ada ujung saraf yang berfungsi untuk menerima rangsang panas, dingin, nyeri sentuhan dan
tekanan.
3.Lapisan Hipodermis
Di lapisan ini terdapat jaringan lemak atau adiposa yang fungsinya adalah menjaga tubuh agar
tetap hangat serta berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Jadi ketika kita sedang
kedinginan lemak yang ada di lapisan kulit ini akan menjaga tubuh tetap hangat.
Fungsi Kulit
Kulit mempunyai beberapa fungsi yaitu:
1.Melindungi tubuh dari cedera dan paparan langsung sinar ultra violet.
2.Mengatur suhu tubuh dengan memproduksi keringat
3.Menentukan warna kulit oleh kandungan melanosit
4.Membentuk vitamin d dengan bantuan sinar matahari
5.Dan yang terakhir sebagai alat ekskresi kulit berfungsi mengeluarkan
Keringat
Dalam menghasilkan keringat, aktivitas kelenjar keringat dipengaruhi oleh suhu tubuh dan
sistem saraf pusat atau hipotalamus sehingga jumlah keringat yang dihasilkan tidak sama, saat
udara panas kita lebih banyak mengeluarkan keringat, sedangkan saat dingin sebaliknya hal itu
terjadi karena saat panas suhu tubuh akan meningkat yang menyebabkan pembuluh darah
menjadi melebar, kemudian aktivitas dari pembuluh darah tersebut dikirimkan ke hipotalamus
sehingga menyebabkan hipotalamus merespon dengan mengeluarkan enzim bradikinin. Enzim
ini kemudian akan memberikan respon pada kelenjar keringat agar mengambil zat garam dan
sisa metabolisme dari darah kemudian kulit akan membuka pori-pori sehingga dihasilkan lah
keringat.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Keringat
1.Aktivitas tubuh yang meningkat
2.Suhu lingkungan yang tinggi
3.Kondisi kesehatan
4.Keadaan emosi
BAB VIII SISTEM KOORDINASI
A. Jurnal Belajar
Tanggal: 23 Maret tahun 2021
Jurnal
Pembelajaran hari ini agak terlambat 30 menit, lalu ibu Puspa menasehati kami tentang tata
krama dan etika dalam pembelajaran daring mengenai kurangnya respon saat guru mengirim
pesan di grup WhatsApp dan hal-hal lainnya mengenai keadaan pembelajaran daring saat ini.
Karena waktu pelajaran sudah tersisa 5 menit, ibu Puspa hanya melewati slide-slide powerpoint
mengenai sistem sistem koordinasi dengan cepat agar kami dapat mempunyai gambaran
mengenai bab ini walau hanya sedikit, Ibu Puspa juga memberikan powerpoint tersebut pada
group WhatApp biologi kelas saya. Setelah ini pembelajaran hari ini pun berakhir.
Kesan
47
Kata-kata dari Ibu Puspa agar para murid yang belum mengumpulkan tugas menyinggung
terhadap saya sendiri, karena saya masih belum mengumpulkan tugas-tugas dari dua bab
sebelumnya, oleh karena ini saya jadi ingin segera menyelesaikannya secepat mungkin.
Bukti Kehadiran
Tanggal: 29 Maret tahun 2021
Jurnal
Pelajaran hari ini dimulai pada jam 11:06 dan berawal dengan Ibu Puspa meminta agar murid-
murid yang belum mengumpulkan tugas untuk segera mengumpulkan tugasnya. Materi bab ini
adalah sistem koordinasi. Ibu Puspa pun meminta agar murid-murid laki-laki agar membacakan
dan menjelaskan hal-hal dalam slide powerpoint yang sedang ditampilkan, Iqbal pun menjadi
yang pertami mengajukan diri untuk menjelaskan, dimana pada saat ini yang ditampilkan
adalah mengenai neuron, lalu Baskoro menjelaskan mengenai sel neuroglia (Glia). Selanjutnya
Yohannes menjelaskan mengenai penghantaran lewat sinaps. Dilanjutkan oleh Daiva yang
menjelaskan mengenai impuls saraf, gerak sadar, dan gerak refleks. Terakhir Karsten dan
Febryan menjelaskan mengenai mekanisme penghantaran impuls. Lalu Ibu Puspa menjelaskan
mengenai pentingnya kalium untuk pernhantaran impuls karena Ibu Puspa sendiri pernah
mengalami kekurangan kalium dan diminta oleh dokter untuk memperbanyak makan pisang
yang kaya akan kalium. Setelah ini pelajaran pun berakhir dan pada pelajaran berikutnya akan
dipelajari mengenai sistem saraf pusat.
Kesan
Pelajaran hari ini cukup mudah dipahami dan asik untuk dipehatikan karena mayoritas dari
materinya dijelaskan oleh siswa lainnya, saya jadinya menyesal karena kurang aktif dan tidak
ikut serta dalam memberikan materi hari ini, kedepannya saya akan lebih aktif lagi.
