The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

BAHAN AJAR ATAU RANGKUMAN MATERI KELAS 8 SEMESTER GANJIL

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by TEOFILA AURELIA GERDA OVIN, 2023-01-20 06:10:03

BAHAN AJAR ATAU RANGKUMAN MATERI KELAS 8 SEMESTER GANJIL

BAHAN AJAR ATAU RANGKUMAN MATERI KELAS 8 SEMESTER GANJIL

KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd BAB I TEKS BERITA Materi Pertemuan ke-1 “Mengidentifikasi Unsur-unsur Teks Berita” Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu : 1. menjelaskan pengertian teks berita 2. mengidentifikasi unsur-unsur teks berita yang didengar dan dibaca Pada era sekarang berita menjadi “menu” utama dalam deretan makanan harian “empat sehat lima sempurna”. Tiada hari tanpa berita. Dari waktu ke waktu, detik demi detik, berita datang silih berganti. Beragam informasi terus berhamburan memenuhi ruang kehidupan kita setiap harinya. Dengan banyaknya sajian berita, baik melalui media cetak maupun elektronik, kita harus bisa memanfaatkannya dengan baik.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd Teks berita adalah teks yang berisi rangkaian informasi tentang suatu hal atau peristiwa, baik yang disampaikan secara lisan maupun tertulis. Teks berita berisi informasi penting yang bermanfaat bagi pembaca. Pembaca menjadi tahu segala hal yang terjadi di negaranya maupun di dunia. Informasi penting dalam berita tersebut dapat diperoleh dengan mudah oleh pembaca dengan mengidentifikasi unsur-unsur teks berita. Unsur-unsur teks berita terdiri atas beberapa hal berikut.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd Keenam pertanyaan itu terkerangka pada rumus 5W+1H. What (apa), where (di mana), when (kapan), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Keenam pertanyaan tersebut merupakan cara cepat menemukan unsur-unsur berita. Keenam unsur berita itu dapat disingkat dengan ADIKSIMBA untuk memudahkan di dalam mengingatnya: Apa, DI mana, Kapan, SIapa, Mengapa, dan BAgaimana.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd Materi Pertemuan ke-2 “Menyimpulkan Isi Teks Berita” Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu : 3. meringkas pokok-pokok isi berita yang dibaca dan didengar 4. menyimpulkan pokok-pokok isi berita yang dibaca dan didengar 5. memberikan tanggapan berdasarkan berita yang dibaca dan didengar 1. Meringkas Berita Unsur-unsur berita dapat kita pahami dengan cara mengajukan enam pertanyaan: apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana. Keenam kata tanya itulah yang dapat memandu kita di dalam menemukan unsur-unsur berita tersebut. Pentingnya mengetahui unsur-unsur berita itu akan memudahkan saat meringkas berita. Beberapa hal yang harus diperhatikan:


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd 2. Menyimpulkan Berita Penyimpulan teks berita berarti menjelaskan secara keseluruhan isi teks berita dengan mengaitkan berbagai informasi penting yang menjadi pokok berita. Hal penting yang harus kalian perhatikan dalam menyimpulkan teks berita adalah menuliskan kata kunci yang merujuk pada suatu pokok berita dalam teks. Selain itu, kalian dapat menentukan gagasan pokok pada setiap paragraf teks. Adapun yang dimaksud dengan kesimpulan adalah kata-kata akhir dari suatu uraian. Di dalam kesimpulan harus memuat unsur-unsur berita dengan rumusan lebih ringkas. Dengan demikian, kesimpulan tentang isi berita harus memanfaatkan ringkasan sebelumnya terhadap pokok-pokok informasi. Pokok-pokok informasi tersebut dengan berpatokan pada rumus ADIKSIMBA (Apa, DI mana, Kapan, SIapa, Mengapa, Bagaimana).


