KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas ebook yang
berjudul "PENGANTAR AKUNTANSI" dengan tepat waktu.
Ebook ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran
pengantar akuntansi. Selain itu, ebook ini bertujuan menambah
wawasan tentang informasi-informasi yang beriskan tentang landasan
teori mengenai pengantar akuntansi. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada bapak sarip kosim S.E,.M.M, selaku dosen mata kuliah
pengantar akuntansi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikannya ebook ini.
Penulis menyadari ebook ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan ebook ini.
Bekasi, 3 Desember 2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1
• A. Deskripsi Singkat Mata Pelajaran ......................................1
• B. Tujuan Pembelajaran ........................................................1
• C. Gambaran Umum Akuntansi .............................................1
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................2
• A. Sejarah Akuntansi .............................................................2
• B. Pengertian/Definisi Akuntansi ............................................3
• C. Kegunaan Akuntansi .........................................................4
• D. Pemakai Informasi Akuntansi ............................................4
• E. Bidang Akuntansi ..............................................................6
• F. Akun Dan Kode Akun ........................................................7
• G. Persamaan Akuntansi .......................................................10
• H. Proses Akuntansi ..............................................................10
• I. Analisis Akuntansi ...............................................................12
• J. Jurnal Umum ......................................................................12
• K. Buku Besar ........................................................................13
• L. Neraca Saldo .....................................................................16
• M. Jurnal Penyesuaian ..........................................................17
• N. Kertas Kerja ......................................................................18
• O. Jurnal Penutup ..................................................................20
• P. Laporan Keuangan ............................................................33
BAB III STUDI KASUS
• A. Pengertian Perusahaan Jasa ............................................35
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat Mata Pelajaran
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah inti yang membahas
mengenai definisi, konsep, pengakuan, pengukuran, penilaian,
dan penyajian serta pengungkapan elemen-elemen laporan
keuangan yang sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima
Umum. Pembahasan antara lain berkaitan dengan liabilitas,
ekuitas, dan pendapatan.
B. . Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran mata pelajaran akuntansi adalah untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap rasional,
teliti, jujur dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan,
pengelompokkan, pengikhtisaran transaksi keuangan perusahaan
dan penyusunan laporan keuangan secara benar menurut
prinsip akuntansi.
C. Gambaran Umum Akuntansi
Bagian pendahuluan buku ini akan memeparkan tentang
gambaran umum akuntansi dan berkaitan dengan perilaku
sebagaimana yang diilustrasikan dengan kasus-kasus. Setelah
mempelajari bab ini para mahasiswa diharapkan dapat
1. Memaparkan Sejarah Perkembangan akuntansi
2. Memaparkan Pengertian Akuntansi
3. Memaparkan Kegunaan Akuntansi
4. Memaparkan Pemakai Informasi Akuntansi
5. Memaparkan Bidang-Bidang Akuntasi
6. Memaparkan Akun Dan Kode Akun
7. Memaparkan Proses Akuntansi
8. Memaparkan Kegiatan Perusahaan Jasa
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sejarah Akuntansi
Akuntansi di dunia mulai diperkenalkan oleh Luca
Pacioli melalui bukunya yang berjudul “Summa de
Arithmatica, Geometrica Proportioni et Proportionalita”. Luca
pacioli mulai memperkenalkan adanya sistem buku
berpasangan yang saat ini dikenal dengan istilah debet dan
kredit.
Pada awalnya, sistem pembukuan yang dikenalkan oleh
Luca Pacioli ditujukan untuk membantu sistem pencatatan
pedagang di Italia. Namun, sistem akuntansi tersebut
berkembang hingga dikenal oleh masyarakat luas, termasuk
Indonesia.
Sistem pembukuan pertama kali muncul di Indonesia
dimulai pada sekitar tahun 1642. Kemunculan akuntansi ini
ditandai dengan adanya sistem pengenalan yang sudah
dilakukan oleh masyarakat tradisional. Pencatatan yang
dilakukan ini digunakan untuk memperhitungkan laba rugi
perdagangan.
Masyarakat tradisional meniru cara yang dilakukan oleh
pedagang luar negeri di Indonesia pada saat melakukan
pencatatan terhadap barang dagangannya. Negara yang
memperkenalkan sistem pencatatan pertama kali di
Indonesia adalah Belanda dan Portugis.
Bukti tertulis mengenai diterapkannya akuntansi di
Indonesia adalah adanya pencatatan pada tahun 1747.
Namun, sistem akuntansi yang diterapkan pada saat ini
belum mencakup keseluruhan dan hanya didasarkan sesuai
kepentingannya saja.
Perkembangan akuntansi yang selanjutnya adalah ditandai
dengan didirikannya Ikatan Akuntansi Indonesia pada tahun
1957. Pendirian IAI ditujukan agar bisa menjadi wadah dan
mengembangkan ilmu pendidikan akuntan di Indonesia.
B. . Pengertian/Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses pencatatan transaksi
keuangan, yang akan menghasilkan laporan keuangan yang
dibutuhkan oleh berbagai pihak. Pihak yang dimaksud
adalah pihak berkepentingan dalam setiap organisasi,
maupun perusahaan baik dalam masyarakat maupun
pemerintah. Apa yg dimaksud dengan akuntansi? Dikutip
dari Modul Teknisi Akuntansi Dalam Jaringan terbitan
Kemdikbud, Akuntansi adalah seni dalam mengukur,
berkomunikasi, dan menginterpretasikan aktivitas keuangan.
Profesi akuntan adalah seseorang yang bekerja di
semua bidang yang mempergunakan keahlian akuntansi.
Pekerjaan akuntan dapat digolongkan sebagai, akuntan
publik, internal, pemerintah dan pendidik. Seorang akuntan
perlu memakai prinsip akuntansi. Prinsip dasar akuntansi
adalah hal penting yang perlu diterapkan dalam semua
proses pembuatan sebuah laporan keuangan.
Berikut adalah beberapa pengertian akuntansi yang
dikemukakan oleh beberapa ahli maupun lembaga:
• Weygandt, Kimmel, dan Kieso
Akuntansi merupakan kegiatan yang terdiri dari
identifikasi, pencatatan, dan pengkomunikasian kejadian
ekonomi suatu organisasi kepada pihak yang
berkepentingan.
• American Institute of Certified Public Accountans (AICPA)
Akuntansi merupakan suatu seni pencatatan,
penggolongan, dan peringkasan yang tepat dinyatakan
dalam uang, transaksi-transaksi, dan kejadian-kejadian
bersifat finansial.
• American Accounting Association (AAA)
Akuntansi adalah proses pengindentifikasian,
pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi, yang
memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan
keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang
menggunakan informasi keuangan tersebut.
C. Kegunaan Akuntansi
Kegunaan akuntansi secara umum adalah sebagai berikut;
• Menyediakan berbagai informasi yang berguna bagi
perusahaan.
• Pengetahuan dan perhitungan besaran laba rugi yang
diterima perusahaan.
• Pendampingan dalam menentukan hak masing-masing
pihak, baik internal maupun eksternal, yang
berkepentingan dengan perusahaan.
• Memantau dan mengontrol semua kegiatan yang
berhubungan dengan perusahaan.
• Bantuan dalam mencapai tujuan perusahaan, seperti
yang didefinisikan.
D. Pemakai Informasi Akuntansi
Mengutip modul pembelajaran dalam
repository.dinus.ac.id, berikut adalah yang termasuk
pemakai informasi akuntansi:
1. Pihak Internal
Pihak internal perusahaan merupakan pemakai
informasi akuntansi. Pihak internal sebagai
penyelenggara usaha yang berhubungan langsung
dengan perusahaan. Informasi akuntansi akan
mencakup berbagai tahap manajemen, dalam suatu
organisasi perusahaan dari pimpinan tertinggi. Di mana
pemimpin tertinggi itu memiliki tanggung jawab untuk
mencapai tujuan perusahaan yang menyeluruh.