Bukti Kehadiran
48
Tanggal: 26 April tahun 2021
Jurnal
Pelajaran hari ini dimulai seekitar 15 menit terlambat, karena minggu lalu tidak ada
pembelajaran daring biologi dikarenakan adanya minggu pendalaman agama, pembelajaran
hari ini sedikit dipercepat agar tidak ketinggalan. Pada hari ini materi yang dijelaskan adalah
mengenai sistem saraf tepi yang dimulai dengan ibu Puspa menjelaskan mengenai saraf kranial
yang mencangkup 12 serabut saraf otak. Setelah ini Karsten menjelaskan mengenai saraf spinal,
lalu Siti menjelaskan mengenai saraf simpatik dan saraf parasimpatik, lalu Vira menjelaskan
mengenai pengertian enzim endokrin (hormon), macam-macam kelenjar hormon, hingga
menjelaskan mengenai kelenjar hipofisis (pituitari) sampai menyebutkan hormon-hormon yang
dihasilkan dan fungsinya. Lalu Daiva menjelaskan mengenai kelenjar gonad. Terakhir Nasya
menjelaskan mengenai kelenjar tiroid, paratiroid, adrenal, . Selanjutnya ibu Puspa mengakhiri
pelajaran dengan pertama-tama memberi tahu bahwa pertemuan selanjutnya akan masuk
kedalam materi indra.
Kesan
Pelajaran hari ini walau sedikit di percepat masih bagus dan materi-materinya dapat dicerna
dengan baik, namun mungkin untuk materi-materi yang dijelaskan oleh Vira agak susah
didengar karena masalah jaringan atau device yang digunakan olehnya. Pada pertemuan ini
juga masih banyak yang kurang aktif, termasuk saya sendiri, pada pelajaran biologi selanjutnya
yang dilaksanakan besok saya akan berani menunjukan diri.
Bukti Kehadiran
49
(Karena sudah lama tidak melakukan pembelajaran daring mata pelajaran biologi, saya jadi
lupa untuk mengambil screenshot sebagai bukti kehadiran dan baru ingat saat ibu Puspa dan
hampir semua teman-teman saya telah keluar dari pertemuan google meet)
B. Tugas-Tugas
Rangkuman Sistem Saraf
Sel Saraf (Neuron)
Pengertian Sel Saraf
Sel saraf atau neuron adalah satuan kerja utama dari sistem saraf yang berguna menghantarkan impuls
listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf tersebut membentuk
suatu sistem saraf. Sel ini bertugas untuk mengantarkan impuls (rangsangan) dari reseptor (panca
indera) ke otak dan sebaliknya. Struktur Neuron mempunyai berbagai macam jenis bagian-bagian sel
syaraf yang berfungsi dalam hal tertentu. Neuron atau sel saraf ialah unik struktural dan fungsional dari
sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan dalam konduktivitas (penghantar) dan kemampuan
eksistabilitas (dapat dirangsang), juga kemampuan merespon ransangan dengan sangat baik. Neuron
terdiri dari beberapa bagian-bagian yang setiap jenisnya berbeda antara satu dengan yang lain. Di otak
terdapat kurang lebih 100 milliar neuron dan sel glial. Neuron berkomunikasi melalui persimpangan
neuron yang disebut sinapsis.
Fungsi Sistem Saraf
Secara umum sistem saraf mempunyai tiga fungsi:
1. Input sensorik penghantaran sinyal dari reseptor sensoris (misalnya sel-sel pendeteksi cahaya di
mata) ke pusat integrasi
2. Integrasi proses proses penerjemahan informasi yang berasal dari stimulasi reseptor sensoris
(sebagian besar dilakukan oleh sistem saraf pusat)
3. Output motoris penghantaran sinyal dari pusat integrasi ke sel-sel efektor (sel-sel otot atau sel
kelenjar)
50
Struktur Sel Saraf
1. Nukleus
Nukleus terletak di dalam tubuh sel. Nukleus ini berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf atau
neuron. Di dalam inti sel juga terdapat kromosom dan DNA yang berguna untuk mengatur sifat
keturunan dari sel tersebut.
2. Badan Sel
Badan sel ialah bagian sel saraf yang merupakan tempat melekatnya akson dan dendrit. Fungsi
badan sel ialah untuk menerima impuls (rangsangan) dari dendrit dan meneruskannya ke neurit atau
akson.
3. Dendrit
Dendrit ialah bagian sel saraf yang merupakan percabangan pendek tempat impuls saraf masuk ke
dalam bagian sel. Fungsi dendrit ialah untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
4. Akson
Akson atau silinder aksis merupakan bagian sel saraf berupa serat tunggal tempat impuls keluar
dari sel. Akson berperan untuk menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, misalnya otot
dan kelenjar. Fungsi neurit ialah untuk meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf yang
lainnya.
