MODUL
PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
MY PLACE nd
IS UNIQUE Grade
NAMA :……………………………………………………………………..
KELAS :……………………………………………………………………..
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kelas IV Tema 8
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mempunyai tugas
penyiapan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan pengembangan kurikulum serta pengembangan, pembinaan, dan pengawasan
sistem perbukuan. Pada 2020, Pusat Kurikulum dan Perbukuan mengembangkan kurikulum
beserta buku teks pelajaran (buku teks utama) yang mengusung semangat merdeka belajar.
Adapun kebijakan pengembangan kurikulum ini tertuang dalam Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 958/P/2020 tentang Capaian
Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah.
Kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan dan guru untuk
mengembangkan potensinya serta keleluasaan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan
kemampuan dan perkembangannya. Untuk itu, diperlukan penyediaan buku teks pelajaran
yang sesuai dengan kurikulum tersebut. Buku teks pelajaran ini merupakan salah satu
bahan pembelajaran bagi siswa dan guru. Pada 2021, kurikulum dan buku akan
diimplementasikan secara terbatas di Sekolah Penggerak. Hal ini sesuai dengan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1177 Tahun 2020 tentang Program Sekolah
Penggerak. Tentunya umpan balik dari guru dan siswa, orang tua, dan masyarakat di
Sekolah Penggerak sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan kurikulum dan buku teks
pelajaran ini.
MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 4 TEMA 8 ini masih jauh
dari kata sempurna, kami mengharapkan saran serta masukan yang membangun untuk
perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi itu, kami ucapkan
terima kasih. Semoga dimasa pandemi ini kita dapat mengambil hikmahnya, tetap berkarya
dalam memajukan Pendidikan.
Malang, Februari 2022
Imroatul Mufidah, S. Pd.
i
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kelas IV Tema 8
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................................. ii
Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Tema 6............................................................. iii
Aktivitas 1................................................................................................................................. .1
Aktivitas 2................................................................................................................................. .7
Aktivitas 3 ……………………………………………………………………………………………12
Aktivitas 4 …………………………………………………………………………….....................19
Aktivitas 5 …………………………………………………………………………….....................28
Aktivitas 6 …………………………………………………………………………….....................35
Aktivitas 7 …………………………………………………………………………….....................38
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..44
ii
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kelas IV Tema 8
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV TEMA 8
Capaian Pembelajaran Sub Capaian Pembelajaran Materi
- Peserta didik mampu - Cerita fiksi
- Peserta didik mampu menyimak dengan - Teks fiksi dan
saksama dan memahami instruksi yang menyimak dengan saksama,
lebih kompleks sesuai jenjangnya, teks audio visual, teks sastra non fiksi
memahami ide pokok dan ide yang lebih lisan (Teks fiksi, pantun, puisi)
rinci, serta memaknai paparan lisan guru - Cerita fiksi
atau teman dan dalam teks audiovisual, - Peserta didik membaca teks - Hruuf kapital
teks sastra lisan (prosa, pantun, puisi, cerita fiksi dan menjelaskan - Tanda baca
drama) dan teks aural (teks yang permasalahan dan solusi yang
dibacakan) dilakukan oleh tokoh dalam
cerita.
- Peserta didik mampu memahami kata-
kata baru pada teks dengan topik yang - Peserta didik mampu menulis
spesifik sesuai jenjangnya, menemukan cerita fiksidan non fiksi
informasi pada satu paragraf, dan sederhana dengan disertai unsur
menjelaskan permasalahan dan solusi intrinsik seperti dialog,
yang dilakukan oleh tokoh cerita pada penggambaran latar dan
teks naratif yang sesuai jenjangnya. karakterisasi tokoh untuk
Peserta didik menjelaskan ide pokok menarik pembaca.
dan banyak ide pendukung, serta
mengemukakan pendapat terhadap - Menuliskan kembali cerita rakyat
akurasi (ketepatan) informasi dan tersebut menggunakan bahasa
efektivitas penyajian data visual pada sendiri dengan menggunakan
teks yang sesuai dengan jenjangnya. huruf kapital dan tanda baca
Peserta didik membandingkan informasi yang benar.
pada teks yang sesuai jenjangnya.
- Peserta didik mampu menulis kalimat
dalam teks naratif sederhana dengan
elemen intrinsik seperti dialog,
penggambaran latar dan karakterisasi
tokoh untuk menarik pembaca. Peserta
didik terampil dan terbiasa menulis
indah. Peserta didik juga menggunakan
pengetahuannya tentang struktur
bahasa untuk membuat kalimat yang
lebih kompleks.
iii
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Melalui kegiatan menyimak cerita fiksi, siswa dapat mengidentifikasi ciri dan jenis-jenis
cerita fiksi.
Melalui kegiatan menyimak cerita, siswa dapat menyajikan ciri dan jenis-jenis cerita fiksi
dalam bentuk peta konsep sederhana.
1. Mendampingi Ananda untuk belajar mengidentifikasi ciri dan jenis-jenis cerita fiksi.
2. Berkomunikasi dengan guru apabila mengalami kesulitan dalam mendampingi Ananda
3. Mengecek tugas Ananda dengan bertanya langsung ke Ananda/guru.
Ananda hebat, sebelum kita mulai kegiatan hari ini, yuk simak cerita berikut ini!
https://elearningsdis.sekolahsabilillah.sch.id/course/view.php?id=4170#section-3
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Setelah Ananda menimak video tersebut, buatlah 3 pertanyaan yang berkaitan
dengan isi cerita dalam video tersebut, Tulislah pertanyaanmu pada Wonder Wall berikut
ini!
Anak-anak, setelah kalian menyimak video tersebut. Tentu kalian acap kali mendengar
cerita fiksi. Namun, apa sih definisi cerita fiksi itu sendiri? Jika ternyata sunguh-sungguh
dalam menceritakan berbagai kejadian dengan benar-benar berdasarkan ingatan, tanpa
berkeinginan mereka-reka sesuatu, bahkan tidak ingin melebih-lebihkan dan memperindah
atau merinci, maka tulisan tersebut adalah cerita nonfiksi. Akan tetapi, jika tulisannya
berlawanan dengan hal di atas, maka tulisan tersebut adalah cerita fiksi. Yuk kita belajar
tentang cerita fiksi, bagaimana ciri-ciri dan jenis-jenisnya.
A. Pengertian cerita fiksi
Cerita fiksi adalah cerita karangan, fantasi, dan rekaan yang berdasarkan
khayalan atau imajinasi pengarang. Cerita fiksi merupakan karya sastra yang
isinya merupakan karangan semata dan tidak berdasarkan kejadian nyata.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
B. Ciri-ciri cerita fiksi
1. Bersifat rekaan atau imajinasi pengarangnya.
2. Menggunakan bahasa konotatif seperti majas
3. Tidak memiliki sistematika yang baku.
4. Dapat menggugah perasaan dan membangkitkan emosi pembaca.
5. Memiliki tujuan untuk memberikan pesan moral dan amanat kepada pembaca.
C. Jenis cerita fiksi
1. Cerita rakyat
Jenis cerita rakyat antara lain cerita jenaka, mite, fabel, legenda, dan saga.
