Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 41
KEGIATAN BELAJAR 3:
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Dalam materi ini kita akan belajar tentang:
1. Berbagai satuan konsentrasi larutan.
2. Pengertian sifat koligatif larutan
3. Aplikasi sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari- hari
4. Perkembangan teknologi yang memanfaatkan sifat koligatif larutan
5. Macam sifat koligatif larutan
6. Sifat koligatif larutan Non elektrolit
7. Sifat koligatif larutan Non elektrolit
8. Aplikasi Sifat koligatif larutan dalam perhitungan
Indikator Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan . satuan konsentrasi larutan.
2. Menjelaskan sifat koligatif larutan
3. Mengaplikasikan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari- hari
4. Mencari informasi perkembangan teknologi yang memanfaatkan sifat koligatif larutan
5. Menjelaskan macam sifat koligatif larutan
6. Menjelaskan sifat koligatif larutan Non elektrolit
7. Menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit
8. Mengaplikasikan Sifat koligatif larutan dalam perhitungan
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 42
PETA KONSEP
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN (SKL)
Dibedakan
menjadi
SKL NON ELEKTROLIT SKL ELEKTROLIT
Dipengaruhi
oleh
Terdiri dari Faktor
Van’t Hoff
PENURUNAN KENAIKAN KENAIKAN TEKANAN
TEKANAN UAP TITIK DIDIH TITIK BEKU OSMOSIS (π)
(∆P) (∆Tb) (∆Tf) {
Berbanding Berbanding
lurus dengan lurus dengan
Fraksi Mol Berbanding Molaritas
Zat Terlarut lurus dengan Larutan
Rumusnya Molalitas Rumusnya
Larutan
∆P = Po. Xt ∆Tb = m . Kb ∆Tf = m . Kf π = M. R. T
dikalikan
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 43
Gb 1: Obat antiseptik dengan kadar zat aktif RUBRIK SETS
dalam %
Sumber: Dokumen pribadi Ketika kita terluka dan membersihkan luka
menggunakan larutan alkohol atau dengan
antiseptik lainnya, sering tertulis angka
yang menunjukkan persentase zat aktif
dalam larutan tersebut. Persen merupakan
salah satu satuan konsentrasi yang sering
kita gunakan dalam kehidupan kita. Selain
persen kita juga mengenal satuan lain,
misalnya ppm, molaritas, molalitas, dan
lain- lain.
Sebelum kita mempelajari apa itu sifat koligatif larutan, terlebih dahulu kita
mengetahui tentang satuan konsentrasi yang digunakan dalam perhitungan sifat koligatif
larutan. Berbagai satuan konsentrasi sering kita lihat di kehidupan kita. Kandungan zat
aktif dalam obat- obatan dapat dinyatakan dengan persen, misalnya alkohol 70%, satuan
% merupakan salah satu contoh satuan konsentrasi. Mari kita pelajari satu demi satu.
1. Persen Massa (% Massa)
Menyatakan massa zat terlarut tiap 100 bagian massa larutan.
Contoh larutan garam dapur (NaCl) dalam air dengan konsentrasi 5%, berarti
mengandung 5 gram garam dapur (NaCl) dengan 95 gram air.
Secara matematis, persen massa dinyatakan dengan persamaan:
Massa dapat digantikan dengan volume, jika zat terlarut dan larutan dinyatakan
dengan satuan volume (liter, milliliter, dm3, cm3, dan lain-lain).
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 44
2. Fraksi Mol (X)
Menyatakan perbandingan banyaknya mol zat dengan jumlah mol total dalam
larutan.
Misalnya dalam suatu larutan terdapat zat A dan zat B, maka:
XA + XB = 1
Contoh soal dan pembahasan:
Hitunglah fraksi mol etanol (C2H5OH) jika suatu larutan dibuat dengan melarutkan
23 gram etanol dalam 90 gram air (H2O). Diketahui Ar C 12, H= 1, O= 16
Hitunglah dahulu mol masing- masing komponen:
- Mol etanol = gram 23 0,5
Mr 46
- Mol air = gram 90 5
Mr 18
Masukkan ke rumus fraksi mol:
= 0,5 1
0,5 5 11
3. Molalitas (m)
Menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram (1 kilogram) pelarut.
Jika banyaknya zat terlarut masih dalam satuan gram, maka harus diubah
terlebih dahulu menjadi mol.
Secara matematis, molalitas dapat dinyatakan dengan persamaan:
Contoh soal dan pembahasan:
Hitunglah molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 0,6 gram urea
(CO(NH2)2) dalam 100 gram air. Diketahui Mr urea = 60 g/mol.
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 45
- Cari mol urea terlebih dahulu Mol urea = gram 0,6 0,01
Mr 60
- Ubah satuan pelarut (air) ke dalam kg 100 gram=100g X 1kg = 0,1 kg
1000g
- Masukkan ke rumus molalitas ,
=
4. Molaritas (M)
Menyatakan banyaknya mol zat terlarut tiap liter larutan .
Secara matematis molaritas dapat dinyatakan dengan persamaan:
Contoh soal dan pembahasan:
Hitunglah molaritas larutan yang terjadi jika 4,0 gram soda api, NaOH (Mr= 40)
dilarutkan dalam air, hingga diperoleh 200 mL larutan. Diketahui Ar Ca= 40, Br=
80.
- Cari mol NaOH terlebih dahulu Mol NaOH =
- Ubah mL larutan menjadi liter 200mL = 200mL X = 0,2 L
Masukkan ke dalam rumus Molaritas
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 46
Gambar 2: Pembuatan es puter Gambar 3: Garam da=pur untuk mengawetkan ikan
Sumber: Mesinesputer.wordpress.com Sumber:Dokumen pribadi
RUBRIK SETS
Garam dapur banyak digunakan dalam mengawetkan ikan oleh
para nelayan, supaya suhu es menjadi lebih rendah. Demikian
juga para pedagang es puter yang menggunakan garam dalam
campuran es guna mendinginkan campuran es di dalamnya,
sehingga jadilah es puter atau es tung-tung yang lezat dan
lembut. Apa fungsi garam dapur? Mengapa digunakan garam
dapur? Coba diskusikan dengan kelompok kalian. Ini hanya salah
satu aplikasi sifat koligatif dalam kehidupan sehari- hari.
Carilah informasi dari berbagai sumber tentang aplikasi sifat
koligatif larutan yang lainnya!!
Gambar 4: Es krim
Sumber:membuateskrim.com
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 47
Pada pembahasan ini akan kalian jelajahi segala sesuatu tentang sifat koligatif larutan.
A. Pengertian Sifat Koligatif Larutan
Kata koligatif berasal dari kata latin “colligare” yang artinya “berkumpul”. Sifat koligatif
merupakan sifat fisika larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi
hanya bergantung pada jumlah zat terlarut.
Sifat koligatif larutan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Sifat koligatif larutan non elektrolit
- Sifat koligatif larutan elektrolit.
B. Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit
Sifat koligatif dibedakan menjadi empat, yaitu:
1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)
2. Kenaikan Ttik didih (∆Tb)
3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
4. Tekanan Osmosis (π)
Mari kita pelajari satu demi satu.
1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)
a) Apakah tekanan uap itu?
Jika suatu zat cair dimasukkan dalam wadah yang tertutup, maka zat tersebut
akan menguap. Jumlah cairan akan berkurang dan jumlah uap akan bertambah.
Semakin banyak uap yang terbentuk, selanjutnya megalami kondensasi. Proses
menguap dan kondensasi akan terus berlangsung sampai tercapai kesetimbangan.
Pada saat keseimbangan laju penguapan dan laju kondensasi sama. Molekul-
molekul dalam keadaan uap akan menimbulkan tekanan. Tekanan uap pada saat
kesetimbangan disebut tekanan uap jenuh.
Besarnya tekanan uap bergantung pada jenis zat dan suhu. Zat yang memiliki
tekanan uap tinggi berarti mudah menguap dan disebut volatile, dia akan menguap
cepat jika dibiarkan di udara terbuka, misalnya alkohol, eter. Sedangkan lawannya
adalah zat non volatile, misalnya air, glikol, gliserol.
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 48
b) Penurunan Tekanan Uap
Adanya zat terlarut dalam larutan akan menghalangi molekul_molekul pelarut
meninggalkan cairannya menuju fase uap. Ini menyebabkan tekanan uap larutan
lebih rendah dibanding tekanan uap jenuh pelarut murninya. Selisih inilah yang
disebut “penurunan tekanan uap (∆P)”.
Jika tekanan uap pelarut murni dinyatakan dengan Po dan tekanan uap larutan
disimbolkan P, maka : ∆P = Po – P
Besarnya penurunan tekanan uap sebanding dengan banyaknya konsetrasi zat
terlarut dalam larutan , hubungan tersebut dinyatakan dengan persamaan:
∆P = Xt . Po
Dengan:
∆P = penurunan tekanan uap (atm)
Po = tekanan uap pelarut murni (atm)
P = tekanan uap jenuh larutan (atm)
Xt = fraksi mol zat terlarut
Contoh soal dan pembahasan:
Hitunglah tekanan uap larutan, jika ke dalam 90 gram air dilarutkan 18 gram gluksa
(C6H12O6). Diketahui tekanan uap air murni pada suhu 25oC adalah 30,6 mmHg.
- Hitung terlebih dahulu fraksi mol glukosa, dengan menghitung mol glukosa
dan mol air.
- Mol glukosa = Massa 18 0,1 X glukosa = 0,1 0,1
Mr 180 0,1 5 5,1
- Mol air = Massa 90 5
Mr 18
∆P = Xt . Po
0,1
= x 30,6mmHg = 0,6 mmHg
5,1
Plarutan= Po - ∆P = 30 mmHg
= 30,6 mmHg – 0,6 mmHg
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 49
2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
RUBRIK SETS
Diantara kalian mungkin pernah
berkemah di daerah pegunungan. Coba
perhatikan Pada saat merebus air,
bandingkan saat kita merenus air di
dataran rendah, mengapa air lebih cepat
mendidih pada saat kita berada di
pegunungan?
Gambar 5: Daerah pegunungan
mempunyai tekanan udara lebih rendah
Sumber:Dokumen pribadi
Apakah titik didih itu? Pernahkan kalian memperhatikan air yang mendidih? Proses
pendidihan suatu cairan terjadi saat tekanan uapnya sama dengan tekanan luar.
Jadi titik didih adalah suhu pada saat tekanan uapnya sama dengan tekanan
luar.Titik didih normal suatu cairan merupakan suhu pada saat tekanan uap larutan
sama dengan 1 atmosfer. Misalnya titik didih normal air adalah 100oC. Titik didih
air di daerah yang tekanannya lebih rendah, maka titik didih air akan lebih kecil dari
100oC.
Adanya zat terlarut dalam larutan mengakibatkan penurunan tekanan uap, tetapi
menyebabkan titik didih larutan mengalami kenaikan (lihat grafik diagram fase).
Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya disebut kenaikan titik
didih (∆Tb). Dimana:
∆Tb = kenaikan titik didih larutan (oC)
∆Tb = m . Kb Kb = tetapan kenaikan titik didih pelarut (oC.mol-1)
m = molalitas larutan (molal)
Setiap pelarut mempunyai harga Kb yang berbeda, berikut harga Kb beberapa
pelarut:
Pelarut Titik didih (oC) Kb (oC.mol-1)
Air 100,0 0,52
Alkohol 78,5 1,19
Eter 34,5 2,11
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 50
Kloroform 61,2 3,99
Benzena 80,1 2,52
Contoh soal dan pembahasan:
Suatu zat non elektrolit dengan massa 3,42 gram dilarutkan dalam 250 gram air.
Larutan yang terjadi mendidih pada suhu 100,026oC. Tentukan massa molekul
relatif (Mr) zat tersebut, jika diketahui Kb air = 0,52oC.mol-1.
Air mendidih pada suhu 100 oC ∆Tb= 100,026 oC -100 oC
Larutan mendidih pada suhu 100,026 oC = 0,026 oC
Rumus : ∆Tb = m . Kb m = mol/kg pelarut
Masukkan ke rumus: Mol = gr/Mr= 3,42/Mr = 0,2 kg
0,026 3,42 x 1 x0,52 Massa pelarut= 200 gr
Mr 0,2
Mr 3,42 x 1 x0,52
0,026 0,2
Mr = 342
3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
Pernahkah kalian mengukur pada suhu berapa air mulai membeku? Apabila ke
dalam air dilarutkan gula, apakah titik beku larutan gula masih sama dengan titik
beku air? Kalau berbeda apakah mengalami kenaikan atau penurunan dibanding
titik beku air?
Perhatikan diagram fase di awal pembahasan kita. Jika ke dalam suatu pelarut
ditambahkan zat terlarut, ternyata titik beku mengalami penurunan dibanding titik
beku pelarut murninya. Selisih antara titik beku pelarut murni dengan titik beku
larutan disebut penurunan titik beku (∆Tf).
(∆Tf) = titik beku pelarut murni – titik beku larutan.
Besarnya (∆Tf) dinyatakan dengan persamaan:
∆Tf = m . Kf
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 51
Dimana:
∆Tf = penurunan titik beku larutan (oC),.....f: freeze
Kf = tetapan penurunan titik beku pelarut (oC.mol-1)
m = molalitas larutan (molal)
Setiap pelarut mempunyai harga Kf yang berbeda, berikut harga Kf beberapa
pelarut:
Pelarut Titik beku (oC) Kf(oC.mol-1)
Air 0 1,86
Benzena 5,4 5,1
Fenol 39 7,3
Naftalen 80 7
Asam asetat 16,5 3,82
Contoh soal dan pembahasan:
Hitunglah titik beku suatu larutan yang mengandung 11,9 gram kloroform CHCl3 (Mr
= 119) dalam 500 gram benzena (Kf = 4,9 °C/m),bila titik beku benzena 5,5 °C!