5. Lapisan Mielin
Lapisan mielin merupakan lapisan lemak tipis yang menyelubungi akson dan juga beberapa dendrit
(pada umumnya). Fungsi selubung mielin ialah untuk melindungi neurit dari kerusakan dan
mencegah impuls bocor.
6. Nodus Ranvier
Nodus raniver merupakan bagian sel saraf yang tidak mengandung lapisan mielin akibat
tertekannya lapisan lemak tadi. Berguna untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus
ranvier memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus lain, sehingga impuls akan lebih
cepat sampai pada tujuan.
Pengelompokan Sel Saraf Berdasarkan Fungsinya
1. Neuron Sensorik (Afferent)
51
Neuron ini berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ, indera,
atau saraf organ internal ke Central Nervous System (CNS). sel saraf sensorik adalah menghantar
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula
spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
2. Neuron Motorik (Efferent)
Neuron ini berfungsi untuk menyampaikan impuls dari CNS ke efektor. atau sel saraf motorik
adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa
tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat.
Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat
sangat panjang.
3. Neuron Konektor (Interneuron)
Neuron ini berfungsi menghubungkan neuron sensorik dan motorik. sel saraf asosiasi. Sel ini dapat
ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan sel
saraf sensorik atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel
saraf penghubung menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan
membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul
saraf.
52
Pengelompokan Sel Saraf Berdasarkan Juluran Sitoplasmanya
1. Neuron Unipolar
Neuron unipolar mempunyai satu tonjolan yang kemudian bercabang dua dekat dengan badan sel.
Satu cabang menuju ke perifer sedangkan cabang yang lain berjalan menuju ssp.
2. Neuron Bipolar
Neuron bipolar mempunyai dua tonjolan satu akson dan satu dendrit, contohnya neuron bipolar
antara lain adalah sel batang dan kerucut retina
3. Neuron Multipolar
Neuron multipolar mempunyai beberapa dendrit dan satu akson yang dapat bercabang-cabang
banyak sekali.salah satu contoh sel jenis ini adalah neuron motorik yang berasal dari kornu ventral
medula spinalis dengan aksonnya yang menjulur sampai ke otot rangka
Sel Neuroglia (Neuroglia)
Sel Glia (Neuroglia) ini merupakan suatu sel yang memiliki fungsi ialah sebagai pendukung kerja sel
saraf. Jenis sel glia:
a) Astrosit, merupakan lem yang menyatukan neuron-neuron di dalam hubungan ruang
b) Oligodendrosit yang membentuk selubung mielin.
c) Mikroglia yang befungsi dalam pertahanan imun.
d) Sel ependima membran epitelium yang melapisi rongga serebral dan medula spinalis.
53
Sistem Saraf Pusat (SSP)
Otak Besar (Cerebrum)
Merupakan bagian dari sistem saraf yang mengandung cairan serebrospinal yang berada disekelilingnya
yang berguna untuk memberikan makanan otak dan dapat melindunginya dari goncangan. Didalam otak
besar juga terdapat banyak pembuluh darah yang dapat berguna untuk memasok oksigen.
Otak Kecil (Cerebellum)
Pada bagian ini berfungsi sebagai pusat koordinasi gerakan antar otot yang terjadi secara sadar,
seimbang dan posisi tubuh. Dengan kata lain, otak kecil ialah pusat keseimbangan tubuh.
54
Sumsum Tulang Belakang
Pada bagian ini berfungsi sebagai pusat gerak refleks, sebab di dalam sumsum tulang belakang terdapat
saraf sensorik, motorik dan saraf penghubung. Fungsi saraf tersebut ialah sebagai penghantar impuls
dari dan ke otak.
Meninges
Otak dan sumsum tulang belakang sebagai pusat saraf dilindungi oleh tulang dan selaput yang disebut
meninges. Meninges terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
a) Durameter yang terletak pada tulang
b) Araknoid yang terletak di antara durameter dan piameter
c) Piameter yang melekat pada otak
55
Sistem Saraf Tepi (SST)
Saraf Kranial (Serabut Saraf Otak)
Serabut-Serabut Saraf Otak
Nomor Nama Jenis Fungsi
Menerima rangsang dari hidung dan
I Olfaktorius Sensori menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai
sensasi bau
II Optikus Sensori Menerima rangsang dari mata dan
menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai
III Okulomotor Motorik persepsi visual
IV Troklearis Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata
Menggerakkan beberapa otot mata
V Trigeminus Gabungan Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk
VI Abdusen Motorik diproses di otak sebagai sentuhan
VII Fasialis Gabungan Motorik: Menggerakkan rahang
Abduksi mata
Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior
56
lidah untuk diproses di otak sebagai
sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk
menciptakan ekspresi wajah
Sensori sistem vestibular: Mengendalikan
VIII Vestibulokoklearis Sensori keseimbangan
Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses
di otak sebagai suara
Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior
IX Glosofaringeal Gabungan lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi
rasa
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
X Vagus Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala
XII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah
Saraf Spinal (Serabut Saraf Sumsum Tulang Belakang)
Pengertian
Gabungan dari saraf sensorik yang masuk ke akar dorsal dan saraf motorik yang keluar melalui akar
ventral. Seluruhnya berjumlah 31 pasang.
