Hampir dua tahun lamanya pendidikan di Indonesia mengalami masa-masa kritis yang jamak kita sebut
learning loss. Namun seperti sebuah frasa yang kita sering kita dengar bahwa semua musibah selalu ada hikmah
dibaliknya. Merdeka Belajar lahir yang lahir di tengah masa-masa sulit tersebut menjadi sebuah gebrakan dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim. Mas Nadiem (begitu ia ingin disapa) berpikir bahwa
proses pendidikan dan nuansa pendidikan harus berubah, dimana pembentukan karakter menjadi hal yang
sangat penting untuk dikedepankan.
Kebutuhan dan keberagaman murid harus menjadi perhatian seiring dengan suasana belajar yang
mengedepankan komunikasi dua arah yang menyenangkan. Untuk melaksanakan cita-cita mulia tersebut, Mas
Nadiem mengisyaratkan bahwa peran guru menjadi sangat penting, untuk itu kemudian lahirlah Program Guru
Penggerak sebagai motor utama dari pelaksanaan kurikulum ini. Program Guru Penggerak diharapkan
melahirkan guru-guru yang memiliki peran sesuai kompetensi dan percaya akan nilai-nilai yang harus dimilikinya,
demi cita-cita mulia, melahirkan generasi yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang memiliki enam ciri
utama yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Melihat pentingnya sebuah nilai mempengaruhi tingkah laku dan pola keseharian, maka menjadi penting
bagi seorang guru penggerak memahami, menjiwai dan mengimplementasikan nilai-nilai dari seorang guru
penggerak yang diharapkan menjadi dorongan untuk melakukan perubahan pembelajaran sesuai yang telah
disebutkan di atas.
Gambar 1. Roda Nilai Guru Penggerak
sumber gambar : Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak
Roda Nilai Guru Penggerak di atas memberi gambaran sederhana tentang nilai-nilai yang harus dimiliki oleh
seorang guru penggerak. Berkaitan dengan hal tersebut, berikut ini saya memberikan sedikit deskripsi
tentang apa-apa yang telah dan akan saya upayakan dalam melaksanakan peran dan pencapaian nilai-nilai
seorang Guru Penggerak, peran dan nilai tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mendorong Peningkatan Prestasi Akademik Siswa
Hampir semua guru telah melaksanakan peran ini, baik guru penggerak maupun yang belum
mengikuti pendidikan guru penggerak. Peran ini tujuannya jelas yaitu mendorong peningkataN prestasi
akademik dengan tujuan merdeka belajar. Hal yang saya lakukan adalah aktif memberikan motivasi dan
latihan soal baik di forum kecil ataupun melalui media sosial seperti instagram yang bisa interaksi dengan
siswa meskipun via media sosial (Instagram yang saya miliki).
Gambar 2. Latihan soal dan games pada media sosia
2. Mengajar dengan Kreatif
Seiring usia remaja mereka dihadapkan pada perubahan sikap dan perilakunya. Diantara perubahan yang
mungkin terjadi adalah mudah sekali bosan dan tentu hal ini akan berpengaruh pada gaya belajarnya. Maka
menjadi penting sebagai guru untuk jeli untuk menciptakan strategi pembelajaran yang tepat untuk
menuntun siswa menuju kompetensi yang ingin dicapai dengan memperhatikan beberapa perubahan yang
dihadapi oleh siswa tadi. Berikut adalah contoh ketika saya menerapkan pembelajaran pada aplikasi
Trigonometri dengan penggunaan alat bantu ajar yaitu Klinometer dan Kartu Trigonometri.
Gambar 3. Penerapan Alat Peraga pada Kompetensi Dasar Trigonometri
3. Mengembangkan Diri Secara Aktif
Pengembangan diri menjadi hal yang otomatis harus dilakukan oleh seorang guru demi menjawab
tantangan zaman pendidikan yang terus maju, terutama seorang Guru Penggerak.
Gambar 4. Pengembangan diri keprofesian
4. Mendorong Tumbuh Kembang Murid Secara Holistik
Tugas seorang guru bukan hanya membimbing dan mendampingi siswa pada kompetensi akademik
melainkan seluruh aspek Profil Pancasila, salah satunya sebagai wali kelas mensupport dalam kegiatan
pentas seni yang dilakukan pada mata pelajaran Seni Budaya.
Gambar 4. Mendampini murid dalam pementasan seni mapel Seni Budaya
5. Mewujudkan Kepemimpinan Belajar
Pada peran ini mensyaratkan seorang guru untuk mampu mendorong munculnya peningkatan
keberanian, percaya diri, kemandirian, dan memicu keluarnya jiwa sebagai pemimpin untuk semua murid
di sekolah. Contoh yang pernah saya lakukan adalah mewajibkan siswa melakukan presentasi di depan
kelas. Saya melatih siswa untuk terbiasa tampil di depan banyak orang, berbicara, menyampaikan
gagasan dan pemikirannya tentang suatu topik pada Kompetensi Dasar tertentu.
Gambar 5. Mendampingi murid melakukan presentasi
Diantara peran yang harus dilakukan oleh seorang Guru Penggerak, Peran yang jarang saya lakukan
adalah “Menggerakkan Komunitas Praktisi”, karena saya belum pernah membuat komunitas belajar
untuk para rekan guru tapi hanya sebagai pengikut/anggota di komunitas tersebut. Kedepannya saya
ingin berbuat banyak baik untuk diri sendiri maupun rekan sejawat.
