The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by 70suparman, 2023-09-15 03:41:23

Modul 1 Transformasi Digital & Inovasi Dalam Membangun Personal Branding

Bahan Bacaan Peserta

45 BAB IV MEMBANGUN PERSONAL BRANDING Di era digital saat ini, membangun personal branding juga dapat Anda lakukan dengan memanfaatkan sosial media.Tetapi terdapat halhal yang harus diperhatikan saat membangun personal branding. Berikut ini cara-cara membangun personal branding diri sendiri. A. Kenali Diri Sendiri Ketika ingin membangun personal branding, Anda harus mengetahui passion Anda. Sehingga personal branding akan ditonjolkan pada passion yang Anda miliki. Tonjolkan keunggulan, kemampuan, dan pengalaman pada personal branding Anda. Anda bisa menemukan apa poin unik pada diri Anda sendiri yang menjadi pembeda dari kebanyakan orang. Sehingga Anda akan meninggalkan kesan yang mendalam pada orang lain. Cara membangun personal branding selanjutnya adalah melakukan research atau penelitian. Anda dapat melihat personal branding yang telah sukses dibangun oleh orang lain. Anda dapat mempelajari bagaimana ia membangun personal brandingnya, bagaimana cara menonjolkan diri mereka, kebiasaannya, dan lain sebagainya. Dengan melakukan research, Anda akan mendapatkan gambaran bagaimana membangun personal branding yang baik. Tapi, bukan dengan meniru personal branding yang Anda lihat sebagai contoh. Setelah mengikuti pembelajaran, peserta diharapkan mampu memahami cara membangun personal branding


46 Mengenali diri sendiri adalah langkah kunci dalam membangun personal branding yang kuat. Personal branding adalah cara orang melihat dan mengenal Anda, dan memahami siapa Anda sebagai individu adalah dasar yang penting untuk menciptakan citra dan reputasi yang Anda inginkan. Berikut adalah beberapa langkah dalam mengenali diri sendiri dalam konteks membangun personal branding: 1. Refleksi Diri: Mulailah dengan introspeksi dan refleksi diri. Cobalah untuk memahami nilai-nilai, minat, keahlian, dan tujuan Anda dalam hidup. Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan seperti: Apa yang paling Anda sukai? Di mana Anda berbakat? Apa yang Anda anggap penting dalam pekerjaan dan kehidupan Anda? 2. Identifikasi Nilai dan Prinsip: Tentukan nilai-nilai dan prinsip yang Anda anut. Nilai-nilai ini akan membantu Anda memahami apa yang penting bagi Anda dalam berinteraksi dengan orang lain dan dalam pengambilan keputusan Anda. Pertimbangkan apakah nilai-nilai Anda berkaitan dengan integritas, kerja keras, kolaborasi, atau hal lain yang dapat menjadi landasan personal branding Anda. 3. Identifikasi Keahlian dan Bakat: Kenali keahlian dan bakat Anda yang unik. Keahlian dan bakat ini dapat menjadi ciri khas Anda yang membedakan Anda dari orang lain. Pertimbangkan apa yang membuat Anda unik dan bagaimana Anda dapat mengintegrasikan keahlian dan bakat tersebut dalam personal branding Anda. 4. Tentukan Tujuan dan Visi:


47 Tentukan tujuan Anda dalam membangun personal branding. Apa yang ingin Anda capai? Bagaimana Anda ingin dikenal oleh orang lain? Pertimbangkan visi jangka panjang Anda untuk diri sendiri dan bagaimana personal branding dapat membantu Anda mencapainya. 5. Lakukan Penilaian Diri Terhadap Diri Anda: Minta masukan dari teman, keluarga, atau rekan kerja Anda tentang bagaimana mereka melihat Anda. Ini dapat memberikan wawasan tambahan tentang citra Anda. Evaluasi kekuatan dan kelemahan Anda secara objektif. Pertimbangkan cara untuk memanfaatkan kekuatan Anda dan mengatasi kelemahan Anda. 6. Tentukan Target Audiens: Pahami siapa target audiens Anda. Siapa yang ingin Anda pengaruhi atau berinteraksi dengan melalui personal branding Anda? Pertimbangkan kebutuhan, preferensi, dan ekspektasi target audiens Anda. 7. Buat Pernyataan Personal Branding: Gunakan pemahaman Anda tentang diri sendiri, nilai, tujuan, keahlian, dan target audiens untuk merumuskan pernyataan personal branding yang kuat. Perluas pernyataan tersebut dengan mencakup pesan kunci yang ingin Anda sampaikan kepada dunia. 8. Tindakan Konsisten: Sekarang, lakukan tindakan konsisten yang mencerminkan personal branding yang Anda tentukan. Ini mencakup cara Anda


48 berkomunikasi, berpakaian, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain. Pastikan bahwa tindakan Anda sejalan dengan pesan yang ingin Anda sampaikan tentang diri Anda. 9. Evaluasi dan Penyesuaian: Selalu evaluasi dan perbarui personal branding Anda sesuai dengan perubahan dalam diri Anda, tujuan, atau kebutuhan target audiens. Terbuka terhadap umpan balik dan kritik konstruktif untuk terus memperbaiki personal branding Anda. Mengenali diri sendiri adalah proses berkelanjutan dan penting dalam membangun personal branding yang autentik dan kuat. Ketika Anda memiliki pemahaman yang dalam tentang siapa Anda dan apa yang Anda tawarkan, Anda dapat membangun citra yang meyakinkan dan relevan dalam dunia profesional dan pribadi Anda. B. Menentukan Tujuan Setelah mengetahui apa passion Anda, selanjutnya yang harus diketahui adalah tujuan dalam personal branding yang dibuat. Tentukan cita-cita atau goal Anda di masa depan. Dengan membangun personal branding ini Anda ingin menjadi seperti apa dan dilihat seperti apa. Anda harus menentukannya terlebih dahulu. Menentukan tujuan adalah langkah krusial dalam membangun personal branding yang kuat. Seperti apa diri kamu ingin dikenal? Sebagai apa diri kamu ingin dikenal? Kepribadian seperti apa yang kamu ingin tampilkan? Dalam lingkungan apa kamu ingin dikenal; dunia profesional atau lingkungan sehari-hari? Pertanyaan-pertanyaan demikian haruslah dapat kamu jawab jika kamu ingin membangun personal branding yang solid. Dengan


