1 KERANGKA ACUAN PROGRAM RENSTRA GKPI TAHUN 2024: “MENUJU GEREJA YANG CERIA DAN RAMAH”
2 Pematangsiantar, 8 November 2023 No : 1122/A.1/XI/2023 Hal : Pengantar Program GKPI 2024 Kepada Yth: 1. Korwil GKPI 2. Pendeta Resort/Jemaat Khusus GKPI 3. Badan dan Lembaga GKPI Di – Tempat Salam Sejahtera, Rencana Strategis (Renstra), GKPI menetapkan sebagai tema tahun 2024 adalah “Menuju Gereja yang Ceria dan Ramah.” Tema ini muncul dilatarbelakangi oleh tantangan yang dihadapi oleh gereja-gereja Arus Utama (Mainstream) dengan munculnya gerakan dan persekutuan-persekutuan Karismatik yang a.l., ditandai oleh suasana ceria dan ramah kepada semua pengunjung. Gereja-gereja arus utama terjebak dalam sikap serta kondisi mapan dan rutin. Pada tahun 2024 diharapkan upaya yang sudah dimulai dengan melaksanakan berbagai model tata ibadah GKPI, perlu semakin mengupayakan penciptaan suasana yang ceria dan ramah (bersahabat), tanpa kehilangan jati diri (termasuk pegangan pengajaran dan pemahaman iman). Dalam rangka menyukseskan Tahun Menuju Gereja yang Ceria dan Ramah, dengan ini kami kirimkan kerangka acuan pelaksanaan program di Jemaat, Resort, Wilayah, dan Sinode GKPI. Kerangka Acuan ini telah disetujui oleh Sidang Majelis Sinode-VIII, Senin-Selasa, 9-10 Oktober 2023 di Pematang Siantar. Kerangka Acuan program ini memuat, keterangan Logo Tahun Menuju Gereja yang Ceria dan Ramah, latar belakang, tema, tujuan, sasaran, bentuk program, pelaksanaan, pendanaan, dan evaluasi. Pimpinan Sinode
3 berharap Kerangka Acuan ini menjadi Kerangka Acuan Program di semua aras pelayanan GKPI Untuk mengawali pelaksanaan Tahun Menuju Gereja yang Ceria dan Ramah, Pimpinan Sinode telah melakukan „launching‟ (peluncuran) tahun Renstra GKPI 2024 pada Sabtu, 14 Oktober 2023 bertepatan dengan Penutupan Sinode Am Kerja Ke-XXIII GKPI di GKPI Center. Karena itu kami mengajak seluruh pelayan dan warga jemaat GKPI agar kiranya bersama-sama mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Tahun Menuju Gereja yang Ceria dan Ramah - 2024 ini untuk kemajuan GKPI dan Kemuliaan Nama Tuhan. Demikian hal ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih. Teriring salam dan doa kami, PIMPINAN SINODE GKPI, B i s h o p, Sekretaris Jenderal Pdt. Abdul Hutauruk, M.Th Pdt. Dr. Humala Lumbantobing, M.Th Tembusan: 1. Kepala Departemen GKPI 2. Kepala Biro GKPI 3. Arsip
4 Pendahuluan GKPI pada tahun ini genap berusia 60 tahun. Usia yang cukup dewasa dan matang. Untuk itu sudah sepatutnya GKPI menjadi gereja yang ceria dan ramah. Ramah dalam bertindak, ramah dalam berkata-kata, dan ramah dalam melayani warga jemaat dan sekitarnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi arti kata “ceria” adalah: bersih, suci, murni, berseri-seri (tentang air muka), bersinar, dan cerah. Kata “ramah” diberi arti: baik hati, menarik budi bahasanya, manis tutur kata serta sikapnya, suka bergaul, dan menyenangkan dalam pergaulan. Apabila kita gabungkan arti ceria dan ramah: bersih, berseri-seri (wajah yang senyum), manis tutur kata dan sikapnya sehingga menyenangkan. Dengan demikian “Menuju Gereja yang Ceria dan Ramah” adalah gereja yang lingkungannya bersih, murni ajarannya, manis tutur kata para warga, dan pelayannya, ramah lingkungan gerejanya sehingga menyenangkan untuk hadir di dalam