MODUL PEMBELAJARAN
PERPINDAHAN
PANAS
MENU
BAHAN AJAR TENTANG
KONDUKSI
BAHAN AJAR TENTANG
KONVEKSI
LKPD KONDUKSI
LKPD KONVEKSI
MODUL
PERPINDAHAN PANAS
—
PERPINDAHAN PANAS
SECARA KONDUKSI
—
Isni Husniatul Matsnunah
(1212070045)
KOMPETENSI INTI
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR
KD IPK
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan 1. Menganalisis perpindahan panas
perpindahan kalor yang meliputi karakteristik secara konduksi
termal suatu bahan, kapasitas, dan 2.Menganalisis konduktivitas termal
konduktivitas kalor pada kehidupan sehari- konduksi
hari
3.Menganalisis perpindahan panas
secara konduksi di kehidupan sehari-hari
4.5 Merancang dan melakukan percobaan 4.5.1 Melakukan eksperimen Heat Transfer
tentang karakteristik termal suatu bahan, by Conduction
terutama terkait dengan kapasitas dan
konduktivitas kalor, beserta presentasi hasil
percobaan dan pemanfatannya
TUJUAN
PEMBELAJARAM
Melalui kegiatan pembelajaran dan media pembelajran serta
penggunaan laboratorium virtual yang disajikan, peserta didik
diharapkan mampu menganalisi pengaruh kalor dan
perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari serta dapat
melakukan eksperimen laboratorium virtual dengan teliti dan
baik.
Peta Konsep
Suhu dan
Kalor
Terdiri dari
Perpindahan
Suhu Kalor Pemuaian kalor
Dibagi menjadi
Konduksi Konveksi Radiasi
Tanpa disertai
perpindahan
Partikel Zat
Materi Pembelajaran
Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar1 : Ilustrasithermometer pengukur suhu
https://asset.kompas.com/crops/hECjyX4Js 1
Suhu adalah besaran fisika yang hanya dapat dirasakan. Tubuh kita dapat merasakan
suhu dalam bentuk rasa panas atau dingin. Ketika menyentuh es, otak memberikan informasi
rasa dingin. Ketika berada di terik matahari, otak memberikan informasi rasa panas. Tampak
di sini bahwa suhu adalah ukuran derajat panas suatu benda.
Pada suhu lebih tinggi atom-atom atau molekul-molekul penyusun benda bergetar lebih
kencang. Akibatnya, energi yang dimiliki partikel menjadi lebih tinggi. Ketika kita menyentuh
benda tersebut maka akan terjadi perpindahan energi dari partikel benda ke tangan kita.
Akibatnya tangan merasakan lebih panas. (Abdullah, 2017)
Agar semua menyimpulkan nilai suhu yang sama maka perlu ditetapkan skala suhu
secara internasional. Banyak skala suhu yang telah diusulkan para ahli, diantaranya yaitu
1. Skala Reamur
Skala suhu Reamur ditetapkan sebagai berikut.
a) Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu atmosfer ditetapkan
sebagai suhu 0 derajat.
b) Suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan satu atmosfer diterapkan
sebagai suhu 80
2.Skala Celcius
a) Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu atmosfer ditetapkan
sebagai suhu 0 derajat
b) Suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan satu atmosfer diterapkan
sebagai suhu 100.
3. Skala Fahrenheit
Penetapan skala suhu Fahrenheit sedikit berbeda dengan penetapan skala Celcius
dan Reamur. Skala suhu Fahrenheit ditetapkan sebagai berikut
a) Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu atmosfer ditetapkan
sebagai suhu 32 derajat
b) Suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan satu atmosfer diterapkan
sebagai suhu 212.
4. Skala Kelvin
Jika suhu zat terus didinginkan maka zat tersebut akan berubah wujud dari gas
menjadi cair, lalu berubah menjadi padat. Jika diturunkan terusmenerus maka
getaran atom-atom dalam zat makin lambat. Ketika diturunkan lagi maka atom-atom
zat tidak bergerak lagi. Untuk semua zat yang ada di alam semesta didapatkan
bahwa suhu ketika semua partikel tidak bergerak lagi sama dengan -273 C.
Skala suhu Kelvin ditetapkan sebagai berikut.
a) Suhu ketika partikel-partikel zat di alam semesta tidak bergerak lagi dipilih
sebagai titik acuan bawah. Suhu titik acuan bawah ini diambil sebagai nol
derajat mutlak atau nol kelvin.
b) Besar kenaikan suhu untuk tiap kenaikan skala kelvin sama dengan besar
kenaikan suhu untuk tiap kenaikan skala celcius. (Abdullah, 2017)
Jika sudah membahas tentang suhu maka akan ada kaitannya dengan kalor. Pada
dasarnya kalor adalah perpindahan energi kinetik dari satu benda yang bersuhu lebih tinggi ke
benda yang bersuhu lebih rendah. Pada waktu zat mengalami pemanasan, partikel-partikel
benda akan bergetar dan menumbuk partikel tetangga yang bersuhu rendah. Dan jika suatu
benda menerima kalor akan terjadi pemuaian yaitu bertambahnya ukuran suatu benda karena
pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar2 : Ilustrasi ruangmuai pada kaca
https://1.bp.blogspot.com/-I1Ed7H_DXcI/X1
Pada gambar diilustrasikan ruang muai pada pemasangan kaca karena pada
suhu udara panas dan suhu kaca menjadi naik sehingga permukaan kaca terjadi
pemuaian luas akibatnya kaca lebih besar dan kaca terlihat terpasang sangat rapat pada
bingkai, jika tidak didesain seperti itu dikhawatirkan kaca akan pecah karena terlalu
pas dengan bingkainya.
