di lapangan. Tahap ini akan sangat membantu untuk mengumpulkan ide-ide hebat yang mungkin dapat memecahkan masalah Ide berpikir out of the box mendapatkan solusi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Tahap ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik pengumpulan ide lainnya sehingga dapat menemukan cara terbaik untuk memecahkan masalah. Prototipe membuat atau membangun sebuah rencana karena telah memiliki gagasan yang lebih baik tentang kendala dan masalah sehingga dapat lebih mengeksplorasi solusi untuk masalah yang akan dibuat. Tes menguji menggunakan solusi terbaik yang diidentifikasi selama tahap prototipe (Kemendikbud, 2020a).


15 BAB III PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN MKWK BERBASIS PROYEK A. Perencanaan Perencanaan model pembelajaran MKWK berbasis proyek untuk ketiga mata kuliah yaitu Agama, Pancasila, dan Bahasa Indonesia tertuang dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang memuat Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan instrumen evaluasi pembelajaran yang berdasarkan substansi mata kuliah masing-masing. Berikut uraian substansi ketiga mata kuliah adalah sebagai berikut: 1. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) RPS atau istilah lain menurut SN-Dikti Pasal 12, paling sedikit memuat: a. nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; b. capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; c. kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; d. bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; e. metode pembelajaran; f. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; g. pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; h. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan i. daftar referensi yang digunakan. 2. Pemetaan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah MKWK Capaian pembelajaran mata kuliah ini disarikan dari Standar Nasional PEndidikan Tinggi dan merupakan kelanjutan (tingkatan yang lebig tinggi)


16 dari capaian pembelajaran yang ada di level pendidikan dasar dan menengah. Namun demikian, pengelola MKWK dapat mengembangkan capaian pembelajaran MKWK lebih lanjut misalnya diturunkan menjadi CP pengtahun atau menambah capaian pembelajaran di luar dari yang telah dicantumkan di bawah: No MATA KULIAH CP SIKAP CP KETERAMPILAN 1 Pancasila Mampu menunjukkan empati terhadap isu sosial di masyarakat dan keinginan untuk memberikan solusi sebagai perwujudan dan dari ketaqwaan, religiusitas, rasa cinta, tanggung jawab, dan rasa kemanusiaan. Mampu mengeksplorasi isu sosial dalam masyarakat, mengindetifikasi dan merumuskan permasalahan serta menganalisa akar masalah dan berbagai sudut pandang dan berbasis bukti dalam proses menggagas proyek sosial 2 Agama Mampu membangun nilainilai ketaqwaan dan religiusitas dalam berbagai kontribusi nyata dalam upaya yang membangun nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan seharihari Mampu mengaktualisasikan kemampuan berpikir kontekstual dalam berbagai permasalahan yang ada dalam kehidupan keseharian dan berlandaskan nilainilai ketaqwaan dan religiusitas yang baik dalam konteks proyek sosial yang dijalankan. 3 Bahasa Indonesia Mampu menunjukkan sikap bangga menggunakan Bahasa Indonesia dalam mengkomunikasikan gagasan baru sebagai solusi terhadap isu atau permasalahan yang dipilih pada proyek sosialnya Mampu menuangkan gagasan solusi secara kreatif, dengan keterampilan belajar yang baik, menggunakan hasil pemikiran kritisnya dengan menyimak berbagai sudut pandang dan memutuskan dalam sebuah tim yang dikelola dengan baik hingga melahirkan solusi sekaligus mempertanggung jawabkan prosesnya hingga terbebas dari plagiasi dalam mengkomunikasikan proyek sosialnya 3. Metode pembelajaran Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah termasuk MKWK menurut Permendikbud 3 (2020) Pasal 14 Ayat 3 meliputi:


