Sang Puan Kirana
dari Nirmana
Antologi Puisi
KARYA :
Alfredo Calvin
Sondang Eka Putri
Hubertus Fabian
Lucia Gratia
Jason Nicolas
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................ 2
Kesetaraan Gender ..................................... 4
Mutiara dari Dasar Laut ........................... 5
Sang Singa Dari Kalingga ......................... 9
Sang Dewi Kirana dari Majapahit ......... 13
Wanita Jelita Penakluk Nusantara ........ 17
Wanita Tangguh Penguasa Nusantara .. 21
Penutup .......................................................... 25
Kata Pengantar
Puisi adalah ekspresi perasaan seseorang. Puisi
merupakan ungkapan hati seseorang. Puisi dapat
menjadi salah satu curahan hati seseorang. Puisi
dapat digunakan untuk mengungkapkan
perasaan seseorang dalam keadaan apapun.
Buku ini merupakan kumpulan puisi yang ditulis
oleh beberapa penulis. Puisi - puisi dalam buku
ini mengungkapkan perasaan masing - masing
penulis. Perasaan tersebut bisa saja berbeda
antara penulis satu dengan penulis yang lain.
Namun, masing - masing puisi mewakili rasa yang
mungkin tidak akan pernah dilupakan oleh
penulisnya. Bahwa penerbitan buku ini masih
memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penerbit
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan penerbitan buku selanjutan.
Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca.
Salam sukses dan luar biasa!
Surabaya, 2 Juni 2022
Penerbit
Kesetaraan Gender?
Pengertian kesetaraan gender merujuk kepada suatu
keadaan setara antara laki-laki dan perempuan dalam
pemenuhan hak dan kewajiban. Diskriminasi berdasarkan
gender masih terjadi pada seluruh aspek kehidupan, di
seluruh dunia. Ini adalah fakta meskipun ada kemajuan
yang cukup pesat dalam kesetaraan gender dewasa ini.
Membahas tentang kesetaraan gender, kita dapat melihat
tokoh-tokoh pada Zaman Hindu Budha yang sikapnya
dapat kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Para
tokoh wanita ini yang sikapnya dapat mengubah pola pikir
agar tidak ada lagi diskriminasi, sehingga dapat merubah
Indonesia pada masa sekarang dan kedepannya. Pasti
Indonesia juga akan mencapai masa kejayaan seperti yang
dialami kerajaan-kerajaan Hindu Budha pada waktu itu.
Mutiata dari Dasar
Laut
seorang puan dari Majapahit yang bercahaya, dan tulus
dalam membangun negri
Ratu Gayatri
Gayatri atau Rajapatni adalah putri bungsu raja Kertanegara
dan salah satu istri Raden Wijaya raja pertama Majapahit
(1293-1309), Perjuangan Gayatri tidak dilakukan secara
langsung dan terkonfrontasi dari depan, Ia melakukan semua
yang bisa lakukan untuk mendukung negaranya dengan berada
dibalik layar. Gayatri Rajapatni adalah mentor, sekaligus
sahabat dari Gadjah Mada, seorang yang akan Gadjah Mada
mintai pendapatnya mengenai persoalan Kerajaan Majapahit.
Ia merupakan wanita terhormat, bijak, cerdas, dan
berpendirian teguh. Wanita yang sangat dicintai oleh keluarga
dan rakyatnya. toleransi menjadi suatu hal yang penting guna
terciptanya kesetaraan gender. Pasalnya, ketiadaan toleransi
hanya akan melanggengkan praktek diskriminasi dan justru
menambah tantangan dalam mencapai kesetaraan. toleransi
dalam keberagaman sangat penting agar perempuan dapat
memiliki ruang untuk berekspresi. Dalam kehidupan sehari-
hari kita dapat mengaplikasikan salah satu sikap dari Ratu
Gayatri adalah rela berkorban. Hal ini bisa dilakukan dalam
kehidupan bernegara kita dan juga dalam kehidupan kita
sebagai siswa. Rela berkorban demi kepentingan orang lain
dan juga menjadi pendengar yang baik bagi teman kita.
SANG PONDASI
ALFREDO CALVIN
Diatas puing-puing Singosari dan
Kediri
Diambang kehancuran sang negeri
Muncullah sekutum bunga mewangi
Yang semerbak seanera negeri
Tubuhnya berdiri, menatap luasnya
bumi
Memegang asa, mengisi kesunyian
Dengan mata tajam namun hangat di
hati
Pondasi dasar akar Dinasti
Dengan anggun lemah gemulai
Namun berkobar api di hati
Dialah si pemikir Majapahit
Sang Ratu Gayatri Rajapatni
PEMERSATU
ALFREDO CALVIN
Dikala pagi yang dingin.
