The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Nama : Isna Nurmaingtyas
NIM : 2020015281
Kelas : 3C
Dosen Pengampu : Anang Sudigdo, S.Pd., M.Pd

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by inurmaningtyas, 2021-12-11 03:46:54

Buku Dongeng Sigung Yang Sombong

Nama : Isna Nurmaingtyas
NIM : 2020015281
Kelas : 3C
Dosen Pengampu : Anang Sudigdo, S.Pd., M.Pd

Keywords: #bukudongeng

Isna Nurmaningtyas

Di suatu hutan yang indah hiduplah
berbagai jenis hewan yang hidup
rukun, kompak, dan saling tolong

menolong.









"Hei sigung! Kenapa kau
meninggalkanku? Kau sungguh

tega!", kata rubah marah.



"Iya, tidak seperti sigung. Dia sungguh
jahat meninggalkanku terjebak dalam

perangkap ini.", kata rubah.
Kancil heran dan berkata, "Apa? Tapi

dia…"
“Sudahlah kancil aku malas
membicarakan sigung.”, kata rubah

kesal
“Ya sudah, ayo kita pergi saja dari sini”,

kata kancil
Dan merekapun pergi meninggalkan

tempat tersebut.



.











Hingga tiba-tiba sigung datang dan
langsung berdiri dihadapan serigala
dengan mengeluarkan bau busuk dari

tubuhnya.
”Apa yang kau lakukan, sigung?! Bau
busuk apa ini?!”, jerit serigala

Sigung tak henti-hentinya
mengeluarkan bau busuk dari
badannya hingga serigala langsung lari
terbirit-birit dari pesta. Hewan lain
yang melihatnyapun tertawa karena
serigala yang langsung kabur.

“Sigung, terimakasih telah
menyelamatkan pestaku.”, kata unicorn.

“Iya, sama-sama.” kata sigung sambil
tersenyum tulus.

“Teman-teman, benarkan apa yang
kubilang? Sigung itu hewan yang baik.
Dia tidak sombong seperti yang kalian
katakan.”, kata kancil kepada hewan-

hewan lainnya.

“Tapi kenapa kau tidak menolongku waktu itu,
sigung?”, tanya rubah.

“Dia menolongmu, rubah. Sigung yang
mengatakan padaku bahwa kamu
terperangkap dan dia menyuruhku
menolongmu.”, jawab kancil.

“Apa? Mengapa tidak kamu sendiri yang
menolongku?”, tanya rubah lagi.

“Maafkan aku, rubah. Aku tidak menolongmu
karena aku takut kau akan mencium bau
busuk dari badanku dan akan terganggu.”,
jawab sigung.





“Maafkan aku teman-teman. Aku
terlalu takut dan malu dengan
keadaanku”. Sigung meminta maaf
atas sikapnya selama ini kepada

hewan-hewan lain.

“Aku juga minta maaf atas
sikapku yang selalu berprasangka

buruk kepadamu, sigung.”, kata
rubah tulus.

“Kami semua juga minta maaf
kepadamu, sigung. Kami ingin berteman
dan bermain denganmu.”, kata kelinci

tersenyum.
Sigung yang mendengarnyapun
tersenyum penuh haru. Ia lega
sekaligus sangat senang mengetahui
bahwa hewan-hewan lain menerima

keadaannya.

Ayo kita lanjutkan pesta dan
merayakan pertemanan kita!”, kata

unicorn bersemangat.

Akhirnya mereka bersenang-senang di
pesta dan sigung tidak lagi mengasingkan

diri dari hewan-hewan lain. Ia sangat
bersyukur bisa mendapatkan teman-

teman yang mau menerimanya apa
adanya.

TENTANG PENULIS

Isna Nurmaningtyas lahir di

Magelang, 24 Juni 2002. Perempuan

berdarah asli Jawa ini dibesarkan

dalam keluarga yang harmonis dan

saling mencintai. Meskipun begitu, ia

tumbuh dalam lingkungan

pertemanan yang kurang baik,

sehingga pengalaman semasa

sekolahnya cukup buruk. Namun

karena Tuhan masih menyayanginya,

ia mampu keluar dari lingkaran toxic

friendship yang membelenggunya.

Ia memulai dunia sekolahnya di SD N Bandongan 3
dan melanjutkannya di SMP N 7 Magelang. Hingga ia
memasuki bangku SMA N 1 Mertoyudan, di mana dunia
SMA-nya yang membuat ia memiliki ingatan cukup buruk
di masa sekolahnya. Dan akhirnya ia membuat suatu
keputusan untuk memilih melanjutkan studinya di
Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa dengan jurusan
PGSD. Ia ingin menjadi guru SD dengan harapan dapat
membimbing anak-anak agar tidak merasakan
pengalaman buruk semasa bersekolah seperti yang
dialaminya.

Sigung adalah hewan yang
sombong dan tidak mau

menolong teman-temannya.
Namun, bagaimana jika

Sigung yang terkenal akan
kesombongannya tiba-tiba
melakukan suatu hal yang

dapat mengubah
kehidupannya. Penasaran

bukan? Mari simak
kelanjutan kisahnya.


Click to View FlipBook Version