The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Laporan ini menjelaskan siswi SMKN1 SAMBI yang PKL di MIN COLLECTION di bidang KONVEKSI

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by slmatpn1801, 2023-09-04 07:11:52

LAPORAN MIN COLLECTION

Laporan ini menjelaskan siswi SMKN1 SAMBI yang PKL di MIN COLLECTION di bidang KONVEKSI

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI MIN COLLECTION Bolon RT 03 / RW 02, Bolon, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, 57174 19 Desember 2022 s/d 19 April 2023 & 26 Juni 2023 s/d 26 Agustus 2023 Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Tata Busana Disusun Oleh: Salma Khoirun Nisak (211668) Oktavia Dwi Ningrum (211637) PROGRAM STUDI TATA BUSANA SMK NEGERI 1 SAMBI TAHUN PELAJARAN 2022/2023


2


3 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayat-Nya sehingga saya dapat menulis Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan lancar. Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan selama 6 bulan yakni pada tanggal 19 Desember 2022 s/d 19 April 2023 dan 26 Juni 2023 s/d 26 Agustus 2023 di MIN COLLECTION, Bolon, Colomadu, Karanganyar. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapakan terimakasih atas dorongan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak kepada: 1. Bapak Suyatna S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMK NEGERI 1 SAMBI. 2. Ibu Erni Setyaningsih S.PdT selaku kepala program tata busana. 3. Ibu Retno Murgiyanti S.Pd selaku guru pembimbing. 4. Bapak Ngatimin selaku pemilik perusahaan MIN COLLECTION. 5. Orang tua yang telah memberikan do`a dan semangat kepada penulis. 6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu sehingga tersusunnya laporan ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempatan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat. Sambi, Aguatus 2023 Penulis, Penulis,


4 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................................2 KATA PENGANTAR...........................................................................................................................3 DAFTAR ISI..........................................................................................................................................4 BAB I......................................................................................................................................................5 PENDAHULUAN .................................................................................................................................5 A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................................................5 B. Waktu dan Tempat...................................................................................................................6 C. Tujuan Praktik Kerja Lapangan.............................................................................................6 D. Manfaat Praktik Kerja Lapangan...........................................................................................7 BAB II....................................................................................................................................................8 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................8 A. Definisi Pelaksanaan PKL........................................................................................................8 B. Definisi Praktik Kerja Lapangan ............................................................................................8 C. Tata Busana...............................................................................................................................8 BAB III.................................................................................................................................................10 PELAKSANAAN PKL.......................................................................................................................10 A. Sejarah .....................................................................................................................................10 B. Struktur Tugas Karyawan MINCOLLECTION...................................................................11 C. Bidang Usaha...........................................................................................................................12 BAB IV.................................................................................................................................................13 HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................................................13 BAB V ..................................................................................................................................................16 PENUTUP............................................................................................................................................17 A. Kesimpulan..............................................................................................................................17 B. Saran ........................................................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18 LAMPIRAN.........................................................................................................................................19


5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah aktivitas pelatihan dan Pendidikan dengan terlibat secara langsung di dunia industry atau dunia usaha (DU/DI) secara terarah dan sistematis. Sehingga kegiatan PKL dapat memberikan pengalaman kerja bagi setiap siswa-siswi sesuai jurusan masingmasing. Adapun Praktik Kerja Lapangan (PKL) juga merupakan model pelatihan dengan tujuan memberikan keterampilan yang dibutuhkan siswa dalam pekerjaan tertentu yang sesuai dengan tuntutan kemampuan kerja. Sehingga,PKL ini seperti wadah untuk mempersiapkan siswa sebelum akhirnya mereka terjun di dunia industri atau dunia usaha. Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan melaksanakan program Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang menjadi agenda nasional bagi sekolah menengah kejuruan setiap tahun. Dengan demikian, siswa yang telah mengikuti kegiatan PKL nantinya dapat menjadi tenaga kerja atau pun pengusaha yang berkualitas dan mampu bersaing sehat di dunia industri. Kegiatan PKL juga secara langsung dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, dan wawasan siswa mengenai dunia industri. Pelaksanaan kegiatan PKL juga bertujuan untuk menghubungkan dunia Pendidikan dengan dunia industry. Pada kenyataannya, kegiatan ini dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Serta pelaksanaan PKL dapat menjadi program untuk mempraktikkan segala teori dan keterampilan yang merekapelajari di sekolah. Sehingga kegiatan ini dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.