Sementara manajemen operasi bertanggung jawab
untuk mencapai tujuan spesifik dari suatu bagian
operasi tertentu. Oleh sebab itu, pihak internal
perusahaan membutuhkan informasi akuntansi dalam
melaksanakan tugas mereka.
Berikut merupakan pihak internal perusahaan yang
termasuk pemakai informasi akuntansi:
1. Manajemen atas
2.. Manajer divisi
3. Staf akuntansi
4. Karyawan
2. Pihak Eksternal
Pihak eksternal (pihak luar) pemakai informasi
akuntansi adalah pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan, namun tidak terlibat secara langsung
dalam membuat keputusan maupun kebijakan
operasional perusahaan.
Pihak ekstern pemakai informasi akuntansi antara lain:
1. Investor atau Pemegang Saham
Pemegang saham termasuk pihak eksternal pemakai
informasi akuntansi. Pemegang saham akan menilai
laporan apa yang sudah dilaksanakan dan
memperkirakan pelaksanaan yang akan datang.
Penyediaan laporan tahunan para pemegang saham
disebut sebagai fungsi pelayanan. Sementara, secara
tradisional hal ini merupakan tanggung jawab sistem
informasi akuntansi.
2. Kreditor
Kreditor artinya pihak pemberi pinjaman atau lembaga-
lembaga keuangan yang meminjamkan dana. Pihak
pemberi pinjaman sangat berkepentingan dalam suatu
reputasi (nama baik) dan kemampuan manajemen
perusahaan. Di sisi lain, pihak pemberi pinjaman juga
perlu mengetahui kemampuan untuk memenuhi
kewajiban keuangan. Hal ini dilakukan dalam rangka
mengetahui prospek untuk keberhasilan pada masa
depan.
3. Pelanggan (Customer)
Pelanggan sebagai pemakai informasi akuntansi
mencakup mencakup terkait informasi mengenai
produk perusahaan. Mengapa pihak eksternal juga
membutuhkan informasi akuntansi? Dalam hal ini,
pihak eksternal seperti pelanggan juga perlu untuk
mengetahui informasi terkait harga, bentuk, jenis
barang, hingga bagaimana barang tersebut bisa dibeli,
pelayanan apa yang diberikan dan lain-lain.
Kebutuhan informasi pelanggan akan mempengaruhi
reputasi produk perusahaan. Tujuan hal ini dilakukan
yaitu agar produk perusahaan bisa dipercaya dan
diandalkan mutunya.
4. Pemasok (Supplier)
Apabila perusahaan membeli sesuatu secara kredit,
maka pemasok tentu meminta informasi akuntansinya.
Dalam hal ini, pemasok akan meminta informasi
mengenai tingkat kepercayaan (reliability), jumlah
kredit yang diperoleh, dan kemampuan (ability) untuk
membayar kembali.
5. Pemerintah
Pemakai informasi akuntansi lainnya yaitu instansi
pemerintah, seperti kantor pelayanan pajak. Kantor
pelayanan pajak berkepentingan terhadap informasi
mengenai laba perusahaan, untuk mengetahui jumlah
pajak yang terutang perusahaan kepada
pemerintah/negara.
E. Bidang Akuntansi
Akuntansi ternyata memiliki banyak bidang, tidak
hanya akuntansi keuangan saja tetapi masih ada banyak
bidang akuntansi yang perlu kita ketahui.
Bidang – bidang akuntansi diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit
ekonomi secara keseluruhan. Bidang ini berhubungan
dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar
perusahaan. Laporan yang dihasilkan bersifat serba
guna (general purpose). Kegiatannya meliputi pencatatan
kegiatan finansial yang bertujuan untuk dapat menyajikan
laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi
dan laporan perubahan modal atau laporan laba ditahan
selama jangka waktu tertentu.
2. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)
Kegiatan yang dilakukan dalam auditing adalah pemeriksaan
terhadap hasil pencatatan dan laporan keuangan suatu
badan, baik perusahaan maupun pemerintah. Bidang ini
berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan
yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan.
3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi Manajemen bertujuan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam menjalankan usahanya.
Beberapa kegunaan akuntansi manajemen adalah
mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas,
dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan.
Pengendalian perusahaan melalui aktivitas yang dijalankan
(activity based management) merupakan tren baru dalam
akuntansi manajemen.
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi Biaya adalah bidang Akuntansi yang mencatat
dan menghitung serta menganaiisis data biaya pada
perusahaan industri dalam usaha menentukan besalnya
harga pokok produksi suatu barang atau produk. Untuk itu
dengan Akuntansi Biaya akan didapatkan laporan harga
untuk menyusun laporan keuangan.
5. Akuntansi Perpajakan
Perpajakan adalah bidang Akuntansi yang menekankan
pada masalah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan
atau perseorangan kepada pemerintah. Dalam perpajakan
akan dibahas tentang hukum-hukum dan perhitungan-
perhtiungannya dalam usaha menetapkan besamya pajak
tersebut.
6. Peranggaran (Budgeting) Peranggaran
Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana
keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka
waktu tertentu di masa datang serta analisis dan
pengawasannya. Anggaran adalah sarana untuk
menjabarkan tujuan perusahaan. Anggaran berisi rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan serta nilai uangnya di
masa datang.
7. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)
Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan
pelaporan transaksi-transaksi di badan pemerintahan.
Akuntansi pemerintahan menyediakan laporan akuntansi
tentang aspek kepengurusan dari administrasi keuangan
negara.
F. Akun Dan Kode Akun
Mengutip dari Wikipedia, Chart of Account atau yang biasa
disingkat dengan CoA adalah daftar semua kode akun yang
sudah disusun secara sistematis dan teratur sehingga dapat
disajikan dengan angka, huruf, atau paduan angka dan huruf
yang memungkinkan akun tersebut dapat ditempatkan ke
dalam buku besar umum. Ada beberapa model untuk
membuat kode akun yaitu sebagai berikut:
1. Kode numeral
Dalam penyusunan kode numeral ini kode angka yang
berurutan sebagai berikut:
No. Kode Golongan 1 Aktiva
Aktiva Lancar
10- 101 Kas
1 103 Wasel tagih
105 Perlengkapan toko
107 Asuransi dibayar di muka
108 Beban dibayar di muka
Investasi jangka panjang
111 Investasi saham
11-
112 Investasi obligasi
Aktiva tetap
121 Peralatan toko
123 Kendaraan
12-
125 Tanah
13- Aktiva tetap tak berwujud
131 Hak paten
14- 132 Hak cipta
No. kode 133 Merek
Aktiva lain-lain
20- 141 Mesin yang tidak digunakan
2 142 Beban yang ditangguhkan
Golongan 2 kewajiban
21- Kewajiban lancar
No. kode 201 Hutang usaha
202 Wasel bayar
203 Beban yang masih harus dibayar
Kewajiban jangka panjang
211 Hutang hipotek
212 Hutang obligasi
Golongan 3 ekuitas
3 30- Ekuitas
No. Kode 301 Ekuitas pemilik
4 40- 302 Pengambilan prive
No. Kode Golongan 4 pendapatan
5 Pendapatan
401 Pendapatan usaha
50- Golongan 5 beban
Beban
No. Kode 501 Beban gaji
502 Beban iklan
No. Kode 503 Beban sewa
7 70- Golongan 6 pendapatan lain-lain
Pendapatan lain-lain
601 Pendapatan bunga
Pendapatan dari penjualan efek
Golongan 7 beban lain-lain
701 Beban rugi penjualan aktiva tetap
2. Kode angka decimal
Sistem desimal adalah pemberian kode akun dengan
menggunakan sepuluh unit angka dari 0 sampai 9.
