The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Resume singkat buku seni berbicara untuk oleh oleh

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by hennypuji.lee, 2022-03-04 01:29:36

Resume buku Seni Berbicara pada anak

Resume singkat buku seni berbicara untuk oleh oleh

teruntuk ulat gemoy kesayangan

SEPNAINBDERUBAINCTAMARENANPPDAAINDDGIAKEAGANANASAKSK!,
Sebuah Resume Buku
Henny Puji
IP YOGYAKARTA

Assalamualaikum semua,

Salam sayang teman ulat kesayangan,
Ijinkan saya memberi sedikit oleh oleh dari apa
yabg beberapa minggu ini saya baca.

Buku "Seni Berbicara Pada Anak, Panduan
Mendidik Anak tanpa ngegas" ini adalah makanan
besar saya di pekan pertama, dan karena merasa
buku ini cukup membuat saya bahagia karena
menjawab rasa lapar saya akan teknik
berkomunikasi dengan anak, saya ingin berbagi
kebahagiaan yang saya rasa.

Semoga oleh oleh ini juga bisa menebarkan
kebahagiaan dihadapan teman teman semua.

Selamat menikmati,
Henny

Bab 1

Bab 1 mengulas tentang pentingnya perasaan sebagai
salah satu alat untuk menjalankan komunikasi yang baik
dengan anak.

Orang tua cenderung memaksakan perasaannya
daripada menerima perasaan positif anak, dan inilah
yang membuat komunikasi tidak berjalan dengan baik.
Mengakui perasaan anak ini bisa dilakukan dengan
melali beberapa cara.
yaitu : Bisa dengan kata kata, dengan tulisan, dengan
seni, maupun dengan fantasi atau imajinasi yang tidak
mungkin muncul dalam realita

Tips 1 : Mengakui Perasaan dengan kata kata.

Yang bisa kita lakukan jika anak mengatakan
sesuatu yang negatif dan mengintimidasi :
1. Kuatkan hati dan tahan diri untuk tidak
membalas ucapannya
2. Pikirkan emosi yang dirasakannya
3. Sebutkan emosi itu dan masukkan dalam kalimat.

Penjelasan dalam gambar sbb :

Contoh : menerima perasaan anak dengan fantasi dan empati



Bab 2

Dalam bab dua dibahas mengenai alat untuk berkerjasama.



Tentunya setelah kita memahami perasaan anak maka yang
orang tua inginkan adalah anak berkerja sama. Baik dalam
melaksanakan tugas dan pesan ataupun dalam menyelesaikan

aneka kewajiban.



Beberapa kesalahan yang seringkali dilakukan oleh orang tua
adalah menggunakan lontaran kalimat dengan menggunakan :
celaan dan tuduhan, julukan, peringatan, sindiran, pertanyaan

retoris, ancaman bahkan seringkali ditambahkan dengan
ceramah.



Apa yang terjadi? Akankah kerjasama akan berhasil? Tentu
tidak.



Penasaran bagaimana caranya supaya anak bisa bekerjasama,
cek gambar berikut kak gaess..

Daripada mengancam, coba gambarkan perasaan anda,
bumbui dengan bercanda.

Jangan lupa, tawarkan pilihan. Biarkan anak memegang
kendali. Ketika anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan
yang kita inginkan. Berikan batasan tanpa menjatuhkan harga

diri anak

Daripada mengancam, deskripsikan apa yang anda lihat
dengan kata kata, lalu berikan alternatif penyelesaian dengan

kata singkat

Secara garis besar seperti ini ya kak

Bab 3

Pertengkaran dan konflik seringkali terjadi di dalam rumah, bab
tiga membahas hal tersebut. Bagaimana caranya supaya rumah

tenang dan damai dari konflik tersebut. Seringkali orang tua
berfokus pada hukuman dan konsekuensi ketika anak
melanggar aturan. Tapi apakah pelanggaran berhenti?