Seperti yang dijelaskan di atas, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu
rendah. Perpindahan kalor berhenti Ketika suhu kedua benda sudah sama. Kondisi Ketika dua benda
memiliki suhu sama disebut kesetimbangan termal.
TAHUKAH KAMU?
Bagaimana cara kalor berpindah dari satu benda ke benda lainnya?
Para ahli menyimpulkan bahwa hanya ada tig acara perpindahan kalor antara benday aitu
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi
Pada modul ini kita akan membahas perpindahan kalor secara konduksi
Perhatikan Gambar di bawah Ini!
Gambar3
data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABA 1
Pada gambar 3 diiulustrasikan sebuah besi dipanaskan, anak panah pada
gambar menunjukkan panas lama kelamaan akan mengalir ke seluruh batang besi
dan akan terasa panasnya oleh tangan kita jika memegang ujung besi tersebut.
Peristiwa pada gambar di atas dijelaskan dalam materi perpindahan panas secara konduksi, sebagaimana
dalam pengertian konduksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain melalui benda.
Tetapi selama kalor berpindah tidak ada bagian benda maupun atom atau molekul penyusun
benda yang ikut berpindah. Ketika ujung zat dipanaskan maka electron-elektron pada bagian
tersebut bergerak lebih kencang (memiliki energy kinetic lebih besar).
Perpindahan kalor secara konduksi akibat getaran atom–atom dapat terjadi pada semua zat
padat. Namun, perpindahan kalor secara konduksi akibat migrasi electron jauh lebih mudah
daripada akibat perpindahan getaran atom. Oleh karena itulah peristiwa konduksi pada logam
jauh lebih mudah daripada peristiwa konduksi pada material bukan logam (isolator). Pada
material isolasor juga terjadi peristiwa konduksi (akibat perpindahan getaran atom) namun angat
lambat sehingga kita kataka material tersebut merupakan penghambat aliran kalor. (Syarifudin,
2020)
Zat yang mudah memindahkan kalor contohnya besi, tembaga, aluminium. Semua logam
termasuk zat yang mudah memindahkan kalor. Zat semacam ini disebut juga konduktor kalor.
Umumnya konduktor kalor juga merupakan konduktor listrik. Artinya jika zat mudah menghantar
kalor maka zat tersebut juga mudah menghantar listrik, sedangkan zat yang sulit menghantarkan
kalor juga disebut isolator kalor.
Seperti ilustrasi pada link video di bawah ini, yang menjelaskan proses perpindahan panas
secara konduksi.
https://youtu.be/9joLYfayee8
Perhatikan gambar di atas ini!
Ilustrasi di atas menjelaskan bagaimana kita melihat peristiwa konduksi, bayangkan sedang
membakar marsmellow yang ditusuk menggunakan glass rod dan metal rod. Bagaimana
pendapatmu tentang cara perpindahan panas secara konduksi pada benda tersebut?
Jika kita sadar, peristiwa perpindahan panas secara konduksi banyak terjadi di sekitar kita ada dalam
kehidupan sehari-hari. Mari kita lihat apa saja peristiwa perpindahan secara konduksi yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari!
TONTON
VIDEO
KONDUKSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Perpindahan secara konduksi Penjelasan
Gambar di samping gelas berisi air
panas, jika kita memegang gelas itu
tangan kita akan merasa panas karena
telah terjadi perpindahan panas secara
konduksi.
https://images.app.goo.gl/DE5gxAV2QnahH91
Suatu gelas yang berisi air panas,
kemudian dimasukan sebuah sendok
alumunium ke dalam gelas tersebut.
Lama kelamaan sendok tersebut akan
terasa panas jika kita pegang. Nah, rasa
panas karena kita memegang sendok
inilah yang disebut perpindahan panas
secara konduksi.
https://www.google.com/url?sa=i&url=http 1
Gambar di samping sebuah batang besi
yang dipanaskan ujungnya di atas api,
lama kelamaan panas pada ujung batang
besi itu akan menyebar ke seluruh
batang besi sampai pada ujung besi yang
kita pegang. Peristiwa ini disebut
https://images.app.goo.gl/jZXspdKhFAm7mr 1 konduksi.
TAHUKAH KAMU SURAT AL-WAQIAH AYAT 71-73 ?
.
ْ
َ
َّ
َ
َ َ
مأ اهَت رجَش مُتأَشْنأ مُتْنأ َ َ أ )( َنو ُ روُت يِتلا راَّنلا مُتْيأرَفأ
ْ
َ َ
ْ
ْ
ُ
َ
َ
َ
ْ
ْ
قُملِل اًعاَتمو ًةرِكذَت ا
َ
َنيو ْ ْ َ َ َ ْ َهانلعج ُنْحَن )( َنوُئِشْنُملا ُنْحَن
َ َ
ِ
Terjemah : Maka Terangkanlah kepada-Ku tentang api yang kamu nyalakan (dengan
menggosok-gosokkan kayu). Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang
menjadikannya? Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi
musafir di padang pasir.
Ternyata perpindahan panas secara konduksi ada dalam ayat di atas
sebagaimana ayat ini berbicara tentang api yang dinyalakan dengan menggosokan kayu,
dimana mengambil dua tangkai yang masih hijau dari kedua pohon tersebut kemudian saling
digosokkan satu sama lain. Gosokan itu bisa menghasilkan percikan bunga api, walaupun
ranting pohon tersebut masih hijau berkaitan dengan perpindahan kalor secara konduksi
dimana atom pada daerah panas menabrak atom terdekat dan memberikan sebagian energinya
atau energi yang berpindah. Panas yang di hasilkan oleh gosokan kayu menyebabkan atom
menabrak atom lainnya sehingga energi pada benda yang satu berpindah ke benda yang
satunnya. (Syarifudin, 2020)
SUDAHKAH KAMU TAHU?
