The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Soga Dc, 2023-07-19 13:58:52

Kondisi Geografis dan Pelestarian Alam

Tema 1 IPS Kelas 8

Keywords: kondisi geografis

Media Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas VIII ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Kondisi Geografis dan Pelestarian Sumber Daya Alam Bab 1 Peserta didik diharapkan mampu: 1. memaparkan keberagaman alam Indonesia; 2. menganalisis pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia; 3. mendesain upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia; 4. menguraikan peran lembaga sosial dalam pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia; serta 5. menunjukkan hubungan kondisi geografis dengan kegiatan ekonomi dan masuknya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia. Tujuan Pembelajaran


Perhatikan gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut, jawablah pertanyaan berikut. 1. Bagaimana pengaruh proses geografis di wilayah-wilayah Indonesia bagi keberagaman alam dan keberagaman sosial masyarakat? 2. Bagaimana pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada? 3. Apakah sumber daya manusia di Indonesia sudah memenuhi syarat untuk memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang dimiliki? 4. Apa saja lembaga sosial yang berperan dalam upaya pemanfaatan dan pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia? ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


A. Keberagaman Alam Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1. Proses Geografis Memengaruhi Keberagaman Alam Indonesia Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia dengan luas negara 8.300.000 km2 . ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Letak Geografis Indonesia Berdasarkan letak garis lintang dan garis bujur, Indonesia berada pada 6° LU–11° LS dan 94° BT–141°BT. Hal tersebut menimbulkan perbedaan waktu di wilayah-wilayah di Indonesia, seperti WIB, WITA, dan WIT. Letak Geologis Indonesia • Wilayah Indonesia berada pada pertemuan rangkaian Pegunungan Sirkum Mediterania dan Pegunungan Sirkum Pasifik. Dampak bagi Indonesia adalah tersebarnya gunung api yang menjadikan tanah Indonesia subur. • Indonesia merupakan zona pertemuan tiga lempeng, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Posisi tersebut menyebabkan wilayah Indonesia sangat rentan terhadap gempa bumi tektonik. • Indonesia berada di antara Paparan Sunda dan Paparan Sahul yang terletak pada zona transisi menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati.


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Cuaca dan Iklim Indonesia memiliki tiga jenis iklim. Berdasarkan letak geografisnya yang berada di sekitar garis khatulistiwa, Indonesia memiliki iklim tropis. Letak Indonesia berada di antara Benua Asia dan Australia menyebabkan Indonesia beriklim monsun yang dipengaruhi angin monsun barat dan timur. Sebagian besar wilayah daratan Indonesia yang dikelilingi laut atau samudra menjadikan Indonesia memiliki iklim laut (iklim maritim).


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2. Proses Geografis Memengaruhi Keberagaman Sosial Budaya Keberagaman Sosial Budaya di Masyarakat Keberagaman sosial budaya menyangkut aspek budaya yang dapat memengaruhi interaksi individu dengan orang lain yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda di dalam suatu masyarakat, mencakup pengetahuan, kepercayaan, nilai, praktik, tradisi, dan adat istiadat yang unik pada tiap masyarakat. Contohnya, sistem Subak sebagai identitas budaya masyarakat Bali. Sistem Subak di Bali terkait dengan perkembangan kebudayaan agraris di Pulau Bali yang sangat bergantung pada sumber air tawar. Subak sebagai sistem atau tata pengairan untuk pertanian di Bali terbentuk karena adanya pengaruh faktor geografis.


Pengaruh Faktor Geografis dan Keberagaman Budaya di Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Faktor geografis sangat berpengaruh pada keberagaman budaya di Indonesia antara lain isolasi geografis, iklim, dan letak geografis. • Isolasi geografis mengacu pada pemisahan spasial kelompok masyarakat oleh penghalang bentang alam fisik, seperti gunung dan laut. • Keterkaitan antara iklim dan kebudayaan dapat dilihat dari arsitektur rumah tradisional sebagai identitas budaya suatu suku bangsa. Hampir semua arsitektur rumah tradisional Indonesia dibangun di atas panggung. • Letak geografis menyebabkan terjadinya pertukaran kebudayaan dari bangsa-bangsa asing karena posisi Indonesia yang strategis di tengah-tengah jalur perdagangan internasional.


