The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by admpuskutur01, 2024-05-26 23:13:42

#2. pemeliharaan sistem utilitas

#2. pemeliharaan sistem utilitas

PEMELIHARAAN SYSTEM UTILITAS PUSKESMAS Drg Tini Suryanti Suhandi MKes KOMITE AKREDITASI KESEHATAN PRATAMA


❖ Komite Akreditasi Kesehatan Pratama ( KAKP) ❖ Ketua eksekutif Komisi Akreditasi FKTP Kemenkes RI ❖ Health Policy Unit Kementerian Kesehatan RI (PIS-PK) ❖ Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI ❖ Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan RI ❖ Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI ❖ Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Dinas Kesehatan Prov. DKI Jak ❖ Kepala Bidang promosi dan Informasi (Dinas Kesehatan Prov. DKI JakartKepala Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Kotamadya Jakarta Barat DKI ❖ Kepala Sub Dinas Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes DKI Jakarta. ❖ Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Dinkes DKI Jakarta. ❖ Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan Imunisasi, Dinkes DKI Jakarta. ❖ Puskesmas Kelurahan Petojo Utara Kecamatan Gambir –Jakarta Pusat Drg Tini Suryanti Suhandi Mkes; hp: 08121133623 ; [email protected] Curiculum Vitae


Sistem Utilitas (prasarana) • Utilities system: • the systems and equipment that support essential services that provide for safe health care. • Such systems include electrical distribution, water, ventilation and airflow, medical gases, plumbing, heating, waste, and communication and data systems.


Apa saja yang termasuk dalam system utilitas • Sistem pendukung kehidupan (life support system): • Gas medis: oksigen • Alat vakum pada kegiatan operasi • Sistem distribusi listrik untuk emergensi • Sistem pengendalian infeksi • Sistem pendukung lingkungan fisik: • Sistem sanitasi • Sistem ventilasi • AC • Elevator, Lift • Sistem pendukung peralatan: • Pneumatic tube • Cart lft system • Sistem komunikasi: • Nurse call • Telepon • Sistem informasi: • Server dan jaringannya


PMK 43/2019 Pasal 14 (1) Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit terdiri atas: a. sistem penghawaan (ventilasi); b. sistem pencahayaan; c. sistem sanitasi; d. sistem kelistrikan; e. sistem komunikasi; f. sistem gas medik;


g. sistem proteksi petir; h. sistem proteksi kebakaran; i. sistem pengendalian kebisingan; j. sistem transportasi vertikal untuk bangunan lebih dari 1 (satu) lantai; k. kendaraan Puskesmas keliling; dan l. kendaraan ambulans.


PMK 43/2019 Pasal 15 • Bangunan dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 harus dilakukan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala agar tetap laik fungsi.


Ketentuan system utilitas Puskesmas sesuai lampiran PMK 43/2019


Sistem ventilasi 1. Ventilasi merupakan proses untuk mensuplai udara segar kedalam bangunan gedung dalam jumlah yang sesuai kebutuhan, bertujuan menghilangkan gas-gas yang tidak menyenangkan, menghilangkan uap air yang berlebih dan membantu mendapatkan kenyamanan termal. 2. Ventilasi ruangan pada bangunan Puskesmas, dapat berupa ventilasi alami dan/atau ventilasi mekanis. Jumlah bukaan ventilasi alami tidak kurang dari 15% terhadap luas lantai ruangan yang membutuhkan ventilasi. Sedangkan system ventilasi mekanis diberikan jika ventilasi alami yang memenuhi syarat tidak memadai. 3. Besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai fungsi ruangan di bangunan Puskesmas minimal 12x pertukaran udara per jam dan untuk KM/WC 10x pertukaranudara per jam.


4. (Penghawaan/ventilasi dalam ruang perlu memperhatikan 3 (tiga) elemen dasar, yaitu: (1). jumlah udara luar berkualitas baik yang masuk dalam ruang pada waktu tertentu; (2). Arah umum aliran udara dalam gedung yang seharusnya dari area bersih ke area terkontaminasi serta distribusi udara luar ke setiap bagian dari ruangan dengan cara yang efisien dan kontaminan airborne yang ada dalam ruangan dialirkan ke luar dengan cara yang efisien; (3). setiap ruang diupayakan proses udara didalam ruangan bergerak dan terjadi pertukaran antara udara didalam ruang dengan udara dariluar. 5. Pemilihan sistem ventilasi yang alami, mekanik atau campuran, perlu memperhatikan kondisi lokal, seperti struktur bangunan, cuaca, biaya dan kualitas udara luar.