Sudahkah kamu tahu bahwa Suhu dan Kalor itu berbeda?
Ya, suhu dan kalor itu berbeda. Dari pengertiannya bahwa suhu adalah besaran yang menetukan
derajat panas atau dingin suatu benda, sedangkan kalor adalah salah satu energi yang dapat
diterima atau dilepaskan oleh suatu benda. Setelah membahas perbedaan suhu dan kalor, ada
seorang ilmuwan yang mengemukakan suatu prinsip yang berhubungan dengan suhu dan kalor.
MARI BERKENALAN
Joseph Black (16 April 1728 – 6 Desember 1799 ) adalah
[1]
ahli fisika dan pada tahun 1760 merupakan orang pertama yang
menyatakan prinsip Asas Black yaitu prinsip mengenai perbedaan
antara suhu dan kalor.
Setelah ilmuwan tersebut mengetahui perbedaan suhu dan kalor prinsip Asas Black yang
termasuk suatu prinsip dalam termodinamika menjabarkan Jika dua buah benda yang berbeda
yang suhunya dicampurkan, benda yang panas memberi kalor pada benda yang dingin sehingga
suhu akhirnya sama.
Konduktivitas Termal
Teori perpindahan panas berusaha untuk memprediksi perpindahan energi yang mungkin terjadi antara
benda-benda material sebagai akibat dari perbedaan suhu. Perpindahan energi ini didefinisikan sebagai
panas. Tiga mode dimana panas dapat ditransfer dari satu tempat ke tempat lain adalah konduksi, konveksi dan
radiasi.
Dalam konduksi, panas dibawa melalui tumbukan antara molekul yang bergerak cepat lebih dekat ke
ujung panas benda dan molekul lebih lambat lebih dekat ke ujung dingin. Beberapa energi kinetik dari molekul
cepat berpindah ke molekul lambat, dan sebagai akibat dari tumbukan berturut-turut, panas mengalir melalui
tubuh materi dari ujung panas ke ujung dingin. Benda padat, cair, dan gas semuanya menghantarkan panas.
Konduksi paling buruk dalam gas karena molekulnya relative berjauhan dan berinteraksi lebih jarang
daripada pada benda padat dan cairan, Logam adalah konduktor pana terbaik karena beberapa elektronnya dapat
bergerak relative bebas dan sering berinteraksi melalui tumbukan.
Tanpa pemanas pelindung, udara dingin di sekitar tepi pemanas utama akan dipanaskan secara konduksi
dan konveksi. Dengan demikian sebagian panas yang disuplai ke pemanas utama akan terbawa oleh udara di
sekitarnya. Dengan pemanas pelindung di tempat dan disesuaikan dengan suhu yang sama dengan pemanas
utama, udara di celah antara dipertahankan pada suhu pemanas utama, sehingga tidak ada panas yang hilang di
tepi pemanas utama. Semua panas yang hilang dari pemanas utama harus mengalir ke pelat uji.
Pertimbangkan konduksi panas satu dimensi (Gbr 2). Laju perpindahan kalor melalui pelat bahan
tertentu sebanding dengan luas A pelat dan perbedaan suhu T antara sisi-sisinya dan berbanding terbalik dengan
ketebalan pelat d. Jumlah kalor Q yang mengalir melalui pelat dalam waktu t diberikan oleh
Tingkat konduksi
Dan dengan demikian
(1)
Dimana T = T 1 – T 2 , dan k adalah konduktivitas termal bahan, adalah ukuran kemampuannya untuk
-1
menghantarkan panas. Satuan SI dari k adalah Wm -1 K .
Konduktivitas termal: Perhatikan bahwa laju aliran panas terlibat, dan nilai numerik konduktivitas termal
menunjukkan seberapa cepat panas akan mengalir. Secara umum, konduktivitas termal sangat bergantung pada
suhu. Ini memiliki satuan watt per meter per Kelvin. Perpindahan panas secara konduksi dalam padatan dapat
diwujudkan melalui dukungan fonon, elektron dan foton. Kontribusi individu dari pembawa ini sangat bergantung
pada bahan dan suhunya. Konduktivitas termal dengan demikian merupakan tensor orde kedua, tetapi dalam
material dengan isotropi kubik, konduktivitas tereduksi menjadi skalar. Ini adalah properti intensif (mengubah
jumlah material tidak mengubah konduktivitas termal) dan merupakan fungsi dari tekanan dan suhu.
Tahanan termal R dari lapisan bahan dengan ketebalan d dan konduktivitas termal k diberikan oleh
. (2)
Semakin besar nilai R , semakin besar hambatan aliran panas.
LKPD (Lembar Kerja
Peserta Didik)
PETUNJUK
PEMBELAJARAN
1. Buatlah kelompok dengan tiap kelompok beranggota 5 orang
2. Bacalah LKPD dengan cermat, kemudian diskusikan setiap pertanyaan
yang ada pada LKPD
3. Lakukan percobaan sederhana sesuai Langkah-langkah yang telah
disediakan.
APERSEPSI
Pada pertemuan sebelumnya telah membahas dan mempelajari tentang perpindahan
panas. Bagaimana cara perpindahan panas secara konduksi?
