The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by , 2021-11-23 21:12:37

84-Article Text-135-1-10-20210307

84-Article Text-135-1-10-20210307

MENGGALI SEJARAH DAN NILAI FILOSOFIS TARI SIMO DAN BATIK
GRINGSING SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA
DI KABUPATEN BATANG

Addien Safriya Ramadhani, Faishal Abyan Nugroho

SMA Negeri 1 Batang
Tahun 2019

Abstract

Batang Regency in Gringsing District region has potential for local wisdom, namely the
Simo Gringsing Dance and Batik Gringsing Dance. The historical and philosophical values of
the Batik Dance and Simo Gringsing are full of depictions of the natural wealth and local
cultural wealth of the Batang Regency. Exploration of historical values and philosophical
values of these two dances can be more introduced as a part of tourism promotion especially
cultural tourism in Batang Regency in general.

The research method used in this research is descriptive qualitative, using the method:
1) Interview; of Gringsing community leaders, creators of Batik Dance and Simo Gringsing
namely Yoyok Bambang Priambodo, Batang Regency Tourism Office, Batang Regency
Education and Culture Office and Batik Gringsing crafters. 2) observation; done by analyzing
the Simo dance object and Batik Gringsing.

Simo Gringsing dance is a new arable dance originating from the movement of popular
traditions in Batang Regency. This dance is set in the legend of Ki Ageng Gringsing who has
supernatural powers that can be transformed into Simo or Tiger and science to teach character
in Islamic teachings. The philosophical value of the Simo Gringsing Dance is a summary of
all the meanings Simo Gringsing dance movement, namely the value of enthusiasm, struggle,
perseverance and the spirit of heroism to maintain the principles of truth, justice and to
achieve prosperity and development, especially for Batang District. Batik Gringsing dance is
a dance inspired by the existence of the Batik Gringsing motif which is one of the typical
products of Batang Regency. The philosophical meaning of the Gringsing Batik Dance that
women in Batang Regency must have manners, be gentle, and always be kind and noble but
still have the confidence to be able build Batang Regency more developed.

Further development to make Simo Gringsing and Batik Gringsing Dance as cultural
attractions or cultural tourism icons requires direct support from the Batang District
Government as the most authorized stake holder to make related decisions.

Keyword : dance, simo, batik, gringsing, history and philosophy

Sari

Kabupaten Batang di wilayah Kecamatan Gringsing memiliki potensi kearifan lokal
yaitu kesenian Tari Simo Gringsing dan Tari Batik Gringsing. Nilai sejarah dan nilai filofosis
dari Tari Batik dan Simo Gringsing sarat sekali akan penggambaran kekayaan alam dan
kekayaan budaya lokal Kabupaten Batang. Penggalian nilai sejarah dan nilai filosofis kedua
tarian ini dapat lebih dikenalkan sebagai salah satu bagian promosi wisata terutama wisata
budaya di Kabupaten Batang secara umum.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive kualitatif
dengan menggunakan metode : 1) Wawancara ; terhadap tokoh masyarakat Gringsing,
pencipta Tari Batik dan Simo Gringsing yaitu Yoyok Bambang Priambodo, Dinas Pariwisata
Kabupaten Batang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang dan perajin Batik

RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Page 66

Gringsing. 2) Obervasi ; dilakukan dengan menganalisa objek tarian Simo dan Batik
Gringsing.

Tari Simo Gringsing adalah tari garapan baru yang bersumber pada gerak tradisi
kerakyatan yang ada di Kabupaten Batang. Tarian ini berlatar legenda Ki Ageng Gringsing
yang memiliki kesaktian dapat berubah menjadi Simo atau Harimau dan ilmu kanuragan
untuk mengajarkan budi pekerti dalam ajaran agama Islam. Nilai filosofis Tari Simo
Gringsing merupakan rangkuman dari semua makna gerakan tarian Simo Gringsing tersebut
yaitu nilai semangat, perjuangan, kegigihan dan jiwa kepahlawanan untuk mempertahankan
prinsip-prinsip kebenaran, keadilan dan untuk mencapai kemakmuran dan perkembangan
terutama bagi Kabupaten Batang. Tari Batik Gringsing adalah tari yang terilhami dari
keberadaan motif Batik Gringsing yang merupakan salah satu produk khas Kabupaten Batang.
Makna filosofis Tari Batik Gringsing bahwa perempuan di Kabupaten Batang haruslah
mempunyai tata krama, unggah-ungguh, lemah lembut yang selalu bersikap baik dan mulia
tetapi mempunyai kepercayaan diri untuk dapat membangun Kabupaten Batang menjadi lebih
berkembang.