Masing-masing angka/digit menunjukan kelompok,
golongan, dan jenis akun.
kode Keterangan
1 Aktiva
1.0 Aktiva lancar
1.0.1 Kas
1.0.2 Piutang usaha
1.1.0…… Dan seterusnya
1.1 Investasi jangka panjang
1.1.1 Investasi saham
G. Persamaan Akutansi
Persamaan dasar akuntansi adalah sebuah perhitungan
yang bertujuan untuk memproyeksikan hubungan antara
hutang, harta, dan modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Adapun prinsip yang selalu dipegang dalam akuntansi
adalah adanya keseimbangan antara pemasukan dan
pengeluaran.
Rumus Persamaan Dasar Akuntansi
Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)
H. Proses akutansi
Proses akuntansi adalah mencakup meringkas,
menganalisis, dan melaporkan transaksi bisnis kepada
lembaga pengawas, regulator, dan entitas pemungut pajak.
Proses Akuntansi Berdasarkan Fungsinya yaitu sebagai
berikut:
1. Identiikasi dan pengukuran data
Melakukan identifikasi dan pengukuran data adalah hal
pertama yang perlu dilakukan dalam proses akuntansi.
Setiap transaksi atau kejadian akan berhubungan
dengan tindakan yang telah diselesaikan, misalnya
menjual barang. Sedangkan keinginan untuk menjual
barang tidak termasuk transaksi, karena belum
dilaksanakan atau hanya angan-angan.Data yang telah
diidentifikasi, kemudian perlu diukur.Satuan pengukur
yang tepat adalah satuan uang (rupiah, dolar, yen, dan
lain-lain).Analisis dan klasifikasi ini memerlukan bukti-
bukti dokumen seperti tanda terima, contoh faktur,
jadwal penyusutan, laporan bank, dan lain sebagainya.
Dokumen-dokumen itu adalah bukti bahwa kegiatan
ekonomi terjadi secara sungguh-sungguh dan bukan
cerita rekaan semata.Pelaku transaksi juga akan
dimintai keterangan agar kegiatan ekonomi benar-benar
dapat dipertanggungjawabkan untuk kepentingan
perusahaan.Dari pengukuran tersebut maka proses
akuntansi adalah dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.
2. Pemprosesan dan pelaporan selama proses akutansi
Pemrosesan dan pelaporan data meliputi kegiatan
pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran.
Pencatatan (recording) transaksi berarti mengumpulkan
data secara kronologis. Pencatatan yang detail akan
sangat memudahkan untuk menganalisis arus kas atau
cashflow. Selain dicatat, transaksi perusahaan juga
digolongkan dalam kelompok yang berhubungan.
Penggolongan (classifiying) transaksi sangat penting
karena penyajian dapat diringkas. Sedangkan
pengikhtisaran adalah menyajikan informasi yang telah
dikelompokan ke dalam bentuk laporan seperti yang
diinginkan pemakai. Bentuk dari laporan ini dapat
berupa neraca saldo, jurnal penyesuaian, jurnal
penutup, hingga jurnal pembalik.
3. Laporan akutansi
Laporan akuntansi (accounting reports) adalah hasil
akhir dari seluruh prosedur ini. Jenis laporan yang
dihasilkan tergantung kepada pihak-pihak yang akan
menggunakan laporan tersebut. Salah satu jenis
laporan akuntansi yang utama adalah laporan
keuangan (financial statement). Selain laporan
keuangan masih banyak lagi jenis laporan akuntansi
yang lainnya. Antara lain laporan untuk pajak dalam
bentuk Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak,
laporan- laporan kepada pemerintah. Misalnya kepada
Bapepam, dan laporan-laporan khusus untuk
manajemen perusahaan secara intern. Untuk laporan
keuangan sendiri terdiri atas beberapa jenis,yaitu
Laporan keuangan laba rugi, Laporan perubahan
modal, Neraca, Laporan arus kas,
4. Analisis dan interpretasi
Adapun interpretasi laporan keuangan yaitu
menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam
laporan keuangan, termasuk hasil analisisnya dengan
keputusan usaha yang akan diambil. Proses terakhir ini
dapat dilakukan penilaian terhadap perusahaan yang
bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk dasar
pengambilan keputusan.
I. Analisis akutansi
Analis akuntansi adalah proses mengevaluasi apakah
pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan telah
mencerminkan realitas ekonomi yang sebenarnya atau tidak.
Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan finansial sebuah bisnis atau perusahaan.
Hal apa yang harus diperhatikan ketika melakukan analisis
1. Menyimak laporan dengan seksama, sehingga dapat
menangkap informasi yang disampaikan secara jelas.
2. Melakukan pengecekan terhadap setiap hal yang
dilaporkan.
3. Tidak mencampuradukkan fakta dan opini.
4. Melakukan kajian terhadap kebenaran atau ketepatan
hasil laporan.
J. Jurnal Umum
Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang digunakan untuk
mencatat berbagai aktivitas transaksi keuangan dari sebuah
bisnis atau usaha dalam periode tertentu untuk memudahkan
pengelolaan keuangan internal dan eksternal. Selain itu,
jurnal umum juga bisa disebut sebagai jurnal yang digunakan
untuk mengakumulasi catatan di jurnal khusus. Adapun jurnal
khusus meliputi jurnal pendapatan, pembelian, penerimaan
kas, hingga pembayaran kas.
Berikut adalah contoh jurnal umum kantor akuntan periode 31
Agustus 2006.
KANTOR AKUNTAN
JURNAL UMUM
PER 31 AGUSTUS 2006
TANGGAL KETERANGAN REF DEBIT KREDIT
Rp 24.000.000
1 Agustus 2006 Kas Rp 24.000.000 Rp 22.500.000
Rp 16.896.000
Modal Tuan Hanif Rp 1.104.000
Rp 37.500.000
Peralatan Rp 22.500.000 Rp 18.600.000
Rp 15.756.000
Modal Tuan Rifki Rp 15.600.000
Rp 3.750.000
10 Agustus 2006 Biaya Sewa Rp 16.896.000 Rp 17.025.000
Rp 172.731.000
Kas
16 Agustus 2005 Bahan Habis Pakai Rp 1.104.000
Kas
17 Agustus 2006 Kendaraan Rp 37.500.000
Utang Usaha
18 Agustus 2006 Kas Rp 18.600.000
Pendapatan Jasa
21 agustus 2006 Kas Rp 15.756.000
Pendapatan Jasa
23 Agustus 2006 Prive Tuan Hanif Rp 15.600.000
Kas
25 Agustus 2006 Utang Usaha Rp 3.750.000
Kas
31 Agustus 2006 Beban Gaji&Upah Rp 17.025.000
Kas
JUMLAH Rp 172.731.000
K. Buku Besar
Buku besar adalah alat yang digunakan untuk mencatat
segala bentuk perubahan yang terjadi pada suatu akun yang
disebabkan karena adanya transaksi keuangan. Buku ini
berisi tentang perkiraan-perkiraan yang mengikhtisarkan
pengaruh adanya transaksi keuangan terhadap perubahan
sejumlah akun seperti aktiva, kewajiban dan modal
perusahaan.
Berikut adalah contoh buku besar kantor akuntan periode 31
agustus 2006.