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd 3. Menanggapi Isi Berita Tanggapan adalah sambutan terhadap hal, peristiwa, masalah, ucapan, pendapat, atau gagasan yang berupa kritik, komentar, atau yang lain. Tanggapan dapat berupa pernyataan setuju, tidak setuju, suka, tidak suka, atau tambahan pendapat. Hal yang harus diperhatikan ketika mengemukakan tanggapan, yaitu: Berkaitan dengan pemberitaan, aspek yang ditanggapi bisa berkenaan dengan isi beritanya itu sendiri dan aspek kebahasaannya. Berikut peta konsep mengenai aspek-aspek dalam menanggapi suatu berita.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd Materi Pertemuan ke-3 “Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Berita” Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu : 1. menentukan struktur teks berita yang didengar dan dibaca 2. menentukan kaidah kebahasaan yang didengar dan dibaca 1. Struktur Teks Berita Teks berita merupakan jenis teks nonfiksi yang bersifat faktual dan aktual. Hal ini disebabkan berita ditulis berdasarkan fakta dari peristiwa atau hal terkini. Secara umum, struktur teks berita terdiri atas beberapa hal berikut: a. kepala berita ( headline ), yaitu judul berita utama yang biasanya ditulis besar-besar b. teras berita ( lead ), yaitu satu paragraf pembuka yang memuat intisari berita yang paling menarik (berisi beberapa poin dari adiksimba). c. tubuh berita ( body ), yaitu bagian isi uraian lengkap yang menjelaskan seluruh unsur adiksimba. d. kaki berita ( leg ), yaitu bagian penutup yan berupa simpulan atau penegasan ulang.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh pembagian struktur teks berita berikut.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd 2. Kaidah Kebahasaan Teks Berita a. Bahasa Baku Bahasa baku dibentuk oleh kata-kata baku. Adapun kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Sumber utamanya yaitu, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd b. Kalimat Langsung Kalimat langsung adalah kalimat ujaran yang ditulis kembali secara apa adanya. Kalimat langsung diapit oleh tanda kutip (“ … “) Contoh: “Saya membuat sunblock yang bisa dibuat simpel oleh nelayan,” ujar Melody Grace. c. Konjungsi Bahwa Konjungsi ini berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Hal ini terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjasi tidak langsung. Contoh: Melody Grace mengatakan bahwa ia membuat sunblock yang bisa dibuat simpel oleh nelayan. d. Konjungsi Temporal dan Kronologis Konjungsi temporal berfungsi menghubungkan klausa, kalimat, atau paragraf untuk menunjukkan urutan waktu berkaitan dengan hal yang diberitakan. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan waktu). Penggunaan konjungsi, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya. e. Keterangan Waktu dan Tempat Penggunaan fungsi ini sebagai konsekuensi dari perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur kapan dan di mana. Keterangan waktu bertujuan menunjukkan waktu terjadinya suatu peristiwa. Hal ini menjadi bukti kefaktualan teks berita tersebut. Kata yang termasuk keterangan waktu adalah kemarin, besok, tadi, dahulu, sekarang, dan baru saja.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd f. Kata Kerja Mental Penggunaan kata kerja mental/kata kerja yang terkait dengan hasil pemikiran. Kata-kata yang dimaksud, antara lain: memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan, dan beranologi.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd Materi Pertemuan ke-4 “Menyajikan Data dan Informasi dalam Bentuk Berita” Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu : 1. menjelaskan pentingnya berita 2. menjelaskan informasi yang ada di dalam secara lisan maupun tulisan dengan memperhatikan ketetapan struktur dan kaidah kebahasaannya Tujuan utama menulis berita adalah menyampaikan suatu informasi dengan akurat. Dengan begitu, pembaca dapat memahami informasi tersebut dengan baik. Namun, tentu tidak tiap informasi layak ditulis sebagai berita. Informasi yang ditulis haruslah bermanfaat bagi khalayak misalnya memberi motivasi untuk terus berprestasi. Langkah – langkah menulis berita dengan baik dan benar adalah sebagai berikut: 1. Menentukan Inti Informasi Informasi yang layak diangkat menjadi berita harus memenuhi beberapa syarat berikut. a. Faktual, yaitu informasi harus bedarsarkan fakta, bukan gosip atau isu-isu yang belum jelas kebenarannya. b. Aktual, yaitu informasi bersifat baru dan hangat, bukan cerita lama yang sudah diketahui semua orang. c. Fungsional, yaitu bermanfaat bagi masyarakat secara umum. Bentuknya dapat memotivasi dan memberi pengetahuan tentang apa yang terjadi di sekitar. 2. Menyusun Kerangka Berita Setelah menentukan informasi yang layak, langkah berikutnya adalah menyusun kerangka. Kerangka berita dapat disusun dengan menentukan