gerejanya. Rencana Strategis (Renstra) GKPI menetapkan sebagai tema tahun 2024 adalah “Menuju Gereja yang Ceria dan Ramah.” Tema ini muncul dilatarbelakangi oleh tantangan yang dihadapi oleh gereja-gereja Arus Utama (Mainstream) dengan munculnya gerakan dan persekutuan-persekutuan Karismatik yang a.l., ditandai oleh suasana ceria dan ramah kepada semua pengunjung. Gereja-gereja arus utama terjebak dalam sikap dan kondisi mapan, dan rutin. Pada tahun 2024 diharapkan konsisten melaksanakan berbagai model tata KERANGKA ACUAN PROGRAM RENSTRA GKPI TAHUN 2024: “MENUJU GEREJA YANG CERIA DAN RAMAH”
5 ibadah GKPI yang ada sekarang, perlu semakin mengupayakan penciptaan suasana yang ceria dan ramah (bersahabat), tanpa kehilangan jati diri (termasuk pegangan pengajaran dan pemahaman iman). Kerangka Acuan Renstra ini memperhatikan Keputusan Sidang Majelis Sinode (SMS) – VIII, 9-10 Oktober 2023 di Pematang Siantar dan dikuatkan oleh Keputusan Sinode Am Kerja (SAK) – XXIII GKPI 2023, 10-14 Oktober 2023 di GKPI Center dengan pembentukan Tim Kerja Penyusunan Term of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Program Renstra “Menuju Gereja yang Ceria dan Ramah”. Pelayanan yang ceria dan ramah agar setiap pelayan maupun warga jemaat menerima kasih Kristus dengan penuh sukacita. Menuju gereja yang ceria dan ramah ini dapat dicapai dengan beberapa hal, antara lain: 1. Penatalayanan perlu di inovasi 2. Penatalayanan yang mengedepankan dialog antara pelayan dan warga jemaat. Dialog yang dimaksud di sini adalah pelayan memiliki keramahtamahan terhadap jemaat. 3. Penyampaian Firman perlu inovasi agar tidak monoton, tanpa harus meninggalkan ciri khas atau dogma GKPI 4. Pelatihan dan pembinaan para pelayan agar memiliki jiwa enterpreneurship. “Menuju Gereja yang Ceria dan Ramah” di dasarkan pada Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus: “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra, dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4:32)
6 Firman ini mengingatkan kita bahwa keramahan (hospitality) adalah ciri khas utama dari orang beriman. Keramahan menyambut jemaat dan orang lain adalah perwujudan dari keceriaan, kegembiraan, dan kebahagiaan. Keramahan menyambut orang lain meneladani Kristus yang menyambut orang-orang berdosa. Penyambutan itulah merupakan sikap mengampuni. Menyambut orang lain dengan ramah adalah suatu bagian utama dalam pengampunan. Sebagaimana Allah di dalam Yesus Kristus telah mengampuni kita, maka hendaknya kita juga mengampuni orang lain yang akan melahirkan keramahan dan keceriaan. Pelaksanaan Program Dengan pemahaman tersebut di atas, Renstra GKPI membuat garis besar program tahun 2024, memuat 6 bagian besar program dan 1 program tambahan untuk perayaan 60 tahun GKPI, sbb.: 1. Program Penataan manajemen Ibadah a. Mengusahakan kebaktian/ibadah minggu antara jam 8 s/d 10. Karena apabila kebaktian atau ibadah dimulai jam 11 maka waktu ini adalah waktu yang rentan untuk mengantuk. b. Penyampaian Firman atau khotbah dengan bahasa yang sederhana dan yang sesuai dengan daerah di mana GKPI berada. c. Pengelolaan SDM dengan baik, misalnya: pelayan khotbah, liturgis, pemandu kidung/nyanyian, pemusik, dll. Untuk ini masing-masing gereja perlu mengadakan pelatihan dan pembinaan untuk pengembangan SDM pelayan.