49 mengetahui detil tentang bagaimana kamu ingin membangun citra, kamu akan dapat lebih baik menentukan keputusan yang akan diambil ke depannya.Saat membangun personal branding sudah seharusnya dilakukan dengan jujur tanpa di lebih-lebihkan. Anda harus jujur berdasarkan kondisi, dan kemampuan Anda dalam membangun personal branding. Jangan memaksa personal branding Anda menjadi tinggi dan meniru orang lain. Menentukan tujuan personal branding adalah langkah penting dalam membangun citra dan reputasi pribadi yang kuat. Tujuan personal branding akan membimbing Anda dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai visi Anda. Berikut adalah beberapa langkah untuk menentukan tujuan personal branding: 1. Refleksi Pribadi: Pertama-tama, luangkan waktu untuk merenungkan diri Anda. Pertimbangkan nilai-nilai, minat, passion, dan keterampilan Anda. Apa yang membuat Anda unik? Apa yang ingin Anda capai dalam karier dan kehidupan Anda? Apa yang Anda ingin dikenal oleh orang lain? 2. Definisikan Target Audiens: Siapa yang ingin Anda memengaruhi atau mencapai melalui personal branding Anda? Apakah itu calon klien, rekan kerja, atasan, atau masyarakat umum? Mengetahui audiens Anda akan membantu Anda menyusun pesan dan tindakan yang tepat. 3. Tentukan Pesan Utama: Identifikasi pesan utama yang ingin Anda sampaikan melalui personal branding Anda. Apakah Anda ingin dikenal sebagai ahli dalam bidang tertentu, sebagai pemimpin yang inspiratif, atau sebagai kreator konten yang informatif? Pesan ini harus mencerminkan nilai-nilai dan tujuan Anda.


50 4. Rencanakan Tindakan Konsisten: Setelah Anda memiliki tujuan dan pesan utama, rencanakan tindakan yang konsisten dengan citra yang ingin Anda bangun. Ini mungkin melibatkan peningkatan keterampilan, membangun kehadiran online, berpartisipasi dalam kegiatan yang relevan, atau berkomunikasi secara efektif dengan audiens Anda. 5. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan: Terus pantau kemajuan Anda terhadap tujuan personal branding Anda. Ambil waktu secara berkala untuk mengevaluasi apakah Anda mencapai tujuan Anda. Jika perlu, lakukan penyesuaian dan perbaikan. 6. Bangun Reputasi Positif: Selalu berusaha untuk membangun reputasi yang positif. Ini melibatkan integritas, kejujuran, dan konsistensi dalam semua tindakan dan komunikasi Anda. 7. Mengukur Keberhasilan: Tentukan metrik yang jelas untuk mengukur keberhasilan personal branding Anda. Apakah itu jumlah pengikut media sosial, tingkat konversi dalam bisnis Anda, atau sejumlah penghargaan atau pengakuan yang Anda terima. 8. Adaptasi terhadap Perubahan: Lingkungan dan tujuan Anda mungkin berubah seiring waktu. Oleh karena itu, bersiaplah untuk menyesuaikan tujuan personal branding Anda sesuai dengan perubahan yang muncul. 9. Konsultasikan dengan Ahli: Jika Anda merasa bingung atau butuh bimbingan lebih lanjut, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang ahli personal branding atau seorang mentor yang berpengalaman. Ingatlah bahwa personal branding adalah perjalanan yang berkelanjutan, dan Anda mungkin perlu mengadaptasi dan mengubah tujuan Anda seiring berjalannya waktu. Yang terpenting


51 adalah bahwa personal branding Anda mencerminkan siapa Anda dan mencapai tujuan yang Anda tetapkan untuk diri sendiri. C. Membangun Jejaring atau Koneksi Dalam bahasa Indonesia, networking biasanya disebut sebagai berjejaring atau memperluas jaringan. Dilansir dari Columbia University, networking adalah proses membangun suatu koneksi dan hubungan dengan orang lain. Hubungan inilah yang bisa memberimu masukan atau bantuan dalam bentuk lainnya untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan karier. Lebih spesifik lagi, Investopedia menyebutkan bahwa berjejaring adalah kegiatan bertukar informasi dan ide yang melibatkan orang-orang dengan profesi, latar belakang, dan minat yang sama. Para profesional biasanya melakukan networking untuk mendapatkan kenalan baru, menemukan peluang karier, serta mengetahui berita terbaru di industri mereka dan dunia kerja secara keseluruhan. Dari definisi di atas, kamu mungkin sudah bisa membayangkan bahwa berjejaring dapat membawa manfaat untukmu. Namun, untuk lebih jelasnya, berikut adalah kumpulan manfaat networking yang bisa kamu pelajari. 1. Saling Membantu Satu Sama lain Salah satu manfaat yang sering kali dilupakan oleh orang dari networking dalam dunia kerja adalah dapat saling membantu satu sama lain. Saat membangun hubungan baik dengan rekan kerja di kantormu, ada kemungkinan besar kamu akan saling membantu satu sama lain ke depannya. Sebagai contoh, kamu membutuhkan rekomendasi positif dari rekan kerjamu dan begitu sebaliknya saat sedang mencari kerja. Tidak hanya


52 itu, networking di luar kantor juga dapat membantumu dalam menunjang karier ke depannya. Saat mendatangi eventevent, pasti kamu akan menemui banyak orang. Dari situ, kamu bisa membangun hubungan dan bertanya-tanya terkait karier ataupun hal-hal lainnya. Tidak menutup kemungkinan dari pertemuan tersebut, kalian akan saling membutuhkan di kemudian hari, entah dalam mencari kerja atau membangun proyek bersama. 2. Bertukar Ide Setiap orang memiliki idenya masing-masing. Dari networking, kamu dapat bertukar ide dengan orang yang kamu ajak bicara. Dilansir dari Career Addict, hal ini dapat membantumu dalam meraih karier impianmu ke depannya. Sebab, ada banyak sekali hal yang perlu kamu ketahui di luar sana. Ilmu dan pengetahuan bisa kamu dapatkan dari networking, tidak hanya dari kursus online ataupun internet. Dari obrolanmu dengan orang-orang yang dikenal, bisa juga muncul ide segar yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan olehmu. 3. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Manfaat networking lainnya dalam dunia kerja adalah mampu menumbuhkan rasa percaya diri dalam dirimu. Melansir dari Forbes, semakin efektif networking yang kamu bangun, maka semakin kuat rasa percaya diri yang muncul dari waktu ke waktu. Hal ini tentu akan membantumu saat presentasi kerja, interview, ataupun hal-hal lainnya yang berkaitan dengan komunikasi. 4. Membuka Peluang Baru Dari sekian banyak orang yang kamu kenal, tentu ada peluang baru yang bisa kamu dapatkan dalam kariermu. Sebagai


