Redaksi Salam Sejahtera selalu untuk semua pembaca setia Imakulata.
Romo Pendamping Edisi Kali Ini Tema yg diangkat Berhikmat di Zaman Now
Romo Antonius Rajabana, OMI OMK SMI membuka edisi kali ini dengan 'begin again', wah, ada apa
dengan OMK, ya?
Dewan Pendamping Mengangkat sosok seorang Romo yg sudah kita kenal, Romo Andri
Timotius Eko Sethiono membagikan satu renungan dari pengalaman negatif, selalu ada peluang
positif. Wah, satu pandangan untuk selalu berpikir positif untuk segala hal
Ketua Komsos SMI tentunya.
Stefanus Teddy Haryanto Edisi kali ini juga mengangkat tema seksi dan kategorial: Komunitas
Ketua Komsos Stasi Palotti Kerinduan, Komunitas Pengharapan. Tak lupa juga ASAK yg merupakan
program baru di Paroki Kalideres.
Hayu Dita Ambarwati Tema ardas KAJ tahun ini menjadi sajian utama Imakulata kali ini. "Kita
Pemimpin Redaksi berhikmat, Bangsa bermartabat" yang kita awali dengan Misa Tahun
F. X. Hersen Berhikmat. Yang diikuti dengan Misa Tri hari Suci.
Kegiatan di Paroki, Wilayah dan Lingkungan ikut juga mewarnai edisi ini.
Wakil Pemimpin Redaksi Makin semarak saja Paroki kita ini.
Agustinus Indra Sutanto Masih ada ruang bathin yg diisi oleh Romo Paroki Kalideres , Romo
Sekretaris Pastor Antonius Rajabana, OMI. Bengkel LH dan saat teduh yg kali ini
Emanuela Yulia Susanti diisi oleh dr. Hadi.
Bendahara Baca sampai habis, ya.
Theresia Elisabeth Engdah Hasjim Salam Imakulata, Bunda Maria menyertai.
Penulis
Daftar Isi
Emanuela Yulia Susanti
Michael K 2 Berhikmat berarti menuju kesempurnaan kasih
Nikolas Adrian Irwan 5 Kita Berhikmat
Titi Suhartono 7 Misa Tahun Berhikmat
Promosi/Iklan 9 Berani Jadi Pribadi yang Transformatif
Agustinus Indra Sutanto 12 Berhikmat di Zaman Now
Theresia Elisabeth Engdah Hasjim
14 Kegiatan Paroki & Lingkungan
Fotografer
Tim KOMSOS SMI 28 Komunitas Kerinduan, Komunitas Pengharapan
31 Uluran Tanganmu, Wujudkan Mimpi Mereka
Desain grafis
Anastasia Calita Hin 33 Memuji Kesabaran Tomy
Tata letak 35 Romo Andri: Dari Pengalaman Negatif, Selalu Ada
Andrea Mylla Peluang Positif
Catherine Anabel
38 St. Eugenius de Mazenod dan Devosi Kepada
Editor Bunda Maria
Titi Suhartono
40 Begin Again
Alamat Redaksi
Sekretariat Paroki 43 Hikmat Ramah Lingkungan Dalam 3M
Citra Garden 3 Blok B 27 No. 1
Jakarta Barat 11830
Telp. (021) 29405097 / 29405098
Fax. (021) 54360841
Email:
[email protected]
Facebook:
Santa Maria Imakulata
2 Ruang Batin
Keuskupan Agung Jakarta mengajak kita untuk semakin
berhikmat. Melalui tema “Kita Berhikmat, Bangsa
Bermartabat,” seluruh umat diajak untuk menanggapi
persoalan yang terjadi dengan bijaksana. Kita diminta
makin beriman dan makin penuh kasih. Berhikmat
berkaitan langsung dengan kebijaksanaan. Oleh
sebab itu kata berhikmat sering disatukan dengan
kebijaksanaan menjadi “ Hikmat Kebijaksanaan” seperti
yang terdapat dalam sila ke-4 Pancasila.
Dalam kehidupan sehari-hari, apa yang
dimaksudkan dengan berhikmat ini? Apakah berhikmat
sama dengan berpendidikan? Atau sama dengan
berpengetahuan? Mungkin kita perlu terlebih dahulu
memahami arti kata berhikmat itu sendiri, kemudian
melihat diri sendiri berdasarkan makna kata berhikmat
itu. Dari sini kita bisa menilai diri sendiri dimana posisi
kita dalam rangka berhikmat.
Tiga Tahap Mengetahui
Dalam kenyataan sehari-hari kita biasanya
mengetahui sesuatu berdasarkan informasi yang kita
terima. Mendengar, melihat dan mengetahui informasi
merupakan tahap pertama dalam mengetahui.
Mengetahui informasi tidak sama dengan memahami
sebuah gagasan sitematis yang terhubung secara
logis. Informasi yang terhubung secara logis, sistematis
dan menyeluruh disebut ilmu pengetahuan, bukan lagi
sekedar informasi yang terpisah.
Ilmu pengetahuan ini merupakan tahap kedua
dari mengetahui. Seorang yang berilmu tidak sekedar
mengetahui beberapa informasi. Ia mampu melihat
kaitan yang tersusun rapi dan logis dari setiap informasi.
Ia juga mampu membaca peristiwa berdasarkan
kaitan yang logis dari apa yang sudah dipahaminya.
Berdasarkan ilmunya, ia mampu menghubungkan satu
informasi dengan informasi lainya. Jika ia mempunyai
sistem yang mampu membaca informasi secara luas
maka dia dapat disebut sebagai orang yang pandai.
Dasar dari ilmu pengetahuan adalah logika, yang
berupa penggolongan dan hubungan sebab akibat.
Misalnya ilmu tentang cuaca. Seorang yang menguasai
ilmu tentang cuaca, ia bisa melihat hubungan antara
banyaknya penguapan air, arah angin dan suhu udara.
Dari pengetahuannya, dia mampu memperkirakan kapan
akan terjadi hujan dan kapan kemarau akan berlangsung.
Ruang Batin 3
Seorang ahli ilmu cuaca juga bisa kita menjadi orang bijaksana atau justru kita yang lebih menderita.
mengembangkan pengetahuannya juga disebut sebagai orang yang Pengertian ini hanya dimungkinkan
tentang siklus bercocok tanam berhikmat. oleh anugerah Roh. Maka tanpa
untuk daerah tertentu. Ia sudah Roh Kudus sebetulnya tidak ada
tidak lagi sekedar ahli ilmu cuaca, Orang yang berhikmat orang yang berhikmat. Tanpa iman
tetapi sudah menjadi lebih luas lagi mampu melihat apa yang tidak tidak ada orang yang bijaksana.
pengetahuannya, sampai pada ilmu mampu dipahami oleh akal budi
tentang bercocok tanam. Namun, kita. Bagaimana mungkin akal budi Berhikmat Sebagai Jalan
ternyata orang yang pandai, banyak kita bisa memahami bahwa kita Menuju Kesempurnaan Iman
menguasai ilmu pengetahuan, tidak perlu memaafkan? Memaafkan dan Kasih
selalu disebut orang bijaksana atau itu merupakan tindakan yang
orang berhikmat. melampaui akal budi. Orang lain Hikmat sebagai anugerah
yang bersalah, mengapa kita menyiratkan bahwa kita harus
Orang berhikmat atau juga harus memaafkan? Seharusnya memohonnya. Ini berarti bahwa
sering disebut orang bijaksana, orang yang bersalah bertobat dan hikmat sangat erat berkaitan
tidak sekedar pandai atau banyak memperbaiki diri. Itu yang masuk dengan iman. Hanya orang yang
ilmu, melainkan orang yang mampu akal. Memaafkan orang bersalah percaya yang akan memohon.
menerapkan ilmunya berdasarkan itu tidak masuk akal. Dan memang Jika tidak ada kemungkinan
pertolongan dari bimbingan Roh benar demikian. Memaafkan diberi maka pasti kita tidak akan
Kudus. Hikmat kebijaksanaan itu adalah tindakan kasih, yang memohon. Jika kita memohon
adalah tahap mengetahui yang mengalir dari hati, bukan tindakan hikmat kebijaksanaan dari Allah
paling tinggi. Hikmat kebijaksanaan yang berdasarkan akal budi. maka diandaikan bahwa kita
tidak sekedar hasil dari jerih percaya Allah akan memberikannya.
payah manusiawi. Ia lebih sebagai Dalam banyak hal, Tuhan Orang yang tahu bahwa di dalam
anugerah ilahi. Banyak orang Yesus mengajarkan hal-hal yang sebuah kolam tidak ada ikannya
pandai yang tidak bijaksana. tidak masuk akal. Misalnya, yang maka ia tidak akan berusaha
Namun biasanya orang bijaksana terdahulu menjadi yang terakhir, untuk memancing di sana. Namun
ilmunya tinggi dan pandangannya yang meninggikan diri direndahkan, seandainay di kolam itu ada ikan,
luas. Dalam 1 Raj 3: 12 disebutkan yang merendahkan diri ditinggikan, bahkan jika hanya seekor saja,
bahwa Tuhan yang memberikan yang kehilangan nyawa, maka orang masih mau untuk
hikmat kepada Salomo sehingga menyelamatkan nyawa. Semua memancing di situ. Oleh karena
tidak ada orang yang melebihi itu nampaknya tidak masuk akal.
hikmat Salomo. Hikmat merupakan Namun sebetulnya sangat tepat
anugerah Allah. bagi orang yang berhikmat.
Hikmat Berkaitan dengan Iman Orang berhikmat mengerti
dan Kasih bahwa memaafkan itu perlu
dan harus. Bahkan sebetulnya
Hikmat sebagai anugerah kita sendiri membutuhkan
Allah berkaitan dengan iman pengampunan itu. Kita yang perlu
dan kasih. Dalam kisah tentang mengampuni karena dengan
Salomo, dikatakan bahwa Allah mengampuni, kita menyembuhkan
mengaruniakan hati yang penuh batin yang terluka akibat dendam
hikmat. Hikmat lebih berkaitan kepada orang yang meyakiti hati
dengan hati, bukan akal budi. kita. Jika kita tidak mengampuni
Orang berhikmat pertama-tama maka luka itu terus akan kita
adalah orang yang mempunyai hati bawa sampai kapan pun dan di
yang mampu mengasihi. Jika hati mana pun. Tanpa pengampunan
kita penuh kasih dan iman maka
4 Ruang Batin
itu hikmat juga merupakan jalan dari iman kita akan Allah yang Jika Keuskupan meminta
yang mampu menyempurnakan adalah Kasih. Iman sebetulnya seluruh umat untuk berhikmat itu
iman kita. Dengan menyadari dan merupakan relasi pribadi antara berarti kita diharapkan semakin
mengakui bahwa hikmat itu berasal seseorang dengan Tuhannya. sempurna dalam mengasihi dan
dari Allah, maka kita akan berusaha Karena berupa relasi maka iman semakin sempurna dalam iman
untuk memohonnya. Permohonan tidak nampak secara kasat mata. akan Tuhan kita Yesus Kristus.
kita pada gilirannya menolong Apa yang nampak merupakan Dengan sepenuhnya percaya
kita untuk beriman kepada Allah, ungkapan iman. Dan ungkapan kepada Kristus dan mewujudkannya
sepenuhnya tergantung pada belas iman itu wujudnya adalah kasih. dalam tingkah laku sehari-hari, kita
kasih Allah. Semakin kita beriman, Jika semakin beriman berarti menjadi pribadi yang berhikmat.
semakin kita berhikmat. semakin berhikmat maka dapat Jika setiap orang semakin
juga dikatakan bahwa semakin berhikmat maka Bangsa semakin
Iman yang mengalir di dalam mengasihi berarti semakin bermartabat.
perbuatan disebut kasih. Tindakan berhikmat juga.
kasih merupakan ungkapan Romo Antonius Rajabana, OMI
Sajian Utama 5
BKiatanBgershaikmat, Seperti kita ketahui bersama, Arah Dasar
Keuskupan Agung Jakarta tahun 2016-2020
Bermartabat mengamanatkan sebuah gerak kehidupan
menggereja "Amalkan Pancasila" sebagai cara mencapai
tujuan Gereja yang dicita-citakan oleh Keuskupan
Agung Jakarta. Dalam rangka itu setiap tahunnya, KAJ
mengangkat tema-tema yang selaras dengan sila-
sila Pancasila dalam gerak hidup menggereja. Dalam
tahun 2019, tahun ke-4 berjalannya Arah Dasar KAJ
2016-2020, Gereja KAJ diajak untuk merenungkan
dan mengamalkan Sila Ke-4 dari Pancasila lewat
tema “Amalkan Pancasila: Kita Berhikmat, Bangsa
Bermartabat”.
Dalam “Tahun Berhikmat” ini KAJ mengajak
umatnya untuk mengolah diri dan melaksanakan
gerakan baik secara pribadi maupun bersama-sama
untuk menggapai hikmat (kearifan) dalam berbagai
aspek kehidupannya. Seluruh umat Katolik KAJ diajak
untuk menggerakkan hidup rohani personal secara
lebih mandiri, berhikmat dan bermartabat. Ungkapan
iman ini – baik secara pribadi maupun bersama-sama
– diharapkan mengejawantah dalam berbagai kegiatan
partisipatif transformatif pada kegiatan-kegiatan
6 Sajian Utama
menggereja, aktifitas sosial atau ditimpa kemalangan; (2) masyarakat tempat kita berada.
kemasyarakatan lintas agama, serta Menunjukkan sikap ramah, bertegur (/smartis, dengan rujukan Booklet
berpartisipasi secara berhikmat sapa/menyapa, mempunyai hikmat Pedoman Tahun Berhikmat KAJ
dalam menentukan kepemimpinan dalam bertindak; (3) Mengutamakan 2019)
yang bermartabat bagi masa depan kejujuran dalam tindakan kita
bangsa dan negara. seperti tidak korupsi atau
melakukan suap; (4) Memberikan
Mgr. Ignatius Suharyo, Bapa perhatian kepada mereka yang
Uskup Agung Jakarta menjabarkan berkekurangan dengan contoh
tentang arti “Tahun Berhikmat” praktis sehari-hari seperti tidak
dalam Temu Pastoral 2018. membuang-buang makanan
Bapa Uskup antara lain berkata karena masih banyak orang yang
bahwa “Kita Berhikmat, Bangsa tidak makan karena himpitan
Bermartabat” adalah rumusan ekonomi; (5) Penghargaan kepada
kontekstual dari jawaban Gereja Asisten Kehidupan Sosial seperti
KAJ terhadap panggilannya untuk petugas kebersihan, penjaga rel
bertumbuh menuju kesucian dan kereta api, para hansip/satpam/
kesempurnaan. Dalam rangka itu karyawan rumah tangga, dan lain-
hikmat-kebijaksanaan tidak bisa lain; (6) Mengadakan karya karitatif
dipisahkan dari kesucian hidup kepada mereka yang berkebutuhan
orang beriman. Dengan demikian khusus/difabel/lansia yang sakit/
dapat disimpulkan bahwa menjadi anak terlantar, dan lain-lain;
berhikmat (= bahasa Pancasila) (7) Tertib berlalu-lintas sebagai
mempunyai arti yang serupa wujud berhikmat dalam aspek
dengan menjadi semakin sempurna transportasi; (8) Hemat energi dan
dalam kesucian (= bahasa air sebagai wujud berhikmat dalam
Gereja Katolik). Maka di saat kita melestarikan sumber daya alam);
berusaha menjelaskan arti HIKMAT, (9) Menjaga kebersihan lingkungan;
sewajarnya dalam rangka itu kita (10) Dan lain-lain kegiatan kreatif
juga menjelaskan panggilan kita yang mampu mencerminkan “Kita
bersama menuju “kepenuhan hidup Berhikmat, Bangsa Bermartabat”.
kristiani dan kesempurnaan kasih …
kesucian yang sempurna”. Hikmat adalah kearifan dan
kebijaksanaan yang merupakan
Secara konkrit, sepanjang anugerah dari Allah. Hikmat
“Tahun Berhikmat” umat Katolik tersebut turun atas umatNya melalui
KAJ diingatkan kembali untuk Roh Hikmat - Roh Kebijaksanaan
terus melakukan gerakan-gerakan - Roh Tuhan sendiri. Diperlukan
nyata dan praktis sehari-hari kerendahan hati dari kita untuk
yang sebetulnya telah dimulai di memohon agar Roh Hikmat turun
tahun-tahun sebelumnya. Tujuan atas diri kita untuk mengajar kita
gerakan-gerakan tersebut adalah menjadi orang yang berhikmat
agar kesemuanya dapat menjadi dan bijaksana, mengubah kita,
habitus baru yang transformatif. membuka hati kita lebar-lebar, dan
Beberapa contoh gerakan-gerakan menjadikan kita manusia-manusia
nyata dan praktis sehari-hari antara yang aktif mengambil bagian
lain: (1) Kunjungan kepada para dalam mengusahakan kerukunan,
tetangga yang sakit atau berduka kemanusiaan, dan kedamaian di
Sajian Utama 7
Pembukaan Tahun Pada Minggu, 06 Januari 2019, Gereja Santa Maria
Berhikmat 2019: Imakulata resmi membuka Tahun Berhikmat 2019
Amalkan Pancasila berdasarkan tema dari Keuskupan Agung Jakarta
- Kita Berhikmat, (KAJ) dengan semboyan “Amalkan Pancasila: Kita
Bangsa Bermartabat Berhikmat, Bangsa Bermartabat”.
