The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by viaarie82, 2022-08-21 10:20:43

KONEKSI ANTAR MATERI

KONEKSI ANTAR MATERI

KONEKSI ANTAR MATERI

OLEH : SILVIA MARNIATI

CGP ANGKATAN V TANJUNG JABUNG BARAT

MODUL 1.4.a.9

Tambah Nama Perusahaan FILOSOFI KHD NILAI DAN
MODUL 1 PERAN GURU
KONEKSI ANTAR PENGGERAK
MATERI

BUDAYA POSITIF

VISI GURU
PENGGERAK

Pendidikan yang berpihak pada murid

Pendidikan merupakan tuntunan dalam
hidup tumbuh kembangnya anak agar
anak tidak salah arah dalam mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya, sebagai seorang
manusia maupun sebagai anggota
masyarakat sesuai dengan kodrat alam
dan kodrat zamannya.

Pendidikan harus memerdekakan,
menjadi manusia merdeka, yang tidak
tergantung pada orang lain, tidak
diperintah orang lain.

Setiap tindakan yang dilakukan murid memiliki
motivasi

untuk menghindari ketidaknyamanan atau
hukuman
untuk mendapatkan imbalan atau
penghargaan dari orang lain
untuk menjadi orang yang mereka inginkan
dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai
yang mereka percaya

Setiap tindakan yang dilakukan murid juga merupakan
usaha dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, yaitu

bertahan hidup
penguasaan
kasih sayang, merasa diterima
kesenangan
kebebasan
Kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi, dapat berakibat
pada prilaku buruk murid, maka guru harus mencari tahu
alasan yang mendasari tindakan tersebut

Dari filosofi KHD, maka guru
memiliki nilai dan peran dalam
penuntun murid untuk mendapatkan
keselamatan dan kebahagiaan.
Mewujudkan murid berprofil pelajar
PANCASILA

NILAI GURU PENGGERAK PERAN GURU PENGGERAK

Berpihak pada murid Menjadi pemimpin
Mandiri pembelajaran
Kolaboratif Menjadi coach bagi guru lain
Inovatif Mendorong kolaborasi
Reflektif Mewujudkan kepemimpinan
murid
Menggerakkan komunitas
praktisi

Dengan menerapkan nilai dan peran sebagai seorang
guru penggerak, diharapkan dapat menggerakkan
banyak pihak dalam mewujudkan pendidikan yang
berpihak pada murid, mewujudkan murid berprofil
pelajar Pancasila, yang berbudaya positif. Karena dalam
melakukan suatu perubahan tidak dapat dilakukan
seorang diri, tapi perlu berkolaborasi dan dukungan
banyak pihak.

Peran seorang guru adalah melakukan
suatu perubahan di sekolah, untuk itu
diperlukan suatu visi. Dalam
mewujudkan visi ini diperlukan
pendekatan manajemen perubahan
yang berbasis kekuatan yang disebut
Inkuiri Apresiatif, dan penerapannya
yang tersusun dalam alur BAGJA

VISI : Alur BAGJA


BUAT PERTANYAAN
MEWUJUDKAN MURID AMBIL PELAJARAN
BERPROFIL PELAJAR
GALI MIMPI
PANCASILA DAN JABARKAN RENCANA
BERPRESTASI
ATUR EKSEKUSI

Untuk mewujudkan Dalam menerapkan disiplin dapat dilakukan
murid berprofil dengan cara Disiplin dengan hukuman,
disiplin dengan konsekuensi, atau disiplin
pelajar Pancasila, dengan restitusi. Walaupun ada bentuk
adalah dengan dihukum dengan penghargaan, namun
bentuk pendisiplinan ini tidaklah baik.
mewujudkan budaya Demikian pula dengan disiplin dengan
positif di sekolah konsekuensi.Restitusi adalah bentuk
seperti dengan pendisiplinan terbaik, restitusi adalah proses
menciptakan kondisi bagi murid untuk
membuat keyakinan memperbaiki kesalahan mereka
kelas, disiplin positif