Jawab :
Perpindahan panas melalui zat padat yang idak ikut mengalami perpindahan,
perpindahan ini secara merambat dari ujung suatu beda lalu merambat ke seluruh
benda tersebut. Dan berhubungan dengan perpindahan kalor ke bagian yang memiliki
suhu yang lebih rendah.
MOTIVASI
Apa pendapat kalian jika kalian memasak air menggunakan panci di atas kompor
kemudian lama kelamaan panci tersebut jika dipegang akan terasa panas, bagaimana itu
bisa terjadi?
Jawab :
Menurut pendapat saya ketika kita memegang panci tersebut kemudian timbul rasa
panas di tangan disebabkan karena perpindahan secara konduksi, karena sebelumnya
panci tersebut dipanaskan dan panasnya terasa di tangan itu karena perpindahan panas
ke zat yang lebih rendah suhunya kemudia pindah tanpa ikut mengalami perpindahan.
MENGAMATI
Amatilah video tentang perpindahan konduksi pada link berikut
https://youtu.be/9joLYfayee8
Video tersebut menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi.
SISWA BERTANYA
Berdasarkan fenomena yang disajikan pada video di atas, buatlah pertanyaan yang
berkaitan dengan perpindahan panas secara konduksi!
Jawab :
1. Apa yang dimaksud dengan perpindahan panas secara konduksi?
2. Apa saja contoh perpindahan konduksi dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana perpindahan panas secara konduksi pada besi yang dipanaskan?
HIPOTESIS
Tuliskan Hipotesis kalian berdasarkan pertanyaan yang telah kalian buat sebelumnya!
Jawab :
1. Perpindahan panas secara konduksi adalah perpindahan panas yang merambat melalui
perantara benda tanpa disertai peroindahan zat perantaranya
2. A) Besi yang dipanaskan ujungnya lama-lama akan merambat ke seluruh besi tersebut#
B) Rasa panas pada gelas yang diisi air panas
C) Baju panas ketika disetrika
D) Gagang panci yang panas ketika digunakan untuk memasak
3. Besi yang dipanaskan ujungnya lama-lama akan merambat ke seluruh besi tersebut
yang kemudian panasnya akan merata.
MENGEKSPLORASI
AYO KITA LIHAT GAMBAR DI BAWAH INI!
Gambar di bawah ini menunjukkan peristiwa perpindahan panas secara konduksi. Apa yang kamu ketahui tentang
kedua gambar tersebut? Lalu bagaimana kedua gambar tersebut berkaitan dengan perpindahan panas secara
konduksi? Coba pikirkan.
Gambar 1. Gambar 2.
https://asset.kompas.com/crops/2_7xSlTdF 1 https://kependidikan.com/wp-content/uploads/2018/07/contoh-konduksi.jpg
Gambar 1. Gelas yang berisi air panas Gambar 2. Besi yang dipanaskan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan pada gambar di atas!
Perpindahan panas secara konduksi adalah perpindahan panas yang merambat melalui
perantara tanpa berpindah zat perantaranya.
PERCOBAAN PERPINDAHAN PANAS SECARA KONDUKSI
DALAM MATERI PERPINDAHAN PANAS
Alat dan Bahan
1. Komputer/Laptop/Handphone
2. Virtual Laboratoroium Amrita https://vlab.amrita.edu/?sub=1&brch=194&sim=801&cnt=1
KLIK
3. Alat tulis
4. Kertas
Prosedur Percobaan
1. Siapkan device yang akan digunakan
2. Masuk ke dalam link virtual laboratorium https://vlab.amrita.edu/?sub=1&brch=194&sim=801&cnt=1
3. Pilih bahan (material) dari kotak kombo pojok kiri
4. Tentukan diameter untuk bagian pelat uji yang bersentuhan dengan pemanas utama
5. Dan tentukan ketebalan untuk seluruh pelat.
6. Tentukan suhu air dingin
7. Dengan menggunakan kenop putih, pasang nilai tegangan dan arus yang sama untuk pemanas utama
(MH) dan pemanas pelindung (GH).
Dengan sakelar MH-GH diatur ke MH, gunakan kenop MH putih untuk mengatur tegangan dan
arus untuk pemanas utama.
Kemudian klik sakelar MH-GH ke GH dan gunakan kenop GH putih untuk mengatur tegangan
dan arus untuk pemanas pelindung ke nilai yang sama yang Anda tetapkan untuk pemanas
utama.
8. Kemudian klik tombol On untuk menyalakan unit
9. Setelah kondisi tunak tercapai (20 menit dalam pengatur waktu), gunakan indikator suhu untuk
membaca dan mencatat T1, T2, T3, T4, T5, T6, T7 dan T8.
10. Dengan menggunakan lembar kerja dan persamaan dari halaman teori, hitung konduktivitas termal pelat
uji. Catatan: karena pemanas utama bersentuhan dengan pelat uji di kedua sisi, luas A dalam persamaan
di mana d adalah diameter MH, bukan , seperti yang mungkin diasumsikan pertama kali.