17 a. diskusi kelompok b. simulasi c. studi kasus d. pembelajaran kolaboratif e. pembelajaran kooperatif f. pembelajaran berbasis proyek g. pembelajaran berbasis masalah Capaian pembelajaran MKWK disesuaikan dengan arahan dari Keputusan Dirjendikti nomor 84 (2020), begitupun dengan materi yang diajarkan di dalam Rencana Perkuliahan Semester (RPS) MKWK. Model Pembelajaran MKWK berbasis proyek mulai diterapkan pada semester gazal tahun ajaran 2023/2024 di Universitas Islam Makassar dengan kolaborasi program studi berbeda lingkup UIM dengan metode design thinking untuk mencapai tujuan MKWK. Beberapa problematika menurut tim MKWK Dikti Kemendikbud Ristek yang dapat dijadikan topik proyek yaitu: 1. Kesadaran Pajak 2. Narkoba 3. Korupsi 4. Penegakan Hukum 5. Kesetiaan terhadap ideologi Bangsa 6. Lapangan kerja dan daya beli 7. Hedonisme dan dekadensi moral (LGBT) 8. Disintegrasi Bangsa 9. Radikalisme dan terorisme 10. Masalah lain terkait orientasi SDGs B. Pelaksanaan Model pembelajaran MKWK berbasis proyek dalam lingkup Universitas Islam Makassar dilaksanakan setiap semester gazal dengan


18 jadwal pelaksanakan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Jadwal kegiatan No Nama Kegiatan Minggu Pertemuan ke : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1. Kontrak Belajar dan Pengantar 2. Eksplorasi 3. Membangun Empati (Emphatize) 4. Mengidentifikasi Masalah (Define) 5. Bergagasan (Ideate) 6. Purwarupa (Prototype) 7. Uji Coba / Project Implementation (Test) 8. Pameran Project 9. Refleksi “Retrospektif” 10. Penulisan Laporan Berdasarkan jadwal kegiatan pada tabel 1 dapat dilihat nama kegiatan dan jadwal pembelajaran setiap minggu. Model pembelajaran MKWK berbasis proyek dilaksanakan dengan mengacu pada panduan seperti tabel berikut: Tabel 2. Panduan model pembelajaran MKWK berbasis proyek Perte muan KeFase Design Thinking Pancasila Agama Bahasa Indonesia (Pemimpin Proyek) (Penuntun, refleksi pendorong untuk menjadi bagian dari solusi) (Komunikasi) Mampu menunjukkan empati terhadap isu sosial di masyarakat dan keinginan untuk memberikan solusi sebagai perwujudan dari ketaqwaan, religiusitas, rasa Mampu membangun nilainilai ketaqwaan dan religiusitas dalam berbagai kontribusi nyata dalam upayanya membangun nilainilai kemanusiaan Mampu menunjukkan sikap bangga menggunakan Bahasa Indonesia dalam mengkomunikasik an gagasan baru sebagai solusi terhadap isu atau


19 Perte muan KeFase Design Thinking Pancasila Agama Bahasa Indonesia cinta, tanggung jawab, dan rasa kemanusiaan. dalam kehidupan sehari-hari permasalahan yang dipilih pada proyek sosialnya. Mampu mengeksplorasi isu sosial dalam masyarakat, mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan, serta menganalisa akar masalah dari berbagai sudut pandang dan berbasis bukti dalam proses menggagas proyek sosial sesuai dengan Nilai ASWAJA Universitas Islam Makassar. Mampu mengaktualisasika n kemampuan berpikir kontekstual dalam berbagai permasalahan yang ada dalam kehidupan keseharian dan berlandaskan nilai-nilai ketakwaan dan religiusitas yang baik dalam konteks proyek sosial yang dijalankan sesuai dengan Nilai ASWAJA Universitas Islam Makassar. Mampu menuangkan gagasan solutif secara kreatif, dengan keterampilan belajar yang baik, menggunakan hasil pemikiran kritisnya dengan menyimak berbagai sudut pandang dan memutuskan dalam sebuah tim yang dikelola dengan baik hingga melahirkan solusi sekaligus mempertanggungjawabkan prosesnya hingga terbebas dari plagiasi dalam mengkomunikasik an proyek sosialnya sesuai dengan Nilai ASWAJA Universitas Islam Makassar. 1. Kontrak Belajar dan Pengantar Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Di kelas: Gambaran tugas, penilaian, substansi; pembagian kelompok Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Di kelas: Mendiskusikan peran umat beragama untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan bangsa dan dunia Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Di kelas: Workshop singkat bagaimana mensintesis informasi dari berbagai sumber dan mengenal plagiarisme