53 contoh, ada seseorang yang tertarik dengan keahlianmu sehingga kamu ditawarkan untuk membuka peluang baru dengan mereka, misalnya membangun startup atau bisnis lainnya. Ini merupakan salah satu manfaat yang luar biasa dari networking dalam dunia kerja. Kamu tidak akan pernah tahu kapan peluang baru akan muncul kalau tidak berasal dari networking yang telah dibangun. 5. Memberikan Hal Positif Mungkin, saat bekerja kamu pernah merasa jenuh atau bahkan sudah tidak kuat lagi. Nah, dari network yang telah dibangun, kamu dapat melakukan sharing kepada mereka terkait apa yang dirasakan saat ini. Tanpa ragu, mereka tentu akan memberikan nasihat-nasihat yang membuatmu mendapatkan hal-hal positif dalam dunia kerja. Oleh karena itu, penting untuk menjaga networking sampai jangka panjang supaya dapat menunjang karier profesionalmu. 6. Mendapatkan Promosi Jabatan Networking tentu tidak hanya dengan yang ada di luar kantor, melainkan di dalam kantor. Kamu dapat menjaga jejaring yang baik dengan atasan dan orang-orang di sekitarmu. Atasan atau manajermu tentu akan menilai dirimu dari networking yang telah kamu bangun di dalam ruang lingkup kantor. Ia bisa menilai dari sikap dan kemampuanmu dalam bekerja. Jika kamu berhasil menunjukkannya dengan baik, tidak menutup kemungkinan kamu bisa dipromosikan dalam suatu jabatan. 7. Membantu Dalam Berpendapat Manfaat lainnya dari networking adalah kamu dengan mudah dapat berbagi pendapat kepada orang lain. Semakin


54 sering kamu membangun networking, maka skill komunikasimu akan meningkat dari waktu ke waktu. Dengan begitu, kamu dapat berbagi pendapat kepada orang-orang di sekitarmu serta menciptakan sesuatu yang positif. 8. Mendapatkan Masukan Untuk Masalah Karier Setiap orang pasti memiliki tantangan tersendiri untuk mengembangkan kariernya. Tentunya, kamu bisa temukan banyak sumber yang bisa membantumu mengatasi hambatan tersebut. Bisa dari buku, podcast, artikel, dan lain sebagainya. Namun, ada beberapa jawaban yang tak bisa kamu dapatkan di sana dan hanya bisa kamu temui ketika bertanya langsung pada mereka yang lebih berpengalaman. Selain memberi masukan, mereka juga bisa langsung memberikanmu bantuan lain seperti menghubungkanmu pada kenalannya yang sekiranya lebih paham permasalahan yang kamu hadapi. Itulah mengapa networking adalah faktor yang cukup vital dalam kemajuan karier seseorang. 9. Membantumu Menemukan Seorang Mentor Seorang mentor memiliki peran yang sangat penting, lho, untuk membantumu berkembang secara profesional dan personal. Sayangnya, tidak semua orang dapat memiliki mentor dengan mudah. Sebagian orang memilih untuk ikut program mentoring berbayar, sebagian yang lain terlalu ragu untuk meminta seseorang menjadi mentornya. Nah, apabila memiliki networking yang luas, kamu bisa lebih mudah menemukan orang yang tepat untuk menjadi mentormu. Selain itu, kamu juga tidak akan terlalu sungkan untuk meminta mereka


55 menjadi mentor karena sebelumnya sudah ada percakapan atau perkenalan yang terjalin. Cara Membangun Networking Berikut adalah langkah-langkah penting dalam membangun jejaring yang harus dilakukan dalam membangun personal branding, antara lain : 1. Tentukan Tujuan Networking Beda tujuan, beda juga proses yang akan kamu tempuh nantinya saat membangun koneksi. Jadi, tentukan terlebih dahulu tujuan untuk setiap kegiatan networking-mu. Apakah untuk belajar, mencari peluang baru, atau berkolaborasi? Bagian ini juga sangat penting agar kamu bisa menyusun langkah selanjutnya dengan lebih jelas. 2. Siapkan Elevator Pitch Yang Menarik Elevator pitch adalah perkenalan singkat tentang dirimu. Meski terlihat mudah, perkenalan ternyata sangat menentukan first impression orang lain terhadapmu. Hindari perkenalan yang terlalu panjang dan bertele-tele, tetapi kamu harus tetap bisa menonjolkan keunikanmu supaya mereka tertarik untuk membangun jejaring denganmu. 3. Hubungi Koneksi Terdekatmu Sebelum mencari koneksi di lingkaran yang lebih jauh, kamu bisa melihat kembali koneksi yang saat ini kamu punya karena networking adalah kegiatan yang bisa kamu mulai dari lingkungan sekitar. Mulai dari teman, rekan kerja di kantor sebelumnya, atasan, bahkan anggota


56 keluarga. Setelah itu, kamu bisa ajak mereka mengobrol dan mendiskusikan career goal ke depan. Siapa tahu, mereka bisa membantumu menjangkau network yang lebih luas. 4. Bergabung Pada Komunitas Lokal dan Nasional Lakukanlah riset untuk membuat daftar komunitas mana saja yang sesuai dengan minat atau tujuan kariermu. Kamu bisa menemukannya di berbagai media sosial. Setelah itu, kamu bisa bergabung dengan komunitas tersebut dan bangun koneksi lebih jauh dengan para anggotanya. Mulai dari ikut berdiskusi hingga hadir pada event-event tertentu. 5. Gunakan Media Sosial Untuk Memperluas Networking Tak hanya LinkedIn, sebenarnya kamu bisa gunakan media sosial lainnya untuk berjejaring. Namun, kamu perlu sesuaikan juga dengan karakteristik mereka dan tujuan networking kamu. Kamu bisa kirim pesan singkat dan to the point nyatakan tujuanmu menghubungi mereka. Intinya, harus selalu menjaga kesopanan dan saling menghargai satu sama lain. Demikian pembahasan mengenai networking. Pada dasarnya, networking adalah salah satu cara yang bisa kita tempuh untuk mencapai career goal tertentu. Apakah kamu sudah siap membangun networking seluas-luasnya? Jika belum, tak perlu khawatir. Kamu bisa pelajari lebih lanjut tips-tips berjejaring lainnya yang sudah Glints siapkan untuk kamu. Bagi pemula, kamu pasti menemukan banyak tantangan ketika mencoba membangun network. Nah, dengan mempelajarinya,


