KUMPULAN
CERPEN
NUR APIFAH
NAZWA ISKANDAR
X MPLB 4
KATA PENGANTAR
PUJI DAN SYUKUR SELALU KAMI PANJATKAN
KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA KARENA
LAMPIRAN RAHMAT DAN KARUNIANYA SAYA
MAMPU MEMBUAT E-BOOK YANG BERISI
CERPEN INI BERKISAH TENTANG KEHIDUPAN.
DI DALAM MENULIS E-BOOK INI, KAMI SADAR
BAHQA KAMI TIDAK AKAN MENYELESAIKANNYA
TANPA BANTUIN DARI HAK MEREKA.
SEBAGAI MANUSIA KAMI SADAR BAHWA E-BOOK
CERPEN YANG KAMI BUAT MASIH BELUM
PANTAS JIKA DISEBUT SEBAGAI SEBUAH KARYA
YANG SEMPURNA. KAMI SADAR TULISAN KAMI
MASIH BANYAK MEMILIKI KESALAHAN, BAIK
DARI TATA BAHASA MAUPUN TEHNIK
PENULISAN ITU SENDIRI. MAKA KAMI MEMINTA
ADANYA MASUKAN YANG MEMBANGUN AGAR
KAMI SEMAKIN TERMOTIVASI UNTUK MENJADI
LEBIH BAIK DAN LEBIH MEMPERBAIKI KUALITAS
CERPEN KAMI SELANJUTNYA.
DAFTAR ISI :
1. SAMPUL DEPAN
2. KATA PENGANTAR
3. CERPEN SI KANCIL DAN
BUAYA
4. BIOGRAFI PENULIS
5. SAMPUL BELAKANG
DONGENG SI KANCIL
DAN BUAYA
Dikisahkan pada suatu siang yang terik, seekor
kancil berjalan lunglai menahan haus dan lapar.
Musim kemarau sudah tiba. Daratan tempat
tinggal kancil sudah kering dan tak ada makanan.
"Aduh aku lelah dan lapar sekali. Musim kemarau
sudah tiba." Keluh kancil
kancil pun berjalan menuju sungai nun segar. Ia
hanya bisa minum tanpa bisa makan.
tiba-tiba di seberang sungai, kancil melihat kebun
timun tumbuh subur dan lebat. Mentimun adalah
makanan kesukaan kancil. Ia berniat menyebrangi
sungai yang dalam tersebut.
namun sungai tersebut penuh dengan buaya buas.
Sungai ini penuh dengan buaya dan rakus.
Jika aku menyebrang pasti aku akan
dimakan." Kata kancil.
Dari jauh, tampak tiga ekor buaya berenang
mendekati kancil.
"Kancil kebetulan sekali kau datang ke
sungai ini. Mendekat dan minumlah air
sungai kami yang segar. Kau haus bukan?."
Bujuk seekor buaya paling besar.
kancil yang cerdik pun tidak mudahkena
bujuk rayu buaya.
ia pun berfikir keras bagaimana caranya ia
bisa menyebrang.
Tak perlu waktu lama, kancil si
cerdik pun menemukan ide
cemerlang.
"Wahai buaya... sebenernya aku ke
sini diperintahkan oleh raja hujan
untuk membagikan daging segar
untuk kelian semua." Tutur kancil."
"Benarkah kancil?. Tanya buaya.
Kancilpun mendekat ke sungai
sambil meminum air segar.
"Tetapi aku harus tahu
jumlah kalian semua agar
adil." Kata Kancil.
"Lalu apa yang harus kami
lakukan? "Tanya buaya.
"Panggil teman-temanmu
kemari, aku akan
menghitung jumlahnya, "
kata Kancil.
Kancil sebenarnya menyimpan rasa
takutnya melihat banyak buaya beringas
ada di hadapannya.
"kalau kalian bergerombol begitu, mana
bisa aku menghitungnya. Sekarang
berbarislah yang rapi." Pinta Kancil.
Para buaya pun berbaris di sepanjang
sungai agar bisa dihitung jumlahnya.
kancil pun lantas menginjak barisan
buaya itu. Kancil melompat dari
punggung buaya satu ke buaya lainnya
sambil menghitungnya.
Satu, dua, tiga,... dua belas, tiga belas, empat
belas, "hitung kancil.
setelah sampai pada buaya yang ada du
barisan terakhir maka ia pun melompat dan
sampai di seberang sungai.
sesampainya di seberang sungai, Kancil pun
mengucapkan terimakasih.
"Terimakasih telah membuatku menyebrang,"
kata kancil segera berlari
kencang.
para buaya pun saling berpandangan.
jadi kita hanya dijadikan jembatan? Kau telah
menipu kami Awas kau kanciiiiillll," teriak
buaya paling besar.
BIOGRAFI PENULIS:
NAMA SAYA NUR APIFAH NAZWA ISKANDAR
DARI KELAS X MPLB 4. SAYA LAHIR DI DEPOK
06 APRIL. SAYA ANAK PERTAMA DARI DUA
BERSAUDARA. SAYA ALUMNI SMPN 2
BOJONGGEDE. DAN SEKARANG SAYA
BERSEKOLAH DI SMK AL-MUHTADIN.
SELAIN SIBUK BELAJAR. SAYA JUGA SUKA
MENULIS
INI ADALAH E-BOOK PERTAMA YANG SAYA
BUAT.
E-BOOK INI JAUH DARI KATA SEMPUR,NA,
SEKALI LAGI, SAYA UCAPKAN KATA MAAF BILA
ADA SALAH KATA DALAM E-BOOK INI.
TERIMAKASIH