• 1. Bangunan Puskesmas harus mempunyai pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan. • 2. Pencahayaan harus terdistribusikan rata dalam ruangan. • 3. Lampu-lampu yang digunakan diusahakan dari jenis hemat energi. Sistem pencahayaan


Sistem sanitasi • Sistem air bersih: • Direncanakan dan dipasang dengan pertimbangan sumber air bersih dan system pengalirannya • Sumber air bersih dapat diperoleh langsung dari sumber air berlangganan atau sumber air lain dengan mutu yang memenuhi persyaratan • Sistem penyaluran air kotor dan/atau air limbah: • Tersedia system pengolahan air limbah yang memenuhi persyaratan • Saluran air limbah harus kedap air, bersih dari sampah dan dilengkapi penutup dengan bak control untuk menjaga kemiringan saluran minimal 1 % • Pada system penyaluran air kotor dan/atau air limbah dari ruang penyelenggaraan makanan disediakan perangkap lemak


Sistem pembuangan limbah infeksius dan non infeksius: • direncanakan dan dipasang dengan mempertimbangkan fasilitas pewadahan, Tempat Penampungan Sementara (TPS), dan pengolahannya. • Pertimbangan jenis pewadahan dan pengolahan limbahinfeksius dan non infeksius diwujudkan dalam bentuk penempatan pewadahan dan/atau pengolahannya yang tidak mengganggu kesehatan penghuni, masyarakat dan lingkungannya serta tidak mengundang datangnya vektor/binatang penyebar penyakit. • Pertimbangan fasilitas Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang terpisah diwujudkan dalam bentuk penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah infeksius dan non infeksius, yang diperhitungkan berdasarkanfungsi bangunan, jumlah penghuni, dan volume limbah


Sistem kelistrikan • Umum: a) Sistem kelistrikan dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati, dipelihara, tidak membahayakan, tidak mengganggu lingkungan, bagian bangunan dan instalasi lain. b) Perancangan dan pelaksanaannya harus memenuhi SNI 0225-2011, tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011) atau edisi yang terbaru. • Sumber daya listrik: Sumber daya listrik yang dibutuhkan, terdiri dari: a) Sumber daya listrik normal dengan daya paling rendah 2200VA; dan b) Sumber daya listrik darurat 75% dari sumber daya listrik normal. • Sistem distribusi: panel listrik, instalasi pengkabelan, instalasi kotak kontak dan sakelar


Sistem komunikasi • Alat komunikasi diperlukan untuk hubungan/komunikasi di lingkup dan keluar Puskesmas, dalam upaya mendukung pelayanan di Puskesmas. • Alat komunikasi dapat berupa telepon kabel, seluler, radio komunikasi, ataupun alat komunikasi lainnya.


Sistem gas medis • Gas medik yang digunakan di Puskesmas adalah Oksigen (O2). Sistem gas medik harus direncanakan dan diletakkan dengan mempertimbangkan tingkat keselamatan bagi penggunanya.


Persyaratan tehnis system gas medis • Pengolahan, penggunaan, penyimpanan dan pemeliharaan gas medik sesuai peraturan • Tabung/silinder yang digunakan harus yang telah diuji, dan dipelihara sesuai spesifikasi dan ketentuan dari pihak yang berwenang. • Tabung/silinder O2 harus di cat warna putih untuk membedakan dengan tabung/silinder gas medik lainnya sesuai ketentuan yang berlaku • Tabung/silinder O2 pada saat digunakan, diletakkan di samping tempat tidur pasien, dan harus menggunakan alat pengaman seperti troli tabung atau dirantai.


• Tutup pelindung katup harus dipasang erat pada tempatnya bila tabung/silinder sedang tidak digunakan. • Apabila diperlukan, disediakan ruangan khusus penyimpanan silinder gas medik. Tabung/silinder dipasang/diikat erat dengan pengaman/rantai. • Hanya tabung/silinder gas medik dan perlengkapannya yang boleh disimpan dalam ruangan penyimpanan gas medik. • Tidak boleh menyimpan bahan mudah terbakar berdekatan dengan ruang penyimpanan gas medik. • Dilarang melakukan pengisian ulang tabung/silinder O2 dari tabung/silinder gas medik besar ke tabung/silinder gas medik kecil.