Pelarutnya: benzena Kf= 4,9 °C/m
Titik beku pelarut murni = 5,5 °C mol = 11,9/119 =0,1 mol
Molalitas larutan = mol/kg pelarut
Kg pelarut = 0,5 kg
= 0,1/0,5
∆Tf = m . Kf = 0,2.
= 0,2 . 4,9
= 0,98 °C ∆Tf = titik beku pelarut murni-titik beku larutan
titik beku larutan = titik beku pelarut murni - ∆Tf
= 5,5 -0,98 = 4,52°C
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 52
Mari kita selidiki
EKSPERIMEN KIMIA KE- 5
Penurunan Titik Beku
1. Pendahuluan:
Jika kita memperhatikan diagram fase di awal pembahasan kegiatan belajar
3 ini. Ternyata apabila ke dalam suatu pelarut ditambahkan zat terlarut, ternyata titik
beku mengalami penurunan dibanding titik beku pelarut murninya. Selisih antara titik
beku pelarut murni dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (∆Tf).
(∆Tf) = titik beku pelarut murni – titik beku larutan.
2. Alat dan Bahan:
- es batu - pengaduk kaca
- tabung reaksi - garam dapur kasar
- rak tabung reaksi - air suling
- gelas kimia plastik - larutan urea 0,1 m
- termometer (skala 0,1 – 0,5) suhu dibawah 0oC
3. Langkah Kerja:
a. Masukkan es dan garam dapur ke dalam gelas kimia sampai tiga per empat
gelas (sebagai pendingin)!
b. Isilah tabung reaksi dengan air suling sampai 4 cm, kemudian masukkan
tabung tersebut ke dalam campuran pendingin dan aduk campuran
pendinginnya!
c. Masukkan pengaduk ke dalam tabung reaksi tadi dan gerakkan pengaduk
turun naik sampai air dalam tabung membeku!
d. Keluarkan tabung dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung
mencair sebagian. Gantilah pengaduk dengan termometer dan aduklah dengan
termometer turun naik, kemudian baca suhu campuran es dan air dalam
tabung!
e. Ulangi langkah 1 - 4 dengan menggunakan larutan urea sebagai Page 53
Modul Pereaksi Kimia KB 3
pengganti air suling dalam tabung!
4. Hasil Pengamatan:
Catat hasil pengamatan Anda pada tabel berikut:
No Larutan Suhu pada saat membeku (oC)
1. Air ................................
2. Larutan urea 0,1 m ................................
5. Pertanyaan:
a. Bagaimana pengaruh zat terlarut terhadap titik beku?
b. Bandingkan titik beku larutan dengan titik beku pelarutnya (air)
4. Tekanan Osmosis (π)
Jika terdapat dua jenis larutan yang berbeda konsentrasinya, dimasukkan ke
dalam wadah kemudian kedua larutan dipisahkan dengan selaput semi permeabel,
apakah yang akan terjadi?.
RUBRIK SETS
Teknologi kedokteran dalam proses “cuci
darah” pada pasien yang mengalami gagal
ginjal. Merupakan contoh peristiwa
osmosis. Terapi cuci darah ini
menggunakan metode “dialisis” yaitu
perpindahan molekul- molekul kecil,
seperti urea melalui membran
semipermeabel dan masuk ke cairan lain,
kemudian dibuang. Membran tidak dapat
ditembus oleh molekul besar seperti
protein, sehingga akan tetap berada
Gambar 6: Orang cuci darah dalam darah.
Sumber: Pearson Prentice Hall.Inc
(bersyukurlah kepada Tuhan YME karena
memberikan kita ginjal yang sehat)
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 54
Selaput semipermeabel hanya dapat dilalui oleh molekul- molekul pelarut, tetapi
tidak dapat dilalui oleh molekul zat terlarut.. Molekul- molekul pelarut akan
merembes masuk dari larutan yang encer (konsentrasi rendah) menuju ke larutan
pekat (konsentrasi tinggi). Akibatnya volume larutan pekat akan bertambah, dan
volume larutan yang encer akan berkurang. Peristiwa perpindahan molekul pelarut
dari larutan encer ke larutan pekat melalui selaput semi permeabel disebut
“peristiwa osmosis”.
Peristiwa osmosis akan berhenti setelah tercapai kesetimbangan, yang
ditandai berhentinya perubahan volume. Perbedaan volume dua larutan dalam
keadaan setimbang menghasilkan suatu tekanan yang disebut “tekanan
osmosis”.Dengan kata lain tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan untuk
menghentikan peristiwa osmosis.
Gambar 7 : Ilustrasi peristiwa osmosis
Sumber: Dokumen pribadi
Menurut Van’t Hoff tekanan osmosis larutan- larutan encer dapat dihitung
dengan persamaan gas ideal, yaitu:
π . V = n. R. T π = M . R. T
π n .RT
V
Dengan: Page 55
π = tekanan osmosis (atm)
R = tetapan gas ideal (0,082 L.atm.mol-1K-1)
Modul Pereaksi Kimia KB 3
T = suhu (K)
= toC + 273
M = Molaritas (mol/L)
V = volume (Liter)
Mari kita selidiki
EKSPERIMEN KIMIA KE- 6
Peristiwa Osmosis
(LAKUKAN KEGIATAN INI DI RUMAH )
1. Pendahuluan
Garam dapur merupakan bahan yang berlimpah di sekitar kita dan harganya murah. Namun
penggunaan garam dapur untuk menaikkan atau menurunkan suhu suatu larutan
memberikan efek yang besar, karena garam dapur merupakan elektrolit kuat dan terionisasi
sempurna. Kita dapat membuat es krim dengan bantuan garam dapur, kita juga bisa
membuat es kucir meskipun kita tidak punya freezer.
2. Alat dan bahan
- Gelas kaca/ plastik bening 2 buah
- Wortel berukuran hampir sama 2 buah
- Larutan garam 10%
- Air sumur
3. Cara Kerja
a. Siapkan air sumur dan larutan garam 10% kira- kira bisa
mengisi ¾ gelas kalian (perkirakan hitungannya).
b. Amati keadaan wortel sebelum perlakuan.
Gambar 8: Peristiwa osmosis
Sumber: Dokumen pribadi
c. Masukkan masing- masing wortel ke dalam larutan garam dapur dan air sumur.
d. Amati keadaan kedua wortel setelah 24 jam, bandingkan dengan keadaan sebelum
perlakuan.
4. Hasil Pengamatan dan pertanyaan
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 56
a. Kondisi wortel dalam air sumur : ....................................
b. Kondisi wortel dalam air garam : ....................................
c. Apakah pada percobaan di atas terjadi peristiwa osmosis?Jelaskan!
Dokumentasikan semua kegiatan kalian dan buat laporan portofolionya secara
berkelompok .