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1. Potensi Sumber Daya Alam Indonesia Sumber daya alam kemaritiman Sumber daya alam tambang Sumber daya alam hutan Sumber daya alam dapat dipahami sebagai seluruh potensi alam yang ada bumi, baik berbentuk benda mati maupun makhluk hidup, yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat dan habitatnya. Berdasarkan sifatnya, terbagi atas sumber daya alam terbarukan (renewable resources) dan sumber daya alam tidak terbarukan (unrenewable resources). Berdasarkan habitatnya terbagi atas sumber daya alam teretris dan sumber daya alam akuatik. Pengelompokkan sumber daya alam di Indonesia


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Sumber Daya Alam Hutan Berdasarkan fungsi pokoknya, hutan di Indonesia dapat dikelompokkan atas hutan konservasi dengan luas sekitar 22.088.573,40 hektare, hutan lindung dengan luas sekitar 29.578.158,29 hektare, dan hutan produksi dengan luas sekitar 68.828.970,27 hektare. Selain ketiga jenis hutan tersebut, sebagai negara kepulauan yang beriklim tropis Indonesia juga memiliki beberapa jenis hutan lainnya sebagai berikut. • Hutan hujan tropis, berada di kawasan beriklim basah. Contoh tumbuhannya adalah rotan, anggrek, dan beberapa jenis tumbuhan liana. • Hutan bakau, ditemukan di sepanjang pantai landai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Jenis pohonnya, antara lain bakau, tancang, nyirih, api-api, dan perepat. • Hutan pantai, ditemukan disepanjang pantai yang curam dan sempit dengan laut berombak besar. Banyak ditemukan pohon epifit, anggrek, dan paku-pakuan. • Hutan rawa, ditemukan pada kawasan datar yang digenangi air tawar dan kaya akan unsur hara. Jenis-jenis pohonnya, antara lain ramin, geronggang, pulai, dan meranti jawa. • Hutan musim, dikelompokkan atas hutan musim kawasan rendah dan hutan musim kawasan tinggi. Hutam musim kawasan rendah ditemukan dari pantai hingga ke ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Hutan musim kawasan tinggi ditemukan di lereng gunung dan dataran tinggi.


Bahan galian vital yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak. Contohnya, besi, tembaga, emas, dan bauksit. Bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan B. Contohnya, garam batu, mika, dan batu permata. Bahan galian golongan strategis bagi pertahanan dan keamanan negara atau bagi perekonomian negara. Contohnya, minyak bumi, gas alam, aspal, dan batu bara. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Sumber Daya Alam Tambang Bahan galian golongan A Bahan galian golongan B Bahan galian golongan C Menurut BPS Indonesia, pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi, dan di bawah permukaan air. Pengelompokkan bahan galian


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL a. Minyak bumi ditemukan di Muara Enim, Dumai, Cepu, Tarakan, Balikpapan, dan Sorong. b. Gas bumi dapat ditemukan di Aceh, Kalimantan Timur, Riau, dan Jawa Timur. c. Batu bara tersebar di beberapa cekungan utama di Pulau Kalimantan dan di Pulau Sumatra. d. Bijih besi dihasilkan oleh daerah Cilacap, Cilegon, Pulau Derawan dan Pulau Sebuku, Gunung Tegak, Lengkabana, Longkana, dan Pegunungan Verbeek. e. Bauksit banyak ditemukan di Pulau Bintan dan Kalimantan Barat. f. Emas ditemukan di Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua. g. Tembaga sebagian besar ditemukan di daerah Tembagapura (Papua). h. Nikel tersebar di berbagai wilayah, seperti Kalimantan, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Kepulauan Raja Ampat. i. Timah ditemukan di beberapa pulau antara lain Pulau Karimun, Pulau Kundur, Pulau Singkep, Pulau Bangkinang, Pulau Bangka, Pulau Belitung, dan Pulau Karimata.


Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi 26 juta hektare areal perikanan laut dan pantai. Laut Indonesia memiliki sekitar 8.500 spesies ikan atau sekitar 37 persen dari spesies ikan dunia. Menurut statistic Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2021, produksi perikanan tangkap sekitar 7.485.872,28 ton dan produksi perikanan budi daya sekitar 6.790.732,29 ton. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Sumber Daya Alam Kemaritiman Perikanan Indonesia memiliki sumber daya kemaritiman yang sangat kaya. Hal ini didukung oleh luasnya wilayah laut Indonesia. Berdasarkan Konvensi Hukum Laut PBB tahun 1982, Indonesia memiliki wilayah laut yang luas. Luasnya mencapai 5,8 juta km2 yang terdiri atas 3,1 juta km2 perairan territorial dan 2,7 juta km2 perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Energi kelautan mengacu pada berbagai bentuk energi listrik terbarukan yang dimanfaatkan dari laut. Ada dua jenis energi kelautan utama, yaitu energi mekanik dan energi termal. Energi Kelautan Energi mekanik mencakup antara lain: 1. Energi gelombang laut: dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. 2. Energi pasang surut: dihasilkan dari pergerakan air laut karena perbedaan pasang surut. 3. Energi arus laut: diperoleh dari pemanfaatan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain. Energi termal adalah energi panas laut yang dihasilkan dari perbedaan suhu antara permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin tanpa menghasilkan gas rumah kaca atau limbah lainnya.