Sistem proteksi petir • Sistem proteksi petir harus dapat melindungi semua bagian dari bangunan Puskesmas, termasuk manusia yang ada di dalamnya, dan instalasi serta peralatan lainnya terhadap kemungkinan bahaya sambaran petir.


Sistem proteksi kebakaran • Bangunan Puskesmas harus menyiapkan alat pemadam kebakaran untuk memproteksi kemungkinan terjadinya kebakaran. • Alat pemadam kebakaran kapasitas minimal 2 kg, dan dipasang 1 buah untuk setiap 15 m2. • Pemasangan alat pemadam kebakaran diletakkan pada dinding dengan ketinggian antara 15 cm – 120 cm dari permukaan lantai, dilindungi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan kerusakan atau pencurian. • Apabila bangunan Puskesmas menggunakan generator sebagai sumber daya listrik utama, maka pada ruangan generator harus dipasangkan Alat Pemadam Kebakaran jenis CO2.


Sistem pengendali kebisingan • Intensitas kebisingan equivalent (Leq) diluar bangunan Puskesmas tidak lebih dari 55 dBA, dan di dalam bangunan Puskesmas tidak lebih dari 45 dBA. • Pengendalian sumber kebisingan disesuaikan dengan sifat sumber. • Sumber suara genset dikendalikan dengan meredam dan membuat sekat yang memadai dan sumber suara dari lalu lintas dikurangi dengan cara penanaman pohon ataupun cara lainnya.


Sistem Transportasi Vertikal di Puskesmas. • Tangga: • Umum: fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang dengan mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan dengan lebar yang memadai. • Persyaratan tangga • Dimensi pijakan dan tanjakan berukuran seragam, tinggi masing-masing pijakan/tanjakan 15 – 17 cm • Kemiringan tangga kurang dari 60 % • Lebar tangga minimal 120 cm untuk memudahkan evakuasi pada kondisi gawat darurat • Tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang dapat membahayakan pengguna • Dilengkapi dengan handraildengan ketinggian 65-80 • Handrail harus mudah dipegang, bebas dari elemen konstruksi yang mengganggu, bagian ujung harus bulat atau dibelokkan kearah lantai, dinding atau tiang • Handrail harus ditambah panjangnya pada bagian ujung sepanjang 30 cm • Untuk tangga di luar bangunan harus dirancang sehingga tidak ada air hujan yang menggenang pada lantai


Ram • Umum: Ram adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga. • Persyaratan ram: • Kemiringan suatu ram di dalam bangunan tidak boleh melebihi 7 derajat, perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan dan akhiran ram (curb ramps/landing). • Panjang mendatar dari satu ram (dengan kemiringan 7 derajat) tidak boleh lebih dari 9 m. • Lebar minimum dari ram adalah 120 cm dengan tepi pengaman. • Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ram harus bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk memutar kursi roda dan stretcher, dengan ukuran minimum 180 cm.


Mengapa perlu tersedia system utilitas yang efektif dan reliabel? • Sistem utilitas yang efektif: • Pelayanan pasien yang aman, efektif dan efisien sesuai kebutuhan pasien • tersedianya lingkungan pelayanan pasien yang aman • Keselamatan dan keamanan petugas, pasien, dan pengunjung • Harus tersedia 7 x 24 jam non-stop


Program pengelolaan system utilitas • Mengupayakan tersedia system utilitas yang efektif dan reliabel • Mengidentifikasi dan meminimalkan terjadinya risiko akibat system utilitas yang terganggu atau tidak efektif


Contoh system utilitas yang tidak efektif • Kontaminasi air pada area penyiapan makanan • Tidak berfungsinya system ventilasi pada ruang isolasi • Tabung oksigen tidak disimpan dengan pengaman • Kebocoran saluran air • Kebocoran saluran gas medis • Gangguan pada system distribusi listrik