6 B. Waktu dan Tempat 1. Waktu Waktu pelaksanaan PKL yaitu gelombang pertama dimulai pada tanggal 19 Desember 2022 s/d 19 April 2023 dan di lanjutkan gelombang kedua yang dimulai pada tanggal 26 Juni 2023 s/d 26 Agustus 2023 , dengan masa 6 hari dalam satu minggu dengan waktu kerja selama 8 jam (+istirahat). 2. Tempat MINCOLLECTION dengan alamat Dk. Bolon RT 03 / RW 02, Ds. Bolon, Kec. Colomadu, Kab. Karanganyar, Prov. Jawa Tengah, 57174. C. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut: 1. Melatih kemampuan manajerial dan keterampilan serta memupuk kemampuan beradaptasi dan daya tangkap siswa dalam menjalankan tugas dan kewajiban yang diembankan kepadanya. 2. Membina mentalitas dan professionalitas para siswa yang sejalan dengan disiplin keilmuan program studi sesuai keilmuannya. 3. Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung lagi berkomunikasi secara profesional. 4. Membentuk etos kerja yang baik bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga kedepannya siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas. 5. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 6. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industry maupun dunia usaha.


7 D. Manfaat Praktik Kerja Lapangan 1. Manfaat Praktik Kerja Lapangan a.Menambah dan mengasah keterampilan yang sudah diberikan disekolah b.Membentuk pola piker siswa agar terkonstruktif secara baik serta memberikan pengalaman dalam dunia industry maupun dunia kerja. c.Menjadi jembatan untuk menyiapkan siswa sebelum kemudian lulus dan terjun di dunia industri. d.Memberi motivasi siswa untuk mengembangkan jiwa wirausaha mandiri. 2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan bagi sekolah : a.Menjalin kerjasama yang baik dan menguntungkan antara sekolah dan perusahaan terkait, baik dalam DU/DI. b.Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja langsung selama PKL. c.Peluang memperoleh input (sinkronisasi kurikulum) dengan DU/DI. 3. Manfaat Praktik Industri bagi DU/DI. a.Kesempatan bagi DU/DI mengimplementasikan dukungannya terhadap dunia pendidikan. b.Peluang bagi DU/DI untuk mengembangkan diri (usahanya) bersamaan dengan sekolah. c.Peluang bagi DU/DI untuk mendapatkan tenaga kerja sesuai kebutuhan.


