The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Koneksi antar materi 1.4
Gusfian Muslim
CGP Angkatan 7

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gusfianm, 2022-12-29 02:52:54

Koneksi antar materi Modul 1.4

Koneksi antar materi 1.4
Gusfian Muslim
CGP Angkatan 7

Koneksi Antar Materi
Refleksi & Kesimpulan
Modul 1

H. Gusfian Muslim, Lc. M.Hum

CGP ANGKATAN 7

SMP Islam PB Soedirman 2

Bekasi

Profil
Koneksi Antar

Pendidikan Materi Modul 1

KHD Budaya

Positif

Profil Pelajar
Pancasila

Visi Guru
Nilai &

Penggerak Peran Guru

Penggerak

PEMIKIRAN REFLEKTIF
Home Contact About Pages
TERKAIT PENGALAMAN

BELAJAR

1. PENGALAMAN/MATERI PEMBELAJARAN YANG BARU SAJA

DIPEROLEH
Materi Budaya Positif
Banyak ilmu, materi dan

1. Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan

pengalaman baru dalam materi

Universal.
tentang Penerapan Budaya

2. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan,

Positif di Sekolah.
Restitusi.
Ditambah hasil diskusi dengan

3. Keyakinan Kelas.
teman, fasilitator dan instruktur.
4. Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia

Hal ini akan menjadi acuan saya

Berkualitas.
dalam implementasinya di kelas

5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.
dan sekolah (SMP Islam PB

6. Restitusi - Segitiga Restitusi
Soedirman 2 Kota Bekasi)

Koneksi Antar Materi Modul 1

PEMIKIRAN REFLEKTIF
Home Contact About Pages
TERKAIT PENGALAMAN

BELAJAR

1. PENGALAMAN/MATERI PEMBELAJARAN YANG BARU SAJA

DIPEROLEH

Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang

diterapkan di kelas dan sekolah yang telah disepakati oleh semua warga sekolah.
Penerapan budaya positif diharapkan mampu menumbuhkan motivasi intrinsik dalam

diri anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur

serta akhlak mulia. Hal ini sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila.
Dalam penerapan budaya positif di sekolah tidak dapat berdiri sendiri. Diperlukan

adanya kolaborasi dari seluruh civitas akademika baik dari dalam maupun dari luar

sekolah.

Koneksi Antar Materi Modul 1

PEMIKIRAN REFLEKTIF
Home Contact About Pages
TERKAIT PENGALAMAN

BELAJAR

1. PENGALAMAN/MATERI PEMBELAJARAN YANG BARU SAJA

DIPEROLEH

Mengacu kepada Tujuan Pendidikan yang di prakarsai oleh Ki Hadjar Dewantara

"Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar

mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya sebagai

manusia dan anggota masyarakat"
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut dibutuhkan penerapan Budaya Positif

dalam diri anak.
Disinilah peran guru sangat dibutuhkan untuk menuntun anak sesuai dengan

kodratnya dan agar berjalan di atas nilai-nilai kebajikan universal.

Koneksi Antar Materi Modul 1

PEMIKIRAN REFLEKTIF
Home Contact About Pages
TERKAIT PENGALAMAN

BELAJAR

1. PENGALAMAN/MATERI PEMBELAJARAN YANG BARU SAJA

DIPEROLEH

Dalam modul ini kita mengeksplore tentang teori kontrol, merubah dari paradigma

Stimulus-Respon kepada pendekatan teori Kontrol
Selama ini barangkali kita sebagai guru merasa berkewajiban mengontrol perilaku

siswa agar memiliki perilaku sesuai yang guru harapkan.
Kemudian memahami tentang konsep

Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal,
Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi.
Keyakinan Kelas.
Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas.
Restitusi - Lima Posisi Kontrol.
Restitusi - Segitiga Restitusi

Koneksi Antar Materi Modul 1

PEMIKIRAN REFLEKTIF
Home Contact About Pages
TERKAIT PENGALAMAN

BELAJAR

1. PENGALAMAN/MATERI PEMBELAJARAN YANG BARU SAJA

DIPEROLEH

Semua materi ini sangat membantu dan membimbing kita sebai guru dalam rangka

implementasi Budaya Positif di kelas dan sekolah masing-masing.
Diperkaya lagi dengan hasil diskusi dengan teman, fasilitas dan instruktur lebih

membuat kita tercerahkan.
Semoga semangat untuk penerapan Budaya Positif di sekolah bisa kita wujudkan