Tampaklah semburat cahaya di tengah
negri.
Beraneka warna di dunia.
Namun menyatu disuatu malam yang
kelam.
Bagai bara yang menganga merah.
Menyiratkan kehangatan
disekelilingnya.
Tersebar manakala angin berhembus.
Mengabarkan berita sukacita.
Walaupun engkau terlahir yang
terakhir dan lemah.
Namun kau bagaikan mutiara di
tengah samudra.
Wahai Gayatri Rajapatni.
Sang akar penyatu negri....
Sang Singa Dari
Kalingga
seorang wanita yang lembut yang memimpin dengan
tegas rakyatnya hingga membawa kerajaan mencapai
puncak kejayaan
Ratu Shima
Ratu Shima dikenal sebagai pemimpin yang tegas sekaligus
penyayaang bagi rakyatnya. Berkat ketegasannya, Ratu
Shima mampu membawa kerajaan Kalingga ke punjak
kejayaannya. Bahkan Kalingga adalah kerajaan hindu yang
menjadi salah satu pemerintahan terbesar di Jawa, berpusat
di pesisir pantai utara Jawa, tepatnya di wilayah yang kini
bernama Jepara, Jawa Tengah. Dari Ratu Shima kita belajar,
untuk bersikap adil sesama, memberi pertolongan kepada
orang lain, dan bergotong royong untuk menyelesaikan
pekerjaan sulit. Seperti semboyan Bangsa kita " Bhineka
Tunggal Ika", perbedaan bukan jadi alasan atau halangan
untuk kita berkarya. Melalui puisi di atas, ada beberapa
sikap dari Ratu Shima yang bisa kita teladani dalam
kehidupan sosial kita. Yaitu pentingnya menjadi pemimpin
yang mencintai negerinya, berjuang bagi bangsanya, dan
berbuat yang terbaik bagi rakyatnya. Pada masa
pemerintahannya, kearifan lokal sangat diperhatikan, ini
dapat diteladani dalam kehidupan berbangsa sekarang ini.
SANG DEWI DARI
KALINGGA
SONDANG EKA PUTRI
Di pesisir utara Jawa.
Tampak Cahaya terang
di tengah malam yang remang
Sang Dewi datang
pembawa terang
Bagai singa yang mengaum
dengan kegigihan yang menggunung
Bagai hujan diakhir musim.
Yang menghadirkan tunas dibumi
Tapak demi setapak kuayunkan
langkahku.
Sambil kurasa setiap belaimu.
Tak terasa waktu berlalu.
Walau luka kudapatkan sinarmu
RATU ADIL
SONDANG EKA PUTRI
Keadilan bukan hanya untuk dibaca
Keadilan bukan hanya ditata
Namun keadilan haris dilaksanakan
Demi tercipta kedamaian
Suatu waktu.....
Terdengar suara riuh diladang tebu
Setiap hari saling beradu
Hati mengadu siapa yang tahu
Namun asa tiada padam
Untuk mendapat suatu keadilan
Karena engkau sudah tiba
Pemberi adil Ratu Shima
Sang Dewi Kirana
dari Majapahit
seorang wanita anggun yang mampu membangkitkan
dinastinya dari keruntuhan hingga menjadi penguasa dari
Nusantara
Ratu Tribuanatungga dewi
Tribhuwana Tunggadewi adalah penguasa ketiga Kerajaan
Majapahit yang memerintah antara 1328-1350 M. Setelah
menjadi ratu, ia mendapatkan gelar Sri
Tribhuwanottunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani.
Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Majapahit belum
sepenuhnya tentram karena terjadi beberapa
pemberontakan. Berkat keberanian, kebijaksanaan, dan
kecerdasan Tribhuwana Tunggadewi, ekspansi Kerajaan
Majapahit mengalami kemajuan pesat. Kita harus
meneladani Tri Buana karena beliau ini meskipun seorang
wanita, namun mampu memimpin sebuah kerajaan besar di
Indonesia yaitu kerajaan Majapahit dan mampu
mengangkat kerajaan Majapahit untuk mencapai kejayaan.
