The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kisah Burung Elang Burung Gagak 45 Dongeng Anak Inspiratif by Sunarti, Agus Sudono, Endro Nugroho, Umi Farida, Esti Apisari (editor)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by tuinlestari, 2021-08-02 02:07:42

Kisah Burung Elang Burung Gagak 45 Dongeng Anak Inspiratif by Sunarti, Agus Sudono, Endro Nugroho, Umi Farida, Esti Apisari (editor) (z-lib.org)

Kisah Burung Elang Burung Gagak 45 Dongeng Anak Inspiratif by Sunarti, Agus Sudono, Endro Nugroho, Umi Farida, Esti Apisari (editor)

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

The Fox
and The Lion

Avery young Fox, who had never before seen a Lion, happened to
meet one in the forest. A single look was enough to send the Fox off
at top speed for the nearest hiding place.
The second time the Fox saw the Lion he stopped behind a tree to
look at him a moment before slinking away. But the third time, the Fox
went boldly up to the Lion and, without turning a hair, said, “Hello, there,
old top.”

Familiarity breeds contempt.
Acquaintance with evil blinds us to its dangers.

138 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

Rubah
dan Singa

Seekor anak rubah belum pernah bertemu dengan Singa sebelumnya.
Ketika pertama kali melihatnya di hutan, si Rubah lari terbirit-birit
mencari tempat untuk bersembunyi.
Ketika melihatnya kedua kali, si Rubah bersembunyi di balik pohon.
Kali ini, ia sempat berdiri di sana memandangi Singa itu sesaat sebelum
kemudian menyelinap pergi. Akan tetapi, untuk yang ketiga kali, dengan
beraninya ia berdiri di depan sang Singa, tanpa rasa takut ia menyapa:
”Halo, Pak Tua.”

Keakraban menghilangkan rasa sungkan dan takut.
Karena sudah terbiasa, lupa akan bahaya.

KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK 139

140

36

The Lion and The Ass

Singa dan Keledai

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

The Lion
and The Ass

ALion and an Ass agreed to go hunting together. In their search for
game the hunters saw a number of Wild Goats run into a cave, and
laid plans to catch them. The Ass was to go into the cave and drive
the Goats out, while the Lion would stand at the entrance to strike them
down.

The plan worked beautifully. The Ass made such a frightful din in the
cave, kicking and braying with all his might, that the Goats came running
out in a panic of fear, only to fall victim to the Lion.

The Ass came proudly out of the cave.
“Did you see how I made them run?” he said.
“Yes, indeed,” answered the Lion, “and if I had not known you and
your kind I should certainly have run, too.”
The loud-mouthed boaster does not impress nor frighten those who
know him.

142 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

Singa
dan Keledai

Singa dan Keledai sepakat untuk berburu bersama. Dalam perburuannya,
mereka melihat kawanan kambing berlari menuju sebuah goa. Mereka
lalu menyusun rencana untuk menangkap kawanan kambing itu.
Keledai akan masuk ke dalam goa dan menggiring kambing-kambing itu
keluar, sementara Singa akan menunggu di luar dan menerkam mereka.

Rencana itu berjalan dengan mulus. Keledai membuat suara-suara
menyeramkan di dalam goa, menendang, dan meringkik sekuat tenaga.
Kambing-kambing itu pun berlarian panik karena ketakutan. Dengan
mudahnya, kambing-kambing itu menjadi korban si Singa.

Dengan bangga, Keledai pun keluar dari goa.
”Kamu lihat tidak bagaimana aku telah membuat mereka lari
ketakutan?” ujarnya.
”Tentu saja,” jawab si Singa, ”andai aku tidak mengenalmu, aku pun
pasti akan lari.”
Orang yang banyak bicara tidak akan membuat kagum orang yang
telah mengenalnya.

KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK 143

144

37

and His TMhaesDteorg’s Dinner

Seekor Anjing dan
Makan Malam Majikannya

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

The Dog
and His Master’s Dinner

ADog had learned to carry his master’s dinner to him every day. He
was very faithful to his duty, though the smell of the good things in
the basket tempted him.
The Dogs in the neighborhood noticed him carrying the basket and
soon discovered what was in it. They made several attempts to steal it from
him. But he always guarded it faithfully.