20 Perte muan KeFase Design Thinking Pancasila Agama Bahasa Indonesia 2. Eksplorasi Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Di kelas dan di luar kelas secara berkelompok: Mahasiswa bereksplorasi bersama kelompok memilih beberapa bacaan sebagai pemantik. Mahasiswa secara berkelompok memilih 1 isu pilihan yang paling menarik untuk mereka. Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Di kelas secara berkelompok: Mahasiswa bereksplorasi bersama kelompok memilih beberapa bacaan di dalam daftar bacaan sebagai pemantik. Mahasiswa secara berkelompok memilih 1 isu pilihan yang paling menarik untuk mereka. Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Di kelas dan di luar kelas secara berkelompok: Berlatih membangun komunikasi yang efektif dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar melalui lisan dan tulisan. 3. Membangun Empati (Emphatize) Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Diskusi di kelas: Mahasiswa belajar melihat berbagai sudut pandang baik dari sudut pandang keilmuan Pancasila, berkonsultasi dengan dosen sebagai expert Belajar melihat sudut pandang lain dan menguji bias. Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Diskusi di kelas: Mahasiswa belajar melihat isu yang dipilih dari sudut pandang Agama, berkonsultasi dengan dosen sebagai expert, mendiskusikan bagaimana Agama memandang isu yang dipilih. Di luar kelas (dalam kelompok): Berbagi dengan anggota kelompok lain bagaimana masing - masing agama memandang isu yang dipilih oleh kelompok. Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Diskusi di kelas: Berlatih mengemukakan gagasan melalui tulisan yang efektif.


21 Perte muan KeFase Design Thinking Pancasila Agama Bahasa Indonesia 4. Identifikasi Masalah (Define) Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Diskusi di kelas: Mahasiswa berlatih untuk menganalisis hasil observasi dan explorasinya terhadap suatu isu dari sudut pandang mata kuliah Pancasila. Mereka akan belajar mencari akar permasalahan dari isu yang mereka pilih. Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Diskusi di kelas: Mahasiswa berlatih untuk menganalisis hasil observasi dan explorasinya terhadap suatu isu dari sudut pandang mata kuliah Pancasila. Mereka akan belajar mencari akar permasalahan dari isu yang mereka pilih. Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Diskusi di kelas: Membuat tulisan reflektif (essay) terkait analisis masalah dari isu yang dipilih untuk disorot dari berbagai sudut pandang (Pancasila, Kewarganegaraan, dan Agama) 5. Bergagasan (Ideate) Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Diskusi di kelas: Mahasiswa mengeksplorasi/ brainstorming alternatif solusi terhadap permasalahan yang sudah teridentifikasi termasuk, mengidentifikasi bias serta kesempatan dan modalitas yang mereka miliki. Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Diskusi di kelas: Mahasiswa mengeksplorasi/ brainstorming alternatif solusi terhadap permasalahan yang sudah teridentifikasi termasuk, mengidentifikasi bias serta kesempatan dan modalitas yang mereka miliki. Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Diskusi di kelas: Mahasiswa membangun merancang proyek dan menuangkan dalam bentuk proposal proyek dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik, benar dan menarik. 6. Purwarupa (Prototype) Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Presentasi konsultasi di kelas: Mahasiswa mempresentasikan proposalnya proyek dan menjelaskan bagaimana proyek Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Presentasi konsultasi di kelas: Mahasiswa mempresentasikan proposalnya proyek dan menjelaskan bagaimana proyek Substansi: Asynchronous (materi substansi dirancang oleh dosen sesuai dengan CP) Workshop dan Konsultasi di kelas: Mahasiswa membangun merancang proyek dan menuangkan