Cerita jenaka. Cerita jenaka adalah cerita pendek berisi kebodohan atau
kecerdikan seseorang dan menimbulkan senyum atau tawa bagi pembaca
atau pendengar. Contoh: Si Kabayan, Pak Pandir, Pak Belalang, dan Lebay
Malang.
Mite. Mite adalah cerita berhubungan dengan kepercayaan suatu benda,
peristiwa gaib, alam gaib, atau yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib,
seperti dewa, peri, dan Tuhan.Contoh: Putri Tunjung Buih dan Putri dari
Bambu.
Fabel. Fabel adalah cerita dengan tokoh-tokoh binatang yang diceritakan
hidup dan bermasyarakat seperti manusia. Contoh: Kancil dengan Buaya dan
Burung Bangau.
Legenda. Legenda adalah cerita lama mengisahkan riwayat terjadinya suatu
tempat atau wilayah, kejadian alam, asal-usul suatu benda, atau kejadian di
suatu tempat atau daerah. Contoh: Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu
dan Malinkundang.
Saga. Saga adalah cerita lama yang mengandung unsur sejarah, misalnya
kepahlawanan. Contoh: Calon Arang dan Lutung Kasarung.
2. Novel
Novel merupakan cerita fiksi yang memiliki alur cerita yang kompleks. Untuk
membaca novel tidak bisa dilakukan dalam sekali duduk.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Penokohan atau karakter dalam cerita biasanya digambarkan secara lengkap
dan penuh. Selain itu, novel juga memiliki dimensi ruang dan waktu yang luas.
3. Cerita pendek (cerpen)
Ciri-ciri cerita pendek atau cerpen yang pertama adalah dapat dibaca dalam
sekali duduk. Sebab, cerpen memiliki alur yang singkat.
Kemudian, cerpen biasanya menceritakan kejadian tunggal. Penokohan,
dimensi ruang, dan waktunya juga terbatas.
4. Roman
Roman tidak sefamiliar novel atau cerpen. Sebenarnya, roman mirip seperti
biografi. Roman bisa dibilang cerita fiksi biografi.
Roman menceritakan kehidupan sesorang dari lahir sampai meninggal.
5. Drama dan sinetron
Drama dan sinteron juga termasuk cerita fiksi. Bedanya, drama dan sinetron
tidak berbentuk tulisan.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Kegiatanku
Mengidentifikasi Ciri-Ciri dan Jenis-Jenis Cerita Fiksi
A. Bacalah Cerita Asal Usul Telaga Warna Berikut Ini!
Dongeng Legenda Rakyat: Asal Muasal Telaga Warna
Pada suatu hari, seorang permaisuri mengandung dan melahirkan seorang bayi
perempuan. Seiring waktu, sang Putri tumbuh menjadi seorang gadis cantik, Ia sangat
dimanja dan semua keinginannya dituruti. Sebentar lagi, sang Putri akan berusia tujuh belas
tahun. Seluruh rakyat kerajaan pun berlomba mengumpulkan hadiah. Hadiah tersebut
dikumpulkan menjadi satu dan diberikan kepada sang Raja. Hadiah yang berupa emas dan
permata diolah menjadi kalung indah.
Tepat pada hari ulang tahun sang Putri, sang Raja menyerahkan kalung
tersebut. Namun di luar dugaan, sang Putri tidak menyukai kalung tersebut. Sang Putri
hanya melirik kalung itu sekilas. Melihat hal tersebut, sang Raja membujuk sang Putri agar
mau mengenakan kalung tersebut.
Dongeng Telaga Warna Dari Banten
“Tidak mau,” jawab sang Putri. Mendengar jawaban tersebut, sang Permaisuri
mengambil kalung tersebut lalu memakaikan di leher sang Putri. Namun sebelum terpasang,
sang Putri menepis tangan sang Permaisuri hingga kalung itu jatuh. Kalung itu putus dan
permatanya berserakan. Sang Putri segera bergegas masuk ke kamarnya.
Melihat hal tersebut, sang Raja, sang Permasuri, beserta tamu yang lain sangat
sedih. Mereka menangis. Kabar kejadian itu tersebar hingga luar, sampai seluruh rakyat
mengetahui. Mereka pun mulai menangis. Mereka tak pernah mengira sang Putri akan
bertindak seperti itu.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Tiba-tiba, di tempat kalung jatuh muncul mata air. Mata air itu makin membesar,
hingga seluruh kerajaan tergenang. Hingga akhirnya, terbentuklah sebuah danau yang luas.
Hingga sekarang, penduduk menamai danau tersebut Telaga Warna.
B. Kegiatanku
a. Buatlah 3 Pertanyaan berdasarkan teks cerita di atas!
b. Identifikasilah ciri dan jenis-jenis cerita fiksi dalam bentuk peta konsep
sederhana!
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Mengidentifikasi Tokoh dan Perwatakan Serta
memberikan Pendapat Watak Tokoh dalam Cerita
Fabel
Melalui kegiatan literasi / membaca teks cerita, siswa dapat menyebutkan tokoh-
tokoh dalam cerita fiksi dengan tepat.
Melalui kegiatan literasi/ membaca teks cerita, siswa dapat mengidentifikasi watak
tokoh dan memberikan pendapat watak tokoh dalam cerita dengan tepat
1. Mendampingi Ananda untuk belajar materi tentang tokoh dan perwatakan
2. Berkomunikasi dengan guru apabila mengalami kesulitan dalam mendampingi Ananda
3. Mengecek tugas Ananda dengan bertanya langsung ke Ananda/guru.
Ananda hebat, sebelum kita mulai kegiatan hari ini, yuk simak video berikut ini!
https://www.youtube.com/watch?v=iE40Fltj7vo
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Nah Anak-anak, setelah Ananda menyimak cerita dalam video tersebut, sekarang silakan
tulis 3 pertanyaan terkait informasi tersebut dengan menggunakan kata tanya ADIK SIMBA
atau 5W 1H. Silakan tulis pertanyaanmu di Wonder Wall berikut ini!
Wonder Wall
1. ………………………………………………………………
2………………………………………………………………
3………………………………………………………………
Nah Anak-anak, tahukah kalian, bahwa cerita yang Ananda baca merupakan salah
satu jenis cerita fiksi yaitu fabel. Dan di dalam cerita, pasti ada pemeran yang biasanya kita
sebut dengan tokoh. Nah, sekarang yuk kita belajar tentang fabel, tentang tokoh,
perwatakan, dan memberikan pendapat watak tokoh.
