PENGELOLAAN SUMBER
DAYA MANUSIA GURU
Oleh Dr. Suparman, A.Ks, S.Pd.I, M.Si
BPSDM PROVINSI RIAU
1
Dr. Suparman, A.Ks, S.Pd.I, M.Si
Widyaiswara Ahli Madya
Alamat Jl. Todak Gang Todak II No. 5 Pekanbaru
HP. 08127561888
BPSDM Provinsi Riau
….merujuk sebagai pendidik
profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik.
Secara umum dalam Bahasa Indonesia
Bahwa Guru adalah…
Menurut UU no. 14 Tahun
2005 “ Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.”
Sumber daya manusia (SDM) Human Resources
adalah salah satu yang sangat & Human Capital
penting bahkan tidak dapat
dilepaskan dari sebuah organisasi,
baik institusi maupun perusahaan.
SDM juga merupakan kunci yang
menentukan perkembangan
perusahaan. Pada hakikatnya, SDM
berupa manusia yang dipekerjakan
di sebuah organisasi sebagai
penggerak, pemikir dan perencana
untuk mencapai tujuan organisasi
itu.
Secara garis besar,
pengertian Sumber Daya
Manusia adalah individu yang
bekerja sebagai penggerak suatu
organisasi, baik institusi maupun
perusahaan dan berfungsi sebagai
aset yang harus dilatih dan
dikembangkan kemampuannya.
Manajemen Sumber Daya
Manusia adalah suatu proses
menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai,
buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang
aktivitas organisasi atau
perusahaan demi mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
8
Pengembangan SDM Pendidikan
adalah proses penggunaan sumber
daya manusia yang kompeten,
mulai dari rekrutmen, seleksi,
pengangkatan, pengembangan,
sampai dengan penghargaan, serta
kegiatan-kegiatan terkait lainnya
untuk mencapai tujuan
lembaga pendidikan.
Bagaimana Respon Kita? Di Era Digital
1 2 3
Pengembangan Kolaborasi dan Model Mengidentifikasi
Kapasitas dalam pembelajaran baru kebutuhan dan kondisi
dengan Digital Skills
penggunaan dan memanfaatkan peserta Training
Pembelajaran teknologi terbaru – Generasi Milenial
DARING (Dalam harus Learning by (masa kini) dengan
Jaringan/Online) doing! inovasi pembelajaran.
10
KOMPETENSI GURU
11
Bentuk dan JalurPengembangan Kompetensi • Pelatihan teknis • Workshop atau
Klasikal manajerial lokakarya
• Pelatihan isu • Sarasehan
• Kursus
nasional • Penataran
• Pelatihan teknis • Bimbingan teknis
• Pelatihan • Sosialisasi
• Jalur lain yg
fungsional
• Pelatihan sosial memenuhi
kultural ketentuan
• Seminar atau
konferensi
Pendidikan • Penugasan
• Magang/sit-in/praktik kerja
Pelatihan • Benchmarking/study visit
• Coaching
• Mentoring
• e-Learning
• Belajar mandiri
Non-Klasikal • Team building
• Jalur lain yang memenuhi ketentuan
12
PENDEKATAN PELATIHAN
Klasikal
E-Learning
MOOC
Blanded Learning
13
1. Merosotnya model klasikal Pembelajaran on line Magang menjadi
dan kolaboratif pilihan yang semakin
Pembelajaran kelas
dengan Instruktur berkembang pesat penting
semakin menurun
14
2. Perkembangan pembelajaran di tempat kerja
15
3. Variasi Metode sesuai umur
BABY • Hapalan • E learning
BOOMERS
• Belajar • Video, • Mobile based
ekstensive podcast learning
• Ceramah • Bahan • Eksploratif • MILLENEALS
tayang
• GEN X • Gamification
• Workshop
• Role play • Buku dan • Wiki, blogs,
manual
• Reusable web 2.0
learning object
16
17
STANDAR PELAKSANAAN PELATIHAN
Pola Pelatihan Alat Pelatihan
Instruktur Tempat Pelatihan
Peserta Penilaian Peserta & Instruktur
Bahan Pelatihan Penyelenggara
PETA KUALIFIKASI & KOMPETENSI PEGAWAI ASN
TIDAK KOMPETEN KOMPETEN
KUALIFIKASI TIDAK KOMPETEN KOMPETEN &
SESUAI NAMUN KUALIFIKASI SESUAI
KUALIFIKASI SESUAI
DIPERTAHANKAN
DIKLAT KOMPETENSI
KUALIFIKASI TIDAK KOMPETEN & KOMPETEN NAMUN
TIDAK SESUAI KUALIFIKASI TIDAK SESUAI KUALIFIKASI TIDAK SESUAI
PENSIUN DINI DIKLAT/MUTASI
20
PROFESIONALISME SDM GURU
`
PERMASALAHAN
Jumlah, kualitas distribusi dan KONDISI PENYEBAB Perencanaan Kebutuhan
komposisi Guru belum Guru; Penerapan
sesuai beban kerja dan
kebutuhan riil organisasi Kompetensi belum sepenuhnya digunakan manajemen kinerja reward
sebagai dasar pengadaan, penempatan & punishment belum
pengembangan guru konsisten
AKIBATNYA : KINERJA DAN DISIPLIN DINILAI RENDAH
PENATAAN SDM GURU
Bangkom dan Permasalahan dalam Organisasi
Tidak diberikan M Belum
kesempatan A terdokumentasikan
S
Terbatasnya A dengan baik
anggaran L
A Pengetahuan ttg
Pemanfaata H pengembangan
n alumni
kompetensi
Rendahnya Kompetensi Guru
Rendahnya Motivasi untuk Berkembang Diri Guru
Persebaran Guru Yang Tidak Merata
Rendahnya Kesadaran & Semangat untuk Sharing
Pengetahuan & Pengalaman
Mutasi
22
DIMANA POSISI ANDA ?