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd adiksimba-nya (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana). Untuk itu, kita harus mengumpulkan informasi yang kita butuhkan sesuai rumus adiksimba. 3. Mengembangkan Kerangka Jika kerangka suda dibuat, langkah berikutnya adalah mengembangkannya menjadi tulisan yang utuh. Ingatlah struktur berita yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Berita dimulai dari kepala berita, teras berita, tubuh berita, dan kaki berita. 4. Menentukan Judul Berita Setelah mengembangkan kerangka menjadi tulisan berita yang utuh, langkah terakhir adalah menetukan judul berita. Judul adalah bagian yang sangat penting dari teks berita. Pembaca umumnya akan memutuskan bahwa ia akan membaca berita atau tidak berdasarkan judulnya. Untuk itu, judul yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan berikut. a. akurat, jelas, dan ringkas b. mencerminkan isi berita c. menarik pembaca d. bermakna tunggal (tidak ambigu atau membingungkan) 5. Membacakan Berita Selain menulis sebuah teks berita, kalian juga diharapakan mampu membacakan teks berita yang sudah ditulis. Dalam membacakan berita, kalian harus mampu mengomunikasikan (menyampaikan) teks yang dibaca kepada orang lain. Untuk itu, diperlukan lafal (pengucapan), intonasi (nada naik


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd turun), jeda, vokal (kenyaringan suara), dan ekspresi (mimik wajah) yang jelas dan tepat. Tujuan akhir dari pembacaan berita adalah pendengar dapat mengerti informasi yang ingin kita sampaikan.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd ASI BAB 2 : IKLAN, SARANA KOMUNIKASI 1. IKLAN, SARANA KOMUNIKASI a. Pengertian: teks iklan, slogan, dan poster Iklan dapat diartikan sebagai teks yang mendorong, membujuk khalayak agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat diartikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak mengenai suatu barang dan jas b. Slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang dipakai sebagai dasar tuntuntan (pegangan hidup); prinsip utama dari suatu usaha, organisasi, dan sebagainya. Slogan sering pula disebut moto atau semboyan c. Poster adalah plakat (kata-kata dan gambar) yang dipajang di tempat- tempat umum. Poster hampir sama dengan iklan, yakni pemberitahuan suatu ide, hal baru, atau hal penting kepada khalayak. 2. Fungsi iklan, slogan, dan poster A. Fungsi Iklan 1. Fungsi informasional, iklan memberitahukan kepada konsumen tentang karakteristik suatu produk juga berbagai manfaat yang mereka peroleh 2. Fungsi transformasional, iklan berusaha untuk mengubah sikap-sikap yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek, pola-pola belanja, gaya hidup, teknik-teknik mencapai sukses. B. Fungsi Slogan 1. Slogan berfungsi untuk mendidik masyarakat. 2. Slogan juga bisa berfungsi sebagai pemacu semangat. 3. Slogan berfungsi sebagai motivasi. 4. Slogan berfungsi untuk mempengaruhi seseorang untuk melakukan atau pun untuk tidak melakukan sesuatu. 5. Slogan juga bisa difungsikan sebagai alat propaganda politik.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd C. Fungsi Poster Adapun fungsi dari poster adalah untuk memberikan informasi tambahan mengenai sesuatu kepada masyarakat luas. Diharapkan dengan melihat dan membaca poster, tujuan dari si pembuat akan tersampaikan melalui tulisan dan gambar dan Unsur-Unsur Pembentuk Iklan Adapun maksud iklan itu sendiri dapat kamu pahami secara lebih lengkap berdasarkan unsur-unsur pembentuknya, yang meliputi sumber, pesan, media, penerima, efek, umpan balik, dan konteks. a. Sumber adalah pemasang iklan, yang berinisatif, dan penyandang dana dari pemasangan suatu iklan. b. Pesan adalah informasi yang disampaikan. Wujudnya bisa berupa pesan verbal dan pesan nonverbal. c. Media adalah sarana yang digunakan, misalnya media cetak, elektronik, dan sarana-saran lainnya. d. Penerima adalah individu atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran atau objek iklan. e. Efek adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima, baik itu dalam aspek sikap, pola pikir, perilaku, kebiasaan, dan pola hidup. f. Umpan balik adalah tanggapan, reaksi, atau respons yang dikehendaki dari penerima pesan, misalnya dengan membeli produk yang ditawarkan dan menolak pemakaian narkoba . 3. Buat poster, iklan, flyer: A. Undangan Pernikahan