Teks Cerita Fabel
Fabel adalah Cerita pendek berupa dongeng yang menggambarkan watak dan budi
pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang. Karakter-karakter yang terdapat pada
binatang tersebut dianggap mewakili karakter-karakter manusia dandiceritakan mampu
berbicara dan bertidak seperti halnya manusia. Fabel diceritakan bukan dengan tujuan
menghibur semata, Tetapijuga sebagai media pendidikan moral didalamnya terselip nilai luhur,
yakni pengenalan tentang budi pekerti .
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Ciri-ciri Teks Cerita Fabel
1. Teks bersifat fiksi
2. Hewan sebagai tokoh utama yang dapat bertingkah seperi manusia
(berbicara dan berpikir). Ada berbagai jenis hewan yang biasa digunakan
dalam fabel kancil dan rubah biasannya digunakan untuk mewakili
karakter cerdik, sementara serigala digunakan untuk mewakili karakter rakus
dan serakah.
3. Kata-kata yang sering digunakan sebagai kata pembuka adalah pada
zaman dahulu, pada suatu hari, waktu itu, alkisah, Ketika itu,dll
4. Umumnya, Tokoh baik akan berakhir bahagia dan tokoh jahat berakhir
sengsara atau mendapatkan akibatnya.
5. Menunjukkan penggambaran moral atau nilai moral dan karakter manusia
serta kritik tentang kehidupan di dalam Ceritanya.
6. Menggunakan latar belakang alam
Menentukan Tokoh dan Perwatakan
A. Tokoh
Tokoh adalah orang yang mengalami peristiwa-peristiwa dalam
berbagai peristiwa cerita. Tokoh juga disebut orang yang berperan dalam sebuah cerita.
Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namundapat pula berwujud binatang atau
benda yang diinsankan.
Berdasarkan sifatnya, tokoh dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau
menyampaikan nilai-nilai positif.
b. Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan
yangbertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
c. Tokoh tritagonis, yaitu tokoh penengah.
Berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Tokoh Utama atau sentral, yaitu tokoh yang memegang peran utama.
b. Tokoh bawahan atau tokoh pembantu, yaitu tokoh yang tidak sentral
kedudukannya di dalam cerita, tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk
menunjang atau mendukung tokoh utama.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
B. Penokohan
Penokohan adalah penyajian watak dan pencitraan tokoh. Ada beberapa metode
penokohan, sebagai berikut:
a. Metode analisis atau langsung, yaitu pengarang memaparkan watak tokoh dan
memberikan komentar tentang watak tersebut.
b. Metode dramatik atau tidak langsung, yaitu watak tokoh didapatkan dengan
menyimpulkan dari pikiran, percakapan, dan kelakuan tokoh yang disajikan oleh
pengarang.
C. Menilai atau memberikan pendapat terhadap sikap tokoh dalam ceritaCara
untuk memberikan pendapat terhadap sikap tokoh adalah sebagai berikut:
Membaca dengan seksama jalannya cerita
Memperhatikan setiap perkataan dan perbuatan tokoh dalam cerita
Memperhatikan gambaran lingkungan kehidupan dari tokoh dalam cerita.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
A. Simaklah cerita fabel “Buaya yang Bersyukur” yang diputar guru dalam tayangan
Video
B. Identifikasilah tokoh dan perwatakannya!
No Tokoh Watak Tokoh
C. Berikan Pendapat terhadap watak tokoh dalam cerita fabel tersebut!
No Tokoh Pendapatmu
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Melalui kegiatan membaca cerita fiksi (Fabel), siswa mampu menceritakan kembali
cerita fabel tersebut menggunakan bahasa sendiri.
Melalui kegiatan membaca cerita fabel, siswa mampu menuliskan kembali cerita fabel
tersebut menggunakan bahasa sendiri.
1. Mendampingi Ananda untuk belajar menceritakan kembali cerita fiksi tersebut
menggunakan bahasa sendiri.
2. Berkomunikasi dengan guru apabila mengalami kesulitan dalam mendampingi
Ananda
3. Mengecek tugas Ananda dengan bertanya langsung ke Ananda/guru.
Ananda hebat, sebelum kita mulai kegiatan hari ini, yuk simak cerita fiksi (fabel) berikut ini!
https://elearningsdis.sekolahsabilillah.sch.id/course/view.php?id=4170#section-5
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Setelah Ananda menyimak cerita fiksi yang berjudul “Kasuari da Dara Mahkota! Buatlah
pertanyaan dari kata Tanya 5W 1H. Pertanyaan bisa berupa unsur-unsur intrinsik cerita fiksi
yang terkandung di dalamnya. Kemudian silakan tulis pertanyaanmu di Wonder Wall!
Ananda hebat, pernahkah Ananda menceritakan kembali isi cerita dengan bahasamu
sendiri? Tentu pernah 'kan? Nah, sekarang kita akan membahas bagaimana langkah-
langkah menceritakan kembali cerita rakyat dengan benar. Yuk, kita pelajari langkah-
langkahnya berikut ini!
Cerita Fiksi adalah cerita rekaan atau khayalan pengarang. Isi cerita dapat murni berasal
dari khayalan pengarang, tetapi juga dapat berdasarkan fakta. Cerita fiksi yang dikarang
berdasarkan fakta diperoleh dari berbagai pengalaman, baik pengalaman diri sendiri maupun
pengalaman orang lain. Kemudian, pengalaman tersebut diolah menjadi bahan cerita yang
menarik.
Ciri-Ciri Cerita Fiksi, yaitu:
1. merupakan cerita rekaan atau cerita nyata yang diolah oleh pengarang.
2. bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa.
3. disajikan dalam alur cerita.
4. menggunakan bahasa yang komunikastif.
5. menggunakan bahasa tidak baku.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Jenis-jenis cerita fiksi, yaitu:
1. Cerita Rakyat
Sebuah. Cerita jenaka adalah cerita pendek berisi kebodohan atau kecerdikan seseorang
dan menimbulkan senyum atau tawa bagi pembaca atau pendengar.
Contoh: Pak Pandir, Pak Belalang, dan Lebai Malang.
a. Mite adalah cerita berhubungan dengan kepercayaan suatu benda, peristiwa gaib,
alam gaib, atau yang tidak percaya mempunyai kekuatan gaib, seperti dewa, peri, dan
Tuhan.
Contoh: Putri Tunjung Buih dan Putri dari Bambu
b. Fabel adalah cerita dengan tokoh-tokoh binatang yang diceritakan hidup dan
bermasyarakat seperti manusia.
Contoh: Kancil dengan Buaya dan Burung Bangau.
c. Legenda adalah cerita lama mengisahkan riwayat kejadian suatu tempat atau wilayah,
kejadian alam, asal-usul suatu benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah.
Contoh: Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu dan Malinkundang
Ciri-ciri Legenda:
1. Dianggap sebagai kejadian nyata yang benar-benar terjadi di masa lampau.
2. Bersifat keduniawian.
3. Tokoh legenda umumnya manusia yang memiliki kesaktian tertentu.
4. Berupa sejarah kolektif, yaitu sejarah yang banyak mengalami pemutarbalikan
fakta.
