The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-Modul Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by chatarinasekar, 2021-08-19 09:14:32

E-Modul KD 3.1

E-Modul Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

1

Daftar Isi

PENDAHULUAN ....................................................................................................................2
A. Identitas Modul ...............................................................................................................2
B. Kompetensi Dasar...........................................................................................................2
C. Petunjuk Penggunaan Modul ..........................................................................................2

PEMBELAJARAN I
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN .................................4

A. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan ..................................................................4
B. Struktur Biji ....................................................................................................................5
C. Proses Perkecambahan dan Tipe Perkecambahan ..........................................................6
D. Pertumbuhan Primer .......................................................................................................8
E. Pertumbuhan Sekunder .................................................................................................10
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan ....12
RANGKUMAN ......................................................................................................................21
PEMBELAJARAN II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA..........22
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan .....................................................................22
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia ...................................................................27
RANGKUMAN ......................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................36

1

PENDAHULUAN

A.Identitas Modul

Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XII

B.Kompetensi Dasar

3.1.1 Menjelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkambangan.
3.1.2 Menguraikan struktur biji dan tipe perkecambahan.
3.1.3 Mengidentifikasi pertumbuhan primer dan sekunder pada tumbuhan.
3.1.4 Menganalisis faktor eksternal dan internal pada tumbuhan.
3.1.5 Menguraikan proses pertumbuhan dan perkembangan pada hewan.
3.1.6 Menganalisis proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
4.1.1 Melakukan percobaan tentang pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap

pertumbuhan tumbuhan.

C.Petunjuk Penggunaan Modul

Modul ini dibuat untuk memudahkan kalian dalam belajar secara mandiri. Modul ini
berisikan materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup mulai dari tumbuhan,
hewan, dan manusia. Modul ini disusun secara berurutan sehingga dapat dipahami dengan
mudah. Petunjuk lain yang harus dipahami ialah :

1. Baca terlebih dahulu bagian Pendahuluan agar kalian memperoleh gambaran tentang
isi modul dan cara mempelajarinya.

2

2. Setiap kegiatan pembelajaran dilengkapi dengan tujuan, uraian materi, dan
rangkuman.

3

PEMBELAJARAN I
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN

A.Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup berlangsung secara beriringan. Proses pertumbuhan terjadi
karena adanya pembelahan jumlah sel dan pembesaran sel akibat dari pembelahan mitosis pada
jaringan yang bersifat meristematis. Pertumbuhan disebut kuantitatif artinya dapat diukur dan
dinyatakan dengan angka. Peristiwa pertumbuhan tidak dapat kembali ke keadaan semula
(irreversible).

Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju
tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup. Melalui proses perkembangan akan
terbentuk struktur dan fungsi organ yang semakin kompleks dan sempurna. Perkembangan
disebut kualitatif yang artinya tidak dapat diukur namun dapat diamati perubahannya secara
fisiologis dan kematangan fungsi suatu organ. Peristiwa perkembangan bersifat dapat kembali
ke keadaan semula (reversible).

Gambar 1 Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Bunga Matahari

4

B. Struktur Biji

Gambar 2 Struktur Biji

Struktur Biji terdiri dari :

1. Testa : yaitu suatu selubung biji kuat yang berasal dari dinding bakal biji dan

berfungsi sebagai kulit biji Biji.

2. Plumula : Bakal Daun.

3. Radikula : Bakal akar.

4. Epikotil : Bagian sumbu embrio yang berada di atas kotiledon.

5. Hipokotil : bagian sumbu embrio yang berada di bawah kotiledon.

6. Endosperm : Cadangan makanan ada yang terdapat pada, yaitu jaringan yang

mengelilingi embrio, atau terdapat di dalam kotiledon.

7. Kotiledon : terdapat pada tanaman dikotil dan monokotil. Pada tanaman monokotil,

kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan koleoptil.

8. Skutelum : berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam

endosperma, sedangkan.

9. Koleoptil : berfungsi melindungi plumula.

10. Koleoriza : berfungsi melindungi radikula. Pada tanaman dikotil tidak terjadi

modifikasi.

5

C. Proses Perkecambahan dan Tipe Perkecambahan

Gambar 3 Tipe Perkecambahan

Pertumbuhan dan perkembangan telah dimulai sejak biji terkena air. Setelah biji
menyerap air (imbibisi), biji membesar sehingga kulit biji pecah. Secara umum, proses
perkecambahan terjadi secara kimiawi. Dengan masuknya air ke dalam biji, enzim akan
bekerja dengan aktif. Jika embrio terkena air, embrio menjadi aktif dan melepaskan
hormon giberelin (GA). Hormon ini memacu aleuron untuk membuat (mensintesis) dan
mengeluarkan enzim. Enzim yang dikeluarkan antara lain: enzim α−amilase, maltase, dan
enzim pemecah protein. Amilase merubah amilum (pati) menjadi maltosa. Maltosa
dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Metabolisme glukosa menghasilkan energi dan
atau senyawa-senyawa untuk menyusun struktur tubuh tumbuhan. Pembentukan energi ini
membutuhkan oksigen (O2). Oleh sebab itu, proses perkecambahan membutuhkan
oksigen.