KANTOR AKUNTAN
BUKU BESAR
PER 31 AGUSTUS 2006
KAS
No Akun:100
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
Rp Rp Rp D
2006 1 Menerima Kas Tuan Hanif K
24.000.000 16.896.000 24.000.000 K
Agst 10 Membayar Sewa Kantor Rp Rp D
Rp D
16 Membeli Tunai Bahan Habis Pakai 18.600.000 1.104.000 7.104.000 K
Rp K
18 Menerima Pembayaran Jasa Rp Rp D
15.756.000 15.600.000 6.000.000
21 Menerima Pembayaran Jasa Rp
Rp
23 Tuan Hanif Menarik Kas 3.750.000 24.600.000
Rp
25 Membayar Uang Muka Kendaraan Rp
17.025.000 40.356.000
31 Membayar Gaji Rp
Kredit
24.756.000
Kredit Rp
Kredit 21.006.000
Rp Rp
37.500.000 3.981.000
BAHAN HABIS PAKAI Kredit
No Akun:130
Tanggal Keterangan Ref Debit Saldo D/K
Rp Rp D
2006 16 Pembelian secara Tunai
Agst 1.104.000 1.104.000
PERALATAN KANTOR
No Akun:160
Tanggal Keterangan Ref Debit Saldo D/K
Rp Rp D
2006 1 Menerima Peralatan kantor
Agst 22.500.000 22.500.000
HUTANG USAHA
No Akun:200
Tanggal Keterangan Ref Debit Saldo D/K
Rp K
2006 17 Membeli Kendaraan Secara Kredit Rp K
3.750.000 37.500.000
Aggst 25 Membayar Uang Muka Kendaraan Rp
33.750.000
PENDAPATAN JASA
No Akun:300
Tanggal Keterangan Ref Debit Saldo D/K
Menerima Kas Atas Jasa Menyusun Neraca Rp Rp K
2006 18 Awal 18.600.000 18.600.000 K
Agst 21 Menerima Kas Atas Jasa Konsultasi Pajak
Rp Rp
KENDARAAN 15.756.000 34.356.000
Kredit No Akun:155
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
Rp Rp D
2006 17 Membeli Kendaraan Secara Kredit Kredit
Agst 37.500.000 37.500.000
Kredit
BIAYA SEWA Rp
24.000.000 No Akun:400
Rp
Tanggal Keterangan Ref Debit Saldo D/K
Rp 22.500.000 Rp D
2006 10 Membayar Sewa Kantor
Agst 16.896.000 Kredit 16.896.000
BEBAN GAJI&UPAH
No Akun:420
Tanggal Keterangan Ref Debit Saldo D/K
Rp Rp D
2006 31 Membayar Gaji dan Upah
Agst 17.025.000 17.025.000
MODAL
No Akun:250
Tanggal Keterangan Ref Debit Saldo D/K
Rp K
2006 1 Menerima Kas dari Tuan Hanif K
24.000.000
Agst 1 Menerima Peralatan Kantor Dari Tuan Rifki Rp
46.500.000
PRIVE TUAN HANIF
No Akun:290
Tanggal Keterangan Ref Debit Saldo D/K
Rp Rp D
2006 23 Tuan Hanif Menarik Kas
Agst 15.600.000 15.600.000
L. Neraca Saldo
Neraca saldo adalah suatu laporan yang berisi seluruh jenis
nama akun beserta saldo total dari setiap akun yang
bersumber dari buku besar perusahaan pada periode
tertentu. Contoh neraca saldo yaitu nomor akun, nama
akun,, debit dan kredit pada periode tertentu.
Fungsi neraa saldo yaitu :
1. Mempersiapkan pembuatan laporan akhir keuangan
pada suatu perusahaan
2. Mencatat setiap data yang ada pada setiap akun
3. Mengoreksi seluruh catatan dan siklus akuntansi
4. Pengawasan pada setiap akun dalam keuangan
perusahaan
Berikut adalah contoh neraca saldo kantor akuntan periode
31 Agustus 2006.
KANTOR AKUNTAN
NERACA SALDO
PER 31 AGUSTUS 2006
No Nama Akun Ref Debit Saldo
Akun Kredit
100 Kas Rp 3.981.000
130 Bahan Habis Pakai Rp 1.104.000
155
160 Kendaraan Rp 37.500.000
200
250 Peralatan Kantor Rp 22.500.000
290 Utang Usaha
300 Rp 33.750.000
400
Modal Rp 46.500.000
420
Prive Tuan Hanif Rp 15.600.000
Pendapatan Jasa
Rp 34.356.000
Biaya Sewa Rp 16.896.000
Beban Gaji Dan Rp 17.025.000
Upah
JUMLAH Rp 114.606.000 Rp 114.606.000
M. Jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir
periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan / akun,
sehingga menujukkan keadaan sebenarnya sebelum
penyusunan laporan keuangan.
Contoh jurnal penyesuaian ;
• Beban dibayar dimuka
• Piutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus
diterima
• Beban sewa gedung dibayar dimuka
• Penyusunan peralatan
• Pendapatan diterima dimuka
• Perlengkapan yang tersisa atau pemakaian perlengkapan
• Menyelesaikan jurnal penyesuaian
Tujuan jurnal penyesusaian :
• Jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan untuk memilah
akun-akun yang masih bercampur sehingga menjadi akun
riil dan akun nominal.
• Jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan agar dapat
memberikan gambaran secara menyeluruh tentang
pendapatan yang ada di dalam akun-akun nominal diakhir
periode yang juga dapat diartikan bahwa jurnal
penyesuaian akan memberikan gambaran terkait jumlah
beban serta jumlah pendapatan secara valid
• Untuk menekan setiap potensi kesalahan yang mungkin
terjadi yang dikarenakan oleh beberapa pos antisipasi
• Mempertahankan konsistensi yang telah ditetapkan dalam
akuntansi sebuah perusahaan sesuai pedoman yang
telah ditentukan.
Berikut adalah contoh jurnal penyesuaian kantor akuntan
per 31 Agustus 2006
KANTOR AKUNTAN
JURNAL PENYESUAIAN
PER 31 AGUSTUS 2006
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
31 Des 400.000,00 400.000,00
31 Des Beban Perlengkapan kantor 250.000,00 250.000,00
31 Des 500.000,00 500.000,00
31 Des Perlengkapan Kantor 1.000.000,00 1.000.000,00
31 Des 1.000.000,00 1.000.000,00
Beban Sewa 3.150.000,00
Sewa Dibayar Dimuka
Beban Penyusutan Peralatan Kantor
Akum Penyusutan Peralatan Kantor
Beban Gaji
Utang Gaji
Piutang Usaha
Pendapatan Jasa
Jumlah 3.150.000,00
N. Kertas Kerja/ Neraca Lajur
Neraca Lajur atau work sheet adalah kertas kerja
berkolom yang digunakan dalam proses akuntansi manual
sebagai alat bantu untuk penyusunan laporan keuangan.
Dalam siklus akuntansi pembuatan neraca lajur bukan
merupakan prosedur yang wajib. Pembuatan neraca lajur
dilakukan setelah menyusun neraca saldo dan sebelum
membuat jurnal penyesuaian. Di dalam neraca lajur terdapat
kolom nama akun, kolom neraca saldo, kolom penyesuaian,
kolom neraca saldo setelah penyesuaian, kolom Laba-Rugi,
dan kolom neraca, sehingga neraca lajur mempermudah
proses penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan.
A. FORMAT NERACA JALUR
Nama Neraca Jurnal Neraca Perhitung Neraca
Perkir Saldo Penyesu Saldo an Laba (Balace
aan (Trial Disesuai Sheet)
(Acco Balance) aian kan Rugi
unt (Adjustm (Income
Tittle) ent (Adjus statemen
Entries) ted t)
Trial
Balan
ce)
De Kre De Kre De Kre De Kre De Kre
bit dit bit dit bit dit bit dit bit dit
a. Neraca saldo (Trial Balance)
Data dapat diambil dari data yang telah dibuat
sebelumnya atau juga dapat diambil dari saldo setiap
perkiraan di buku besar.
b. Jurnal penyesuaian ( Adjustment Entries)
Data untuk kolom ini di ambil dari ayat-ayat jurnal
penyesuaian. Debit dan kredit dari ayat jurnal penyesuaian
dicantumkan dalam baris yang tepat sesuai dengan nama
perkiraan yang dipengaruhi oleh ayat jurnal tersebut.