Koneksi Antar Materi Modul 1

PEMIKIRAN REFLEKTIF
Home Contact About Pages
TERKAIT PENGALAMAN

BELAJAR

2. EMOSI-EMOSI YANG DIRASAKAN TERKAIT

PENGALAMAN BELAJAR

PENASARAN "AHA" MOMEN

Di awal mengeksplore modul secara
Banyak "aha" momen yang saya rasakan

mandiri, ada rasa penasaran yang
ketika menemukan konsep baru, teori

mendalam dari dalam diri, sebenarnya
kontrol, hukuman, penghargaan dan restituti.

mau dibawah ke arah mana materi ini.
Ini seakan-akan mendapat insight baru

Makin dalam memahami makin
dalam diri saya pribadi.
mendapatkan pencerahan, apalagi

ketika masuk sesi diskusi.

Koneksi Antar Materi Modul 1

PEMIKIRAN REFLEKTIF
Home Contact About Pages
TERKAIT PENGALAMAN

BELAJAR

2. EMOSI-EMOSI YANG DIRASAKAN TERKAIT

PENGALAMAN BELAJAR

SENANG & BAHAGIA SERU & MENANTANG

Senang dan bahagia kerena
Seru dengan perdebatan dalam diskusi

mendapatkan ilmu baru, pengalaman
kelompok maupun sesi dengan fasilitator dan

baru yang Insya Allah akan di terapkan
instruktur. Ditambah dengan tugas-tugas

di kelas dan sekolah yang sangat menantang, karena kita harus

mengimbas dan mengiimplementasikannya di

kelas dan sekolah masing-masing.

Koneksi Antar Materi Modul 1

PEMIKIRAN REFLEKTIF
Home Contact About Pages
TERKAIT PENGALAMAN

BELAJAR

3. APA YANG SUDAH BAIK BERKAITAN DENGAN

KETERLIBATAN DALAM PROSES BELAJAR

KEAKTIFAN MANAJEMEN WAKTU

Aktif dalam menyelami LMS, diskusi dan
Ditengah kesibukan akhir tahun, berusaha

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan untuk mengatur waktu agar semua kegiatan

Aktif dalam diskusi kelompok maupun
berjalan dengan baik.
sesi eksplorasi dengan fasilitator dan
Tidak menunda-nunda tugas yang diberikan
instruktur Memaksimalkan waktu yang ada
Mengerjakan tugas sesuai dengan waktunya

Koneksi Antar Materi Modul 1

PEMIKIRAN REFLEKTIF
Home Contact About Pages
TERKAIT PENGALAMAN

BELAJAR

3. APA YANG SUDAH BAIK BERKAITAN DENGAN

KETERLIBATAN DALAM PROSES BELAJAR

IMPLEMENTASI DUKUNGAN

Berusaha mengimplementasikan modul
Dukungan dan support dari yayasan, teman

dan materi yang sudah dipelajari secara
guru dan siswa
bertahap Semua mendukung dalam implementasi

Berdiskusi dan berkolaborasi dengan
materi yang telah dipelajari
teman guru dalam penerapannya

Koneksi Antar Materi Modul 1

PEMIKIRAN REFLEKTIF
Home Contact About Pages
TERKAIT PENGALAMAN

BELAJAR

4. APA YANG PERLU DIPERBAIKI TERKAIT DENGAN

KETERLIBATAN DALAM PROSES BELAJAR

DISIPLIN DIRI SKALA PRIORITAS

Kadang saya masih kurang disiplin
Skala prioritas saya dalam mengikuti

dalam menjalankan rencana yang sudah
Pendidikan Guru Penggerak dan

disiapkan. Terutama dalam manajemen
mensinkronkannya dengan tugas pokok di

waktu. sekolah. Diharapakan semuanya berjalan

dengan baik dan hasil maksimal. Sehingga ada

dampak yang baik untuk semua.