57
Rangkuman Sistem Hormonal
Penjelasan
Sistem hormon merupakan bagian dari sistem koordinasi selain sistem saraf. Hormon ikut serta dalam
mengatur keseimbangan tubuh (homeostasis) yang meliputi pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku,
keseimbangan, dan metabolisme. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan ditransportasikan
melewati aliran darah.
Kelenjar Endokrin bermacam-macam dan menghasilkan hormon yang berbeda-beda, diantaranya
adalah :
• Hipotalamus, terletak didalam otak tepat di bawah talamus.
• Hipofisis (pituitari), kelenjar ini juga berada didalam otak tepatnya berada di bawah hipothalamus.
• Pineal, kelenjar ini terletak melekat pada otak di atas serebelum.
• Tiroid, kelenjar ini berada didalam leher.
• Paratiroid, kelenjar ini sama seperti kelenjar tiroid juga terletak didalam leher.
• Timus, kelenjar Timus terletak pada mediastinum superior, didepan bronkus dan bagian atas
jantung.
• Adrenal, kelenjar ini terletak diatas kedua ginjal dan terdiri dari dua bagian, yaitu korteks luar dan
juga medulla dalam.
• Pankreas, pankreas juga menghasilkan hormon.
• Gonad (kelenjar kelamin), pada pria kelenjar kelamin merupakan testis dan pada peremuan
kelenjar kelamin merupakan ovarium.
Kelenjar Hipotalamus
58
Bersama dengan kelenjar hipofisis, hipotalamus mengendalikan seluruh sistem endokrin, termasuk
kelenjar adrenal, ginjal dan kelenjar tiroid yang menghasilkan banyak hormon dalam tubuh.
Hipotalamus menghasilkan beberapa jenis hormon yang diekskresikan langsung ke hiposifisis.
• GnRF (Gonadotropin Releasing Factor/Hormon Pelepas Gonadotropin)
• CRF (Corticotropin Releasing Factor/Hormon Pelepaskortikopin)
• TRF (Tirotropin Releasing Factor/Hormon pelepas tirotropin)
Ada beberapa jenis hormon yang diekskresikan oleh hipofisis namun dihasilkan oleh sel-sel
hipotalamus, yakni ADH, TSH, dan oksitosin.
Kelenjar Hipofisis (Pituitari)
Kelenjar hipofisis terdiri dari tiga bagian, yakni :
a. Hipofisis Bagian Depan (Lobus Anterior)
59
Pelepasan hormon dari bagian ini distimulasi oleh releasing hormon dari hipotalamus. Kelenjar ini
menghasilkan hormon yang bisa mempengaruhi pengeluaran hormon-hormon dari kelenjar
lainnya. Hormon yang dihasilkan :
1. Somatotropin atau human growth hormone (hGH). Hormon ini bekerja dengan menstimulasi
beberapa jaringan (sel hati, otot rangka, cartilago), maupun untuk menghasilkan somatomedins
yang selanjutnya dapat menstimulasi pertumbuhan tubuh secara umum dan meregulasi
berbagai aspek metabolisme.
2. Tiratropin atau thyroid stimulating hormone (TSH). TSH dapat mengatur sekresi dan
pertumbuhan kelenjar tiroid.
3. Gonadotropin, terdiri dari :
• FSH (Follicle Stimulating Hormone) digunakan dalam produksi sperma pada pria,
sementara pada wanita itu merangsang pertumbuhan dan perkembangan oosit.
• LH (Hormon luteinizing) pada pria merangsang produksi hormon testosteron, sedangkan
pada wanita itu mengatur produksi hormon estrogen dan progesteron dan memainkan
peran penting dalam proses ovulasi.
4. Prolaktin (PRL) berfungsi menginisiasi produksi ASI dari kelenjar mamae.
5. Adrenokortikotropik yang menstimulasi kelenjar adrenal untuk menghasilkan
glukokortikoid seperti kortisol.
b. Hipofisis Bagian Tengah (Lobus Intermedia)
Merupakan bagian tengah dari kelenjar hipofisis yang bersifat unik karena bagian ini akan
mengalami kemunduran rudimenter) selama masa pertumbuhan dan belum secara jelas diketahui
fungsinya. Bagian tengah, menghasilkan hormon melanotropin atau melanocyte stimulating
hormon (MSH), merangsang melanosit, yaitu sel-sel yang mengandung pigmen. Hormon
melanotropin berfungsi mempengaruhi warna kulit individu.
c. Hipofisis Bagian Belakang (Lobus Posterior)
60
Hipofisis bagian ini menghasilkan hormon-hormon berikut :
1. Oksitosin berfungsi dalam persiapan organ reproduksi untuk proses kehamilan dan perawatan
melahirkan pada wanita. Sasaran utama hormon oksitosin pada wanita adalah sel-sel otot rahim
dan sel-sel otak dari kelenjar susu (mammary gland). Pada pria, oksitosin memiliki fungsi yang
lebih rendah untuk merangsang pertumbuhan organ seks sekunder.