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd B. Undangan Ulang Tahun E. Logo


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd BAB 3 TEKS EKSPOSISI 1. Pengertian Teks Eksposisi Teks eksposisi adalah jenis teks yang berisi informasi dan pengetahuan yang disampaikan secara singkat, padat, dan disertai pendapat (argumen) dari penulisnya. Jadi, kalo kita lihat dari definisinya, teks eksposisi adalah teks atau tulisan yang berisi informasi dan pengetahuan. Informasi ini diperoleh berdasarkan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi. Selain itu, di dalam teks eksposisi juga terdapat pendapat (argumen) dari si penulisnya.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd 2. Ciri-Ciri Teks Eksposisi Terdapat dua ciri pada teks eksposisi, yaitu memiliki gagasan dan mengandung fakta. Gagasan bisa diartikan sebagai ide atau pendapat ya, sedangkan fakta merupakan kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Umumnya, fakta berisi data-data berupa angka, baik waktu, tanggal, tempat peristiwanya, maupun pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya 3. Pola Pengembangan Teks Eksposisi Teks eksposisi memiliki empat pola pengembangan. Di antaranya, ada pola pengembangan umum-khusus, khusus-umum, ilustrasi, dan perbandingan.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd 1. Umum-Khusus Pola ini bisa disebut juga dengan paragraf deduktif. Kenapa gitu? Karena, ide pokok atau gagasan utamanya berada di awal paragraf dan diperinci oleh beberapa kalimat penjelas. Contoh: ✓ Meskipun bukan termasuk minuman kesehatan, kopi memiliki efek yang baik untuk gigi. Penelitian terbaru dari negeri Cappuccino, Italia, menguatkan fakta itu. Carlo Pruzzo, dari Universitas Ancona menjelaskan senyawa yang terkandung di dalam kopi menghentikan bakteri yang menempel ke gigi sintesis. Senyawa tersebut juga efektif membasmi bakteri yang bisa langsung merusak gigi.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd Pada teks di atas, penulis menyampaikan gagasan utama yang sifatnya lebih umum di awal paragraf, yaitu kopi memiliki efek baik untuk gigi. Lalu, gagasan utama tersebut diperinci dengan beberapa kalimat penjelas yang sifatnya lebih khusus. Nah, untuk menjelaskan efek baik kopi untuk gigi, penulis memasukkan beberapa hasil penelitian yang terdapat di kalimat ketiga dan keempat. 2. Khusus-Umum Kebalikan dari pola sebelumnya, pola ini bisa disebut dengan paragraf induktif. Alasannya karena di awal paragraf, penulis akan menyampaikan beberapa kalimat penjelas. Lalu, diakhiri dengan kalimat umum atau ide pokok yang dijadikan kesimpulan. Contoh: ❖ Gerakan pencinta alam dengan dasar “sadar lingkungan sehat” telah mulai menggejala di kalangan remaja. Tidak sedikit perkumpulan pencinta lingkungan yang anggotanya terdiri atas pelajar, baik itu pelajar SMP, SMA, maupun para remaja dari lingkungan pesantren. Keberanian untuk melakukan penelitian ilmiah semakin meluas, khususnya di tingkat SMA. Fenomena semacam itu merupakan bukti bahwa remaja saat ini tidak selalu bernilai negatif. Bisa kamu baca ya pada teks di atas. Di awal paragraf, penulis menjelaskan kalo gerakan pencinta alam mulai banyak diminati di kalangan remaja. Selain itu, para remaja ini juga mulai berani untuk melakukan penelitian secara ilmiah. Kemudian, di akhir paragraf, penulis memberikan simpulan bahwa hal-hal tersebut merupakan bukti kalo remaja saat ini nggak selalu melakukan kegiatan yang negatif. Nah, simpulan inilah yang menjadi ide pokok paragraf tersebut.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd 3. Ilustrasi Lanjut ke pola pengembangan berikutnya. Pada pola pengembangan ilustrasi, penulis akan menyampaikan gagasan di awal paragraf. Kemudian, diperinci dengan beberapa ilustrasi yang dapat mendukung gagasan-gagasan tersebut. Ilustrasi ini berupa data penguat yang berasal dari pengalaman atau pengamatan penulis. Tujuannya, untuk membuktikan gagasan yang disampaikan. Contoh:Olahraga merupakan rangkaian kegiatan yang menyehatkan badan. Pasalnya, dengan berolahraga kita dapat terhindar dari penyakit. Misalnya saja dengan berenang, olahraga yang dilakukan di dalam air sangat berguna menyehatkan kesehatan paru-paru dalam bernafas. Selain itu, semua jenis olahraga dapat menyehatkan badan. Nah, pada teks tersebut, penulis menyampaikan gagasan kalo olahraga merupakan kegiatan yang dapat menyehatkan badan. Kemudian, penulis memberi ilustrasi berupa contoh olahraga renang yang dapat menyehatkan paru-paru dalam bernafas. 