57 kamu bisa persiapkan diri dan tentukan strategi terbaik untuk perluas koneksimu. (Adieb. M; 2022). D. Membangun Brand Melalui Media Sosial Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Sosial media dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar yaitu : 1. Social Networks, media sosial untuk bersosialisasi dan berinteraksi ( Facebook, myspace, hi5, Linked in, bebo, dan seterusnya) 2. Discuss, media sosial yang memfasilitasi sekelompok orang untuk melakukan obrolan dan diskusi (google talk, yahoo! M, skype, phorum, dan seterusnya) 3. Share, media sosial yang memfasilitasi kita untuk saling berbagi file, video, music, (youtube, slideshare, feedback, flickr, crowdstorm, dan seterusnya) 4. Publish, (wordpredss, wikipedia, blog, wikia, digg, dan seterusnya) 5. . Social game, media sosial berupa game yang dapat dilakukan atau dimainkan bersama-sama (koongregate, doof, pogo, cafe.com, dan seterusnya) 6. MMO (kartrider, warcraft, neopets, conan, dan seterusnya) 7. Virtual worlds (habbo, imvu, starday, dan seterusnya) 8. Livecast (y! Live, blog tv, justin tv, listream tv, livecastr, dan seterusnya) 9. Livestream (socializr, froendsfreed, socialthings!, dan seterusnya)


58 10. Micro blog (twitter, plurk, pownce, twirxr, plazes, tweetpeek, dan seterusnya) Sosial media meghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan ruang maupun waktu, dengan media sosial ini manusia dimungkinkan untuk berkomunikasi satu sama lain dimanapun mereka bereda dan kapanpun, tidak peduli seberapa jauh jarak mereka, dan ttidak peduli siang atau pun malam. Sosial media memiliki dampak besar pada kehidupan kita saat ini. Seseorang yang asalnya “kecil” bisa seketika menjadi besar dengan Media sosial, begitupun sebaliknya orang “besar” dalam sedetik bisa menjadi “kecil” dengan Media sosial. Apabila kita dapat memnfaatkan media sosial, banyak sekali manfaat yang kita dapat, sebagai media pemasaran, dagang, mencari koneksi, memperluas pertemanan, dll. Tapi apabila kita yang dimanfaatkan oleh Media sosial baik secara langsung ataupun tidak langsung, tidak sedikit pula kerugian yang akan di dapat seperti kecanduan, sulit bergaul di dunia nyata, autis, dll). Orang yang pintar dapat memanfaatkan media sosial ini untuk mempermudah hidupnya, memudahkan dia belajar, mencari kerja, mengirim tugas, mencari informasi, berbelanja, dll. Media sosial menambahkan kamus baru dalam pembendaharaan kita yakni selain mengenal dunia nyata kita juga sekarang mengenal “dunia maya”. Dunia bebas tanpa batasan yang berisi orang-orang dari dunia nyata. Setiap orang bisa jadi apapun dan siapapun di dunia maya. Seseorang bisa menjadi sangat berbeda kehidupannya antara didunia nyata dengan dunia maya, hal ini terlihat terutama dalam jejaring sosial. (Rustian. RS; 2012).


59 Di era digital seperti sekarang ini, personal branding menjadi hal yang begitu lumrah dilakukan. Meski personal branding sudah ada sejak era-era sebelumnya, namun di era digital inilah tahapan personal branding menjadi hal yang begitu umum dilakukan, khususnya melalui internet. Berdasarkan laporan Wearesocial (Ramadhan, GNFI, 2018), pengguna internet dunia saat ini telah mencapai 4,021 miliar orang. Masih dalam laporan yang sama, dapat diketahui bahwa di Indonesia sendiri jumlah pengguna internet mencapai 132 juta orang. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 50% penduduk Indonesia telah mengakses internet. Fuady (2002) menyatakan kemajuan teknologi komunikasi meniadakan sekat dan jarak yang membatasi individu satu dan lainnya. Internet merupakan salah satu bentuk media baru yang menawarkan beragam platform yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan keinginan penggunanya. Media sosial, sebagai salah satu bentuk media baru (new media) menjelma sebagai ruang yang diterjemahkan secara bebas oleh penggunanya. Seperti dinyatakan oleh Flew (2002) bahwa media baru memunculkan virtual reality. Realitas virtual ini merupakan fenomena yang sering muncul karena new media memungkinkan penggunanya untuk menggunakan ruang seluas-luasnya, memperluas jaringan seluas-luasnya, dan menunjukkan identitas yang lain dengan yang dimiliki pengguna tersebut di dunia nyata. Meski bukan tidak mungkin juga, bahwa identitas diri pengguna di dunia maya merupakan representasi dari identitas aslinya di dunia nyata. Begitu banyak kegunaan media sosial sebagai bagian dari new media. Namun sayangnya, belum semua pengguna, khususnya pengguna di Indonesia, memanfaatkan media sosial mereka untuk


60 hal positif secara maksimal. Padahal, akun media sosial dapat digunakan sebagai media pembentukan personal branding yang efektif dengan karakter daya jangkaunya yang luas Seperti dikatakan sebelumnya, personal branding saat ini dapat dibangun melalui sosial media. Anda dapat memanfaatkan sosial media dengan baik untuk membangun personal branding. Dalam mebangun personal branding saat ini Anda dapat memanfaatkan website maupun sosial media. Anda dapat memanfaatkan website sebagai media untuk membangun personal branding. Dengan membangun website, Anda akan lebih leluasa dalam menciptakan personal branding yang sudah Anda susun terlebih dahulu. Selanjutnya membangun personal branding di sosial media saat ini sangat efektif. Ada beberapa tips yang perlu dilakukan, antara lain: 1. Menggunakan nama yang sama di setiap sosial media Ada baiknya Anda menggunakan nama asli dan sama di semua sosial media yang dimiliki. Selain nama asli, gunakan juga foto profil asli tidak menggunakan foto orang lain. Ini dilakukan karena saat ini banyak orang yang akan melihat sosial media seseorang sebelum memutuskan apakan posisi yang ditawarkan tepat atau tidak tepat. Hal ini juga akan memudahkan seseorang dalam menemukan Anda di sosial media. 2. Memperbaharui profil secara berkala Tips selanjutnya yang dapat diikuti adalah memperbaharui foto profil sosial Anda secara berkala. Jangan Anda selalu memasang profil yang sama selama beberapa tahun. Anda juga perlu melakukan pembaharuan pada deskripsi dan biografi di