2. Vasopresin (Antidiuretik/ADH) mengatur penyerapan molekul yang melewati ginjal dengan
memengaruhi permeabilitas dinding tubular ginjal. VP mengatur keseimbangan antara natrium
dan air dalam darah dan urin, sehingga dapat mengatur volume darah atau urin dalam tubuh.
Fungsi VP juga dapat mempengaruhi tekanan darah pada manusia.
Kelenjar Pineal (Kelenjar Serebri Epifis)
Kelenjar pineal mensekresikan melatonin untuk penghambatan fungsi reproduksi, seperti
spermatogenesis, oogenesis, dan pematangan seksual.
Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan oleh isthmus. Kelenjar tiroid
menghasilkan hormon triodotironin dan tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara mengalir
bersama darah dan memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa.
Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)
61
Kelenjar paratiroid sering disebut sebagai kelenjar anak gondok. Kelenjar paratiroid memiliki bentuk
seperti biji kacang dengan jumlah ada dua (pasang) kelenjar atau setara dengan jumlah sebanyak 4
(empat). Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon parathormon (parathyroid Hormone/PTH) yang
mengendalikan penyerapan kalsium dari makanan atau minuman pada saluran pencernaan.
Kelenjar Timus
Kelenjar timus menghasilkan hormon timosin yang memicu pembentukan sel limfosit T dalam tubuh.
Sel limfosit T itu sendiri merupakan kelompok sel darah putih yang sangat penting dalam sistem
kekebalan tubuh, terutama sistem kekebalan tubuh seluler.
Kelenjar Adrenal (Suprarenalis/Anak Ginjal)
Kelenjar adrenal terdiri atas dua komponen utama sebagai berikut :
a. Bagian Luar (Korteks)
Bagian korteks dari kelenjar adenal biasa disebut sebagai bagian kulit atau bagian luar dari kelenjar
adrenal itu sendiri. Kelenjar adrenal bagian korteks ini merupakan penyusun terbesar dari
keseluruhan bagian kelenjar adrenal. Bagian korteks mengasilkan hormon-hormon berikut :
62
1. Aldesteron (mineralokortikoid) bersama hormon androgen, hormon aldesteron berguna untuk
mengatur kebutuhan natrium dan kalium serta menjaga tekanan darah agar tetap stabil di dalam
tubuh.
2. Androgen merupakan hormon utama seorang pria yang mengatur bentuk tubuh dan
perkembangan organ seksual mereka. Wanita juga memiliki hormon ini namun dalam takaran
yang lebih sedikit dari pria.
3. Cortisol (glukokortikoid) berfungsi untuk mengatur metabolisme dan juga berfungsi sebagai
pengubah makanan yang telah dikonsumsi menjadi cadangan energi di dalam tubuh.
b. Bagian Dalam (Medulla)
Bagian medulla adalah bagian inti yang letaknya terdalam dari kelanjar adrenal. Bentuk dari bagian
ini tidak teratur karena banyaknya pebuluh darah yang dipengaruhi oleh sel–sel syaraf otonom dari
syaraf pusat. Bagian korteks menghasilkan beberapa hormon sebagai berikut :
1. Adrenalin (ephinepherin) dalah hormon yang berkaitan dengan stress dengan cara
meningkatkan kinerja jantung sehingga aliran darah di dalam tubuh menjadi cepat. Hal ini akan
berpengaruh terhadap dan kadar gula dalam darah.
2. Noradrenalin (Norepinepherin) yang merangsang otak bagian amigdala yang mengendalikan
perhatian dan tanggapan. Fungsi lainnya dari hormon ini adalah merangsang tubuh dalam kerja
penyempitan pembuluh darah serta tekanan darah.
Kelenjar Pankreas
Selain menghasilkan enzim pencernaan pankreas juga merupakan organ endokrin dimana pada
pankreas manusia terdapat pulau langerhans yang menjalankan fungsi Endokrin dari pankreas. Pulau
Langerhans terdiri atas 4 macam sel, yakni :
1. Sel Alfa Pankreas yang menghasilkan hormon glukagon. Hormon glukagon berfungsi untuk
meningkatkan kadar gula dalam darah, dan memecah cadangan gula dalam hati lalu membawanya
ke darah.
2. Sel Beta Pankreas yang menghasilkan hormon Insulin. Hormon Insulin berfungsi untuk
menurunkan kadar gula dalam darah, apabila kadar gula dalam darah berlebihan, maka insulin akan
menyimpan gula berlebih tersebut dalam hati.