Then one day all the Dogs in the neighborhood got together and met
him on his way with the basket. The Dog tried to run away from them. But
at last he stopped to argue.

That was his mistake. They soon made him feel so ridiculous that he
dropped the basket and seized a large piece of roast meat intended for his
master’s dinner.

“Very well,” he said, “you divide the rest.”
Do not stop to argue with temptation.

146 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

Seekor Anjing
dan Makan Malam Majikannya

Seekor anjing bertugas membawakan makan malam untuk majikannya
setiap hari. Ia menjalankan tugas itu dengan baik walaupun aroma
makanan dalam keranjang yang dibawa sangat menggodanya.
Anjing-anjing di lingkungan rumah melihat ia membawa keranjang
dan dengan mudah mengetahui isinya. Beberapa kali, mereka berusaha
mencuri isi keranjang itu. Akan tetapi, si Anjing menjaga isi keranjangnya
dengan sangat setia.

Sampai pada suatu hari, para anjing tetangga bergerombol dan
menghadangnya. Anjing pembawa keranjang berusaha lari sampai akhirnya
ia berhenti dan berkata kepada mereka.

Itulah kesalahannya. Anjing-anjing itu telah berhasil membuatnya
terlihat bodoh karena telah menjatuhkan keranjang dan daging panggang
yang seharusnya menjadi makan malam majikannya.

”Baiklah,” katanya, ”bagi-bagi dengan yang lain.”
Jangan mudah tergoda hal-hal di luar tugas yang sedang dikerjakan.
Fokus pada tugas yang sedang diberikan.

KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK 147

148

38

and HThiseBVoarirnowJaecdkdFeaawthers

Gagak Pecundang
dan Bulu-Bulu Pinjaman

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

The Vain Jackdaw
and His Borrowed Feathers

AJackdaw chanced to fly over the garden of the King’s palace. There
he saw with much wonder and envy a flock of royal Peacocks in all
the glory of their splendid plumage.
Now the black Jackdaw was not a very handsome bird, nor very
refined in manner. Yet he imagined that all he needed to make himself fit
for the society of the Peacocks was a dress like theirs. So he picked up
some castoff feathers of the Peacocks and stuck them among his own
black plumes.

Dressed in his borrowed finery he strutted loftily among the birds of
his own kind. Then he flew down into the garden among the Peacocks. But
they soon saw who he was. Angry at the cheat, they flew at him, plucking
away the borrowed feathers and also some of his own.

The poor Jackdaw returned sadly to his former companions. There
another unpleasant surprise awaited him. They had not forgotten his
superior airs toward them, and, to punish him, they drove him away with a
rain of pecks and jeers.

Borrowed feathers do not make fine birds.

150 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

Gagak Pecundang
dan Bulu-Bulu Pinjaman

Suatu hari seekor gagak terbang melintasi kebun istana raja. Ia tidak
hanya takjub, tetapi juga iri melihat sekumpulan burung merak istana
yang berbulu cantik dan mewah.
Sementara, Gagak Hitam bukanlah seekor burung yang cantik; juga
bukan burung yang baik. Pikirnya, ia harus berdandan seperti merak jika
ingin diterima dalam kelompok burung cantik itu. Maka, ia memunguti bulu-
bulu merak yang rontok dan menancapkannya di antara bulu-bulu hitamnya.

Berdandan dengan bulu-bulu merak itu, ia berlenggang dengan
angkuhnya di depan burung-burung gagak yang lain. Lalu, terbanglah ia
ke kebun istana dan bergabung dengan kawanan merak. Namun, mereka
dengan mudah mengenalinya. Merasa ditipu, merak-merak itu dengan
marah mengeroyoknya. Mereka mencabuti bulu-bulu merak dan sebagian
bulu-bulu Gagak.

Gagak yang malang kembali ke kawanannya dengan sedih. Akan tetapi,
kejutan tak menyenangkan lainnya sudah menunggu. Kawanannya belum
melupakan sikapnya yang angkuh terhadap mereka. Mereka menghujaninya
dengan patukan dan ejekan untuk menghukumnya.

Bulu-bulu pinjaman tidak membuat seekor burung menjadi tampak
lebih indah.

KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK 151

152

39

The Monkey and The Dolphin

Monyet dan Lumba-Lumba

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

The Monkey
and The Dolphin

It happened once upon a time that a certain Greek ship bound for Athens
was wrecked off the coast close to Piraeus, the port of Athens. Had it not
been for the Dolphins, who at that time were very friendly toward mankind
and especially toward Athenians, all would have perished. But the Dolphins
took the shipwrecked people on their backs and swam with them to shore.

Now it was the custom among the Greeks to take their pet monkeys
and dogs with them whenever they went on a voyage. So when one of the
Dolphins saw a Monkey struggling in the water, he thought it was a man,
and made the Monkey climb up on his back. Then off he swam with him
toward the shore.

The Monkey sat up, grave and dignified, on the Dolphin’s back.
“You are a citizen of illustrious Athens, are you not?” asked the
Dolphin politely.
“Yes,” answered the Monkey, proudly. “My family is one of the noblest
in the city.”
“Indeed,” said the Dolphin. “Then of course you often visit Piraeus.”
“Yes, yes,” replied the Monkey. “Indeed, I do. I am with him constantly.
Piraeus is my very best friend.”
This answer took the Dolphin by surprise, and, turning his head, he
now saw what it was he was carrying. Without more ado, he dived and left
the foolish Monkey to take care of himself, while he swam off in search of
some human being to save.

One falsehood leads to another.

154 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

Monyet
dan Lumba-Lumba

Pada suatu masa, sebuah kapal Yunani menabrak semenanjung
ketika sedang berlayar menuju Piraeus, Pelabuhan Atena. Jika bukan
karena Lumba-lumba, yang selalu membantu manusia, khususnya
orang Yunani, semua penghuni kapal mungkin sudah mati. Lumba-lumba
mengangkut orang-orang dari kapal yang hancur itu di atas punggungnya
dan membawa mereka ke daratan.

Sementara itu, orang-orang Yunani memiliki kebiasaan membawa
monyet dan anjing—hewan peliharaan mereka—ke mana pun mereka
pergi. Ketika kapalnya karam, hewan-hewan itu pun berusaha berenang
menyelamatkan diri. Ketika seekor monyet sedang berjuang di air, Lumba-
lumba mengira monyet itu adalah manusia. Ia mempersilakan monyet itu
untuk naik ke punggungnya. Lalu, berenanglah Lumba-lumba itu menuju
daratan.

Monyet itu duduk dengan sombong dan angkuh di atas punggung si
Lumba-lumba.

“Anda orang terpandang, ya Pak, di Atena?” tanya Lumba-lumba
dengan santun.

“Betul,” jawab Monyet dengan bangga. “Keluarga saya memang salah
satu keluarga bangsawan di Kota Atena.”

”Baik,” kata Lumba-lumba. ”Pasti Anda sering mengunjungi Piraeus.”
”Ya, ya,” jawab si Monyet. ”Tentu saja. Saya sering bergaul dengannya.
Piraeus itu teman baik saya.”
Jawaban si Monyet membuat kaget Lumba-lumba. Dengan serta-
merta, ia menoleh ke arah punggungnya dan melihat sosok yang ia
bawa. Tanpa banyak bicara, ia menyelam dan mencari manusia lain untuk

KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK 155

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

diselamatkan. Ia membiarkan monyet pembohong itu berjuang sendiri di
tengah lautan.

Satu kebohongan akan diikuti kebohongan yang lain.
Suatu saat kebohongan pasti akan merugikanmu.

156 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK

40

The Wolf and The Ass

Serigala dan Keledai

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

The Wolf
and The Ass

An Ass was feeding in a pasture near a wood when he saw a Wolf
lurking in the shadows along the hedge. He easily guessed what
the Wolf had in mind, and thought of a plan to save himself. So
he pretended he was lame, and began to hobble painfully. When the Wolf
came up, he asked the Ass what had made him lame, and the Ass replied
that he had stepped on a sharp thorn.

“Please pull it out,” he pleaded, groaning as if in pain. “If you do not,
it might stick in your throat when you eat me.”

The Wolf saw the wisdom of the advice, for he wanted to enjoy his
meal without any danger of choking. So the Ass lifted up his foot and the
Wolf began to search very closely and carefully for the thorn.