5. Bersifat berpindah-pindah sehingga ceritanya dikenal oleh daerah lain.
6. Menceritakan tokoh yang hidup di zaman tertentu.
Dongeng: cerita yang menghibur dan mengandung nilai pendidikan, penuh
khayalan, dan cocok diceritakan kepada anak-anak.
Bermain Peran: usaha memecahkan masalah melalui diskusi, peragaan, analisis,
dan pemeranan dengan cara menghayati peran yang dibawakan dengan emosi
yang sesuai.
d. Saga adalah cerita lama yang mengandung unsur sejarah, misalnya kepahlawanan.
Contoh: Calon Arang dan Lutung Kasarung.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
2. Cerpen
Cerpen adalah cerita fiksi yang memaparkan kisah atau cerita tentang kehidupan
manusia melalui tulisan pendek. Cerpen dapat selesai dibaca dalam sekali duduk.
Contoh: cerpen-cerpen anak pada majalah atau surat kabar.
3. Novel
Novel adalah cerita fiksi yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan
seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan tokoh watak setiap tokoh.
Contoh: Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Cara menceritakan kembali cerita fiksi
Setelah membaca lembaran sebuah cerpen yang akan dibagikan oleh guru, kalian diminta
menceritakannya kembali secara lisan dengan menggunakan kaliat/ kata-kata kalian sendiri.
Bagaimana caranya? Berikut langkah-langkahnya:
1. Dengarkan atau baca cerita dengan saksama dari awal sampai akhir, jangan membaca
melompat-lompat.
2. Catatlah tema, tokoh, sifat tokoh, dan latarnya. Ini akan membantu kamu dalam
menceritakan kembali isi dongeng. Saat menceritakan kembali isi dongeng si pencerita
harus mengacu pada tema, tokoh, sifat tokoh, dan latar cerita yang didengarkan atau
dibaca tersebut.
3. Catat semua peristiwa (alur) yang terdapat dalam cerita secara garis besarnya saja.
4. Ceritakan kembali isi cerita dengan kalimatmu sendiri namun harus sesuai dengan isi dan
urutan dongeng yang kamu dengar atau baca. Tokoh dan latar cerita yang kamu
ceritakan juga harus sama dengan tokoh dan latar cerit/dongeng yang didengar atau
dibaca.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
A. Kegiatanku
Sebelum menceritakan kembali cerita rakyat, ikuti langkah-langkah berikut ini!
1. Bacalah cerita dengan seksama
2. Tentukan Tema cerita
3. Tentukan Judul cerita
4. Tentukan tokoh, setting, dan alurnya
5. Kembangkan cerita dalam bentuk tulisan dengan bahasamu sendiri
B. Bacalah Cerita fabel tersebut dengan seksama!
KASUARI DAN DARA MAHKOTA
Dahulu kala burung kasuari tidak seperti yang kita kenal saat ini. Dia memiliki
sayap yang lebar dan kuat sehingga ia bisa mencari makan di atas pohon yang tinggi tapi
juga bisa dengan mudah mencari makan di atas tanah. Kelebihannya ini membuat Kasuari
menjadi burung yang sombong. Dia sering berbuat curang saat berebut makanan dan tidak
peduli jika teman-temannya yang lain kelaparan gara-gara dia. Sayapnya yang lebar biasa
dia gunakan untuk menyembunyikan buah-buahan ranum di atas pohon, sehingga burung-
burung lainnya tidak bisa melihatnya. Atau dengan sengaja dia menjatuhkan buah-buahan
ranum itu ke tanah sehingga Cuma ia sendiri yang bisa menikmatinya. “Biar saja!” pikirnya,
“Salah sendiri kenapa mereka punya sayap yang pendek dan badan yang kecil. Siapa cepat
dia yang dapat.”
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Tentu saja kesombongannya tidak disukai burung-burung lainnya. Mereka
menganggap Kasuari sudah keterlaluan dan keangkuhannya harus segera dihentikan.
Akhirnya para burung berkumpul untuk membahas masalah ini. Setelah berbagai cara
diajukan akhirnya mereka sepakat untuk mengadakan perlombaan terbang. Namun ternyata
sulit menemukan lawan yang sebanding dengan Kasuari. Tiba-tiba burung Dara Mahkota
mengajukan diri untuk bertanding terbang dengan Kasuari. Meskipun banyak yang
meragukan kemampuannya karena Dara Mahkota hanyalah burung kecil, tapi Dara Mahkota
meyakinkan mereka bahwa dia mampu.
Mereka lalu mengirimkan tantangan tersebut kepada Kasuari. Kasuari yang sangat
yakin dengan kemampuannya langsung menyanggupi tantangan tersebut tanpa repot-repot
bertanya siapa lawannya.
“Pertandingannya akan diadakan minggu depan dan akan disaksikan semua
warga burung!” kata burung pipit. “Yang bisa terbang paling jauh dan lama yang menang.”
“Ya ampun…kalo begitu pasti aku yang menang. Di hutan ini tidak ada yang memiliki sayap
selebar dan sekuat punyaku. Jadi pasti aku yang menang,” kata Kasuari pongah. “Tapi
baiklah aku terima tantangannya, lumayan buat olahrga!”
Burung pipit sebal mendengar jawaban Kasuari, tapi dia tahan emosinya. “Tapi
ada ketentuannya. Sebelum bertanding, peserta boleh saling mematahkan sayap lawannya,”
kata pipit. Kasuari pun menyetujuinya tanpa ragu-ragu.
Seminggu kemudian, warga burung berkumpul untuk meyaksikan pertandingan
terbang tersebut. Meski tidak terlalu yakin, mereka semua berharap Dara Mahkota akan
memenangkan pertandingan tersebut. Diam-diam Dara Mahkota menyisipkan sebilah ranting
di balik sayapnya. Kasuari yang baru mengetahui lawannya tertawa terbahak-bahak, “ini
lawanku?” katanya sambil tertawa, “mimpi kali kamu ye…? Hei…burung kecil, sayapmu
pendek mana bisa menang melawanku!”. Burng-burung kecil lainnya sebal menyaksikan
tingkah Kasuari sementara Dara Mahkota hanya tersenyum menanggapinya.
Kini mereka siap bertanding. Kasuari maju untuk mematahkan sayap Dara Mahkota. KREK!
Terdengar bunyi sayap patah. Dara Mahkota pura-pura menjerit kesakitan. Padahal
sebenarnya bunyi tadi berasal dari ranting kering di bawah sayap Dara Mahkota yang patah.
Kini giliran Dara Mahkota yang akan mematahkan sayap Kasuari. Dengan sekuat tenaga dia
menekuk sayap Kasuari hingga terdengar bunyi KREKK yang keras. Kasuari menjerit
kesakitan. Sayap Kasuari yang patah tergantung lemas. Tapi Kasuari yang sombong tetap
yakin dirinya akan menang.