4. Perbandingan Pada pola ini, penulis akan membandingkan gagasan yang disampaikan dengan benda, keadaan, atau hal-hal lain yang memiliki persamaan atau perbedaan. Tujuannya, untuk memperkuat gagasan penulis agar dapat meyakinkan pembaca. Contoh: ❖ Susu kedelai dikenal sebagai sumber protein, tetapi kandungan protein pada susu kedelai jauh lebih kecil dibandingkan dengan susu sapi. Menurut sebuah sumber, kandungan protein pada susu kedelai adalah sebesar 6,73 gram, lebih kecil dibanding susu sapi yang proteinnya sebanyak 8, 02 gram. Sudah terlihat jelas ya teman-teman pola perbandingannya. Di kalimat pertama, penulis membandingkan kandungan protein susu kedelai dengan susu sapi. Perbandingan ini dibuktikan dengan data dari salah satu sumber yang menyatakan kalo kandungan susu kedelai jauh lebih kecil dari susu sapi.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd Menelaah Struktur dab Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi a. Struktur Teks Eksposisi Selain pola pengembangan, teks eksposisi juga punya struktur. Struktur teks eksposisi terdiri dari tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang. Berikut penjelasan lebih lengkapnya. Intinya, di bagian tesis itu akan berisi topik permasalahan yang ingin disampaikan penulis. Lalu, di bagian rangkaian argumen, akan berisi gagasan atau pendapat penulis mengenai topik permasalahan tersebut. Di bagian ini, penulis juga akan memberikan fakta-fakta untuk mendukung gagasan yang disampaikan. Terakhir, penegasan ulang itu berisi simpulan dari topik yang dibahas.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd Contoh Teks Eksposisi berdasarkan Strukturnya Manajemen Pengelolaan Sampah A. Tesis: Sampah dipandang sebagai barang yang tidak berguna. Namun, sampah bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan jika dikelola dengan baik. Dengan demikian, sampah dapat menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi. Manajemen pengelolaan sampah telah dilakukan di berbagai tempat. B. Rangkaian Argumen: Warga Pasar Ciputat, Tangerang, bisa dijadikan contoh. Warga setempat telah berhasil mengolah sampah dengan peralatan yang disediakan pihak swasta melalui perjanjian dengan pihak daerah. Hal senada juga sudah dilakukan oleh warga Kaliabang, Kota Bekasi. Warga serta pengurus RW setempat melakukan pengolahan sampah lingkungan. Sampah dapur atau sampah rumah tangga diubah menjadi kompos dan pupuk cair. Sampah yang diolah adalah sampah basah langsung oleh warga. Langkah tersebut dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada warga sehingga warga memisahkan sampah basah dan kering. Hasil yang diperoleh bisa mencukupi kebutuhan warga dan lingkungan sekitar. Di samping itu, hasil kompos dijual di instansi pemerintah dan swasta di lingkungan setempat. Produksi kompos dari sampah lingkungan bisa memberi kegiatan yang positif dan pemasukan bagi warga. C. Penegasan Ulang: Berdasarkan contoh-contoh tersebut, pengolahan sampah memang tidak lepas dari keterlibatan warga masyarakat dan peran pemerintah. Masyarakat perlu diajari cara memilah sampah. Peranan pemerintah diperlukan dalam sosialisasi dan pembudayaan. Peran pemerintah juga diperlukan untuk menjadi penghubung ke pihak swasta. Jika pemerintah berhasil menggandeng pihak swasta di dalam penyediaan teknologi pengelolaan sampah, biaya pengolahan sampah dapat ditekan. Peran swasta juga dapat dalam penyaluran dan pembelian produk-produk yang dihasilkan melalui pengolahan sampah. (Kosasih, 2017:71) Nah, pada teks tersebut, paragraf pertama merupakan tesis. Pada paragraf itu, mengandung permasalahan yang ingin dibahas penulis, yaitu masalah manajemen pengelolaan sampah. Kemudian, paragraf kedua merupakan rangkaian argumen. Di paragraf itu, penulis berargumen kalo tindakan yang dilakukan warga Pasar Ciputat dan