Just then the Ass kicked out with all his might, tumbling the Wolf a
dozen paces away. And while the Wolf was getting very slowly and painfully
to his feet, the Ass galloped away in safety.

“Serves me right,” growled the Wolf as he crept into the bushes. “I’m
a butcher by trade, not a doctor.”

Stick to your trade.

158 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

Serigala
dan Keledai

Seekor keledai sedang makan di sebuah padang rumput dekat hutan
ketika ia melihat seekor serigala bersembunyi di balik pepohonan.
Dengan mudah, Keledai dapat menerka apa yang ada di pikiran
Serigala. Ia berpikir keras untuk menyelamatkan diri. Keledai pun berpura-
pura lemas dan mulai berjalan terpincang-pincang seolah menahan rasa
sakit.

Ketika mereka berpapasan, Serigala pun bertanya mengapa Keledai
berjalan seperti itu. Keledai menjawab bahwa ia baru saja menginjak duri
yang tajam.

”Tolong cabut duri ini,” Keledai memohon, merintih seolah ia sedang
kesakitan. ”Jika tidak kau cabut, duri ini akan menyangkut di tenggorokanmu
ketika memakanku nanti,” ujarnya.

“Ada benarnya juga kata-kata si Keledai ini,” pikir Serigala. Ia ingin
juga menikmati makanannya tanpa tersedak. Lalu, si Keledai mengangkat
kakinya. Serigala pun mencari duri tersebut dengan teliti dan saksama.

Pada saat yang bersamaan, si Keledai menendang Serigala tersebut
sekuat tenaga. Serigala pun terguling-guling. Ketika Serigala berusaha
bangun, si Keledai segera berlari menyelamatkan diri.

”Andai saja aku menjadi diriku sendiri,” gerutu Serigala sambil
merangkak ke dalam semak-semak. ”Aku adalah tukang jagal, bukan
dokter.”

Bertindaklah sesuai dengan peranmu.

KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK 159

160

41

The Farmer and The Stork

Petani dan Bangau

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

The Farmer
and The Stork

AStork of a very simple and trusting nature had been asked by a gay
party of Cranes to visit a field that had been newly planted. But the
party ended dismally with all the birds entangled in the meshes of
the Farmer’s net.

The Stork begged the Farmer to spare him.”Please let me go,” he
pleaded. “I belong to the Stork family who you know are honest and birds
of good character. Besides, I did not know the Cranes were going to steal.”

“You may be a very good bird,” answered the Farmer, “but I caught
you with the thieving Cranes and you will have to share the same punishment
with them.”

You are judged by the company you keep.

162 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

Petani
dan Bangau

Bangau dikenal sebagai burung sederhana dan jujur. Ia diajak ke pesta
kawanan burung jenjang di kebun yang baru saja ditanam. Namun,
pestanya berakhir dengan tragis karena semua burung tertangkap di
jerat jaring Pak Tani.

Bangau yang ikut tertangkap memohon pada Pak Tani untuk
membebaskannya.

“Tolong lepaskan aku,” pintanya. “Aku ini dari bangsa Bangau yang
kau kenal jujur dan baik. Lagipula, aku tak tahu jika burung-burung jenjang
berniat mencuri di kebunmu.”

“Kamu mungkin burung yang baik,” jawab Pak Tani. “Tapi, aku
mendapatimu bersama burung-burung jenjang pencuri itu. Karenanya,
kamu akan mendapatkan hukuman yang sama seperti mereka.”

Dengan siapa kita bergaul, mencerminkan diri kita.

KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK 163

164

42

The Sheep and The Pig

Domba dan Babi

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

The Sheep
and The Pig

One day a shepherd discovered a fat Pig in the meadow where his
Sheep were pastured. He very quickly captured the porker, which
squealed at the top of its voice the moment the Shepherd laid his
hands on it. You would have thought, to hear the loud squealing, that the
Pig was being cruelly hurt. But in spite of its squeals and struggles to
escape, the Shepherd tucked his prize under his arm and started off to the
butcher’s in the market place.

The Sheep in the pasture were much astonished and amused at the
Pig’s behavior, and followed the Shepherd and his charge to the pasture
gate.