Protein yang ada dipecah menjadi asam amino yang berfungsi menyusun struktur sel
dan enzim-enzim baru. Enzim-enzim di dalam biji dapat bekerja dengan baik pada suhu
tertentu, sedangkan suhu yang tinggi dapat merusak enzim. Cahaya pada proses
perkecambahan dapat memengaruhi hormon auksin. Hormon ini rusak atau terurai jika
terkena intensitas cahaya yang tinggi. Dengan demikian, pertumbuhan kecambah akan ke
arah datangnya cahaya. Ada dua tipe perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya pada
saat berkecambah :

6

1. Perkecambahan hipogeal
Pada perkecambahan ini, bakal batang tumbuh memanjang ke permukaan tanah,
kotiledon tetap berada di dalam tanah. Perkecambahan ini terjadi pada tanaman
monokotil Contoh : perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), dan jagung
(Zea mays).

2. Perkecambahan epigeal
Pada perkecambahan ini hipokotil tumbuh menembus permukaan tanah sehingga
kotiledon terangkat ke permukaan tanah. Perkecambahan ini terjadi pada tanaman
dikotl. Contoh : perkecambahan pada kacang hijau (Phaseolus sp.) dan kacang
tanah (Arachis hypogaea).

7

D.Pertumbuhan Primer

Jaringan khusus yang mengalami pertumbuhan dengan cara pembelahan dan
pembesaran sel, disebut meristem. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang
terjadi karena aktivitas pada meristem apikal (ujung batang dan ujung akar). Selain
pembelahan sel yang terjadi pada pertumbuhan primer, sel juga mengalami penambahan
ukuran (membesar dan memanjang). Pada pertumbuhan primer, titik pertumbuhan dibagi
menjadi dua yaitu :

1. Titik Pertumbuhan Akar

Pada bagian meristem apikal (meristem ujung), akar tumbuhan dilindungi oleh
tudung akar (kaliptra). Tudung akar juga berfungsi untuk menembus tanah karena sel-
sel di bagian ini mengeluarkan cairan polisakarida. Akibat cairan inilah tanah menjadi
lunak. Titik tumbuh akar adalah pada bagian jaringan meristem yang memiliki tudung
akar. Berdasarkan strukturnya, titik tumbuh akar dibedakan menjadi daerah
pembelahan sel, daerah pemanjangan sel dan daerah diferensiasi.

Daerah pembelahan sel terdapat pada bagian ujung, di belakang tudung akar.
Pada daerah ini terdapat meristem primer dan meristem apikal dengan sel-sel yang
aktif membelah (meristematik). Meristem primer terdiri atas tiga sistem jaringan
yaitu protoderm (lapisan terluar yang akan menjadi jaringan epidermis), meristem
dasar (lapisan kedua yang berada di sebelah dalam protoderm dan akan menjadi
jaringan dasar), dan prokambium (merupakan lapisan dalam yang akan menjadi stele
atau silinder pusat). Meristem apikal merupakan pusat pembelahan sel.

Daerah pemanjangan sel (Elongasi) terdapat di belakang daerah pembelahan.
Pada zona ini sel-sel pada akar memiliki kemampuan untuk membesar dan
memanjang.

Pada daerah diferensiasi, sel-sel pada tiga sistem jaringan meristem
mengalami proses pendewasaan, sehingga memiliki struktur dan fungsi khusus. Hal
ini ditandai dengan munculnya rambut akar yang berfungsi untuk membantu
penyerapan unsur hara. Selain itu juga, Epidermis pada daerah diferensiasi sudah
terdiferensiasi oleh xylem dan floem.

8

2. Titik Pertumbuhan Batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah

pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem
apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas
yang biasa disebut kuncup. Di dalam kuncup terdapat primordia atau daun muda.
Primordia daun tumbuh di kanan kiri meristem apikal. Tunas samping yang akan
membentuk cabang disebut tunas aksiler.

Gambar 4 Titik Tumbuh pada Batang Gambar 5 Titik Tumbuh pada Akar

9

E.Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder ialah pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas meristem
lateral atau meristem kambium. Telah disebutkan sebelumnya bahwa ujung akar dan
ujung batang memiliki jaringan meristem yang mengalami proses pembelahan,
pemanjangan, dan diferensiasi. Sebagai hasil diferensiasi sel-sel ujung akar dan ujung
batang, dihasilkan jaringan epidermis, jaringan dasar dan stele yang kesemuanya adalah
jaringan permanen. Jaringan kambium masih tetap bersifat meristematik.

Jaringan kambium memiliki kemampuan membelah. Pembelahan kambium ke arah
dalam akan membentuk xilem sekunder, sedangkan untuk pembelahan ke arah luar akan
membentuk floem sekunder. Dengan penambahan sel sekunder ini mengakibatkan batang
bertambah besar. Pembelahan sel-sel jaringan kambium dipengaruhi oleh musim. Pada
musim penghujan terbentuk lapisan yang lebih tebal dan cenderung berwarna terang,
sebaliknya pada musim kemarau lapisan yang dibentuk lebih tipis dan berwarna gelap.
Dengan demikian, selama satu tahun terdapat dua lapisan. Perbedaan ketebalan
pertumbuhan membentuk garis melingkar (membentuk lingkaran) dan disebut lingkaran
tahun. Dengan mengamati lingkaran tahun, kita dapat mengetahui umur tanaman tersebut.

Terkadang aktivitas kambium tidak diimbangi oleh pertumbuhan kulit batang
tumbuhan, maka jaringan epidermis batang dan korteks pecah dan rusak. Kerusakan
jaringan ini membahayakan jaringan-jaringan di dalamnya, dan dapat membuat tanaman
cepat mati. Dengan demikian tumbuhan membentuk kambium gabus (felogen) atau jaringan
gabus. Jaringan gabus ke arah dalam akan membentuk parenkim (feloderm) dan ke arah
luar akan membentuk felem. Felem (lapisan gabus) tersusun atas sel-sel mati, sedang
feloderm (korteks sekunder) tersusun oleh sel-sel hidup. Pada jaringan gabus terdapat
celah-celah gabus yang merupakan penghubung antara lingkungan luar dan lingkungan

10

dalam sel tumbuhan yang disebut lentisel. Lentisel berfungsi sebagai pintu masuknya udara
dan air ke dalam sel-sel tumbuhan.