7 2. Membangun Model-model kebaktian yang kontekstual dan menarik yang dapat menjangkau segmen anak-anak, remaja dan pemuda, serta lansia. a. Tata Ibadah Sekolah Minggu, Remaja, dan Pemuda b. Buku Nyanyian Sekolah Minggu GKPI c. Pembekalan Guru-guru Sekolah Minggu 3. Ketersediaan alat-alat musik di masing-masing jemaat. Memakai alat musik yang dapat dijangkau oleh jemaat, antara lain: gitar, kecapi, harmonika, atau sesuai dengan kemampuan jemaat. 4. Membangun komunikasi dengan Kantor Sinode, antar jemaat dalam satu wilayah, antara majelis dengan jemaat. Untuk ini para Koordinator Wilayah menetapkan program pertemuan antara Pimpinan Sinode dengan para pelayannya. 5. Program pembangunan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana gereja: a. Ketersediaan sarana dan prasarana bagi setiap kategorial, misalnya: ruang Sekolah Minggu dan perlengkapan pendukung lainnya. b. Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung lingkungan gereja yang bersih, asri, dan sehat. Misalnya: toilet, tong sampah, lahan parkir, dll. c. Ramah terhadap Lansia dan difabel 6. Membuat program seminar ceria dan ramah dalam kegiatan: a. Pembekalan Guru-guru Sekolah Minggu yang diadakan oleh Resort, Jemaat Khusus, dan Wilayah b. Mengadakan lomba penataan taman atau lingkungan gereja c. Pembekalan PHJ, Penatua, dan Majelis dilaksanakan di tingkat Jemaat Khusus/ Resort, dan Wilayah
8 d. Pembekalan Pendeta atau istri pendeta ditingkat Sinode 7. Program perayaan khusus (hari-hari raya gereja, hari ulang tahun GKPI) misalnya dengan membuat program Perayaan HUT ke-60 GKPI yang disertai dengan aksi sosial kepada anggota jemaat yang sakit, penyaluran beasiswa kepada anak anggota jemaat yang kurang mampu, penyaluran bantuan dan peralatan kepada anggota jemaat yang difabel atau yang berkebutuhan khusus, bedah rumah, donor darah, dll. Untuk pelaksanaan program utama tersebut (tanpa mengabaikan program lainnya sesuai kebutuhan Jemaat dan Resort), maka Pimpinan Sinode mengajak semua pelayan dan warga Jemaat, mulai dari tingkat Sinode, Wilayah, Resort, dan Jemaat supaya melaksanakan program renstra ini dengan baik. Untuk lebih terinci, pelaksanaan Renstra GKPI 2024 diuraikan sbb.: 1. Tema : MENUJU GEREJA YANG CERIA DAN RAMAH Sub Tema : Mensyukuri Usia 60 Tahun, GKPI Berkomitmen Menjadi Gereja Yang Ceria dan Ramah 2. Tujuan: a. Agar seluruh pelayan semakin dekat dan peka terhadap keadaan jemaat GKPI. b. Meningkatkan kehadiran warga jemaat dalam mengikuti kegiatan-kegiatan gerejawi. 3. Hasil Yang Diharapkan: a. Para pelayan semakin menunjukkan keramahan (Hospitality). b. Gereja dan lingkungannya semakin nyaman, menarik, dan ramah.