Pengembangan lebih lanjut untuk menjadikan Tari Simo Gringsing dan Batik Gringsing
sebagai atraksi budaya atau icon wisata budaya memerlukan support langsung dari
Pemerintah Kabupaten Batang selaku stake holder yang paling berwenang untuk membuat
keputusan terkait.

Kata Kunci : tari, simo, batik, gringsing, sejarah dan filosofis

Pendahuluan Nilai sejarah dan nilai-nilai filofosis
Seni tari yang dimiliki oleh suatu dari Tari Batik Gringsing dan Tari Simo
Gringsing sarat sekali akan penggambaran
daerah berbeda-beda, seni tari tersebut bisa kekayaan alam dan kekayaan hasil budaya
menjadi icon dari suatu daerah dan bisa manusia terutama di kawasan Kecamatan
menjadi daya tarik bagi wisatawan. Saat ini Gringsing Kabupaten Batang. Penggalian
dibeberapa daerah sudah banyak yang lebih dalam akan nilai sejarah dan nilai
menjadikan kesenian sebagai salah satu filosofis kedua tarian ini tentunya sangat
daya tarik wisata dan mendapat respon yang menarik untuk lebih dikenalkan sebagai
positif dari wisatawan serta masyarakat. salah satu bagian promosi wisata terutama
Maka berbagai pihak yang terkait dengan wisata budaya di Kabupaten Batang secara
kepariwisataan dituntut keras untuk umum.
menggali potensi apa saja yang dimiliki
oleh di daerahnya masing-masing. Seperti Tujuan penelitian ini adalah untuk
di Kabupaten Batang di wilayah Kecamatan mengetahui pengertian dari Tari Batik
Gringsing salah satunya yang ternyata Gringsing dan Tari Simo Gringsing,
memiliki potensi kearifan lokal berupa seni mengetahui sejarah Tari Batik Gringsing
budaya yaitu kesenian tari Simo Gringsing dan Tari Simo Gringsing, mengetahui
dan Tari Batik Gringsing. Tari Simo makna filosofi dari Tari Batik Gringsing
Gringsing dan Tari Batik Gringsing dan Tari Simo Gringsing dan mengetahui
merupakan tarian lokal baru yang peran sejarah dan nilai filosofis tari Simo
dilahirkan melalui riset berdasarkan sejarah Gringsing dan Batik Gringsing sebagai icon
yang sarat nilai-nilai filosifis yang patut daya tarik wisata budaya di Kabupaten
untuk dijadikan pembelajaran bagi generasi Batang.
penerus bangsa, dan ini merupakan salah
satu bagian dari tradisi kearifan lokal.

RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Page 67

Metode Penelitian ajaran agama Islam. Dalam penampilannya,

Pendekatan penelitian yang Tari Simo Gringsing diiringi dengan

digunakan dalam penelitian ini adalah gamelan, rebana, jidor, terompet serta tata

menggunakan metode penelitian descriptive rias dan busana agar sajian lebih menarik

kualitatif.. Penelitian di laksanakan di (Yoyok B. Priyambodo, 2018).

Kabupaten Batang tepatnya di Sanggar Menurut Ratna Kencana Wati, SH.

Tari, Grup atau Kelompok Tari masyarakat Kasie Pembinaan dan Pengembangan

dan Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Tari di Kesenian Dinas Pendidikan dan

sekolah-sekolah di Kabupaten Batang serta Kebudayaan Kabupaten Batang,

di Kecamatan Gringsing. (Wawancara : 4 Oktober 2019) Tari Simo

Fokus dalam penelitian ini adalah Gringsing merupakan tari garapan Yoyok

penggalian sejarah dan nilai filosofis Tari Bambang Priambodo dari hasil observasi

Batik dan Simo Gringsing serta potensi kekayaan lokal daerah Kabupaten Batang

sejarah dan nilai filosofis tersebut dijadikan terutama di daerah Kecamatan Gringsing

sebagai icon wisata budaya di Kabupaten yang menggambarkan legenda Ki Ageng

Batang. Gringsing yang bisa merubah dirinya

Untuk mendapatkan data yang menjadi simo atau harimau dan merupakan

diperlukan dalam penelitian ini, penulis kekayaan lokal daerah baru yang telah

menggunakan metode wawancara terhadap ditetapkan sebagai Seni Pertunjukan

tokoh masyarakat atau sesepuh Gringsing, Kabupaten Batang yang menjadi warisan

pencipta Tari Batik Gringsing dan Simo luhur budaya daerah berdasarkan SK Bupati

Gringsing yaitu Bapak Yoyok Bambang Batang Nomor 476/15/2019.