Pembukaan Tahun Berhikmat ini terasa
sangat berbeda dan istimewa karena diiringi dengan
pertunjukan Lenong oleh Lenong Sironda. Sebelum
Misa Kedua dimulai, para umat dapat mendengar dan
melihat secara langsung pertunjukan Lenong yang
terkenal dengan lantunan irama dari alat-alat musik
tradisional, mulai dari instrumen tradisional seperti
gambang, kendang, tehyan, hingga instrumen modern
seperti keyboard dan biola menciptakan suara indah
yang menunjukkan salah satu kekayaan budaya Bangsa
Indonesia.
Tidak hanya dengan pertunjukan musik, Lenong
Sironda dengan panitia acara juga menampilkan lakon
Lenong Betawi tentang Raja Salomo yang penuh
hikmat. Kisah ini menceritakan tentang dua orang ibu
yang memperebutkan seorang bayi. Kedua ibu itu
mengaku sebagai ibu asli dari bayi yang diperebutkan
itu. Mengadopsi dari kisah tersebut, lakon ini tidak lupa
diberikan sentuhan Betawi seperti adanya adu pantun
hingga aksi pencak silat yang membuat para penonton
takjub dan berdebar-debar menonton pertunjukkan
yang digelar di depan Aula Kasih Gereja Santa Maria
Imakulata.
Setelah selesai melakukan lakon tersebut, Romo
Antonius Andri Atmaka, OMI, Pastor Kepala Paroki,
menyampaikan secara singkat pesan moral dari kisah
tersebut seperti di antaranya bagaimana Raja Salomo
menjadi pribadi yang bijaksana dan berhikmat dalam
mengambil setiap keputusannya meskipun dia adalah
seorang raja. Romo Andri juga menyampaikan rasa
terima kasihnya atas penampilan luar biasa dari Lenong
8 Sajian Utama
Sironda. Momen membahagiakan sayang pada mereka yang kita tegas Romo Andri. Jadi tanyakan
ini diabadikan dan menjadi bukti cintai, berbagi pada mereka yang kepada diri kita sendiri: Sudahkah
indah bahwa kita sebagai Bangsa kesulitan, dan mencintai lingkungan kita sebagai bangsa Indonesia
Indonesia dapat hidup dengan hidup bumi tempat kita tinggal. mengamalkan nilai-nilai Pancasila
damai dan tenteram meskipun dalam kehidupan sehari-hari
berada dalam lingkungan yang Dengan semboyan “Amalkan terhadap sesama kita? (MK/012019)
bersifat heterogen, berbeda-beda Pancasila: Kita Berhikmat, Bangsa
mulai dari suku, ras, golongan, dan Bermartabat”, kita diajak sebagai
agama. rakyat Indonesia untuk semakin
memaknai dan mengamalkan
Acara dilanjutkan kepada Pancasila sebagai landasan negara
tahap inti yaitu membuka Tahun kita yang menyatukan kita di tengah
Berhikmat 2019. Sebelum menuju keberagaman agama, suku, ras,
Altar, Romo Andri diiringi oleh umat dan budaya. “Pancasila bukan
menggunakan berbagai pakaian untuk direnungkan, tapi diamalkan,”
khas daerah, mulai dari pakaian
adat Betawi, Jawa, Batak, Minang,
dan lainnya lengkap dengan
berbagai perlengkapannya seperti
blangkon, keris, sarung, dan kain
ulos. Dengan mengenakan jubah
kuning, Romo Andri mengawali
Misa Kudus dengan memukul gong
sebagai peresmian bahwa Tahun
Berhikmat 2019 telah dimulai.
Berpegang teguh pada
nilai-nilai Pancasila, tema tahun ini
menganut nilai dari sila keempat
yang berbunyi “Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksaan
dalam permusyawaratan/
perwakilan”. Pesan ini disampaikan
melalui Surat Gembala Bapa Uskup
Agung Jakarta, Mgr. Ignatius
Suharyo. Melalui rekaman video,
Bapa Uskup menyampaikan bahwa
dalam tahun ini kita dipanggil
untuk menjadi pribadi-pribadi yang
semakin berhikmat dan bijaksana
dalam segala kekayaan maknanya.
Bapa Uskup mengutip kata-
kata dari Bapa Paus Fransiskus:
"Kita bertumbuh dalam kesucian
yang merupakan panggilan kita
semua, melalui hal-hal kecil sehari-
hari.” Contoh nyata yang dapat
diberikannya adalah dengan
tidak menjelekkan orang lain,
memberikan perhatian dan kasih
PBZTHareriikamrbanmaansdnafioitNJrydaomadiwniagtif Sajian Utama 9
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
kata “Hikmat” berarti kebijakan, kearifan,
atau kesaktian (kekuatan gaib). Sedangkan
Wikipedia Indonesia merumuskan “Hikmat” atau
“Hikmah” dari padanan kata Bahasa Inggris “Wisdom”
sebagai “Suatu pengertian dan pemahaman yang
dalam mengenai orang, barang, kejadian atau situasi,
yang menghasilkan kemampuan untuk menerapkan
persepsi, penilaian dan perbuatan sesuai pengertian
tersebut. (Hikmat) seringkali membutuhkan penguasaan
reaksi emosional seseorang (passions) supaya prinsip,
pertimbangan dan pengetahuan universal dapat
menentukan tindakan seseorang.” Wikipedia Indonesia
juga menambahkan, “Hikmat juga berarti pemahaman
akan apa yang benar dikaitkan dengan penilaian optimal
terhadap suatu perbuatan.”
Kalau kita limbang-limbang definisi “Hikmat” yang
diberikan di atas, kita dapat dengan baik merumuskan
bahwa Hikmat adalah memahami/mengerti dan menilai
dengan bijaksana akan sesuatu. Wah, ternyata bukan
hal yang mudah, ya. Seberapa kita mampu menjadi
bijaksana dalam memberikan penilaian kita akan sesuatu
itu?
SITUASI ZAMAN NOW
Beragam situasi di zaman now ini memang
menuntut kita untuk memiliki Hikmat. Mari bersama kita
lihat beberapa contoh situasi sehari-hari yang dengan
mudah kita temukan di sekeliling kita sekarang ini:
Lahirnya telepon genggam yang kian hari kian
berkembang menjadi semakin canggih. Dari telepon
genggam yang hanya bisa dipakai untuk menelepon
saja, sekarang ini sudah muncul telepon genggam
generasi zaman now yang bisa dipakai bukan hanya
untuk menelepon saja tetapi juga untuk membuat foto,
menonton macam-macam film/video juga saluran tivi
dan Youtube, petunjuk jalan saat mengemudi, dan
sejumlah fitur luar biasa lainnya sehingga serasa dunia
ada di tangan kita. Di zaman now ini, tua dan muda
semakin asyik menggunakan telepon genggam mereka
untuk menjadi alat komunikasi dan hiburan yang
menembus banyak aspek. Kita asyik saling mengirimkan
kabar terkini lewat aplikasi-aplikasi sosial media yang
disediakan. Bukan hanya berupa deretan kata dan
kalimat, tapi juga disertai gambar (foto) yang bisa di-
10 Sajian Utama
update setiap menit – bahkan detik si anak dapat duduk mengunyah negatif, menjatuhkan, menghina,
jika kita mau. makanannya sambil juga bermain bahkan mengancam. Dunia yang
gadget yang diberikan kepadanya. kita genggam pun akhirnya tidak
Yang terjadi selanjutnya lagi menjadi dunia yang aman dan
adalah kita cenderung semakin Gadget juga kini bukan damai.
asyik dengan gadget yang ada termasuk barang mewah lagi.
di tangan kita masing-masing. Rasanya segala lapisan masyarakat Tertib berlalu lintas di zaman
Kebersamaan di satu meja makan, dapat memilikinya. Semua pun now. Siapa yang peduli? Setiap
misalnya, menjadi hambar dan sepi dapat dengan mudah mengakses hari, kemacetan berlangsung di
dari celoteh dan saling berbagi media sosial, membuat akunnya, mana-mana. Apalagi jika ada terjadi
cerita karena mereka yang duduk dan mulai mengisinya dengan kecelakaan lalu lintas, pekerjaan
galian, atau banjir bandang di Kota
mengelilingi meja asyik dengan posting-posting baik yang positif Jakarta, kemacetan lalu lintas bisa
gadget masing-masing. Banyak maupun yang negatif. Jari-jari berlangsung berjam-jam lamanya.
terlihat orangtua yang membiarkan kita mulai lincah memberikan Salah siapa semua ini? Kesabaran
anak-anak balita mereka untuk komentar untuk posting-posting tampaknya tidak mendapat tempat
kenal gadget di umur yang masih di media sosial tersebut. Dari lagi dalam diri pengendara mobil
belia. Mungkin maksudnya supaya sekedar memberi gambar jempol maupun motor di Jakarta. Semua
anak-anak mereka tidak gagap pertanda “Like – menyukai” atau ingin cepat-cepat, semua ingin
teknologi, tapi benarkah demikian? juga mengisi kolom komentar jalannya tidak terhambat. Rambu-
Tak aneh kini kalau melihat di mal- dengan kata-kata atau gambar. rambu lalu lintas juga tidak lagi
mal sekarang ini, orangtua yang Dari memberi komentar biasa-biasa punya arti. Terpasang di jalan-
menyuapi anaknya sambil asyik saja, lucu, atau sekarang malah jalan, tapi sepertinya diabaikan
bermain gadgetnya, sedangkan marak bertaburan komentar yang begitu saja oleh para pengendara
Sajian Utama 11
mobil maupun motor. Yang selalu Berapa dari umat yang juga seorang beriman, kita selayaknya
terjadi adalah saling berebut jalan, mau bersabar pada saat hendak mau senantiasa merenungkan
tidak mau mengalah, menyerobot meninggalkan area parkir gereja? kejadian-kejadian yang kita hadapi
kanan-kiri, tidak ingat lagi bahwa Parkir memang menjadi masalah di zaman yang serba maju ini. Dari
jalanan itu bukanlah milik pribadi, cukup memusingkan untuk Gereja semua kejadian itu, apa yang dapat
tetapi menjadi milik bersama yang kita. Beruntung masih ada pihak- kita simpulkan? Dari kesimpulan
digunakan bersama-sama. Di mana pihak luar yang mau membantu. itu, apa yang dapat kita perbuat
toleransi sesama pengguna jalan? Lihatlah pada saat kita merayakan supaya kita dapat terus bertahan
Natal dan Trihari Suci Paskah. Jika dalam iman, harapan, dan kasih di
Sebagai pejalan kaki, kita tidak ada lagi yang peduli dan mau zaman now ini?
juga sering bertindak semau- membantu Gereja kita, bagaimana
Pertama-tama, ada baiknya
mau kita saja. Menyebang jalan kita semua dapat beribadah dengan kita senantiasa memohon pada
di tempat yang bukan untuk nyaman? Tuhan kita Yesus Kristus untuk
menyeberang jalan, berjalan menganugerahkan Roh Hikmat, Roh
kaki bukan di tempat yang telah Masih banyak contoh Kebijaksanaan pada diri kita. Roh
disediakan khusus untuk pejalan keseharian lainnya yang terjadi di Dia yang menebus dunia, Roh yang
kaki. Kadang terlihat, orang-orang sekitar kita. Manusia zaman now mampu mengubah yang mustahil
yang dengan santai menyeberang serasa kehilangan martabatnya, sekalipun. Dengan bantuan Roh
jalan tanpa awas melihat ke kanan karena mereka berlomba-lomba Hikmat, kita dapat menjadi pribadi-
ataupun ke kiri. Orang-orang model untuk memuaskan dirinya sendiri. pribadi yang tidak takut akan
ini merasa tenang menyeberang Manusia zaman now serasa perubahan zaman karena Roh
dengan cara demikian karena tidak lagi peduli apa pun, yang akan senantiasa menuntun kita.
mungkin merasa yakin para dipedulikannya adalah kebanggaan Roh akan membukakan segalanya
pengendara mobil atau motor akan jika ia dapat menjadi yang lebih pada kita sehingga kita mampu
berhenti dengan sendirinya. daripada manusia lainnya. Manusia membedakan yang baik dari yang
zaman now memang sungguh buruk, yang benar dari yang salah,
Yang terjadi seminggu sekali membutuhkan Hikmat. yang patut kita kerjakan dari yang
di area parkir Gereja Sta. Maria sia-sia kita lakukan.
Imakulata. Berapa dari umat PRIBADI YANG
yang membawa mobil atau motor TRANSFORMATIF Dengan tuntunan Roh
yang mau sabar dan mengikuti Hikmat, kita akan menjadi pribadi
petunjuk pengatur perparkiran? Jadi, bagaimana kita bisa yang transformatif – pribadi yang
hidup di zaman now ini? Sebagai mudah berubah demi untuk
menyesuaikan diri dan mampu
hidup bertahan di dalam segala
peristiwa. Transformatif menjadikan
kita pribadi-pribadi yang membuka
diri, tidak asing akan hal-hal yang
ada di sekeliling kita, tetapi justru
melihat segalanya dengan hikmat
dan bijaksana untuk kemudian
menjadi pribadi yang mau
menuntun sesama kepada Terang
dan Kebenaran. (smartis)
12 Saat Teduh
Waktu menunjukkan jam 15.00, saya
mengayunkan langkah cepat-cepat dengan
suasana hati penuh suka cita di hari Sabtu
(20/4/2019) yang terik dan udara yang terasa panas.
Kira-kira 300 meter mendekati gereja, terlihat banyak
sekali mobil yang sudah terparkir rapi di pinggir jalan di
sepanjang jalan menuju ke Gereja Santa Maria Imakulata
dibantu dengan arahan para petugas keamanan yang
sigap. Wow, mulut saya berdecak kagum, melihat
kesigapan petugas keamanan RW dan Polsek Kalideres
yang mengatur arus lalu lintas sehingga tidak terjadi
kemacetan yang parah. Juga kerelaan pihak sekolah
Mahabodhi dan SMUN 95 untuk meminjamkan halaman
sekolah mereka untuk area parkir umat yang ingin
mengikuti Misa. Bagi saya hal ini semua merupakan
cerminan akan toleransi antar umat beragama yang
sungguh luar biasa………
Berhikmat di Antusiasme umat ini sudah mulai terlihat sejak
Zaman Now Perayaan Minggu Palma dan dilanjutkan dengan
Perayaan Kamis Putih, Jumat Agung dan puncak acara
di hari Minggu Paskah. Rangkaian Perayaan Tri Hari
Suci ini selalu dipenuhi oleh umat , sampai–sampai
Panitia harus menyiapkan tenda dengan kapasitas daya
tampung sekitar 500 umat! Saya berdecak kagum untuk
kedua kalinya ketika memandang tenda berwarna putih
yang dilengkapi AC di pelataran parkir gereja. Wow….
luar biasa…! Begitu banyak umat yang rela menunggu
sekitar 2 jam di dalam gedung gereja sebelum Misa
Sabtu Vigili dimulai untuk memperbarui Janji Baptis
mereka dan menerima Hidup Baru.