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd Kaliabang bisa dijadikan contoh. Dengan mengelola sampah dapur dan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos dan pupuk cair, lalu dijual ke instansi pemerintah dan swasta, hasilnya bisa memberi kegiatan positif serta pemasukan bagi warga. Selain itu, penulis juga menyampaikan fakta berupa kegiatan yang telah dilakukan warga dan pemerintah dalam upaya manajemen pengelolaan sampah. Paragraf ketiga merupakan penegasan ulang. Di bagian ini, penulis memberikan simpulan kalo upaya manajemen pengelolaan sampah, perlu peran dari warga maupun pemerintah. b. Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI Dalam membuat teks eksposisi, ada beberapa kaidah kebahasaan yang harus diperhatikan. Kaidah kebahasaan teks eksposisi itu antara lain: 1. Menggunakan Kata-Kata Teknis atau Istilah Dalam teks eksposisi, banyak terdapat istilah-istilah yang berhubungan dengan topik yang dibahas. Contohnya, jika teks eksposisi yang sobat pintar baca bertopik pelestarian hutan, maka akan ada beberapa istilah seperti penebangan liar, hutan lindung, hutan alam, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan hutan. 2. Menggunakan Konjungsi Konjungsi digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Misalnya saja seperti terdapat konjungsi: sebab, karena itu, oleh sebab itu, dengan demikian, akibatnya. Lalu