Contoh Soal dan Pembahasan:
Jika 1,2 gram urea , CO(NH2)2 dilarutkan dalam air hingga
membentuk 250 ml larutan urea pada suhu 27oC, tentukan
besarnya tekanan osmosis larutan(ArC.=12, O=16, H=1)
Pembahasan:
o Ubah satuan gram menjadi molar (M)
1,2 x 1000 0,08M
60 250
o Masukkan dalam rumus π = M. R. T
= 0,08mol. 0,082 L.atm/molK. 300K
= 1,968 atm.
PILIHAN GANDA Page 57
Modul Pereaksi Kimia KB 3
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Berikut ini yang bukan merupakan sifat koligatif larutan adalah....
a. Penurunan tekanan uap
b. Kenaikan titik didih
c. Kenaikan titik beku
d. Tekanan osmosis
e. Penurunan titik beku
2. Untuk menaikkan titik didih 250 gram air menjadi 100,1oC, pada tekanan 1 atm (Kb
= 0,50oC.mol-1), maka jumlah gula (Mr= 342) yang harus dilarutkan adalah....
a. 654 gram d. 17,1 gram
b. 171 gram e. 342 gram
c. 86 gram
3. Perhatikan grafik P, T berikut
P AB CD
Gas Pelarut
dat Larutan
padat T
Cair
A0 B0 C0 D0
Yang merupakan titik didik larutan urea 0,2 M adalah….
a. A d. Do
b. Bo e. D
c. C
4. Fraksi mol larutan glukosa dalam air = 0,2. tekanan uap jenuh air pada suhu 20 oC
sebesar 17,5 mmHg.maka tekanan uap jenuh larutan pada suhu tersebut adalah…
a. 21 mmHg d. 14 mmHg
b. 17,7 mmHg e. 3,5 mmHg
c. 17,5 mmHg Page 58
Modul Pereaksi Kimia KB 3
5. Sebanyak 30 gram zat X (non lektrolit) dilarutkan dalam 99 gram air.Larutan ini
mempunyai tekanan uap jenuh 27,5 mmHg. Pada suhu sama tekanan uap air
murni= 30 mmHg. Mr zat X adalah………….(Mr H2O=18)
a. 30 b. 60 c. 75 d. 90 e.150
6. Jika 10 gram dari masing- masing zat di bawah ini dilarutkan dalam 1 kg air, zat
manakah yang akan memberikan larutan dengan titik beku paling rendah adalah....
a. Alkohol, C2H5OH (Mr= 46)
b. Gliserin, C3H8O3 (Mr= 92)
c. Glukosa, C6H12O6 (Mr= 180)
d. Metanol, CH3OH (Mr=32)
e. Semua zat di atas mempunyai titik beku sama
7. Suatu larutan urea dalam air mempunyai penurunan titik beku 0,370 oC, bila Kf air=
1,85 oC.mol-1 dan Kb air= 0,50 oC.mol-1, maka kenaikan titik didih larutan urea
tersebut adalah....
a. 2,60 oC d. 0,100 oC
b. 1,00 oC e. 0,026 oC
c. 0,892 oC
8. Untuk menurunkan titik beku 500 gram air menjadi -0,372 oC pada tekanan 1 atm
(Kf =1,86) maka jumlah gula yang harus dilarutkan adalah…… (Mr gula=342)
a. 342 gram d. 17,1 gram
b. 68,4 gram e. 18,6 gram
c. 34,2 gram
9. Suatu larutan urea dalam air mempunyai titik beku -0,372 oC. jika Kf air=1,86 oC dan
Kb air =0,52 oC. maka titik didih larutan adalah….
a. 102,60 oC d. 100,104 oC
b. 101,40 oC e. 100,026 oC
c. 100,89 oC
10. Suatu zat organik sebanyak 0,645 gr dalam 50 gr CCl4 mempunyai kenaikan titik
didih, ∆Tb=0,645oC. jika Kb CCl4=5,01 oC. maka Mr zat itu adalah…..
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 59
a. 100 b. 90 c. 80 d. 70 e. 50
NILAI
TUGAS KELOMPOK!
1. Carilah informasi bagaimana cara memurnikan air laut (mendapatkan air
tawar dari air laut) dengan sistem desalinasi.
2. Buatlah diagram prosesnya!
3. Presentasikan di depan kelas.
C. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Sebelum kita bahas Sifat Koligatif Larutan Elektrolit, terlebih dahulu mari kita
lakukan kegiatan praktikum berikut. Amati data yang Anda peroleh dan buat
analisisnya.
Mari kita selidiki Page 60
Modul Pereaksi Kimia KB 3
EKSPERIMEN KIMIA KE- 7
KENAIKAN TITIK DIDIH
1. PENDAHULUAN
Adanya zat terlarut dalam larutan mengakibatkan penurunan tekanan uap,
tetapi menyebabkan titik didih larutan mengalami kenaikan (lihat grafik diagram
fase). Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya disebut
kenaikan titik didih (∆Tb). Untuk larutan yang dapat mengionisasi, besarnya
kenaikan titik didih dirumuskan:
∆Tb = m . Kb . i
2. ALAT DAN BAHAN
- tabung reaksi - akuades/air
- penjepit tabung reaksi - NaCl
- pemanas spiritus - termometer diatas 100oC
3. CARA KERJA
a. Masukkan 5 mL air murni ke dalam tabung reaksi kemudian panaskan
perlahan-lahan!
b. Catat suhu saat akuades mendidih (titik didih)!
c. Ulangi langkah 1 dan 2 dengan mengganti akuades dengan larutan gram
dapur 0,5 molal kemudian larutan garam dapur 1 molal, dan larutan gula 0,05
molal.
4. HASIL PENGAMATAN
Catatlah hasil pengamatan Anda pada tabel berikut:
No Larutan Suhu pada saat mendidih (oC)
1. Air ......................
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 61
2. Larutan garam dapur 0,05m ......................
3. Larutan garam dapur 0,1 m ......................
4. Larutan Gula 0,05 m ......................
5. PERTANYAAN
a. Bagaimana pengaruh molalitas larutan terhadap titik didih larutan?
b. Bandingkan titik didih air, larutan garam dapur 0,05 m dengan larutan gula
pasir (sukrosa) bila konsentrasinya sama?
c. Faktor apa yang menyebabkan garam dapur mengalami perubahan titik didih
yang berbeda dengan gula pada konsentrasi sama?
Mari kita selidiki
EKSPERIMEN KIMIA KE- 8
PEMBUATAN ES KUCIR TANPA KULKAS
(LAKUKAN KEGIATAN INI DI RUMAH)
1. PENDAHULUAN
Adanya zat terlarut dalam larutan mengakibatkan penurunan tekanan
uap, tetapi menyebabkan titik beku larutan mengalami penurunan (lihat grafik
diagram fase). Selisih antara titik beku pelarutnya dengan titik beku larutan
disebut penurunan titik beku (∆Tf). Untuk larutan yang dapat mengionisasi,
besarnya penurunan titik didih dirumuskan
∆Tf = m . Kf . i
Garam dapur merupakan bahan yang berlimpah dan murah untuk dapat
digunakan sebagai bahan yang mampu memberikan efek penurunan titik
beku sangat tinggi. Es batu yang diberi garam dapur akan mampu
memberikan suhu yang jauh lebih rendah.