Lalu saya melihat sekeliling gereja dan tampak
banyak sekali petugas Penyambut Umat yang
berseragam putih hitam yang dengan senyum manis
menyapa, menyalami dan memberikan lilin-lilin Paskah
kepada umat yang berdatangan, ditambah lagi petugas
sekuriti, parkir, liturgi, komsos, prodiakon, PA-LE,
kesehatan lengkap dengan ambulance-nya dan RS
Ciputra sebagai RS rujukan, dll, ..….saya berdecak
kagum untuk ketiga kalinya. Wow…luar biasa! Semua
anggota panitia yang bertugas terlihat sangat kompak
dan melayani dengan sepenuh hati …
Lalu saya langsung menuju ke lantai 1 gedung
gereja dan masuk ke salah satu ruangan yang sejuk
dan sudah di “sulap” menjadi ruang klinik dengan daya
tampung 4 ranjang pasien. Di sana sudah menunggu
Saat Teduh 13
teman-teman dari Tim Kesehatan kesaksian yang mengarah pada
dan Dokter yang sedang bersiap perbuatan nyata. (lih. perumpamaan
untuk mulai bertugas menemani Orang Samaria dan Kisah Marta
umat selama Misa berlangsung. dan Maria). Lukas menekankan
Setelah semua siap dan mereka pentingnya mendengarkan sabda
sudah menuju ke pos masing- Allah sekaligus menjadi sang
masing, saya mulai duduk, menarik pelaku sabda. Melalui Injilnya,
napas dalam dan pikiran saya Lukas melibatkan pembaca dengan
menerawang jauh. Selama 40 pertanyaan tokoh yang bertanya
hari, saya menyiapkan diri untuk kepada Yesus: “Apa yang harus aku
dapat lebih mengenal pribadi lakukan?” (Luk 3:10; 16:3)
Yesus Kristus dengan pantang dan
puasa dan menghadiri pertemuan Contoh konkrit yang
APP di Lingkungan dengan satu dilakukan oleh Paus Fransiskus
tujuan untuk menemukan makna dalam Perayaan Kamis Putih
berhikmat yang paling pas bagi yang lalu yaitu mencium kaki
saya di zaman now ini, dan seorang narapidana di penjara
Puji Tuhan, saya menemukan Distrik Gedung Velletri di Velletri,
jawabannya saat itu. dekat Roma, Italia. Seminggu
sebelumnya, Paus Fransiskus
Berhikmat bagi saya adalah juga mencium kaki para Pemimpin
bagaimana saya dapat membangun Sudan untuk memohon Elit Politik
relasi saya dengan Yesus Kristus Sudan untuk berdamai.
agar menjadi lebih baik dan lebih
konkrit lagi. Mengapa ini penting? Lalu, pertanyaannya adalah:
Karena hanya dengan adanya relasi “Apa yang sudah aku lakukan untuk
yang baik dengan Yesus Kristus mambangun relasi (berhikmat)
akan menjadi landasan yang kuat dengan Yesus Kristus?”
supaya saya dapat membangun (dr. Vincentius Hady Syarif, MM,
relasi yang penuh kasih dengan Ketua Sub Seksi Kesehatan,
team saya, dengan anggota Panapas 2018-2019)
panitia yang lain dan juga dengan
masyarakat di sekitar saya.
Jadi singkat cerita, berhikmat
di zaman now bagi saya adalah
suatu proses bagaimana saya
dapat menciptakan, membangun
dan menjadi bagian dari 3 peristiwa
“WOW” di atas, dan yang unik
karena ini semua adalah proses,
maka tidak akan ada jalan pintas.
Pengertian berhikmat ini
juga diteguhkan di dalam Injil
Santo Lukas. Lukas tidak hanya
menekankan kesaksian iman
dan pertobatan saja tetapi juga
14 Kegiatan Paroki
Misa Tahun Baru Imlek 2019
Seperti tradisi setiap tahunnya, Gereja Santa Saktio, OMI.
Maria Imakulata kembali mengadakan Misa
Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 05 Februari Sebelum menutup Misa Tahun Baru Imlek
2019. Namun kali ini Misa Tahun Baru Imlek yang dengan Berkat Penutup, Romo Andri Atmaka, OMI
diadakan terasa begitu meriah dan spesial karena mempersilakan Romo Charlie dari Filipina dan Romo
Misa ini dipimpin secara konselebrasi oleh 7 Romo Varam dari India untuk memberikan sedikit sambutan
OMI: Rm. Antonius Andri Atmaka, OMI, Rm. Alya dan ucapan Selamat Tahun Baru Imlek kepada umat
Denny Haloho, OMI, Rm. Antonius Rajabana, OMI, Rm. Gereja SMI. Selanjutnya pihak KOMSOS SMI telah
Antonius Sussanto, OMI (Magister Novis OMI Provinsi menyediakan photobooth di depan Aula Kasih yang
Indonesia), Rm. Tarsisius Eko Saktio, OMI (Provinsial dapat digunakan umat untuk berfoto bersama keluarga
OMI Indonesia), Rm. Charlie Inzon, OMI (Provinsial dan hasil fotonya dapat langsung dicetak serta dibawa
OMI Filipina), dan Rm. Varam Anthonyswamy, OMI pulang sebagai souvenir. (/adr)
(Sekretaris AORC asal India).
Misa Tahun Baru Imlek menurut Rm. Denny
Dalam Homili yang disampaikan oleh Rm. Haloho, OMI:
Antonius Rajabana, OMI, Beliau mengatakan bahwa
tradisi perayaan Imlek merupakan perayaan yang “Makna Imlek itu merupakan wujud berkat,
sangat Katolik. Hal ini dapat terlihat dari makna syukur sekaligus juga pengharapan, karena Imlek
perayaan Imlek itu sendiri yaitu perayaan awal musim merupakan awal musim baru dengan adanya tanda-
semi atau berakhirnya musim dingin, saat tunas-tunas tanda kehidupan. Dari situ dilihat ada inkulturasi yang
tanaman mulai tumbuh kembali. Hal ini sama seperti dekat dengan Gereja sama seperti Paskah saat Yesus
makna Paskah yang memberikan harapan baru dan bangkit memberikan kehidupan yang baru, membawa
besar di masa depan. Jadi sukacita yang dialami saat pengharapan dan sukacita.”
Imlek sama dengan sukacita saat Paskah.
Misa Imlek menurut Rm. Antonius Sussanto,
Selain itu, di perayaan Imlek juga ada tradisi OMI:
makan keluarga yang sama dengan perjamuan
terakhir yang dilakukan Yesus bersama dengan “Imlek bagi saya merupakan perayaan sukacita,
murid-murid-Nya. “Kita semua diciptakan baik oleh saat semua orang bergembira dan bisa berbagi sukacita
Tuhan. Kita jangan fokus kepada hal-hal negatif dengan siapa pun. Imlek juga bermakna harapan,
saja, tetapi harus fokus ke hal yang positif. Jika ada karena pasti ada yang dicita-citakan di tahun yang baru.
satu orang yang membenci kita, maka masih ada 10 Selain itu Imlek juga menjadi perayaan cinta kasih yang
orang yang mengasihi kita. Sama seperti Salib yang berasal dari dalam keluarga serta memancar keluar
bisa dipandang sebagai sesuatu yang menyedihkan kepada sesama, dari yang paling dekat dan paling jauh
atau menjadi tanda kemenangan,” kata Romo Bono –
demikian Beliau biasa disapa.
Lebih lanjut Romo Bono juga mengajak seluruh
umat untuk tidak malu meminta maaf demi menjalin
relasi yang baik antar sesama, karena meminta maaf
bukan selalu berarti melakukan kesalahan namun
sebagai wujud kebijaksanaan dan kejujuran kita.
Setelah Homili, Perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan
pemberkatan jeruk dan angpao yang akan dibagikan
ke seluruh umat setelah Misa oleh Romo Tarsisius Eko
Kegiatan Paroki 15
terutama bagi mereka yang
sangat sederhana, miskin,
sakit dan sudah tua. Tak lupa
kita sebagai orang beriman,
perayaan tahun baru Imlek
juga menjadi perayaan iman
sebab Tuhan memberikan kita
kesempatan untuk berbuat
sesuatu yang lebih baik lagi
bagi kemuliaan nama-Nya.”
Misa dan Gathering OMK
Setelah sukses dalam menyelenggarakan Youth menghasut manusia untuk terus jatuh dalam dosa.
Year di tahun 2018, OMK SMI pada awal tahun Namun berkat kuasa Tuhan yang lebih besar kepada
2019 kembali mengadakan Misa OMK yang umatNya dan melalui Roh Kudus sebagai Perantara-
dilanjutkan dengan gathering setelah Misa. Nya, Tuhan membantu mengingatkan umatNya untuk
terus berpikir positif dan mengingatkan diri sendiri
Misa yang dipimpin oleh Romo Alya Denny untuk menjadi lebih baik setiap harinya.
Haloho, OMI ini mengingatkan umat - terutama para
OMK - untuk terus menjaga diri dari iblis. Dalam Setelah Misa Kudus selesai, para OMK
Homilinya, Romo Denny mengingatkan kembali akan berkumpul untuk bernyanyi dan menonton film
tujuh dosa pokok yang sering dilakukan oleh manusia bersama-sama. Semoga kebersamaan ini dapat
karena hasutan iblis. Menurut Romo Denny, cara-cara menjadi penguat ikatan tali kebersamaan yang sudah
yang dipakai iblis itu begitu manis dan mulus dalam terbentuk di antara para OMK SMI. (cella)
16 Kegiatan Paroki
Menjadi Pemilih yang Cerdas dan Berhikmat
Pemilihan Umum adalah pesta demokrasi saat menjelaskan teknis mengenai proses pelaksanaan
semua lapisan masyarakat yang telah memenuhi Pemilu. Salah satu yang dibahas adalah mengenai
persyaratan menggunakan haknya untuk memilih pindah tempat pencoblosan. Apabila warga pindah
pemimpin bagi bangsa. Negara kita tercinta tempat pencoblosan (tidak sesuai KTP), warga harus
melaksanakan kegiatan Pemilu serentak pada Rabu segera ke KPU kota asal atau terdekat untuk mengurus
(19/4). Dalam pemilu ini, kita memilih sekaligus dokumen pindah memilih (A5). Perpindahan TPS
para anggota dewan legislatif DPR, DPD, DPRD ini dapat mempengaruhi jumlah kertas suara yang
serta Presiden dan Wakil Presiden RI. Karena diterima.
sistim Pemilu yang berbeda, tentu masih banyak
masyarakat yang kurang mendapatkan informasi Berdasarkan data, di daerah Jakarta Barat
yang jelas. Seksi HAAK Paroki Kalideres bersama sendiri ada 6.730 titik TPS. Setiap TPS akan dibantu
Panitia Penggerak Tahun Persatuan berinisiatif oleh 9 orang petugas yang menjaga proses Pemilu
mengadakan acara “bincang-bincang Interaktif berjalan secara Langsung, Umum, Bebas, Rahasia,
seputar persiapan Pemilu”. Jujur dan Adil. Masyarakat juga dapat mengecek
apakah dirinya sudah terdaftar dalam pemilu melalui
Acara sosialisasi Pemilu dengan tema situs KPU.
“Menjadi Pemilih Cerdas dan Berhikmat”
ini diadakan pada Sabtu, 23 Februari Dalam sesi terakhirnya, Bapak Stefanus
2019, di Aula Kasih Gereja Sta. Maria Imakulata. Paroki menghimbau umat Katolik dengan semangat 100%
Kalideres mengundang Narasumber Bapak Cucum Katolik, 100% Indonesia untuk turut andil dalam
Sumardi selaku Ketua KPUD Jakarta Barat, Bapak kegiatan Pemilu ini. Warga Katolik tidak hanya
Oding Junaedi selaku Ketua Bawaslu Jakarta Barat, berpangku tangan melainkan berperan aktif dengan
serta Bapak Stefanus Asat Gusma selaku Perwakilan cara tidak golput, tidak berpergian saat libur Pemilu,
dari Komisi HAAK KAJ. serta mengenali calon yang dipilih dari riwayat, prestasi
Dalam Pemilu ini, masyarakat Indonesia dan kredibilitasnya.
mendapatkan 5 warna kertas suara: Kuning untuk
memilih para anggota dewan legislatif DPR RI; Merah Salah satu persiapan KAJ menjelang Pemilu
untuk DPD RI; Biru untuk DPRD Provinsi; Hijau untuk 2019 adalah dengan membuat video “Suaraku untuk
DPRD kabupaten/kota; serta warna abu-abu untuk Indonesia.” Video ini bertujuan untuk mengajak agar
Presiden dan Wakil Presiden. Khusus untuk Pemilu di masyarakat memilih dengan hati nurani dan tidak
Jakarta, pemilih hanya akan menerima 4 lembar kertas golput. Selain itu, video ini juga sebagai bahan untuk
suara. Hal ini dikarenakan hanya ada satu tingkatan mensosialisasikan cara pencoblosan.
di Jakarta, sementara di luar Jakarta ada DPRD kota/
kabupaten dan DPRD provinsi. Dengan menjadi pemilih yang cerdas dan
Dalam seminar ini, Pak Cucum dan Pak Oding berhikmat, kita dapat bersama-sama membangun
masa depan bangsa Indonesia. (/eys)
Kegiatan Paroki 17
Keluarga, Surga yang Tersembunyi
Minggu merupakan hari yang spesial bagi pasangan, namun bukan berpusat pada kata-
keluarga karena setiap individu di dalamnya kata verbal yang keluar. Dari emosi yang keluar
bisa berkumpul dan melakukan kegiatan itu pasangan bisa saling berkomunikasi atau
bersama-sama. Demikianlah yang terjadi pada setiap membicarakan masalah yang ada. Selain itu, kita bisa
keluarga pada hari Minggu, 24 Februari 2019 di Aula berlatih untuk saling memuji satu sama lain karena
Gereja Stasi St. Vincentius Pallotti, Dadap. Hampir memuji merupakan suatu tanda hormat dan rasa terima
semua umat dari Wilayah 21 dan 22 berkumpul untuk kasih dari pasangan. Pada akhirnya, pasangan saling
mengikuti Seminar Keluarga yang bertema “Keluarga, bertanggungjawab sesuai perannya masing-masing.
Surga Yang Tersembunyi”. Suami sebagai Imam, Raja, dan Nabi – misalnya
dengan memimpin doa dalam keluarga, serta istri
Seminar yang dibawakan oleh Romo Antonius sebagai penolong suami.
Rajabana, OMI yang sering disapa “Romo Bono” ini
ternyata tidak hanya dihadiri oleh umat Wilayah 21 dan Sebagai penutup, Romo Bono juga
22 saja. Ada banyak umat dari Paroki lain pun turut mengingatkan agar pasangan bisa saling memaafkan
datang mendengarkan pemaparan Romo Bono dengan dan mengampuni. Mau memaafkan dan mengampuni
antusias. Seminar ini dibuka dengan pujian yang menandakan pasangan pada akhirnya mementingkan
meriah yang dibawakan oleh Tim PDKK St. Vincentius relasi yang sudah ada dibandingkan mempertahankan
Pallotti. Tidak hanya itu saja, lagu dari film populer siapa yang benar dan salah. Dengan keluarga yang
keluarga Indonesia, Keluarga Cemara, turut pula harmonis, anak-anak dapat belajar serta dapat
dinyanyikan dalam kesempatan ini. berperilaku baik dalam hidupnya. Anak-anak dapat
belajar yang baik dari orangtuanya karena pada
Dalam pembukaannya, Romo Bono dasarnya keluarga merupakan dasar sekaligus tenpat
menyebutkan begitu pentingnya arti sebuah keluarga. belajar untuk mencintai. (Andreas)
Bahkan keluarga merupakan sebuah Sakramen atau
yang bisa menghadirkan Allah sendiri dibandingkan
dengan menjadi biarawan/biarawati. Dengan keluarga
yang merupakan Sakramen, maka keluarga sudah
seharusnya mencintai satu sama lain dengan cinta
Tuhan.
Menurut Romo Bono, jodoh dalam hidup
berkeluarga itu sangatlah unik dan patut disyukuri
karena bisa hidup bersama dalam waktu yang sekian
lama. Peranan penting dalam keluarga sendiri terletak
pada pasangan suami-istri (pasutri). Pasutri harus
belajar melaksanakan janji dan belajar mencintai satu
sama lain. Namun dalam praktek sehari-hari tidaklah
mudah serta membutuhkan waktu yang lama untuk
dapat menjalankan hal tersebut di dalam keluarga.
Maka belajar mencintai sangatlah penting.
Lalu bagaimana cara kita belajar mencintai?