Hukuman hanya akan menyelesaikan pelanggaran secara
temporal. Apakah yang sebenarnya kita inginkan? Apakah
hanya anak meniru cara kita menyelesaikan masalah atau anak

bisa berfikir perbuatan apa yang bisa dilakukan untuk
memecahkan masalah.



let, cekidot aneka tips yang diangkat di buku ini :)

Daripada langsung menyalahkan, atau fokus pada kesalahan
anak. Coba ekspresikan perasaan kita dalam kalimat singkat,

lalu bantu anak melakukan perbaikan.

Tawarkan pilihan jika anak tidak tau cara memperbaiki
kesalahannya, dan berikan solusi tanpa melabeli
Cara lain yang bisa dilakukan adalah :

Mengakui perasaan anak, lalu gambarkan masalah yang
sedang terjadi

Berdiskusi untuk menggali ide pemecahan masalah dari anak.
Dan putuskan bersama ide apa yang akan dilakukan untuk
memperbaiki kesalahan.

Point penting dari Bab 3 sbb,

Bab 4

Siapa yang tak suka dipuji, pun juga anak kita.
Setelah bekerja sama dengan baik, maka jangan pelit untuk
menghargai hasil upaya dan usaha mereka. Namun bagaimana

caranya memberikan pujian dan penghargaan yang akan
memberikan perasaan positif dan bukan mengganggu?



Kadang pujian terkesan seperti kita sedang mengevaluasi
proses anak. Nah hal yang seperti ini akan membuat anak tidak
merasa nyaman. Memberi evaluasi hanya akan fokus kepada
kelemahan, dan bukan pada potensi yang sesungguhnya sangat

kita inginkan.



Nah dalam bab empat ini ada beberapa kasus yang bisa
dijadikan contoh agar kita bisa memberikan tanggapan yang
menginspirasi anak dan bukan melemahkan semangat anak.

bagaimana caranya? Mari kita cek bersama.

Cobalah memberi penghargaan dengan cara mendeskripsikan
apa yang kita lihat, atau bisa juga mendeskripsikan dampak

perbuatannya kepada orang lain.

Cobalah memberi penghargaan dengan cara mendeskripsikan
usahanya atau mendeskripsikan kemajuan yang telah dia
lakukan.



Bab 5

Bab lima merupakan bab khusus untuk anak anak dengan
kebutuhan khusus, bagaimana cara orang tua untuk bisa lebih

memahami anak dengan autisme dan masalah sensorik.



Kadang atau banyak orang tua yang beranggapan memiliki
anak yang terlalu sensitif, ribut dan berkemauan keras.

Sebagian yang lain anak yang menerima diagnosis autisme dll.
Anak anak ini terkadang mereka berbicara terlalu keras,
memeluk anak lain terlalu kencang, atau malah tidak
menunjukkan minat sama sekali untuk berinteraksi dengan
orang lain.


Nah pada dasarnya semua pendekatan yang ada di bab

terdahulu bisa diterapkan ke semua anak. Tantangan orangtua
yang memiliki anak yang berbeda ini adalah menemukan cara

untuk mencapai semua tujuan tanpa menjadi frustasi, atau
menyalahkan anak anak kita, saat mereka...., berbeda.


Beberapa cara yang bisa kita lakukan adala:

Masuklah kedunia mereka, dan bayangkan apa yang anak anda
alami. Bermainlah dan bersenang - senanglah.

Bantulah mengekspresikan dalam kata kata, apa yang anak
ingin katakan.



Sesuaikan harapan, bukan anak yang harus berubah. Atur
lingkungannya.



Gunakan alternatif atau pilihan. Dan beritahu apa yang mereka
bisa lakukan. Bukan yang mereka tidak bisa lakukan.

Jangan lupa poin penting, jangan berharap ketrampilan baru
akan dipakai anak secara konsisten. Tetep semangat dan
pantang menyerah.

Demikian resume singkat ya teman teman, sesungguhnya masih
ada bab 2 yang berisikan aneka contoh kasus.
Dan contoh alternatif penyelesaian sesuai.


Semoga bermanfaat ya man teman.


Click to View FlipBook Version