2.1 Tabel Data Percobaan
T1
Percobaan Material Voltase Ampere Suhu (K) Waktu
1 Cardboard 150 0,60 31.54 20 menit
2 Cardboard 150 0,60 28.47 20 menit
3 Cardboard 150 0,60 32.02 20 menit
4 Cardboard 150 0,60 28.88 20 menit
5 Cardboard 150 0,60 31.73 20 menit
2.2 Tabel Data Percobaan
T2
Percobaan Material Voltase Ampere Suhu (K) Waktu
1 Cardboard 150 0,60 32.05 20 menit
2 Cardboard 150 0,60 28.97 20 menit
3 Cardboard 150 0,60 28.96 20 menit
4 Cardboard 150 0,60 28.89 20 menit
5 Cardboard 150 0,60 32.05 20 menit
2.3 Tabel Data Percobaan
T3
Percobaan Material Voltase Ampere Suhu (K) Waktu
1 Cardboard 150 0,60 27,48 20 menit
2 Cardboard 150 0,60 31,34 20 menit
3 Cardboard 150 0,60 31,32 20 menit
4 Cardboard 150 0,60 27,51 20 menit
5 Cardboard 150 0,60 31.48 20 menit
2.4 Tabel Data Percobaan
T4
Percobaan Material Voltase Ampere Suhu (K) Waktu
1 Cardboard 150 0,60 29.07 20 menit
2 Cardboard 150 0,60 28.77 20 menit
3 Cardboard 150 0,60 29.00 20 menit
4 Cardboard 150 0,60 29.06 20 menit
5 Cardboard 150 0,60 28.71 20 menit
2.5 Tabel Data Percobaan
T5
Percobaan Material Voltase Ampere Suhu (K) Waktu
1 Cardboard 150 0,60 25,63 20 menit
2 Cardboard 150 0,60 25,72 20 menit
3 Cardboard 150 0,60 25.60 20 menit
4 Cardboard 150 0,60 25.57 20 menit
5 Cardboard 150 0,60 25.68 20 menit
2.6 Tabel Data Percobaan
T6
Percobaan Material Voltase Ampere Suhu(K) Waktu
1 Cardboard 150 0,60 25.58 20 menit
2 Cardboard 150 0,60 25.72 20 menit
3 Cardboard 150 0,60 25.60 20 menit
4 Cardboard 150 0,60 25.57 20 menit
5 Cardboard 150 0,60 25.68 20 menit
2.7 Tabel Data Percobaan
T7
Percobaan Material Voltase Ampere Suhu (K) Waktu
1 Cardboard 150 0,60 27.32 20 menit
2 Cardboard 150 0,60 26.83 20 menit
3 Cardboard 150 0,60 27.53 20 menit
4 Cardboard 150 0,60 27.48 20 menit
5 Cardboard 150 0,60 29.60 20 menit
2.8 Tabel Data Percobaan
T8
Percobaan Material Voltase Ampere Suhu (K) Waktu
1 Cardboard 150 0,60 27.59 20 menit
2 Cardboard 150 0,60 27.61 20 menit
3 Cardboard 150 0,60 27.55 20 menit
4 Cardboard 150 0,60 27.58 20 menit
5 Cardboard 150 0,60 27.48 20 menit
Pengolahan Data
1. Hitunglah rata-rata suhu pada setiap T nya!
Jawab :
Rata-rata suhu T1
31,54 + 28,47 + 32,02 + 28,88 + 31,73 149,13
= = 29.826
5 5
Rata-rata suhu T2
32,05 + 28,97 + 28,96 + 28,89 + 32,05 150,92
= = 30,184
5 5
Rata-rata suhu T3
27,48 + 31,34 + 31,32 + 28,89 + 27,51 + 145,94
= = 29,188
5 5
Rata-rata suhu T4
29,07 + 29,00 + 29,06 + 28,77 + 28,72 144,62
= = 28,924
5 5
Rata-rata suhu T5
25,63 + 25,72 + 25,60 + 25,57 + 25,68 128,2
= = 25,64
5 5
Rata-rata suhu T6
25,58 + 28,72 + 25,60 + 25,57 + 25,68 131,15
= = 26,23
5 5
Rata-rata suhu T7
27.32 + 26,83 + 27,53 + 27,48 + 29,60 138,76
= = 27,757
5 5
Rata-rata suhu T8
27.59 + 27,61 + 27,55 + 27,48 + 27,58 137,81
= = 27, 56
5 5
Hasil Pengamatan
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, jelaskan bagaimana kaitan suhu pada
konduktivitas termal?
Jawab :
Konsukai thermal yaitu suatu fenomena transport dimana perbedaan temepratur menyebabkan
transfer energi thermal dari suatu daerah benda panas ke daaerah yang lain dari benda yang
sama pada temperature yang lebih rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi konduktivitas
thermal yaitu suhu, jika konduktivitas thermal akan meningkat apabila suhu meningkat. Suhu
juga bisa mendeteksi adanya kalor dalam suatu benda, jika suhunya tinggi maka kalor yang di
kandung benda tersebut sangat besar, dan begitupun sebaliknya.
ANALISIS
,m Analisis pengaruh bahan (material) yang menghantarkan kalor!
l Jawab :
Setiap bahan memiliki konduktivitas yang berbeda. Pada eksperime kali ini menggunakan
carboard (karton) yang termasuk ke dalam bahan yang memiliki konduktivitas rendah dalam
menahan kalir yang berasal dari bahan yang memiliki konduktivitas tinggi. Tetapi walaupun
rendah cardboard tetap bisa digunakan menghantarkan kalor.
KESIMPULAN
Setelah melalui eksperimen mengenai perpindahan panas secara konduksi dan
konduktivitas termal konduksi maka simpulkanlah berdasarkan hasil eksperimennya !