Di dalam Sesi Kedua, Romo Bono mengungkapkan
bahwa belajar mencintai bisa dimulai dengan
menangkap emosi atau perasaan yang keluar dari
18 Kegiatan Paroki
Bertobatlah dan Percayalah Kepada Injil
Memasuki Masa Prapaskah 2019, seluruh otomatis terbentuk.
umat Katolik di Indonesia, termasuk di Paroki
Kalideres, mengawalinya dengan Misa Rabu “Masa Prapaskah adalah masa khusus yang
Abu. Misa yang merupakan awal dari masa tobat
tersebut diadakan pada Rabu, 06 Maret 2019 dan disediakan Tuhan untuk melihat kembali apakah
dilaksanakan sebanyak 4 kali yaitu pkl. 05.30, 08.00, seimbang investasi kita di bidang rohani dan relasi,”
17.00 dan 20.00. Sedangkan untuk di Gereja Stasi St. ungkap Rm. Bono. Beliau juga mengajak para umat
Vincentius Palotti, Dadap, hanya diadakan satu kali dalam memanfaatkan masa Prapaskah ini untuk
Misa yaitu pada pkl. 19.30. kembali membina hubungan yang baik dengan teman-
teman atau saudara-saudara kita yang sudah lama
tidak disapa atau dihubungi serta memperbaiki kembali
Misa Rabu Abu merupakan Misa khusus bagi hubungan relasi yang selama ini kurang baik dengan
umat Katolik karena umat ditandai dengan tanda saling meminta maaf dan mengampuni. Setelah
salib di dahinya dari abu hasil pembakaran daun menyelesaikan Homilinya beserta dengan Syahadat
palma kering. Tanda abu tersebut bermakna untuk Iman, Romo Bono melanjutkan Perayaan Ekaristi
mengingatkan kita bahwa manusia itu berasal dari dengan memberkati abu yang akan dioleskan ke dahi
abu/debu dan akan kembali menjadi abu/debu. Maka para umat. (/adr)
melalui Rabu Abu ini seluruh umat Katolik diajak untuk
memperbaiki kualitas hidup dan iman selama 40 hari
dengan cara berpantang, berpuasa dan beramal.
Dalam Homilinya saat memimpin Misa Rabu
Abu pada pukul 20.00, Rm. Antonius Rajabana, OMI
mengatakan: “Toleransi atau nilai berkorban saat ini
sudah semakin tipis. Selain itu seringkali investasi
yang diberikan atau yang kita terima bukan investasi
relasi dan rohani. Kita investasi di pendidikan yang
sangat tinggi tapi tidak diimbangi dengan kemampuan
mengasihi dan mengampuni.” Romo Bono, begitu
Beliau biasa disapa, juga mengingatkan kita untuk terus
mengembangkan kemampuan untuk saling mengasihi
dan mengampuni karena hal tersebut tidaklah secara
Kegiatan Paroki 19
Minggu Palma (14 April 2019)
Yesus menyuruh beberapa murid-Nya untuk memerankan diri sebagai narator serta tokoh lainnya
mengambil keledai di salah satu rumah yang dan Romo yang berperan sebagai Yesus. Saat bacaan
akan ditumpangiNya pada waktu memasuki mencapai bagian akhir saat Yesus wafat, seluruh umat
kota Yerusalem. Saat memasuki kota tersebut, seluruh dan Romo berlutut sambil berdoa menghadap salib.
umat di sana memuji Dia sambil melambaikan daun
palem. Begitulah gambaran singkat mengenai peristiwa Dua Misa Minggu Palma pagi hari itu (14/4)
Minggu Palma yang dirayakan di Gereja Santa Maria dipimpin oleh Romo Antonius Rajabana, OMI. Dalam
Imakulata sebagai awal dari perayaan Pekan Suci. Homilinya Beliau mengatakan bahwa keselamatan
Memang sudah menjadi tradisi Gereja bahwa daun terjadi karena ada pengorbanan dari Yesus. Ia bukan
palma kering yang sudah dibakar dan abunya dioleskan memilih jalan prestasi tetapi melalui jalan kerendahan
ke dahi umat sebagai tanda pertobatan pada saat kita hati. Dengan pengorbanan maka kesempurnaan kasih
memulai Masa Prapaskah, pada perayaan Minggu tercapai. Romo Bono juga mengingatkan umat untuk
Palma, daun palem tersebut digantikan dengan yang merubah pola pikir yang cenderung mengutamakan
baru. jalan prestasi menuju ke jalan relasi. Romo Bono juga
mengajak kita untuk mengajarkan anak-anak supaya
Misa Minggu Palma diawali dengan Romo yang jangan hanya berfokus pada mengejar prestasi saja
memberkati daun palem dengan air suci di depan tetapi juga mengajarkan bagaimana menjalin relasi
pintu Gereja. Setelah itu Romo membacakan bacaan yang baik. “Keberhasilan anak adalah ketika ia berhasil
Injil mengenai Yesus yang dielu-elukan saat memasuki menghargai dan berkorban untuk orang lain.” kata
Yerusalem. Kemudian perarakan memasuki gereja Romo Bono.
dengan diiringi lagu “Yerusalem, Lihatlah Rajamu”.
Umat bernyanyi sambil melambai-lambaikan daun Pekan Suci menurut Romo Bono menunjukkan
palem sebagai tanda ikut menyambut Tuhan Yesus kepada kita jalan atau arah yang benar. Ketika kita
Kristus. makin berkorban, kita akan semakin menjadi murid
Yesus seperti Ia pernah katakan di dalam Kitab
Di Misa Minggu Palma ini Kisah Sengsara Yesus Suci: “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada
dibacakan pada saat pembacaan Injil. Kisah Sengsara kasih seorang yang mengorbankan nyawanya demi
ini diperankan oleh 3 orang yaitu 2 Lektor/Lektris yang sahabatnya.” (/adr)
20 Kegiatan Paroki
Kamis Putih (18 April 2019)
Rangkaian berikutnya dari Pekan Suci setelah Dalam Homilinya saat memimpin Misa pkl. 17.00,
Minggu Palma (14/4) adalah Kamis Putih. Kamis Rm. Antonius Rajabana, OMI mengajak umat untuk
Putih sendiri merupakan peringatan tentang memahami benar pesan yang ingin disampaikan Yesus
malam terakhir Tuhan Yesus Kristus sebelum Ia wafat melalui peristiwa Kamis Putih ini. Melalui perjamuan di
di kayu salib keesokan harinya. Di malam terakhir malam terakhir-Nya, Yesus ingin berpesan bahwa Ia
ini Yesus mengadakan perjamuan terakhir dengan mencintai kita sebagai umat-Nya sampai akhir. Selain
kedua belas murid-Nya. Misa Kamis Putih di Gereja itu melalui peristiwa ini Yesus juga mewariskan kepada
Santa Maria Imakulata dilaksanakan sebanyak dua kita sikap untuk saling melayani dan memberikan diri
kali yaitu pkl. 17.00 dan pkl. 21.00. Khusus untuk satu sama lain dengan meninggalkan egoisme dari diri
pkl. 21.00, setelah Misa dilanjutkan dengan Tuguran, kita, karena hukum yang berlaku di dalam Allah adalah
yaitu umat diajak untuk berdoa di depan Sakramen hukum kasih dan saling melayani. Romo Bono juga
Mahakudus, mengenang peristiwa Yesus berdoa di mengingatkan kepada kita bahwa cinta Tuhan lebih
Taman Getsemani seorang diri sebelum Ia ditangkap besar dari dosa-dosa kita dan Yesus menerima segala
dan diadili. penderitaan karena kita amat berharga. (/adr)
Kegiatan Paroki 21
Jumat Agung (19 April 2019)
Keesokan harinya, umat Katolik Gereja SMI, Paroki memahami arti dari penderitaan atau kemiskinan, yaitu
Kalideres memperingati sengsara dan wafat dapat merasakan kesusahan atau kesulitan orang lain
Yesus Kristus dalam Ibadat Jumat Agung. Ibadat di tengah keadaan saat ini, sewaktu banyak orang
ini dilaksanakan sebanyak tiga kali yaitu pada pukul hanya mementingkan diri sendiri. Selain itu Beliau juga
11.00, 15.00 dan 19.00. Ibadat pkl. 15.00 dipimpin mengajak umat untuk berjuang sekaligus bersyukur
oleh Romo Yohanes Lulus Widodo, Pr. Dalam Homilinya kepada Tuhan atas berbagai derita yang kita alami
yang disampaikan setelah Passio, Beliau mengingatkan karena itu berarti kita diperkenankan Allah untuk ikut
seluruh umat yang hadir bahwa dalam seluruh memanggul salib. Dibalik semua penderitaan yang kita
penderitaan yang kita alami saat ini, kita senantiasa alami dalam hidup ini, tentunya Tuhan peduli dengan
ditopang oleh Tuhan. Beliau juga mengatakan bahwa keadaan kita.
derita yang kita alami membawa rahmat bagi kita dan
keluarga. Rm. Lulus kembali mengingatkan bahwa Tuhan
pasti akan menguatkan, menuntun dan menghibur
Rm. Lulus juga mengutip dan menekankan salah umatNya dalam menjalani setiap sengsara dan
satu ayat Kitab Suci, yaitu dari Filipi 1:29 bahwa kita penderitaan. “Bukti kepedulian Allah adalah Salib,” kata
dipanggil tidak hanya untuk percaya kepada Kristus Rm. Lulus mengakhiri Homilinya. (/adr)
tapi juga menderita untuk Dia. Kita sebagai umat harus
22 Kegiatan Paroki
Sabtu Vigili (20 April 2019)
Tiba saatnya Sabtu Vigili atau biasa disebut Kemudian Misa dilanjutkan dengan pembacaan
Malam Paskah, saat kita merayakan dan firman dari Kitab Suci mengenai kisah karya
memperingati peralihan Yesus dari alam maut penyelamatan Allah kepada umat-Nya. Total ada sekitar
menuju kebangkitan dengan mengalahkan maut. Misa enam kisah yang dibacakan. Dalam Homilinya saat
yang biasa disebut juga sebagai Misa Sabtu Suci memimpin Misa pkl. 17.00, Romo Denny Haloho, OMI
diawali dengan Upacara Cahaya dengan semua lampu menyampaikan bahwa karya keselamatan Allah masih
gereja dimatikan dan Romo memberkati lilin Paskah berlangsung sampai sekarang dan kita semua diajak
yang menjadi sumber cahaya satu-satunya. Cahaya untuk mengisahkan karya tersebut di dalam hidup kita.
lilin Paskah itu kemudian dibagikan kepada umat “Kita diajak untuk menyadari kembali sebagai pribadi
melalui Petugas Legio Ekaristi. Upacara Cahaya ini yang diangkat menjadi murid Kristus dan menjadi
melambangkan Kristus sebagai Cahaya Dunia yang perpanjangan kasih-Nya lewat pembaharuan janji
melawan kegelapan dosa dan maut. baptis,” demikian penutup Homili yang disampaikan
Rm. Denny. (/adr)
Kegiatan Paroki 23
Minggu Paskah (21 April 2019)
Minggu Paskah menjadi akhir dari
segala rangkaian perayaan Pekan
Suci. Misa Minggu Paskah di Gereja
St. Maria Imakulata dilaksanakan sebanyak
tiga kali dengan jam Misa seperti pada hari
Minggu biasa, hanya ada satu tambahan yaitu
pkl. 12.00 yang dikhususkan sebagai Misa
Paskah Bina Iman Anak (BIA).
Misa Paskah pkl. 10.00, dipimpin
oleh Romo Antonius Rajabana, OMI. Dalam
Misa tersebut Beliau menyampaikan bahwa
kita sebagai umat harus membangun relasi
pribadi yang konkrit dengan Yesus sejak dari
sekarang dan bukan nanti, karena tidak ada
jalan pintas untuk relasi denganNya. Yesus
dapat mengubah dosa yang besar menjadi
cinta yang besar. “Kebangkitan adalah
relasi pribadi dengan Yesus. Bukan ide atau
rumusan, tapi sebuah pengalaman,” pesan
Rm. Bono. (/adr)
24 Kegiatan Paroki
Misa Pembukaan Bulan Maria 2019
Bulan Mei menurut tradisi Gereja Katolik Saat memimpin Perayaan Ekaristi, Romo Alya
dikhususkan sebagai Bulan Maria. Selama Denny Haloho, OMI menyampaikan dalam Homilinya
satu bulan umat Katolik diajak untuk berdevosi bahwa Allah senantiasa menawarkan keselamatan
khusus kepada Bunda Maria dengan melaksanakan kepada manusia, namun manusia sering kali
Doa Rosario baik secara pribadi ataupun secara menyalahgunakan kebebasannya. Manusia bukannya
bersama-sama di Lingkungan masing-masing. menjawab karya keselamatan Allah namun justru
Awal bulan Maria di Gereja Santa Maria Imakulata berpaling dari Allah. Romo Denny mengajak umat
diawali dengan Misa Pembukaan Bulan Maria yang untuk meneladani Bunda Maria yang terus-menerus
dilaksanakan bertepatan dengan libur nasional Hari mengupayakan kehendak Allah terjadi di dalam dirinya,
Buruh, Rabu, 01 Mei 2019. walaupun kadang merasa bingung bahkan harus
mengalami berbagai penderitaan, namun ia tetap setia
Sebelum Misa Kudus berlangsung, Romo berjalan bersama Yesus.
dan umat berkumpul di lapangan parkir gereja untuk
melakukan perarakan patung Bunda Maria. Perarakan Selain itu Romo Denny juga berpesan agar kita
tersebut dilakukan dalam keadaan gelap, semua lampu mau diajak untuk belajar dari Bunda Maria, terutama
gereja dipadamkan. Penerangan yang ada hanyalah dari peristiwa-peristiwa hidupnya mulai dari bertemu
yang berasal dari lilin-lilin yang dibawa oleh para umat. Malaikat Gabriel, bersedih saat Putranya wafat di
Patung Bunda Maria tersebut diarak dari lapangan kayu salib, sampai mengalami sukacita Paskah dan
parkir menuju ke dalam gereja. Sepanjang perarakan kemuliaan di surga. “Bunda Maria yang sama juga
umat mendaraskan Doa Rosario yang diselingi lagu menemani dan menyertai perjalanan hidup kita,” kata
“Ave Maria” di setiap Peristiwa Rosario. Setelah Romo Denny menutup Homilinya. (/adr)
sampai di gereja dan berakhirnya untaian Doa Rosario,
patung Bunda Maria tersebut diletakkan di samping kiri
Altar.
Kegiatan Paroki 25
Menjadi Lansia Sukacita
Salah satu Program Karya Paroki Kalideres yang menakutkan dan penuh keputusasaan. Hal ini
tahun 2019 adalah melakukan kegiatan bahkan selalu didoakan oleh para Imam setelah Doa
dengan sasaran para lanjut usia (lansia) yang Bapa Kami pada setiap Misa Kudus “……Kasihanilah
ada di Lingkungan dan Wilayah Paroki Kalideres. dan bantulah kami, supaya bersih dari noda dosa
Program Kerja ini dituangkan ke dalam Program dan terhindar dari segala gangguan, supaya kami
Karya Paroki ke-4 dengan tema “Menjadi Lansia dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan
Sukacita”, diselenggarakan atas kerjasama Seksi kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.”
Kerasulan Keluarga, Seksi PSE, Seksi Kesehatan
serta melibatkan Kordinator Lansia Wilayah dan Seksi Setelah Kata Sambutan dari Romo Bono, acara
Lansia Lingkungan. Tujuan dari Program Karya ke-4 dilanjutkan dengan Pembekalan Sesi 1 yang dibawakan
ini adalah untuk meningkatkan belarasa melalui dialog oleh Prof. DR. Yvonne Suzy Handajani. Dimulai dengan
dan kerjasama dengan semua orang yang berkehendak memamaparkan data tentang kondisi dan hasil survey
baik untuk mewujudkan masyarakat yang adil, toleran penelitian yang dilakukan, Prof. Yvonne menjelaskan
dan manusiawi, khususnya bagi mereka yang miskin, bahwa populasi orang yang memasuki kategori lansia
menderita dan tersisih yang dalam hal ini adalah Para (umur diatas 60 tahun) tiap tahun makin bertambah.