3. Sel F Pankreas (Sel Gamma Pankreas) merupakan sel yang berfungsi menghasilkan polipeptida
pankreas untuk memperlambat penyerapan makanan.
4. Sel Delta Pankreas merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan somatostatin. Hormon
Somatostatin akan menghambat sekresi sel lainnya.
63
Kelenjar Kelamin (Gonad)
Kelenjar kelamin pada perempuan disebut dengan ovarium, sementara kelenjar kelamin pada pria
disebut dengan testis. Penjelasnnya adalah sebagai berikut :
a. Kelenjar Kelamin Wanita (Ovarium)
Kelenjar ovarium ini mempunyai fungsi sebagai kelenjar yang memproduksi sel–sel kelamin dan
juga hormon kelamin perempuan, yakni :
1. Estrogen, dihasilkan oleh ovarium (folikel dan korpus luteum) dan plasenta. Estrogen
berpengaruh pada pertumbuhan organ reproduksi, kelenjar mamae, sekresi cairan pada serviks
yang memudahkan sperma masuk ke uterus dan proses kelahiran.
2. Progesteron, dihasilkan oleh ovarium (korpus luteum) dan plasenta. Progesteron berfungsi
merangsang pertumbuhan endometrium uterus untuk persiapan implantasi zigot, menghambat
kontraksi uterus, merangsang pertumbuhan sel-sel alveolar kelenjar mamae, meningkatkan
viskositas mukus serviks sehingga menghambat masuknya sperma dan sedikit meningkatkan
suhu tubuh.
b. Hormon Kelamin Laki-Laki (Testis)
Fungsi utamanya juga sebagai penghasil sel–sel kelamin seperti sperma. Selain itu mempunyai
fungsi sebagai penghasil hormon testosteron. Ketika mencapai usia pubertas, testosteron berfungsi
untuk pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan ciri-ciri seks sekunder
Plasenta
64
Plasenta adalah organ yang terbentuk selama kehamilan, yang peran utamanya adalah untuk
meningkatkan komunikasi antara ibu dan janin dan dengan demikian menjamin kondisi ideal untuk
perkembangan janin. Plasenta menghasilkan beberapa hormon, yakni :
1. HCG (human chorionic gonadotropin) berfungsi untuk mengelola faktor nutrisi dan merangsang
produksi sejumlah hormon lain yang diperlukan untuk embrio. HCG diproduksi oleh sel-sel
trofoblas (dari syncytiotrophoblast) dalam plasenta wanita selama kehamilan.
2. Progesteron fungsinya adalah mencegah penumpahan lapisan dinding uterus (mirip dengan yang
terjadi pada akhir siklus menstruasi), karena ini akan mengakibatkan keguguran. Progesteron juga
menekan kemampuan lapisan otot dinding uterus untuk berkontraksi, yang penting dalam
mencegah persalinan terjadi sebelum akhir kehamilan.
3. Estrogen berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kelenjar susu selama
kehamilan, dalam persiapan untuk menyusui.
4. HPL (human placental lactogen) diproduksi oleh plasenta sejak kehamilan menginjak usia 2
minggu. Hormon ini berperan dalam menyiapkan nutrisi yang dibutuhkan janin dan merangsang
kelenjar susu di payudara hingga masa menyusui.
BAB IX SISTEM INDRA
A. Jurnal Belajar
Tanggal: 26 April tahun 2021
Jurnal
Ibu Puspa memulai pelajaran hari ini dengan pertama-tama memberikan pengenalan dengan
bab baru ini, yakni mengenai alat indra yang diantaranya adalah kulit, mata, hidung, telinga,
dan lidah.
Dari lima organ ini yang pertama kali dibahas adalah organ mata yang berfungsi sebagai indra
pengelihatan, indra pengelihatan dijelaskan oleh Denissa. Bola mata tersusun atas kornea,
pupil, iris, lensa, dan retina. Ada beberapa gangguan yang bisa dialami oleh indra
pengelihatan yakni rabun jauh, rabun dekat, rabunan, rabun senja, buta warna, katarak,
astigmatisma, dan mata juling.
Lalu indra pembau yakni hidung dijelaskan oleh Nuh. Proses mekanisme indra pembau
adalah sebagai berikut, pembauan suatu hal terjadi saat bulbus offaktorius yang berada di atas
rongga hidung menangkap zat-zat yang berada diudara. Gangguan pada indra pembau
contohnya adalah hiposmia, anosmia, hipermosmia, dan sinusitis.
Talitha lalu yang selanjutnya menjelaskan, dia menjelaskan mengenai indra pengecap, yakni
lidah. Indra pengecap terdiri dari kuncup-kuncup yang menyebar dan ada juga yang
berkelompok dalam bentuk tonjolan tonjolan epitel bernama papila. Sedangkan papila
dibedakan menjadi tiga macam, yakni papila filiformis yang menyebar di semua permukaan
lidah sebagai papila peraba, papila fungiformis yang ada di bagian tepi lidah sebagai papila
pengecap, dan terakhir ada papila circum yang ada di pangkal lidah sebagai papila pengecap.