2. ALAT dan BAHAN
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 62
- Sirup rasa melon/cocopandan
- Air putih matang
- Sendok pengaduk
- Karet gelang
- Plastik es kucir
- Plastik besar
- Panci atau baskom plastik
- Es kristal
- Garam dapur kasar
3. CARA KERJA
a. Buatlah adonan sirup dengan air putih kira- kira 1 liter dan rasakan
dengan tingkat kemaisan sedang.
b. Siapkan plastik es kucir, isilah dengan adonan sirup, kemudian ikat
dengan karet. Lakukan sampai semua adonan sirup habis.
c. Masukkan es kucir yang telah siap ke dalam plastik besar yang di
dalamnya sudah diisikan es kristal yang ditaburi garam dapur.
d. Masukkan lagi plastik besar yang berisi es kucir ke dalam panci yang
berisi es kristal dan garam dapur. Usahakan smua es kucir terpendam
dalam es kristal.
e. Tunggu sekitar 30 menit, kemudian ambillah es kucir tadi, dan
perhatikan apakah terjadi pembekuan pada adonan sirup tadi?
4. HASIL PENGAMATAN
a. Jumlah es kucir yang disiapkan .............................bungkus
b. Jumlah es kucir yang membeku .............................bungkus
5. PERTANYAAN
a. Apa fungsi garam dapur pada percobaan di atas?
b. Mengapa garam dapur banyak digunakan untuk keperluan sehari- hari
pada pembuatan es puter?
c. Mengapa es kucir bisa membeku ?
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 63
Sifat koligatif larutan yang sudah dibahas di atas adalah untuk larutan non elektrolit, artinya
zat tersebut tidak mengalami ionisasi, partikelnya hanya beruba molekul.
Berikut akan kita bahas sifat koligatif untuk larutan elektrolit yang mengalami proses ionisasi,
sehingga ada penambahan jumlah partikel (ion0 di dalamnya.
Contoh perbandingan:
1. Dalam 1 liter larutan urea 0,5 M hanya terdapat partikel berupa molekul sebanyak 0,5 mol
karena urea tidak mengalami proses ionisasi
2. Dalam 1 liter larutan NaCl 0,5 m didalamnya terdapat partikel berupa ion Na+ sebanyak
0,5 mol dan ion Cl- sebanyak 0,5 mol, jadi total partikel di dalam larutan adalah 0,5 mol +
0,5 mol = 0,1 mol. Hal ini berarti 2 kali lipat dibanding larutan urea dengan konsentrasi
dan volume yang sama. Faktor yang menyebabkan perbedaan ini karenal di dalam air,
Nacl mengalami ionisasi menghasilkan Na+ dan Cl-
Banyaknya partikel zat terlarut hasil ionisasi pada larutan elektrolit disebut Faktor
Van’t Hoff (i), dengan rumusan:
n = jumlah ion i = 1 + (n-1) α
α = derajad ionisasi/ derajad dissosiasi
Besarnya α adalah 0 ≥ α ≤ 1,
Jika zat non elektrolit α = 0, jadi i= 1, atau tanfa factor i
Jika zat elektrolit lemah α < 1
Jika zat elektrolit kuat α = 1
Untuk senyawa biner (n=2) dan elektrolit kuat, maka i = 2 (i= n)
Untuk larutan elektrolit kuat, rumus keempat sifat koligatif larutan = sifat koligatif larutan non
elektrolit dikalikan i.sehingga semua rumus menjadi :
1. ΔP = Po. Xt. i
2. Δ Tb = m. Kb. i i = 1 + (n-1) α
3. Δ Tf = m. Kf . i
4. ∏ = M. R .T. i
Contoh soal dan pembahasan:
1. Manakah larutan berikut pada konsentrasi sama mempunyai titik didih paling besar?
a. Larutan urea, CO(NH2)2
b. Larutan NaCl
c. Larutan BaCl2
d. Larutan CaCO3
e. Larutan Glukosa,C6H12O6
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 64
Pembahasan:
1. Titik didih terbesar, berarti Δ Tb besar, karena rumus Δ Tb = m. Kb.i
dimana Kb dan m sama, maka supaya Δ Tb besar kita cari harga i paling besar
a. Larutan urea, CO(NH2)2: non elektrolit,i =1
b. Larutan NaCl, elektrolit kuat, n=2, jadi i = 2
c. Larutan BaCl2, elektrolit kuat, i= 3
d. Larutan CaCO3, elektrolit kuat, i =2
e. Larutan Glukosa,C6H12O6, non elektrolit,i =1
Jadi senyawa dengan titik didih terbesar adalah larutan BaCl2….jawaban c
2. Larutan 2 molal Kalium Iodida (KI) dalam air membeku pada suhu
– 4,28oC. Jika diketahui Kf air =1,86oC, tentukan derajad ionisasi KI (α).
Pembahasan:
Diketahui: m= 2, Kf=1,86oC, Δ Tf= 4,28oC, n = 2
Rumus: Δ Tf = m. Kf . i
4,28 = 2 . 1,86. (1+ (2-1) α)
4,28 = 3,72 (1 + α)
4,28 = 3,72 + 3,72 α
4,28 - 3,72 = 3,72 α α = 0,56/3,72 = 0,15
0,56 = 3,72 α
RUBRIK SETS : PENGGUNAAN RADIATOR COOLANT
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 65
Sumber: mobilotomotifnet.com
TUGAS KELOMPOK
KERJAKAN SOAL- SOAL BERIKUT DENGAN BENAR!
Latihan 1:
Jawablah soal berikut dengan jelas dan benar!
1. Jelaskan arti sifat koligatif larutan dan sebutkan macamnya
Jawab:
2. 45 gram urea CO (NH2)2 (Mr=60) dilarutkan dalam 166,5 gram air
(Mr=18) jika tekanan uap air murni pada suhu 30ºC = 400 mmHg .
tentukan!
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 66
a. Fraksi mol urea
b. Tekanan uap larutan urea
Jawab:
3. Jelaskan manakah yang mempunyai titik didih lebih tinggi, larutan etanol,
C2H5OH 0,2 M atau larutan CaCl2 0,2 M?
Jawab:
4. larutan 6 gram suatu elektrolit biner dalam 100 gram air membeku pada -
2oC Mr zat tesebut= 60. tentukan harga derajat ionisasi zat tersebut ( α)
jika Kf air=1,86oC
Jawab:
5. Hitung titik didih dan titik beku dari larutan 0,4 mol Ba(NO3)2 dalam 500 ml
air Kb air = 0,50oC, Kf air=1,86 oC
Jawab:
NILAI
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 67
RINGKASAN
Persen Massa (% Massa):Menyatakan massa zat terlarut tiap 100 bagian massa larutan.
