The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

FIKIH MALU (Sunnah Hadits Hadith Hadis) by Dr. Muhammad Ismail Al-Muqaddam (z-lib.org)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Perpustakaan Digital Darul Ilmi MTs Negeri 1 Wonosobo, 2022-04-22 19:15:07

FIKIH MALU (Sunnah Hadits Hadith Hadis) by Dr. Muhammad Ismail Al-Muqaddam (z-lib.org)

FIKIH MALU (Sunnah Hadits Hadith Hadis) by Dr. Muhammad Ismail Al-Muqaddam (z-lib.org)

i IIKebajikanDibalasdengan
*Kebajikan yang Setimpal

Dalam setiap perbuatannya, ahli kebajikan itu selalu ikhlas

karena Allah. Mereka selalu merasa diawasi oleh Allah seakan-

akan dia melihat-Nya. Semua itu disebabkan karena mereka
benar-benar menyadari bahwasanya Allah melihat mereka,
mengetahui keadaan mereka, dan mendengar perkataan mereka,
hingga jiwa mereka merasa tenteram berada di sisi-Nya. Mereka
memasrahkan seluruh jiwanya kepada Allah. Mereka akan
kembali kepada-Nya dan memohon perlindungan kepada-Nya.
Mereka mencintai-Nya dengan setulus hati, hingga dipenuhi
dengan cahaya makrifat kepada Allah. Hati mereka tidak akan
memberikan kesempatan untuk mencintai selain-Nya. Dengan
cahaya itulah mereka akan melihat, mendengar, bertindak, dan
berjalan. Dengan penglihatan itu mereka akan selalu mengingat
Allah dan karena itulah Allah pun akan mengingat mereka.

Mereka mengingat Allah dan Allah akan mengingat
mereka. Mereka bersyukur kepada Allah dan Allah akan
membalas syukur mereka. Mereka menaruh perhatian dan
menolong Allah, maka Allah akan menaruh perhatian dan

^0

memberikan pertolongan kepada mereka. Mereka memerangi

musuh Allah karena-Nya, maka Allah akan memberikan izin
untuk memerangi orang yang memusuhi mereka. Mereka
memperbaiki ibadah terhadap Allah, maka Allah akan membalas

kebaikan dan memberikan pahala yang berlipat ganda. Mereka
menyembah-Nya sesuai dengan kadar makrifat mereka kepada
Allah dan Dia akan membalasnya dengan keutamaan-Nya yaitu
kebaikan seperti dinyatakan dalam firman-Nya,

Untuk orang-orang yang mengabulkan permintaan Tuhannya,
mereka akan mendapatkan kebaikan.
(ar-Ra'ad [13]: 18)

Di samping juga mereka akan mendapatkan nikmat yang

lain. Allah swt berfirman,

Untuk orang-orang yang berbuat kebajikan akan mendapatkan
kebajikan serupa dan tambahan.
(Yunus [10]: 26)

Kebaikan yang dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang
yang berbuat baik adalah surga. Adapun tambahan yang akan
diberikan adalah melihat Allah dengan kasat mata sesuai dengan

hadis riwayat Muslim dari Shuhaib, dari Nabi saw.

Ketika di dunia, mereka menyembah Allah dengan hati
yang selalu hadir dan waspada seakan-akan mereka mampu
melihat Allah dengan hati, mereka seolah-olah mampu melihat
Allah pada saat menyembah-Nya, maka mereka akan
mendapatkan balasan di kehidupan akhirat berupa pengUhatan
langsung kepada Allah dengan kasat mata.

200KebajikanDibalasdenganKebajikanyangSetimpal

/W-0

Ini berbeda jauli dengan berita tentang orang-orang yang
mendustakan agama. Mereka adalah termasuk orang yang
hatinya telah dikalahkan oleh amalan buruk. Allah swt telah

berfirman.
Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar
terhalang dari Imelihat) Tuhan mereka. (al-Muthaffifin [15]: 83)
Karena dalam kehidupan dunia, mereka selalu berbuat

ingkar. Perbuatan itu akan mengalahkan hati mereka hingga
tidak merasakan makrifat dan pengawasan-Nya. Balasan dari
perbuatan itu adalah mereka terhalang dari melihat Allah di
kehidupan akhirat. Ini sesuai dengan firman Allah,

Agar Allah membalas orang-orang yang berbuat keburukan
dengan balasan dari apa yang mereka kerjakan dan membalas
orang-orang yang berbuat kebajikan dengan kebajikan serupa.