Priambodo, Dinas Pariwisata Kabupaten Berdasarkan SK Bupati Batang

Batang, dan Dinas Pendidikan dan Nomor 476/15/2019 Tari Simo Gringsing

Kebudayaan Kabupaten Batang. Dan adalah karya atau garapan baru yang

metode observasi dengan menganalisa menggunakan idiom gerak/sekaran tari

objek tarian Simo Gringsing dan Batik tradisi gaya Surakarta dan Yogyakarta serta

Gringsing. Serta melakukan metode study wilayah pesisir baik putri maupun putra.

kepustakaan yang dilakukan dengan Gending dalam Tari Simo Gringsing juga

mencari referensi-referensi yang menggunakan dasar-dasar gending gaya

berhubungan dengan penelitian yang Surakarta dan Yogyakarta serta wilayah

dilakukan. pesisir. Tari Simo Gringsing ini merupakan

tari yang bersumber dari beberapa unsur

Hasil Penelitian dan Pembahasan gerak dan iringan tradisi dari beberapa
Tari Simo Gringsing
wilayah di Jawa Tengah dan telah
Tari Simo Gringsing adalah sebuah
tari garapan baru yang bersumber pada dikembangkan sesuai dengan tematik dan
gerak tradisi kerakyatan yang ada di
Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah. kebutuhan artistik yang mendukungnya
Tarian ini berlatar cerita legenda tentang
sosok Ki Ageng Gringsing yang memiliki yang terinspirasi cerita rakyat/legenda
kesaktian seperti dapat berubah menjadi
Simo atau Harimau dan ilmu kanuragan tentang sosok Ki Ageng Gringsing yang
utuk menyadarkan pada garong, rampok,
begal serta mengajarkan budi pekerti dalam memiliki kesaktian seperti dapat berubah

menjadi Simo atau harimau dan ilmu

kanuragan.

RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Page 68

Tari Batik Gringsing berkembang di Kabupaten Batang. Ki
Ageng Gringsing merupakan seorang
Batik motif gringsing merupakan pangeran yang mengembara dari daerah
sumber inspirasi penggarapan karya tari Gunungpati, Cirebon, Jawa Barat. Nama
Batik Gringsing baik dari pembuatan pola aslinya adalah Syekh Maulana Raden
torehan malam dengan canting, pewarnaan, Abdullah Saleh Sungging. Dalam
hingga menjadi kain. Jadi menurut Yoyok perjalanannya menyebarkan agama Islam di
B. Priyambodo (2018) selaku penyusun wilayah Jateng, Kiai Ageng Gringsing
Tari Batik Gringsing, Tari Batik Gringsing sampai di daerah Gringsing, Kadipaten
adalah sajian tari yang terilhami dari Batang, tiba di sini sekitar tahun 1600-an
keberadaan motif Batik Gringsing yang (http://www.laduni.id/post/read/65224/wisa
merupakan salah satu produk khas ta-religi-dan-berdoa-di-makam-ki-ageng-
Kabupaten Batang dengan filosofis gringsing) diakses 28 Oktober 2019.
keseimbangan, kemakmuran dan
kesuburan. Susunan gerakan tarian ini Sebagaimana penuturan Ahmad
bersumber dari nilai seni buaya yang ada Zaenal Abidin S.Pd. (Wawancara : 16
dan berkembang di Kabupaten Batang serta Oktober 2019) salah seorang tokoh
daerah lain di wilayah Jawa Tengah. Dalam masyarakat Gringsing yang merupakan
penyajiannya tari Batik Gringsing keturunan dari Mbah Mabrur (Orang
menggunakan kain batik motif Gringsing kepercayaan Ki Ageng Gringsing dimana
seperti sisik, moto iwak dan motif lain serta makamnya bersebelahan dengan Makam Ki
alunan suara gamelan, tembang, rebana dan Ageng Gringsing), sebagai seorang yang
sebagainya serta rias cantik agar sajian menyebarkan dakwa agama Islam di
tampil mempesona. daerah Gringsing Alas Roban ini tidak lah
mudah, banyak para penyebar agama yang
Tari Batik Gringsing adalah ide dari tidak berani untuk mensyiarkan ajaran
Ratna Kencana Wati, SH, selaku Kasi Islam di daerah ini karena konon pada
Pembinaan dan Pengembangan Kesenian waktu itu daerah ini terkenal dengan
Disdukbud Kabupaten Batang yang Mbahnya begal, rampok bandit dan Garong.
kemudian disusun oleh Yoyok Bambang Tidak hanya itu saja konon penghuni
Priambodo bersama Tim Sanggar Greget makhluk astral daerah ini para demit, Jin
(Yoyok B. Priyambodo, 2018). Lebih lanjut dan raja jin berisingga sana didaerah ini.
disebutkan bahwa Tari Batik Gringsing Sehingga tidak heran pada zamanya Ki
adalah tari karya/ garapan baru yang Ageng Gringsing menyebarkan agama
menggunakan tata gerak/ sekaran tari islam tidak sedikit halangan dan rintangan
kerakyatan yang ada dan berkembang di dihadapannya. Dan dalam perjalanannya
Kabupaten Batang serta gerak tradisi gara sebagai seorang penyebar agama, Ki Ageng
Surakarta dan wilayah Pesisir Jawa Tengah Gringsing menemukan seorang gadis yang
Putri yang disusun sesuai dengan makna berparas cantik dan anggun yang bernama
dan maksud daripada tujuan disusunnya Nyai Gringsing, beliau adalah putri dari
Tari Batik Gringsing ini. seorang ulama setempat yang bernama
Syekh Agung Tholib. Untuk mendapatkan
Sejarah Tari Simo Gringsing dan Batik gadis pujaanya. Ki Ageng Gringsing tidak
Gringsing lah mudah karena, Nyai Gringsing selain
Sejarah Tari Simo Gringsing berparas cantik dia juga seorang jawara
setempat yang mempunyai ilmu yang tinggi
Memahami lahirnya Tari Simo dan sakti mandra guna.Pertarungan untuk
Gringsing tidak bisa lepas dari cerita
Legenda sosok Ki Ageng Gringsing yang Page 69

RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi

meluluhkan hati Nyai Gringsing ini istri lalu Ki Ageng Gringsing membuat
berlangsung beberapa hari yang konon batik dari darahnya. Dalam pembuatannya
menurut cerita setempat. Nyai Gringsing terdapat motif bunga menjular ke atas yang
bisa berubah menjadi ular besar, dan artinya harus patuh terhadap Tuhan yang
sedangkan Ki Ageng Gringsing berubah Maha esa. Kain Batik tersebut pada
menjadi sesosok harimau yang besar pula. akhirnya diserahkan kepada seorang yang
Pada akhirnya pertarungan dimenangkan datang ke Ki Ageng Gringsing yang
Ki Ageng Gringsing, walaupun katanya meminta bantuan untuk menghentikan
sempat tergigit kakinya. Dan setelah konflik antara Agama Islam dan Hindu di
pernikahanya inilah ajaran agama Islam Bali.
diwilayah Gringsing ini semakin kuat dan
tangguah, karena kehebatan keduanya Ditambahkan oleh penuturan Ahmad
mampu saling mengisi satu sama lainnya. Zaenal Abidin S.Pd. (Wawancara : 16
Satu per satu orang-orang yang awalnya Oktober 2019) salah seorang tokoh
menentang beliau, mampu disadarkan dan masyarakat Gringsing bahwa di Bali yaitu
kemudian banyak memeluk Islam. di daerah Karangasem tepatnya Desa
Panggringsingan terdapat peninggalan dari
Berdasarkan cerita legenda di atas Ki Ageng Gringsing yang berupa batik dari
maka dengan didorong oleh keinginan darah Ki Ageng Gringsing dimana
Bupati Batang atas nama Pemerintah keberadaan batik ini adalah dalam upaya
Kabupaten Batang melalui Dinas untuk menyatukan umat Islam dan Hindu
Pendidikan dan Kebudayaan menginginkan yang saat itu sedang berkonflik.
adanya kesenian asli dari kekayaan budaya
lokal daerah yang bisa direpresentasikan Jelas cerita legenda tersebut saat ini
sebagai icon seni dan budaya kabupaten belum bisa atau tidak bisa dibuktikan secara
Batang maka Yoyok Bambang Priambodo ilmiah melalui studi mendalam akan tetapi
selaku seniman mengadakan observasi di cerita legenda tersebut tetaplah merupakan
daerah Gringsing. Melalui observasi dan kekayaan seni budaya tersendiri yang
penelitian yang dilakukan maka tersusunlah menyimpan makna nilai-nilai sejarah dan
sebuah karya seni budaya asli bersumber filosofi tertentu.
dari kekayaan lokal daerah Kabupaten
Batang yaitu Tari Simo Gringsing. Dimana Cerita legenda Batik Gringsing
tarian ini berasal dari cerita legenda Ki tersebut menjadi salah satu latar belakang
Ageng Gringsing sebagai pengejawantahan munculnya ide untuk membuat Tari Batik
kekayaan dan kearifan lokal Kabupaten Gringsing dimana tarian ini
Batang. menggambarkan proses pembuatan dari
Batik Gringsing yang tentu saja jelas
Sejarah Tari Batik Gringsing bertujuan salah satunya adalah untuk lebih
Menurut Ratna Kencana Wati, SH. memperkenalkan salah satu kekayaan lokal
daerah Kabupaten Batang yang telah lama
Kasie Pembinaan dan Pengembangan ada tapi belum bisa begitu berkembang.
Kesenian Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Batang, 2019 Ide pemunculan Tari Batik Gringsing
(Wawancara : 4 Oktober 2019) terdapat semula berasal dari Dinas Pendidikan dan
legenda tersendiri dari Batik Gringsing. Kebudayaan Kabupaten Batang yang
Tersebut bahwa Nyai Gringsing istri dari Ki kemudian menggandeng kerjasama dengan
Ageng Gringsing sangat menyukai tarian. Sanggar Greret pimpinan Yoyok Bambang
Untuk menghilangkan kepenatan dan Priambodo dalam upaya pelestarian dan
menunjukkan rasa cintanya terhadap sang pengembangan kesenian.

RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Tarian ini mulai disusun Tim Sanggar

Tari Greget dan Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Batang pada hari

senin tanggal 2 Oktober 2016 dan mulai

disosialisasikan oleh Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Batang pada