Fraksi Mol (X): Menyatakan perbandingan banyaknya mol zat dengan jumlah mol total
dalam larutan.
Molalitas (m): Menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram (1 kg) pelarut.
Molaritas (M): Menyatakan banyaknya mol zat terlarut tiap liter larutan .
Kata koligatif berasal dari kata latin “colligare” yang artinya “berkumpul”. Sifat koligatif merupakan
sifat fisika larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada
jumlah zat terlarut.
Sifat koligatif dibedakan menjadi empat, yaitu: Page 68
a. Penurunan Tekanan Uap (∆P)
b. Kenaikan Ttik didih (∆Tb)
Modul Pereaksi Kimia KB 3
c. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
d. Tekanan Osmosis (π)
Banyaknya partikel zat terlarut hasil ionisasi pada larutan elektrolit disebut Faktor Van’t Hoff
Rumus Sifat Koligatif Larutan Elektrolit:
Tuliskan dengan cara kalian sendiri pokok- pokok yang telah dipelajari pada
Kegiatan Belajar 3 !
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Modul Pe.r.e..a.k..s.i..K..i.m..i.a...K..B...3..........................................................................................P..a..g..e..6..9.
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
KEGIATAN BELAJAR 1 : LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
A. PILIHAN GANDA
1. D (air) : air dapat melarutkan hampir semua zat.
2. D (ion) : adanya ion- ion yang terlarut di dalam larutan, mampu
menghantarkan arus listrik. Semakin banyak ion yang terkandung dalam larutan,
semakin baik daya hantar listriknya.
3. E (larutan non elektrolit) : larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan listrik.
4. C (asam cuka) : karena asam cuka mengalami ionisasi sebagian kecil, sehingga
jumlah ion dalam larutan sedikit dan menyebabkan daya hantar listriknya kurang
baik.
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 70
5. B (B dan D) : larutan non elektrolit jika diuji dengan alat uji elektrolit, maka
hasilnya lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas di dalamnya, karena
tidak ada kandungan ion sama sekali di dalam larutan.
6. E (air aki) : karena air aki (H2SO4) merupakan elektrolit kuat, mengalami ionisasi
sempurna, sehingga jumlah ionnya banyak, dan menyebabkan daya hantar
listriknya baik, ditandai dengan lampu menyala terang dan banyak gelembung
gas.
7. C (A>C>B) : karena A merupakan elektrolit kuat, C, elektrolit lemah, dan B non
elektrolit.
8. B (0< α <1):elektrolit lemah terionisasi sebagian kecil saja
9. D (3 dan 4): urea dan gula tidak mengalami ionisasindan merupakan zat non
elektrolit
10. E (kovalen polar) : senyawa kovalen polar larut dalam air dan larutannya dapat
menghantarkan listrik
11. B( H2SO4 2H+ + SO42-) : rumus umum ionisasi AXBY xA+y + yB-x
12. A (NaCl) : Garam dapur (NaCl) terbentuk dengan ikatan ion dengan serah
terima elektron.
13. C (dalam bentuk lelehannya dapat menghantarkan listrik): kovalen polar hanya
dapat menghantarkan listrik dalam bentuk larutannya dalam air.
14. C (ion-ion) : faktor yang menyebabkan jeruk dapat menghantarkan listrik karena
di dalamnya mengandung ion- ion terlarut.
15. A(CH3COOH) : hanya terionisasi sebagian kecil saja.
Nilai Pilihan Ganda = Jumlah jawaban benar x 2
B. URAIAN
1. Masyarakat sering mencari ikan dengan menyetrum di sungai karena di dalam air
sungai terlarut ion- ion yang berasal dari garam- garam mineral yang terlarut di
dalamnya. Semakin banyak ion yang terkandung di dalam air sungai, daya hantar
listriknya semakin baik, sehingga ikan akan mati terkena aliran strum. Menurut
pendapat saya cara ini tidak baik dilakukan dan sebisa mungkin dicegah, karena
cara ini akan menyebabkan ikan- ikan kecil ikut mati, sehingga dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem. (..................................nilai 5)
2. Saat kita menguji larutan gula dan larutan garam dapur dengan alat uji elektrolit,
larutan garam dapur dapat menyalakan lampu dengan terang, karena garam
dapur (NaCl) mengalami ionisasi sempurna, sehingga semuanya terurai menjadi
ion Na+ dan ion Cl-, sehingga jumlah ion di dalam larutan banyak dan
menyebabkan daya hantar listriknya baik, sehingga lampu menyala dengan
terang. Sebaliknya gula tidak mengalami ionisasi sama sekali, sehingga tidak ada
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 71
ion di dalam larutan, sehingga tidak mampu menghantarkan
listrik...................(nilai 5)
Total Nilai Uraian = 10
Perhitungan Nilai Uji Kemampuan 1
Jika Anda mendapatkan Nilai 7,50, maka dikatakan tuntas belajar dan
silahkan melanjutkan belajar pada kegiatan belajar 2.
Jika Nilai Anda < 7,5, silahkan belajar lagi materi kegiatan belajar 1, di
rumah dan menanyakan hal yang belum jelas kepada guru dan atau
teman sejawat , kemudian cobalah mengerjakan uji kemampuan 1 dan
cek nilai yang Anda peroleh.
KEGIATAN BELAJAR 2 : pH LARUTAN DAN INDIKATOR
A. PILIHAN GANDA : dalam air besarnya [H+]=[OH-]=10-7
1. A (1,0 x 10-7) : cukup jelas
2. C ([H+]=[OH-]
3. B (I dan III) : asam dapat memerahkan lakmus biru, sehingga dicari data yang
kolom lakmus biru berubah warna menjadi merah.
4. C (II DAN IV) : Sabun bersifat basa, sehingga membirukan lakmus merah,
dicari data yang lakmus merah berubah menjadi biru.
5. E (V) : Garam dapur bersifat netral, sehingga tidak mengubah warna
kertas lakmus, lakmus merah tetap merah, dan lakmus biru tetap biru.
6. D (Fehling) : fehling bukan indikator melainkan jenis reagen tertentu.
7. D ([OH-] bertambah): air kapus bersifat basa sehingga mampu menambah
konsentrasi ion OH-.
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 72
8. E (5 saja) : larutan yang membirukan lakmus adalah basa, sehingga
dicari yang mempunyai ion OH-, yaitu NH4OH. Hati- hati dengan CH3COOH yang
mengecoh karena rumus kimianya juga mengandung OH, tetapi merupakan
asam.
9. 9(13) : Ca(OH)2, adalah basa kuat (tidak ada data Kb), sehingga untuk
menghitung pH-nya gunakan rumus basa kuat. Hitung pOH-nya dahulu baru pH-
nya. Valensi Ca(OH)2 = 2.