Selain perlu menyikat gigi, untuk menjaga kesehatan oral/mulut kita juga perlu menyikat
lidah kita, jika kita tidak memiliki pembersih lidah khusus kita bisa menggunakan sendok
untuk membersihkan lidah. Dalam lidah ada beberapa papilla yang dapat mengecap rasa
yang berbeda dari manis, pahit, asam, dan asin.
65
Selanjutnya Sintikhe memberikan penjelasan mengenai kulit atau indra peraba. Reseptor
pada kulit ada enam yang masing-masing mendeteksi hal yang berbeda, yakni pertama ada
korpuskula pacini yang merasakan tekanan, korpuskula ruffini yang merasakan panas,
korpuskula krause yang merasakan dingin, korpuskula meissner yang merasakan sentuhan,
ujung rambut folikel yang merespon perpindahan rambut, dan terakhir ada korpuskula ujung
saraf terbuka yang merasakan rasa nyeri.
Terakhir Febryan menjelaskan mengenai mekanisme kerja indra pendengaran atau telinga.
Mekanisme kerja telinga pertama adalah gelombang masuk ke dalam telinga ditangkap oleh
daun telinga, melewati saluran telinga, berubah menjadi getaran bunyi oleh gendang telinga,
melalui tulang pendengaran, masuk ke tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran
setengah lingkaran dan koklea (rumah siput). Ibu Puspa pun menambahkan lagi bahwa
informasi dari suara yang masuk ketelinga akan dibawa oleh saraf ke otak untuk diproses.
Telinga manusia hanya dapat mendengar suara dengan frekuensi diantara 20 Hz hingga
20.000 Hz.
Sebelum pembelajaran hari ini diakhiri ibu Puspa memberi saran untuk membaca sendiri
mengenai NAPZA karena akan dibahas pada pertemuan selanjutnya yang dilaksanakan pada
hari selasa karena pada hari senin akan dilaksanakan ulangan harian materi bab sebelumnya
yang mengenai sistem koordinasi.
Kesan
Materi-materi yang dijelaskan oleh kawan-kawan pada hari ini sangatlah lengkap, dan ibu
Puspa selalu ada untuk membantu saat ada kekurangan ataupun saat ibu Puspa ingin
memberikan informasi tambahan.
Bukti Kehadiran
(Sekali lagi, saya lupa untuk mengambil screenshot sebagai bukti kehadiran dalam
pembelajaran daring google meet ini dan baru ingat saat saya sudah keluar dari meet, saya pun
kembali masuk untuk mengambil screenshot namun hanya tersisa beberapa murid yang lain di
dalam meet.)
66
BAB X SISTEM REPRODUKSI
A. Jurnal Belajar
Tanggal: 3 Mei tahun 2021
Jurnal
Pelajaran hari ini sudah memasuki materi pelajaran selanjutnya yakni mengenai sistem
reproduksi. Setelah slideshow ditampilkan oleh Marcella, ibu Puspa pun menjelaskan mengenai
pertama tama organ reproduksi laki laki, seperti skrotum yang mengandung testis, epididymis
yang menyimpan sperma, lalu vas deferens, saluran ejakulasi, lalu urethra yang dapat menjadi
saluran keluarnya sperma dan urin, dengan urin berasal dari ginjal dan sperma keluar setelah di
beri rangsangan, urethra berada di dalam penis yang memiliki banyak saraf sensoris. Lalu juga
dijelaskan mengenai spermatogenesis atau penghasilan sperma.
Selanjutnya kita belajar mengenai organ reproduksi perempuan yang diantaranya adalah,
indung telur yang ada dua dan mengahasilkan ovum, tuba fallopi, uterus, vagina, dan vulva.
untuk perempuan saluran keluarnya urin dengan saluran reproduksinya berbeda. Hormon pada
perempuan ada estrogen dan progesteron. Lalu kita juga diajarkan mengenai oogenesis atau
produksi sel telur. Jika sel telur tidak di buahi oleh sperma sel telur akan luluh dan terjadi
menstruasi.
lalu untuk air susu ibu, sudah dapat keluar setelah 1 bulan dari melahirkan, dan untuk 6 bulan
pertama dari sebuah bayi perlu diberikan ASI ekslusif tanpa diberkan nutrisis dari yang lainnya.
namun ada juga perempuan yang tidak dapat menyusui sehingga aksi menyesui adalah suatu
hal untuk disyukuri. Jika dapat menyusui namun tidak dikeluarkan ASI dapat membuat
pembengkakan sehingga ASI perlu dikeluarkan, jika tidak langsung diberikan kepada bayi ASI
dapat dipompa dengan alat khusus. Air susu ibu merupakan nutrisi yang paling baik karena asi
mengandung kolostrum yang sangat bagus untuk daya tahan tubuh anak. Menyusui dengan ASI
sendiri juga akan menghemat biaya karena harga susu substitusi sangatlah mahal jika digunakan
terus menerus selama beberapa tahun.