61 sosial media. Hal ini akan membantu orang lain mengetahui tahapan informasi mengenai diri Anda. 3. Membuat konten yang bermanfaat Selanjutnya Anda dapat membuat konten-konten yang bermanfaat yang sesuai dengan passion. Dengan memberikan konten yang bermanfaat bagi audiens, nantinya akan tercipta branding yang kuat dari audiens yang Anda miliki. Ini juga menjadi nilai penting saat orang lain melihat sosial media Anda. 4. Meminta rekomendasi dari orang sekitar Anda juga dapat meminta rekomendasi untuk diri Anda dari orang sekitar, seperti rekan kerja, teman, atasan di kantor, dan lainnya. Dengan rekomendasi yang diberikan oleh orang lain pada diri Anda, dipercayai akan meningkatkan personal branding yang Anda bangun. 5. Menciptakan koneksi Jangan lupa untuk menciptakan koneksi yang luas di sosial media untuk memperkuat personal branding Anda. Anda dapat tetap engaged pada audiens di sosial media, bisa melalui kolom komentar, DM, dan lainnya. Dengan Anda menciptakan koneksi yang luas di sosial media, nantinya Anda dapat mendapatkan berbagai peluang yang diberikan oleh koneksi dari sosial media. (Octavillia. D; 2022) Cara membangun Personal Branding dalam Great Nusa menyampaikan ada 7 cara membangun personal branding dengan tepat. Bagaimana cara membangun personal branding? Pertanyaan ini semakin sering muncul terutama di kelompok usia produktif yang sedang menapaki karir. Baik mereka yang bekerja di perusahaan atau perkantoran konvensional, tech-


62 based, hingga freelancing sekalipun, personal branding memang penting dimiliki guna meningkatkan tujuan karir yang dimiliki. Pada dasarnya, kamu perlu melakukan upaya secara internal maupun eksternal untuk membangun personal branding. Upaya internal berarti upaya untuk membangun kualitas personal yang ingin ditampilkan, sedangkan upaya eksternal berarti upaya untuk mempromosikan atau memperkenalkan kualitas personal tersebut kepada audiens. Lantas, apa saja cara membangun personal branding yang perlu dilakukan, baik secara internal maupun eksternal? 1. Menetapkan Citra Yang Ingin Dikenali Personal branding dan pencitraan sepintas terlihat sama. Namun, keduanya tentu hal yang sama sekali berbeda. Personal branding dapat didefinisikan sebagai gambaran dari keunikan diri kamu yang dapat berasal dari pencapaian atau prestasi, passion, kelebihan, bahkan tujuan hidup. Personal branding cenderung menunjukkan dan didukung oleh karakter asli seseorang, sehingga citra tersebut akan menempel dalam kurun waktu yang lama. Sementara itu, pencitraan merupakan gambaran dari karakter yang sengaja ingin ditampilkan dengan memanipulasi karakter asli. Oleh karena kesan yang ditunjukkan tidak benar-benar berasal dari dalam dirinya sendiri, maka pencitraan relatif tidak berumur panjang. Mulailah dengan menetapkan citra seperti apa yang kamu ingin orang lain lihat dari sosok dirimu. Pastikan bahwa impresi tersebut tidak bersifat pura-pura yang hanya akan berujung pada pencitraan dan justru menenggelamkan nama dan karirmu di kemudian hari.


63 2. Kenali Apa Yang Menjadi Keunikan Diri Cara membangun citra diriini berkaitan dengan poin sebelumnya. Untuk memutuskan citra seperti apa yang ingin ditampilkan, kamu harus mengenali apa yang menjadi keunikan diri sendiri. Beberapa orang yang mengetahui apa yang menjadi bakat, kelebihan, atau keunikan dirinya termasuk orang yang cukup beruntung. Namun, memiliki kemampuan tersebut hanyalah modal awal yang dapat mempermudah langkah selanjutnya. Apabila kamu tidak mengasah modal awal tersebut, maka hal tersebut pun tak akan lantas menjadi personal branding seperti yang kamu harapkan. Sebaliknya, jangan berkecil hati jika kamu termasuk orang yang merasa tidak memiliki kemampuan khusus. Kamu bisa memperkaya informasi mengenai profesi apa yang paling banyak dibutuhkan dan nyaman untuk dilakukan. Tentukan apa yang ingin kamu capai, lalu mulailah membekali diri dengan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan. 3. Asah Keterampilan Masih berkaitan dengan dua poin sebelumnya, mengasah keterampilan adalah elemen penting lainnya dalam membangun citra diri. Maksimalkan potensi dalam dirimu dengan melakukan berbagai aktivitas yang mendukung. Kamu dapat mengikuti pelatihan formal maupun online courses yang banyak tersedia. Pilihlah sesuai bidang yang ingin ditekuni dan menjadi branding kamu nantinya. Tak lupa, setelah mengikuti pelatihan, terapkan wawasan yang kamu miliki ke dalam bentuk tindakan. Misal, kamu ingin menjadi seorang online marketer yang andal. Mengikuti teori yang disampaikan di ruang


64 latihan saja tentu tidak akan dapat mengukur sejauh mana kesiapan kamu untuk dapat dilihat sebagai seorang online marketer sesungguhnya. Kamu dapat mencoba dengan membuka toko online sendiri. Namun jika modal yang diperlukan terlalu besar, maka kamu bisa bergabung dengan pihak lain. Cobalah untuk melamar sebagai online marketer di sebuah usaha atau bisnis. Solusi lainnya yang tak kalah menarik, kamu bisa coba mengikuti program magang atau internship yang banyak ditawarkan. 4. Tentukan Target Audiens Menentukan target audiens akan sangat membantu kamu untuk menentukan selanjutnya. Seperti misal, kamu telah bekerja di perusahaan X sebagai seorang content editor selama tiga tahun. kamu kemudian ingin pindah ke perusahaan Y yang lebih besar sebagai senior content editor dan mengembangkan karir di sana. Begitu telah mematok Y sebagai target audiens, maka kamu pun harus mencari informasi lebih dalam mengenai perusahaan Y. Content editor seperti apa yang mereka cari? Apakah dengan pengalaman kamu selama tiga tahun di X sudah cukup dengan yang dibutuhkan Y? Mengenali karakter Y dan diri sendiri merupakan salah satu bekal kamu untuk menguatkan bargaining power. Perkecil gap antara kamu dengan Y untuk memperkecil pula kemungkinan mereka menolak kamu. 5. Tampilkan Lebih Banyak Portofolio Action speaks louder words. Implementasikan keterampilan kamu dengan lebih banyak portofolio. Misal, kamu seorang copywriter atau content writer di sebuah perusahaan.