Penggunaan huruf untuk referensi ayat jurnal
penyesuaian dalam neraca lajur akan memudahkan untuk
mengidentifikasinya dikemudian hari. Apabila nama perkiraan
yang harus disesuaikan tidak ada dalam neraca saldo dapat
dibuat perkiraan baru di bawahnya. Banyaknya perkiraan baru
yang harus dibuat tergantung pada kebutuhannya, tetapi
harus diingat bahwa perkiraan baru yang dibuat hanyalah
terbatas pada perkiraan yang ada dalam bagan perkiraan
(chart of account).
c. Neraca Saldo Disesuaikan ( Adjusted Trial Balance)
Kolom ini menunjukkan neraca saldo setelah
disesuaikan dengan jurnal penyesuaian dan telah
mencerminkan keadaan perusaahaan yang sebenarnya.
Angka-angka diperoleh dari mengurangkan atau
menambahkan angka-angka yang terdapat pada kolom jurnal
penyesuaian dan dalam neraca saldo.
d. Perhitungan Rugi Laba
Neraca saldo disesuaikan sekarang telah mencakup semua
informasi yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan.
Tahap selanjutnya adalah memindahkan saldo setiap
perkiraan yang ada ke kolom laporan keuangan yang tepat.
Aturan pemindahan didasarkan atas jenis perkiraan yang
berdasarkan yang bersangkutan.
Berdasarkan data dari kegiatan Service tuan Budi, terdapat
beberapa penjelasan, sbb:
1. Sebelumnya telah disebutkan bahwa pada akhir bulan
Desember 2008, Service Tn Budi mempunyai ayat jurnal
penyesuaian yang harus dibukukan diantaranya :
a. Penyusutan aktiva tetap (peralatan) sebesar Rp.25.000,-
b. Pemakaian perlengkapan sebesar Rp.250.000,-.
c. Sewa bulan desember 2008 sebesar Rp.40.000,- yang
telah menjadi biasa.
d. Upah yang masih harus dibayar dan belum dicatat pada
tanggal 31 desember 2008 sebesar Rp.18.000.
e. Bunga yang masih harus dibayar dan belum dicatat pada
tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp.4.000.
2. Dalam kolom Neraca saldo disesuaikan, saldo perkiraan-
perkiraan yang tidak dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian dapat
langsung dipindahkan ke kolom Neraca saldo disesuaikan,
contohnya perkiraan Kas.
Perkiraan-perkiraan yang dipengaruhi oleh ayat jurnal
penyesuaian harus ditambah atau dikurangi dengan jurnal
penyesuaian tersebut untuk memperoleh saldo yang telah
disesuaikan. Misalnya perkiraan perlengkapan, Dalam neraca
saldo, perkiraan ini mempunyai saldo sebesar Rp.300.000. oleh
karena dalam kolom jurnal penyesuaian perkiraan ini harus
dikurangi (dikredit) dengan Rp.250.000, maka dalam Neraca
saldo disesuaikan tinggal Rp.50.000
3. Laba atau rugi bersih dapat dicari dengan mengurangkan jumlah
debit pada jumlah kredit kolom perhitungan Rugi-Laba. Apabila
jumlah kolom kredit lebih besar dibandingkan dengan jumlah
kolom debit, maka kelebihan ini merupakan Laba Bersih.
Sebaliknya apabila kolom debit lebih besar dari kolom kredit
maka siswanya adalah rugi bersih. Sesuai dengan contoh soal
lampiran 01 maka perhitungan laba bersihnya adalah sbb:
Jumlah kolom kredit (pendapatan) Rp.700.000
Jumlah kolom debit (biaya) Rp.563.000
Laba Bersih Rp.137.000
4. Perkiraan Pendapatan dan Biaya (yang merupakan bagian dari
Modal) adalah perkiraanperkiraan yang bersifat sementara,
karena hanya digunakan selama satu periode akuntansi, untuk
memungkinkan pengumpulan data kegiatan perusahaan secara
terinci. Setelah semua dikerjakan, saldo akhirnya akan
dipindahkan ke perkiraan modal. Dalam neraca lajur
pemindahan ini dilakukan dengan jalan mencantumkan jumlah
laba bersih tersebut diatas pada sisi sebelah debit kolom
perhitungan Rugi-laba dan sisi sebelah kredit kolom neraca.
Setelah pemasukan yang terakhir ini kolom debit dan kredit di
perhitungan rugi-laba dan neraca dijumlah untuk membuktikan
keseimbangannya. Angka-angka yang terdapat dalam kolom
perhitungan rugi-laba dan neraca merupakan dasar untuk
pembuatan laporan keuangan.
O. Jurnal Penutup
Ayat Jurnal Penutupan atau penutupan buku adalah proses
pemindahan saldo rekening-rekening penghasilan dan saldo
rekening – rekening biaya ke rekening Rugi Laba dan
memindahkan saldo rekening Rugi Laba ke rekening modal
(Drs. Al.Haryono Jusup.,MBA,Akt, Dasar-Dasar Akutansi
jilid1 Liberty Jogja, p137)
Tiga jenis rekening bersifat sementara yang menggambarkan
aktivitas untuk satu periode tertentu maka setiap periode
akutansi akan dimulai lagi saldo rekening modal yang bersifat
sementara ( Temporary Capital Accounts ) harus
ditiadakan/ditutup atau di nol (0)-Kan Sehingga apabila
periode yang lalu. Adapun yang termasuk rekening modal
adalah sbb:
A. Perkiraan prive
B. Perkiraan pendapatan
C. Perkiraan Biaya
Neraca Lajur (Work Sheet) Jurnal Neraca Saldo Penutup
1. Neraca Saldo Disesuaikan (Adjusted Penutup (Post Closing Trial
Balance)
Trial Balance)
2. Income Statement
3. Balance Sheet
Perk. Aktiva Saldo
Debit
Perk. Kewajiban
Saldo Kredit
Perk. Modal Saldo
Kredit
Perk. Prive Saldo
Nol
Perk. Pendapatan
Saldo Nol
Perk. Biaya Saldo
Nol
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa perkiraan Pendapatan,
Biaya dan Prive adalah perkiraan sementara yang
dipergunakan untuk mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan
perubahanperubahan yang terjadi pada perkiraan modal
selama suatu periode akuntansi. Pada akhir suatu periode,
efek akhir dari perkiraan-perkiraan ini harus dipindahkan
keperkiraan tetap, sehingga perkiraan-perkiraan tersebut
dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data periode
berikutnya. Untuk melakukan hal ini, perlu dibuatkan satu
seri ayat jurnal yang disebut ayat jurnal penutupan ( closing
entries). Ayat jurnal penutupan pada hakekatnya adalah
ayat jurnal untuk me-nol-kan saldo perkiraan-perkiraan
sementara apabila akan dimulai pencatatan data akuntansi
untuk periode berikutnya.
Untuk melakukan ayat jurnal penutupan, diperlukan satu
perkiraan tambahan yang dapat dipergunakan untuk
mengikhtisarkan data yang terdapat dalam perkiraan-
perkiraan pendapatan dan biaya. Perrkiraan tambahan ini
disebut Ikhtisar Rugi laba (Income Sumary).