Menstabikan identitas Validasi tindakan yang salah Guru dapat menerapkan
segitiga Restitusi, yaitu suatu
Menanyakan keyakinan proses dialog yang
dijalankan oleh guru, agar
dapat menghasilkan murid
yang mandiri dan
bertanggung jawab, dengan
Guru memiliki posisi kontrol
sebagai manajer

Posisi Kontrol

Penghukum Kenapa harus dalam posisi kontrol manajer, bukan
Pemberi rasa yang lainnya ?. Karena sebagai manajer guru
bersalah Membimbing murid untuk memiliki sikap disiplin
Teman yang positif yaitu murid yang mandiri,
Pemantau bertanggung jawab dan dapat memecahkan
MANAJER masalah, dengan tujuan agar murid dapat
merefleksikan tindakannya

Jika guru telah dapat berperan sebagai manajer dengan
menerapkan segitiga restitusi pada murid, maka budaya
disiplin positif dapat tercipta dengan baik,
diterapkannya keyakinan kelas yang telah disepakati,
dimana murid tidak mendapatkan hukuman atau sanksi
disaat mereka melakukan suatu kesalahan.

GURU GURU MURID MURID

POSISI KONTROL SEGITIGA RESTITUSI BUDAYA POSITIF PROFIL PELAJAR
MANAJER PANCASILA

Rancangan Aksi Nyata
Budaya Positif

Latar belakang

Dari filosofi Ki Hajar Dewantara, guru sebagai penuntun murid menuju
kebahagiaan dan keselamatan dengan memperhatikan kodrat alam dan
kodrat zaman. Budaya positif menuntun murid untuk melakukan hal positif
sehingga dapat membentuk karakter baik yang kelak akan bermanfaat
untuk mereka. Budaya yang dipegang teguh oleh seluruh warga sekolah
harus terintegrasi dalam seluruh kegiatan sekolah, baik dalam pra
pembelajaran, proses pembelajaran ataupun di luar kelas seperti dalam
kegiatan ekstrakurikuler. Pertanyaannya adalah bagaimana budaya positif
dapat tumbuh dan tertanam dalam proses pembelajaran, bagaimana
budaya positif dapat terbiasa dilakukan dalam kegiatan ekastrakurikuler.
Harapannya jika budaya positif mengakar dalam diri setiap peserta didik,
maka profil pelajar Pancasila akan tercipta.

Tujuan

Menumbuhkan budaya positif dengan membuat
keyakinan kelas

Menumbuhkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila pada
diri murid dalam kegiatan pembelajaran, maupun di
luar kegiatan pembelajaran

Linimasa Tindakan Yang Akan Dilakukan

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan:
Sosialisasi kepada seluruh warga sekolah meliputi kepala sekolah,
guru, murid, dan tenaga kependidikan terkait disiplin positif,
keyakinan kelas dan profil pelajar Pancasila.
Guru menjelaskan tentang pengertian dan pentingnya keyakinan kelas.
Guru bersama murid untuk membuat keyakinan kelas.
Keyakinan kelas yang telah disepakati selanjutnya ditandatangani
seluruh warga kelas dan dipasang di dinding kelas.
Menumbuhkan, menanamkan dan membiasakan nilai-nilai profil
pelajar pancasila dalam setiap kegiatan di sekolah.
Mendokumentasikan kegiatan yang menumbuhkan, mencerminkan
dan membiasakan nilai-nilai profil pelajar Pancasila.

Dukungan yang diperlukan

Kepala sekolah dan rekan guru
Orang tua di rumah dalam membiasakan budaya positif.
Warga sekolah sebagai role model/ teladan bagi murid dalam
menanamkan budaya positif.
Seluruh warga sekolah berkolaborasi, bergotong royong dan
bergerak bersinergis dalam menciptakan serta membiasakan
budaya positif di sekolah.

Terima kasih

Salam dan Bahagia!


Click to View FlipBook Version