High Skill Low Motivation High Skill High Motivation
1. Memiliki kompetensi WORKHORSE Click to edit titleSTAR 1. Selalu memperbaikidiri
2. Sering mengeluh 2. Berinisiatif
3. Merasa lebih berhak 4 TIPE K
3. Suka membagi pengetahuan
style
1. Berkinerja buruk • 1. Ingin belajar
2. Antusias
2. Tidak bersemangat 3. Berpikiran terbuka
3. Kurang bersyukur •
DEADWOOD TRAINEE
Low Skill Low Motivation Low Skill High Motivation
23
6 INTELLIGENCE
TECHNOLOGICAL INTELLIGENCE GENERATIVE INTELLIGENCE
Memanfaatkan, mengikuti dan Menangkap kesempatan atau peluang
menggunakan teknologi di dunia riil
CONTEXTUAL INTELLIGENCE EXPLORATIVE TRANSFORMATIONAL
INTELLIGENCE
Harus dilatih dalam menghadapi
kehidupan riil Mengeksplorasi beragan kesempatan
& melakukan transformasi
SOCIAL & EMOTIONAL INTELLIGENCE MORAL INTELLIGENCE
Merespon / menghadapi orang sekitar dengan Bekerja dan menggunakan nilai-nilai
beragam prilaku yang berlaku secara universal
“Lantas mereka ’cemburu’ pada orang-orang yang sukses dalam hidup. Padahal perbedaannya
hanya satu : apakah Anda memilih jalan hidup sebagai passenger atau sebagai driver.” (Rhenald
Kasali, Guru Besar Universitas Indonesia)
24
STRATEGI BELAJAR VISUAL
Gunakan gambar, peta grafik. Visualisasikan materi dalam benak
Pahami materi lewat bacaan dan gambar. Beri warna & gambar pada catatan
STRATEGI BELAJAR AUDITORI
Dengar baik-baik. Terangkan secara lisan suatu pelajaran pada teman. Gunakan
nada-nada lagu untuk mengingat informasi
STRATEGI BELAJAR KINESTETIK
Libatkan sebanyak mungkin anggota tubuh. Perbanyak latihan soal. Tuliskan point-
point pentingnya
STRATEGI BELAJAR OTAK KIRI
Pelajari dulu prinsip dasar. Lihat keterkaitan antar prinsip. Pelajari bahan secara
berurutan. Tandai bagian yang tidak dimengerti lalu lanjutkan.
STRATEGI BELAJAR OTAK KANAN
Cari gambaran global dulu. Buat peta pemikiran. Bagi waktu belajar menjadi sesi
singkat. Buat daftar hal yang harus dipelajari
STRATEGI BELAJAR BERKELOMPOK
Pilih teman belajar yang cocok. Saling membandingkan catatan. Tanya jalan
pengerjaan, bukan sekedar jawaban. Rutinkan belajar bersama.
STRATEGI BELAJAR MANDIRI
Perbanyakm literatir & latihan soal. Piliohtempat belajar yang tenang. Setelah
memahami materi coba diskusi dengan orang lain.
25
GAYA BELAJAR
GENERASI
GENERAS TRADISIONALIST
I
1925 - 1945 BABY BOOMERS
1946 - 1964 “X“
1965 - 1980
1981 - 2000 Y : MILLENIALS
“Z“
> 2000
27
PARADIGM SHIFT
from Diklat to Pengembangan Kompetensi
• Dari orientasi ke dalam (kebutuhan institusi) kepada
kebutuhan nasional
• Dari konvensional (klasikal) ke blended atau full e-learning
• Pemanfaatan berbagai sumber belajar : WI, praktisi, akademisi
• Variasi bentuk Pengembangan Kompetensi :
Pelatihan klasikal dan nonklasikal
28
PENGEMBANGAN GURU MENGHADAPI era INDUSTRIAL 4.0
MiXED system
Variasi MATERI • Pemanfaatan kelas dan IT
• Knowledge & Skill : e-learning
• E-reference : modul, paparan, • Pendalman Knowledge :
e-book dll Klasikal
LEARNING SYSTEM•• Attitude : klasikal
• Film/Video: terstruktur dan Evaluasi : e-evaluation &
tidak terstruktur klasikal
• Case analysis TERPADU SECARA
• Pelibatan tenaga pengajar
PERAN INSTANSI PENGELOLAANNASIONAL
internal, praktisi dan expert
• Sinergi antar Sekolah
Penyiapan Kompetensi • Adopsi Konsep Corporate
Teknis
University
• Self Learning, Program • Terdokumentasi secara
pelatihan teknis klasikal &
nonklasikal nasional
29
Kahoot.go.it
30
0812 7561 888 Suparman Parman Suparmansi Suparman 70
31