The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Sejarah Peminatan Kelas X IPS

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gilanghasbi1007, 2022-05-15 05:05:41

LKPD Sumber Sejarah

Sejarah Peminatan Kelas X IPS

Keywords: Sejarah,Sumber sejarah

Lembar Kerja SEJARAH
Peserta Didik PEMINATAN

SUMBER SEJARAH

KELAS X IPS
SMA/MA

Gilang Hasbi
Asshidiqi

Sumber Sejarah i

Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................. i
Peta Konsep ...........................................................................ii
Sumber Sejarah ...................................................................... 1

Pengertian Sumber Sejarah........................................................................ 1
Klasifikasi Sumber Sejarah......................................................................... 2
Manfaat dan Fungsi Sumber Sejarah......................................................... 8

Uji Kompetensi .................................................................... 10
Daftar Pustaka ..................................................................... 14

i

Sumber Sejarah ii

Peta Konsep

Sumber Sejarah Pengertian

Klasifikasi

Manfaat dan
Fungsi

ii

Sumber Sejarah 1

Sumber Sejarah

A. Pengertian Sumber Sejarah

Ketika seorang sejarawan hendak menuliskan kisah masa lampau,
usaha pertama adalah mencari atau menemukan jejak-jejak (traces) yang
ditinggalkan. Istilah “jejak-jejak”, ini diperkenalkan oleh pemikir Perancis,
Langlois dan Seignobos. Jejak adalah tanda bukti (evidences) dari
serangkaian peristiwa. Jadi, harus dicari hubungan antara jejak yang
ditinggalkan dengan event (peristiwa) (Renier, 1997: 101). Jejak-jejak masa
lampau itu dikenal dengan sebutan sumber sejarah (historical sources).
Sehingga sumber sejarah adalah kumpulan hasil kebudayaan baik bersifat
fisik (artefak), lisan, maupun audio-visual untuk membuktikan suatu
peristiwa sejarah. Dalam penulisan sejarah, sumber sejarah merupakan hal
penting untuk merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah. Langkah awal
dalam sebuah penulisan sejarah adalah mengumpulkan sumber sejarah
atau dalam ilmu sejarah dikenal dengan istilah heuristik. Sumber sejarah
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sumber sejarah berdasarkan sifat dan
sumber sejarah berdasarkan bentuk. Sumber sejarah berdasarkan sifatnya
yaitu sumber primer dan sumber sekunder, sedangkan berdasarkan sejarah
berdasarkan bentuk yaitu, sumber tertulis, lisan, dan audio-visual.

Sumber Sejarah ialah bahan-bahan yang dapat dipakai
mengumpulkan informasi subjek. Usaha memilih subjek dan
mengumpulkan informasi mengenai subjek itu menjadi tugas sejarawan.
Kegiatan ini dalam ilmu sejarah disebut heuristik. Imajinasi sangat penting

1

Sumber Sejarah 2

dalam menghadirkan kembali masa lalu di tengah kehidupan kita dalam
bentuk cerita sejarah. Tanpa imajinasi, masa lalu yang dilukiskan tidak
akan menjadi “hidup” hal ini terkait dengan pengertian sejarah sebagai
kisah tentang masa lalu. Memang masa lalu dari perspektif peristiwa hanya
terjadi satu kali dan tidak akan pernah terulang kembali dalam waktu,
tempat, dan pelaku yang sama. Tetapi, sejarah dalam arti sebagai kisah
mungkin saja berulang. Artinya, alur atau jalannya peristiwa tampak sama
antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dalam waktu yang berbeda.

B. Klasifikasi Sumber Sejarah

Ada berbagai klasifikasi sumber sejarah. Yang pertama, sumber-
sumber sejarah dapat dibagi atas tiga golongan besar, yaitu sumber tertulis,
sumber lisan, dan sumber benda (artefak), (Gottschalk, 1975: 35-36;
Kuntowijoyo, 1995: 94-96). Selain berdasarkan bentuknya, sumber sejarah
juga dapat digolongkan berdasarkan sifatnya; 1) sumber primer dan 2)
sumber sekunder.