Sekarang mereka sudah siap untuk bertanding. Ketika aba-aba dibunyikan, Dara
Mahkota dengan ringan melesat ke udara. Sayapnya mengepak dengan mudah membawa
tubuhnya yang mungil terbang ke angkasa. Kasuari terkejut dan heran karena tadi dia
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
mengira sayap Dara Mahkota telah patah. Dengan panik dia mencoba mengepakan
sayapnya dan mencoba mengangkat tubuhnya ke atas. Tapi bukannya terbang tinggi,
tubuhnya malah meluncur ke bawah dan jatuh berdebum di tanah. Semua burung bersorak
senang sementara Kasuari terkulai lemas. Dengan perasaan malu dia meninggalkan tempat
itu. Sejak saat itu Kasuari tidak pernah bisa terbang. Sayapnya yang dulu lebar dan kuat kini
memendek karena sudah patah. Kini meski dia disebut burung namun dia hanya bisa
berjalan dan mencari makan di tanah seperti binatang lain yang tidak memiliki sayap.
C. Ceritakan kembali cerita fiksi (Fabel) tersebut dengan menggunakan bahasmu
sendiri!
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Melalui kegiatan membaca, Siswa dapat menganalisis kesalahan penggunaan huruf kapital
dalam teks bacaan.
Melalui pengamatan video, siswa dapat menulis kalimat dengan menggunakan huruf
kapital yang benar
1. Mendampingi Ananda untuk belajar menganalisis kesalahan penggunaan huruf kapital
dalam teks bacaan, dan menulis kalimat dengan menggunakan huruf kapital yang
benar.
2. Berkomunikasi dengan guru apabila mengalami kesulitan dalam mendampingi Ananda
3. Mengecek tugas Ananda dengan bertanya langsung ke Ananda/guru.
Ananda hebat, sebelum kita mulai kegiatan hari ini, yuk baca teks berikut ini!
https://elearningsdis.sekolahsabilillah.sch.id/course/view.php?id=4170#section-7
Fakta Unik Kota Malang
Malang merupakan salah satu kota di Indonesia yang ramai dikunjungi. banyaknya
destinasi wisata hingga tempat-tempat kuliner yang sangat terkenal. Menjadikan salah satu
Kota terbesar di jawa timur ini dijuluki sebagai surga wisata.
Selain itu, di Kota malang juga terdapat banyak perguruan tinggi yang terkenal hingga dunia
internasional. seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Muhammadiyah Malang, dll. Banyak sekali para wisatawan asing yang berkunjung ke Kota
Ini setiap harinya. namun tahukah anda tentang Fakta unik apa saja yang dimiliki oleh Kota
malang?
1. Switzerland van Java, Alias Swiss-nya Jawa
Selain memiliki julukan yang sama dengan kota Bandung, yaitu Paris Van Oost
Java (Paris di Timur Jawa) kota Malang juga dijuluki sebagai Switzerland van
Java (Kota Swiss Eropa di Jawa) yang juga dimiliki oleh kota Garut, Jawa Barat.
Banyak alasan mengapa Malang di juluki sebagai Switzerland van Java. diantaranya
adalah Karena kota ini di kelilingi oleh Gunung – gunung yang indah seperti Gunung
Arjuno, Gunung Kawi, Gunung Semeru, hingga Gunung Bromo. Selain itu Kota Malang
juga di katakan memiliki penataan tempat yang indah mirip dengan di Swiss.
2. Salah Satu Kota Pendidikan di Indonesia
Malang terkenal akan banyaknya Universitas. Selain itu kota Malang juga memiliki
beberapa perguruan tinggi yang terkenal akan prestasinya. Seperti prestasi Universitas
Brawijaya malang yang dapat dilihat di sini, Universitas Malang di sini.
Saat artikel ini di tulis ada 45 lebih daftar universitas di Kota malang. jadi tak heran,
dengan banyaknya jumlah universitas dan juga kualitas universitas tersebut. menjadikan
Kota malang sebagai tujuan berbagai Mahasiswa dari pelosok dunia Untuk menvari Ilmu
di Kota Ini.
Sumber: https://www.travelmalang.id/fakta-unik-kota-malang/
Setelah Ananda menyimak video percakapan tersebut, tentukan pendapatmu terhadap
penggunaan huruf kapital dalam kalimat tersebut. Apakah penulisannya sudah sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia? Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang baik tentang isi
teks tersebut! Silakan tulis pertanyaanmu di Wonder Wall!
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Wonder Wall
1. ………………………………………………………………
2………………………………………………………………
3………………………………………………………………
Ananda hebat, dalam keseharian kita, tidak lepas dari yang namanya menulis atau
membaca. Baik itu membaca berita di televise, di internet, Koran, atau majalah. Nah, pasti
kalian sering menemukan kata atau kalimat yang ditulis dengan menggunakan huruf kapital
yang salah. Lalu, seperti apa sih penulisan huruf kapital yang benar itu? yuk kita belajar
rangkuman materi berikut ini!
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL
Huruf Kapital adalah, huruf ber-font besar atau alfabetis yang emmiliki fungsi tertentu dalam
konteks wacana.
Penggunaan huruf kapital adalah sebagai berikut!
I.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya:
Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Dewi Sartika
Wage Rudolf Supratman
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
André-Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"
"Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
"Besok pagi," katanya, "mereka akan berangkat."
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci,
dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan
Misalnya:
Islam
Al-Qur’an
Kristen
Alkitab
Hindu
Weda
Allah
Tuhan
Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
5.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar
akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Haji Agus Salim
Nabi Ibrahim
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta
5.b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai
sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Presiden Jokowi
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Wali Kota Malang
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
Misalnya:
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali
8.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari
besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah
tarikh Masehi
bulan Agustus
bulan Maulid
hari Lebaran
hari Natal
8.b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Gunung Semeru
Ngarai Sianok
Jazirah Arab
Selat Lombok
Lembah Baliem
Sungai Musi
I0. Huruf kapital dipakai sebagai penulisan judul buku, karangan, artikel, dan makalah
serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas,
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
atau sapaan.
Misalnya:
S.H. = sarjana hukum
S.K.M. = sarjana kesehatan masyarakat
S.S. = sarjana sastra
Menganalisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital
Dalam Teks Bacaan
A. Bacalah Teks Bacaan Berikut Ini dengan Cermat!
Fakta Unik Kota Malang
Malang merupakan salah satu kota di Indonesia yang ramai dikunjungi.
banyaknya destinasi wisata hingga tempat-tempat kuliner yang sangat terkenal.
Menjadikan salah satu Kota terbesar di jawa timur ini dijuluki sebagai surga wisata.