Lansia yang ada di Paroki Kalideres. Dari jumlah lansia tersebut mayoritas menderita pikun
atau istilah ilmiahnya adalah Demensia. Demensia
Kegiatan Program Karya ke-4 ini dibagi menjadi bukan merupakan suatu proses penuaan yang normal,
2 aktivitas: yang pertama adalah Pembekalan kepada Demensia terjadi karena kerusakan sel otak yang
Kordinator Wilayah, Kordinator Lansia dan Seksi menyebabkan fungsi otak menurun dan mengalami
Lansia Lingkungan yang mengangkat tema “TRUE gangguan ingatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO)
LIFE BEGINS AT 50+” dengan mengundang pembicara mencatat Demensia sebagai Penyebab kematian
Prof. DR. Yvonne Suzy Handajani, seorang peneliti nomor 7 di dunia. 1 dari 3 lansia mengalami gangguan
senior tentang lansia dan Bpk. Jim Mintarja, penulis Demensia dan kondisi ini sering diperparah dengan
buku “True Life Begins at 50+”. Acara Pembekalan ini perlakuan yang diskriminatif atau tidak mendapat
diadakan pada Sabtu, 11 Mei 2019, pkl. 09.00–12.00, perhatian dari orang-orang sekitar dan lingkungannya.
di Aula Harapan. Aktivitas kedua berupa Pemeriksaan
Kesehatan Lansia yang diselenggarakan pada Sabtu, Demensia bukan suatu proses penuaan yang
18 Mei 2019, pkl. 08.00–12.00, di Aula Kasih. Kegiatan normal tetapi juga tidak bisa dihilangkan sama sekali
ini merupakan kerjasama antara Seksi Kesehatan dengan berjalannya proses penuaan sehingga yang
Paroki Kalideres dengan RS Mitra Keluarga. bisa dilakukan adalah dengan melakukan proses
perlambatan penuaan otak. Faktor penyebab
“Life Begins at 50+” diawali dengan sambutan Demensia terjadi karena beberapa hal, antara lain
dari Romo Antonius Rajabana, OMI yang mengatakan alkohol/rokok; penyakit Stroke; konsumsi obat-obatan
bahwa program dan aktivitas ini sangat penting seperti obat penenang, obat anti depresi, obat tidur;
untuk menyampaikan kepada seluruh umat tentang depresi/stres; kurang tidur dan kelelahan; tidak atau
menjadi lansia yang bersukacita, karena semua orang kurang berolahraga.
pasti akan menjadi tua dan menjadi lansia, tetapi
bukan menjadi batasan untuk tetap beraktivitas, Selain menghindari faktor-faktor tersebut,
tetap produktif dan menjadi sesuatu yang berguna di Demensia juga dapat dicegah dengan cara menjaga
lingkungan sekitar. Memasuki usia lansia selayaknya kesehatan jantung; bergerak, olah raga dan produktif;
memang kita harus bersukacita karena lansia adalah menjaga gizi seimbang dengan makan buah dan
masa-masa kita hidup dengan tenteram dan tenang sayur; menstimulasi otak, selain fisik juga diperlukan
sambil menantikan kedatangan Yesus Kristus Sang keseimbangan mental dan spiritual; bersosialisasi dan
Juru Selamat. Lansia bukan menjadi masa-masa berpikiran positif.
26 Kegiatan Paroki
Setelah dilakukan beberapa tanya-jawab dengan melakukan gerakan atau olah raga yang sesuai dengan
peserta, acara dilanjutkan dengan Sesi Ke-2 yang usianya, salah satu yang dianjurkan adalah dengan
bertema “True life Begins at 50+” (Hidup Sejati dimulai senam vitalitas otak.
pada usia 50+) yang dibawakan oleh Bpk. Jim Mintarja.
Pada awal Sesi Ke-2 ini Bapak Jim menjelaskan bahwa Selalu ceria dan sukacita, di dalam tubuh yang
secara umum manusia mempunyai 3 kriteria usia, yang sehat terdapat jiwa yang kuat, selalu mensyukuri setiap
pertama adalah usia kronologis yaitu usia yang sesuai anugerah yang Tuhan berikan dalam setiap kehidupan
dengan data lahir kita yang tertera di tanda pengenal, kita. Berpikir positif, mempunyai semangat dan
seperti KTP. Kedua adalah Usia Biologis, yaitu dilihat spiritual yang baik. Melakukan sesuatu yang disukai
dari kesehatan dan kebugaran kita sebanding dengan yang mungkin belum pernah dilakukan sebelumnya.
rata-rata usia kita atau tidak. Yang ketiga adalah Banyak contoh dan teladan yang diberikan dari para
Usia Psikologis, yaitu kita merasakan seperti orang lansia yang sukses dan berprestasi justru pada saat dia
yang berusia berapa. Banyak orang yang usia dan sudah berusia lanjut. Hal yang tidak kalah pentingnya
penampilan secara fisik tidak sebanding, tetapi banyak adalah bersosialisasi dalam komunitas atau lingkungan
juga orang yang usianya sudah lanjut tetapi mempunyai sekitar, salah satunya dengan mengikuti kegiatan
jiwa dan semangat seperti anak muda, dan inilah yang lLingkungan seperti Hari lingkungan, Doa Rosario
diharapkan agar dalam memasuki usia senja kita masih Lingkungan atau kegiatan Gereja lainnya.
mempunyai hasrat dam semangat untuk melakukan
sesuatu yang berguna. Namun seringkali banyak Di akhir sesinya, Bpk. Jim memberikan benang
stigma-stigma yang menghantui ketika seseorang merah bahwa kualitas hidup seseorang bukan
memasuki masa-masa lansia seperti: merasa tidak ditentukan oleh Usia Kronologis saja tetapi oleh Usia
produktif lagi, merasa kesepian, menjadi tua dan Biologis dan Usia Psikologis yang berada dalam
lemah, sakit-sakitan, dan tidak mandiri. Celakanya, kendali kita. Usia lansia merupakan kesempatan
dengan mempercayai stigma-stigma itu akhirnya terbaik dan terakhir dalam kehidupan kita sehingga
menjadikannya kenyataan dengan menjalani kehidupan perlu dibuat perencanaan yang baik. Yang terpenting
seperti itu. selain menjaga kesehatan, perlu untuk selalu menjaga
dan mengembangkan kualitas pada aspek-aspek
Oleh karena itu diperlukan stigma-stigma yang penting kehidupan, relasi dalam keluarga, kesehatan
positif untuk dapat menjalani kehidupan di usia lansia spiritual, pengembangan diri serta membuka diri untuk
ini supaya menjadi berkualitas dan bermakna seperti: bersosialisasi.
hidup sehat, kesehatan adalah berkat terbesar yang
Tuhan berikan kepada kita, maka sudah selayaknya Semoga melalui Program Karya ke-4 ini dapat
kita wajib untuk menjaga anugerah tersebut selama terlaksana para lansia di Paroki Kalideres yang penuh
kita hidup. Sama seperti di Sesi Pertama, para lansia sukacita, bersemangat serta mempunyai kehidupan
dianjurkan untuk selalu mempunyai pola hidup sehat yang berkualitas dan bermakna dalam menjalani masa
dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan tuanya. (/sth)
Kegiatan Paroki 27
Lingkungan St. Fidelis, Wilayah 3.
Prokar 1. Kunjungan ke rumah-rumah Lansia yang tidak
aktif.
Lingkungan St. Paskalis, Wilayah 3. Lingkungan St. Paskalis, Wilayah 3.
Prokar 1: Gerak. Kunjungan ke rumah keluarga Prokar 1: Gerak. Kunjungan ke rumah keluarga Ibu Fifi,
Bapak Anthony, sekalian memberi selamat atas kelahiran sekalian memberikan abu untuk ibunda Ibu Fifi yang tidak bisa
putrinya. ke gereja saat Rabu Abu.
28 Seksi & Kategorial Dalam Tuhan aku bersyukur dengan lagu pujian
Tuhanlah penyelamatku, dalam Dialah sukacita.
KKoemruinnitadsuan,
Nyanyian dengan ayat singkat di atas terdengar
KPoemnugnhitaasrapan halus lembut, dinyanyikan berulang-ulang dengan
penuh khidmat. Nyanyian meditatif tersebut
mengajak semua yang hadir untuk datang pada Tuhan
dan mengucap syukur kepada-Nya. Di antara merdunya
empat suara umat yang berpadu indah, terdengar
petikan gitar akustik yang bersahutan dengan suara
flute yang memainkan solo melodinya. Di kesempatan
lain, bagian solo yang berupa ayat/teks dari Kitab Suci
dinyanyikan oleh sang pemazmur.
Beberapa umat duduk bersila di lantai beralaskan
tikar, sebagian lainnya duduk di bangku yang berada di
bagian belakang. Mengambil posisi doa, mata terpejam,
tubuh rileks namun tetap atentif, para pencari Tuhan itu
menghadap ke arah yang sama. Semuanya tertuju pada
Yesus Kristus yang membentangkan tangan-Nya di kayu
salib, menyambut dan merengkuh kita - putra-putri yang
dikasihi-Nya.
Beberapa ikon (gambar rohani) bernuansa ritus
timur, koptik, maupun ikon khas Taizé terpampang indah
di beberapa sudut ruangan. Sebut saja ikon Trinitas,
Bunda Maria dan Sang Putra, Christ and Abbot Mena,
serta ikon Belas Kasih yang mengisahkan Orang Samaria
yang Murah Hati. Diterpa cahaya lilin-lilin kecil yang
berpendar lembut, ikon-ikon tersebut bukanlah sekadar
dekorasi ruangan, tapi pengantar dan penopang doa
yang membantu kita masuk dalam relasi mesra dengan
Tuhan, serta mendukung relasi ini untuk bertumbuh.
Penggunaan salib khas Taizé, beberapa ikon,
lilin menyala, kain warna merah, oranye dan kuning,
serta beberapa lampion turut menciptakan keindahan
dan membangkitkan syaraf panca indera. Bekerjanya
panca indera turut membantu umat lebih khusyuk dan
khidmat saat berkomunikasi dengan Sang Pencipta.
Pada akhirnya, Tuhan sungguh mudah ditemukan dalam
keindahan.
Apakah Doa dengan Nyanyian Taizé (DNTZ) itu?
Struktur DNTZ sama seperti doa dalam tradisi
Gereja pada umumnya: nyanyian pembuka, mazmur,
bacaan/Injil, saat hening (tidak ada khotbah, homili,
atau renungan), doa umat/doa syafaat, Bapa Kami, lalu
diikuti doa dan nyanyian penutup. Kekhasan doa ini
terletak pada sifatnya yang meditatif dan mengalir. Tidak
ada awal dan akhir. Nyanyian dapat dilanjutkan untuk
Seksi & Kategorial 29
beberapa waktu. Jika sebagian dari Kami dapat mengadakan
umat menginginkan, mereka boleh
tetap tinggal untuk terus bernyanyi DNTZ dengan dukungan
atau berdoa.
dari teman-teman SMI,
Kita berhadap-hadapan
secara pribadi dengan Tuhan dalam Kelompok DNTZ Paroki
doa. Kita dapat berkeluh kesah
pada-Nya, berbagi segala kisah Trinitas, dan Pastor
- penderitaan, sukacita, maupun
tantangan hidup – yang kita hadapi. Paroki. Kini umat SMI
Jika ada kesulitan untuk berdiam
diri dan masuk dalam keheningan, memiliki kesempatan
janganlah khawatir. Usahakanlah
tetap tenang dan rileks; tidak perlu dan pilihan untuk berdoa
memutar otak guna menyusun
banyak kata. Diam dan tetaplah lewat beberapa cara dan
fokus; berdoalah dalam hati. Roh
Kudus yang ada dalam diri kita kelompok doa yang ada
akan menopang kita. Ia akan
datang dan membantu kita lewat di Paroki kita,” kisah pria
kebijaksanaan-Nya. Ia sungguh
berdoa untuk kita dalam diri kita. yang biasa disapa Pak Saat hening. Kontemplasi. Inilah jantung dari doa dengan
Pius tersebut. nyanyian dari Taizé. Kemerdekaan pribadi ditemukandan
Walapun Tuhan tidak pernah memuncak dalam saat hening/saat teduh. Di momen
berhenti mencoba berkomunikasi Taizé bukanlah inilah kita sungguh bebas merdeka.
dengan kita, Tuhan tidak pernah
memaksakan kehendak apapun hanya doa, nyanyian,
bagi kita. Seringkali suara Tuhan
datang dalam bisikan lembut, dalam atau nama desa kecil
hembusan keheningan. Tinggal
dalam kehadiran Tuhan yang di Perancis. Taizé memberikan kiasan yang indah
hening, membuka diri kepada Roh
Kudus, sudah merupakan doa. adalah sebuah kenyataan yang untuk menggambarkan apa itu
Kekuatan Doa yang Mengubah memungkinkan umat Allah Taizé: musim semi yang mungil dan
“Awalnya saya bingung saat
berkumpul, bersatu, berdoa, dan mata air. Apakah makna kiasan
orang bertanya dan minta dijelaskan
apa itu Taizé.” Sebuah pengakuan bertindak secara konkret bagi tersebut bagi kita?
jujur dari Bapak J.B. Pius
Liesienam, seorang pemerhati dan masyarakat sekitarnya. Apa yang Orang bilang hidup bagaikan
insiator DNTZ di St. Maria Imakulata
(SMI) Kalideres. telah dirintis dan diperjuangkan minum seteguk air. Dalam
“Jika ditanya begitu, saya oleh Bruder Roger, Pendiri pengembaraan, kita terus berupaya
memilih mengajak orang tersebut
untuk datang dan terlibat dalam doa Komunitas Taizé, memerlukan menemukan sumber mata air
kami. Saya merasakan kehausan
dari sebagian umat Paroki SMI yang hikmat kebijaksanaan dan tindakan hidup kita. Setelah mereguk air dan
merindukan doa dalam keheningan.
Puji Tuhan, gayung bersambut. nyata. Jalan menuju persatuan, merasa segar dan kuat kembali, kita
perdamaian,dan rekonsiliasi di dimampukan untuk berubah guna
antara pengikut Kristus masih melanjutkan tahapan peziarahan
penuh tantangan. Di dalam Kristus hidup selanjutnya. Musim semipun
kita menjadi bagian satu sama berubah menjadi musim panas yang
lain. Ketika umat Kristiani terpisah indah, penuh warna, dan vitalitas
dan terkotak-kotak, pesan dari Injil hidup.
menjadi tidak terdengar. Sama seperti halnya
Dalam kunjungannya ke musim semi dan mata air, doa
Komunitas Taizé, 05 Oktober 1986, pun mempunyai kekuatan
Paus Yohanes Paulus II mengutip untuk mengubah! Doa – secara
kata-kata dari Paus Yohanes XXIII: pribadi maupun bersama-sama
“Ah Taizé... musim semi yang –menjadi bermakna saat dialami
mungil!” Lebih lanjut Paus Yohanes dan dihayati dengan sungguh-
Paulus II yang dikenal dekat dengan sungguh. Seseorang mendapatkan
Bruder Roger itu menambahkan, kekuatan dari doa sehingga ia
“Seperti kalian, para peziarah dan dimampukan untuk merasa tenang
sahabat Komunitas (Taizé), Paus dan nyaman,berpikiran jernih, dan
hanyalah seorang peziarah. Namun selanjutnya mampu melakukan
melewati Taizé bagaikan melewati tindakan nyata yang dapat
sebuah mata air.” bermanfaat bagi dirinya dan orang
Kedua Paus telah lain.
Bagaimana kita dapat
30 Seksi & Kategorial
bermanfaat dan “berbuah” jika tidak yang memilih kamu. Dan “Seperti kalian, para peziarah
tinggal dalam pohon-Nya? Setidak- Aku telah menetapkan dan sahabat Komunitas (Taizé),
tidaknya ada tiga cara yang patut kamu, supaya kamu Paus hanyalah seorang peziarah.
dilakukan supaya kita tetap tinggal pergi dan menghasilkan Namun melewati Taizé bagaikan
dalam Kristus dan menghasilkan buah, dan buahmu tetap, melewati sebuah mata air.”
buah, yaitu dengan melakukan supaya apa yang kamu
Segitiga Kristus: Christ’s centered, minta dari Bapa dalam (Paus Yohanes Paulus II)
Christ’s communion, dan Christ’s nama-Ku, diberikan-Nya
mission. kepadamu.” Contact Person:
Pius – 0852 8449 0321
Sebagai kelompok Kita semua diutus Debby – 0878 8451 9130
(komunitas), anggota DNTZ harus supaya kita berbuah
terus berpusat pada Kristus bagi Allah dengan Daftar Pustaka:
(Christ’s centered). Hal ini dapat melanjutkan misi Kristus (1) Icons: Short Writings from Taizé karya
dilakukan dengan, misalnya, (Christ’s mission) dalam Bruder Jean-Marc © Ateliers et Presses
memiliki kedisiplinan untuk doa kehidupan sehari-hari. de Taizé, France (2011).
pribadi, membaca Kitab Suci (Lectio Kelompok DNTZ Paroki (2) Nyanyian dan Doa dari Taizé,
Divina), melakukan saat teduh/ SMI dapat menggunakan penerbit Kabar Gembira (Suster Ursulin),
hening, atau - jika memungkinkan - katekese, analisis Bandung (1994)
bertemu dan memiliki pembimbing sosial (ansos),dan (3) Seruan Rekonsiliasi Umat Kristiani,
rohani. Menarikkekuatan dari doa refleksi teologis http://www.taize.fr/id_article5719.html
dan inspirasi dari Bruder Roger untuk mengetahui (4) Video Pengenalan Komunitas Taizé,
dan Komunitas Taizé, anggota permasalahan yang produksi A&PT © Ateliers et Presses de
kelompok DNTZ hendaknya dihadapi, seraya Taizé, France (2007).
terdorong untuk selalu membangun berdialog dan bekerja
persatuan dan persekutuan dalam sama dengan para
kasih Kristus (Christ’s communion). pemangku kepentingan,
Apakah aku bisa menjadi pembawa guna mencari solusi terbaik dan
damai dan rekonsiliasi di saat melakukan tindakan-tindakan
terjadi perseteruan, perpecahan, pastoral gereja secara kontekstual.
kebencian, atau luka kepedihan Tentu saja ini semua perlu
hidup, bukan hanya dalam berbagai koordinasi dan kerjasama dengan
kelompok di dalam Gereja, tapi juga Pastor Kepala dan Dewan Pengurus
di RT, RW, keluarga, atau di dalam Harian Paroki.
grup WA, FB, dan medsos lain yang
kuikuti? Semoga benih-benih yang
telah ditabur oleh Kelompok DNTZ
Last but not least, apakah dapat terus bertumbuh-kembang
panggilan dasar sebuah komunitas dan menghasilkan buah yang tetap
kategorial? Dalam seminarnya “Ikut dan berlimpah. Jika Anda tergerak
Komunitas Kategorial, Memangnya untuk mengolah hidup rohani,
Perlu?” di Paroki St. Leo Agung. mencintai doa dalam keheningan,
Jatiwaringin, pada 24 Februari serta menyukai nyanyian dan musik,
2019, Romo Andang L. Binawan, SJ dinantikan dengan rindu kehadiran
(Vikep Keuskupan Agung Jakarta) dan keterlibatan Anda dalam Doa
mengingatkan panggilan dasar, dengan Nyanyian Taizé, setiap
tujuan, dan misi dari komunitas Kamis ke-1, pukul 19.30 WIB, di
kategorial dengan mengutip Aula Harapan Paroki St. Maria
Yohanes 15:16, yaitu “Bukan kamu Imakulata, Kalideres, Jakarta Barat.
yang memilih Aku, tetapi Aku-lah (ysf)
Seksi & Kategorial 31
“Hendaklah kamu berbela rasa
sama seperti Bapamu berbela rasa.”