Koneksi Antar Materi Modul 1

PEMIKIRAN REFLEKTIF
Home Contact About Pages
TERKAIT PENGALAMAN

BELAJAR

5. KETERKAITAN TERHADAP KOMPETENSI DAN

KEMATANGAN DIRI PRIBADI

Setelah mempelajari modul 1 ini, banyak ilmu baru, pengalaman baru, bahkan

pencerahan baru, hal ini seakan-akan menjadikan saya sebagai "guru baru", yang baru

lahir dan siap untuk terjun ke kelas dan sekolah agar bisa mengimplementasikannya.

Pengalaman mengajar 20 tahun ditambah dengan pemahaman dan penguasaan

kompetensi baru ini, membuat saya mempunyai energi baru untuk berkarya.
Saya lebih percaya diri dalam menuntun anak sesuai dengan kodrat, bakat dan minat

anak. Lebih berpihak kepada anak serta memberikan pelayanan maksimal kepada anak.

Koneksi Antar Materi Modul 1

ANALISIS UNTUK
Home Contact About Pages
IMPLEMENTASI DALAM

KONTEKS CGP

1. MEMUNCULKAN PERTANYAAN KRITIS YANG


BERHUBUNGAN DENGAN KONSEP MATERI DAN

MENGGALINYA LEBIH JAUH

Bagaimana penerapan Budaya Positif ditengah tuntunan orang tua yang hanya fokus

terhadap nilai (kognitif) anak serta rekan sejawat yang tidak mendukung?

Ini adalah tantangan buat kita sebagai guru penggerak agar bisa membiaskan,

memberika pemahaman tentang pentingnya penerapan budaya positif bagi anak

dengan menciptakan lingkungan yang positif dan dibutuhkan kolaborasi semua pihak

agar tujuan dari pendidikan menuntun anak untuk mencapai kebahagiaan yang

setinggi-tingginya sebagai individu dan anggota masyarakat dapat tercapai.

Koneksi Antar Materi Modul 1

ANALISIS UNTUK
Home Contact About Pages
IMPLEMENTASI DALAM

KONTEKS CGP

1. MEMUNCULKAN PERTANYAAN KRITIS YANG


BERHUBUNGAN DENGAN KONSEP MATERI DAN

MENGGALINYA LEBIH JAUH

Dengan menjalankan nilai dan peran kita sebagai guru penggerak, kolaboratif,
inovati, menjadi coach bagi guru lain dan menggerakkan komunitas praktisi maka

penerapan budaya positif ini bisa terwujud.
Komunikasi dan kolaborasi adalah kata kunci untuk menerapkan budaya positif di

sekolah. Jika semua pihak memahami betapa penting nya menciptakan lingkungan

positif bagi anak agar budaya positif ini bisa menjadi karakter anak, maka Insya

Allah semua pihak akan mendukung.
Terakhir konsisten dan komitmen dengan kesepakatan yang sudah dibuat.

Koneksi Antar Materi Modul 1

ANALISIS UNTUK
Home Contact About Pages
IMPLEMENTASI DALAM

KONTEKS CGP

2. MENGOLAH MATERI YANG DIPELAJARI DENGAN

PEMIKIRAN PRIBADI SEHINGGA TERGALI
WAWASAN (INSIGHT) BARU

Ketika mempejari, mendalami dan mengeksplore budaya positif, saya mendapatkan

insight dan wawasan baru sebagai seorang guru.

Pertama, seakan akan ada benturan antara teori motivasi dengan agama. Yang kedua

memahami tentang penghargaan yang menghukum dan yang terakhir tentang posisi

kontrol.

Koneksi Antar Materi Modul 1

ANALISIS UNTUK
Home Contact About Pages
IMPLEMENTASI DALAM

KONTEKS CGP

2. MENGOLAH MATERI YANG DIPELAJARI DENGAN

PEMIKIRAN PRIBADI SEHINGGA TERGALI
WAWASAN (INSIGHT) BARU

Ketika mempelajari teori motivasi, seakan ada gejolak dalam hati, bahwa sebenarnya

apa yang selama ini saya lakukan sudah benar. Ketika kita ibadah contohnya, masih

banyak di antara kita yang beribadah karena takut masuk neraka dan atau ingin

masuk surga. Belum muncul melaksanakan ibadah karena kemauan dari dalam.
Disinilah saya baru paham, inilah tingkatan ikhlas yang paling tinggi.
Ketika kita beribadah karena takut neraka, ini adalah ikhlas level dasar. Ketika kita

ibadah karena ingin masuk surga, ini masih level tengah. Tapi ketika kita ibadah

karena kemauan dari dalam diri, keyakinan dari dalam diri dan karena kita yakin
bahwa kita diciptakan tujuannya memang untuk ibadah, kita ibadah karena ini
perintah Allah yang menciptakan kita, inilah level ikhlas yang tertinggi.