Gambar 6 Pertumbuhan Sekunder pada Batang Tumbuhan Dikotil

Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut
auksanometer. Pengukuran pertumbuhan akan menghasilkan grafik berbentuk huruf S
yangdikenal dengan grafik sigmoid.

Fase Kematian

1.Fase awal / fase lag ditandai oleh proses

pertumbuhan yang lambat. pada fase ini

hanya sedikit sel yang mengalami

pembelahan.

Gambar 7 Grafik Sigmoid 2.Fase logaritmik / Eksponensial ditandai
oleh proses pertumbuhan tanaman yang
mencapai maksimum. Pertambahan ukuran
pada tanaman meningkat.

3. Fase stasioner ditandai oleh pertumbuhan yang berjalan konstan dan cenderung

melambat. Energi difokuskan untuk pembentukan bunga dan buah.

4. Fase kematian dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun. Tumbuhan mengalami

penuaan bahkan kematian.

11

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan
Tumbuhan

Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh
faktorinternal dan faktor eksternal. Faktor dalam (faktor internal) meliputi sifat genetik
tumbuhan tersebut yang diperoleh secara turun menurun, yang berupa gen dan hormon.
Faktor luar (faktor eksternal) meliputi faktor lingkungan.

1. Faktor Internal

 Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke

generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana
pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen
juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen
tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya
yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu
ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang
memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan
rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan
yang tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan
tanaman ini tidak akan optimal.

Contoh tumbuhan padi yang banyak dijumpai ternyata memiliki banyak
jenis, antara lain: IR, rojolele, mentik, dan bramo. Antar jenis yang ada tersebut
memiliki faktor genetis yang berbeda-beda pula. Adapun contoh lain seperti buah
manga harum manis dan manga apel memiliki ciri yang berbeda.
 Hormon

12

Hormon merupakan zat spesifik berupa zat organik yang dihasilkan oleh
suatu bagian tumbuhan untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangannya.
Hormon juga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Hormon-hormon tumbuhan yang telah dikenal pada saat ini meliputi auksin,
giberelin, sitokinin, asam absisat, kalin, etilen, dan asam traumalin.

1) Auksin
Auksin ditemukan di ujung akar dan ujung batang. Beberapa peran

auksin dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Menghambat pembentukan tunas samping. Pertumbuhan tunas ujung

menghambat pertumbuhan tunas samping. Keadaan ini disebut
dominansi pucuk atau dominansi apikal.
b. Memacu pertumbuhan akar liar pada batang, misalnya pada tanaman
apel ditemukan akar pada bawah cabang pada daerah antar nodus.
c. Memacu pertumbuhan akar pada tanaman yang dikembangbiakkan
dengan stek.
d. Memacu berbagai sel tumbuhan untuk menghasilkan etilen.

Kinerja hormon auksin juga dipengaruhi oleh cahaya. Kuncup apikal
yang sedang tumbuh menghasilkan hormon auksin. Sementara itu, kerja
auksin dihambat oleh adanya cahaya. Apabila sebagian kuncup apikal
diarahkan pada cahaya matahari, akan terjadi pengangkutan auksin dari
bagian yang terkena cahaya ke bagian yang terlindung dari cahaya. Pada
keadaan demikian, auksin akan merangsang pertumbuhan selsel pada
bagian yang terlindung tersebut. Pada saat yang bersamaan, pertumbuhan
selsel pada bagian yang terkena cahaya matahari akan terhambat karena
konsentrasi auksin yang rendah. Akibatnya, batang akan tumbuh

13

melengkung ke arah datangnya cahaya matahari. Peristiwa ini disebut
dengan Fototropisme.

2) Giberelin Gambar 8 Pertumbuhan karena Hormon Auksin

Hormon Giberelin yang ada
pada tumbuhan terdapat pada biji
(terutama pada kacang-kacangan),
daun, dan akar. Giberelin
berfungsi untuk:

Gambar 9 Hormon Giberelin

a. Memacu pemanjangan batang.
b. Mematahkan dormansi biji atau mempercepat perkecambahan.
c. Mempercepat munculnya bunga.
d. Merangsang proses pembentukan biji.
e. Menyebabkan perkembangan buah tanpa biji (parteno karpik).

14

3) Sitokinin

Sitokinin bisa

ditemukan di jaringan

pembuluh. Sitokinin

berfungsi untuk:

Gambar 10 Pertumbuhan karena Hormon
Sitokinin

a. Memacu pembelahan sel pada tahapan sitokinesis.

b. Memacu pembentukan kalus menjadi kuncup, batang, dan daun.

c. Menunda penuaan daun dan buah.

d. Memacu pertumbuhan kuncup samping atau menghambat pengaruh

dominansi apikal.

e. Memperbesar daun muda

4) Asam Absisat

Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang menguntungkan

untuk menunda atau menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji

sangat penting terutama bagi tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah

semiarid, karena proses perkecambahan dengan suplai air terbatas akan

mengakibatkan kematian.