“What makes you squeal like that?” asked one of the Sheep. “The
Shepherd often catches and carries off one of us. But we should feel very
much ashamed to make such a terrible fuss about it like you do.”

“That is all very well,” replied the Pig, with a squeal and a frantic kick.
“When he catches you he is only after your wool. But he wants my bacon!
gree-ee-ee!”

It is easy to be brave when there is no danger.

166 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

Domba
dan Babi

Pada suatu hari, seorang penggembala menemukan seekor babi gendut
di antara domba-dombanya yang sedang merumput. Tangan Pak Tani
dengan cepat berhasil menangkapnya. Babi itu meronta-ronta dengan
ributnya dan berusaha melarikan diri. Pekikannya terdengar seperti Pak Tani
menganiayanya. Namun, Pak Tani tidak mengindahkannya. Ia membawa
babi itu dan bergegas pergi ke penjagal di pasar.

Kawanan domba yang sedang merumput itu sangat terkejut dan takjub
melihat perilaku si Babi. Mereka mengikuti penggembala berjalan beriringan
menuju pintu keluar.

“Untuk apa kamu berteriak-berteriak seperti itu?” tanya salah satu
domba. “Penggembala juga sering menangkap dan membawa salah satu
dari kita, tapi kita tak pernah seribut itu.”

“Tentu saja”, jawab si Babi dengan panik. “Ketika Penggembala
membawamu, ia hanya akan mengambil bulu-bulumu, bukan dagingmu!”

Keberanian itu mudah jika tidak berhadapan dengan bahaya.

KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK 167

168

43

The Travelers and The Purse

Pelancong dan Dompet

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

The Travelers
and The Purse

Two men were traveling in company along the road when one of them
picked up a well-filled purse.
“How lucky I am!” he said. “I have found a purse. Judging by its
weight it must be full of gold.”

“Do not say ‘I have found a purse,’” said his companion. “Say rather
‘we have found a purse’ and ‘how lucky we are.’ Travelers ought to share
alike the fortunes or misfortunes of the road.”

“No, no,” replied the other angrily. “I found it and I am going to keep
it.”

Just then they heard a shout of “Stop, thief!” and looking around, saw
a mob of people armed with clubs coming down the road.

The man who had found the purse fell into a panic.
“We are lost if they find the purse on us,” he cried.
“No, no,” replied the other, “You would not say ‘we’ before, so now
stick to your ‘I’. Say ‘I am lost.’”

We cannot expect any one to share our misfortunes unless we are
willing to share our good fortune also.

170 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

Pelancong
dan Dompet

Dua laki-laki berjalan bersama menyusuri jalan ketika salah satu dari
mereka menemukan sebuah dompet yang penuh dengan uang.
”Betapa beruntungnya aku!” kata pria pertama. ”Aku
menemukan sebuah dompet. Dari beratnya, sepertinya dompet ini penuh
dengan uang.”

”Bahasanya bukan ’aku’ menemukan sebuah dompet” kata temannya.
”Seharusnya ’kita’ yang menemukan dompetnya dan ’kita’ sangat beruntung.
Kita seharusnya berbagi suka dan duka selama dalam perjalanan.”

”Oh, tidak”, jawab pria pertama. “Aku yang menemukannya dan aku
yang akan menyimpannya”

Tak berapa lama terdengar suara orang berteriak, ”Berhenti, Pencuri!”
Di depan mereka telah berdiri segerombolan pertugas dengan senjata
lengkap. Pria penemu dompet panik luar biasa.
“Habislah kita jika mereka tahu kalau kita yang menyimpan
dompetnya,” teriaknya.
”Oh, tidak”, kata temannya. ”Kamu tadi bilang ’aku’ bukan ’kita’. Jadi,
sekarang yang ada juga hanya ’aku’. Silakan bilang: Habislah aku.”

Kita tidak bisa berbagi kemalangan kepada seseorang kecuali kita mau
berbagi kebahagiaan juga dengannya.

KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK 171

172

44

The Lion and The Ass

Singa dan Keledai

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

The Lion
and The Ass

One day as the Lion walked proudly down a forest aisle, and the
animals respectfully made way for him, an Ass brayed a scornful
remark as he passed.
The Lion felt a flash of anger. But when he turned his head and saw
who had spoken, he walked quietly on. He would not honor the fool with
even so much as a stroke of his claws.