[OH-] = Mb. Valensi
= 0,1
pH= 14- pOH
= 14- 1
= 13
10. B (4- log 6) : Asam cuka merupakan asam lemah (ada data Ka), jadi perhitungan
pH-nya menggunakan rumus:
[H+] =
=
=
= 6. 10-4
pH = -log [H+]
= -log 6. 10-4
= 4 – log 6
Nilai Pilihan Ganda = Jumlah jawaban benar x 2
B. URAIAN
1. Perhitungan pH larutan:
a. 25 mL larutan air aki (H2SO4) 0,0025M
Air aki merupakan asam kuat bervalensi 2 gunakan rumus pH asam kuat.
[H+] = Ma.Valensi ...................nilai 1
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 73
= 0,0025 . 2 ...................nilai 1
= 0,005 ...................nilai 1
= 5.10-3 ................... nilai 2
pH = -log [H+] ................... nilai 1
= -log 5.10-3 ...................nilai 2
= 3 – log 5 ................... nilai 2
b. 25 mL larutan amonia (NH4OH) 0,02M (Kb= 1,8x10-5)
NH4OH merupakan basa lemah (ada data Kb), untuk menghitung pH-nya
gunakan rumus basa lemah.
[OH-]= ....................... nilai 1
= ....................... nilai 2
= ....................... nilai 2
....................... nilai 1
= 6.10-4
pOH = -log [OH-] ....................... nilai 1
= 14 – pOH ....................... nilai 1
= -log 6.10-4 = 14 – (4- log 6)
= 10 + log 6 ....................... nilai 2
pOH = 4- log 6
pH
2. KOH merupakan basa kuat bervalensi 1, gunakan rumus pH basa
kuat untuk menghitung massa .
pH = 12 pOH = 14-12 ...................nilai 1
=2
Jika pOH = 2 [OH-] = 10-2...................nilai 1
[OH-]= Mb. Valensi ...................nilai 1
10-2 = Mb . 1 ...................nilai 1
10-2 = Mb Mb diubah menjadi gram dengan rumus:
...................nilai 2
...................nilai 2
= 0,28 ...................nilai 2
Total Nilai Uraian = 30 Page 74
Modul Pereaksi Kimia KB 3
Perhitungan Nilai Uji Kemampuan2
KEGIATAN BELAJAR 3 : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
A. PILIHAN GANDA
1. C ( Kenaikan titik beku) : sifat koligatif larutan ada 4, yaitu penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
2. D ( 17,1 gram) : titik didih larutan = 100,1 oC. Titik didih air= 100oC, jadi
kanaikan titik didihnya (∆Tb) = 100,1 oC- 100oC = 0,1 oC
Gunakan rumus: ∆Tb = m. Kb gula : non elektrolit, Kb air= 0,5 oC.mol-1
0,1 = m . 0,5
m = 0,2
Ubah molal menjadi gram dengan rumus:
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 75
= 17,1
3. E (D ) : kenaikan titik didih, berarti mendidih adalah perubahan dari cair
menjadi gas, lihat di grafik, untuk larutan tarik garis lurus di larutan, jadi titik
didih larutan urea adalah Do.
4. D (14 mmHg) : diketahui X glukosa= 0,2, Po = 17,5 mmHg, ditanya tekanan uap
jenuh larutan (P) gunakan rumus penurunan titik beku (∆P)
∆P = Xt. Po
= 0,2 . 17,5
= 3,5 mmHg
Tekanan uap jenuh larutan = tekanan uap pelarut murni - ∆P
= 17,5 mmHg - 3,5 mmHg
= 14 mmHg
5. B ( 60) : massa zat non elektrolit = 30 gram, massa pelarut = 99 gram,
tekanan uap jenuh larutan = 27,5 mmHg. Tekanan uap air murni = 30 mmHg.
Hitung dulu ∆P = 30 mmHg – 27,5 mmHg = 1,5 mmHg. Mol zat = x mol, mol air =
99/18 = 5,5
Masukkan ke dalam rumus ∆P = Xt. Po
2,5 = x 30.
Mol x = 0,5 gram = mol x Mr
= 60
6. D (metanol) : Rumus penurunan titik beku adalah:
∆Tf =
Karena harga- harga Kf, kg pelarut, dan gram zat terlarut sama, maka titik beku paling
rendah maka dicari harga ∆Tf terendah, harga ∆Tf terendah dimiliki oleh zat dengan
Mr terkecil.
7. D (0,20 oC) : diketahui ∆Tf = 0,370 oC, Kf air = 1,85 oC, Kb air = 0,50 oC. Hitunglah dulu molalitas
urea dengan rumus ∆Tf = m . Kf
0,370= m . 1,85
m = 0,2 molal masukkan ke rumus ∆Tb
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 76
∆Tb = m .Kb
= 0,2 . 0,50
= 0,1 oC
8. C ( 34,2 gram) : diketahui ∆Tf= 0,372, Kf air = 1,86, massa air =500 , Mr gula = 342.
Gunakan rumus penurunan titik beku untuk menghitung massa:
∆Tf =
X = 34,2 gram
9. C (29,25 gram) : diketahui ∆Tf = 3,7oC, massa pelarut = 500 gram. Untuk menghitung massa
garam yang harus ditambahkan gunakan rumus penurunan titik beku larutan elektrolit, karena
garam termasuk elektrolit kuat, dengan i = 2.
∆Tf =
Gram = 29,25
10. A (100,2) : diketahui massa zat = 0,645 gram, massa pelarut = 50 gram, ∆Tb = 0,645oC, Kb CCl4 =
5,01 oC, maka untuk menghitung Mr gunakan rumus kenaikan titik didih :
∆Tb =
0,645 =
Mr = 100,2
Total Nilai = Jumlah jawaban benar x 3
KUNCI JAWABAN TUGAS KELOMPOK
1. Arti sifat koligatif larutan adalah Sifat koligatif merupakan sifat fisika larutan yang tidak bergantung
pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada jumlah zat terlarut.....(nilai 2)
Macam sifat koligatif larutan ada 4, yaitu:
1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)
2. Kenaikan Ttik didih (∆Tb)
3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
4. Tekanan Osmosis (π) ....................(nilai 4)
5. Diketahui massa urea = 45 gram (Mr urea =60), massa air = 166,5 gram (Mr air = 18)
Tekanan uap air (Po) = 400 mmHg,
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 77
Ditanya:
a. Fraksi mol urea
b. Tekanan uap larutan urea
Penyelesaian:
a. Hitung dulu mol urea = mol air =
= 0,75 mol .....(nilai 2)
Fraksi mol urea (X urea) = ........................................(nilai 1)
........................................(nilai 2)
b. ∆P = Xt.Po ........................................(nilai 1)
= 0,075 . 400mmHg
= 30 mmHg ........................................(nilai 2)
Tekanan Uap larutan (P) = Po - ∆P ........................................(nilai 1)
=( 400 – 30)mmHg
= 370 mmHg ........................................(nilai 1)
6. Antara larutan alkohol (C2H5OH) 0,2M dan larutan Kalsium klorida (CaCl2) 0,2M, maka yang
mempunyai titik didih lebih tinggi adalahn larutan Kalsium klorida (CaCl2) 0,2M, karena CaCl2
merupakan zat elektrolit kuat, sehingga dalam air akan mengalami ionisasi sempurna menjadi ion-
ion, makin banyak ion- ion di dalam larutan akan semakin menaikkan titik didihnya. Sedangkan
alkohol merupakan zat non elektrolit yang tidak mengalami ionisasi, sehingga di dalam air, tetap
berupa molekul – molekul netral..........................(nilai 5)
7. Diketahui massa zat elektrolit biner (n = 2) = 6 gram, Mr senyawa = 60
Massa pelarut (air) = 100 gram, Kf air = 1,86 oC
Titik beku larutan = -2oC
Ditanyakan derajad ionisasi (α)?