(Lukas 6:36)
Anak adalah masa depan kita. Kalimat ini tentu
sering kita dengar. Namun ternyata masih
banyak anak-anak yang terpaksa harus putus
sekolah karena tersandung masalah biaya. Anak-anak
tersebut terpaksa harus mengubur impian dan cita-cita
mereka. Padahal pendidikan adalah salah satu bekal
penting untuk masa depan seorang anak.
ASAK Kalideres: Pada Perayaan Ekaristi Sabtu, 04 Mei 2019,
Romo Alya Denny Haloho, OMI meluncurkan Program
UluranTanganmu, ASAK di Paroki Kalideres. “ASAK” atau “Ayo Sekolah,
Wujudkan Mimpi Ayo Kuliah, Ayo Seminari” adalah sebuah gerakan
Mereka sosial karitatif Keuskupan Agung Jakarta. Program
ini mempertemukan pemberi dan penerima bantuan
pendidikan. Tujuan ASAK adalah agar anak-anak
mampu mencapai prestasi akademis dengan maksimal,
mempunyai karakter dan iman Katolik yang kuat melalui
program pendampingan dan pembinaan.
Per Maret 2019, tercatat ada 113 anak dari Paroki
Kalideres yang mendapatkan bantuan ASAK lewat ASAK
Paroki Trinitas. Anak-anak penerima bantuan ini berasal
dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK sampai
kuliah dan juga yang sedang menempuh pendidikan
di Seminari. Dana ASAK digunakan untuk dua jenis
bantuan: bantuan program dan non-program. Bantuan
program dapat berupa bantuan rutin bulanan seperti
SPP maupun bantuan berkala seperti uang pangkal,
uang buku, dan sebagainya. Sedangkan bantuan non-
program dapat berupa biaya kegiatan pembinaan anak
dan orangtua ASAK.
Salah satu sumber dana bagi anak-anak ASAK
berasal dari para penyantun tetap yang memiliki
komitmen untuk memberikan santunan dalam jangka
waktu tertentu, baik secara tunggal maupun kolektif.
Berdasarkan komitmen penyantun, dana dapat
dibayarkan per bulan maupun 3 bulanan atau 6 bulanan
atau bahkan setahun sekaligus dengan besar nominal
Rp 250.000,0 per bulan untuk Ayo Sekolah, atau Rp
500.000,- per bulan untuk Ayo Kuliah/Ayo Seminari.
Penyantun pun akan menerima laporan hasil belajar
pada akhir tahun ajaran.
32 Seksi & Kategorial
Dana ASAK lainnya berasal dari para donatur
yang memberikan dana secara sukarela tanpa ikatan
komitmen tertentu. Selain itu ada pula dana yang
berasal dari kegiatan penggalangan dana melalui
Misa Kudus serta dari Dana Papa Paroki. (/eys)
Tertarik untuk berperanserta dalam Program
ASAK Paroki Kalideres?
Segera hubungi:
Bidang Penyantun
0819 2278 278
Bidang Anak dan Pembinaan
0822 822 262 17
Email
[email protected]
Ruang ASAK
di Gereja Sta. Maria Imakulata
Setiap Minggu I & II
pkl. 08.00-11.00
Rekening ASAK
BCA 539 1559 199
atas nama
PGDP Santa Maria Imakulata
T i l i k 33
Seorang pria di sebuah supermarket sedang
mendorong kereta yang penuh terisi dan salah satu isi
dari kereta itu adalah anaknya yang sedang menangis
dan menjerit-jerit.
Sambil terus mendorong kereta, laki-laki itu berkata
dengan suara lembut, “Sabarlah Tomy, jangan emosi
Tomy, jangan berteriak Tomy....”
Seorang wanita yang memperhatikannya dengan
penuh kekaguman berkata, “Anda pasti akan dipuji
karena kesabaranmu dalam menenangkan si kecil
Tomy ini.”
“Nona,” kata laki-laki itu, “Akulah si Tomy itu.”
(dari situs ketawa.com)
MKSieeTsmaobumajiryan Selama ini kita sering membahasa tentang
bagaimana setiap orang diminta untuk hidup
sabar, bahkan pepatahnya pun sering kita dengar:
“Orang sabar disayang Tuhan”. Sekarang saya ingin
mengajak kita semua untuk melihat sebaliknya, yaitu
kesabaran Tuhan. Kitab Suci berkata: “Tuhan tidak
lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang
menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar
terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan
ada yang binasa, melainkan supaya semua berbalik dan
bertobat.” (2 Petrus 3:9)
Rasul Petrus dalam ayat tersebut mendesak
orang-orang Kristiani untuk mengingat salah satu
karakter Tuhan yang luar biasa: kesabaranNya. Menurut
kamus, kesabaran adalah kekuatan dalam menjalani
masalah, penderitaan atau ketidak-nyamanan tanpa
mengeluh; kemampuan untuk menunggu hasil, untuk
menghadapi masalah dengan tenang.
Kalau kita mengikuti kisah-kisah yang ada di
Kitab Suci, seringkali kita tidak dapat percaya bahwa
orang-orang Kristiani di abad yang pertama, setelah
menyaksikan mukjizat dan hal besar yang dibuat Yesus
dan rasul-rasulNya, masih saja kehilangan kesabaran
dalam menghadapi masa sulit, penderitaan, dan
ketidak-nyamanan. Tetapi ini bukan hal baru. Hal
yang sama terjadi pada generasi sebelumnya. Ketika
Musa membawa Israel keluar dari Mesir, mereka
34 T i l i k
melihat mukjizat dan mendapat
perlindungan tangan Tuhan, tetapi
mereka juga tidak sabar. Mereka
banyak menggerutu sehingga Tuhan
akhirnya memutuskan untuk tidak
mengizinkan mereka masuk ke
tanah yang dijanjikan.
Manusia adalah mahluk menyerah saja. Dia mengirimkan keselamatan orang-orang di sekitar
yang tidak sabar. Kita selalu anak tunggalNya Yesus sebagai kita.
menginginkan hal yang serba cepat. korban untuk membebaskan kita
Itulah sebabnya berkembang dari dosa, seperti yang telah Ia Selamat belajar kesabaran
makanan cepat saji; mesin ATM janjikan dulu, bahkan ketika respon dari si Tomy yang dengan sabar
untuk mengambil uang dan kita kepadaNya adalah cemooh dan berkata kepada dirinya sendiri:
bertransaksi perbankan dengan benci. “Tomy... sabar, ya....., sabar...
cepat; kalau itu menyangkut Jangan emosi, Tomy, sabar....
penyakit, ingin dapat obat yang Yesus mengalami pencobaan, sabar....” (Bing S. Chandra, umat
reaksi penyembuhannya juga cepat; mengalami masa sulit dan ketidak- Lingkungan St. Hieronimus/Wilayah 4)
yang mau cepat kaya memilih untuk nyamanan tetapi selalu menang.
korupsi. Pokoknya, manusia lebih Tuhan tidak menyingkir atau
menghargai segala sesuatu yang memerintah dari atas, mengabaikan
hasilnya cepat...., makin cepat, apa yang sedang terjadi pada
makin baik! Hubungan antara laki- kita. Dia sabar karena Dia telah
laki dan perempuan yang sedang mengalami segala pencobaan itu
memadu kasih seringkali putus di sendiri. Matanya selalu tertuju pada
tengah jalan karena mereka kurang keselamatan kita, hubungan kekal
sabat dalam membangun relasi kita denganNya.
itu, ingin segera menikmati semua
kebahagiaan mereka. akibatnya, Kita harus belajar untuk
perceraian dan perpisahan ada di sabar, mengapa? Karena Tuhan
mana-mana. Yang membuat sedih, itu sabar “untuk semua itu ada
bahkan banyak orang Kristiani yang waktunya”, demikian Kitab Suci
kehilangan iman mereka karena berkata. Dia punya rencana untuk
menghadapi problem yang sama: kita, untuk keluarga kita, untuk
ingin cepat-cepat. sesama kita dan bahkan untuk
negara dan bangsa kita. Janganlah
Tidak demikian dengan Tuhan kita fokus pada masalah, kesulitan
kita. Tuhan itu sabar. Dia punya dan ketidak-nyamanan, tetapi
rencana untuk umat manusia, belajarlah dari Dia yang peduli pada
termasuk orang-orang yang Dia
ciptakan namun telah meragukan
atau bahkan meninggalkan Dia. Dia
menjanjikan keturunan yang banyak
jumlahnya kepada Abraham ketika
Abraham belum yakin akan masa
depannya. Dia menjanjikan Musa
sebuah tanah yang penuh susu dan
madu, bahkan ketika Musa ingin
Romo Andri: Sosok 35
"Dari Pengalaman Pastor Antonius Andri Atmaka, OMI yang dikenal
Negatif, Selalu Ada
Peluang Positif" dengan sapaan “Romo Andri”, merupakan sosok
yang tidak asing lagi bagi umat di Paroki Kalideres.
Awal tahun 2019 ini, tepatnya pada bulan Februari,
Romo Andri mengakhiri masa pelayanannya selama
3 tahun sebagai Pastor Kepala Paroki Kalideres.
Beliau mendapat perutusan baru ke Tarakan di
Kalimantan Utara, berkarya sebagai Pastor Paroki di
Gereja Santa Maria Imakulata yang juga dilayani oleh
para Misionaris Oblat Maria Imakulata. Tim Majalah
Imakulata berkesempatan untuk bertemu muka dengan
Romo Andri yang telah menyisihkan waktu di sela-sela
kesibukkannya mempersiapkan karya pelayanannya
yang baru. RomoAndri pun dengan semangat
membagikan cerita masa kecil dan pelayanannya,
khusus untuk umat Paroki Kalideres.
TERPANGGIL MENJADI IMAM
Romo Andri tumbuh besar di sebuah desa di kaki
Gunung Merapi, tepatnya di Desa Turi. Keluarga
Romo Andri yang walaupun hanya sebagai
kelompok minoritas Katolik di daerah tersebut, tetap
aktif dalam berbagai kegiatan Gereja. Bahkan rumahnya
pun pernah menjadi sebuah sekolah Katolik, meski
hanya dengan 3 kelas saja.
Masa kecil bahagia Romo Andri diisi dengan
berbagai kegiatan pertemuan, baik di Gereja maupun
di Lingkungan. Masa ini merupakan saat-saat yang
menggembirakan bagi Romo Andri untuk bisa berkumpul
bersama-sama. Beliau terlihat aktif juga dalam melayani
Gereja sebagai Misdinar.
Suatu hari, setelah mendengar pengumuman
tentang dibukanya pendaftaran untuk sekolah
seminari, Romo Andri pun langsung menemui Pastor
dan segera mendaftarkan diri. Hal ini dilakukannya
tanpa sepengetahuan keluarganya. Namun, karena
memerlukan surat izin dari orangtua untuk dapat
mengikuti ujian masuk seminari, maka Romo Andri pun
akhirnya memberitahukan niatnya tersebut kepada
keluarganya. Setelah mendapat izin, Romo Andri pun
diantar ke tempat ujian oleh saudaranya.
36 Sosok
Sebenarnya saat itu
orangtua Romo Andri lebih
menghendaki agar Beliau masuk
SMA Negeri, namun Romo Andri
tetap bersikukuh masuk seminari
menengah. Panggilan dari Tuhan
untuk Romo Andri melayani sebagai
seorang imam pun dijalaninya.
Romo Andri akhirnya berhasil tersebut terus terngiang dan selalu Provinsial OMI Indonesia di tahun
menyelesaikan pendidikan di diingat oleh Romo Andri sampai 2005 selama 2 periode. Pada
Seminari Menengah Mertoyudan sekarang. 3 tahun pertama, Romo Andri
selama empat tahun. Setelah berdomisili di Semarang, kemudian
itu Beliau pun memilih masuk berpindah ke Kaliori di Purwokerto
Kongregasi Oblat Maria Imakulata, Tahun 1998 Romo Andri untuk periode berikutnya. Setelah
menjalani masa Novisiat selama dikirim ke Australia selama 9 masa jabatan Provinsial Indonesia
setahun lalu melanjutkan ke bulan untuk belajar mendampingi berakhir, Romo Andri kembali
Seminari Tinggi OMI sambil kuliah para frater. Romo Andri harus melayani di Yogyakarta sebagai
di Universitas Sanata Dharma beradaptasi dengan berbagai Magister Novis OMI.
mengambil jurusan Filsafat dan perbedaan budaya dan adat
Teologi. kebiasaan. Salah satunya adalah
kebiasaan untuk saling memanggil Pada tahun 2015, Romo
Dalam masa kuliahnya, Romo dengan nama, tanpa sebutan Andri mendapat perutusan melayani
Andri mempelajari filsafat selama “pastor”. Namun adat kebiasaan sebagai Pastor Kepala Paroki
3 tahun yang dilanjutkan dengan 1 ini pula yang semakin mendekatkan Kalideres yang kala itu baru saja
tahun KKN dan kemudian 3 tahun relasi Pastor-Frater. resmi dibentuk. Beliau harus
kuliah teologi. Pada tahun 1994, mempersiapkan dan membentuk
Romo Andri menerima Tahbisan Sekembalinya dari Australia, suatu tradisi dari awal untuk
Diakonat. Setahun kemudian, Romo Andri mengambil program S2 membuat landasan dasar bagi
tepatnya pada 12 Juli 1995, Romo di Yogyakarta. Beliau juga bertugas semua umat Katolik di Paroki
Andri ditahbiskan menjadi seorang mendampingi calon pastor OMI. Kalideres dan generasi mendatang.
Imam Misionaris Oblat Maria Romo Andri dalam pelayanannya
Imakulata. harus dapat menyesuaikan diri WEJANGAN ROMO ANDRI
dengan orang-orang muda yang Ada dua hal yang menjadi
PELAYANAN SEBAGAI IMAM tentunya memiliki idealisme perhatian utama Romo Andri dalam
Sebagai seorang imam yang berbeda sambil tetap fokus Gereja. Yang pertama adalah
berkuliah. keluarga. Menurut Beliau, keluarga
muda, Romo Andri diutus berkarya adalah dasar dari Gereja Katolik:
pertama kalinya di Paroki Kalvari, Pada waktu Romo Andri “Gereja dibentuk dari keluarga.
Lubang Buaya, sebagai Pastor menjadi Rektor Seminari Tinggi Keluarga harus kuat!”