8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pelaksanaan PKL PKL atau Praktik Kerja Lapangan dalam Permendikbud 50 tahun 2020 tentang PKL bagi siswa peserta didik adalah pembelajaran bagi peserta didik pada SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang dilaksanakan melalui praktik kerja didunia kerja jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Praktik Kerja Lapangan (PKL) dalam kurikulum 2013 atau lebih sering disebut Praktik Kerja Industri atau pada kurikulum 2016 disebut dengan sebagai Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah program pembelajaran yang dilaksanakan secara khusus dengan mengambil alokasi waktu yang telah ditentukan yang melibatkan lembaga mitra. Lembaga mitra yang dimaksud bisa berasal dari lembaga pemerintah maupun lembaga swasta. B. Definisi Praktik Kerja Lapangan Menurut Depdiknas (2008) Praktik Kerja Industri merupakan bagian program pembelajaran yang harus dilakukan oleh setiap peserta didik yang terjun langsung didunia kerja. Pembelajaran program prakerin disusun bersama-sama sekolah dan dunia industri untuk pengembangan pendidikan SMK. Praktik kerja industri diharapkan menjadi latihan bagi siswa untuk beradaptasi dengan dunia kerja. “Pendidikan (formal) didalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan kearah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan, sedangkan pelatihan (training) adalah merupakan bagian dari suatu proses pendidikan, yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan khusus” (Soekidjo Notoadmojo, 2015:16). C. Tata Busana Menurut house committee on education and labour (hcel) dalam (Malik, 1990:94) bahwa: “Pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan bakat, Pendidikan dasar ketrampilan, dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai Latihan keterampilan”. Sementara Slamet (2012), menyatakan: “Pendidikan kejuruan adalah Pendidikan untuk suatu pekerjaan atau beberapa jenis pekerjaan yang disukai individu untuk kebutuhan sosialnya”. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang berdasar ketrampilan yang akan digunakan untuk bekal bekerja. Materi pembelajaran di sekolah kejuruan dibagi menjadi tiga aspek yaitu aspek normatif, adaptif dan produktif. Aspek normative yaitu pembelajaran mengenai nilai- nilai positif dalam kehidupan, aspek adaptif yaitu berisikan pembelajaran ilmu pengetahuan yang dapat diadaptasi dalam kehidupan, dan aspek produktif adalah memuat pelajaraan tentang ketrampilan yang harus dikuasai sesuai bidang ahli yang diambil. Adanya aspek


9 produktif di sekolah menengah kejuruan yang membekali peserta didiknya dengan ketrampilan, maka setelah lulus siswa lebih siap bekerja dibandingkan dengan lulusan sekolah menengah umum. Keahlian Tata Busana merupakan bagian dari Pendidikan menengah kejuruan yang bertujuan menyiapkan lulusan untuk memasuki dunia kerja. Menurut Kemendikbud “Jurusan Tata Busana adalah jurusan dimana didalamnya terdapat ilmu yang mempelajari bagaimana cara memilih, mengatur dan memperbaiki, dalam hal ini adalah busana sehingga diperoleh busana yang lebih serasi dan indah”.Oleh karena itu, pendidikan SMK harus dikembangkan sehingga lulusannya memiliki kemampuan dan keterampilan yang siap digunakan. Menurut Ernawati (2008:1) Ilmu tata busana adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara memilih, mengatur dan memperbaiki, dalam hal ini adalah busana sehingga diperoleh busana yang lebih serasi dan indah. Kualitas lulusan SMK Program Keahlian Tata Busana salah satunya ditentukan oleh kualitas proses pembelajarannya sewaktu menempuh pendidikan di sekolah, sebab SMK Program Keahlian Tata Busanas ebagai salah satu Lembaga Pendidikan menengah kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis Pendidikan lainnya, yaitu terdiri dari kegiatan pembelajaran teori dan kegiatan pembelajaran praktek dengan porsi yang cukup besar (Widihastuti 2007: 230). Tujuan Program Keahlian Tata Busana sesuai dengan Kurikulum SMK Bidang Keahlian Tata Busana adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten dalam hal: a) Mengukur, membuatpola, menjahit dan menyelesaikan busana b) Memilih bahan tekstil dan bahan pembantu secara tepat c) Menggambar macam- macam busana sesuai kesempatan d) Menghias busana sesuai desain e) Mengelola usaha di bidang busana