Sejumlah faktor lingkungan

diketahui mempengaruhi

dormansi biji, tetapi pada

banyak tanaman ABA

tampaknya bertindak Gambar 11 Pohon Jati

15

sebagai penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap
dorman di dalam tanah sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.
Hormon ini berfungsi untuk:

a. Mempertahankan masa dormansi, sehingga menghambat
perkecambahan biji.

b. Mempertahankan diri jika tumbuhan berada pada lingkungan yang
tidak sesuai antara lain saat kekurangan air, tanahnya bergaram,
dan suhu dingin atau suhu panas.

c. Merangsang penutupan mulut daun (stomata) sehingga mengurangi
penguapan.

d. Berperan dalam pembentukan zona absisi, sehingga menyebabkan
pengguguran daun, bunga, dan buah.

5) Kalin
Hormon kalin berperan dalam merangsang pertumbuhan organ

(organogenesis). Berdasarkan organ tumbuhan yang dibentuk, hormon kalin
dibedakan menjadi, antokalin (memengaruhi pembentukan bunga),
filokalin (memengaruhi pembentukan daun), kaulokalin (memengaruhi
pembentukan batang), dan rizokalin (memengaruhi pembentukan akar).

6) Etilen
Gas etilen berfungsi untuk proses pemasakan buah. Gas etilen juga

berperan pada pengguguran bunga, daun (peran gas etilen pada
pengguguran lebih kuat dibanding asam absisat (ABA). Pada bunga dimulai
dengan memudarnya warna dan pengkerutan. Pada daun dimulai dengan
hilangnya klorofil. Gas etilen yang diberikan bersama auksin dapat
merangsang proses pembungaan.

16

7) Asam Traumalin
Hormon asam traumalin berfungsi untuk memperbaiki bagian yang

luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan
bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Luka-luka
yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan
jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada
bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor eksternal tersebut antara
lain nutrisi, cahaya, suhu, kelembapan, dan tanah.

a. Cahaya
Cahaya sangat berperan penting bagi tumbuhan hijau atau klorofil. Cahaya

dapat memicu pembentukan klorofil, perkembangan akar, dan pembukaan daun.
Akan tetapi, intensitas cahaya yang terlalu tinggi dapat merusak klorofil.
Pertumbuhan batang kecambah di tempat gelap lebih cepat (lebih panjang)
dibandingkan di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap ini disebut
etiolasi.

Lama penyinaran matahari memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Respon tumbuhan terhadap lama waktu terang (siang) dan gelap (malam)
setiap harinya disebut dengan fotoperiodisme. Berdasarkan lamanya siang,
tumbuhan dibedakan menjadi :

17

a) Tumbuhan hari pendek

Tumbuhan hari pendek adalah tumbuhan yang berbunga pada saat lamanya

siang kurang dari 12 jam (lamanya siang lebih pendek dibanding lamanya

malam). Contoh: ubi jalar, krisan, aster, mangga dan alpukat.

b) Tumbuhan hari panjang

Tumbuhan ini berbunga pada saat lama siang lebih dari 12 jam (lamanya

siang lebih panjang dari lamanya malam).

Contoh: kentang, selada, bayam, dan gandum.

c) Tumbuhan hari netral

Tumbuhan ini berbunga hampir sepanjang

musim, tidak tergantung lamanya siang hari.

Contoh: kapas, mawar, tumbuhan sepatu, tomat,

cabe, dan bunga matahari.

d) Tumbuhan hari sedang

Tumbuhan ini berbunga pada saat lama siang

sekitar 12 jam. Contoh: tebu dan kacang. Gambar 12 Fotoperiodisme

b. Suhu
Suhu berperan penting dalam proses kerja enzim dan proses respirasi atau

pernapasan tumbuhan. Proses respirasi, transpirasi, dan fotosintesis dipengaruhi oleh
suhu. Suhu yang terlalu tinggi menyebabk an tumbuhan tidak tumbuh, bahkan mati.
Suhu yang tinggi menyebabkan ketersediaan O2 untuk respirasi rendah, dan CO2
dalam sel tinggi, sehingga menghambat respirasi selanjutnya. Suhu yang tinggi juga
menyebabkan transpirasi tumbuhan meningkat.

18

c. Kelembapan
Kelembapan berpengaruh terhadap laju penguapan atau transpirasi, Jika kelembapan
rendah, laju transpirasi meningkat sehingga penyerapan air dan zat-zat mineral juga
meningkat, Hal itu akan meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan
tanaman

d. Nutrisi
Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air.
Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan.
Jika unsur hara tidak terpenuhi maka tanaman tidak dapat mengalami pertumbuhan
dan perkembangan.

e. Tanah
Tanah juga berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Unsur hara yang ada terbagi menjadi dua yaitu unsur makro (dibutuhkan
dalam jumlah banyak) dan unsur mikro (dibutuhkan dalam jumlah sedikit).

Nama Unsur Fungsi Dampak Kekurangan
UNSUR MAKRO Unsur

C (karbon) Metabolisme terhambat,
H (hidrogen) Menyusun hasil fotosintesis dan memicu kematian
O (oksigen)
pada tanaman.

Manyusun zat klorofil dan Daun mudah gugur.

Mg (Magnesium) mengaktifkan enzim
N (Nitrogen)
Manyusun protein, asam Daun muda berwarna
nukleat, klorofil, dan kuning pucat dan biasanya

vitamin. akan gugur.

19

Nama Unsur Fungsi Dampak Kekurangan
S (Sulfur) Unsur
P (Fosfor)
K (kalium) UNSUR MAKRO

Ca (Kalsium) Mempercepat Warna daun pucat dan

perkembangan akar, dan pertumbuhan melambat.

mengaktifkan enzim.

Menyusun asam nukleat, Pertumbuhan terhambat,

ATP, NADP, dan enzim. buah dan biji yang

dihasilkan sedikit.

