The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by abdulmuklis12, 2024-03-16 23:30:24

Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

Koneksi Antar Materi Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid Abdul Muklis CGP Angkatan 9 SDN Sindangsari 04 - Kab.Bekasi Modul


A. Pemikiran terkait reflektif pengalaman belajar


Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja saya diperoleh dalam modul 3.3 ini adalah bahwa murid diajak untuk mengembangkan kepemimpinan mereka. Mereka memiliki hak untuk berbicara, memilih cara mereka mempelajari materi, dan mengelola pembelajaran sendiri. Lingkungan yang mendukung kepemimpinan murid melibatkan keluarga, teman sekelas, sekolah, dan masyarakat sekitar. Peran guru adalah mendampingi murid, memberikan kontrol atas pembelajaran, dan memfasilitasi pengembangan kepemimpinan. Dengan demikian, hubungan antara guru dan murid menjadi kemitraan yang saling menghormati dan mendukung.


Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar Dalam pengalaman belajar modul 3.3 Program Guru Penggerak, saya merasakan berbagai emosi yang terkait dengan pembelajaran dan pemahaman materi. Senang dan Terinspirasi: Saya merasa sangat senang bisa mempelajari modul ini. Materi tentang Student Agency (Kepemimpinan Murid) memberikan banyak inspirasi dan ide-ide baru tentang bagaimana mengembangkan kepemimpinan murid. Saya yakin bahwa mempertimbangkan suara, pilihan, dan kepemilikan murid dalam menyusun program sekolah sangat penting. 1. Keterlibatan Positif: Saya merasa baik terkait keterlibangan saya dalam proses belajar. Sebagai guru, saya mendampingi murid-murid untuk mencurahkan ide dan pemikiran mereka sesuai minat masing-masing. 2. Tantangan: Saya merasa tertantang untuk memperbaiki keterlibangan saya dalam proses belajar. Berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah untuk mewujudkan program yang berpihak pada murid. 3. Keterkaitan dengan Kompetensi: Modul ini membantu saya mengelola program yang berdampak positif pada murid. Saya memilih program Kita Harus Belajar Literasi Numerasi dengan berpikir berbasis aset. Melalui prakarsa perubahan menggunakan alur BAGJA, saya berharap dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi murid. 4.


Apa yang sudah baik terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar Dalam keterlibatan saya dalam proses belajar Modul 3.3 Guru Penggerak, beberapa hal yang sudah baik adalah: 1.Ketertarikan dan Antusiasme: Saya merasa antusias dan tertarik dalam memahami materi terutama pada saat eksplorasi konsep. Saya selalu bersemangat untuk belajar lebih banyak dan menggali pengetahuan baru. 2. Aktif Bertanya dan Berdiskusi: Saya aktif bertanya kepada rekan kelompok CGP lain terkait ada hal yang belum saya pahami di dalam ruang kolaborasi. Diskusi dengan teman-teman juga membantu saya memperluas wawasan. 3.Menggunakan Sumber Belajar: Saya memanfaatkan berbagai sumber belajar, termasuk materi online, dan diskusi dengan rekan sesama CGP. Saya berusaha memahami modul 3.3 secara mendalam. 4.Refleksi Diri: Saya berusaha untuk merefleksikan apa yang telah saya pelajari. Saya mencatat kekuatan dan area yang perlu diperbaiki dalam pemahaman saya terhadap modul 3.3 ini.


Apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar Hal yang perlu diperbaiki dalam proses belajar pada modul ini yaitu saya masih kesulitan dalam menentukan dan menyusun program yang inovatif yang berpihak pada murid. Saya harus terus berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah dan mencari literatur dari berbagai sumber agar wawasan saya lebih berkembang terhadap program yang akan saya buat, agar nantinya program tersebut dapat menumbuhkan kepemimpinan murid.


Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi Setelah mempelajari modul ini, semakin memperkuat kompetensi saya dalam mengelola program yang berdampak positif pada murid, termasuk memahami kepemimpinan murid dan merancang program yang melibatkan mereka. Dengan refleksi dan pemahaman materi, saya dapat lebih efektif dalam memperkuat kemampuan literasi numerasi murid melalui program yang saya pilih.


B. Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP


Memunculkan pertanyaan-pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh 1.Bagaimana Keterlibatan Murid Mempengaruhi Hasil Program? Bagaimana mengukur efektivitas program berdasarkan partisipasi murid? Apa dampak keterlibatan murid terhadap hasil belajar dan lingkungan sekolah? Bagaimana mengatasi hambatan agar murid lebih aktif berpartisipasi? 2.Bagaimana Memastikan Kepemimpinan Murid Terwujud? Apa peran guru dalam mengembangkan kepemimpinan murid? Bagaimana mengidentifikasi potensi kepemimpinan pada murid? Apa strategi untuk memberdayakan murid agar merasa memiliki peran dalam pengambilan keputusan di sekolah?


Memunculkan pertanyaan-pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh Dalam mempelajari materi dari Modul 3.3 Guru Penggerak, saya merenungkan beberapa hal yang menarik dan menggali wawasan baru: Kepemimpinan Berbasis Murid: Saya menyadari bahwa memahami kepemimpinan murid bukan hanya tentang memberi peran, tetapi juga tentang mendengarkan dan memberdayakan mereka. Kepemimpinan bukan hanya terkait dengan jabatan, tetapi juga dengan pengaruh positif yang dapat dimiliki setiap murid. 1. Refleksi sebagai Kunci Pembelajaran: Refleksi adalah alat yang kuat untuk memperdalam pemahaman. Saya bertanya pada diri sendiri: “Bagaimana saya bisa lebih baik dalam mengaplikasikan konsep ini dalam praktik sehari-hari?” Refleksi membantu menghubungkan teori dengan realitas. 2. Keterlibatan Aktif: Saya mempertimbangkan bagaimana saya dapat lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Diskusi dengan rekan di sekolah, bertanya pada fasilitator dan pengajar praktik, dan berkolaborasi dengan sesama CGP adalah langkah-langkah yang relevan. 3. Pentingnya Aset dalam Pengembangan Program: Saya menyadari bahwa melihat potensi dan aset yang ada di sekitar kita adalah kunci untuk merancang program yang berdampak positif. Bagaimana kita dapat memanfaatkan apa yang sudah ada untuk menciptakan perubahan yang berdampak pada murid. 4.


Memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi Kondisi Sekolah dan Sumber Daya: Kolaborasi dengan Komunitas: Libatkan komunitas sekolah untuk memperbaiki dan memaksimalkan fasilitas sekolah yang ada untuk mewujudkan pembelajaran yang menumbuhkan kepemimpinan murid. Kepemimpinan dan Kolaborasi: Forum Diskusi: Mengadakan forum diskusi antara guru, kepala sekolah, dan orang tua. Diskusikan masalah dan temukan solusi bersama dalam mewujudkan pembelajaran yang menumbuhkan kepemimpinan murid. Keterbatasan Waktu dan Tugas: Prioritaskan Tugas: Identifikasi tugas yang paling penting dan fokus pada hal tersebut. Jangan terlalu banyak membagi perhatian pada tugas yang kurang relevan.


C. Membuat keterhubungan


Pengalaman masa lalu Pada saat itu, sebagai siswa kelas 5, saya diberi tugas untuk merancang dan mengelola proyek tanaman hidroponik. Setelah diskusi dalam kelompok, saya memilih tanaman selada karena mudah ditanam dan memerlukan sedikit ruang. Saya merancang sistem hidroponik sederhana dengan botol bekas dan air nutrisi. Setiap hari, Saya memeriksa tanaman dan belajar tentang nutrisi, pH, dan cahaya yang dibutuhkan. Selain itu, saya juga belajar tentang kepemimpinan dan bagaimana melibatkan siswa dalam merancang program yang berdampak positif. Hasilnya tanaman selada tumbuh subur, dan saya merasa bangga melihat hasil kerja keras Saya. Pengalaman ini membentuk pemahaman saya tentang tanggung jawab dan kerjasama, dan semangat ini akan membimbing saya sebagai Calon Guru Penggerak dalam menciptakan pengalaman berarti bagi murid-murid saya.