Tri Buana juga seorang wanita panglima perang. Dalam
kehidupan sehari hari, kita juga dapat meneladani sifat Tri
Buana, misalnya perjuangannya dalam memimpin Majapahit
serta kepandaiannya dalam mengatur strategi perang. Tidak
hanya meneladaninya, kita juga harus mengaplikasikkannya
dalam kehidupan sehari-hari khususnya saat kita berproses
dalam kelas. Kita dapat meniru kepandaiannya dalam
mengatur strategi belajar kita agar mencapai kesuksesan.
WANITA PENAKLUk
NUSANTARA
HUBERTUS FABIAN
Pemberontakan masih bergejolak
Hawa serasa mencekam
Negri yang besar kehilangan Rajanya
Dari cakrawala turunlah
Seorang Dewi Penakluk Nusantara
Paras yang anggun dan berani
Yang siap menaklukan bumi
Berdirilah disampingnya
Sosok yang setia dan dermawan
Yang mempunyai impian dan besar
Bersumpah untuk menyatukan Nusantara
Dua sosok yang berani
Bagai seorang prajurit
Dengan pedang dan perisai
Yang siap menghabisi
DEWI DARI MAJAPAHIT
HUBERTUS FABIAN
Pemberontakan masih terjadi
Ribuan mata mengintai
Hawa serasa mencekam
Bagai kuda tak berpelana
Paras anggun bagai embun
Mata tajam bagaikan elang
Namun dalam hati penuh gelora
Bagaikan gelombang samudra raya
Tampaklah disisinya badan tegap berdiri
Tanpa gentar memberi janji
Dialah sang penakluk negri
Sang Ratu Tribuanatungga dewi
Wanita Jelita
Penakluk Nusantara
seorang wanita anggun yang mampu membangkitkan
dinastinya dari keruntuhan hingga menjadi penguasa dari
Nusantara
Ratu Suhita
Suhita memerintah berdampingan dengan suaminya,
Ratnapangkaja, yang bergelar Bhatara Parameswara
Ratnapangkaja. Pada tahun 1433 Suhita membalas
kematian Bhre Wirabhumi dengan cara menghukum mati
Raden Gajah alias Bhra Narapati. Dari berita ini terasa
masuk akal kalau hubungan Bhre Wirabhumi dan Suhita
adalah kakek dan cucu, meskipun tidak disebut secara tegas
dalam Pararaton.
Nama Suhita juga muncul dalam kronik Tiongkok dari Kuil
Sam Po Kong sebagai Su-king-ta, yaitu raja Majapahit yang
mengangkat Gan Eng Cu sebagai pemimpin masyarakat
Tionghoa di Tuban dengan pangkat A-lu-ya. Tokoh Gan Eng
Cu ini identik dengan Arya Teja, kakek Sunan Kalijaga.
Suhita merupakan tokoh pribumi yang tidak membeda-
bedakan suku atau ras, dengan begitu kita juga harus dapat
meniru sikapnya. Sebagai generasi muda, untuk memajukan
bangsa kita, kita harus megembangkan sikap toleransi.
Toleransi menjadi suatu hal yang penting guna terciptanya
kesetaraan gender.ketiadaan toleransi hanya akan
melanggengkan praktek diskriminasi dan justru menambah
tantangan dalam mencapai kesetaraan. Dengan adanya
toleransi, maka diharapkan adanya pandangan dan strategi
untuk dikonsolidasikan bersama demi mewujudkan
perempuan-perempuan Indonesia yang kuat, berdaya, dan
merdeka.
RATU SUHITA
JASON NICOLAS
Engkau berdiri menjadi ratu
Memimpin majapahit
Engkau matikan api pemberontakan
Tanpa takut sedikit pun
Engkau memimpin seluruh kerajaan
Dan setia pada rakyatmu
Siang atau malam
Engkau jaga kejayaan majapahit
Sang penguasa jawa
Yang hapuskan pemberontakan
Ratu majapahit keenam
Engkaulah Ratu Suhita
WANITA PENGUASA
JASON NICOLAS
Engkau duduk di tahta kerajaan mu
Mendengarkan pujaan rakyatmu
Dan engkau berdiri memimpin
Di depan dengan berani
Dalam damai atau pertentangan
Engkau berdiri tegak
Tanpa mundur sedikitpun
Memerintah kerajaanmu
Kau padamkan api pemberontakan
Kau hukum mereka
Dan balaskan kakekmu
Engkaulah sang penguasa
Wanita Tangguh
Penguasa Nusantara
seorang wanita tangguh yang mampu menumpas
pemberontakan dan hingga meresmikan candi besar
Ratu Pramodawardhani
Istri Rakai Pikatan, Pramodawardhani dikisahkan
pernah menjadi raja di Kerajaan Mataram Kuno. Ia
menjadi raja keenam selepas Rakai Garung alias
Samaratungga Sri Maharaja Samaratungga atau
yang sering ditulis Samaratungga.