Mengaktifkan enzim dan Daun tua menggulung,

mengatur keseimbangan ada bercak-bercak, tepi

kelarutan air. daun hangus, dan

tumbuhan mudah roboh.

Menguatkan dinding sel Terjadi gangguan pada
meristem apikal.

Tabel 1 Unsur Makro

Nama Unsur Fungsi Dampak Kekurangan
UNSUR MIKRO Unsur
Cl (klorin)
Fe (Besi) Mengatur pertumbuhan akar Daun layu dan akar pendek
Br (Boron)
dan batang serta menebal.

Pertukaran klorofil Daun pucat dan mati.

Pembentukan bintil akar, Pertumbuhan tunas
proses fotosintesis,
pemecahan protein, terganggu, daun tebal dan
perkecambahan,
pembungaan. keriting.

20

Nama Unsur Fungsi Dampak Kekurangan
Unsur
Mn (Mangan)
Zn (Seng) UNSUR MIKRO

Cu (Tembaga) Menyusun klorofil dan Warna daun memutih dan

vitamin C serta menggiatkan gugur.

koenzim

Berperan dalam sintesis
protein. Daun mengecil, berwarna

merah tua dan ruas-ruas

menjadi lebih pendek.

Berperan dalam transfer Pertumbuhan terhambat.

elektron di dalam kloroplas

Tabel 2 Unsur Mikro

RANGKUMAN

1. Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada seluruh makhluk

hidup berupa pertambahan ukuran volume, tinggi, dan massa yang bersifat irreversible.

2. Perkembangan adalah proses diferensiasi dan spesialisasi sel proses menuju tercapainya

kedewasaan yang bersifat reversible.

3. Perkecambahan ada dua jenis yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan

hipogeal.

4. Pertumbuhan primer terjadi karena aktivitas pada meristem apikal, sedangkan

pertumbuhan sekunder terjadi karena aktivitas pada mesristem kambium.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Pertumbuhan tanaman dikendalikan oleh dua faktor yaitu faktor luar (eksternal) dan

faktor dalam (internal).

6. Gen merupakan faktor hereditas atau pembawa sifat yang terdapat dalam tubuh

tanaman.

7. Hormon pertumbuhan pada tumbuhan ada bermacam-macam diantaranya auksin,

giberelin, kalin, etilen, asam absisat, dan asam traumalin.

8. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor eksternal tersebut

antara lain cahaya, suhu, kelembapan, nutrisi, dan tanah. 21

PEMBELAJARAN II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PADA HEWAN DAN MANUSIA

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

Pertumbuhan pada hewan bersifat irreversible atau tidak dapat balik.
Pertumbuhan tersebut ditandai oleh bertambahnya massa, tinggi, maupun volume
individu. Perkembangan pada hewan ditandai oleh perubahan strukturmaupun fungsi
organ-organ tertentu. Perubahan tersebut menuju tingkat kedewasaan dan kematangan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terbagi menjadi 2 yaitu fase embrionik
dan pasca embrionik.
1. Fase Embrionik

Fase embrionik dimulai setelah terbentuk zigot. Zigot memiliki kemampuan untuk
terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan zigot seiring dengan pertambahan
jumlah sel. Pertambahan jumlah sel diakibatkan oleh pembelahan mitosis. Fase
embrionik terdiri atas morula, blastula, gastrula, dan organogenesis.
a) Morula

Pada tahap ini, zigot akan mengalami pembelahan mitosis berulang kali
menjadi 2, 4, 8, sampai 64 sel. Sel-sel yang terbentuk ini dinamakan blastomer.
Saat berjumlah 64, blastomer tadi berkumpul dan membentuk bola sel yang
tidak berongga seperti buah anggur.
b) Blastula
Pada tahap ini, sel-sel morula terus membelah diri hingga 128 sel dan akhirnya
membentuk suatu bola sel berongga yang berisi cairan. Nah, rongga pada
bagian tengah blastula dinamakan blastosol, sedangkan tahap pembentukan
blastula disebut blastulasi.
c) Gastrula
Pada tahap ini, Gastrula merupakan proses morfogenetik. Proses tersebut
bertujuan untuk mengatur kembali sel-sel blastula. Beberapa sel blastula akan
berpindah ke lokasi yang baru. Dengan demikian, dihasilkan sekumpulan
sel yang secara teratur menyusun lapisan tubuh. Keadaan tersebut akan
mengubah blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut gastrula. Lapisan
yang dihasilkan proses gastrula yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
Ketiga lapisan ini nantinya akan berkembang menjadi berbagai organ.

22

d) Organogenesis
Pada tahap ini merupakan tahap terakhir, sehingga terjadi proses pembentukan
berbagai organ tubuh yang berkembang dari tiga lapisan gastrula, yaitu :
 Lapisan Ektoderm
Lapisan ektoderm merupakan lapisan terluar. Lapisan ini berkembang
menjadi rambut, kulit, sistem saraf, dan indra.

 Lapisan Mesoderm
Lapisan mesoderm berada pada lapisan tengah yang berkembang
menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan
alat ekskresi.

 Lapisan Endoderm
Lapisan ini adalah lapisan terdalam. Lapisan ini berkembang menjadi
alat pencernaan dan alat pernapasan.

Gambar 13 Fase Embrionik pada Hewan

23

2. Pasca Embrionik
Fase pasca-embrionik dimulai sejak hewan lahir atau menetas. Pada fase

ini, kecepatan pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota tubuh tidak sama.
Pertumbuhan ini juga tidak berlangsung terus-menerus, bisa berhenti setelah
mencapai dewasa. Sementara itu, perkembangan dimulai ketika alat-alat kelamin
sudah mampu mereproduksi sel-sel kelamin (gamet).