65 Hasil kerja kamu pun hanya akan dilihat orang-orang yang berada di dalam lingkungan kerja tersebut. Apabila ingin berpindah ke perusahaan lain misalnya, kamu akan cenderung memerlukan lebih banyak effort untuk menjelaskan kualitas yang dimiliki. Hal ini tentu akan berbeda jika kamu mempunyai portofolio yang dapat diakses oleh publik. Dengan juga menulis di blog atau website sendiri misalnya, kamu memberi kesempatan orang di luar kantor untuk mengetahui keterampilan yang kamu miliki. Dalam kata lain, kamu semakin mengukuhkan branding diri sendiri sebagai seorang copywriter maupun content writer. Nantinya, jika ada klien atau saat kamu mendaftar bekerja di perusahan lain dengan posisi serupa, portofolio tersebut akan menjadi senjata yang ampuh untuk memperluas peluang kerja sam 6. Perluas Networking Cara membangun personal branding berikutnya adalah melalui networking. Lewat jejaring pertemanan atau rekanan yang luas, kamu pun akan membuka lebih banyak kesempatan untuk berkembang. Kamu tak perlu terpaku hanya ingin berkumpul dengan satu kelompok tertentu saja. Saat bermaksud memperluas networking, kamu juga bisa menambah relasi dari kelompok lain yang memiliki background berbeda. Pasalnya melalui networking, kamu bisa mendapat lebih banyak teman atau rekan untuk berdiskusi atau bekerja. Kamu pun akan memperoleh lebih banyak wawasan dari berbagai sudut pandang yang mungkin tidak pernah kamu sadari sebelumnya. Networking juga merupakan salah satu pintu rezeki. Misal, kamu seorang arsitek dan memiliki kawan yang bekerja sebagai


66 seorang konsultan pajak. Kawan tersebut kemudian memiliki seorang klien yang memerlukan jasa arsitek dan dia merekomendasikan kamu. Jika klien tersebut puas dengan hasil kerja kamu, bukan tak mungkin dia akan kembali menggunakan atau bahkan merekomendasikan jasa arsitekmu kepada orang lainnya. 7. Manfaatkan Banyak Platforn Membangun personal branding di zaman sekarang cukup mudah. Kehadiran teknologi digital benar-benar membantu kamu punya banyak ‘senjata’ powerful yang bahkan dapat digunakan secara gratis, seperti Linkedin, Instagram, Twitter, Medium, dan banyak lainnya. Beragam platform tersebut akan dapat menjadi tool yang cukup ampuh untuk memperluas network sekaligus menjadi media untuk memperlihatkan portofolio. Namun tentu saja, kamu tidak harus menggunakan seluruh platform untuk meningkatkan personal branding. Seperti contoh, kamu seorang media influencer di bidang fashion. Platform yang tepat bagi kamu saat ini boleh jadi Instagram, TikTok, dan blog. Sementara itu, apabila kamu seorang business analyst di suatu korporasi, maka platform yang tepat untuk membangun personal branding adalah di Linkedin dan Medium. Pilihlah platform sesuai dengan audiens yang ingin kamu raih. Tak lupa, pelajari bagaimana memaksimalkan platform tersebut agar personal branding terwujud dengan tepat.


67 E. Personal Branding ASN Apa profesimu? Apakah kamu ASN? Apakah kamu sudah memiliki personal branding? Sebenarnya, di dunia ini tidak ada satu pun profesi yang tidak membutuhkan personal branding, termasuk ASN (Aparatur Sipil Negara). Personal branding itu penting karena ada banyak dampak personal branding ASN bagi dirinya sendiri maupun di luar dirinya. Sebenarnya apa sih, personal branding itu? Branding sendiri berasal dari brand yang artinya merek. Dalam istilah lain, brand berarti ciri khas atau citra yang melekat pada suatu hal. Jadi, personal branding merupakan merek, citra, atau ciri khas pada seseorang yang menjadi pembeda dirinya dengan orang lain. Di awal sudah disinggung bahwa personal branding itu penting bagi semua profesi, khususnya ASN. Memang benar personal branding sangat dibutuhkan oleh ASN karena memiliki dampak yang luar biasa. Sebenarnya apa saja dampak personal branding ASN? Yuk, simak penjelasan di bawah ini! 1. Agar Ada Pembeda dan Mudah Diingat Pertama, pengaruh personal branding ASN yaitu menjadikan orang tersebut berbeda dengan orang lain yang sama-sama berprofesi ASN. Bayangkan jika semua orang melihat atau menganggap ASN sama, itu merupakan poin minus bagi ASN tersebut. Padahal setiap orang itu pasti berbeda, pasti memiliki karakter atau ciri khas yang tidak


68 dimiliki orang lain, tetapi kenapa bisa ASN dianggap sama saja? Jawabannya karena mereka tidak membangun personal branding. Jadi, personal branding berguna untuk menjad pembeda meski memiliki profesi yang sama. Ketika pembeda atau ciri khas seseorang sudah tampak, orang tersebut pasti menjadi mudah diingat. Misalnya, personal branding salah seorang ASN adalah sosok berkacamata, ramah, ceria, selalu berangkat kerja paling pagi, dan selalu memastikan semua lampu ruangan sudah dimatikan, maka orang-orang bisa langsung mengingatnya karena ciri yang menonjol tersebut. 2. Agar Menjadi Sosok Yang Bisa Dipercaya Seorang ASN yang memiliki dan membangun personal branding pasti akan lebih dipercaya baik oleh sesama rekan kerja, atasan, atau masyarakat. Orang yang bukan berprofesi ASN pun jika tidak memiliki personal branding pasti akan sulit mendapatkan rasa percaya dari orang-orang di sekitarnya. ASN memiliki beban pekerjaan yang berhubungan dengan banyak orang. Oleh karena itu, mendapatkan kepercayaan merupakan hal yang penting pula bagi ASN. Melalui personal branding, seorang ASN bisa menciptakan dan membangun kepercayaan orang kepadanya. Misalnya, ada ASN yang memiliki personal branding sebagai sosok yang tegas dan jujur, bisa saja ia akan dipercaya untuk memimpin sebuah projek atau tim. 3. Menjadi Sukses di Bidangnya Dampak personal branding ASN yang satu ini sangat menggiurkan, bukan? Ya, personal branding bisa menjadi