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd juga ada pula konjungsi yang menunjukkan hubungan keterangan waktu seperti: sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun. 3. Menggunakan Kata-Kata Kerja (Verba) Dalam teks eksposisi juga banyak digunakan kata-kata kerja (verba). Verba di sini memiliki posisi sebagai predikat, bermakna melakukan sebuah aksi atau perbuatan. 4. Menggunakan Pronomina Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda. Pronomina dibagi menjadi dua: a. Pronomina Persona Pronomina persona disebut pula kata ganti orang. Dibagi menjadi 3: Pronomina pertama, contohnya aku, saya, daku, -ku, ku-, kami, kita. Pronomina kedua, contohnya engkau, kamu (sekalian), anda sekalian, dikau, -mu. Pronomina ketiga, contohnya ia, dia, beliau, -nya, mereka. b. Pronomina Non Persona Merupakan kata ganti penunjuk. Contohnya seperti: situ, itu, ini, sana, sini.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd PENGERTIAN PUISI Puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Mengungkapkan pikiran dan perasaan itu maksudnya adalah puisi dapat mengungkapkan rasa seperti kerinduan, keagungan Tuhan Yang Maha Esa, kegelisahan, kesedihan, kebahagiaan, dan lainnya yang diungkapkan oleh pengarang dengan menggunakan kata-kata yang indah dan penuh makna. Contohnya seperti penggalan puisi berikut ini: Penggalan puisi di atas diambil dari puisi yang berjudul “Dalam Do’aku” karya Pak Sapardi Djoko Damono. Sobat pintar bisa kan merasakan apa rasa yang diungkapkan dari penggalan puisi tersebut? Yap!! Dalam puisi tersebut Pak Sapardi mengungkapkan perasaan cinta dalam puisinya! Secara etimologi kata puisi berasal dari bahasa Yunani poema yang berarti membuat, poesis yang berarti pembuat, pembangun, atau pembentuk. Di Inggris puisi disebut poem atau poetry yang artinya tak jauh berbeda dengan to make (membuat) atau to create (menghasilkan), sehingga pernah lama sekali di Inggris puisi disebut maker. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima serta penyusunan lirik dan bait.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI Jadi, unsur-unsur pembangun puisi itu dibagi menjadi dua, yaitu struktur fisik dan struktur batin. Untuk penjelasannya bisa sobat pintar baca di bawah: a. Struktur Puisi Struktur ini merupakan unsur pembangun puisi yang berbentuk fisik atau bisa diamati dengan jelas. Struktur fisik terdiri atas: ❖ Diksi (pemilihan kata) Diksi merupakan pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh pengarang dalam puisinya. Pemilihan kata-kata dalam puisi berkaitan erat dengan makna, rima, dan urutan kata dalam puisi. Oleh karena itu, kata-kata yang disajikan dalam puisi harus dipilih dengan cermat. ❖ Imaji Imaji merupakan susunan kata-kata yang dapat membuat pembaca maupun pendengar puisi dapat mengungkapkan kesan/pengalaman yang bisa dirasakan oleh panca indra seperti menyentuh, melihat, maupun mendengar. Imaji dibagi menjadi tiga, yaitu imaji auditif (suara), imaji visual (penglihatan), dan imaji raba atau sentuh (taktil). ❖ Kata Konkret Kata konkret merupakan kata yang dapat ditangkap dengan indra. Konkret sendiri berarti nyata atau benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya). Jadi kata konkret ini bertujuan untuk membangkitkan imaji agar pembaca dapat merasakan dengan jelas bagaimana makna dari puisi yang dibaca. Contohnya seperti penggunaan kata buku yang mewakili ilmu dan kata bunga yang mewakili gadis cantik. ❖ Bahasa Figuratif (Majas) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan cara menyamakan dengan sesuatu yang lain atau kiasan. Beberapa majas yang sering digunakan dalam penulisan puisi sebagai berikut: ✓ Personifikasi merupakan gaya bahasa yang menggambarkan benda mati seolah-olah memiliki nyawa ✓ Hiperbola merupakan gaya bahasa yang mengandung makna melebihlebihkan atau membesar besarkan sesuatu ✓ Metonimia merupakan gaya bahasa menggunakan nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan segala sesuatu sebagai pengganti. ✓ Metafora adalah perbandingan implisit tanpa kata pembanding "seperti" atau "bagai" di antara dua unsur berbeda tanpa menggunakan kata penghubung. ✓ Simile adalah gaya bahasa yang membandingkan secara eksplisit (jelas), menggunakan kata penghubung diantaranya “bagaikan”, “seperti” atau “umpama”, dan sebagainya.