Wisata bahari merupakan bentuk wisata yang meanfaatkan karakter sumber daya pesisir dan laut. Sumber daya wisata bahari dapat dilihat dari komoditasnya, kegiatan yang dilakukan, dan ekosistemnya. Berdasarkan komoditasnya, sumber daya wisata bahari mencakup antara lain penyu, duyung, paus, lumba-lumba, spesies endemik, ombak, dan pasir putih. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan, wisata bahari mencakup antara lain rekreasi pantai, berenang, memancing, menyelam (diving), snorkeling, selancar, dan lain sebagainya. Berdasarkan ekosistemnya, sumber daya wisata bahari antara lain pantai, mangrove, lamun, dan terumbu karang. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Wisata Bahari


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Ada di Indonesia Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan sumber daya alam sebagai alat pemenuhan kebutuhan. Ketersediaan sumber daya alam menjadi masalah ketika kebutuhan manusia tidak terbatas yang dapat menyebabkan terjadinya eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam. Agar hal tersebut tidak terjadi, kita perlu memanfaatkan sumber daya alam dengan menjaga kelestarian lingkungan hidup sehingga sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan. Menurut UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan asas tanggung jawab negara, kelestarian dan keberlanjutan, keserasian dan keseimbangan, keterpaduan, manfaat, kehati-hatian, keadilan, ekoregion, keanekaragaman hayati, pencemar membayar, partisipatif, kearifan lokal, tata kelola pemerintahan yang baik, serta otonom daerah.


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL C. Sumber Daya Manusia


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Selain sumber daya alam, kita juga mengenal sumber daya modal dan sumber daya manusia. Secara mikro, sumber daya manusia adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja, dan lain sebagainya. Secara makro, sumber daya manusia adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1. Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia Sensus penduduk oleh BPS tahun 2020 mencatat bahwa penduduk Indonesia berjumlah 270,20 juta jiwa dengan 70,72 persennya merupakan penduduk berusia produktif (15–64 tahun) sebagai bonus demografi. Dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) Indonesia tahun 2021 terlihat adanya peningkatan sumber daya manusia yang mencapai angka 72,29 meningkat sebesar 0,35 poin dari tahun sebelumnya dengan angka 71,94. IPM menggambarkan peluang hidup, pengetahuan, dan standar hidup layak.


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia Empat kebijakan pokok dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (Basmar, 2021) adalah sebagai berikut. a. Peningkatan kualitas hidup yang mencakup kualitas sumber daya manusia, baik jasmani dan rohani, serta kualitas kehidupan. b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia produktif dan upaya pemerataan penyebarannya. c. Peningkatan kualitas usmber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai iptek yang berwawasan lingkungan. d. Pengembangan pranata yang mencakup kelembagaan dan peran hukum yang mendukung usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk membangun sumber daya manusia yang unggul, perlu ada hal-hal yang menjadi prioritas utama (Rostini, dkk. 2021), yaitu sebagai berikut. a. Menata sistem pendidikan secara menyeluruh sehingga menjadi lebih baik dan berkualitas. b. Menguatkan peran lembaga agama dalam kehidupan bermasyarakat untuk membangun karakter serta memperkuat jati diri dan kepribadian bangsa. c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan di masyarakat, melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan kerja. d. Membina dan mengembangkan masyarakat, terutama generasi muda agar menjadi kreatif, inovatif, dan memiliki daya saing tinggi.


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL D. Peran Lembaga Sosial dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Manusia


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1. Lembaga Sosial Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Lembaga sosial mencakup sebagai berikut. a. Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan memengaruhi. b. Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup. c. Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur. Norma digunakan sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai harapan masyarakat. Norma yang berlaku di dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda, yaitu norma cara, norma kebiasaan, norma tata kelakuan, norma adat istiadat. Ada berbagai jenis lembaga sosial, yaitu lembaga keluarga, lembaga agama, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, dan lembaga politik.