22 Perte muan KeFase Design Thinking Pancasila Agama Bahasa Indonesia yang dirancang berkontribusi terhadap pengamalan substansi Pancasila. yang dirancang berkontribusi terhadap pengamalan substansi Agama. dalam bentuk proposal proyek dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik, benar dan menarik. 7. Uji Coba / Implementas i Project (Test) Mengiterasi (memperbaiki) proyek dari masukanmasukan dari rekanrekan dan dosen. Mahasiswa mengimplementasikan proyeknya sesuai dengan Nilai ASWAJA Universitas Islam Makassar. Diskusi di kelas: Konsultasi jika ada permasalahan/dinamik a di lapangan dan diskusi fenomena yang terjadi di lapangan terkait topiktopik MK Pancasila. Mengiterasi (memperbaiki) proyek dari masukan - masukan dari rekanrekan dan dosen. Mahasiswa mengimplementasika n proyeknya sesuai dengan Nilai ASWAJA Universitas Islam Makassar. Diskusi di kelas: Konsultasi jika ada permasalahan/dinami ka di lapangan dan diskusi fenomena yang terjadi di lapangan terkait topik-topik MK Agama. Workshop dan konsultasi di kelas: Mahasiswa membuat strategi komunikasi untuk proyeknya sesuai dengan Nilai ASWAJA Universitas Islam Makassar agar dikenal lebih luas. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Pameran Project Mahasiswa membuat pameran di universitas terkait proyek yang telah dilakukan dan mendapatkan penilaian dari dosen serta penerima manfaat. 15. Refleksi “Retrospek -tif” Mahasiswa melihat kembali proses yang mereka lalui dari awal hingga akhir dan melihat perubahan yang mereka alami dalam hal: 1.Pengetahuan 2. Cara Pandang 3.Perilaku dikaitkan dengan substansi mata kuliah Pancasila sesuai dengan Nilai ASWAJA Mahasiswa melihat kembali proses yang mereka lalui dari awal hingga akhir dan melihat perubahan yang mereka alami dalam hal: 1.Pengetahuan 2.Cara Pandang 3.Perilaku dikaitkan dengan substansi mata kuliah Agama sesuai dengan Nilai ASWAJA Mahasiswa melihat kembali proses yang mereka lalui dari awal hingga akhir dan melihat perubahan yang mereka alami terkait keterampilan komunikasi dan substansi mata kuliah Bahasa Indonesia sesuai dengan Nilai ASWAJA Universitas Islam Makassar.


23 Perte muan KeFase Design Thinking Pancasila Agama Bahasa Indonesia 16. Penulisan Laporan Laporan dan Essay / Reflektif Nilai ASWAJA Mahasiswa UIM (Al-Tawazun (bertindak seimbang); At-Tawassuth (berprilaku moderat); Al-Tasamuh (bersikap toleran); Al-I’tidal (berpihak pada kebenaran) Mata kuliah yang termasuk MKWK adalah Agama, Pancasila, dan Bahasa Indonesia dengan bentuk kegiatan proyek berupa: 1. pementasan drama, 2. pementasan tari, 3. pementasan puisi, 4. lagu pementasan parodi, 5. FGD, 6. flyer, 7. stand up comedy, 8. siaran radio, dan 9. debat, dan/atau bentuk proyek lainnya C. Penilaian Penilaian MKWK berbasis proyek dilakukan oleh berbagai pihak antara lain dosen pengampu mata kuliah, mahasiswa, rekan sebaya, dan penerima manfaat. Adapun aspek penilaian dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Aspek penilaian dan bobot Aspek Pancasila Agama Bahasa Indonesia Rekan Sebaya Penerima Manfaat/ Masyarakat Bobot Kognitif melalui 1 essay reflektif Dinilai oleh dosen MK terkait sesuai CP 20% Sikap dan Ketrampilan – instrumen diturunkan dari capaian pembelajaran Dinilai oleh dosen MK sesuai CP Observasi rekan kelompok selama proyek berjalan 50%


24 Aspek Pancasila Agama Bahasa Indonesia Rekan Sebaya Penerima Manfaat/ Masyarakat Bobot Dampak Proyek -Manfaat -Efektivitas -Diseminasi Informasi -Potensi keberlanjutan Dinilai oleh dosen Pancasila sebagai project lead Penilaian dari kelompok lain Penilaian penerimaan menfaat/ masyarakat 30%


25 Form Penilaian Rekan terhadap sikap dan keterampilan Nama Mahasiswa : Kelompok : Prodi/Fakultas : Pancasila Capaian Pembelajaran Indikator Skala 1-4 Sikap Mampu menunjukkan empati terhadap isu sosial di masyarakat dan keinginan untuk memberikan solusi sebagai perwujudan dari ketaqwaan, relijiusitas, rasa cinta, tanggung jawab, dan rasa kemanusiaan. Menunjukkan empati isu sosial Keinginan memberikan solusi Merefleksikan Ketaqwaan dan Relijiusitas Menunjukkan rasa cinta sesama Menunjukkan rasa tanggung jawab Menunjukkan rasa kemanusiaan. Keterampilan Mampu mengeksplorasi isu sosial dalam masyarakat, mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan, serta menganalisa akar masalah dari berbagai sudut pandang dan berbasis bukti dalam proses menggagas proyek sosial. Dapat mengeksplorasi isu sosial Mampu melakukan proses identifikasi yang cermat Mampu merumuskan permasalahan Mampu menganalisa akar masalah Mampu menggagas proyek sosial Agama Capaian Pembelajaran Indikator Skala 1-4 Sikap Mampu membangun nilainilai ketaqwaan dan religiulitas dalam berbagai kontribusi nyata dalam upayanya membangun nilai-nilai kemanusiaandalam kehidupan sehari-hari Menunjukkan kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang tercermin dalam setiap interaksi dan proses sepanjang proyek Memandang manusia lain sebagai makhluk Tuhan yang setara, yang tercermin dalam interaksi selama proses Tidak merendahkan orang lain dan bertoleransi terhadap perbedaan latarbelakang dan pandangan yang berbeda Keterampilan Mampu mengaktualisasikan Mampu merefleksikan tanggungjawab sebagai umat