• Tahapan Pembuatan Jurnal Tertutup
Ada empat tahap yang diperlukan untuk melakukan
ayat jurnal penutupan, sbb:
1. Mendebit semua perkiraan PENDAPATAN
Sebesar masing-masing saldo akhirnya Perkiraan Ikhtisar R/L di kredit
2. Menkredit semua perkiraan BIAYA
Sebesar masing-masing saldo akhirnya Perkiraan Ikhtisar R/L di debit
3. Selisih antara jumlah sisi kredit dengan jumlah sisi debit yang terdapat pada perk. R/L dipindahkan
ke perk MODAL
Memperolah LABA, bila sisi kredit lebih besar dibandingkan dari sisi debit-nya
Perkiraan PRIVE dikredit sebesar saldo akhirnya dan perkiraan modal didebit dengan jumlah yang sama
Setelah ayat jurnal penutupan tadi, posisi keenam jenis perkiraan
tersebut akan menjadi sbb:
• Perkiraan Aktiva akan bersaldo DEBIT
• Perkiraan Kewajiban akan bersaldo KREDIT
• Perkiraan Modal akan bersaldo KREDIT
• Perkiraan prive akan bersaldo Nol
• Perkiraan Pendapatan akan bersaldo Nol
• Perkiraan Biaya akan bersaldo Nol
Dengan menggunakan neraca lajur Service Tuan Budi seperti
yang telah diperlihatkan di muka, ayat jurnal penutupan yang
harus dilakukan akan Nampak sbb :
Tahap 1: Menutup semua perkiraan PENDAPATAN Hal.
4
Kredit
Tanggal No Keterangan Ref. Debit
-
Bukti 700.000
2022 Pendapatan jasa Salon 41 700.000
Des 31 -
Ikhtisar Rugi laba 33
(Menutup perkiraan
Pendapatan)
Tahap 2: Menutup semua perkiraan Biaya Hal.4
Tanggal No Keterangan Ref. Debit Kredit
Bukti -
174.000
2008 Ikhtisar Rugi laba 33 563.000 70.000
Des 31 - 25.000
- 250000
Biaya Gaji 51 - 40.000
- 4.000
Biaya Serba-serbi 59 -
-
Biaya Penyusutan 54
Biaya Pedapatan 52
Biaya Sewa 53
Biaya Bunga 55
(Menutup semua perk.
Biaya)
Tahap 3: Menutup perkiraan ikhtisar Rugi Laba Hal.4
Kredit
Tanggal No Keterangan Ref. Debit
-
Bukti 137.000
2008 Ikhtisar Rugi laba 33 137.000
Des 31 -
Modal Nn Dewi 31
(Menutup saldo perk.
Ikhtisar RL)
Tahap 4 : Menutup perkiraan prive Hal.
4
Tanggal No Keterangan Ref. Debit Kredit
Bukti
2008 Modal Nn Dewi 31 100.000 -
Des 31 Prive Nn Dewi
(Menutup perk. Prive) 32 - 100.000
• Penutupan Rekening & Penyesuaian Kembali
Penutupan Buku Besar
Buku besar Service Tuan Budi Setelah jurnal penutupan (dan jurnal
penyesuaian ) akan Nampak sbb:
Nama Perkiraan : Nomor
KAS Perkiraan :
11
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2008
Des 2 1 1.500.000 - 1.500.000 -
3 1 - 120.000 1.380.000 -
4 1 - 900.000 480.000 -
5 1 - 200.000 280.000 -
6 1 - 50.000 230.000 -
14 1 - 36.000 194.000 -
1 200.000 - 394.000 -
21 36.000 358.000
100.000 258.000
24 50.000 308.000
28 24.000 284.000
3.000.000 3.284.000
31 250.000 3.534.000
20.000 3.514.000
60.000 3.454.000
100.000 3.354.000
Nama Perkiraan : Piutang Nomor :
Dagang Perkiraan
12
Saldo
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
Debit Kredit
2008
Des 14 1 100.000 100.000
24 1 50.000 50.000
31 2 150.000 200.000
Nama Perkiraan : Nomor
Perkiraan
Perlengkapan 14 :
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
2008 Debit Kredit
Des 5 1 200.000 200.000
21 1 100.000 300.000
31 Penyesuaian 3 250.000 50.000
Nama Perkiraan : Peralatan Nomor Perkiraan :
Service 18
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2008
Des 4 1 900.000 900.000
Nama Perkiraan : tan Nomor Perkiraan :
19
Akumulasi Penyusu
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2008 25.000 25.000
Des Penyesuaian 3
31
Nama Perkiraan : Hutang Nomor Perkiraan :
Bank 21
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2008
Des 28 2 3.000.000 3.000.000
Nama Perkiraan : Nomor Perkiraan
Hutang Gaji : 23
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2008 3 18.000 18.000
Des Penyesuaian
31
Nama Perkiraan : Hutang Nomor Perkiraan :
Bunga 24
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2008
Des 31 Penyesuaian 3 4.000 4.000
Nama Perkiraan : Modal Tn Kredit Nomor Perkiraan :
Budi 31
Tanggal Keterangan Ref. Debit Saldo
Debit Kredit
2008
Des 2 1 1.500.000 1.500.000
31 Laba Bersih 4 137.000 1.637.000
Penutupan
Prive 4 100.000 1.537.000
Nama Perkiraan : Prive Tn Nomor Perkiraan :
Budi 32
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2008
Des 31 2 100.000 100.000
Penutupan 4 100.000
Nama Perkiraan : Pendapatan Jasa Nomor Perkiraan :
Service 41
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2008
Des 14 1 200.000 200.000
1 100.000 300.000
31 2 400.000 700.000
Penutupan 4 700.000 -
Nama Perkiraan : Nomor Perkiraan :
Biaya Gaji 51
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2008 1 36.000 36.000
Des 14 1
1 36.000 72.000
21 2
28 3 24.000 96.000
31 4
60.000 156.000
Penyesuaian
Penutupan 18.000 174.000
174.000 -
Nama Perkiraan : Biaya Nomor Perkiraan :
Perlengkapan 52
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2008
Des Penyesuaian 3 250.000 250.000
31
Penutupan 4 250.000 -
Nama Perkiraan : Nomor Perkiraan :
Biaya Sewa 53
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2008 3 40.000 40.000
Des 31 Penyesuaian 4
40.000 -
Penutupan
Nama Perkiraan : Biaya Nomor Perkiraan :
Penyusutan 54
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
25.000
Debit Kredit
2008 3 25.000
Des 31 Penyesuaian 4 25.000
Penutupan
Nama Perkiraan : Biaya Nomor Perkiraan :
Bunga 55
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
4.000 Debit Kredit
2008 3 4.000 4.000
Des 31 Penyesuaian 4 -
Penutupan
Nama Perkiraan : Biaya Nomor Perkiraan :
Serba Serbi 59
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2008 1 50.000
Des 6 2 20.000 50.000
70.000
31
Penutupan 4 70.000 -
Nama Perkiraan : Ikhtisar Nomor Perkiraan :
Rugi Laba 33
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2008
Des 31 Penutupan 4 700.000 700.000
Pendapatan
Penutupan 4 563.000 137.000
Biaya
Penutupan 137.000 -
Laba bersih 4
Ke Modal
Perhatikan adanya tambahan perkiraan pada buku besar di atas,
dibandingkan dengan buku besar sebelum adanya penyesuaian
dan penutupan.
Setelah ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutupan
dibukukan ke buku besar, maka perkiraan-perkiraan yang terdapat
di dalamnya sudah siap untuk pencatatan data akuntansi periode
berikutnya.
• Neraca Saldo Penutupan
Tahap selanjutnya setelah pembuatan ayat jurnal penutup adalah
penyusunan saldo penutup(Post Closing Trial Balance)
Tujuannya adalah memastikan bahwa buku besar elah
seimbang/ balance sebelum memulai pencatatan data akuntansi
periode berikutnya sebagai catatan bahwa neraca saldo penutup
hanya akan terdiri dari perkiraan neraca saja, oleh karena
perkiraan-perkiraan sementara (pendapatan, biaya dan prive ) telah
ditutup
Neraca saldo penutup dibuat dengan mengambil saldo-saldo
yang terdapat dalam perkiraan-perkiraan dibuku besar setelah ayat
jurnal penutup dibukukan. Saldo-saldo tersebut dapat juga diambil
dari kolom neraca di neraca lajur. Neraca saldo penutupan Service
Tuan Budi akan tampak sbb:
Service Tuan Budi
Neraca Saldo Penutupan
31 Desember 2008
Aktiva Debit Kredit
Kas 3.354.000 -
Piutang Dagang 200.000 -
Perlengkapan 50.000 -
Sewa Dibayar di Muka 80.000 -
Peralatan service 900.000 -
Akun penyusulan - 25.000
Hutang Bank - 3.000.000
Hutang Gaji - 18.000
Hutang Bunga - 4.000
Modal Tn Budi - 1.537.000
Rp. 4.584.000 Rp. 4.584.000-
P. Laporan Keuangan
Setiap perusahaan baik itu – kecil atau besar, bergerak di
bidang jasa ataupun dagang – pasti membutuhkan yang
namanya laporan keuangan.