Selain itu, di Kota malang juga terdapat banyak perguruan tinggi yang terkenal
hingga dunia internasional. seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang,
Universitas Muhammadiyah Malang, dll. Banyak sekali para wisatawan asing yang
berkunjung ke Kota Ini setiap harinya. namun tahukah anda tentang Fakta unik apa saja
yang dimiliki oleh Kota malang?
1. Switzerland van Java, Alias Swiss-nya Jawa
Selain memiliki julukan yang sama dengan kota Bandung, yaitu Paris Van Oost
Java (Paris di Timur Jawa) kota Malang juga dijuluki sebagai Switzerland van
Java (Kota Swiss Eropa di Jawa) yang juga dimiliki oleh kota Garut, Jawa Barat.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Banyak alasan mengapa Malang di juluki sebagai Switzerland van Java.
diantaranya adalah Karena kota ini di kelilingi oleh Gunung – gunung yang indah seperti
Gunung Arjuno, Gunung Kawi, Gunung Semeru, hingga Gunung Bromo. Selain itu Kota
Malang juga di katakan memiliki penataan tempat yang indah mirip dengan di Swiss.
2. Salah Satu Kota Pendidikan di Indonesia
Malang terkenal akan banyaknya Universitas. Selain itu kota Malang juga
memiliki beberapa perguruan tinggi yang terkenal akan prestasinya. Seperti prestasi
Universitas Brawijaya malang yang dapat dilihat di sini, Universitas Malang di sini.
Saat artikel ini di tulis ada 45 lebih daftar universitas di Kota malang. jadi tak heran,
dengan banyaknya jumlah universitas dan juga kualitas universitas tersebut. menjadikan
Kota malang sebagai tujuan berbagai Mahasiswa dari pelosok dunia Untuk mencari Ilmu
di Kota Ini.
Sumber: https://www.travelmalang.id/fakta-unik-kota-malang/
B. Sekarang identifikasilah/ temukan 10 penggunaan kata yang salah dalam
penulisan huruf kapitalnya!
No Penulisan Kata dengan Pembetulan (Penulisan Huruf Kapital
Penggunaan Huruf Kapital Yang Yang Benar)
Salah
1
2
3
4
5
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
No Penulisan Kata dengan Penggunaan Pembetulan (Penulisan Huruf Kapital
Huruf Kapital Yang Salah Yang Benar)
6
7
8
9
10
C. Tulislah Kalimat dengan Menggunakan Huruf kapital yang Benar!
No Kata Baku Kalimat
1 Gunung Bromo
2 Kota Malang
3 bangsa Indonesia
4 bulan Maret
5 hari Senin
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Melalui kegiatan membaca kalimat, Siswa dapat menganalisis kesalahan penggunaan
tanda baca dalam teks bacaan.
Melalui pengamatan video, siswa dapat menulis kalimat dengan menggunakan tanda baca
yang benar.
1. Mendampingi Ananda untuk belajar menganalisis kesalahan penggunaan tanda baca
dalam kalimat, dan menulis kalimat dengan menggunakan tanda baca yang benar.
2. Berkomunikasi dengan guru apabila mengalami kesulitan dalam mendampingi Ananda
3. Mengecek tugas Ananda dengan bertanya langsung ke Ananda/guru.
Ananda hebat, sebelum kita mulai kegiatan hari ini, yuk amati kalimat berikut berikut ini!
Ine sangat pandai berbicara dalam sebuah organisasi tetapi, sangat pendiam
ketika berada di rumah.
Barang-barang yang wajib dibawa saat ujian adalah alat tulis, papan kerta dan
kartu ujian.
Adik tidak mau sekolah lagi, karena diejek oleh teman-temannya.
Penjelasan mengenai anatomi otak manusia bisa kamu baca di buku karangan
Netter halaman 1.255.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Setelah Ananda mengamati beberapa kalimat tersebut, tentukan pendapatmu terhadap
penulisan tanda baca dalam kalimat tersebut. Apakah penulisannya sudah sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia? Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang baik tentang kalimat
tersebut! Silakan tulis pertanyaanmu di Wonder Wall!
Wonder Wall
1. ………………………………………………………………
2………………………………………………………………
3………………………………………………………………
Ananda hebat, dalam keseharian kita, tidak lepas dari yang namanya menulis.
Baik itu menulis cerita, menulis laporan, menulis surat dan lain-lain. Nah, pasti kalian sering
menemukan kata atau kalimat yang ditulis dengan menggunakan tanda baca yang salah.
Lalu, seperti apa sih penulisan tanda baca yang benar itu? yuk kita belajar rangkuman materi
berikut ini!
PENULISAN DAN PENGGUNAAN TANDA BACA YANG BENAR
Pemakaian dan penulisan tanda baca memang terkesan sepele, namun jika tidak
tepat, makna dari sebuah kalimat bisa berubah. Karena hal tersebutlah, penting mengetahui
berbagai penulisan dan pemakaian tanda baca-tanda baca yang ada dalam bahasa
Indonesia, seperti di bawah ini.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
A. Penggunaan Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Misalnya:
Mereka duduk di sana.
Dia akan datang pada pertemuan itu.
2. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Misalnya:
pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)
01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
00.00.30 jam (30 detik)
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 orang.
Anggaran lembaga itu mencapai Rp225.000.000.000,00.
Catatan:
4. Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) alamat penerima dan pengirim surat serta
(b) tanggal surat.
Misalnya:
Yth. Direktur Taman Ismail Marzuki
Jalan Cikini Raya No. 73
Menteng
Jakarta 10330
Yth. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun
Jakarta Timur
Indrawati, M.Hum.
Jalan Cempaka II No. 9
Jakarta Timur
21 April 2013
Jakarta, 15 Mei 2013 (tanpa kop surat)
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
B. Penggunaan Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan.
Misalnya:
Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang asing lagi.
Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
Satu, dua, ... tiga!
2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan,
dan sedangkan.
Misalnya:
Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
Dia membaca cerita pendek, sedangkan adiknya melukis panorama.
3. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat,
seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan
meskipun demikian.
Misalnya:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar
negeri.
Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang
pelajar
Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil menjadi
sarjana.
4. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh,
atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
Misalnya:
O, begitu?
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya, jalannya licin!
Nak, kapan selesai kuliahmu?
Siapa namamu, Dik?
Dia baik sekali, Bu.
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Misalnya:
Kata nenek saya, "Kita harus berbagi dalam hidup ini."
"Kita harus berbagi dalam hidup ini," kata nenek saya, "karena manusia adalah makhluk
sosial."
6. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c)
tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan.
Misalnya:
Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Matraman,
Jakarta 13130
Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
Surabaya, 10 Mei 1960
Tokyo, Jepang
7. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
Bambang Irawan, M.Hum.
Siti Aminah, S.H., M.H.
Catatan: Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah Mas
Agung).
8. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
12,5 m
27,3 kg
Rp500,50
Rp750,00
C. Penggunaan Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati?
Siapa pencipta lagu "Indonesia Raya"?
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Penggunaan Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan
atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi
yang kuat.