Pramodawardhani naik menjadi raja tunggal di
Medang sebelum nikah dengan Mpu Manuku atau
Rakai Pikatan. Di masa Pramodawardhani inilah
bangunan megah yang bertahan hingga kini.
Bangunan megah bernama Candi Borobudur
dibangun oleh Pramodhawardani. Prasasti
Kayumwungan menyebut sang Raja Mataram
Kuno ini meresmikan sebuah bangunan jinalaya
yang bertingkat-tingkat sangat indah. Fakta
tersebut membuktikan bahwa Pramodawardhani
memiliki perhatian besar terhadap perkembangan
agama Buddha di era pemerintahannya. Di masa
pemerintahan Pramodawardhani ini pula, ia
terkenal sebagai raja yang adil dan bijaksana. Kita
juga harus bijaksana dalam mengambil keputusan
dalam kehidupan kita, agar kita juga bisa
mewujudkan hal-hal besar dalam hidup kita. Serta
tangguh dalam menghadapi segala ha untuk
mewujudkan impian kita.
TOLERANSI
LUCIA GRATIA
Tapak demi tapak kulalui bersamamu
Tak terasa waktu tlah berlalu
Demi merajut sebuah cita cita nan
agung.
Kutepikan semua perbedaan itu
Air... minyak melukiskan diriku dan
dirimu
Yang terbersit olehku..... mustahil
Namun demi cita cita nan agung
Kutepiskan egoku
Terdiam aku merenungkan dirimu
Dalam doa kubawa namamu
Wahai Rakai Pikatan
Sambutlah aku
Pramodhawardhanimu....
BANGSAKU
LUCIA GRATIA
Yang terjadi telah berlalu
Saatnya kita satukan rindu
Untuk rakyat yang bersatu
Tanpa duka dan haru
Antara putih dan biru
Antara merah dan jingga
Walau berbeda tetaplah satu
Mari bersama bersatu cita
Rakyatku renungkanlah asaku
Jagalah toleransi jiwaku
Kuatkanlah aku, Pramodhawardhaniku
Demi kedamaian bangsaku
Penutup
Toleransi menjadi suatu hal yang penting guna terciptanya
kesetaraan gender. Pasalnya, ketiadaan toleransi hanya akan
melanggengkan praktek diskriminasi dan justru menambah
tantangan dalam mencapai kesetaraan. Hal ini dilakukan
untuk demi mewujudkan perempuan-perempuan Indonesia
yang kuat, berdaya, dan merdeka. Pasalnya, ketiadaan
toleransi hanya akan melanggengkan praktek diskriminasi
dan justru menambah tantangan dalam mencapai
kesetaraan. toleransi dalam keberagaman sangat penting
agar perempuan dapat memiliki ruang untuk berekspresi.
Dari tokoh tokoh perempuan pada zaman Hindu-Budha kita
bisa mengikuti jejak mereka agar terciptanya keadilan dan
kesetaraan gender di masa sekarang ini. Dengan membaca
puisi di atas, kita dapat melihat bahwa banyak pejuang
perempuan yang pada tulus dalam membangun bangsa nya.
Hal ini dapat menjadi contoh bagi generasi muda agar
menjadikan tokoh diatas sebagai teladan agar tidak ada lagi
diskriminasi .
Antologi Puisi
Buku ini merupakan kumpulan puisi tentang tokoh tokoh
wanita di masa kerajaan. Pemimpin -pemimpin wanita
yang mempunyai semangat juang yang tinggi hingga
memiliki pencapaian yang luar biasa.
Di dalam buku ini kita dapat belajar bagaimana menjadi
wanita yang tangguh. Mungkin wanita sering di tindas
dan merasa di rendahkan serta minder. Karena dalam
buku ini kita dapat belajar. Dari tokoh-tokoh wanita yang
ada dalam puisi, mereka yang tangguh. Mereka yang
mampu mengubah pola pikir bahwa tidak hanya pria
yang dapat menjadi pemimpin yang baik. namun juga
wanita. Wanita bisa