69 jembatan bagi para ASN untuk meraih kesuksesan di bidangnya. Seorang ASN yang memiliki personal branding yang baik akan memiliki peluang besar untuk sukses dibanding mereka yang tidak memilikinya. Misal saja, ada seorang ASN yang memiliki personal branding ramah, memiliki kemampuan memimpin yang baik, selalu bersikap jujur, dan sangat amanah akan tugasnya. Pasti ASN tersebut di mata rekan-rekannya, atasannya, bahkan orang di luar pekerjaannya adalah sosok yang unggul. Sangat memungkinkan sekali dirinya diberkan tugas yang lebih besar. Akibatnya, dirinya akan tumbuh lebih baik sebagai pribadi maupun seorang ASN. 4. Bisa Memajukan Daerah Sebagai aparatur sipil negara, sudah sewajarnya bekerja tidak hanya memikirkan dirinya pribadi, melainkan harus bekerja dengan mindset memajukan negara. Peran seorang ASN memang tidak bisa langsung berpengaruh pada negara, tetapi dengan perannya di suatu daerah terlebih dahulu akan membantu dalam memajukan negara di masa depan. Salah satu dampak personal branding ASN dalam jangka panjang adalah mampunya seorang ASN dalam memajukan suatu daerah. Misalnya, seorang ASN yang sduah memiliki personal brading suatu daerah mem-branding daerah tersebut sesuai dengan potensi yang dimiliki. Jika branding dilakukan dengan berkelanjutan, daerah tersebut akan semakin dikenal oleh masyarakat luas dan pendapatan daerah bisa meningkat.


70 Itulah beberapa dampak personal branding ASN. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa personal branding bagi ASN itu sangat penting karena dampaknya tidak hanya dirasakan oleh ASN itu sendiri tapi juga oleh masyarakat luas. Nah, salah satu cara melakukan personal branding adalah melalui buku. Jika kamu seorang ASN, cobalah menulis buku. Jika tidak memungkinkan menulis sendiri, hubungi saja jasa. Personal branding (branding pribadi) juga penting bagi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau civil servant dalam dunia kerja. Meskipun ASN adalah bagian dari sektor pelayanan publik yang melayani masyarakat dan institusi pemerintah, memiliki personal branding yang kuat dapat membantu ASN dalam berbagai aspek pekerjaan, termasuk dalam hal kemajuan karier, pengembangan profesional, dan hubungan antar-rekan kerja. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam membangun personal branding sebagai ASN: 1. Kepatuhan dan Integritas: ASN harus memastikan bahwa mereka selalu mematuhi kode etik dan prinsip integritas dalam pekerjaan mereka. Personal branding sebagai ASN yang dapat dipercaya, jujur, dan etis sangat penting dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan publik. 2. Kompetensi dan Keahlian: ASN perlu mengidentifikasi keahlian dan kompetensi khusus yang mereka miliki dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Personal branding yang kuat dapat memperkuat citra Anda sebagai seorang profesional yang kompeten di bidang Anda.


71 3. Kerja Tim dan Kolaborasi: Sebagai ASN, kerja tim seringkali penting. Memiliki reputasi sebagai individu yang baik dalam bekerja dalam tim dan berkolaborasi dengan baik dengan rekanrekan kerja dapat meningkatkan personal branding Anda. 4. Pelayanan Publik yang Unggul: ASN adalah pelayan publik, dan pelayanan yang berkualitas tinggi kepada masyarakat adalah hal utama. Personal branding yang berfokus pada pelayanan yang baik dan responsif dapat membantu membangun reputasi yang positif. 5. Pengembangan Profesional: Terus berinvestasi dalam pengembangan diri dan pendidikan. Mempelajari keterampilan baru atau mendapatkan sertifikasi tambahan dapat memperkuat personal branding Anda sebagai individu yang berkomitmen untuk menjadi yang terbaik dalam pekerjaan Anda. 6. Komunikasi Efektif: Kemampuan komunikasi yang baik adalah aspek penting dari personal branding. Anda perlu mampu mengkomunikasikan ide-ide Anda dengan jelas, baik secara lisan maupun tertulis. 7. Jaringan dan Hubungan: Membangun hubungan yang kuat dengan rekan kerja, atasan, dan pihak lain di dalam dan di luar organisasi dapat memperkuat personal branding Anda. Jaringan yang luas dapat membantu dalam pengembangan karier dan mendukung tujuan Anda. 8. Inovasi dan Pengembangan Ide: Menunjukkan kemampuan untuk berpikir kreatif, menghasilkan ide-ide inovatif, dan memberikan kontribusi positif terhadap pemecahan masalah organisasi dapat memperkuat personal branding Anda sebagai


72 ASN yang berperan dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan publik. 9. Pemimpin yang Potensial: Jika Anda memiliki ambisi untuk menjadi seorang pemimpin di dalam organisasi Anda, personal branding Anda harus mencerminkan kepemimpinan yang potensial. Ini mencakup kemampuan untuk mengelola tim, mengambil inisiatif, dan memecahkan masalah yang kompleks. 10. Penghargaan dari Atasan dan Klien: Usahakan untuk mendapatkan penghargaan dan pujian dari atasan Anda dan klien atau masyarakat yang dilayani oleh Anda. Ini dapat membantu memperkuat personal branding Anda sebagai ASN yang berkinerja tinggi dan berorientasi pada pelayanan. Penting untuk diingat bahwa personal branding adalah tentang citra dan reputasi Anda sebagai individu di tempat kerja. Memahami dan mengasah personal branding Anda sebagai ASN dapat membantu Anda meraih kesuksesan dalam karier Anda dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam melayani masyarakat. F. Rangkuman Cara membangun personal btanding dapat dilakukan dengan; menetapkan citra yang ingin dikenali, kenali apa yang menjadi keunikan diri, asah keterampilan, tentukan target audiens, tampilkan Lebih banyak portofolio, perluas networking, dan manfaatkan banyak platform. Bagi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau civil servant dalam dunia kerja. Meskipun ASN adalah bagian dari sektor pelayanan publik yang melayani masyarakat dan institusi


73 pemerintah, memiliki personal branding yang kuat dapat membantu ASN dalam berbagai aspek pekerjaan, termasuk dalam hal kemajuan karier, pengembangan profesional, dan hubungan antar-rekan kerja. G. Latihan 1. Diskusikan secara berkelompok bagaimana membangun personal branding ASN dalam melaksanakan tugas dan dungsi organisasi. 2. Paparkan secara singkat dalam kelas, bagaimana persamaan dan perbedaan yang mungkin muncul dalam melakukan transformasi digital dann inovasi dari organisasi yang berbeda.