10 BAB III PELAKSANAAN PKL A. Sejarah MIN COLLECTION adalah sebuah konveksi yang terletak di Duwet, Bolon, Kec. Colomadu, Kab. Karanganyar. MIN COLLECTION Konveksi dipimpin oleh bapak Ngatimin yang mempunyai istri Bernama Ibu Surani dan dua orang anak yaitu Apriyani dan Kaniya. MIN COLLECTION didirikan pada tahun 2008 setelah anak kedua beliau lahir. MIN COLLECTION pada awalnya hanya mempunyai beberapa mesin jahit dan hanya memiliki beberapa pegawai itupun hanya beberapa teman dari beliau. Berdirinya melainkan sekadar menjahit pakaian seperti busana Muslimah , koko dan pakaian lainnya untuk dipasarkan. Seiring berkembangnya konveksi tersebut, yang kini sudah 15 tahun lamanya,MIN COLLECTION Konveksi menerima pesanan hingga ribuan pakaian. Pesanan itu antara lain berupa seperti busana muslimah ,koko, seragam,baju hem, dan pakaian lainnya (sesuai yang diinginkan konsumen). MIN COLLECTION Konveksi pada awal berdirinya hanya memiliki 5 buah mesin jahit dan 6 karyawan.Dengan modal awal sekitar Rp.5.000.000,00 kini karyawankaryawan MIN COLLECTION Konveksi berjumlah 25 orang, ditambah 5 orang pekerja dari luar yang mengambil potongan kain dari MIN COLLECTION Konveksi. Sebidang tanah seluas kurang lebih 220m2 full-bangunan menjadi tempat operasi MIN COLLECTION Konveksi. Kini MIN COLLECTION Konveksi telah memiliki 18 mesin jahit, 5 mesin obras, 2 mesin potong, dan 1mesin itik serta 1 mesin kancing.Dari konveksi ini, Bapak Ngatimin dapat mensejakterakan ekonomi keluarga dan membuka lapangan pekerjaan. Selain mampu menyerap tenaga kerja, tujuan dari MIN COLLECTION Konveksi yaitu untuk mengatasi pengangguran terutama disekitar daerah tersebut.


B. Struktur Tugas Karyawan MINCOLLECTION MIN COLLECTION adalah perusahaan/konveksi yang dikelola dan didirikan oleh perorangan (individu). Berikut urutan struktur organisasi konveksi MIN COLLECTION: Pemimpin Bapak Ngatimin Wakil/Istri pemimpin Ibu Surani Bag. Penjahit 1. Ibu Harni 2. Ibu Liza 3. Ibu Cristanti 4. Ibu Warkini 5. Ibu Marini 6. Ibu Asihani 7. Ibu Parmi 8. Ibu Yuli 9. Ibu Budi 10. Ibu Ratmi 11. Ibu Mul 12. Ibu Titik 13. Ibu Sulis 14. Ibu Siti 15. Ibu Tentrem 16. Ibu koncone bu asih Bag. Obras 1. Ibu Ngadinem 2. Ibu Yayuk Bag. Itik 1. Ibu Tetik Bag. Kancing 1. Ibu Lina Bag. Penyetrikaan 1. Ibu Tumirah 2. Ibu Leli 3. Ibu Sri Walidi Bag. Finishing 11 1. Ibu Sri Wiji 2. Ibu Suparni


12 C. Bidang Usaha MIN COLLECTION adalah sebuah konveksi atau usaha produksi pakaian yang di buat secara masal (dalam jumlah yang banyak). Konveksi secara lebih spesifik adalah industry kecil skala rumah tangga yang merupakan tempat pembuatan pakaian jadi seperti kaos, polo shirt, kemeja, baju koko, celana, dan sebagainya.