Jawab :
Berdasarkan eksperimen yang telah dilaksanakan bahwa rata-rata suhu pada T1 29.826
K, T2 30,184 K, T3 29,188 K, T4 28,924 K, T5 25,64, T6 26,23 K, T7 27,757 K, T8
27,56 K dengan menggunakan bahan plat karton dalam waktu 20 menit. Karton
walaupun bukan benda yang paling baik menghantarkan kalor tetapi tetap karton tetap
bisa menghantarkan kalor. Untuk besarnya nilai laju aliran kalor dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu diamter benda, ketebalan benda, dan suhu. Berdasarkan
eksperimen ini suhu mempengaruhi tinggiinya kalor walupun hanya memberi pengaruh
sedikit.
PEMBAHASAN SOAL
1. Logam A dan B mempunyai panjang dan luas penampang sama. Koefisien konduksi logam A = 1/6 kali
koefisien konduksi logam B. Kedua logam dipanaskan pada salah satu ujungnya dan ternyata keduanya
mengalami perubahan suhu yang sama. Maka perbandingan kelajuan hantaran kalor logam A dan logam
B adalah …
A. 6 : 1
B. 1 : 6
C. 1 : 5
D. 2 : 1
E. 4 : 1
Pembahasan :
Diketahui :
kA = 1/6 kB = 1/6
kB = 6/6 = 1
Ditanya :
Perbandingan laju perpindahan kalor melalui logam A dan logam B ?
Keterangan : Q/t = laju perpindahan kalor, k = konduktivitas termal, A = luas penampang, T1 = suhu
tinggi, T2 = suhu rendah, l = panjang benda.
Perpindahan kalor - 2Panjang dan luas penampang kedua logam sama besar sehingga l dan A
dilenyapkan dari persamaan. Perubahan suhu kedua logam sama sehingga (T1 – T2) dilenyapkan dari
persamaan.
kA: kB
1/6: 6/6
1 : 6
Jawaban yang benar adalah B.
2. Salah satu permukaan sebuah plat tembaga yang tebalnya 5 cm seperti gambar di atas,
mempunyai suhu tetap 380 o C, sedangkan suhu permukaan yang sebelah lagi dijaga tetap 95
o C. Berapa kalor yang berpindah melintasi lempeng itu ?
Jawab :
Diketahui konduktivitas termal tembaga adalah 370 W/m C
Hukum Fourier
Pembahasam :
q = - k . A = ∆
∆
∆
= −
∆
(95 − 380)℃
= −370 ×
. ℃ 5 . 10 −2
= 2.109.000
2
= , /
3. Sebuah batang logam mempunyai panjang 2 m, dan memiliki luas penampang 20 cm2 dan perbedaan
suhu kedua ujungnya 500C. Bila koefisien konduksi termalnya 0,2 kal/ms0C, tentukan jumlah kalor
yang merambat per satuan luas & per satuan waktu!
Diketahui :
L = 2 m
A = 20 cm2 = 2 x 10-3 m2
= = 0,2 kal/ms0C
∆ T = 500C
Jawab :
H = k A ∆ T/L
= (0,2 kal/ms0C)(2 x 10-3 m2) 500C/2 m
= 0,01 kal/s
Latihan Soal
1. Lembaran mika berdiameter 0,15 m dan tebal 0,005m dikenai pemanas dengan suplai daya
28W. Air dingin disirkulasikan di sekitar spesimen dengan suhu 30°C; hitunglah konduktivitas
termal benda uji?
2. Hitung konduktivitas termal dan tahanan termal dari kaca yang memiliki diameter dan
ketebalan masing-masing 0,03m, 0,1m. Daya 37,4W disuplai ke pemanas dan menyediakan air
dingin 50°C?
3. Daya 45,6 W disuplai ke papan semen asbes dengan ketebalan 0,006m. Air bersuhu 60°C
bersirkulasi untuk melindungi spesimen dengan diameter 0,25m. Hitung konduktivitas termal
papan semen asbes?
Daftar Pustaka
Abdullah, M. (2017). Fisika Dasar II. Itb Press, 4(March), 917. https://link-springer-
com.proxy.libraries.uc.edu/content/pdf/10.1007%2F978-3-642-19199-2.pdf
Syarifudin, A. (2020). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における健康関連指標に関する共分
散構造分析Title. 2507(February), 1–9.
https://images.app.goo.gl/jZXspdKhFAm7mrhAA
MODUL
PEM E L A J A R A N
PERPINDAHAN PANAS
SECARA KONVEKSI
P E M B E L A J A R A N
F I S I K A
K A N E I S Y A T S A L S A F I R A D .
KOMPETENSI INTI
KI.1 Menghayatidanmengamalkanajaranagamayangdianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif,danpro-aktifdan
menunjukan sikap sebagaibagian dari solusi atasberbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkandirisebagai cerminan bangsadalampergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
factual,konseptual, procedural,danmetakognitifberdasarkan rasaingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomenadankejadian,sertamenerapkan pengetahuan procedural padabidang
kajian yangspesifikdenganbakatdanminatnyauntukmemecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metodasesuaikaidahkeilmuan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode dan
model pembelajaran inkuiri, peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan suatu
percobaan sederhana mengenai konsep dan teori perpindahan panas secara konveksi alami,
sehingga peserta didik dapat menentukan koefisien perpindahan panas keseluruhan pada
permukaansilinder logamvertikal dengannilai bilanganNusselt.
Kompetensi Dasar Indikator PencapaianKompetensi
3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan 1. Menguraikan perpindahan kalor secara
perpindahan kalor meliputi karakteristik konveksi.
termal suatu bahan, kapasitas, dan 2.Menguraikanpengaruh perpindahan kalor
dan peristiwayangberkaitan.
konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-
3.Mengaitkan persamaanperpindahan kalor untuk
hari.
menyelesaikanpermasalahan.