Koneksi Antar Materi Modul 1

ANALISIS UNTUK
Home Contact About Pages
IMPLEMENTASI DALAM

KONTEKS CGP

2. MENGOLAH MATERI YANG DIPELAJARI DENGAN

PEMIKIRAN PRIBADI SEHINGGA TERGALI
WAWASAN (INSIGHT) BARU

jadi teori motivasi ini sudah sangat sesuasi dengan nilai dan kebajikan yang di

ajarkan dalam agama Islam.
Bagaimana anak bersikap, bertindak dan bekerja karena motivasi dari dalam diri

anak itu sendiri, motivasi intrinsik.
Anak Menghargai diri dan percaya kepada nilai-nilai kebajikan universal yang

diyakini dan disepakati bersama.

Koneksi Antar Materi Modul 1

ANALISIS UNTUK
Home Contact About Pages
IMPLEMENTASI DALAM

KONTEKS CGP

2. MENGOLAH MATERI YANG DIPELAJARI DENGAN

PEMIKIRAN PRIBADI SEHINGGA TERGALI
WAWASAN (INSIGHT) BARU

Yang kedua tentang penghargaan yang menghukum. Bagaimana bisa ketika kita

memberikan penghargaan dianggap menghukum anak yang lain?
Setelah memahami dan membaca lebih dalam lagi modul ini, diskusi dengan teman,

fasilitator dan instruktur, baru saya memahami.
Ketika kita memberikan penghargaan kepada anak, secara tidak langsung kita
menghukum anak yang tidak mendapatkan penghargaan. Sehingga motivasi anak

hanya kepada penghargaan, bukan dari dalam diri nya sendiri.
Penghargaan hanya berdampak jangka pendek, merusak hubungan dan menurunkan

kualitas anak.
Ini pencerahan baru bagi saya.

Koneksi Antar Materi Modul 1

ANALISIS UNTUK
Home Contact About Pages
IMPLEMENTASI DALAM

KONTEKS CGP

2. MENGOLAH MATERI YANG DIPELAJARI DENGAN

PEMIKIRAN PRIBADI SEHINGGA TERGALI
WAWASAN (INSIGHT) BARU

Yang terakhir ketika membahas tentang posisi kontrol.
Yang selama ini saya praktekan kepada anak, lebih banyak pada pemantau. Karena,

awalnya yang saya pahami dan yakini, anak harus paham konsekuensi dari pilihan sikap

dan perbuatan mereka. Jika dibutuhkan, saya akan menegur anak secara langsung ketika

dia berbuat salah dan memberikan konsekuensi dari perbuatannya. Sehingga hal ini akan

dia ingat seumur hidup dan berharap tidak mengulanginya.
Akhirnya saya paham, hal ini tidak baik bagi perkembangan dan pembentukan karakter

anak. Dengan posisi kontrol pemantau, anak akan bergantung kepada guru yang

mengawas, kepada peraturan dan sesuatu yang berasal dari luar, bukan dari dalam diri nya

sendiri. Sementara kita ingin sesuatu yang mucul dari diri anak itu sendiri.
Ini ilmu dan insight baru bagi saya sebagai seorang guru.

Koneksi Antar Materi Modul 1

ANALISIS UNTUK
Home Contact About Pages
IMPLEMENTASI DALAM

KONTEKS CGP

3. MENGANALISIS TANTANGAN YANG SESUAI DENGAN

KONTEKS ASAL CGP (BAIK TINGKAT
SEKOLAH MAUPUN DAERAH)

Tantangan dalam penerapakan budaya positif di sekolah adalah :
1. Merubah mindset dan paradigma berpikir
2. Perkembangan teknologi