9 c. Jemaat semakin rajin mengikuti kegiatan-kegiatan gereja. d. Setiap jemaat memiliki kepedulian terhadap sesamanya. 4. Peserta/Kelompok Sasaran: Pelayan dan warga di semua aras GKPI. 5. Metode Pelaksanaan: a. Mengirim Kerangka Acuan program Renstra 2024 ke Resort dan Jemaat Khusus. b. Mensosialisasikan program c. Melaksanakan pelatihan-pelatihan tentang gereja yang ceria dan ramah terhadap para pelayan GKPI. d. Melaksanakan program tersebut ditingkat Jemaat/Resort/Wilayah/Sinode. e. Mengevaluasi pelaksanaan program menuju gereja yang ceria dan ramah. e.1. Evaluasi ditingkat jemaat dilakukan oleh Majelis Jemaat; Evaluasi ditingkat Resort dilakukan oleh Majelis Resort; Evaluasi ditingkat Sinode dilakukan oleh Majelis Sinode. e.2. Laporan Evaluasi ditingkat Resort dan Jemaat Khusus dilaporkan kepada Korwil masing-masing untuk selanjutnya diteruskan ke Pimpinan Sinode GKPI f. Pimpinan Sinode memberi penghargaan (reward) kepada masing-masing Resort dan Jemaat Khusus atas keberhasilan pelaksanaan program memelihara dan memedulikan jemaatjemaat. 6. Penyelenggara Kegiatan: a. Di tingkat Sinode penyelenggara kegiatan adalah Pimpinan Sinode dan Jajarannya serta BKS Sinode.
10 b. Di tingkat Wilayah penyelenggara kegiatan adalah Korwil dan BKS Wilayah. c. Di tingkat Resort penyelenggara kegiatan adalah Majelis Resort dengan mengangkat kepanitiaan. d. Di tingkat Jemaat penyelenggara kegiatan adalah Majelis Jemaat dengan mengangkat kepanitiaan. 7. Program Besar Yang Akan Dilakukan Oleh GKPI di Semua Aras: Sinode Am Kerja (SAK) Ke-XXIII GKPI yang berlangsung tanggal 10 – 14 Oktober 2023 di GKPI Center, menetapkan beberapa program yang akan dilaksanakan oleh GKPI secara Nasional, antara lain: a. Pertemuan Raya Perempuan GKPI yang akan dilaksanakan pada bulan Mei 2024. b. Jambore Nasional Sekolah Minggu GKPI yang akan dilaksanakan pada bulan Juni 2024. c. Youth Camp (Kemah Pemuda dan Remaja) GKPI yang dirangkai dengan Perayaan HUT Ke-60 GKPI yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2024. 8. Waktu dan Tempat: a. November 2023, Panduan/Acuan Program dikirim ke Korwil, Resort dan Jemaat Khusus. b. November - Desember 2023 sosialisasi program. c. Januari – November 2024 pelaksanaan program d. November – Desember 2024, evaluasi program dan pemberian penghargaan. 9. Pendanaan: a. Pelaksanaan Program “MENUJU GEREJA YANG CERIA DAN RAMAH” di Kantor Sinode dibiayai oleh Kantor Sinode. b. Pelaksanaan Program “MENUJU GEREJA YANG CERIA DAN RAMAH” di Wilayah dibiayai oleh Wilayah.