4.7 Merancangdan melakukan 1. Menyimpulkan teori konsep pengaruh
percobaan tentang karakteristik perpindahan panas secara konveksi
dengan eksperimensederhana.
termal suatu bahan terkait dengan
2.Memprediksi hasil daripercobaanyang
kapasitas dan konduktivitas kalor dan
dilakukan.
Pemanfatannya. 3.Mempresentasikan hasil dari percobaanyang
telah dilakukan.
ARAHAN PEMBELAJARAN
1. Bentuk kelompok dengananggota5
orang!
2. Bacalahmodul danLKPDdengan
cermat,diskusikansetiappertanyaan
yangadapadaLKPD!
3. Lakukanpercobaansederhanasesuai
proseduryangtelahdi sediakan!
Peta Konsep
Perpindahan Panas Konveksi
Perpindahan panas yang terjadi jika cairan atau gas yang suhunya tinggi mengalir ke
tempat yang suhunya lebih rendah, memberikan panasnya pada permukaan yang
suhunya lebih rendah.
•Aliran fluida padaperpindahan panas konveksibebas
terjadisecaraalamikarenagayaapung,sehingga
hampirselaluberadapadakecepatanrendah(≤1m/s)
•Secara umum,koefisienperpindahanpanaskonveksi
bebasbernilai lebihkecil dibandingkankoefisien
perpindahanpanas konveksipaksaan.
•Nilai h pada perpindahan panas konveksi bebas dipengaruhi
oleh sifatfisis fluidadanbentukgeometribenda.
•Penyelesaianumumpada persamaan
perpindahan panas konveksi memunculkan suatu
parameterberupa bilangantak berdimensi.
•Rasio pindah panas konveksi dan konduksi normal terhadap
batas dalam kasus pindah panas pada permukaan fluida
denganpersamaanempirisbilanganNusselt.
Beberapapersamaanempirisuntukkasus-kasus
perpindahan panas konveksi bebas pada berbagai
geometri benda terangkum dalam tabel 9-1. Bentuk
geometri yangditinjau meliputi:
1. Plattegak(verticalplate)
2. Platdatar(horizontalplate)
3. Plat yangdimiringkan (inclined plate)
4. Silinder
5. Bola
Tahukah
Kamu???
Bilangan Nusselt adalah rasio pindah
panas konveksi dan konduksi normal
terhadap batas dalam kasus pindah
panas pada permukaan fluida.
Bilangan Nusselt adalah satuan tak
berdimensi yang dinamai
menggunakan nama Wilhelm Nusselt.
Ernst Kraft Wilhelm
Nusselt adalah seorang
insinyur Jerman.Nusselt
belajar teknik mesin di
Universitas Teknik Munich,
di mana ia mendapatkan
gelar doktor pada tahun
1907.Ia mengajar di
Dresden dari tahun 1913
hingga1917.
Wahyu Memandu Ilmu
ْ
ْ ْ
َّ
َّ
يِتلا ِكلُفلاو راهَّنلاو لْيلا ِف َ لِتْخاو ِ ض ْ رَ ْ َ ِت ٰ و ٰ مَّسلا قلَخ يِف َّنِا
لْاو
ِ
ِ َ
ْ
ْ
ِ َ
َ
َ
ۤ
ۤ
ْ
ءاَّم ْ نِم ِءامَّسلا َنِم ٰ اللّ َلَزْنَا ا مو ساَّنلا عَفْنَي امب رْحَبلا ىِف يرْجَت
ِ ِ
ْ ِ
ُ
َ َ
ُ
َ
َ
َ
ۤ
َّ
لْا
حٰيرلا ِفْير ْصَتو ۖ َّ ةَّباَد لُك ْ نِم اهْي ِف ثَبو اهِت ْ وم َدْعَب ض ْ رَ ْ ِهب اَيْحَاَف
ِ
ِ
ِ
ِ
َ
َ
َ
َ َ
ِ
ۤ
ٰ
ْ
ُ
. 164 َن ْ ولِقْعَّي م ْ وَقِل تٰي َ لْ ِ ض ْ رَ ْ َ ِءامَّسلا َنْيَب رَّخسُملا ِباحَّسلاو
لْاو
َ
َ
ِ َ
َ
"Sesungguhnyapadapenciptaanlangitdan bumi,pergantianmalam
dan siang,kapal yangberlayardi lautdengan(muatan)yang
bermanfaatbagi manusia,apayang diturunkanAllahdari langit
berupaair, lalu denganitu dihidupkan-Nya bumi setelahmati
(kering),danDiatebarkandi dalamnyabermacam-macambinatang,
dan perkisaranangindanawan yangdikendalikanantaralangit
dan bumi, (semuaitu) sungguh, merupakantanda-tanda(kebesaran
Allah) bagi orang-orangyangmengerti."
Dalam ayat diatas menunjukan salah satu contoh dari perpindahan
kalor secara konveksi yang ada pada lafaz Allah menurunkan dari
langit berupa air. Secara ilmiah dalam proses diturunkannnya air
dari langit bukanlah suatu hal yang langsung terjadi tanpa adanya
proses panjang. Namun, proses tersebut diawali dengan terjadinya
penguapanairlautyangdisebabkanolehpanasnyasinarmatahari
yang kemudian berkumpul menjadi awan yang menebal dan
menjadidinginyang akhirnyaturundalambentuk hujan.
Konveksi di Kehidupan
Terjadinya angin darat
dan angin laut – pada
siang hari,udara daratan
yang panas dan udara
laut yang lebih dingin
mengakibatkan udara di
daratan bergerak naik
dan udara di laut
bergerak ke daratan.