Page 70

kegiatan Bintek ke I pada tanggal 2 dan 3 Batang. Secara lebih mendalam makna
November 2016 – 2017 di Hotel Dewi Filosofisnya diharapkan Batang bisa maju
Ratih dan Bintek II dilaksanakan pada dibanding kota lainnya. Simo itu
tanggal 14 dan 15 Februari 2017-2018 di menggambarakan kegigihan dan persatuan
Pagilaran. Hasil Bintek tari Batik Gringsing kesatuan NKRI yang lebih baik.
kemudian dilombakan di tingkat Kabupaten
untuk pelajar dan umum pada tanggal 26 Tata rias penari Tari Simo Gringsing
dan 27 Maret 2018 di Pendopo Kabupaten haruslah menggambarkan penampakan
Batang. wajah yang cerah, berwibawa dan tegas.
Hal ini sesuai dengan watak dari Ki Ageng
Makna filosofis dari Tari Simo Gringsing Gringsing yang berwajah cerah, berwibawa
dan Tari Batik Gringsing dalam bersikap dan tegas dalam mengambil
Makna Filosofis Tari Simo Gringsing suatu tindakan. Hal ini juga tercermin dari
Simo atau Harimau Gringsing yang
Sinopsis Tari Simo Gringsing adalah berwajah cerah, membuat segan binatang-
sebuah tari garapan baru yang bersumber binatang hutan lainnya dan tegas dalam
pada gerak tradisi kerakyatan yang ada di mengambil tindakan.
Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah.
Tarian ini berlatar belakang cerita legenda Pada kepala penari Simo Gringsing
tentang sosok Ki Ageng Gringsing yang terdapat ikat kepala yang juga menunjukkan
memiliki kesaktian seperti dapat berubah keadaan Ki Ageng Gringsing yang sesuai
menjadi simo atau harimau dan ilmu legenda para ulama penyebar ajaran Agama
kanuragan untuk menyadarkan pada Islam yang selalu memakai ikat kepala atau
garong, rampokm begal serta mengajarkan penutup kepala.
budi pekerti dalam ajaram Islam. Dalam
penampilannya Tari Simo Gringsing Pada busana Penari Simo Gringsing
diiringi dengan gamelan, rebana, jidor, menggunakan celana panjang dan baju
terompet serta tata rias dan busana agar panjang berwarna hitam khas Kabupaten
sajian lebih menarik (Yoyok Bambang Batang yang sering disebut sebagai baju
Priambodo, 2018). tradisional model beskap tetapi dengan
hiasan bagian bawah leher depan atau
Struktur penyajian Tari Simo bagian dada. Hal ini bermakna bahwa tari
Gringsing terbagi dalam tiga bagian yaitu Simo Gringsing adalah salah satu kekayaan
Maju Beksan (gerakan awal), Beksan budaya lokal daerah khas Kabupaten
(gerakan utama) dan Mundur Beksan Batang dan menggambarkan fleksibilitas
(gerakan penutup). dalam gerakannya seperti layaknya seekor
harimau yang suka melompat kesana
Secara umum makna filosofis Tari kemari.
Simo Gringsing seperti yang diungkap oleh
Yoyok Bambang Priambodo (Wawancara : Gerakan Tari Simo Gringsing lebih
17 Oktober 2019) adalah Simo melompat dominan berupa gerakan lompat, gejuk,
itu maknanya terhindar dari malapetaka, jongkok, tangan membentang, tangan
harapannya Batang lebih maju ke depan mencakar, kepala menggeleng, ayunan,
yaitu melompat jauh lebih terkenal di memutar, hal ini menandakan betapa seekor
nasional maupun internasional. Selain itu Simo atau Harimau yang sesuai dengan
juga untuk menceritakan jiwa perjuangan kodratnya yang berperan sebagai pemangsa,
dan kepahlawanan Ki Ageng Gringsing penjaga dan sebagai salah satu hewan yang
yang dqpat dicontoh oleh para pemuda disegani di hutan. Begitu juga dengan Tari
Batang untuk membangun Kabupaten Simo Gringsing yang menandakan betapa
Ki Ageng Gringsing mempunyai semangat
RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi
Page 71

juang dan kepahlawanan yang gigih berani Makna Filosofis Tari Batik Gringsing
tak mudah pantang menyerah. Nilai Batik Gringsing memiliki filosofi
filosofis disini menyiratkan kepada generasi
muda terutama generasi muda di Kabupaten yaitu keseimbangan, kemakumuran dan
Batang untuk selalu bersemangat kesuburan. Warna yang digunakan pada
menyongsong masa depan yang lebih baik, batik gringsing sangat beragam, ada yang
dengan berjuang pantang menyerah. berwarna gelap, sedang atau warna yang
Diharapkan dengan semangat yang tinggi muda
bagi generasi mudanya Kabupaten Batang (https://fitinline.com/article/read/keunikan-
akan bisa membawa Kabupaten Batang makna-filosofi-batik-klasik-motif-
menjadi semakin berkembang. gringsing/, diakses 29 Oktober 2019).