26 kemampuan berpikir kontekstual dalam berbagai permasalahan yang ada dalam kehidupan keseharian dan berlandaskan nilai-nilai ketakwaan dan religiulitas yang baik dalam konteks proyek sosial yang dijalankan. beragama dalam menjadi bagian dari solusi untuk lingkungan sekitar Bahasa Indonesia Capaian Pembelajaran Indikator Skala 1-4 Sikap Mampu menunjukkan sikap bangga menggunakan Bahasa Indonesia dalam mengkomunikasikan gagasan baru sebagai solusi terhadap isu atau permasalahan yang dipilih pada proyek sosialnya. Menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik saat mengomunikasikan ide dalam kelas dan di masyarakat Menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik saat mengomunikasikan ide ketika berinteraksi dengan penerima manfaat Keterampilan Mampu menuangkan gagasan solutif secara kreatif, dengan keterampilan belajar yang baik, menggunakan hasil pemikiran kritisnya dengan menyimak berbagai sudut pandang dan memutuskan dalam sebuah tim yang dikelola dengan baik hingga melahirkan solusi sekaligus mempertanggungjawabkan prosesnya hingga terbebas dari plagiasi dalam mengkomunikasikan proyek sosialnya. Kreatifitas menuangkan gagasan solutif Keterampilan belajar yang baik, Berpikir kritis Kemampuan mensintesa berbagai sudut pandang Terbebas dari plagiasi Komunikasi efektif Rumus Nilai Diisi oleh rekan 1 kelompok Rata-rata nilai dari setiap mata kuliah Rata-rata nilai dari semua rekan sejawat yang menilai (Nilai rata-rata per mata kuliah/4) x 100


27 Format Penilaian Dampak Nama kelompok yang dinilai : Nama proyek yang dinilai : Dinilai oleh : Kelompok lain/penerima manfaat Keberlanjutan No Item Pertanyaan Skala 1-4 1 Proyek ini mudah direplikasi 2 Setelah kelompok mahasiswa tidak melaksanakan proyek ini lagi, apakah ada potensi pemangku kepentingan lain melanjutkan proyek? 3 Setelah proyek selesai, penerima manfaat masih akan merasakan manfaat/dampak dari proyek ini Efektivitas Informasi No Item Pertanyaan Skala 1-4 1 Penyebaran informasi proyek ini menggunakan berbagai media 2 Media yang digunakan untuk menyebarluaskan informasi dalam proyek ini sesuai dengan target audiens 3 Informasi terkait proyek dikemas dengan menarik Kreativitas No Item Pertanyaan Skala 1-4 1 Ide proyek ini berbeda dengan apa yang selama ini telah populer dilakukan di masyakarat 2 Kelompok menggunakan cara-cara kreatif dalam mendapatkan sumber daya pendukung proyek 3 Kelompok menggunakan cara kreatif dalam penyebaran informasi Manfaat No Item Pertanyaan Skala 1-4 1 Proyek ini menyasar kelompok penerima manfaat yang jelas 2 Solusi yang ditawarkan dalam proyek sesuai dengan permasalahan yang ingin ditangani 3 Perubahan yang diharapkan di awal proyek terjadi pada penerima manfaat Rumus Nilai Akhir: (Nilai rata-rata/4) x 100