Salah satu contoh fase pasca-embrionik adalah metamorfosis. Metamorfosis
yaitu proses perubahan bentuk secara bertahap dari larva hingga menjadi dewasa.
Macam-macam metamorfosis yaitu sebagai berikut :

1. Ametabola (Tidak bermetamorfosis)
Fase yang dialami ialah telur → imago (dewasa). Serangga yang tidak
melakukan metamorfosis ialah kutu buku.

2. Hemimetabola (Metamorfosis Tidak Sempurna)
Fase yang dialami ialah telur → nimfa (hewan muda) → imago
(dewasa). Contoh : kumbang, belalang, jangkrik, capung, kecoa, dll.

3. Holometabola (Metamorfosis Sempurna)
Fase yang dialami ialah telur → larva → pupa → imago. Contoh :
Kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah.

Gambar 14 Metamorfosis sempurna dan tidak sempurna

24

3. Metamorfosis Katak

Metamorfosis katak dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :

 Premetamorfosis

Fase yang dialami ialah
telur → berudu.

 Prometamorfosis

Pada fase ini sudah tumbuh kaki di

bagian belakang.

 Metamorfosis Klimaks

Pada fase ini tumbuh kaki di bagian

depan dan ekor sudah menghilang. Gambar 15 Metamorfosis Katak

4. Metagenesis
Metagenesis merupakan salah satu bentuk siklus hidup tumbuhan dan hewan.

Istilah metagenesis digunakan untuk menjelaskan perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup dalam kehidupannya, dimana terjadi dua cara reproduksi dalam
siklus hidupnya. Metagenesis adalah pergiliran keturunan yang melibatkan dua
fase sekaligus, yaitu fase generatif dan fase vegetatif.

Fase generatif (seksual) melalui pembuahan, ditandai dengan peleburan sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina. Sedangkan fase vegetatif (aseksual) melalui
pembentukan spora. Contoh hewan yang mengalami metagenesis adalah Ubur-

25

ubur (Aurelia). daur hidup ubur-ubur yaitu, Zigot-planula (larva bersilia) –
skifistoma-strobilla-efira (ubur2 muda)-ubur-ubur dewasa.

Gambar 16 Daur Hidup Ubur-Ubur

26

B.Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Seperti halnya hewan. Manusia juga mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi fase
embrionik dan fase pascaembrionik. Fase embrionik merupakan fase perkembangan zigot
berlangsung dalam uterus. Proses ini berlangsung selama 9 bulan 10 hari atau 40 minggu.
Proses ini disebut gestasi. Selama proses ini, embrio tumbuh dan berkembang menjadi
janin. Setelah masa gestasi berakhir, janin akan dilahirkan. Dalam fase embrionik ini dibagi
ke dalam beberapa tahap yaitu :

1. Fertilisasi, yaitu proses peleburan sel sperma dan sel telur (ovum) membentuk zigot
(diploid). Pada tahap ovulasi, oosit sekunder terlepas dari ovarium dan ditangkap
fimbrae dan berjalan ke oviduk atau saluran telur, ditempat inilah fertilisasi terjadi.

2. Morula, terjadi pembelahan sel Embrio yang terdiri dari 16-64 sel.
3. Blastula, pada fase ini zigot yang telah membelah dan membentuk morula akan

memiliki rongga berisi cairan yang disebut blastosol.
4. Gastrulasi, merupakan proses pembentukan 3 lapisan embrionik yaitu endoderm,

mesoderm, dan eksoderm. Pada tahap ini juga terbentuk lekuk-lekuk pada embrio.
Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf),
integumen (kulit), rambut dan alat indera. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi
menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat
peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren. Lapisan Endoderm akan
berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi
seperti pulmo.
5. Organogenesis, yaitu proses pembentukan organ di dalam tubuh. Setelah
mengalami tahap embrionik, janin akan dilahirkan sehingga akan mengalami tahap
pasca embrionik.

Gambar 17 Fase Embrionik pada Manusia

27

Trimester Pertama

 Pada minggu ke-3 kehamilan, sel telur yang telah dibuahi akan mulai berkembang
dan membentuk sebuah kantung yang berisi bakal janin (embrio) dan plasenta.
Sel darah janin pun mulai terbentuk dan ratusan sel lainnya ikut berkembang, lalu
sirkulasi darah pun dimulai.

 Pada akhir minggu ke-4, tabung jantung janin sudah ada dan dapat berdenyut
hingga 65 kali dalam satu menit. Di akhir bulan pertama kehamilan, janin sudah
berukuran sepanjang 0,6 cm, lebih kecil dari butiran nasi.

 Pada minggu ke-6, wajah dengan lingkaran besar untuk mata, hidung, mulut,
telinga serta rahang bawah dan tenggorokan sudah mulai terbentuk. Janin sudah
mulai terlihat melengkung seperti huruf C.

 Pada minggu ke-7, janin mulai membentuk tangan dan kaki, dan rahim kini telah
berukuran dua kali lipat.

 Pada minggu ke-8 hingga ke-10 kehamilan, janin telah berhasil melalui masa
kritis dari perkembangan organ dan struktur tubuhnya, telah berukuran hampir 3
cm panjangnya, semakin banyak bergerak, dan semakin terlihat seperti manusia.
Pada minggu ini, bayi dalam kandungan telah siap untuk berkembang.

 Pada minggu ke-11 hingga 13, otak bayi akan berkembang dengan pesat,
ginjalnya mulai mengeluarkan urine dan jari-jarinya telah bisa mengepal seperti
tinju. Memasuki minggu ke-12, alat kelamin bayi sudah mulai dibentuk. Panjang
bayi di trimester pertama ini akan mencapai 8 cm.