Laporan ini sangat penting karena menunjukan kondisi
finansial suatu entitas pada suatu periode tertentu.
Setiap detail atau informasi yang terdapat dalam format
laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk evaluasi
perusahaan, sehingga proses pembuatannya tidak boleh
diabaikan.
Laporan akuntansi ini juga menjadi acuan bagaimana kinerja
perusahaan dalam satu periode.
Dengan adanya informasi tersebut, bisa diketahui berapa
banyak laba dan rugi yang didapat perusahaan dalam satu
periode.
Oleh karena itu, pemahaman tentang laporan keuangan
sangat penting bagi pemiliki bisnis agar bisa membuatnya
dengan akurat.
Jika melihat dari penjelasan di atas tentu bisa ditarik
kesimpulan kalau pengertian laporan keuangan adalah
laporan yang berisi data transaksi keuangan perusahaan pada
periode tertentu. Yang mana laporan tersebut harus dilaporkan
dan dipertanggungjawabkan sebagai pembahasan evaluasi
untuk perkembangan usaha ke depan.
5 Jenis Laporan Keuangan Yang Wajib Dimiliki Perusahaan
Jenis laporan keuangan menurut standar akuntansi
keuangan yang berlaku di Indonesia setidaknya terdapat 5
jenis format laporan keuangan yang biasa digunakan oleh
berbagai perusahaan, Adapun untuk beberapa jenis laporan
keuangannya yaitu sebagai berikut.
Laporan Laba Rugi
Jenis laporan keuangan yang wajib dimiliki perusahaan yang
pertama adalah laporan laba rugi, laporan ini merupakan
bentuk laporan keuangan yang biasanya digunakan oleh
perusahaan untuk bisa mengetahui kondisi perusahaan
Apakah sedang mengalami keuntungan maupun kerugian.
Laporan laba rugi digunakan untuk pemimpin perusahaan
sebagai bahan evaluasi manajemen serta untuk membantu
dalam pengambilan keputusan, data dan informasi yang akan
ada pada laporan laba rugi akan meliputi data keuntungan
dan kerugian yang dibuat untuk memberikan informasi
tentang pajak perusahaan, dan biasanya laporan ini juga
akan berisi informasi mengenai pendapatan, laporan harga
pokok produk, serta beban pajak yang ditanggung oleh
perusahaan.
Laporan Perubahan Modal
Jenis laporan keuangan berikutnya adalah laporan
perubahan modal, laporan ini merupakan jenis laporan
keuangan yang akan menggambarkan perubahan baik
berupa peningkatan dan juga penurunan dari aktiva bersih
dari sebuah perusahaan selama periode tertentu.
Laporan perubahan modal akan berisi mengenai besaran dari
perubahan modal keuangan yang terjadi dari perusahaan,
yang nantinya laporan ini akan menjadi gambaran terhadap
perencanaan perusahaan kedepannya.
Seperti yang kita ketahui bahwa selama beroperasi tentu saja
modal awal yang dikeluarkan oleh perusahaan akan berubah
sesuai dengan kinerja dari perusahaan tersebut, misalnya
saja jika dalam satu periode berjalan perusahaan mengalami
kerugian maka modal akan berkurang. Dan sebaliknya jika
perusahaan mengalami keuntungan maka modal awal akan
bertambah.
Laporan Neraca
Jenis laporan keuangan selanjutnya adalah laporan neraca,
laporan ini merupakan salah satu jenis laporan keuangan
yang terdiri dari beberapa informasi yang akan memberikan
posisi serta info mengenai keuangan di sebuah perusahaan.
Informasi yang ada dalam laporan neraca adalah mengenai
aset dan juga kewajiban serta modal perusahaan secara
lengkap dan terperinci, untuk bisa menyusun laporan
keuangan neraca terdapat beberapa komponen yang perlu
disiapkan yaitu: jumlah aktiva baik yang berupa harta atau
aset, kewajiban berupa hutang, dan ekuitas ataupun modal
perusahaan.
Laporan Arus Kas
Jenis laporan keuangan berikutnya adalah laporan arus kas
atau cash flow statement, laporan ini akan memberikan
informasi mengenai aliran kas yang masuk dan keluar dari
suatu perusahaan, Selain itu laporan arus kas berfungsi
sebagai indikator untuk bisa memprediksi arus kas pada
periode selanjutnya.
Untuk data yang disajikan oleh laporan arus kas bisa
bermacam-macam misalnya dari hasil kegiatan operasional
perusahaan, hingga pendanaan atau pinjaman yang didapat.
Adapun untuk laporan keuangan arus kas sendiri terdiri dari 3
aktivitas utama yaitu :
• Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Aktivitas operasi merupakan arus kas yang terdiri dari
kegiatan operasional usaha dengan kata lain aktivitas ini
diperoleh dengan memasukkan nilai dari pengaruh kas pada
transaksi, contohnya seperti penjualan barang ataupun jasa
pada pelanggan.
• Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Aktivitas investasi merupakan hal yang berkaitan dengan
aktivitas administrasi yang dihasilkan dari sebuah penjualan
ataupun pembelian aktiva tetap perusahaan.
• Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)
Aktivitas terakhir adalah aktivitas pendanaan, aktivitas ini
merupakan aktivitas kas yang berasal dari penambahan
modal usaha perusahaan, untuk menghitungnya kamu bisa
memasukkan nilai penambahan atau pengurangan kas yang
berasal dari kewajiban jangka panjang dalam sebuah ekuitas
pemilik.
Catatan atas laporan keuangan (CALK)
Jenis laporan keuangan yang terakhir adalah catatan atas
laporan keuangan, laporan ini sebenarnya bukanlah hal yang
wajib dibuat oleh perusahaan akan tetapi biasanya
perusahaan akan membuat catatan ini atas laporan
keuangan dengan skala besar maupun perusahaan yang
sudah go public.
Tujuan dibuatnya laporan keuangan ini biasanya akan terkait
mengenai informasi keuangan di perusahaan untuk bisa
memberikan penjelasan yang lebih rinci terutama mengenai
hal-hal yang ada pada jenis laporan bisnis seperti yang telah
disebutkan di atas.
Laporan keuangan catatan atas laporan keuangan akan
memudahkan dalam memahami mengenai informasi laporan
karena isinya yang sangat rinci, maka tidak heran bentuk dari
laporan ini akan sangatlah tebal dan terdiri dari banyak
halaman.
BAB III
STUDI KASUS PERUSAHAAN JASA
A. Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang khusus
bergerak menangani atau memberikan pelayanan di bidang
penjualan jasa (keahlian).
Yang termasuk ke dalam bidang perusahaan jasa contohnya
adalah bank, asuransi, bengkel motor/mobil, rental, usaha
salon, jasa pengiriman surat/barang, dan masih banyak contoh
lainnya.
Pembuatan laporan biasanya dilakukan secara manual atau
menggunakan aplikasi laporan keuangan untuk proses yang
lebih cepat dan akurat.
Laporan Neraca (Balance Sheet)
Laporan neraca atau sering disebut laporan posisi keuangan
pada perusahaan jasa adalah suatu bentuk laporan keuangan
yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi
keuangan yang berupa aset, liabilitas dan kewajiban,
dan ekuitas (modal) untuk satu periode akuntansi tertentu pada
suatu perusahaan. Rekening yang lancar harus didahulukan
penyusunannya dan rekening yang kurang lancar disusun di
bawahnya. Neraca dapat disusun dengan dua bentuk, yaitu
bentuk stafel dan bentuk skontro.