(an-Najm [53]: 31)

Kebajikan Dibalas dengan Kebajikan yang Setimpal 201



I Belajar Mencintai Malu

i

Jika akhlak merupakan sifat alami dalam diri manusia, maka
ia tidak mungkin bisa diubah, diganti dan diperbaiki seperti
halnya sifat jasmani seperti tinggi, pendek, dan wama kulit. Oleh
karenanya, hukum syariat Islam tidak akan menuntut kita untuk
berperilaku dengan akhlak yang baik dan meninggalkan akhlak
yang buruk. Jika untuk mengubah perilaku adalah tidak
mungkin karena di luar kemampuan manusia, maka pastilah
syariat tidak akan menuntut hal tersebut. Karena dalam kaidah
disebutkan "Tidak ada pemaksaan kecuali dengan batas
kemampuan" dan "Tidak ada tuntutan untuk mengerjakan hal
yang mustahil terwujud." Allah swt berfirman,

Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. 1 9 6

(asy-Syams [91]: 9-10)

1 9 6 Allah tidak menyebutkan "Sungguh beruntung orang yang
belajar bagaimana mensucikan jiwa." Ini merupakan satu
isyarat bahwa yang dimaksudkan dengan tata cara menyucikan
jiwa adalah langsung dengan amalan-amalan yang memang
bisa membersihkan dan menyucikan jiwa. Karena ilmu itu tidak
hanya sekedar teori saja.

flKJH
/mo

Rasulullah telah bersabda, Sesimgguhnya mendapatkan ilmu
itu dengan proses belajar, kesabaran itu diperoleh dengan memaksakan
diri untuk bersabar. Siapa yang hermaksud untuk berbuat baik niaka dia
akan diberikan, dan siapa yang berusaha nienjanhi kejahatan maka dia
akan dijauhkan dari dirinya. 197

Akan tetapi, secara fitrah mausia itu berbeda-beda dalam
hal kemampuan, kekuatan, dan persiapan mereka untuk
memperbaiki dan mengubah akhlak. Siapa saja yang secara
fitrahnya memiliki akhlak tertentu, maka mudah baginya untuk
menerapkan akhlak tersebut di dalam dirinya, karena fitrah yang
dimilikinya akan membantu mengarahkan dia pada akhlak
tersebut. Adapun apabila yang bersangkutan memiliki sifat malu,
maka telah kita terangkan sebelumnya bahwa malu ada yang
bersifat alami dan ada pula yang bersifat perolehan (atas dasar
usaha seseorang). Di bawah ini akan diterangkan beberapa sarana
yang bisa menyebabkan seseorang memiliki sifat malu dan sifat
ini akan melekat dalam jiwanya.

Pertama, Mejauhkan diri dari kebiasan-kebiasaan yang
diakibatkan oleh sedikitnya rasa malu, baik itu berupa perbuatan
maupun perkataan, seperti perkataan kotor dan tidak sopan. Hal
ini dimaksudkan agar setan menjadi kesal dan marah karena ia
selalu berusaha menghiasi perbuatan seseorang dan menggodanya.
Sehingga setan menjadi putus asa, bersembunyi, dan terhina.

1 9 7 HR al-Khatib dalam buku tarikhnya vol. 9, h. 127, hadis ini
dianggap hasan oleh al-Albani dalam as-Shahihah no. 342

204 Belajar Mencintai Malu

FlKJH

Kedua, Membiasakan diri imtuk mclihat keutamaan sifat
main, selalu mengingatnya dalam hati, menguatkan keinginan
untuk mendapatkan derajat malu yang paling tinggi, dan terus
berusaha untuk bersikap malu.

Ketiga, Menguatkan iman dan kepercayaan dalam hati.
Karena rasa malu merupakan buah dari keimanan dan makrifat

kepada Allah.

Keempat, Beribadah dengan cara mentadabburi Asma'ul
Husna. Karena itu bisa menghadirkan rasa kewaspadaan diri
dan perbuatan baik. Contohnya adalah nama-nama asy-Syahid,
a r -Raqib, al-Alim, as-Sami', al-Bashir, al-Muhitli, dan al-Hafizh.
Hatim al-Asham berkata, "Biasakanlah dirimu dengan tiga hal,
yaitu; jika kamu bekerja maka ingatlah bahwa Allah melihatmu.
Jika kamu berbicara maka ingatlah bahwa Allah mendengarmu,
dan jika kamu diam maka ingatlah bahwa Allah mengetahui

dirimu."