Penyelesaian:
∆Tf = Titik beku pelarut murni – titik beku larutan ........................................(nilai 1)
= 0 oC – (-2 oC) = 2oC
Gunakan rumus penurunan titik beku larutan elektrolit:
∆Tf = ........................................(nilai 1)
2oC =
= 1,075 masukkan ke dalam rumus faktor Van’t Hoff ..........................(nilai 1)
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 78
........................................(nilai 2)
8. Diketahui: 0,4 mol Ba(NO3)2 elektrolit dengan n=i = 3
Massa pelarut (air) = 500 gram.
Kb air = 0,5 oC , Kf air =1,86 oC
Ditanya : titk didih dan titik beku larutan.
Penyelesaian:
Titik didih larutan Titik beku larutan
Gunakan rumus kenaikan titik didih larutan Gunakan rumus penurunan titik beku
elektrolit. larutan elektrolit
∆Tb = ...(nilai 1) ∆Tf = ...(nilai 1)
==
= 0,4 x 3 = 1,2 oC ...(nilai 1) = 4,464 oC ...(nilai 1)
Titik didih larutan = 100 oC+ 1,2 oC =
101,2oC .....................(nilai 1) Titik beku larutan = 0 oC – 4,464 oC =
- 4,464oC .....................(nilai 1)
Total Nilai =
Jika kelompok Anda mendapatkan Nilai 7,50, maka dikatakan tuntas
belajar silahkan melanjutkan mengerjakan uji kompetensi akhir .
Jika Nilai Anda < 7,5, silahkan belajar lagi materi kegiatan belajar 3, di
rumah dan menanyakan hal yang belum jelas kepada guru dan atau
teman sejawat , kemudian cobalah mengerjakan uji kemampuan 3 dan
cek nilai yang Anda peroleh.
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 79
SETS : Science, Environment, Technology, and Society
Larutan : campuran homogen dari molekul, atom ataupun ion dari dua
Larutan Elektrolit zat atau lebih.
Larutan Non Elektrolit : larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
Solvent : Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik
Solute : zat pelarut
Ionisasi : zat terlarut
: peristiwa terurainya senyawa ion menjadi ion – ion
penyusunnya
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 80
Asam sitrat : asam lemah yang banyak terkandung dalam buah- buahan
pH (derajad keasamaan) : parameter yang digunakan untuk menentukan suatu zat
bersifat asam basa atau netral
Kw : tetapan kesetimbangan air
Ka : tetapan kesetimbangan (ionisasi) asam lemah, makin besar
harga Ka, makin kuat sifat asamnya.
Kb : tetapan kesetimbangan (ionisasi) basa lemah, makin besar
harga Kb, makin kuat sifat basanya.
accu zuur : air aki, biasanya menggunakan larutan asam sulfat (H2SO4)
Indikator asam basa : zat yang dapat menunjukkan warna yang berbeda di
lingkungan asam dan basa.
Indikator universal : jenis indikator yang bisa digunakan untuk menentukan harga
pH suatu larutan.
pH meter : jenis alat (instrumen) untuk mengukur harga pH larutan.
Persen Massa : menyatakan massa zat terlarut tiap 100 bagian massa
larutan.
Fraksi Mol : menyatakan perbandingan banyaknya mol zat dengan jumlah
mol total dalam larutan.
Molalitas : menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram
(1 kg) pelarut.
Molaritas : menyatakan banyaknya mol zat terlarut tiap liter larutan .
Sifat koligatif : sifat fisika larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut, tetapi hanya bergantung pada jumlah zat terlarut.
Osmosis : peristiwa perpindahan molekul pelarut dari larutan encer ke
larutan pekat melalui selaput semi permeabel.
Tekanan osmosis : tekanan yang diberikan untuk menghentikan peristiwa
Faktor Van’t Hoff osmosis.
Modul Pereaksi Kimia KB 3
: Banyaknya partikel zat terlarut hasil ionisasi pada larutan
elektrolit
Page 81
Achmad ,Binadja. 2002. Program Studi Pendidikan IPA (bervisi SETS) Pemikiran
dalam SETS (Science, Enviroment, Technology, Society). Semarang: PPS
Unnes Press
Achmad ,Binadja. 2005. Pedoman Pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Bervisi dan Berpendekatan SETS. Semarang: Laboratorium
SETS UNNES.
Brady James.E . (1994). Kimia Universitas, diterjemahkan oleh A. Hadyana
Pudjaatmaka, Ph.D. Jakarta: Erlangga,.
Budi Utami dkk. (2009). BSE Kimia Untuk SMA/MA kelas XI Program Ilmu Alam.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Crys Fajar Partana,Antuni Wiyarsi. (2009). Mari Belajar Kimia untuk SMA/MA kelas XI IPA.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Johnsons S. (2005). 1001 Soal dan Pembahasan Kimia Siap dan Sukses SPMB.
Jakarta: Erlangga
Michael Purba. (2004). Kimia SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Michael Purba. (2004). Kimia SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Michael Purba. (2004). Kimia SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Ratna Ediati dkk. (2008). Kimia untuk SMK. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional,
Sandri Justiana, Muchtaridi. (2009). Chemistry For Senior High School. Jakarta:
Yudhistira
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 82
Teguh Pangajuanto, Tri Rahmidi. (2009). Kimia 3 untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
http://mesinesputer.wordpress.com/. Diakses tanggal 3 September 2014
http://diaanaatn.blogspot.com/2014/04/homodialisis-cucidarah-2/html. Diakses tanggal 4
Sepetember 2014.
http://www.eutechinst.com/pdt-type-cyberscan.standart-pH . Diakses 13 September 2014
http://tamansains.wordpress.com/2009/12/03/baterai-dari-jeruk/. Diakses tanggal 15
September 2014.
http://anekacarapraktis.blogspot.com/2013/09/cara-praktis-membuat-radiator-Diakses
tanggal 17 September 2014
http://rsf-gudangilmu.blogspot.com/2010/07/di-balik-obat-sakit-maag.html. Diakses tanggal
17 September 2014.
http://freshlifegreen.blogspot.com/2011/02/antasida.html. Diakses tanggal 20 September
2014
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 83
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 84
Modul Pereaksi Kimia KB 3 Page 85