Rekan. Kala itu, Paroki Lubang OMI, Beliau terpilih menjadi
Buaya masih baru dibentuk. Dalam
pelayanannya tersebut Romo Andri
bertemu dengan Mgr. Leo Soekoto
di rumah sakit. Pada kesempatan
itu Bapa Uskup berpesan agar
Romo Andri lebih memperhatikan
para katekumen serta kehidupan
umat di Lingkungan. Pesan
Sosok 37
Yang kedua adalah masalah bahagia dengan mencintai sesama kemampuan, dan talenta yang
pengelolaan Paroki. Dalam manusia.” dianugerahkan Tuhan semenjak
pandangan Beliau, ada begitu dalam kandungan. Jangan hanya
banyak bagian dan kegiatan dalam “Dari pengalaman negatif, bisa marah kalau melihat orang lain
Gereja. Setiap Bagian dan Seksi selalu ada peluang positif. Manusia lebih maju.”
dalam Gereja harus dapat terlibat akan bahagia bila mengalami
dan saling bekerjasama dengan pertumbuhan atau perkembangan
baik. atau peningkatan kehidupan,” lanjut Menurut Romo Andri, untuk
Romo Andri. ke depannya, Paroki Kalideres
Romo Andri juga masih akan terus berkembang
mengungkapkan pandangannya Romo Andri juga berpesan besar, tidak hanya dari segi
tentang kehidupan sebagai seorang khususnya bagi kehidupan anak- jumlah umat, namun juga dari
Katolik: “Ayat sucinya hanya dua. anak muda Katolik yang sangat kegiatan-kegiatannya. “Ukuran
Yang pertama adalah bagaimana diperhatikannya, “Walaupun yang akan dipakai sebagaimana
Tuhan mencintai manusia, dan tidak diberikan modal untuk yang digaris-bawahi Bapa
yang kedua adalah agar manusia memulai hidup, tapi kalian Uskup adalah semakin beriman,
bahagia. Manusia akan akan harus mengembangkan berkat, semakin bersaudara, dan semakin
berbelarasa. Romo Andri berpesan
agar kita semua terus bersemangat
dalam mengembangkan diri.
Terima kasih atas pelayanan
Romo Andri di Paroki Kalideres
yang kita cintai bersama ini.
Semoga Romo Andri dapt
terus melayani dengan penuh
sukacita di mana pun Romo
berada serta menjadi terang dan
garam bagi semua umat yang
digembalakannya. Selamat
melayani di Paroki Tarakan. Tuhan
Yesus memberkati, Bunda Maria
Imakulata melindung selalu. Amin.
38 OMIPedia
St. Eugenius de St. Eugenius de Mazenod, Bapa Pendiri Kongregasi
Mazenod dan Oblat Maria Imakulata (OMI) memiliki devosi
Devosi Kepada yang sangat kuat kepada Santa Perawan Maria
Bunda Maria dan selalu menekankan perlunya mempromosikan
devosi kepada Bunda Maria di mana pun para anggota
Kongregasinya berada.
Dalam masa awal perintisan berdirinya Kongregasi
OMI, tidak ditemukan dokumen yang secara jelas
mengatakan peranan Bunda Maria dalam masa-masa
tersebut. Tetapi dalam catatan retret St. Eugenius
tahun 1818 terdapat tulisan tentang peran Bunda
Maria dalam dirinya dan dalam Kongregasi yang
didirikannya. St. Eugenius meneladan St. Alfonsus
de Liguori yang menyebut Maria sebagai ibu yang
baik, tempat ia mencari pertolongan. St. Eugenius
menghendaki agar para misionarisnya dapat sesering
mungkin meminta pertolongan pada Bunda yang baik
tersebut. Kesungguhan bakti kepada Bunda Maria
ini dituangkannya pula dalam Konstitusi dan Aturan
Kongregasinya: “Setidaknya sekali sehari mereka akan
mengunjungi Sakramen Mahakudus dan Santa Perawan,
yang kepadanya semua misionaris akan mengolah
OMIPedia 39
devosi khusus, dan kepadanya Maria, nama Kongregasi sebagai dengan Sang Penyelamat dalam
mereka akan selalu memandang nama keluarga bersama dengan karya keselamatan; (4) Bunda
sebagai ibu mereka... Mereka akan Maria Bunda yang kudus dan tak Maria adalah ibu yang berbelas
mendoakan rosario setiap hari, dan bercela? Cukuplah untuk membuat kasih; (5) Bunda Maria adalah suri
tidak akan meninggalkan pekerjaan orang lain merasa cemburu. Tetapi teladan dan penjaga hidup yang
tanpa terselesaikan untuk membuat Gerejalah yang memberi nama dipersembahkan, (6) Bunda Maria
para kaum beriman menghormati yang indah itu kepada kita. Kita adalah model iman yang patut
dengan sungguh-sungguh dan menerimanya dengan hormat, cinta selalu dicontoh dan diteladani;
percaya pada Santa Perawan Yang dan syukur, bangga pada martabat (7) Bunda Maria memiliki iman
Tak Bernoda dan Bunda Allah yang kita dan hak-hak yang diberikan yang menyatukan untuk memiliki
kudus...” kepada kita dalam perlindungannya kedekatan yang intim dengan
sebagai tanda kehadiran Allah yang Yesus Kristus; (8) Bunda Maria
Pada mulanya, St. Eugenius agung. Marilah jangan menunda adalah seorang pendoa, dan para
menamakan Kongregasinya untuk mengenakan nama yang Misionaris Oblat beserta umat pun
“Serikat dari Provence” yang indah itu pada diri kita....” perlu selalu berdoa bersama Maria;
kemudian diubah menjadi “Oblat (9) Bunda Maria adalah sosok
Santo Carolus.” Tetapi saat ia pergi St. Eugenius sungguh kontemplatif; dan (10) Bunda Maria
ke Roma untuk menghadap Bapa merasakan pertolongan, memiliki iman yang hening untuk
Suci Paus Leo XII dan meminta pengantaraan, dan penyertaan mendengarkan suara Tuhan lewat
pengesahan atas Kongregasinya, Bunda Maria dalam hidup orang miskin.
St. Eugenius mengubah lagi nama pribadinya maupun dan hidup
Kongregasinya menjadi “Kongregasi Kongregasinya. Penghormatan Maka St. Eugenius
Misionaris Oblat Maria Imakulata”. yang tinggi ia tempatkan untuk menggariskan kepada para
Pada 17 Februari 1826, Bapa Bunda Maria, sebagai pengantara Misionaris Oblat bahwa dalam
Paus mengesahkan berdirinya jitu kepada Puteranya, Tuhan menunaikan tugas pelayanannya,
Kongregasi Oblat Maria Imakulata. dan Juruselamat kita, Yesus mereka akan selalu berusaha
Kebahagiaan St. Eugenius Kristus. Bagi St. Eugenius de untuk mengembangkan kebaktian
menyandang nama “Oblat Maria Mazenod: (1) Bunda Maria adalah yang sejati kepada Perawan Tak
Imakulata” dituangkannya dalam Pelindung Utama Kongregasi Bernoda, yang menjadi pragambar
surat yang ia kirim kepada Pastor yang didirikannya: Oblat Maria dari kemenangan akhir Allah atas
Tempier, sahabat baiknya yang Imakulata/OMI; (2) Bunda Maria segala kejahatan. (Romo Antonius
juga seorang Oblat: “Bukankah adalah pribadi yang senantiasa Sussanto, OMI, Magister Novis,
hal ini adalah suatu anugerah bagi menyambut Allah dalam apa Novisiat OMI “Beato Joseph
kita untuk menyandang nama saja yang Allah putuskan terjadi Gerard, Blotan, Yogyakarta)
Oblat Maria yang dipersembahkan padanya; (3) Bunda Maria memiliki
kepada Allah dalam perlindungan iman yang aktif untuk bekerjasama
40 O M K
Sebagai salah satu sarana untuk membawa umat
Gereja Katolik menuju hidup yang lebih baik
bersama Kristus, PDOMPKK SATOQ mengadakan
“Life Changing Conference” dengan mengambil judul
“Begin Again” untuk tahun paroki 2019.
Konferensi ini adalah langkah awal untuk
mengantar para peserta pada pengalaman pribadi
akan kehidupan Kristiani yang sejati. Acara yang
diperuntukkan bagi peserta dengan rentang usia milenial
- yaitu 18-35 tahun - dengan status belum menikah ini
mengajak para pemuda-pemudi untuk dapat mengambil
langkah dan #MulaiAjaDulu untuk mengenal Yesus
Kristus dengan lebih mendalam.
ABeggaiinn Berlangsung selama 3 hari, yaitu 07-10 Maret
2019, di Aula Harapan Gereja Sta. Maria Imakulata,
2019 “Begin Again” berhasil mengumpulkan + 80 orang
peserta yang berasal dari berbagai macam latar
“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, belakang dan menyatukan mereka semua dengan
dan roh yang baru di dalam batinmu dan aneka ragam rangkaian acara. Para peserta dapat
Aku akan menjauhkan dari tubuhmu bertemu dengan teman-teman baru, asik-asikan bareng
hati yang keras dan Kuberikan kepadamu dengan bermain games seru, memuji dan memuliakan
hati yang taat.” Yehezkiel 36:26 Tuhan lewat nyanyian, hingga mendalami dan
merenungkan Firman Tuhan tentang ajaran cinta kasih
dan pengorbanan yang telah Dia lakukan untuk umat
manusia.
“Begin Again” menggunakan sistim “cell-group”
yaitu dengan membuat kelompok-kelompok kecil yang
berikan ketua dari PDOMPKK dengan para peserta.
Cara ini dipercaya efektif agar peserta dapat dibimbing
dan dibantu secara lebih intensif sehingga mereka dapat
lebih aktif melakukan sharing, bermain games, ataupun
dalam menerima materi sesi-sesi yang telah disiapkan.
Konferensi terbagi dalam 6 sesi, yaitu Cinta
Kasih Allah, Penyelamatan, Hidup Baru dalam Roh
Kudus, Menerima Karunia Allah, Pencurahan Roh
Kudus, dan Pertumbuhan. Para peserta diajak untuk
menjadi manusia yang lebih baik, yang ingin menolong
sesama, yang tidak menebar amarah dan benci, dan
terus melangkah dalam jalan kebenaran dan hidup yang
telah Tuhan Yesus tunjukkan. Beberapa agenda lain di
antaranya pengakuan dosa, pembaharuan janji baptis,
dan pembuatan surat manusia lama ke surat manusia
baru dimaksudkan sebagai langkah untuk meninggalkan
keburukan di masa lampau dan berfokus untuk berbuat
O M K 41
kebaikan setelah menjadi manusia Kurang lengkap rasanya membekali diri dalam menghadapi
baru. jika kita tidak mendengarkan godaan yang berkali-kali lipat
pesan dan kesan dari para peserta tersebut.
George Evandry selaku “Begin Again 2019”, bukan?! Mari
Ketua Acara “Begin Again 2019” bersama kita simak beberapa kesan “Buat kalian yang pingin
mengatakan bahwa isu yang sering berikut ini: dapat karunia-karunia Roh Kudus
dialami oleh anak muda Katolik dan pingin lebih dekat dengan
yang ingin dekat dengan Tuhan Nathanael Bryan: Tuhan, recommended banget buat
adalah mereka terlalu takut dengan “Dulu saya sering terlibat ikutan acara ini.”
kata dunia: takut dikatakan sok
suci, takut dibilang cuma ikut- dalam ‘acara’ pencurahan Roh Anastasia Celestine Listia Evelin
ikutan, kesemuanya ini akhirnya Kudus di PDKK, KRK, TDWM, atau Fardi:
menghambat iman mereka untuk juga Retret Perutusan KEP 3, tetapi
berkembang. saya tidak merasakan apa pun “Saya berasal dari Paroki St.
karena saya sibuk memperhatikan Matias Rasul, Kosambi Baru. Di
“Lupakan kehidupan lama, sekitar saya. Di SHDR ini kita awal mengikuti SHDR ini saya dalam
jadilah berkat untuk orang-orang diajarkan bagaimana sikap batin keadaan ‘terpaksa’ karena ikut
di sekitarmu, dan belajar untuk kita saat pencurahan Roh Kudus SHDR ini juga bukan karena saya
melayani bukan dilayani. Itulah sehingga saya jadi tahu bagaimana yang mendaftarkan diri melainkan
harapan utama kami sebagai sikap saat menerima Roh Kudus. karena ajakan teman saya yang
Panitia Acara untuk para peserta Sesi-sesi lainnya juga membuat merupakan Tim di PD SATOQ.
ketika mereka selesai mengikuti kita di-recharge kembali menjadi
Konferensi ini. Juga diharapkan manusia baru, mungkin tidak secara “Sebelum mengikuti acara
semoga pemuda-pemudi ini langsung. ini, saya sudah pernah mengikuti
mendapatkan panggilan untuk dua kali retret Seminar Hidup Baru
melayani dengan tulus hati, “Setiap godaan yang berhasil Dalam Roh. Saya sudah stop
sehingga ada banyak orang muda kita tolak, akan kembali lagi dengan pelayanan atau datang ke komunitas
yang menjadi penerus semangat kekuatan yang berkali-kali kipat, selama kurang lebih dua tahun,
dan pembawa Kabar Baik Yesus namun kalau kita begini-begini saja, jadi saya pikir sudah cukuplah dua
Kristus,” demikian George Evandry. maka suatu saat kita akan kalah kali ikut acara seperti ini. Lagi-
dengan godaan ini. Nah, di sinilah lagi saya berpikir bahwa saya bisa
kesempatan kita untuk recharge dan mengandalkan diri saya untuk
mengatasi masalah saya, karena
selama ini masih bisa ‘diselesaikan’.
“Tapi setelah ikut acara ini,
saya kembali diingatkan Tuhan
bahwa selama ini saya bukan
menyelesaikan masalah tetapi saya
malah berusaha lari dari masalah.
Perasaan gelisah, takut, malu, dan
sedih campur aduk saat mengikuti
‘Begin Again’. Malu karena saya
sudah berusaha menjauh dari Tuhan
dengan sadar, bahkan menolak
berkali-kali saat Tuhan memanggil
dengan berbagai caraNya. Gelisah
dan takut apakah Tuhan masih mau
menerima saya lagi? Dan sedih
42 O M K
memikirkan dosa yang telah saya
perbuat.
“Namun semua perkara
dan keraguan telah dijawal oleh
Tuhan Yesus lewat life changing
conference ini. Tuhan berkata
bahwa Dia bukan Tuhan yang jauh,
Dia sangat dekat. Dia bukan Tuhan
yang penghukum melainkan Tuhan
yang mengampuni segala dosa yang
kita buat, dan Dia bukan Tuhan yang
mempermalukan kita karena kita
sudah berdosa. Dia justru mau kita
kembali kepadaNya agar kita bisa
hidup dalam kelimpahan – terlepas
dari dosa.
“Seminar ini sangat penting
bagi kita, terutama kaum muda, baik
untuk kembali diingatkan bahwa
cinta Tuhan itu tiada batasnya.
Janji Tuhan ‘Ya’ dan ‘Amin’. Saya
berharap agar semakin banyak lagi
anak Tuhan yang dimenangkan
dan bisa bertumbuh dalam iman.
Proficiat buat para peserta dan
Panitia Acara ‘Begin Again’!!”
(MK/032019)
Bengkel LH 43
Sampah di kota besar seperti Jakarta bukan
merupakan persoalan baru. Ribuan ton sampah
dihasilkan warga Jakarta setiap harinya. Tempat
Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang
yang menjadi penampungan sampah warga Jakarta
selama lebih dari 30 tahun sudah pula menjadi terlalu
padat. Meski berkapasitas maksimal 49 juta ton
sampah, kini TPST Bantargebang sudah mendekati
ambang batas angka maksimal tersebut. Sampah-
sampah warga Jakarta tertimbun mengerucut seperti
piramida sebanyak 39 juta ton di tempat itu!
Ibu Innocentia Purwaningsih Santoso: Persoalan sampah memang memusingkan
Kota Metropolitan Jakarta. Dengan jumlah penduduk
Hikmat Ramah sekitar 10 juta jiwa, sampah yang dihasilkan warga
Lingkungan Jakarta seharinya mencapai sekitar 7.000 ton. Melihat
Dalam 3M kondisi yang memprihatinkan ini, adalah Ibu Innocentia
Purwaningsih Santoso, umat Paroki Kalideres, yang
mulai melakukan hal-hal kecil namun berdampak besar
bagi pengurangan setoran sampah warga Jakarta ke
TPST Bantargebang.