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2. Peranan Lembaga Sosial dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam a. Lembaga keluarga berperan dalam mendidik anak untuk memanfaatkan sumber daya alam dengan baik dan benar. Contohnya, membiasakan diri untuk menghemat penggunaan air. b. Lembaga agama berperan dalam memberikan ajaran untuk bersikap bijaksana dan tidak sewenangwenang terhadap alam semesta. c. Lembaga pendidikan dalam pemanfaatan sumber daya alam dilakukan melalui proses pendidikan lingkungan. d. Lembaga ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam berperan untuk menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. e. Lembaga politik memiliki peran dalam penetapan undang-undang yang dapat mengatur dan melindungi sumber daya alam. Contohnya, UU RI No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2. Peranan Lembaga Sosial dalam Pemanfaatan Sumber Daya Manusia a. Lembaga keluarga sebagai agen sosialisasi utama yang sangat penting dalam pemanfaatan sumber daya manusia yang dapat dilakukan dengan mengembangkan kepribadian dan karakter serta berbagai keterampilan dasar lainnya. b. Lembaga agama mempunyai peranan penting dalam membentuk dalam membentuk karakter sumber daya manusia, yaitu sikap religius sebagai bentuk ketaatan seseorang. c. Lembaga pendidikan melaksanakan sosialisasi, literasi, pengembangan keterampilan, pelatihan kejuruan, penemuan pengetahuan baru, pembangunan karakter, dan mobilitas sosial sebagai upaya membangun sumber daya manusia. d. Lembaga ekonomi berupaya dalam berbagai usaha untuk melakukan pemberdayaan masyarakat agar kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi dapat berjalan dengan baik. e. Lembaga politik memiliki peran dalam penetapan berbagai kebijakan dan peraturan perundangan terkait dengan sumber daya manusia. Contohnya, UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL E. Kondisi Geografis dan Interaksi dengan Bangsa Asing


1. Interaksi dengan Bangsa Asing di Masa Lalu ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Kontribusi wilayah Nusantara dalam ekonomi dunia pada awal Masehi, dapat dilihat dari peran Kerajaan Koying sebagai salah satu pelabuhan dagang internasional. Kerajaan ini memiliki sumber daya berupa emas dan pinang. Koying melakukan perdagangan dengan Tiongkok melalui Kerajanan FunanKoying juga menjadi pelabuhan terakhir bagi kapal dagang yang berlayar dari India melalui Selat Malaka. Para pedagang India memperoleh hasil hutan dan rempah-rempah dari Nusantara dengan imbalan, seperti mutiara, barang pecah belah, dan kuda.


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2. Perdagangan Nusantara pada Awal Masehi Salah satu jalur perdagangan melalui darat yang dikenal adalah Jalur Sutra. Jalur Sutra mengubungkan kota-kota di Asia, Eropa, dan Afrika. Jalur tersebut dinamakan Jalur Sutra karena merujuk pada perdagangan sutra yang dilakukan para pedagang Tiongkok pada masa Dinasti Han (206 SM–2020 M). Keberadaan Jalur Sutra tidak hanya menjadi jalur perdagangan, tetapi menjadi penghubung pertukaran budaya, agama, dan ilmu pengetahuan. Sedangkan, jalur pedagangan melalui laut dikenal sebagai Jalur Rempah atau Spice Route. Rute tersebut mengubungkan jalur perdagangan internasionnal dengan jalur perdagangan antarpulau di Nusantara yang komoditas utamanya adalah rempah-rempah.


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 3. Perkembangan Kehidupan Masyarakat pada Masa Kerajaan Hindu-Buddha a. Masuknya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia Letak wilayah Kepulauan Nusantara yang sangat strategis di jalur pelayaran memungkinkan kerajaan-kerajaan di Nusantara menjalin hubungan dagang dengan wilayah lain, seperti India. Hal tersebut membuat agama dan kebudayaan Hindu-Buddha dikenal di Nusantara, yang terbukti dari eksistensi Kerajaan Kutai di Kalimmantan Barat dan Kerajaan Sriwijaya di Sumatra pada masa lampau. Proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia, yaitu melalui aktivitas perdagangan (Teori Waisya, kolonisasi permanen karena adanya ekspedisi militer (Teori Kesatria), dan penyebaran agama (Teori Brahmana).


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 3. Perkembangan Kehidupan Masyarakat pada Masa Kerajaan Hindu-Buddha b. Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia dapat dilihat pada jejak sejarah yang ditinggalkan sebagai berikut. • Kesusastraan. Karya sastra yang berasal dari India telah memicu para pujangga Nusantara menghasilkan karyakarya baru. Contohnya, Empu Walmiki menulis Ramayana dan Empu Wiyasa menulis tentang Mahabharata. • Candi. Banyak candi yang didirikan pada masa kerajaan-karajaan Hindu-Buddha yang memiliki tiga tingkatan. Dalam konteks agama dan kebudayaan Hindu disebut dengan istilah Bhurloka, Bhurvaloka, dan Svarloka.Contohnya Candi Prambanan. Dalam konteks agama dan kebudayaan Buddha disebut dengan istilah Kamadatu, Rupadatu, dan Arupadatu. Contohnya, Candi Borobudur. • Seni pahat dan ukir terlihat pada relief yang dapat ditermukan pada candi-candi, seperti Candi Prambanan terdapat relief yang mengisahkan cerita Ramayana. • Patung atau arca, pada masa Hindu-Buddha ditujukan untuk upacara keagamaan.


Click to View FlipBook Version