1. Bentuk Laporan (Stafel)
Neraca yang disusun dalam bentuk stafel artinya neraca
disajikan dengan harta atau aktiva di bagian atas dan kewajiban
serta modal di bagian bawahnya. Adanya neraca bentuk stafel
sering disebut juga bentuk laporan/ vertikal.
2. Bentuk T (Skontro) atau Bentuk Rekening
Neraca yang disusun dalam bentuk T artinya penyajian harta
atau aktiva di sebelah kiri, sedangkan kewajiban dan modal di
sebelah kanan. Adanya neraca bentuk skontro sering disebut
juga bentuk sebelah menyebelah.
Di bawah ini adalah contoh laporan neraca keuangan
perusahaan jasa:
Adapun komponen yang terdapat dalam contoh laporan
posisi keuangan atau laporan neraca pada perusahaan jasa
adalah:
• Kas dan Setara Kas. Komponen ini ada di semua laporan
keuangan, seperti di perusahaan jasa dan perusahaan
dagang. Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank
dan deposito.
• Piutang Usaha. Komponen ini mencatat piutang atas
penjualan yang timbul dari kegiatan bisnis seperti
penjualan tiket, dokumen, dan sebagainya.
• Uang Muka. Komponen yang digunakan untuk
pembayaran deposit dalam pembelian.
• Aset Tetap. Bagian dari kekayaan yang dimiliki
perusahaan, seperti kendaraan, bangunan, dan tanah.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
• Utang Bisnis dan Utang Lain-lain. Utang bisnis terdiri dari
utang tiket, dokumen, dan sebagainya, sedangkan utang
lain-lain merupakan utang refund atas pengembalian dari
penjualan yang tidak digunakan oleh pelanggan.
• Utang Pajak. Meliputi pajak penghasilan seperti pasal 21,
23, 25, 29 dan pajak pertambahan nilai (PPN).
• Pendapatan Diterima di Muka. Komponen ini mencatat
penerimaan uang muka dari pelanggan atas penjualan
jasa yang belum direalisasi. Hal ini diakui sebagai
pendapatan bila penjualan jasa tersebut telah direalisasi
atau telah berjalan.
• Modal Saham. Merupakan modal saham yang
ditempatkan dan disetor penuh. Modal saham sendiri
adalah tanda kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Laporan Laba/Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan seluruh
pendapatan dan beban dari suatu perusahaan dalam satu
periode akuntansi. Laporan Laba/Rugi dibuat di dalam akhir
periode suatu perusahan dan berfungsi untuk melihat performa
perusahaan.
Laporan laba rugi memiliki dua bentuk penyajian yaitu single
step dan multi step.
1. Bentuk Single Step
Bentuk laporan ini jenisnya adalah menjumlahkan seluruh
pendapatan dan semua beban yang ada. Kemudian selisih dari
pendapatan dan beban akan diketahui besarnya sebagai
laba/rugi perusahaan.
2. Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Pada prinsipnya bentuk yang kedua ini sama dengan bentuk
sebelumnya hanya perbedaannya karena adanya
pengelompokkan atas jenis pendapatan dan jenis beban.
Misalnya pendapatan, antara pendapatan usaha dan
pendapatan di luar bisnis dikelompokkan tersendiri. Begitupun
pada beban, dibedakan pula beban bisnis dan beban di luar
bisnis. Selisih dari pendapatan dan beban kemudian diketahui
sebagai laba/rugi perusahaan.
Berikut adalah contoh laporan keuangan laba rugi perusahaan
jasa:
Komponen jenis laporan keuangan laba rugi perusahaan
jasa terdiri dari:
• Pendapatan
Pendapatan dari penjualan jasa diakui pada saat
penjualan jasa di counter penjualan, sedangkan
pendapatan dari penyelenggaraan diakui pada saat
setelah dilakukan.
• Harga Pokok Pendapatan
Harga pokok pendapatan (HPP) perusahaan jasa merupakan
biaya yang dikeluarkan langsung untuk memperoleh barang atau
jasa yang dijual. Komponen ini merupakan beban pokok
pendapatan dari paket jasa yang ditawarkan.
• Beban Usaha
Komponen beban bisnis yang terdiri dari beban penjualan, beban
umum, dan administrasi. Beban penjualan terdiri dari promosi dan
iklan, sedangkan beban umum dan administrasi terdiri dari gaji
dan tunjangan, penyusutan, sewa gedung, paket, pos, dan jasa
telekomunikasi. Selain itu, juga meliputi transportasi dan
perjalanan dinas, BBM dan parkir, biaya listrik, air, dan gas,
keamanan dan kebersihan, fotokopi dan percetakan, perijinan dan
jasa profesional, administrasi bank, asuransi, pemeliharaan, dan
lain sebagainya.
Contoh Laporan Keuangan Perubahan Modal Perusahaan Jasa
Laporan perubahan modal atau ekuitas adalah bentuk laporan
keuangan perusahaan jasa yang secara khusus menyajikan
informasi tentang segala perubahan yang terjadi pada
modal/ekuitas suatu perusahaan pada satu periode akuntansi.
Unsur-unsur pada laporan perubahan modal adalah modal awal,
laba/rugi bersih, setoran/penarikan, dan modal akhir.
Dalam hal ini, modal dapat bertambah jika laba lebih besar dari
pada pengambilan pribadi (prive). Dan modal akan berkurang jika
laba lebih kecil dari prive dan rugi ditambah dengan prive.
Berikut adalah contoh laporan keuangan perubahan modal
perusahaan jasa:
Laporan Arus Kas Perusahaan Jasa
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang berisikan arus kas masuk
dan kas keluar suatu perusahaan pada periode tertentu. Kas merupakan
uang tunai atau saldo kas dan rekening giro, sedangkan setara kas
merupakan investasi yang sifatnya liquid, berjangka pendek yang dengan
cepat dapat dijaikan kas. Laporan ini biasanya berisi informasi kegiatan
operasional, investasi, dan keuangan. Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk
memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan
keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap contoh posisi
keuangan perusahaan jasa serta terhadap jumlah kas dan setara kas.
Berikut ini adalah contoh laporan keuangan arus kas perusahaan jasa:
Adapun penjelasan mengenai aktivitas arus kas pada laporan
keuangan perusahaan jasa yaitu:
• Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi terutama memperoleh dari
pendapatan perusahaan dalam komponen laporan keuangan.
Oleh karena itu arus kas tersebut pada umumnya berasal dari
transaksi dan peristiwa lain yang memengaruhi penetapan laba
atau rugi bersih.
Arus kas dari aktivitas operasi meliputi:
1. Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa,
2. Penerimaan kas dari royalty, fee, komisi, dan pendapatan
lain,
3. Pembayaran kas kepada pemasok barang atau jasa,
4. Pembayaran kepada karyawan,
5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat
asuransi lainnya,
6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak
penghasilan kecuali jika dapat mengidentifikasikan secara
khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan
investasi,
7. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang
mengadakan untuk tujuan transaksi usaha dan
perdagangan.
• Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Suatu arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan
dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang
bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa
depan.
Arus kas dari aktivitas investasi meliputi:
1. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak
berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya
pengembangan yang mengkapitalisasi dan aktiva tetap yang
membangun sendiri,
2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, peralatan,
aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain,
3. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain,
4. Uang muka dari pinjaman yang memberikan kepada pihak
lain serta pelunasannya (kecuali yang melakukan oleh
lembaga keuangan),
5. Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts,
forward contracts, option contracts, dan swap
contracts kecuali apabila kontrak tersebut melakukan untuk