Keliwa, Menunaikan ibadah wajib dan sunah secara rutin,
seperti shalat yang telah dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya,

Sesungguhnya shalat itu bisa menccgah dari perbuatan keji dan

mungkar. (al-'Ankabut 129]; 45)

Rasulullah pemah ditanya tentang seseorang yang selalu
melaksanakan shalat Malam, tetapi pada pagi harinya dia mencuri.
Maka Rasulullah saw bersabda, Apa gang kamu katakan nkau
mencegnh dirim/n dari perbuatan itu. Menurut riwayat lain yang
redaksinya berbeda, Shalat akan mencegah dirim/a dari perbuatan itu.

Belajar Mencintai Malu 205

/W-O

Begitu juga dengan zakat yang telah dijelaskan oleh Allah,
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dengannya.

(at-Taubah [9]: 103)

Keenam, Membiasakan diri untuk selalu menjaga kejujuran,
serta menjauhkan diri dari dusta. Karena kejujuran akan
mengantarkan manusia pada kebajikan. Rasulullah s a w
bersabda,Wajibbagikalianuntukjujur.Karenajujurakanmmunjukkan
padakebaikan.Sesungguhnyakebaikanakanmenuntunjalankesurga.
(HR al-Bukhari dan Muslim) Malu merupakan salah satu bentuk

kebaikan.

Ketujuh, Memaksakan diri agar berperilaku malu, sehingga
sedikit demi sedikit jiwa akan terbiasa dengan sifat malu, dan
melekat dalam tabiat. Tentu saja hal ini memerlukan kesabaran
ekstra seperti orang sakit yang selalu bersabar saat mengkonsumsi

obat pahit.

Kedelapan, Bergaul dengan orang saleh, bermusyawarah,
mendengarkan nasihat, dan mengambil pelajaran dari sifat malu

mereka.

Sebagian ulama berkata, "Hidupkanlah rasa malu kamu
dengan bergaul bersama orang-orang yang layak disegani
(disikapi malu)."

Al-Mujahid berkata. Jika seorang muslim tidak
mendapatkan suatu apa pun dari saudaranya, kecuali hanya r a s a

206 Belajar Mencintai Malu

FlKJH

malu yang dapat mencegah dirinya dari perbuatan maksiat, maka
scsungguhnya hal itu sudah bisa mencukupi dirinya." 1 9 8

Kesembilan, Berupaya menghadirkan perilaku malu
Rasulullah yang telah diajarkan kepada umatnya, menelaah
perjalanan kehidupan beliau yang mengagumkan, serta
meneladani karakter beliau yang mulia. Lalu diikuti dengan
menghadirkan sifat malu para sahabat dan perjalanan kehidupan
mereka, terlebih para Khulafa ar-Rasyidin, sepuluh orang yang
dijanjikan mendapatkan surga, para pejuang di perang Badar,
para pengikut di Baiat Ridwan, dan semua golongan Muhajirin
dan Anshar. Setelah itu, juga berupaya meneladani perjalanan

hidup ahli ilmu dan iman.

Kesepiiluh, Memisahkan diri dari lingkungan yang rusak,
ternoda, dan jauh dari akhlak yang baik.’” Menghindarkan diri

Makarimul Akhlaq, hal. 84
1 9 9 Terlebih lagi berbagai media yang bisa merusak, baik media

visual maupun audio visual yang bisa menghilangkan sekaligus
mengikis sifat malu. Salah seorang ulama menulis ratapan
kescdihannya dalam syair berikut ini:

Tc i h u k c i h k a l i a n s i a p a a k u ?
Aku adatali number kcdilaknopanan.

Akxi adalah yatifl nclalu menfifiamburkan kcbiirukan.
dcHfian fiambar .wmi’ indah.

Aku adalah berada di nimah kalian,
dan aku teman kdiancuran.

Aku adalah musiili dari ruinuh kalian,
akulah yatig mcrohohkan buniiunan.
Kein0nanku befiiiu tiiifikh
kciti0nan y<infi mdampaui dunia.

Keingitumku adalah untuk mcniihancurkan
ncfiala kebaikan dan mcmenuhi dunia den/ian kerendahan.

Belajar Mencintai Malu 207

/^O
dari bergaul bersama orang yang memiliki sedikit main dan

berusaha menjadi teman bagi orang-orang yang saleh.
Dalam hadis yang menceritakan tentang seseorang yang

membunuh 100 jiwa, disebutkan bahwa salah seorang yang alim
berkata kepada pembimuh tersebut, "...dan siapakah yang bisa
memisahkan dirimu dari tobat? Pergilah ke Sana. Sesimgguhnya
di Sana ada golongan manusia yang menyembah Allah. Ikutlah
dengan mereka, sembahlah Allah. Jangan kembali lagi ke
dimiamu, sesungguhnya ia adalah dunia yang buruk."