13 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Di MIN COLLECTION membuat beberapa macam produk, salah satunya yaitu penjahitan baju koko. Berikut adalah urutan atau tata cara penjahitan baju koko: 1. Pelekatan Kain Keras Dikarenakan konveksi MIN COLLECTION hanya penjahitan maka bahan yang diberikan oleh klien sudah berupa potongan. Maka langkah pertama siapkan potongan bahan kain yang perlu diberi tambahan kain keras. Sebagai contoh potongan bagian kerah baju koko. a. Tempelkan kain keras pada potongan bahan kain dengan menggunakan bantuan setrika. b. Bahan pelapis antara yang digunakan untuk membuat kerah umumnya berupa trubenys yang digunting miring 450 supaya mendapatkan hasil yang rata dan tidak berkerut. 2. Menjahit Baju Koko Selesai memasang kain keras selanjutnya jahit baju koko mulai dari bagian yang paling kecil seperti kerah, dilanjutkan dengan menjahit bagian badan baju koko lalu menyelesaikan kerahnya. a. Menjahit kerah baju koko Jahit bagian kerah baju koko yang sudah diberi kain keras. Jika sudah kampuh kerah dikecilkan, kemudian dibalik dan disetik/ditindas. b. Menjahit saku baju koko Setelah bagian terkecil dari baju koko selesai dibuat sahabat Fitinline bisa mulai menjahit dan memasang sakunya. Khusus untuk baju koko, jenis saku yang biasa dipakai yaitu berupa saku tempel yang mempunyai ciri-ciri sederhana dan klasik. Langkah kerja menjahit saku tempel pada baju koko yaitu: a) Menyiapkan bahan saku sesuai ukuran. b) Menyetrika kampuh saku, sebelumnya kelim saku diobras/dilipat stik mesin. c) Meletakkan posisi saku pada bagian badan baju koko bagian kiri. d) Menjahit saku sesuai arah jahitan yang kuat dan tepat. c. Menjahit badan baju koko Proses menjahit baju koko selanjutnya dapat dilakukan dengan menghubungkan badan bagian depan dengan badan bagian belakang baju koko. d. Memasang lengan baju koko Pasangkan bagian lengan baju koko kemudian obras. Khusus untuk memasang bagian lengan baju koko cara paling mudah yang dapat dilakukan yaitu: a) Beri tanda tengah lengan dan ujung bahan bagian badan. b) Setelah itu jahit bagian lengan dan badan baju koko secara bersamaan kemudian rapikan bagian tiras kainnya dengan jahitan obras. e. Menjahit ujung lengan


14 Lipat bagian ujung lengan baju koko sesuai ukuran yang dikehendaki kemudian ditindas dengan menggunakan mesin jahit. f. Menjahit sisi baju koko Jahit bagian sisi baju koko lalu rapikan dengan mesin obras. Jika anda memilih kampuh obras untuk penyelesaian tepi baju koko, sebaiknya gunakan benang katun saat proses pengobrasan, agar obrasan lebih tahan lama. g. Menjahit belahan depan baju koko Belahan depan baju koko merupakan bagian yang biasa difungsikan sebagai bukaan sekaligus penutup baju koko pria. Khusus pada baju koko pria, belahan ini bisa dibuat dengan model biasa sehingga kancingnya akan tampak dari luar ataupun dibuat menjadi belahan sembunyi. a) Untuk membuat belahan baju koko yang kancingnya tampak dari luar anda hanya perlu melipat bagian tengah muka ke arah buruk kain sesuai tanda pola lalu menjahitnya dengan mesin jahit. b) Sementara untuk membuat belahan baju koko yang kancingnya tersembunyi anda perlu membuat dua lapis belahan di sisi kiri baju koko, dimana bagian terluarnya berfungsi untuk menyembunyikan kancing. h. Memasang kerah baju koko Untuk memasang kerah baju koko anda cukup melekatkan kerah pada bagian leher baju koko dengan baik kemudian dijahit. i. Menjahit ujung bawah baju koko Selesaikan bagian bawah baju koko dengan cara melipat bagian ujung kainnya ke arah buruk kain kemudian menjahitnya dengan jahitan tindas. j. Membuat lubang kancing Buat lubang kancing di sisi sebelah kiri belahan baju koko sesuai banyaknya kancing, dengan posisi arah lubang kancing memanjang mengikuti belahan baju koko. k. Memasang Kancing Baju Koko Pasangkan kancing pada baju koko yang dibuat. Untuk penutup belahan baju koko, jenis kancing yang dapat digunakan bisa berupa kancing lubang dua maupun kancing lubang empat. 3. Memeriksa Jahitan Baju Koko & Pemotongan Sisa-sisa Benang Periksa jahitan baju koko untuk memastikan bahwa baju koko yang dibuat tidak perlu lagi mengalami perbaikan. Dan jika baju koko tidak perlu mengalami perbaikan proses selanjutnya yaitu pemotongan benang yang tersisa pada saat penjahitan 4. Pengepresan Baju Koko Jika jahitan baju koko yang anda buat sudah dirasa cukup baik dan sudah melewati proses pemotongan sisa-sisa benang maka bisa dilakukan penyelesaian akhir dengan pengepresan. Cara mengerjakannya yaitu: a. Gunakan alat untuk mengepres bagian-bagian baju koko. b. Pres lipatan baju koko. c. Pres kampuh-kampuh baju koko.