74 BAB V PENUTUP Kesimpulan mengenai transformasi digital, inovasi, dan personal branding adalah bahwa ketiganya memiliki peran yang signifikan dalam dunia bisnis dan karier saat ini. Berikut adalah beberapa poin utama: 1. Transformasi Digital: Transformasi digital telah mengubah lanskap bisnis secara fundamental. Ini melibatkan penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan proses, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas layanan. Bisnis yang tidak mengikuti tren ini mungkin tertinggal. Transformasi digital tidak hanya terbatas pada teknologi, tetapi juga melibatkan perubahan budaya dan proses organisasi. 2. Inovasi: Inovasi adalah kunci untuk tetap relevan dan bersaing di era digital. Inovasi dapat melibatkan pengembangan produk atau layanan baru, model bisnis yang baru, atau cara-cara baru untuk berinteraksi dengan pelanggan. Inovasi juga memerlukan keberanian untuk mencoba hal-hal baru dan belajar dari kegagalan. 3. Personal Branding: Personal branding adalah cara untuk membedakan diri Anda dalam dunia yang semakin terhubung. Ini melibatkan pembangunan citra pribadi yang kuat dan konsisten, yang dapat membantu Anda mencapai tujuan pribadi dan profesional Anda. Personal branding memungkinkan Anda untuk menonjol di antara pesaing dan membangun reputasi yang positif. Dalam era digital yang terus berubah, transformasi digital dan inovasi menjadi penting untuk menjaga relevansi dalam bisnis dan karier. Sementara itu, personal branding memainkan peran kunci dalam


75 mempromosikan diri Anda dalam konteks yang semakin terhubung dan bersaing. Semua elemen ini saling terkait, karena transformasi digital dapat memfasilitasi inovasi, dan personal branding dapat membantu Anda mempromosikan inovasi Anda kepada dunia. Dengan kata lain, mengintegrasikan transformasi digital, inovasi, dan personal branding dapat membantu Anda membangun karier yang sukses dan terus berkembang dalam lingkungan yang selalu berubah.


76 DAFTAR KEPUSTKAAN Abidin, Y. (2016). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Refika Aditama. Adieb. M. (2022). Networking, pengertian, manfaat dan Cara Membangunnya. Glints. https://glints.com/id/lowongan/networking adalah/# pengertiannetworking Agung Wasesa, Silih. (2011). Political Branding & Public Relations. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ainun, F. P., Mawarni, H. S., Sakinah, L., Lestari, N. A., & Purna, T. H. (2022). Identifikasi Transformasi Digital Dalam Dunia Pendidikan Mengenai Peluang dan Tantangan di Era Distrupsi. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1), 1570–1580. Assidiqi, M. H., & Sumarni, W. (2020). Pemanfaatan Platform Digital di Masa Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana, 298–303. Bashori, K. (2018). Pendidikan Politik di Era Disrupsi. Sukma: Jurnal Pendidikan, 2(2), 287–310. https://doi.org/10.32533/02207.2018 Deepublish Store. 2023. Manfaat Personal Branding https://deepublishstore.com/blog/personal-branding/# Pengertian Personal_Branding Fikriansyah. I. (2023). Apa Itu Personal Branding. Detik Finance; https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6841719/apaitu-personal-branding-ini-pengertian-fungsi-dan-konsepnya Great Nusa. 2023. Transformasi Digital; Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Penerapannya; https://greatnusa.com/artikel/ transformasi- digital-adalah/ Haroen, Dewi. 2014. Personal Branding. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Jati, H., & Destiana, B. (2021). Transformasi Digital. Yogyakarta: UNY Press. Lasmawan, I. W. (2019). Era Disrupsi Dan Implikasinya Bagi Reposisi Makna Dan Praktek Pendidikan (Kaji Petik Dalam Perspektif Elektik Sosial Analisis). Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(1), 54– 65. https://doi.org/10.23887/jmpppkn.v1i1.13 Loonam, J., Eaves, S., Kumar, V., & Parry, G. (2018). Towards digital transformation: Lessons learned from traditional


77 organizations. Strategic Change, 27(2), 101–109. https://doi.org/10.1002/jsc.2185 McNally, D., & Speak, K. D. (2004). Be Your Own Brand: Resep Jitu Meraih Personal Brand yang Unggul. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Montoya, Peter & Vendehey, Tim. 2008. The Brand Called You : Make Your Bussiness Stand Out in a Crowded Market Place. USA : MGraw-Hill Nussy.S. (2021). Pengaruh Era Digital Terhadap Pendidikan, SMAN 1 Dua Koto; https://sman1dk.sch.id/berita/pengaruh-eradigital-terhadap-pendidikan Octavillia. D. (2022). Alasan Pentingnya Personal Branding dan Cara Membangun Personal Branding. https://landx.id/blog/pentingnyapersonal-branding-dan-cara-membangun-personal-branding/ Pratyahara, D. (2020). Revolusi Industri 4.0; Siap Menghadapi dan Menyambut Tantangan Revolusi Industri 4.0. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Putri, N. I., Herdiana, Y., Munawar, Z., & Komalasari, R. (2021). Teknologi Pendidikan dan Transformasi Digital di Masa Pandemi COVID19. Jurnal ICT : Information Communication & Technology, 20(1), 53–57. Royyana, A. (2018). Strategi Transformasi Digital Pada PT. Kimia Farma (Persero) TBK. In Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat Journal of Information Systems for Public Health (Vol. 3, Issue 3). Rustian. RS. (2012). Apa Itu Sosial Media. Universitas Pasundan. Bandung https://www.unpas.ac.id/apa-itu-sosial-media/ Setiawan, A. (2023). Transformasi Bisnis ke Sistem Digital. Di dalam: Bairizki, A.(Ed.) Pengantar Bisnis (Respons Dinamika Era Digital). Penerbit SEVAL, Lombok. 51-60. https://doi.org/10.31237/osf.io/mrzs5 Sudrajat, D., Dana, R. D., Rahaningsih, N., Dikananda, A. R., & Kurnia, D. A. (2019). Clustering student’s satisfaction in complex adaptive blended learning with the six value system using the K-means algorithm. Universal Journal of Educational Research, 7(9), 1990– 1995. https://doi.org/10.13189/ujer.2019.070920 Tumewu. EP., Mustika. BA. Personal brand-INC. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2014. Vial, G. (2021). Understanding digital transformation: A review and a research agenda. Managing Digital Transformation: Understanding the Strategic Process, 28(2), 13–66.


Click to View FlipBook Version