208 Belajar Mencintai Malu

fl Penutup

1

Ini merupakan ulasan dari apa yang bisa saya jelaskan
dalam bab ini. Saya berharap ini bisa menjadi petuah dan
renungan bagi kita. Saya memohon ampunan kepada Allah dari
segala kesalahan akibat terpelesetnya telapak kaki, atau kesalahan
tulisan. Saya memohon ampunan kepada Allah dari setiap
perkataan yang tidak sesuai dengan amalan. Saya memohon
ampunan kepada Allah dari setiap pengetahuan tentang malu
yang telah dijelaskan dan diperlihatkan, sedangkan saya sendiri
tidak menjalankannya.

Saya memohon kepada-Nya agar menjadikan kita sebagai
orang yang bisa menjalankan apa yang kita ketahui,
mengharapkan ridha-Nya, agar Dia tidak menjadikan amal itu
sebagai cobaan bagi kita, agar Dia meletakkannya dalam
timbangan kebaikan saat amal-amal kita dikembalikan.
Sesungguhnya Allah Maha Pemurah lagi Mahamulia.

Ya Tuhan, sesungguhnya kami mencintai ketaatan pada-
Mu meskipun kami tidak menunaikan dengan sepenuhnya.
Sesungguhnya kami membenci perbuatan maksiat terhadap-Mu,
meskipun kami melakukannya. Maka berikanlah kami surga.

/mo

meskipun kami tidak berhak mendapatkannya. Selaixiatkanlah
kami dari api neraka, meskipun kami berhak tidak menerimanya.
Wahai Zat yang tidak dibahayakan oleh dosa, Zat yang tidak
berkurang oleh adanya pengampunan. Berikanlah kami sesuatu
yang tidak bisa membahayakan-Mu, dan berikanlah kami
sesuatu yang tidak bisa mengurangi rahmat-Mu.

Wahai Tuhanku, jika dosaku sclalu bertambah,
maka aku tahu bahwa ampunan-Mu jauh lebih besar.
Jika tak ada seorang pun yang mengharapkan-Mu kccuali hanya

orang yang berbuat kebajikan,
maka kepada siapakah pendosa berdoa dan mengharap.
Aku berdoa memohon ridha-Mu deiigan penuh kerendahan diri

seperti apa yang Engkau perintahkan,
Jika permohonanku ditolak, maka siapakah yang akan

memberikan rahmat kepadaku.
Aku tidak memiliki sarana apa pun untuk menghadap-Mu

kecuali hanya pengharapan,
besarnya pengatnpunan,

dan aku adalah orang yang menyerahkan diri.

Ya Tuhan, limpahkanlah selalu rahmat kepada
Muhammad, hamba dan Rasul-Mu, kepada keluarga
Muhammad, istri dan keluarga beliau, seperti halnya rahmat yang
Engkau curahkan kepada IbrMiim dan keluarganya. Berkatilah
Muhammad, Nabi yang ummi, keluarga, istri dan keturunan
beliau, seperti Engkau memberkati Ibrahim dan keluarganya di
dunia ini. Sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Terpuji dan
Mulia. Segala puji hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam.

210 Penutup



Qur ’an Tajwid 8Warna

m u i i i M i y u u i m i . iHl.

i-

-'. 'i !

E^l - V“ 1

vc^:' j

. >!✓ !!✓J */y ^ ^ |?V'3

!3 » ;

a.1

'. 1

M:

i:ii'

M i» . - ! i i j . ^

iai 31 ■ - T ' r :

!*^‘^eKsMs

:.;f.

Al-Qur'an Tajwid plus terjemahnya Al-Qur‘an Tajwid plus terjemahnya

Ukuran 13x19 cm Ukuran 19x 13 cm

Kertas Artpaper Hard Cover (CWCMAP) Compel Kertas Artpaf^r (QDM)
kp. IftO.l I
^ ■M , . ' ■ lI .e o o .
Al'Qur'an Tajwid plus terjemahnya
Al-Qur'an Tajwid plus terjemahnya Ukuran 9,5x13 cm

Ukuran 13x19 cm Domp^KertasAttpaperHardCover(QCS'

Kertas HVS Hard Cover (QHCMHVS) s\:^. 55 Ij! :

1 - 0 ny,-

Metode Maghfirah

1!s i
s
64 him. [Rp. 20.000,- r

■£ !

V
\


Click to View FlipBook Version