Penerapan di masa mendatang Di masa mendatang, sebagai Calon Guru Penggerak, saya dapat menerapkan pengalaman berharga dari momen “Proyek Tanaman Hidroponik” di masa SD Saya. saya akan memahami pentingnya melibatkan siswa dalam merancang program yang berdampak positif. Dengan semangat tanggung jawab dan kerjasama, saya akan menciptakan pengalaman berarti bagi murid-murid saya, mengajarkan mereka tentang kepemimpinan, dan membantu mereka meraih potensi terbaik mereka.


Konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari Keterkaitan antara modul 3.3 dengan modul-modul sebelumnya adalah sangat berkaitan dan saling terhubung, karena pendidikan merupakan upaya untuk mengelola segala kekuatan dan potensi yang secara menyeluruh dan berkesinambungan, sehingga murid bisa bertumbuh dengan bahagia menjadi manusia seutuhnya sesuai kodrat, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Keterkaitan antar modul tersebut adalah :


Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara Bahwa sebagai pemimpin pembelajaran, pengelolaan program yang berdampak pada murid hendaknya bertujuan untuk merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat murid melalui penumbuhan murid merdeka. Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak Bahwa peran guru penggerak harus dapat menggerakkan dan berpartisipasi aktif dalam organisasi keprofesian serta komunitas lain untuk menunjang kesuksesan program sekolah yang berdampak pada murid. Modul 1.3 Visi Guru Penggerak Bahwa visi guru penggerak sangat berkaitan dengan bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang berpihak pada murid dan menjalankan rencana program sekolah dengan dukungan para pemangku kepentingan dalam mendukung ekosistem pembelajaran yang berpihak pada murid. Modul 1.4 Budaya Positif Tentunya pengelolaan program yang berdampak pada murid diharapkan dapat memberikan dampak positif dengan terwujudnya budaya positif di lingkungan sekolah. MODUL 1


Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi Mengelola program yang berdampak pada murid tidak terlepas dari apa yang menjadi kebutuhan murid seperti kesiapan belajar murid, minat belajar dan profil belajar murid. Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional Dalam merencanakan program yang berdampak pada murid juga perlu mengintegrasikan pembelajaran sosial dan emosional di dalamnya. Hal ini untuk mengembalikan kesadaran penuh (mindfullness) murid. Agar dalam melaksanakan program sekolah, murid dapat merasa tenang, fokus, berempati, termotivasi dan memiliki sikap tanggung jawab. Modul 2.3 Coaching Coaching sangat penting dilakukan sebagai langkah untuk menggali segala potensi dan melejitkan kinerja murid untuk menemukan sendiri solusi atas permasalahan yang dihadapi ketika melaksanakan program sekolah yang berdampak pada murid. Untuk itu, sikap kreatif, inovatif dan sikap kritis dari murid sangat diharapkan agar tercipta murid merdeka belajar. MODUL 2


Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran Pemimpin pembelajaran adalah orang yang mau melakukan perubahan ke arah yang positif dan senang berkolaborasi. Agar keputusan yang diambil bersifat efektif dan efisien terkait rancangan program yang ingin dilakukan, tentunya keputusan tersebut telah harus memperhatikan 3 prinsip berfikir, 4 paradigma pengambilan keputusan dan melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Hal ini untuk mendorong rasa percaya diri, keselamatan dan kebahagiaan murid serta seluruh pihak yang terkait. Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Pengelolaan yang berdampak pada murid hendaknya didukung oleh identifikasi aset/ modal yang dimiliki oleh sekolah. Sehingga pemanfaatan dan pengefektifan sumber daya menjadi prioritas yang perlu diperhatikan oleh seluruh stakeholder yang ada. MODUL 3


Informasi yang diperoleh dari orang atau sumber lain di luar bahan terbuka Program Guru Penggerak (PGP) dapat memberikan wawasan yang berharga. Namun, sebagai Calon Guru Penggerak, saya juga perlu memastikan bahwa informasi tersebut relevan, akurat, dan sesuai dengan konteks pendidikan di Indonesia. Selalu berpegang pada prinsip penelitian yang cermat dan kritis serta selalu memeriksa keabsahan sumber informasi sebelum mengaplikasikannya dalam praktik pengajaran. Dengan demikian, saya dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan saya sebagai pendidik yang berdampak positif pada murid-murid saya. informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan terbuka PGP.


Terima Kasih


Click to View FlipBook Version