11 c. Pelaksanaan Program “MENUJU GEREJA YANG CERIA DAN RAMAH” di Resort dan Jemaat Khusus dibiayai oleh Resort dan Jemaat Khusus itu sendiri. d. Pelaksanaan Program “MENUJU GEREJA YANG CERIA DAN RAMAH” di Jemaat dibiayai oleh Jemaat itu sendiri. e. Pendanaan untuk pelaksanaan program renstra tersebut supaya dimasukkan dalam RAPB-2024 masing-masing aras. Penutup Demikianlah kerangka acuan pelaksanaan program Renstra GKPI 2024 ini disampaikan, kiranya melalui pelaksanaan program tersebut kehidupan berjemaat di GKPI semakin ceria, ramah, dan menyenangkan bagi jemaat untuk kemuliaan nama TUHAN. Pematangsiantar, Oktober 2023 PIMPINAN SINODE GKPI, B i s h o p, Sekretaris Jenderal Pdt. Abdul Hutauruk, M.Th Pdt. Dr. Humala Lumbantobing, M.Th
12 LOGO TAHUN RENSTRA GKPI-2024 MENUJU GEREJA YANG CERIA DAN RAMAH Keterangan Logo Secara Umum: Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi arti kata “ceria” adalah: bersih, suci, murni, berseri-seri (tentang air muka), bersinar, dan cerah. Kata “ramah” diberi arti: baik hati, menarik budi bahasanya, manis tutur kata serta sikapnya, suka bergaul, dan menyenangkan dalam pergaulan. Apabila kita gabungkan arti ceria dan ramah: bersih, berseri-seri (wajah yang senyum), manis tutur kata dan sikapnya sehingga menyenangkan. Dengan demikian “Menuju Gereja yang Ceria dan Ramah” adalah gereja yang lingkungannya bersih, murni ajarannya, manis tutur kata para warga, dan pelayannya, ramah lingkungan gerejanya sehingga menyenangkan untuk hadir di dalam gerejanya. 1. Gereja yang Ceria dan Ramah ini di dasarkan pada Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus: “Tetapi hendaklah
13 kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4: 32) 2. Logo “Gereja yang Ceria dan Ramah” terdiri dari berbagai warna yang cerah dan berwarna-warni. 3. Warna-warni ini menunjukkan keceriaan dalam arti: bersih, suci, murni, bersinar, cerah dan mulia. 4. Warna-warni ini juga menjelaskan GKPI adalah gereja yang terbuka atau gereja yang inklusif: tidak membedakan warna kulit, ras, dan golongan. GKPI terbuka bagi siapa saja dan dimana saja tetapi tidak menghilangkan ciri khasnya. Keterangan Logo Secara Khusus: 1. 3 (tiga) orang yang berdiri sambil mengangkat tangan. Ini menggambarkan persekutuan yang berdasarkan kepada Matius 18: 20: “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” 2. 3 (tiga)orang yang terdiri dari 3 warna adalah: a. Warna Orange: Warna sekunder hasil dari penggabungan warna merah dan warna kuning. Orange membawa kesan kreatif, bahagia, kebebasan dan kepercayaan diri. Warna orange ini dipilih dengan harapan kreativitas seluruh aras pelayanan GKPI sehingga dapat membawa kebahagiaan bagi kehidupan jemaat. b. Warna Kuning: Secara psikologis adalah mampu merangsang aktivitas otak dan mental, serta memiliki aura kehangatan, optimisme, dan semangat. Warna ini dipilih, untuk membangkitkan kehangatan, semangat, keceriaan dalam diri setiap pelayan dan warga GKPI. Dan diharapkan dimanapun GKPI berada dapat membawa kehangatan, optimisme, dan semangat, baik di dalam jemaat maupun terhadap masyarakat sekitarnya. c. Warna Biru Langit: warna pengharapan akan bumi baru dan langit yang baru seperti yang digambarkan oleh Wahyu 21:1: “Lalu aku melihat langit yang baru dan
14 bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.” 3. Lambang birama: Sebagai gambaran bahwa GKPI adalah gereja yang ceria dan ramah kepada setiap orang. Karena Simbol birama (simfoni) perbedaan alat musik sebuah orkestra melahirkan keindahan. Artinya, GKPI yang terbuka terhadap siapa saja adalah keindahan persekutuan di GKPI. 4. Pita Emas menggambarkan kemuliaan. Artinya seluruh pelayanan, program-program, penyembahan dan persembahan seluruh aras pelayanan GKPI dari tingkat jemaat, Resort, wilayah, dan sinode hanya untuk kemuliaan Tuhan Yesus.
Kantor Sinode GKPI Jl. Kapt. M. H. Sitorus No. 13 Pematangsiantar, SUMUT