Trimester Kedua
 Berat bayi dalam kandungan sudah mencapai 42 gram dengan panjang mencapai
9 cm. Tulang dan tengkoraknya semakin mengeras dan kemampuan
mendengarnya ikut meningkat.

 Pada minggu ke-14 hingga ke-15, indera perasanya terbentuk dan ia sudah mulai
bisa mendeteksi cahaya.

 Pada minggu ke-16 hingga ke-18, bayi akan mengalami lonjakan pertumbuhan
dan alat kelaminnya telah terbentuk dengan baik sehingga bisa terlihat saat
pemeriksaan USG.

28

 Pada minggu ke-19, bayi dalam kandungan sudah bisa mendengar suara Anda.
Memasuki minggu ke-20, bayi akan lebih banyak menelan dan memproduksi
kotoran atau mekonium.

 Pada minggu ke-21 hingga ke-22, bayi sangat aktif dan semakin terlihat seperti
manusia kecil. Bayi juga sudah mulai menumbuhkan alis dan rambut di usia
minggu ke-25, serta berat badannya semakin bertambah karena sudah memiliki
lemak.

 Pada minggu ke-26, bayi mulai bisa menghirup dan mengeluarkan cairan plasenta
(air ketuban) yang merupakan pertanda baik, karena dengan demikian ia
sekaligus berlatih untuk bernapas.

 Pada minggu ke-27, bayi dalam kandungan Anda telah bisa membuka dan
menutup matanya, menghisap jari-jarinya, bahkan cegukan.

Trimester Ketiga
 Pada minggu ke-31 hingga ke-33, tendangan bayi akan lebih terasa kuat dan Anda
mungkin mulai mengalami kontraksi palsu.
 Pada minggu 34-37 organ janin sudah terbentuk lengkap dan berat bayi sudah
dapat mencapai maksimal yaitu sekitar 3-4kg dengan panjang 47-50cm.
 Pada minggu 39-40 biasanya bayi akan lahir.

Setelah lahir ke dunia, manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada fase
pascaembrionik. Pertumbuhan akan terus terjadi sampai pada usia tertentu. Secara umum,
pertumbuhan dan perkembangan manusia dibagi menjadi beberapa tahap meliputi
masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, dan lanjut usia.

Gambar 18 Fase Pascaembrionik Manusia

29

a. Masa Balita (0-5 Tahun)
Masa balita merupakan masa yang paling awal setelah manusia dilahirkan.

Ciri-ciri masa balita sebagai berikut :

 Anggota tubuh masih lemah.

 Kemampuan motorik mulai berkembang dimulai dari tengkurap,

merangkak, merambat, berjalan, dan berlari.

 Kemampuan berkomunikasi mulai berkembang misalnya menangis,

tertawa, berteriak, dan berbicara dengan orang-orang sekitar.

 Kemandirian mulai terbentuk

misalnya mengambil makanan tanpa

bantuan dan minum menggunakan

gelas.

 Sampai usia 2 tahun bayi masih sangat

membutuhkan ASI dan asupan gizi

yang lengkap untuk menjaga

pertumbuhan dan perkembangan bayi. Gambar 19 Kartu Menuju Sehat
Pengukuran pertumbuhan dan

perkembangan bayi biasanya menggunakan KMS (Kartu Menuju

Sehat). Kartu inilah yang digunakan untuk mencatat kesehatan dan

pertumbuhan bayi.

b. Masa Kanak-Kanak (6-10 Tahun)
Masa kanak-kanak adalah masa bermain dan belajar. Masa kanak-kanak

disebut dengan golden age, karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan
terjadi dengan pesat. Ciri-ciri perkembangan masa kanak-kanak sebagai berikut :

 Mampu merekam dalam ingatan dengan berbagai peristiwa.
 Mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
 Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
 Emosi masih berubah-ubah.
 Keinginan untuk memiliki barang milik orang lain.
 Mulai mengenal hal yang baik dan buruk.

30

c. Masa Remaja (11-18 Tahun)
Pada masa ini, manusia mengalami masa pubertas. Pubertas ialah perubahan

menjadi dewasa yang ditandai perubahan fisik, hormonal, dan psikis. Ciri-ciri masa
remaja sebagai berikut :

 Perubahan emosional secara cepat pada masa awal remaja akibat
perubahan hormonal dalam tubuhnya.

 Perubahan yang cepat ialah secara fisik, yaitu berat badan, tinggi
badan, dsb.

 Terjadi perubahan akan ketertarikan terhadap sesuatu, missal
menyukai lawan jenis.

 Remaja sering bersikap ragu dalam menghadapi masalah.
 Masih suka tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dan suka

mencari perhatian dari orang di sekitarnya.
 Memiliki sikap imitating (suka meniru) tokoh yang dikagumi.

d. Masa Dewasa (19-50 Tahun)
Masa dewasa ditandai dengan kematangan individu dalam menerima orang

lain didalam kehidupannya. Ciri-ciri masa dewasa sebagai berikut :
 Perkembangan otat dan otak telah mencapai puncaknya.
 Telah matang secara emosional.
 Mempunyai rasa bertanggung jawab.
 Dalam mengambil keputusan lebih matang dan tenang.
 Organ reproduksi sudah berkembang dengan sempurna.
 Orientasi ketertarikan terhadap lawan jenis lebih mengarah pada
persiapan berumah tangga untuk melanjutkan keturunan.

e. Masa Lanjut Usia (< 50 Tahun)
Masa lanjut usia atau manula merupakan masa nonproduktif. Biasanya pada

masa ini seseorang dapat bersikap seperti kanak-kanak lagi. Selain itu sel-sel tubuh
sudah mulai mengalami degenerasi sehingga membuat manusia tampak tua. Ciri-
ciri manula sebagai berikut :

 Terjadi penurunan fungsi organ-organ tubuh, misalnya berkurangnya
kemampuan mendengar.