28 D. Output dan Outcome Output dan Outcome dari pelaksanaan model pembelajaran MKWK berbasis proyek. 1. Hasil kegiatan implementasi pembelajaran MKWK berbasis proyek dalambentuk: a. Poster (sesuai template); b. Video dokumentasi pelaksanaan pembelajaran MKWK berbasis proyek yang diunggah di Youtube dengan ketentuan: 1) menampilkan seluruh proses pelaksanaan proyek, meliputi persiapan,pelaksanaan, evaluasi dan refleksi 2) durasi 5 s.d. 10 menit 3) ukuran pixel minimal 720p 4) aspect ratio 16:9 5) orientasi landscape 6) Sertakan hashtag #ProjectMKWK #KampusMerdeka #DiktiSigapMelayani #UIM dalam judul atau deskripsi video c. Testimoni mahasiswa dan masyarakat tentang manfaat/pelajaran berharga dalam bentuk video yang telah diunggah di Youtube dengan ketentuan: 1) durasi maksimal 5 menit 2) ukuran pixel minimal 720p 3) aspect ratio 16:9 4) orientasi landscape 5) Sertakan hastag #TestimoniMahasiswa #ProjectMKWK #KampusMerdeka #UIM dalam judul atau deskripsi video


29 Lampiran 1. JUDUL KEGIATAN PROYEK, NAMA KELOMPOK, KETUA, SEKRETARIS DAN ANGGOTA KELOMPOK LENGKAP DENGAN NIM SERTA NAMA KELAS MATA KULIAH 2. DAFTAR ISI 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jelaskan latar belakang pemilihan Proyek, keterkaitannya dengan mata kuliahyang diambil dan tema umum MKWK Semester Ganjil 2023/2024 B. Rumusan Masalah Rumuskan masalah yang terdapat dalam latar belakang. C. Tujuan Jelaskan tujuan dan output yang ingin dicapai dari kegiatan proyek yang akandilakukan. D. Lokasi Kegiatan /Proyek Jelaskan dimana lokasi proyek akan dilaksanakan (opsional) E. Mekanisme dan Rancangan Jelaskan rincian, tahapan dan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakandan fokus pada pencapaian indikator pembelajaran mata kuliah. F. Sumber daya yang Diperlukan Jelaskan seluruh sumberdaya tenaga dan dana yang diperlukan untuk dapatmenyelesaikan proyek ini. G. Jadwal Pelaksanaan (bisa dibuat dalam bentuk tabel) 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5. BAB III METODOLOGI II. Contoh/ Format Isi Laporan Akhir Kegiatan Pembelajaran MKWK 1. JUDUL (Judul Proyek, Nama Kelompok, Nama-nama Ketua, Sekretaris dan AnggotaKelompok beserta NIM, Kelas dan Tahun) 2. KATA PENGANTAR 3. ABSTRAK (Ringkasan Latar Belakang Proyek, Tujuan, Metodologi, Hasil dan Kesimpulan) 4. DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMPIRAN 5. BAB I PENDAHULUAN (Lihat Proposal) 6. BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Daftar Teoritis yang Digunakan untuk Proyek ini) 7. BAB III METODOLOGI (Penjelasan bagaimana Proyek dilaksanakan, termasuk Flow-chart) 8. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


30 (Penjelasan apa saja yang didapatkan dari Proyek ini, analisis data, dan hasil diskusi) 9. BAB VI SIMPULAN DAN SARAN (Berisikan Hasil Temuan, komentar atau diskusi yang dikaitkan dengan tujuan dan saran-saran untuk perbaikan/ pengembangan proyek di masa yang akan datang) 10. DAFTAR PUSTAKA (Berisikan seluruh referensi yang digunakan dalam Proyek ini) 11. LAMPIRAN-LAMPIRAN (Berisikan data, gambar-gambar dan foto-foto kegiatan proyek ini) III. Contoh/ Format Isi Laporan Hasil Refleksi Kegiatan Pembelajaran MKWK (TugasIndividu) 1. JUDUL (Judul Refleksi, Nama, NIM, Kelas dan Tahun) 2. DAFTAR ISI 3. BAB I PENDAHULUAN (Latar Belakang, Tujuan Pembuatan laporan) 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5. BAB III HASIL REFLEKSI (Pengetahuan, Cara Pandang, Perubahan Perilaku, Keterampilan Komunikasi dan Substansi Mata Kuliah sesuai dengan karakter ASWAJA Universitas Islam Makassar). 6. BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 7. DAFTAR PUSTAKA


Click to View FlipBook Version