1. Sumber Berdasarkan Sifatnya
a. Sumber Primer
Sumber primer (primary sources) adalah bila sumber
atau penulis sumber menyaksikan, mendengar sendiri
(eye witness atau ear-witness), atau mengalami sendiri (the actor)
peristiwa yang dituliskan dalam sumber tersebut. Sumber
primer adalah sumber yang belum diolah, atau belum

2

Sumber Sejarah 3

“diganggu“ isinya (Abdullah, 1984: 7). Sumber primer dapat
dibagi dua pula (Garraghan, 1946: 106-108), yaitu:
a) Strictly primary sources (sumber primer yang kuat) Yang
tergolong sumber ini adalah sumber yang berasal dari para
pelaku peristiwa yang bersangkutan atau saksi mata
(eyewitness) yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut.
Contoh: 1) Mantan Presiden Soeharto adalah sumber primer
(lisan) yang kuat untuk kasus Supersemar. 2) Kolonel Latief
Hendraningrat (lisan) adalah sumber primer kuat untuk
peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 karena ia sebagai
komandan PETA-lah yang mengerek bendera merah putih
pada peristriwa tersebut.
b) Less-strictly primary sources atau contemporary primary sources
(sumber primer yang kurang kuat atau sumber primer
kontemporer). Sumber jenis ini dapat disebut pula sebagai
sumber sezaman. Sumber ini berasal dari zaman terjadinya
suatu peristiwa tetapi tidak memiliki hubungan langsung
dengan peristiwa tersebut. Contoh: 1) Pengawal Mantan
Presiden Soekarno, yang hadir di luar Istana Bogor saat
penyerahan 26 Supersemar tersebut, tergolong sumber
primer (lisan) yang kurang kuat. 2) Naskah Carita
Parahyangan, yang ditulis pada tahun 1580, adalah sumber
primer yang kuat untuk peristiwa runtuhnya Kerajaan Sunda
pada tahun 1579, namun merupakan sumber primer yang

3

Sumber Sejarah 4

kurang kuat untuk menjelaskan masa pemerintahan Sri
Baduga Maharaja yang pemerintahannya berakhir seabad
sebelumnya.
b. Sumber Sekunder

Sumber sekunder adalah bila sumber atau penulis
sumber hanya mendengar peristiwa itu dari orang lain.
Dalam hal ini, harus dibedakan antara sumber sekunder
dengan sumber kontemporer (sumber sezaman). Untuk
mudahnya, dapat dikatakan bahwa dalam sumber sekunder,
sumber tidak hidup sezaman. Sumber sekunder adalah
sumber yang telah diolah lebih dahulu. Misalnya: buku-buku,
artikel-artikel hasil kajian tentang suatu peristiwa, orang yang
pernah mendengar suatu peristiwa dari orang lain yang
menjadi pelaku sejarah. Namun ada juga buku yang “hasil
tulisan bukan pelaku” bisa digolongkan ke dalam sumber
primer, misalnya: Otobiografi Bung Karno yang ditulis oleh
Cindy Adams karena Bung Karno tak pernah membantah
isinya. Habis Gelap Terbitlah Terang, yang meru pakan
terjemahan dari kumpulan surat-surat R.A. Kartini, baik yang
diterjemahkan Armijn Pane maupun Soelastin Soetrisno,
dapat dianggap sumber primer. Ada juga buku yang dapat
dianggap primer dilihat dari satu sisi namun dianggap
sumber sekunder dilihat dari sisi lain. Misalnya buku Di
Bawah Bendera Revolusi karya Bung Karno, dianggap sumber
primer tentang pendapat atau pandangan Bung Karno (jadi

4

Sumber Sejarah 5

sebagai berita “pemikiran Bung Karno”), namun untuk hal-
hal yang lain yang dikisahkan Bung Karno, bersifat sekunder
(Abdullah, 1984: 7). Penelitian sebaiknya dimulai dari
sumber sekunder karena dari sumber-sumber inilah hal-hal
awal yang perlu diketahui bisa didapatkan. Dari sumber
sekunder ini sejarawan dapat membuat rencana penelitian
dan anggapan sementara (hipotesis) bisa dirumuskan
(Abdullah, 1984: 6).
Berdasarkan sifat sumber tersebut di atas, sebagai sumber
sejarah sumber primer mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada
sumber sekunder. Dan memang karya sejarah yang banyak memakai
sumber primer dinilai lebih tinggi daripada karya sejarah yang
berdasarkan sumber sekunder. Namun, sebuah sumber primer, nilai
kebenaran yang terkandung di dalamnya bergantung pula kepada
kredibilitas dari sumber.
2. Sumber Berdasarkan Bentuknya
a. Sumber Tertulis

Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang diperoleh
melalui peninggalan-peninggalan tertulis. Sumber sejarah yang
tertulis dapat dibagi atas dua, yakni: sumber yang sengaja dan
tidak disengaja dibuat untuk kepentingan sejarah. Sumber
yang sengaja dibuat untuk kepentingan sejarah dapat berupa :
otobiografi, biografi, buku peringatan, notulen, (rapat,
konferensi, perjanjian), foto atau dokumenter. Sumber yang
tidak sengaja dibuat untuk kepentingan sejarah, misalnya: surat