Ketika merebus air,
maka air akan mendidih
dan air bersuhu panas di
bagian bawah akan naik
dan air yang bersuhu
dingin akan bergerak
turun,kemudian terjadi
perputaran secara
konveksi.
Penurunan Rumus
Laju perpindahan kalor secara konveksi dapat dirumuskan berikut
h = adalah tetapankonveksi. Setiap benda memiliki tetapan konveksi
yang berbeda. Semakin mudah benda itu menyerap atau melepas
kalor dan memindahkannya maka semakin besar nilai tetapan ini. A
adalah luas penampang melintang dan T2-T1 adalah selisih suhu.
ACTION
Hari/Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
APERSEPSI
Minggu kemarin kita telah mempelajari teori
dan persaman termodinamika. Jelaskan apa
yang dimaksud perpindahan kalor secara
konveksi! (Konveksi merupakan proses ketika
panas dari satu tempat ke tempat lain
dipindahkan melalui gerak gas atau zat cair
yangmengandungpanassecarabesar-besaran)
........................................................................
........................................................................
MOTIVASI
Ketika memanaskan air di dalam panci lama
kelamaan air di dalam panci akan mendidih!
Mengapa hal ini bisa terjadi? (Adanya
perpindahan kalor secara konduksi dari api ke
permukaan panci lalu kalor akan dipindahkan
secara konveksi di seluruh bagian air sehingga
airmenjadi panasdanmendidih)
........................................................................
........................................................................
MENGAMATI
Amatilahvideoyangdisajikan oleh guruberikut! TONTON VIDEO
Link video:
https://www.youtube.com/watch?v=SIVKoHaeDwk
MENANYA
Setelah mengamati video yang telah diberikan
buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan
fenomena konveksi tersebut! (Bagaimana
proses perpindahan panas secara konveksi
alamipadaairyangdirebus berlangsung?)
......................................................................
......................................................................
MENGEKSPLOR
Setelah mengamati gambar diatas buatlah
hipotesis atau dugaan sementara mengenai
peristiwa tersebut berdasarkan pertanyaan yang
dikumpulkan! (Saat merebus, air yang dingin
memiliki kepadatan lebih tinggi sehingga air
dingin akan ke bawah dan air panas bergerak ke
atas. Perbedaan suhu ini menimbulkan arus
konveksi maka air yang di dalam panci akan
sama-samapanasdanmendidih)
.........................................................................
.........................................................................
PERCOBAAN SEDERHANA
Konveksi melibatkan perpindahan panas dengan gerakan dan pencampuran
cairan. Konveksi paksa terjadi ketika fluida tetap bergerak dengan cara eksternal,
seperti turbin atau kipas. Konveksi disebut konveksi alami ketika gerakan dan
pencampuran fluida disebabkan oleh variasi densitas yang dihasilkan dari
perbedaan suhu di dalam fluida. Kali ini kita akan membuktikan teori dari
konveksialami.
ProsedurSimulasi
1.Pilihbahantertentuuntuk melakukanpercobaan.
2.Pilih tinggi dansisi kotakkayudenganpenggeserkotak.
3.Sesuaikandiameter, panjang danketebalansilinder menggunakan penggesersilinder. 4.
Terapkantegangantertentudanarusyangsesuai menggunakantombolputihdi
simulator.
5.Dengan menggunakan indikator suhu, catatnilai T1, T2, T3, T4, T5 danT6 dengan
menggunakan tabeldanlembar kerjadi bawah,hitungkoefisien perpindahanpanasdan
bilanganNusselt.
6.Klik resultuntuk memeriksaperhitungan Anda. Anda jugadapatmemasukkan data
Anda ke dalam lembar kerja di Simulator untuk memeriksa beberapa besaran antara
dalamperhitungan utama.
VLAB
HASIL PENGAMATAN
Perhitungan dan Pengamatan
Percobaan 1
Temperatureof Temperature Heat
Metal Voltmeter Ammeter Nusselt
NO Tube of Air Transfer
Used Readings Reading Number
T2 T3 T4 T5 T1 T6 Coeffisien
1 100 V 2 A
2 100 V 2 A
3 Aluminium 100 V 2 A
4 100 V 2 A
5 100 V 2 A
Percobaan 2
Temperatureof Temperature Heat
Metal Voltmeter Ammeter Nusselt
NO Tube of Air Transfer
Used Readings Reading Number
T2 T3 T4 T5 T1 T6 Coeffisien
1 100 V 2 A
2 100 V 2 A
3 Iron 100 V 2 A
4 100 V 2 A
5 100 V 2 A
Percobaan 3
Temperatureof Temperature Heat
Metal Voltmeter Ammeter Nusselt
NO Tube of Air Transfer
Used Readings Reading Number
T2 T3 T4 T5 T1 T6 Coeffisien
1 100 V 2 A
2 100 V 2 A
3 Steel 100 V 2 A
4 100 V 2 A
5 100 V 2 A
Time: 10 s
PENGOLAHAN DATA
1.Hitunglah jumlahrata-ratadaritemperature oftube!(x̄ = ∑x /n)
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
.......................................................... ................................................................................
...........................................................................................................................................
2.Hitunglah jumlahrata-ratadariNusseltnumber padatiappercobaan!(x̄ = ∑x /n)
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
.......................................................... ................................................................................
...........................................................................................................................................
PERHITUNGAN
Hitunglah hasilHeatTransferCoeffisiensecaramanual! (H = h.A.ΔT)
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.............................................. ..................................................................................................
.........................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.............................................. ..................................................................................................
.........................................................................................................................