15 Untuk membantu memudahkan dalam melakukan pengepresan bisa gunakan alat bantu setrika bila memang sekiranya dibutuhkan.


16 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melaksanakan praktek kerja lapangan selama empat bulan mulai tanggal 19 Desember 2022 s/d 19 April 2023 di MIN COLLECTION dengan cara mempelajari manajemen industri,maka kami dapat mengambil kesimpulan yaitu: 1. Di MIN COLLECTION kami diajarkan untuk disiplin, tepat waktu, teliti dan cepat tanggap dalam bekerja. 2. Di tempat PKL kami dapat menerapkan keterampilan yang didapat dari sekolah di DU/DI dan juga dapat tambahan ilmu dan pengalaman. 3. Pembinaan dan bimbingan di MIN COLLECTION sangatlah mudah dipahami dan mudah diserap. 4. Mampu bersosialisasidengan para karyawan lainnya sebagai bekal didunia usaha nanti. B. Saran 1. Bagi Industri a. MIN COLLECTION sebaiknya memperluas tempat industrinya. b. MIN COLLECTION sebaiknya menambah tenaga kerja. c. Selain tenaga kerja sebaiknya MIN COLLECTION Konveksi menambah jumlah mesin. 2. Bagi Sekolah a. Sebelum pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) perlu diadakan bimbingan PKL yang lebih rinci dan memberi informasi yang spesifik tentang tempat dan tujuan PKL agar siswa lebih matang dan mengertiapa yang akan dilaksanakan/dilakukan saat ditempat PKL nanti. b. SMK NEGERI 1 SAMBI harus lebih meningkatkan Kerjasama dengan perusahaan agar siswa lebih mudah dalam memperoleh tempat Praktik Kerja Lapngan (PKL). 3. Bagi Siswa a. Siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) harus taat dengan peraturan perusahaan atau industri yang ditempati. b. Siswa harus bertanggung jawab dalam bekerja ditempat praktik kerja industri. c. Siswa harus menjaga sikap, tutur kata dan perilaku selama di tempat praktik kerja industri.


17 DAFTAR PUSTAKA Permendikbud 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan Depdiknas (2008) Praktik Kerja Lapangan https://eprints.uny.ac.id/62914/2/BAB%20II.pdf


18 LAMPIRAN Gambar 1.1 Hasil produk baju koko Gambar 1.2 Hasil produk seragam


19 Gambar 1.3 Tempat packing dan penyeterikaan Gambar 1.4 Ruang 1 bagian jahit


20 Gambar 1.5 Ruang 1 tempat obras Gambar 1.6 Ruang 2 tempat jahit


21 Gambar 1.7 Ruang 2 tempat jahit & obras Gambar 1.8 Ruang 3 tempat jahit, lubang & kancing


22 Gambar 1.9 Ruang 4 tempat pemotongan Gambar 2.0 Foto bersama pembimbing & pemilik DU/DI


23 Gambar 2.1 Foto bersama kariyawan DU/DI Gambar 2.2 Foto bersama kariyawan DU/DI


24 Gambar 2.3 Foto bersama kariyawan DU/DI


Click to View FlipBook Version