Misalnya:
Alangkah indahnya taman laut di Bunaken!
Mari kita dukung Gerakan Cinta Bahasa Indonesia!
Bayarlah pajak tepat pada waktunya!
Masa! Dia bersikap seperti itu?
Merdeka!
Menganalisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Dalam Kalimat
A. Amatilah penulisan 5 kalimat dengan kesalahan penggunaan penulisan tanda
baca, tulis kembali dengan menggunakan tanda baca yang tepat!
No Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Pembetulan (Tulis Kembali dengan
Menggunakan tanda Baca Yang Tepat)
1 Ine sangat pandai berbicara dalam
sebuah organisasi tetapi, sangat
pendiam ketika berada di rumah.
2 Barang-barang yang wajib dibawa saat
ujian adalah alat tulis, papan kerta dan
kartu ujian.
3 Adik tidak mau sekolah lagi, karena
diejek oleh teman-temannya.
4 Penjelasan mengenai anatomi otak
manusia bisa kamu baca di buku
karangan Netter halaman 1.255.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
5 Dia sangat pandai bergaul di luar tetapi,
sangat diam jika di dalam rumah.
B. Tulislah Kalimat dengan Menggunakan Tanda Baca yang Benar!
No Kalimat
1
2
3
4
5
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Melalui kegiatan membaca cerita fiksi, siswa mampu menulis cerita fiksi dengan
menggunakan huruf kapital yang benar.
Melalui kegiatan membaca cerita fiksi, siswa mampu menuliskan cerita fiksi dengan
menggunakan tanda baca yang tepat.
1. Mendampingi Ananda untuk belajar dan berlatih menulis cerita fiksi dengan
menggunakan huruf kapital dantanda baca yang benar.
2. Berkomunikasi dengan guru apabila mengalami kesulitan dalam mendampingi
Ananda
3. Mengecek tugas Ananda dengan bertanya langsung ke Ananda/guru.
Ananda hebat, sebelum kita mulai kegiatan hari ini, yuk simak video berikut berikut ini!!
https://elearningsdis.sekolahsabilillah.sch.id/course/view.php?id=4170#section-9
https://www.youtube.com/watch?v=q2xKh8Src7M
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Setelah Ananda memperhatikan dan menyimak video tersebut! Jelaskan jenis cerita apa
yang pernah Ananda baca dan mengapa Ananda suka membacanya? Kemudian silakan
tulis pendapatmu di Wonder Wall!
Ananda hebat, kalian semua pasti pernah menulis cerita fiksi? Cerita fiksi apa
yang paling kalian sikai? Nah, pasti tidak sulit kan menulis cerita. Sekarang, Yuk, kita
pelajarai langkah-langkah menulis cerita fiksi berikut ini!
Langkah – Langkah Menulis Cerita Fiksi
1. Menentukan Tema
2. Menentukan Judul
3. Menentukan Tokoh cerita dan watak tokoh
4. Menentukan latar cerita Menentukan alur/plot cerita, kapan cerita berawal, klimaks,
dan akhir cerita di sesuaikan dengan tema yang di tentukan Alur di bagi menjadi tiga,
yaitu: - Alur Maju - Alur Mundur - Alur Campuran
5. Pilih/Gunakan gaya Bahasa yang mudah di pahami
6. Mengembangkan cerita, mendeskripsikan cerita dengan Bahasa yang hidup,
menyenangkan atau sedih sesuai isi cerita dan jenis cerita yang di pilih
7. Buatlah akhir cerita sesuai dengan yang kamu pilih, bisa happy/sad ending
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
8. maupun akhir cerita yang tidak terduga 8. Baca kembali dan lakukan editing, mintalah
seseorang untuk membaca cerita yang telah kamu buat, lalu mintalah untuk
memberikan saran.
Nah anak-anak hebat! Setelah kalian memahami kembali tentang langkah-langkah menulis
cerita fiksi. Sekarang tulislah cerita fiksi dengan ketentuan berikut!
1. Tema cerita bebas
2. Cerita diketik menggunakan format word dengan format:
a. Kertas A4, font Arial 11
b. Spasi 1,5
c. Panjang tulisan minimal 1 lembar
3. Dikirim ke E-Learening atau bisa japri WA bu Fidah
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
1. Dengan mengerjakan latihan soal pemanatapan, siswa dapat memahami pengertian
cerita fiksi, ciri-ciri, dan jeninsnya.
2. Dengan mengerjakan latihan soal pemanatapan, siswa dapat penulisan kalimat
dengan menggunakan huruf kapitalm dan tanda baca yang benar.
1. Mendampingi Ananda untuk belajar dan berlatih mengerjakan latihan soal
pemantapan
2. Berkomunikasi dengan guru apabila mengalami kesulitan dalam mendampingi
Ananda
3. Mengecek tugas Ananda dengan bertanya langsung ke Ananda/guru.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
1. Bacalah dengan cermat!
SANGKURIANG
Pada zaman dahulu, ada kisah seseorang putri raja dari Jawa Barat yang bernama
Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Pada
suatu hari Sangkuriang berburu dengan si Tumang (anjing kesayangan istana). Sangkuriang
juga tidak tahu bahwa anjing itu titisan dewa sekaligus ayahnya sendiri. Waktu itu Tumang
tidak mau menuruti perintah Sangkuriang untuk mengambil hewan buruan. Maka tumang di
usir ke dalam hutan. Kemudian Sangkuriang kembali ke istana dan menceritakan hal
tersebut kepada ibunya.
Seketika itu Dayang Sumbi marah besar dan spontan memukul kepala Sangkuriang
dengan centong nasi yang di pegangnya. Sangkuriang pun terluka dan kecewa atas
perlakuan ibunya dan memutuskan pergi mengembara. Setelah kejadian tersebut ibunya
menyesali dirinya. Lalu ia selalu berdoa dan bertapa dengan tekun. Akhirnya suatu ketika,
para dewa memberikan hadiah, bahwasanya ia akan selamanya muda dan memiliki
kecantikan yang abadi.
Karena sudah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang berniat untuk kembali ke
istana/tanah airnya. Namun keadaan kerajaan sudah berubah total, dan menjumpai
seseorang gadis yang cantik dan mempesona yang tak lain adalah Dayang Sumbi
(ibunya). Sangkuriang terpesona dan ingin segera melamarnya begitu pula dengan Dayang
Sumbi. Karena mereka sama-sama tidak tahu, bahwa mereka adalah ibu dan anak. Suatu
hari Sangkuriang pamit untuk berburu dan meminta untuk merapikan rambut calon suaminya
tersebut. Namun Dayang Sumbi terkejut dengan bekas luka yang ada di kepalanya persis
dengan anaknya dan setelah di perhatikan memang mirip. Dan Dayang Sumbi baru
mengetahui ternyata Sangkuriang adalah anaknya yang dulu mengembara di hutan.