Pengelolaan system utilitas 1 • Strategi pemeliharaan untuk memastikan system utilitas secara reguler diispeksi, dipelihara, dan ditingkatkan, dan jika terjadi kerusakan segera dilakukan perbaikan • Dilakukan inventarisasi system utilitas dan komponen-komponennya yang berdampak pada: • life support, • infection control, • environmental support, and • communication • Sistem utilitas secara regular dilakukan inspeksi • Sistem utilitas secara regular dilakukan pemeliharaan preventif • Sistem utilitas segera diperbaiki jika terjadi kerusakan atau masalah • Listrik dan air harus tersedia 7 x 24 jam tanpa jeda (uninterrupted water and electical resources)


• Pengelolala system utilitas harus mengupayakan tidak terjadinya kegagalan, interupsi fungsi dari system utilitas, dan kontaminasi • Sistem utilitas cadangan (back up) jika terjadi emergensi/gangguan pada system utama • Lokasi/area-area penting yang terdampak oleh kegagalan listrik/air harus diidentifikasi • Harus ada rencana contigensi jika terjadi kondisi emergensi ataupun gangguan yang terjadi tiba-tiba, dan dilakukan ujicoba Pengelolaan system utilitas 2


Pengelolaan system utilitas • inspection, • testing, • maintenance and • repair


Integrated Control Platform


PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN TERENCANA PEMELIHARAAN TIDAK TERENCANA PEMELIHARAAN PENCEGAHAN PEMELIHARAAN KOREKTIF PEMELIHARAAN DARURAT Pemeriksaan termasuk penyetelan dan pelumasan Penggantian komponen minor yaitu pekerjaan yang timbul langsung dari pemeriksaan Reparasi minor yang tidak ditemukan waktu pemeriksaan Lihat, rasakan dengarkan Pemeliharaan Waktu berhenti Pemeliharaan waktu berjalan Overhaul terencana Sistem pemeliharaan


MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK). Puskesmas menyusun dan melaksanakan pengelolaan untuk memastikan semua sistem utilitas berfungsi dan mencegah terjadinya ketidak tersediaan dan kegagalan fungsi sistem utilitas. STANDAR 1.4 Kriteria 1.4.7


Pokok Pikiran a. Sistem utilitas meliputi air, listrik, gas medik, dan sistem penunjang lainnya seperti genset, panel listrik, perpipaanair, dan lainnya. KRITERIA 1.4.7 . c. Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum. b. Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pengguna layanan, dibutuhkan ketersediaan listrik, air,dan gas medik, serta sistem penunjang lainnya yang sesuai dengan kebutuhan Puskesmas. d. Sumber air dan listrik cadangan perlu disediakanuntuk pengganti jika terjadi kegagalan air dan/ataulistrik. e. Penggunaan gas medik dan vakum medik di fasilitas pelayanan kesehatan melalui : sistem gas medis, tabung gas medis, oksigenkonsentrator portable. f. Puskesmas harus menyediakan sumber air, listrik dan gas medik beserta cadangannya selama 7 hari 24 jam. g. Sistem air, listrik, gas medik dan sistem penunjang lainnya perlu diperiksa dan dipelihara untuk menjaga ketersediaannya dalam mendukung kegiatan pelayanan. h. Air bersih perlu dilakukan pemeriksaan seperti uji kualitas air secara periodik sesuai dengan ketentuan peraturanperundangundangan.


Elemen Penilaian No Elemen Penilaian Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara a Dilakukan inventarisasi sistem utilitas sesuai dengan ASPAK (D). D Daftar inventarisasi sistem utilitas b Dilaksanakan manajemen sistem utilitas dan sistem penunjang lainnya (R, D). R,D SOP pelaksanaan manajemen sistem utilitas dan sistem penunjang lainnya. Bukti pelaksanaan program manajemen utilitas dan sistem penunjang lainnya c Sumber air, listrik, dan gas medik beserta cadangannya tersedia selama 7 hari 24 jam untuk pelayanan di Puskesmas (O). O Pengamatan surveior terhadap ketersediaan sumber air, listrik, dan gas medik beserta cadangannya tersedia selama 7 hari 24 jam untuk pelayanan di Puskesmas


Tugas diskusi • Lakukan identifikasi sitem utilitas di puskesmas • Pilih satu system utilitas • Susun jadwal inspeksi, testing, dan pemeliharaan untuk system tersebut • Buat instrument untuk inspeksi, testing, dan pemeliharaan untuk system tersebut


Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2008


Click to View FlipBook Version