Kualitas sperma yang buruk dapat membuat tidak terjadinya pembuahan. untuk menjaga
kualitas sperma yang laki laki harus jangan boros dan kita harus hanya melakukan kegiatan
seksual dengan seseorang yang beragama yang sudah secara sah dinikahi. Lalu kita juga
dijelaskan mengenai pentingnya keluarga berencana atau kb karena jika tidak diatur kehidupan
keluarga tidak dapat berjalan dengan lancar. Pelajaran pun selesai dan akan dilanjut lagi pada
pelajaran selanjutnya. pada keesokan harinya.
Kesan
Dengan panduan Ibu Puspa pelajaran hari ini sangatlah informatif. Saya jadi mengetahui
banyak sekali informasi mengenai hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh dilakukan
mengenai prihal reproduki.
Bukti Kehadiran
67
BAB XI SISTEM IMUN
A. Jurnal Belajar
Tanggal: 4 Mei tahun 2021
Jurnal
Pelajaran hari ini adalah mengenai sistem imun. sistem imun berfungsi untuk
melindungi tubuh. pertahanan tubuh dibagi menjadi dua, yakni pertahanan tubuh alami
dan pertahanan tubuh oleh leukosi. Pertahanan tubuh secara alami adalah pertahanan
secara fisik non spesifik, seperti kulit kita yang dapat menjadi pelindung dari masuknya
patogen patogen pembawa penyakit. lalu juga ada secara fagositosis atau dimakan oleh
sel dalam tubuh. lalu juga ada pertahanan tubuh dengan inflamasi atau peradangan.
saat terjadi peradangan kita seharusnya jangan takut, karena peradangan memberikan
informasi kepada kita bahwa sedang ada serangan dari luar dan perlindungan oleh tubuh
sedang dalam proses.
Lalu ada juga perlindungan tubuh secara spesifik, oleh antibodi. Serangan oleh benda
luar dinamakan dengan antigen. antibodi adalah pelindung tubuh yang dihasilkan
secara khusus untuk antigen yang menyerang. Untuk melawan antigen selain antibodi
yang cocok juga diperlukan tubuh yang sehat, jadi kita perlu makan makanan yang
sehat dan juga olah raga secara teratur.
Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilumpuhkan, disuntik ke tubuh kta agar tubuh
kita menjadi kebal terhadap penyakit yang dimasukan. Contoh contoh dari vaksin
adalah vaksin polio, campak, cacar, dan influenza.
Pertemuan ini merupakan pertemuan terakhir belajar daring biologi pada tahun ajarana
ini, dan kita diminta untuk menjilid semua tugas tahun ajaran dari membran sel hingga
sistem imun. pembelajaran pun diakhiri dengan ibu Puspa memberi semangat untuk
kita semua.
Kesan
68
Kecakapan mendidik Ibu Puspa sangatlah tinggi sehingga Ibu Puspa dapat merangkum
satu bab pelajaran untuk dijelaskan dalam satu pertemuan saja hingga saya mengerti.
Ibu Puspa juga membirkan tips untuk menjaga system imun agar selalu sehat dan
mengurangi risiko terkena penyakit.
Bukti Kehadiran
69
REFLEKSI
Selama satu tahun ini setiap pelajaran biologi dilaksanakan secara daring dan hal ini
mempengaruhi pengalaman belajar saya dan teman-teman lainnya. Ada banyak kesulitan yang
muncul namun kita semua telah melaluinya dengan semangat untuk terus belajar.
Pandemi ini selalu membuat saya malas untuk menghadiri meeting, mengerjakan tugas
dan juga menyusun jurnal belajar, namun saya terus semangat dan akhirnya menyelesaikan
semuanya walaupun ada beberapa yang saya terlambat megumpulkan.
Dari pengalaman menyelesaikan portofolio ini saya mendapatkan pelajaran untuk
jangan menunda-nunda pengerjaan tugas dari sekolah agar saya tidak kewalahan mendesak
pengerjaan tugas tersebut.
Dengan menuliskan jurnal-jurnal pelajaran ini saya jadi dapat lebih mengapresiasikan
jasa guru dalam mengajar saya. Saya juga jadi lebih mengingat pelajaran selama daring ini
karena saya mengetiknya untuk jurnal dan biasanya saat daring saya tidak mencatat pelajaran
yang dipelajari. Saya harap guru-guru lainnya sesemangat Ibu Puspa saat megajar dan juga
pembelajaran tatap muka dapat dimulai dalam waktu yang dekat karena menurut saya
pembelajaran daring kurang efektif.
70