Setelah itu Dayang Sumbi mencari akal agar gagal pernikahan tersebut. Ia
mengajukan syarat jika ingin meminangnya. Maka Sangkuriang harus bisa membendung
Sungai Citarum, dan Dampan besar untuk meyebrang sungai, dan semua itu harus selesai
sebelum fajar terbit. Sangkuriang pun menyetujuinya. Ia mengerjakan tidak sendiri tetapi di
bantu oleh makhluk gaib. Ternyata Dayang Sumbi mengintip. Begitu pekerjaan hampir
selesai ia memperintahkan pasukannya untuk menggelar kain merah di sebelah timur kota.
Dengan melihat hal itu sangkuriang mengira sudah pagi dan marah besar dan
menendang sampan dengan kekuatannya sampai ke gunung dan menjadi “Gunung
Tangkuban Perahu”.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
Mengapa Sangkuriang pergi mengembara?
Perintah : Klik pada satu pilihan jawaban!
A. Sangkuriang terluka dan kecewa atas perlakuan ibunya
B. Sangkuriang ingin belajar ilmu bela diri
C. Sangkuriang ingin bertapa
D. Sangkuriang mencari anjingnya yang bernama Si Tumang
2. Apa persyaratan Dayang Sumbi, ketika Sangkuriang ingin meminangnya?
Perintah : Klik pada satu pilihan jawaban!
A. Sangkuriang harus bisa membendung Sungai Citarum, dan Dampan besar untuk
meyebrang sungai, dan semua itu harus selesai sebelum fajar terbit.
B. Sangkuriang harus bisa menemukan kembali anjingnya Si Tumang yang dulu hilang, dan
harus ketemu sebelum fajar.
C. Sangkuriang harus bisa mendirikan 1000 candi, dan semua itu harus bisa selesai
sebelum fajar.
D. Sangkuriang harus bisa membendung Sungai Musi, dan membuatkan jembatan, dan
semua itu harus selesai sebelum fajar.
3. Tokoh dalam Legenda Sangkuriang tersebut adalah... .
Perintah : Letakkan tanda centang "√" pada kotak untuk jawaban yang benar dan
letakkan tanda silang "X" untuk jawaban yang salah
Raja
Sangkuriang
Permaisuri Raja
Dayang Sumbi
4. Berikut ini merupakan jenis-jenis cerita fiksi
Perintah : Letakkan tanda centang "√" pada kotak untuk jawaban yang benar dan
letakkan tanda silang "X" untuk jawaban yang salah.
A. Legenda, fabel, novel, dan cerpen
B. Legenda, fabel, puisi, dan pantun
C. Dongeng, drama, mite, sage, dan sinetron
D. Dongeng, drama, syair, mite, dan sage
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
5. Berikut ini merupakan ciri-ciri cerita fiksi
Perintah : Letakkan kata "Benar" pada kotak untuk pernyataan yang benar dan
letakkan kata "Salah" untuk pernyataan yang salah.
A. Pernyataan 1. Bersifat rekaan atau imajinasi pengarangnya, menggunakan bahasa
konotatif
B. Pernyataan 2. Bersifat nyata sesuai fakta, menggunakan kalimat atau bahasa yang
baku
C. Pernyataan 3. Menggugah perasaan dan membangkitkan emosi pembaca,
memberikan pesan moral dan amanat
D. Pernyataan 4. ceritanya panjang, dan tidak ada unsur pesan moral atau amanat di
dalamnya
6. Penggunaan tanda baca yang tepat pada pernyataan berikut adalah... .
Perintah : Letakkan kata "Benar" pada kotak untuk pernyataan yang benar dan
letakkan kata "Salah" untuk pernyataan yang salah.
A. Pernyataan 1. “Wow, indah sekali lukisanmu, Diana!” kata Devina merasa kagum.
B. Pernyataan 2. “Wow. indah sekali lukisanmu, Diana!” kata Devina merasa kagum.
C. Pernyataan 3. Nak kapan selesai, kuliahmu?
D. Pernyataan 4. Nak, kapan selesai kuliahmu?
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
7. Penggunaan tanda baca pada jumlah mata uang yang tepat adalah...
Perintah : Letakkan kata "Sesuai" pada kotak untuk pernyataan
yang SESUAI dan letakkan kata "Tidak Sesuai" untuk pernyataan yang TIDAK
SESUAI bacaan.
A. Pernyataan 1. Meja itu terjual dengan harga Rp450,00,000
B. Pernyataan 2. Sepeda itu harganya Rp150.000,000.00
C. Pernyataan 3. Ayah memberikan uang saku Rp5.000,00
D. Pernyataan 4. Uangku tinggal Rp12.000,00
8. Perintah : Letakkan kata "Sesuai" pada kotak untuk pernyataan yang SESUAI dan
letakkan kata "Tidak Sesuai" untuk pernyataan yang TIDAK SESUAI bacaan.
A. Pernyataan 1. Ismail menulis puisi yang berjudul antara Jakarta dan Malaysia
B. Pernyataan 2. Aku sangat memimpikan untuk mendaki Gunung tertinggi di Indonesia
yaitu Gunung Semeru.
C. Pernyataan 3. Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo sempat mengunjungi
istana presiden di Bogor.
D. Pernyataan 4. Sejarah mengatakan perang terbesar di Indonesia adalah Perang
Diponegoro.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Tema 8
9. Perintah : Ambil dan letakkan Pilihan jawaban yang sesuai dengan
pernyataan!
Pernyataan 1. Paman sedang mendaki ....
Pernyataan 2. Meskipun Andika berasal dari .., namun ia menggunakan
bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari.
Pernyataan 3. Mela lahir pada hari ........
Pernyataan 4. Turis itu sedang berbicara
Senin, 29 Mei 1995 gunung Bromo suku Jawa
Gunung Bromo Bahasa Korea Senin, 29 Mei 1995
bahasa Korea
Suku Jawa
10. Cerita fiksi adalah cerita karangan, fantasi, dan rekaan yang berdasarkan khayalan atau
imajinasi pengarang. Cerita fiksi merupakan karya sastra yang isinya merupakan
karangan semata dan tidak berdasarkan kejadian nyata.
Tuliskan 3 jenis cerita fiksi yang sering Ananda baca beserta pengertiannya.
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kelas IV Tema 4
DAFTAR PUSTAKA
Sukmawati, Dian, dkk. 2010. Bahasa Indonesia Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV BSE.
Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.
Sulasmi, Rujiyanto. 2009. Bahasa Indonesia Untuk SD/MI Kelas IV BSE. Jakarta: Pusat Perbukuan
Pendidikan Nasional.
Septi, Lestari, Retno, Winarni. 2009. Bahasa Indonesia SD/MI Kelas IV BSE. Jakarta: Pusat Perbukuan
Pendidikan Nasional.
Irene, DKK. 2017. Bupena Tema Cita-Citaku. Buku Penilaian Autentik. Jakarta. Erlangga.
44