Selain peran yang telah disampaikan di atas, berikut adalah nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang
guru penggerak dan telah saya coba untuk jiwai dan implementasikan, diantaranya adalah sebagai
berikut.
1. Berpihak Pada Murid
Seperti yang tertuang pada Modul 1.2 bahwa Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru
Penggerak harus didasari oleh semangat untuk memberdayakan dirinya serta memanfaatkan
aset/kekuatan yang ada untuk menyediakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang positif serta
berkualitas bagi muridnya. Segala hal yang Guru Penggerak lakukan, harus bergeser dari pemuasan
kepentingan diri sendiri, maupun pihak lain, menuju kepentingan pembelajaran murid. Guru Penggerak
yang memiliki nilai ini, akan selalu berpikir mengenai pertanyaan utama yang mendahulukan muridnya,
seperti: “apa yang murid butuhkan?”, “apa yang bisa saya lakukan agar suasana belajar dan proses
pembelajaran ini lebih baik?”, “bagaimana saya dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi anak
untuk mewujudkan dunia yang mereka idamkan?” Sebagai contoh dari pelaksanaan nilai ini sebagai guru
saya menyediakan berbagai kebutuhan sesuai gaya belajar peserta didik pada kompetensi yang ingin
dicapai, seperti memberikan bahan ajar yang berbeda, baik Power Point, Video, maupun Modul.
Penyediaan bahan ajar itu saya anggap mewakili kebutuhan bahan belajar murid. Selain itu metode
pembelajaran dapat dilakukan klasikal maupun berkelompok.
Gambar 6. Penyediaan bahan belajar dan metode belajar yang beragam
2. Mandiri
Seyogyanya, dalam membawakan perubahan yang positif, pendidik perlu memahami psikis-fisik-
etis-estetis manusia dan pedagogis (pendidikan anak). Hal itu selaras dengan Ki Hadjar Dewantara yang
menyatakan bahwa seorang guru harus menguasai lima ilmu yaitu: ilmu hidup batin (psikologis), ilmu
hidup jasmani (fisiologis), ilmu kesopanan (etika), ilmu keindahan (estetika), dan ilmu pendidikan
(pedagogis). Dengan demikian, Guru Penggerak harus secara sengaja merencanakan dan melakukan
perbaikan diri sehingga makin menguasai dan makin ahli dalam apapun yang dianggap perlu untuk
membawakan perubahan yang berpihak pada murid. Saya sering mengikuti beberapa pelatihan untuk
peningkatan diri baik secara pribadi maupun untuk profesionalisme sebagai seorang guru.
Gambar 7. Menjadi peserta pelatihan narasumber/instruktur nasional
3. Reflektif
Nilai Reflektif merupakan suatu kemampuan untuk menghubungkan pengetahuan yang
diperolehnya dengan pengetahuan sebelumnya, sehingga diperoleh suatu kesimpulan untuk
menyelesaikan permasalahan yang baru. Saya adalah seseorang yang suka membaca dan menganalisis
sesuatu, selain itu saya juga menyenangi untuk mempelajari dunia psikologi demi menyelami psikologi
manusia secara umum dan murid secara khusus. Hal ini saya gunakan untuk membuat sebuah refleksi
baik di awal maupun di akhir pembelajaran. Saya berharap, dengan hal ini semoga menjadi modal
kompetensi bagi saya untuk mampu menganalisa setiap kejadian untuk menemukan solusi dalam
membimbing menuntun dan menginspirasi murid saya menjadi manusia unggul.
Gambar 8. Menerima penghargaan guru yang menjadi pemustaka tergiat
4. Kolalaboratif
Menurtu Modul 1.2 Nilai Kolaboratif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa
membangun daya sanding. Mereka memperhatikan pentingnya kesalingtergantungan yang positif
terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah (contoh: orang tua murid dan komunitas terkait) dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, seorang Guru Penggerak akan bertemu banyak sekali
pihak yang mampu mendukung pencapaian Profil Pelajar Pancasila. Guru Penggerak diharapkan
mampu mengomunikasikan kepada semua pihak mengenai pentingnya keberpihakan pada murid.
Gambar 9. Berdiskusi dengan Wakil Kurikulum dan Pengawas Pembina SMA dan rekan sejawat
Gambar 10. Menerima bantuan dari orangtua siswa dalam upaya pengadaan sarana pendukung belajar
5. Inovatif
Makna dari nilai Inovatif adalah seorang Guru Penggerak mampu senantiasa memunculkan gagasan
segar dan tepat guna maka seorang guru penggerak harus selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran
baik dari segi metode, sarana dan alat penunjang pembelajaran menuju hasil maksimal yang diinginkan.
Nilai – nilai ini telah dan terus saya upayakan dengan peran saya menjadi guru yang kreatif dalam
penggunaan bahan ajar, pengembangan ekstrakulikuler klub Matematika, penggunaan metode yang
tidak monoton seperti yang telah saya sebutkan pada peran – peran pada paparan narasi di paragraf
sebelumnya.
Gambar 11. Penggunaan aplikasi canva dalam penyajian data Kompetensi Dasar Statistika Deskriptif
Gambar 12. Pengembangan akun Youtube sebagai salah satu sumber belajar
Gambar 13. Pengembangan komunitas belajar Matematika di Media Sosial
Demikian adalah hal – hal yang dapat saya usahakan demi cita-cita saya menjadi guru yang baik,
membawa perubahan dan bermanfaat. Semoga dengan peran dan nilai – nilai tersebut di atas, mampu
membawa saya menuju cita – cita mulia tersebut.