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd ✓ Asosiasi atau perumpamaan merupakan perbandingan dua unsur yang sebenarnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. ✓ Pleonasme merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang lebih daripada diperlukan. ✓ Ironi adalah gaya bahasa yang berupa sindiran halus, berupa pernyataan yang maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya. ✓ Litotes adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dikecilkecilkan, dikurangi dari kenyataan yang sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri. ✓ Antitesis adalah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan dengan menggunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan. ✓ Repetisi adalah gaya bahasa berupa pengulangan kata, frasa, atau kalimat dalam larik ataupun bait puisi. ❖ Versifikasi (rima, ritme, metrum) Versifikasi berarti seni atau praktik menulis sajak. Versifikasi menyangkut rima, ritme, dan metrum. o Rima merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, maupun akhir baris puisi. o Ritme/irama adalah alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian kesatuan bunyi pada arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada. o Metrum adalah ukuran irama yang ditentukan oleh jumlah dan panjang tekanan suku kata dalam setiap baris hingga pergantian naik turun suara secara teratur. ❖ Perwajahan Puisi (tipografi) Perwajahan puisi (tipografi) adalah tatanan kata, kalimat, larik, dan bait dalam puisi. Perwajahan puisi memberikan kesan dan suasana tertentu dalam puisi. Tipografi ini yang membedakan puisi dengan prosa dan drama.Fungsi tipografi ini adalah untuk menghidupkan puisi agar semakin menarik untuk dibaca. Salah satu contohnya adalah seperti tipografi zig zag yang ada dalam puisi karya Sutardji Calzoum Bachri.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd b. Struktur Batin Struktur batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak dapat diperhatikan dengan langsung dalam penulisan puisi. Struktur batin puisi antara lain: ✓ Tema Gagasan pokok yang menjadi pedoman atau dasar untuk pengarang dalam menulis puisi. ✓ Perasaan Perasaan pengarang yang ingin disampaikan melalui puisi seperti perasaan bahagia, sedih, ataupun amarah, dan lain sebagainya. ✓ Nada dan Suasana Pengarang puisi mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca. Sikap pengarang terhadap pembaca diungkapkan dalam nada, sehingga tercipta suasana puisi. Ada puisi yang bernada sinis, protes, menggurui, takut, mengejek, mengimbau, dan memuji.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd ✓ Amanat Pesan atau nasihat yang terkandung dalam puisi, yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Langkah-Langkah Penulisan Puisi LANGKAH-LANGKAH PENULISAN PUISI Dengan berlatih terus menerus, dijamin deh sobat pintar akan semakin mahir dalam menulis puisi! Tapi sebelum itu, mari perhatikan beberapa langkah dalam penulisan puisi. Langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Menentukan tema puisi Tema merupakan ide pokok atau landasan dasar membuat puisi. Tema menjadi kerangka awal dalam menulis puisi. b. Menyusun kata-kata sesuai dengan tema dan isi puisi Tema dapat dikembangkan dalam bentuk kata. Kata-kata yang sesuai dengan tema ditulis terlebih dahulu. Tujuannya, agar puisi yang dibuat tidak melenceng dari tema awal. Contohnya saja tema yang diambil adalah tentang kerinduan, jadi kata-kata yang sesuai antara lain seperti merindu, bertemu, lama tidak jumpa, dan masih banyak lagi. c. Mengembangkan kata-kata menjadi larik-larik puisi yang mempunyai makna Kata-kata yang sudah ditulis dapat dijadikan bahan dalam membuat larik puisi. Larik puisi dapat disusun dengan permainan rima, permainan kata, penggunaan majas, ataupun makna kias. Contohnya seperti ini: 1) Bagai matahari dan bulan -> rima a, menggunakan majas perumpamaan 2) Yang saling tak bertemu -> rima b 3) Engkau yang kurindukan -> rima a 4) Ku sangat ingin bertemu -> rima b d. Mengembangkan larik-larik puisi menjadi bait-bait yang bertautan makna Larik-larik dapat dijadikan bait puisi. Jumlah larik dalam setiap bait bebas. Meskipun demikian, lebih baik jika antar larik mempunyai kesatuan makna. Dengan demikian, perasaan dan makna puisi dapat tersampaikan dengan baik.


KUMPULAN MATERI SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL TEOFILA AURELIA GERDA,S.Pd e. Mengoreksi dan mengganti jika diperlukan tambahan unsur pembangun puisi Puisi yang dibuat harus dikoreksi. Koreksi dilakukan jika ada unsur puisi yang kurang pas. Sebagai contoh, diksi yang kurang pas, imaji yang tidak mendukung tema, tambahan rima jika dirasa perlu, atau tipografi yang dapat mendukung makna. f. Memberi judul puisi Puisi harus diberi judul. Judul yang menarik akan memancing ketertarikan pembaca untuk membaca puisimu. Judul juga merupakan identitas puisi. Identitas tersebut mewakili keseluruhan isi puisi. Banyak yang sering membuat judul puisi dengan kata atau frasa singkat. Namun, ada juga yang memberi judul puisinya dengan frasa panjang, bahkan kalimat.


Click to View FlipBook Version