5

Sumber Sejarah 6

kabar, majalah, berita-berita pemerintah (Lembaran Negara),
dokumen arsip, dan bahasa yang pernah dipakai pada masa
lampau. Pembuatan sumber- sumber itu terutama bertujuan
untuk memenuhi kepentingan orang atau kelompok tertentu
pada masa itu, sehingga jarang himpunan informasinya
lengkap. Bahkan sering juga diabaikan, terutama dalam hal
pemeliharaan. Contoh-contoh sumber tertulis: prasasti, silsilah
(raja-raja, para bupati), piagam, dokumen, babad, kronik,
biografi, buku harian, memoir, jurnal, surat kabar, surat,
laporan, notulen rapat, dan sebagainya.
b. Sumber Lisan

Sumber lisan adalah sumber sejarah yang diperoleh
melalui wawancara atau penuturan lisan terhadap pelaku dan
saksi sejarah atau orang-orang yang pernah hidup pada masa
yang sedang diteliti. Wawancara dalam penelitian lisan dapat
dilakukan dengan seorang tokoh maupun sekelompok tokoh.
Dengan penggunaan sumber lisan dalam penelitian sejarah kita
dapat merasakan suasana emosi si pelaku sejarah, sehingga
dapat membangkitkan suasana kelampauan bagi si peneliti.
Namun penggunaan sumber lisan harus tetap ditunjang
dengan keberadaan sumber tertulis. Sumber lisan dapat dibagi
atas dua golongan. Yang pertama, yaitu kesaksian lisan yang
disampaikan oleh pelaku yang terlibat langsung dalam
peristiwa yang dikisahkan. Sumber yang disebut “sejarah lisan”

6

Sumber Sejarah 7

(oral history) ini merupakan kisah tentang pengalaman yang
disampaikan secara lisan. Biasanya kesaksian lisan ini direkam
dengan alat perekam dan biasanya ditranskripsi ke atas kertas
(Abdullah, 1984: 9). Contoh: Gus Dur bercerita tentang
bagaimana jabatannya sebagai Presiden RI harus berakhir
dalam waktu relatif singkat. Sejarah lisan begini hanya
mungkin dipakai untuk meneliti peristiwa yang belum lama
berlangsung, ketika para pelaku masih hidup. Jenis sumber
lisan yang kedua adalah tradisi lisan (oral tradition) seperti
dongeng, mitos, legenda, cerita rakyat (folklore), atau kenangan
kolektif. Sumber jenis ini lebih mungkin dipakai untuk
meneliti hal-hal yang bersifat tradisi, seperti asal-usul sebuah
desa. Tradisi lisan sangat bercorak simbolik. Menurut Jan
Vansina, tradisi lisan adalah “mirage of reality” (bayangan
kenyataan), sehingga untuk menangkap kenyataan di belakang
“bayangan” itu diperlukan latihan dan kemampuan teori
khusus (Abdullah, 1984: 9).
c. Sumber Benda

Sumber benda adalah sumber sejarah yang diperoleh
dari peninggalan benda-benda kebudayaan. Bila pada dua
sumber sejarah sebelumnya kita dengan mudah mengetahui
keterangan atau informasi terkait dengan suatu kejadian, maka
pada sumber jenis ini tidak demikian sepenuhnya. Bahkan
kerap kali hanyalah benda utuh tanpa ada keterangan apapun

7

Sumber Sejarah 8

pada benda itu. Jika ditemukan keterangan, maka umumnya
isinya sangat singkat bila dibandingkaan dengan sumber lisan
dan sumber tulisan. Contoh-contoh sumber benda: 1) Sumber
yang bersifat monumental: piramida, candi, mesjid, gereja,
makam, patung, lukisan, pakaian perang, 2) Sumber yang
bersifat ornamental: relief, gambar-gambar dalam perkamen,
dalam buku, ragam hias dalam berbagai benda 3) Sumber
grafis: peta, sketsa topografis, masterplan kota, tabel statistik,
sidik jari, dsb. 4) Sumber fotografis: potret, mikrofilm,
mikroprint, film (layar lebar), 5) Sumber fonografis: rekaman
suara sumber.

C. Manfaat dan Fungsi Sumber Sejarah

1. Menjaga Tradisi Penulisan
Salah satu manfaat dan fungsi dari adanya sumber sejarah

yaitu untuk menjaga tradisi penulisan, karena tradisi penulisan
tersebut merupakan suatu elemen pinting dalam sejarah
manusia.
2. Sadar Arsip

Arsip adalah suatu rekaman kegiatan maupun peristiwa
tertentu yang dikemas dalam berbagai bentuk, seperti tulisan,
rekaman suara, dan lain sebagainya. Arsip mempunyai peran
penting dalam keberadaanya, hal tersebut karena arsip
merupakan suatu sumber utama di dalam penulisan suatu
sejarah. Arsip juga dapat mempermudah para sejarawan dalam

8

Sumber Sejarah 9

menulis suatu peristiwa sejarah secara jauh lebih objektif
terutama sejarah yang berkaitan dengan suatu negara dan
perusahaan.
3. Peka Terhadap Sumber Sejarah

Manfat dan fungsi sumber sejarah terakhir adalah membuat
seseorang menjadi lebih peka bahwa suautu saat pasti ia akan
membutuhkan suatu sumber sejarah tertentu di dalam
hidupnya.