Ibu Purwa – demikian Beliau biasa disapa –
merasa prihatin dengan keadaan lingkungan hidup di
bumi ini. Keprihatinan itu semakin menebal tatkala ia
membaca Ensiklik Paus Fransiskus “Laudato Si” yang
menyerukan pertobatan ekologis dan mengajak kita
semua untuk memelihara bumi sebagai rumah kita
bersama. Seruan Bapa Suci ini juga diperkuat dengan
dikeluarkannya “12 Ciri Paroki Ramah Lingkungan”
oleh Keuskupan Agung Jakarta yang kemudian menjadi
acuan dalam pelaksanaan kegiatan Lingkungan Hidup
(LH) di Paroki-Paroki KAJ pada saat ini. Tergerak untuk
mulai ikut ambil bagian dalam memelihara LH, Ibu Purwa
yang kala itu aktif melayani sebagai Ketua Lingkungan
mulai menekuni cara-cara mendaur ulang sampah.
Sejumlah kegiatan daur ulang sampah diikutinya,
seperti pelatihan bersama GROPES (Gerombolan Peduli
Sampah), menimba ilmu dari kelompok ibu-ibu binaan
PEPULIH (Pemerhati Peduli Lingkungan Hidup) yang
mahir mendaur ulang sampah plastik, hingga belajar
secara otodidak dari saluran Youtube. Pemikirannya
hanya satu: “Kalau kita tidak melakukan sesuatu,
bagaimana nasib Bantargebang? Kita semua harus
bertanggungjawab atas masalah sampah di Jakarta ini.”
“Konsep penanganan sampah kita kenal
dengan 3R – Reuse, Reduce, Recycle. “Reuse” berarti
44 Bengkel LH
menggunakan kembali sampah nanti. “Awalnya memang sedikit botol dan kemasan minuman.
yang masih dapat digunakan sulit, saya harus menjadi polisi. Sampah an-organik ini adalah
untuk fungsi yang sama ataupun Pemilahan sampah bukanlah sampah yang dapat didaur ulang
fungsi lainnya. “Reduce” berarti sesuatu yang terjadi begitu untuk menjadi barang baru yang
mengurangi segala sesuatu saja. Pemilahan sampah adalah bermanfaat. Satu lagi ada jenis
yang mengakibatkan sampah. kebiasaan – habitus, dan saya sampah B3 yaitu sampah bahan
Sedangkan “Recycle” berarti ingin hal ini menjadi habitus baru berbahaya dan beracun karena
mengolah kembali – atau mendaur di keluarga dan rumah saya. Di sifat dan konsentrasinya. Sampah
ulang – sampah menjadi barang dalam rumah, kita perlu menyiapkan B3 baik langsung maupun tak
atau produk baru yang bermanfaat. tempat-tempat sampah khusus langsung dapat merusak atau
Konsep 3R ini sampai sekarang untuk pemilahan: tempat sampah mencemarkan lingkungan hidup
masih menjadi cara terbaik dalam organik, tempat sampah an-organik, serta membahayakan kesehatan
mengelola dan menangani sampah dan tempat sampah B3. manusia. Contoh sampah B3 ini
dengan berbagai permasalahannya. seperti bahan baku yang berbahaya
3R menjadi solusi penanganan “Sampah organik atau dan beracun yang tidak lagi
sampah karena selain mengolah sampah basah adalah sampah digunakan karena rusak, dibuang
sampah untuk menjadi kompos yang dapat membusuk tanpa harus bersama kemasannya, baterei,
tanaman, sampah juga bisa didaur ulang. Sampah organik kaleng obat nyamuk/serangga,
dimanfaatkan untuk menjadi ini dihasilkan dari kegiatan rumah jarum suntik bekas, oli bekas, dan
sumber listrik yang dikenal sebagai tangga seperti memasak, pertanian, lainnya. Sampah ini harus diolah
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah kotoran hewan, dan sebagainya. secara khusus lewat mekanisme
(PLTSa). Pengelolaan sampah Sampah organik lebih ramah e-waste.”
dengan Konsep 3R ini dapat lingkungan karena secara alami
dilaksanakan oleh setiap orang akan terurai oleh bakteri. Di rumah, Di lantai atas rumahnya, Bu
dalam kegiatan sehari-hari. Siapa dekat dengan tempat mencuci Purwa memiliki “kebun” kecil yang
saja – besar, kecil, tua, muda, kapan piring, saya siapkan wadah khusus dipakainya untuk menanam sayur-
saja, di mana saja, kita dapat mulai untuk membuang sampah organik sayur organik. Kacang panjang,
berperanserta dalam pengelolaan seperti kulit buah-buahan, sisa kangkung, pare, sawi putih, sawi
sampah dengan tanpa biaya. Yang makanan, sisa buah. Ini semua hijau, pernah dipanen dari lahan
kita perlukan hanyalah sedikit waktu dikumpulkan dan nanti dimasukkan kecil nan subur ini. Sayur-mayur
dan kepedulian kita untuk rumah ke Komposter yang akan sehat karena tidak menggunakan
kita bersama,” demikian Ibu Purwa mengubahnya menjadi kompos dan pestisida tetapi dipupuk dari hasil
menjelaskan. pupuk cair. Sampah an-organik Komposter sampah basah rumah
disebut juga sampah kering. tangganya sendiri. “Mulanya,
Aktif di Paroki Kalideres Sampah ini sangat sulit diurai oleh lahan itu ditanami padi-padian.
sebagai Katekis dan kini menjabat alam sehingga dapat mencemarkan Maksudnya, kalau sudah penat
sebagai Sekretaris II Dewan tanah dan lingkungan. Sampah bekerja, hanya dengan memandang
Paroki, Ibu Purwa mulai melakukan ini juga banyak kita hasilkan dari padi-padian, rasanya menjadi
“Konsep 3R” di rumahnya rumah kita seperti kaleng, plastik, segar kembali. Tetapi padi-
sendiri. Rumah yang memiliki karet, botol, kertas, koran, kardus, padian terserang hama dan tak
fungsi sebagai tempat tinggal dan dan lain sebagainya. Saya minta terselamatkan lagi. Kemudian kami
kantor ini kini dapat dikatakan kepada karyawan kantor untuk tanami rumput, tetapi rumput itu
menjadi model/contoh bagaimana memakai kertas semaksimal ternyata tidak terlalu bermanfaat
kita sebagai pribadi dan umat mungkin yaitu kedua sisi kertas karena hanya berfungsi untuk
Gereja Katolik dapat memberikan digunakan. Kertas-kertas yang keindahan tetapi membutuhkan air
kontribusi pada keselamatan LH tidak dipakai di kantor, dikumpulkan yang banyak. Akhirnya saya tanami
demi meringankan beban bumi secara terpisah, tidak dibuang sayuran, sambil juga pada waktu
dan demi generasi penerus kita begitu saja sebagai sampah. Juga itu saya sedang belajar Komposter.
Bengkel LH 45
Wadah khusus di dekat tempat cuci Tabung Komposter Isi tabung Komposter
piring untuk sampah basah
Tempat khusus untuk menyimpan Sudut rumah untuk menampung sampah Dompet kecil dari sachet hasil
sampah daur ulang an-organik produksi rumah tangga pengumpulan putera Bu Purwa
Bu Purwa dengan kreasi ketrampilan Disain daur ulang sachet yang dibuat Kain perca juga dapat didaur ulang
daur ulangnya oleh Bu Purwa menjadi tatakan gelas cantik
46 Bengkel LH
Saya merasa dengan adanya perhatian lebih kepada sachet- seberang tidak lupa memisahkan
Komposter malah sampah rumah sachet sebagai sampah daur ulang sachet-sachet yang dihasilkannya,
tangga saya berkurang. Ini berarti yang tak laku dijual di bank sampah menyimpannya dan membawanya
kami bisa mengurangi sampah yang tapi mempunyai dampak buruk pulang untuk diserahkan kepada
diantar ke Bantargebang. Sayuran yang berat karena sachet itu tidak ibundanya, “Saya sungguh terharu.
yang dihasilkan di rumah saya tidak dapat diurai di tanah. Jadi, kalau Meski tidak banyak, tetapi anak
habis kami makan sekeluarga, kita membuang sachet, berarti saya tetap melakukan pemilahan
maka sering saya bagi-bagikan kita membebani bumi. Sachet sampah di tempatnya yang baru.
dalam pertemuan Lingkungan dan yang saya maksud adalah seperti Sachet hadiahnya itu sudah
sekarang di Rapat Dewan Paroki pembungkus kopi atau bubuk saya ubah menjadi dompet kecil.
sebagai hadiah bagi yang tidak minuman instan. Bahannya bukan Sungguh membanggakan!”
terlambat datang rapat. Asisten dari plastik, tapi dari alumunium/
Rumah Tangga saya juga saya foil. Sachet biasanya mempunyai Apa yang menjadi harapan
ajarkan dan malah sekarang saya motif dan warna yang bagus, Ibu Purwa ke depannya? “Saya
serahkan pengolahan kebun kecil ini cocok untuk menjadi bahan berharap semakin banyak orang
kepadanya. Saya katakan hasilnya ketrampilan daur ulang. Saya dulu yang mempunyai kesadaran akan
bisa dijual dan jadi tambahan belajar ketrampilan daur ulang masalah sampah. Tahu bahwa
uang mudik Lebaran,” Ibu Purwa dari pola dan disain yang sudah sampah adalah masalah besar, lalu
menerangkan sambil tertawa. ada, sekarang saya malah tertarik sadar untuk mau mulai memilah
untuk membuat disain sendiri. sampah. Kita sering berpikir ada
Yang sekarang ditekuni oleh Karena sachet tidak bisa diurai Petugas Sampah yang mengurus
Ibu Purwa adalah menularkan di tanah, saya ingin mengajak sampah kita, maka biarkanlah
Konsep 3R dan ketrampilan daur semakin banyak orang untuk belajar mereka yang memilahnya. Itu
ulangnya ke semakin banyak orang. ketrampilan daur ulang. Mimpi saya pemikiran yang salah. Manakala
Ibu Purwa bersama anggota Tim- adalah kelak akan ada toko-toko sampah rumah tangga kita
nya aktif mengadakan pertemuan yang menjual hasil kerajinan daur tercampur baur, maka pemilahan
ramah lingkungan baik di dalam ulang ini sehingga slogan ‘Pilah tidak lagi menjadi efektif. Campur
maupun luar Paroki Kalideres. Sampah, Jadikah Berkah’ sungguh- baur sampah membuah semuanya
Pertemuan itu antara lain berisikan sungguh nyata terjadi.” menjadi kotor sehingga tidak dapat
penjelasan pentingnya menjadikan lagi dipilah-pilah sesuai dengan
ramah lingkungan sebagai habitus Di rumahnya, Ibu Purwa Konsep 3R. Tapi kalau kita mau
baru dan pelatihan ketrampilan menyediakan tempat khusus untuk melakukannya dari rumah kita,
daur ulang. Tercatat Ibu Purwa menyimpan sachet-sachet yang maka akan banyak produk sampah
pernah memberikan pelatihan daur berhasil ia kumpulkan. “Sachet- yang menjadi berguna lagi.
ulang bagi orangtua ASAK Paroki sachet ini sudah dicuci dan
Bojong, juga untuk Ibu-Ibu Dinas dirapihkan. Jika tidak demikian, “Di Paroki Kalideres sudah
Lingkungan Jakarta Barat di Bambu malah memakan tempat yang ada Bank Sampah – Bank Samita
Larangan. Pernah juga hadir di banyak. Sachet ini saya dapat dari (Bank Sampah Imakulata). Hal
Sekolah Tunas Muda, Meruya, teman-teman karena permintaan ini adalah terobosan yang sangat
untuk melatih anak-anak kelas 5 saya untuk tidak membuang bagus. Hasil pemilahan sampah
SD membuat kerajinan tangan dari sachet ke tempat sampah, tapi dari rumah kita dapat disetorkan ke
bahan daur ulang, bahkan ada juga dikumpulkan dan diberikan kepada Bank Samita. Apa saja yang dapat
seorang mahasiswa dari perguruan saya saja. Sachet ini biasanya disetor ke Bank Samita? Gelas
tinggi swasta yang khusus minta saya bagi-bagikan pada saat saya plastik, botol plastik putih/berwarna,
diajari membuat ketrampilan daur mengajar ketrampilan daur ulang.” tutup galon, tutup botol, plastik
ulang untuk tugas kuliahnya. Ibu Purwa juga sempat tertegun bening, kantong kresek putih/
manakala puteranya yang sekarang warna, botol shampo putih/warna,
“Saya memang menaruh sedang menuntut ilmu di negeri ember plastik, sendok plastik, botol
Bengkel LH 47
Menaruh wadah sampah an-organik Pengumpulan sampah an-organik hasil Pengumpulan sampah an-organik hasil
dekat meja makan keluarga dari kantor dari kantor (2)
Kacang panjang hasil kebun Ibu Purwa Kebun sayuran organik di rumah Bu Suasana pelatihan ketrampilan daur
Purwa ulang
Asisten Rumah Tangga sedang Tas-tas cantik hasil kreasi daur ulang Ibu Sachet yang sudah dibersihkan dan
menyetorkan sampah an-organik ke Purwa disimpan
Bank Samita
48 Bengkel LH
susu kemasan, kardus, koran, sampah yang dibuang. Pilihlah lingkungan hidup. Hikmat ramah
kertas putih/warna, majalah, karton, wadah/kantong/tas yang dapat lingkungan seperti yang didapat
kaleng alumunium, botol beling, digunakan berulang-ulang. oleh Ibu Purwa tidak dipendamnya
aki, compact disk, kaleng. Makin Gunakan kedua sisi kertas untuk sendiri. Boleh dikatakan, Ibu
hari animo umat makin meningkat, menulis atau mencetak. Pilihlah Purwa membagikan hikmat ramah
tiap kali Bank Samita buka, produk dengan kemasan besar – lingkungannya dalam bingkai 3M
pasti saja ada nasabah baru. Ini kalau bisa, hindari produk yang – Melakukannya, Mengajarkannya,
menggembirakan. Bank Samita dibungkus dalam sachet, seperti Menularkannya. Kalau Ibu Purwa
pernah menyetor 3 truk sampah lebih baik membeli kopi kiloan bisa melakukannya, kita pun pasti
pilahan. Sungguh luar biasa. Lha, daripada kopi sachetan. Gunakan bisa! (disusun dari hari wawancara
bagaimana bisa disebut luar biasa? email/surel untuk mengirim surat. dengan Ibu Innocentia Purwaningsih
3 truk sampah itu banyak sekali! Gunakan produk yang dapat diisi Santoso/tis)
Benar luar biasa, benar banyak ulang. Mengolah sampah makanan
sekali, tapi kita harus ingat satu menjadi pupuk. Hal-hal demikian,
hal: sampah setoran Bank Samita saya yakin, jika semakin banyak
adalah sampah hasil pilahan umat. orang yang melakukannya, maka
Artinya, Konsep 3R dengan baik akan semakin sedikit sampah yang
telah dilaksanakan sehingga isi kita setorkan ke Bantargebang.”
3 truk itu adalah barang-barang
sampah yang bisa digunakan Dari seorang Ibu
kembali atau didaur-ulang. Purwaningsih Santoso kita banyak
menimba arti dari memelihara
“Memang pertama-tama
kita harus mengubah ‘mind set’ – Majalah Imakulata menawarkan peluang bagi yang
cara berpikir kita dahulu. Jika ada berminat untuk memasang iklan untuk ucapan
acara baik di Lingkungan ataupun maupun promosi usaha.
di Paroki, kita perlu berpikir untuk
menjadi ramah lingkungan. Hal ini Ukuran Posisi Harga
berarti kita bersedia untuk dibuat 1 halaman
repot dan tidak praktis. Alasan 1 halaman sampul luar belakang 3.500.000
praktis adalah musuh utama ramah 1 halaman
lingkungan. Ambil contoh seperti 1 halaman sampul dalam belakang 3.000.000
ini: kalau ada acara dengan makan 1/2 halaman
siang/malam, kita cenderung sampul dalam depan 3.000.000
menyediakan nasi boks. Alasannya:
praktis. Padahal dari satu nasi isi 2.000.000
boks itu menimbulkan banyak sekali
sampah: dus-nya, lalu plastik mika isi 1.000.000
yang dipakai sebagai pembatas
lauk pauk dan nasinya, sendok Iklan akan ditampilkan dalam bentuk full colour.
plastiknya, belum lagi seringkali
terjadi lauk berkuah dimasukkan ke Materi iklan dapat dikirimkan via e-mail ke:
dalam kantong plastik supaya tidak
bocor. Juga minum menggunakan [email protected]
air kemasan yang menimbulkan
sampah botol dan gelas plastik. Untuk hasil cetak yang terbaik, materi iklan minimal
Mengubah pola pikir juga berarti
berpikir untuk meminimalisir sesuai ukuran aktual iklan dan beresolusi 300 dpi.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi :
Teddy - 0818 0731 0000
Hersen - 0816 1816 101
Yulia - 0812 9935 8868