Do not resent the remarks of a fool. Ignore them.

174 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

Singa
dan Keledai

Pada suatu hari, Singa berjalan dengan gagah di dalam sebuah hutan.
Binatang-binatang lain sangat menghormatinya. Mereka semua
memberinya jalan, kecuali Keledai. Ia justru mencibir ketika Singa
lewat.

Singa seketika marah. Namun, ketika ia melihat bahwa yang melakukan
itu adalah Keledai, Singa melanjutkan perjalanannya dengan tenang. Ia tidak
mau mengotori cakarnya yang kuat hanya untuk menanggapi binatang
bodoh seperti Keledai.

Tidak perlu menanggapi orang bodoh. Abaikan saja.

KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK 175

176

45

Who WTihsheeFdrofogrsA King

Kodok yang Mengharapkan Raja

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

The Frogs
Who Wished for A King

The Frogs were tired of governing themselves. They had so much
freedom that it had spoiled them, and they did nothing but sit around
croaking in a bored manner and wishing for a government that could
entertain them with the pomp and display of royalty, and rule them in a way
to make them know they were being ruled. No milk and water government
for them, they declared. So they sent a petition to Jupiter asking for a king.

Jupiter saw what simple and foolish creatures they were, but to keep
them quiet and make them think they had a king he threw down a huge
log, which fell into the water with a great splash. The Frogs hid themselves
among the reeds and grasses, thinking the new king to be some fearful
giant. But they soon discovered how tame and peaceable King Log was. In
a short time the younger Frogs were using him for a diving platform, while
the older Frogs made him a meeting place, where they complained loudly
to Jupiter about the government.

To teach the Frogs a lesson the ruler of the gods now sent a Crane
to be king of Frogland. The Crane proved to be a very different sort of king
from old King Log. He gobbled up the poor Frogs right and left and they
soon saw what fools they had been. In mournful croaks they begged Jupiter
to take away the cruel tyrant before they should all be destroyed.

“How now!” cried Jupiter “Are you not yet content? You have what you
asked for and so you have only yourselves to blame for your misfortunes.”

Be sure you can better your condition before you seek to change.

178 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

Kodok
yang Mengharapkan Raja

Kawanan kodok lelah bertindak semaunya. Mereka telah lama hidup
dalam kebebasan. Keadaan itu telah membuat mereka menjadi
manja. Mereka tidak melakukan apa pun selain duduk-duduk bersama
sambil berkuak-kuak sampai bosan. Mereka mendambakan raja yang
dapat menunjukkan pengaruh dan kuasanya kepada mereka. Kawanan
kodok menginginkan raja bertangan dingin, bukan raja yang lemah. Maka,
menulislah mereka kepada Dewa Jupiter memohon diberi raja.

Bukannya mengabulkan permohonan mereka, Dewa Jupiter malah
menganggap mereka sebagai makhluk yang tidak bersyukur. Namun, agar
mereka tenang, Dewa Jupiter melemparkan dahan yang besar ke dalam
sungai supaya mereka menganggap bahwa ia telah menurunkan Raja dari
langit. Kodok-kodok itu pun berlarian mencari perlindungan di balik semak
dan batu-batu. Mereka berpikir bahwa Raja yang diturunkan itu berwujud
besar seperti raksasa yang menakutkan. Namun, lama-lama mereka
menemukan bahwa Raja Batang Kayu ini hanya bisa diam dan tak bisa
melakukan apa-apa. Dalam waktu singkat, kodok muda menjadikannya
pijakan untuk menyelam. Sementara itu, kodok-kodok tua menjadikanya
tempat berkumpul. Di tempat itu juga, mereka berteriak-teriak memprotes
Dewa Jupiter tentang Raja itu.

Untuk memberi kodok-kodok itu pelajaran, Dewa pun menurunkan
Bangau agar menjadi raja bagi bangsa Kodok. Burung Bangau membuktikan
pada bangsa Kodok bahwa ia sangat berbeda dengan raja sebelumnya.
Bangau itu mengejar dan melahap Kodok yang malang. Sadarlah mereka
betapa sebelumnya mereka tidak bersyukur. Dengan suara menyayat
mereka memohon kepada Dewa Jupiter untuk mengambil kembali Raja
yang kejam itu sebelum mereka semua binasa.

KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK 179

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

“Jadi bagaimana sekarang!” teriak Dewa Jupiter. “Belum juga puas?
Aku sudah mengabulkan apa yang kau minta dan sekarang salahkanlah
dirimu atas apa yang terjadi.”

Sebelum meminta perubahan, yakinkan diri sendiri bahwa keadaanmu
sudah sangat baik.

180 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK

TIM PENERJEMAH

Kahar Dwi Prihantono bekerja sebagai
penerjemah dan pengkaji terjemahan sastra
di Balai Bahasa Jawa Tengah. Beberapa karya
terjemahan yang sudah diterbitkan, antara
lain Cerita Pendek untuk Anak (2014) yang
diterjemahkan dari Short Stories for Children
CBT 1982, Cerita Rakyat dalam Tiga Bahasa
(2016), dan 40 Hadis untuk Anak-Anak (2014)
yang diterjemahkan dari 40 Hadist for Children with Stories. Saat ini dia
bergiat di Sanggar Sastra Smara Muruhita, Balai Bahasa Jawa Tengah. Dia
bisa dihubungi melalui [email protected].

Desi Ari Presssanti lahir di Kulon Progo,
16 Desember 1978. Dia menyelesaikan
pendidikan S-1 program studi Sastra Inggris
dengan konsentrasi penerjemahan di Universitas
Negeri Yogyakarta. Pendidikan S-2 dia tempuh di
Magister Ilmu Susastra, Universitas Diponegoro.
Sejak 2005 dia bekerja di Balai Bahasa Jawa
Tengah. Pada 2013 dia diangkat menjadi
Pejabat Fungsional Penerjemah. Karya tulisnya sudah banyak dimuat
di jurnal kesastraan dan penerjemahan. Saat ini dia menjadi Koordinator
Bidang Pengembangan dan Publikasi Informasi, tim Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia, dan Fasilitator Literasi Jawa Tengah. Dia juga sudah
memiliki sertifikat penyuluh dan penyunting yang dikeluarkan oleh Badan

KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK 181

- 45 Dongeng Anak Inspiratif -

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kegiatan penerjemahan sering
dilakukan baik secara tim maupun mandiri. Karya terjemahan yang sudah
diterbitkan oleh Balai Bahasa Jawa Tengah adalah Cerita Rakyat dalam Tiga
Bahasa dan Dongeng Inspiratif ini. Dia dapat dihubungi baik melalui akun
Facebook maupun Instagram dengan akun DesiPressanti.

Ika Inayati, lahir di Serang, 14 Maret 1979.
Lulusan Sastra Inggris di Universitas Diponegoro
ini juga telah mengambil jurusan linguistik
terapan dengan konsentrasi kajian penerjemahan
di universitas yang sama untuk jenjang S2-nya.
Tahun 2011, dia pernah mengikuti short course
untuk jenjang postgraduate diploma in applied
linguistik di SEAMEO RELC Singapura. Saat
ini, dia adalah seorang penerjemah ahli muda yang aktif menerjemahkan
karya sastra, produk hukum, dan buku teks. Pada 2018, dia tergabung
dalam tim penerjemahan UU Ease of Doing Bussiness Sekretariat Kabinet.
Penerjemahannya di bidang sastra juga telah dibukukan oleh Balai Bahasa
Jawa Tengah. Sebagai pegawai Balai Bahasa Jawa Tengah, dia bertugas
sebagai Koordinator Seksi Pembelajaran yang menangani bidang Uji
Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dan bidang Bahasa Indonesia
untuk Penutur Asing (BIPA). Selain itu, dia juga aktif sebagai penyuluh
kebahasaan. Karya ilmiahnya dimuat di Jurnal Penerjemahan Setkab,
Alayasastra, Jalabahasa, serta berbagai prosiding. Dia dapat dihubungi
melalui [email protected].

182 KISAH BURUNG EL ANG DAN BURUNG GAGAK


Click to View FlipBook Version