Koneksi Antar Materi Modul 1

ANALISIS UNTUK
Home Contact About Pages
IMPLEMENTASI DALAM

KONTEKS CGP

3. MENGANALISIS TANTANGAN YANG SESUAI DENGAN

KONTEKS ASAL CGP (BAIK TINGKAT
SEKOLAH MAUPUN DAERAH)

Merubah mindset dan paradigma berpikir civitas akademika termasuk orang tua :
Bagaimana memahami anak dan menuntun anak sesuai dengan kodratnya
Budaya positif, disiplin bukan berarti menghukum anak
Kontrol guru dan orang dewasa terhadap anak
Penerapan hukuman dan konsekuensi terhadap anak
Memberikan penghargaan kepada anak

Koneksi Antar Materi Modul 1

ANALISIS UNTUK
Home Contact About Pages
IMPLEMENTASI DALAM

KONTEKS CGP

3. MENGANALISIS TANTANGAN YANG SESUAI DENGAN

KONTEKS ASAL CGP (BAIK TINGKAT
SEKOLAH MAUPUN DAERAH)

Perkembangan teknologi masih menjadi momok bagi sebagian orang.
Bagaimana kita sebagai pendidik menjadikan teknologi sebagai sahabat, sebagai alat

yang memudahkan dalam hidup.
Smart phone misalnya. Bagaimana kita memaksimalkan penggunaan smart phone

untuk memudahkan anak dalam belajar, berinteraksi dan berkegiatan.
Inilah yang sekarang kami laksanakan di sekolah. Dengan penerapan Smart School,

memaksimalkan penggunaan smart phone dalam pembelajaran dan pelayanan bagi

anak dan orang tua.

Koneksi Antar Materi Modul 1

ANALISIS UNTUK
Home Contact About Pages
IMPLEMENTASI DALAM

KONTEKS CGP

4. MEMUNCULKAN ALTERNATIF SOLUSI TERHADAP

TANTANGAN YANG DIIDENTIFIKASI

Dari tantangan tersebut, saya menyiap solusi :

Pembiasan materi / sosialisasi budaya positif kepada seluruh civitas akademika

di sekolah. Dimulai dari guru, karyawan, orang tua dan siswa
Implementasi penerapan budaya positif di kelas dan sekolah
Membuat komitmen semua stake holder, yayasan, guru, karyawan, orang tua dan

anak dalam penerapan budaya positif di sekolah.
Kolaborasi semua pihak dalam penerapan budaya positif di sekolah
Memaksimalkan penggunaan smart phone dalam pembelajaran dan pelayanan

kepada anak dan orang tua

Koneksi Antar Materi Modul 1

MEMBUAT
Home Contact About Pages
KETERHUBUNGAN

1. PENGALAMAN MASA LALU

Pengalaman masa lalu yang telah saya lakukan dan yakini adalah :

1. Meyakini anak adalah kertas kosong (tabularasa), yang siap ditulis dan dibentuk

oleh guru

2. Guru membentuk dan mengontrol anak sesuai dengan keinginannya
3. Hukuman, disiplin dan peraturan akan membentuk karakter anak

Koneksi Antar Materi Modul 1

MEMBUAT
Home Contact About Pages
KETERHUBUNGAN

1. PENGALAMAN MASA LALU

Meyakini anak adalah kertas kosong (tabularasa), yang siap ditulis dan dibentuk oleh

guru.

Menurut teori ini anak yang lahir di dunia itu diumpamakan seperti sehelai kertas

yang belum ditulis, sehingga guru boleh mengisi kertas yang kosong itu menurut

kehendaknya. Artinya, guru berkuasa sepenuhnya dan bertanggung jawab untuk

membentuk watak atau budi seperti yang diinginkan.

Koneksi Antar Materi Modul 1

MEMBUAT
Home Contact About Pages
KETERHUBUNGAN

1. PENGALAMAN MASA LALU

Guru membentuk dan mengontrol anak sesuai dengan keinginannya.

Guru berkuasa penuh dan bisa mengontrol anak sesuai dengan apa yang diinginkan.

Anak akan mengikuti apa yang diinginkan oleh guru, baik karena bujukan, rayuan,

penghargaaan atau takut terhadap hukuman.
Ini cukup efektif dan efisian dalam rangka mendisiplinkan anak di kelas dan

lingkungan sekolah.