31

 Gerakan menjadi lambat karena persendian kaku dan tulang keropos
(osteoporosis).

 Tubuh lebih cepat letih dan daya tahan tubuh menurun.
 Wanita yang telah memasuki manula akan mengalami menopause

(berhentinya siklus reproduksi).

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan Hewan dan Manusia

1. Faktor Dalam (Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dan
manusia meliputi gen dan hormon :
a) Gen
Gen merupakan pembawa ciri dan sifat makhluk hidup misalnya
bentuk tubuh, tinggi badan, warna kulit, dan warna rambut.
b) Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai
fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan
pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
makhluk hidup beragam jenisnya.
 Hormon pada Hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai
berikut :
1. Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak
hormon ini merangsang dimulainya proses metamorfosis.
2. Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
3. Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase
larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.
 Hormon pada Manusia
1. Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/ tiroid.
Hormon ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan,
dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan

32

hormon ini dapat mengakibatkan mixoedema yaitu
kegemukan.
2. Hormon pertumbuhan (Growth hormon – GH).
Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian depan.
Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH).
Peranannya adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan
seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh dengan normal
jika kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa
pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan
pertumbuhan raksasa (gigantisme), sebaliknya jika
kekurangan akan menyebabkan kerdil (kretinisme). Jika
kelebihan hormon terjadi setelah dewasa, akan
menyebabkan membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti
pada hidung atau telinga. Kelainan ini disebut akromegali.
3. Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ
reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder
pada pria.
4. Hormon estrogen atau progesteron, mengatur
perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-
tanda kelamin sekunder pada wanita.

2. Faktor Luar (Eksternal)
 Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam
masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu. Zat gizi yang
diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan.

33

 Suhu dan Cahaya
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum,
misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu
optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup
dalam kisaran suhu lingkungan tertentu.
Cahaya matahari juga sangat baik bagi pertumbuhan tulang yaitu vitamin
D.

 Air dan Kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air,
makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat
berlangsungnya reaksireaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia
di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan
kematian. Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara
atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan
tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh
tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi
sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.

 Aktivitas Tubuh
Pertumbuhan hewan dan manusia juga dipengaruhi oleh aktivitas tubuh.
Contohnya, otot yang dilatih dapat tumbuh menjadi besar dan kuat.
Sedangkan otot yang tidak pernah dilatih lebih kecil dan kurang kuat.
Olahraga secara teratur juga dapat meningkatkan pertumbuhan badan,
karena kegiatan atau aktivitas tubuh lainnya dapat melancarkan peredaran
darah dan metabolisme dalam tubuh. Dengan demikian, aktivitas tubuh
akan mempengaruhi kesehatan dan mempengaruhi pada pertumbuhan.

34

 Oksigen
Oksigen merupakan gas sangat penting bagi kehidupan. Makhluk hidup
bernapas untuk mendapatkan oksigen. Oksigen diperlukan dalam proses
oksidasi biologi untuk menghasilkan energi. Energi digunakan untuk
menjalankan semua aktivitas tubuh termasuk pertumbuhan. Kandungan
Oksigen yang terlalu larut dalam air juga mempengaruhi kehidupan hewan-
hewan air. Oksigen yang diperlukan sebagai bahan utama penghasil energi
berdifusi melalui insang bersama aliran air. Kandungan Oksigen yang
terlalu rendah dapat menyebabkan nafsu makan berkurang sehingga
pertumbuhannya akan terhambat.

RANGKUMAN

 Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia terbagi menjadi 2 fase
yaitu fase embrionik dan pasca embrionik.

 Fase embrionik dimulai dari zigot-morula-blastula-gastrula-organogenesis.
 Fase pasca embrionik pada hewan yaitu lahirnya hewan dari rahim induknya,

adapula yang melalui proses metamorfosis.
 Metamorfosis terbagi menjadi 2 yaitu metamorfosis sempurna seperti kupu-kupu,

dan metamorfosis tidak sempurna seperti capung.
 Pada pertumbuhan dan perkembangan hewan juga ada fase metagenesis, yaitu

hewan yang mengalami 2 siklus hidup secara vegetatif dan generatif yaitu
contohnya ubur-ubur.
 Fase embrionik pada manusia disebut dengan gestasi yaitu masa kehamilan selama
35-40 minggu.
 Fase pascaembrionik pada manusia ditandai dengan lahirnya bayi. Kemudian ada
masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, dan masa lanjut usia.

 Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dan

manusia adalah faktor genetik (gen) dan hormon.

 Faktor eksternal yang mempengaruhi ialah nutrisi, suhu, cahaya, kelembapan dll.

35

DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin Harianto dan Asep Koswara. 2020. Biologi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII
Modul Tema 11 : Perjalanan Hidup Makhluk Hidup. Jakarta : Direktorat Pendidikan
Masyarakat dan Pendidikan Khusus-Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah-Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Omegawati, Wigati H., Teo S., Rumiyati., dan Siti N.H. 2015. BIOLOGI Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten : Intan Pariwara.

Rochmah, Siti Nur., Sri Widayati., dan Mazrikhatul Miah. 2009. BIOLOGI SMA/MA Kelas
XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

36


Click to View FlipBook Version