9

Sumber Sejarah 10

Uji Kompetensi

Jawablah soal-soal berikut dengan benar!

1. Apa itu sumber sejarah yang bersifat primer?
a. Berkaitan langsung dengan peristiwa yang diceritakan
b. Sumber sejarah yang penting
c. Sumber sejarah yang tertulis
d. Sumber sejarah yang diambil dari buku
e. Sumber yang hanya berupa kesaksian langsung

2. Berikut yang bukan merupakan sumber tertulis sejarah adalah ...
a. Prasasti
b. Batu nisan
c. Piagam
d. Surat Kabar
e. Kitab

3. Sumber sejarah yang kurang diakui dan diragukan karena
kelemahannya adalah …

a. Sumber benda

b. Sumber tertulis

c. Sumbe lisan

d. Sumber primer

e. Sumber sekunder

4. Berikut yang termasuk dalam sumber sekunder adalah ...

10

Sumber Sejarah 11

a. Naskah perjanjian
b. Arsip
c. Surat kabar sezaman
d. Surat kabar tidak sezaman
e. Prasasti
5. Seorang sejarawan sedang meneliti sebuah peristiwa sosial di masa lalu
tentang terjadinya penyerobotan lahan petani oleh para pengusaha
berdasarkan dokumen-dokumen Badan Pertanahan Nasional,
dokumen pengadilan, dan koran hasil liputan jurnalis yang
menyaksikan peristiwa penyerobotan tersebut. Dokumen-dokumen
tersebut dapat dimasukkan ke dalam sumber ….
a. Sumber benda
b. Sumber tersier
c. Sumber sekunder
d. Sumber primer
e. Sumber lisan
6. Rekaman Pemimpin Nazi Adolf Hitler
memberikan pidato di Essen, Jerman
di Pabrik Krupp 3 tahun sebelum
Perang Dunia II. Rekaman tersebut
termasuk sumber ... berdasarkan
bentuknya dan ... berdasarkan sifatnya

a. Lisan, srimer

b. Benda, sekunder

11

Sumber Sejarah 12

c. Lisan, sekunder

d. Benda, primer

e. Lisan, tersier

7. Apa yang membedakan sumber primer dengan sumber sekunder?
a. Bentuk sumber
b. Keakuratan sumber
c. Fungsi sumber sejarah
d. Kedudukan sumber
e. Klafisikasi sumber

8. Seorang sejarawan harus mengutamakan penggunaan sumber primer
dalam penelitiannya, karena ...
a. Sumber sekunder sebagian besar berbentuk lisan
b. Keakuratannya lebih baik dibandingkan sumber sekunder
c. Sumber sekunder lebih sulit dipahami
d. Mudah didapatkan dibanding sumber sekunder

9. Berdasarkan bentuknya maka prasasti dan kitab termasuk jenis sumber
sejarah ...
a. Sumber sekunder
b. Sumber tertulis
c. Sumber lisan
d. Sumber benda
e. Sumber tersier

10. Kesaksian seorang mantan mahasiswa yang turut menduduki gedung
DPR RI pada kejadian Mei 1998 adalah sumber ...

12

Sumber Sejarah 13

a. Sumber sekunder
b. Sumber tertulis
c. Sumber lisan
d. Sumber benda
e. Sumber tersier

13

Sumber Sejarah 14

Daftar Pustaka

PERMENDIKBUD Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2016 Tentang
pedoman Penulisan Peristiwa Sejarah

Herlina, Nina. 2020. Metode Sejarah Edisi Revisi 2020. Satya Historika:
Bandung.

Yuliani. 2020. Modul Pembelajaran Sejarah SMA. Kelebihan Dan
Kekurangan Berbagai Bentuk/Jenis Sumber Sejarah (Artefak, Fosil,
Tekstual, Nontekstual, Kebendaan, Visual, Audiovisual, Tradisi Lisan).
Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.

Heryanti. Pengantar Ilmu Sejarah. Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang.

Wasino & Hartatik, E, S. 2018. Metode Penelitian Sejarah: dari Riset
hingga Penulisan. Magnum Pustaka Utama: Yogyakarta.

14


Click to View FlipBook Version