Koneksi Antar Materi Modul 1

MEMBUAT
Home Contact About Pages
KETERHUBUNGAN

1. PENGALAMAN MASA LALU

Hukuman, disiplin dan peraturan akan membentuk karakter anak

Saya sebagai guru meyakini dan menjalankan selama ini bahwa penerapan disiplin,

peraturan yang mengikat dan pemberian hukuman akan sangat efektif dalam rangka

pembentukan karakter anak. Karena anak akan terbiasa hidup disiplin dan mematuhi

semua aturan yang berlaku.

Koneksi Antar Materi Modul 1

MEMBUAT
Home Contact About Pages
KETERHUBUNGAN

2. PENERAPAN DI MASA MENDATANG

Setelah mempelajari, menelaah dan mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman

dalam Pendidikan Guru Penggerak, maka saya memahami :

Kesalahan konsep tentang bagaimana guru memandang anak. Anak yang

dilahirkan itu diumpamakan sehelai kertas yang sudah ditulisi penuh, tetapi

semua tulisan-tulisan itu suram. Tugas guru adalah menuntun dan menebalkan

segala tulisan yang suram dan yang berisi baik, agar kelak nampak sebagai budi

pekerti yang baik. Segala tulisan yang mengandung arti jahat hendaknya

dibiarkan, agar jangan sampai menjadi tebal, bahkan makin suram.

Koneksi Antar Materi Modul 1

MEMBUAT
Home Contact About Pages
KETERHUBUNGAN

2. PENERAPAN DI MASA MENDATANG

Guru tidak punya kontrol penuh terhadap anak. Karena posisi kontrol yang

sebenarnya, ada pada anak itu sendiri. Kita sebagai guru hanya bisa menuntun

dan mengarahkan.
Memahami bahwa pemberian hukuman tidak akan membentuk karakter anak

dalam jangka panjang.

Koneksi Antar Materi Modul 1

MEMBUAT
Home Contact About Pages
KETERHUBUNGAN

2. PENERAPAN DI MASA MENDATANG

Selanjutkan yang akan saya terapkan dimasa yang akan datang adalah :

Kolaborasi dengan semua civitas akademika, guru, anak dan orang tua dalam

rangka penerapan budaya positif di sekolah
Menciptakan lingkungan yang positif bagi anak berkembang
Membuat kesepakatan dan keyakinan kelas sebagai upaya untuk menumbuhkan

motivasi intrinsik dan disiplin positif dalam kegiatan pembelajaran.
Berkomitmen dengan semua guru untuk menerapkan segitiga restitusi dalam

penindakan dan penyelesaian masalah yang terjadi pada anak

Koneksi Antar Materi Modul 1

MEMBUAT
Home Contact About Pages
KETERHUBUNGAN

3. KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG DILAKUKAN DARI

MODUL LAIN YANG TELAH DIPELAJARI

Konsep atau praktik baik yang telah saya lakukan adalah :

Menuntun anak sesuai dengan kodrat, bakat dan minatnya. Setiap anak adalah

spesial, dan mempunyai potensi yang berbeda-beda. Kita sebagai guru harus

menggali, memfasilitasi dan mengembangkan anak sesuai dengan potensinya

masing-masing
Menerapkan nilai dan peran sebagai guru penggerak, diantaranya berkolaborasi

dalam penerapan budaya positif di sekolah
Mempertajam visi saya sebagai seorang guru penggerak dan mengusulkan ke

kepala sekolah bisa dimasukkan dalam visi sekolah untuk tahun selanjutnya
Melakukan prakarsa perubahan dan praktik baik dengan menerapkan inkuiri

apresiatif BAGJA

Koneksi Antar Materi Modul 1

MEMBUAT
Home Contact About Pages
KETERHUBUNGAN

4. INFORMASI YANG DIDAPAT DARI ORANG ATAU

SUMBER LAIN DI LUAR BAHAN AJAR PGP

Informasi dan sumber lain yang saya jadikan acuan dalam belajar :

https://wglasser.com/what-is-choice-theory/
untuk memahami tentang konsep 5 Kebutuhan Dasar Manusia menurut Dr. William

Glasser

https://realrestitution.com/
untuk memahami segitiga restitusi

Koneksi Antar Materi Modul 1

TERIMA KASIH


Click to View FlipBook Version