Pada tarian Simo Gringsing juga Batik Gringsing telah berkembang
terdapat gerakan ragam silat pesisir yaitu cukup baik di Kabupaten Batang secara
berupa mundur, tanjak, srampang kaki, umum. Menurut ibu Maya (Wawancara : 5
salto. Juga terdapat gerakan tendangan atas, November 2019) salah satu perajin Batik
mutar dan gebrak. Hal ini sesuai dengan Gringsing dengan merk Batiknya Sumber
penggambaran Ki Ageng Gringsing yang Agung yang beralamat di Jl. Gajah Mada
menurut legenda adalah seorang ahli Batang menyatakan bahwa semenjak
kanuragan atau ahli silat. Ki Ageng diperkenalkan oleh Pemkab Batang secara
Gringsing menerapkan ilmu kanuragannya resmi produk Batik Gringsing semakin
untuk menyadarkan para pengganggu di banyak peminatnya.
Alas Roban Kabupaten Batang. Makna
filosofis dari gerakan ini jelas Motif Batik Gringsing yang terdapat
menggambarkan semangat juang pantang di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang
menyerah membela dan mempertahankan juga mempunyai corak dan motif yang
kebenaran dan keadilan yang seharusnya tidak berbeda dengan motif Batik Gringsing
dimiliki terutama oleh generasi muda di secara umum sehingga secara filosofis
Kabupaten Batang sehingga kedepannnya memiliki nilai yang sama yaitu
dapat tercipta Kabupaten Batang yang keseimbangan, kemakmuran dan
makmur dan sejahtera. kesuburan. Filosofis tersebut juga salah
satunya tercermin dari Tarian Batik
Jadi dari semua yang telah dinyatakan Gringsing.
diatas nilai filosofis Tari Simo Gringsing
merupakan rangkuman dari semua makna Hal ini seperti yang diungkapkan oleh
gerakan tarian Simo Gringsing tersebut Yoyok Bambang Priambodo (Wawancara :
yaitu seperti yang diungkapkan oleh 17 Oktober 2019) bawah nilai Filosofis tari
penyusun Tari Simo Gringsing Yoyok Batik Gringsing yaitu diharapkan
Bambang Priambodo (2019) yaitu nilai perempuan di Kabupaten Batang memiliki
semangat, perjuangan, kegigihan dan jiwa unggah-ungguh dan sopan santun seperti
kepahlawanan untuk mempertahankan gerak Tari Batik Gringsing yang halus.
prinsip-prinsip kebenaran, keadilan dan Batik Gringsing tariannya sangat gemulai
untuk mencapai kemakmuran dan menggambarkan para perempuan di Kab
perkembangan terutama bagi Kabupaten Batang sangat mengerti tata krama. Tari
Batang. Simo dan Batik Gringsing yaitu melatih
kepercayaan diri bahwa pemuda pemudi
RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Batang mampu untuk membangun Batang,
tari batik juga melatih pemudi Batang untuk
memiliki sopan santun yang tinggi hati
yang mulia Dan lemah lembut dalam

Page 72

berbagai Hal. Ada perumpamaan Kartika Peran Sejarah dan nilai filosofis Tari
Candra Surya yang artinya bahwa para Simo Gringsing dan Batik Gringsing
pemuda pemudi itu harus memiliki sikap sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di
yang baik hati dan mulia. Kabupaten Batang
Perkembangan Tari Simo dan Batik
Struktur penyajian Tari Batik Gringsing
Gringsing terbagi dalam tiga bagian yaitu
Maju Beksan (gerakan awal), Beksan Tari Simo dan Batik Gringsing
(gerakan utama) dan Mundur Beksan semenjak di perkenalkan kepada
(gerakan penutup). Pada dasarnya Tari masyarakat terutama masyarakat di
Batik Gringsing adalah bentuk tari tunggal Kabupaten Batang ternyata mendapat
namun dalam penyajiannya jumlah penari sambutan yang luar biasa meriah. Bahkan
tidak dibatasi. Tari Batik Gringsing ini Pemerintah Daerah Kabupaten Batang
biasanya ditampilkan oleh para perempuan. begitu antusias memasyarakatkan kedua
tarian tersebut. Usaha-usaha yang dilakukan
Tata rias Tari Batik Gringsing Pemerintah Kabupaten Batang selain
menonjolkan suasana wajah yang cantik memberikan Bintek Tari Simo dan Batik
dan cerah dengan riasan dikepala berupa Gringsing kepada para pegiat dan pengajar
sanggul atau bunga-bunga hal ini bermakna seni budaya di sekolah-sekolah Kabupaten
bahwa generasi muda Kabupaten Batang Batang juga seringkali mengikuti dan
haruslah cerah dalam menatap masa depan menyelenggarakan berbagai ajang festival.
Kabupaten Batang.
Saat ini sudah banyak sekolah-
Busana Tari Batik Gringsing adalah sekolah yang menyelenggarakan kegiatan
kain jarik motif Gringsing, stagen dalam ekstrakurikuler dengan memberikan
dan kebaya. Hal ini menunjukkan kekayaan pengajaran Tari Simo dan Batik Gringsing
lokal Kabupaten Batang yang harus selalu kepada anak didiknya dari tingkat SMP
dijaga, dipelihara dan dikembangkan. Alat sampai SMA. Salah satu sekolah yang
peraga Tari Batik Gringsing adalah canting melaksanakan pelatihan Tari Simo dan
dan kain motif Gringsing. Batik Gringsing di kegiatan
ekstrakurikulernya adalah SMA Negeri 2
Gambaran gerak Tari Batik Gringsing Batang.
adalah proses pembuatan Batik dengan
menggunakan posisi penggarapan atau Usaha Pemkab Batang untuk
pengolahan tinggi rendah, duduk, simpuh, mengikuti berbagai ajang festival banyak
jengkeng, berdiri, konfigurasi lingkaran, membuahkan hasil. Beberapa diantaranya
horisontal, vertikal dan lain-lain yang adalah ; Dalam rangka Penutupan
kesemuanya merupakan gambaran proses Borobudur International Art and
membatik. Semua gerakan tersebut Performance Festival (BIAPF) 2018, Tari
dilakukan dengan lemah lembut akan tetapi Batik Gringsing dan Tari Simo Gringsing
tegas dan bermakna. Makna filosofisnya yang merupakan kesenian tari khas
jelas sekali seperti telah diungkapkan oleh Kabupaten Batang tampil memukau di
Yoyok Bambang Priambodo (Wawancara : hadapan pengunjung yang datang di
17 Oktober 2019) bahwa perempuan di komplek Candi Borobudur, Kabupaten
Kabupaten Batang haruslah mempunyai tata Magelang. Borobudur International Art and
krama, unggah-ungguh, lemah lembut yang Performance Festival (BIAPF) 2018 digelar
intinya selalu bersikap baik dan mulia tetapi selama tiga hari yaitu dari tanggal 6-8 Juli
mempunyai kepercayaan diri untuk dapat 2018 dengan menampilkan tim kesenian
membangun Kabupaten Batang menjadi terbaik dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi
lebih berkembang.
Page 73
RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi

Jawa Tengah, berbagai provinsi di Menyambut Hari Jadi Kabupaten
Indonesia seperti Provinsi Aceh, Sumatera
Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Batang ke-52, Dinas Pendidikan dan
Sumatera Utara, bahkan juga menampilkan
kesenian dari mancanegara seperti dari Kebudayaan (Disdikbud)
Jepang, Amerika, Venezuela, dan Polandia
(http://infopublik.id/kategori/nusantara/278 menyelenggarakan Festival Tari Batik
584/tari-batik-dan-simo-gringsing-tampil-
memukau-dalam-penutupan-biapf, diakses, Gringsing dan Tari Simo Gringsing yang
30 Oktober 2019)
diikuti siswa-siswi SMA dan SMP guna
Tari Simo Gringsing dan tari batik
memeriahkan dalam peringatan HUT menumbuhkan kecintaan terhadap seni tari
Batang Ke - 52. Kedua tarian ditampilkan
oleh 100 penari masing, tari Batik tradisional khas Batang di Pendopo
dibawakan oleh 50 remaja putri sedangkan
tari Simo Gringsing oleh 50 remaja putra Kabupaten Batang, Senin (26/3). Festival
(https://www.polresbatang.com/2018/04/hu
t-kab-batang-ke-52-dimeriahkan- tari ini lanjut Taufiq, diselenggarakan
dengan.html, diakses, 30 Oktober 2019).
selama 2 hari (26-27 Maret) diikuti 42
Prajurit Ki Ageng Gringsing dimana
salah satunya adalah Tari Simo Gringsing peserta yang terdiri dari tingkat SMP tari
didalamnya dari Kabupaten Batang yang
mewakili Provinsi Jawa Tengah meraih Simo Gringsing 7 peserta dan tari Batik
juara umum Karnaval Keprajuritan
Nusantara yang berlangsung di Taman Mini Gringsing 11 peserta. Di tingkat SMA tari
Indonesia Indah (TMII) tahun 2018,
Minggu (11/11). Kabupaten Batang Simo Gringsing 10 peserta dan tari Batik
mewakili Jawa Tengah, merupakan kali
pertama tampil di TMII dalam Karnaval Gringsing 14 peserta
Keprajuritan Nusantara TMII. Sebelum
tampil di TMII, dalam gelar budaya di (https://www.indonesia-
Provinsi Jawa Tengah sebagai ajang
seleksi. Karnaval Keprajuritan Nusantara heritage.net/2018/03/27/kabupaten-batang-
diikuti 11 provinsi, Prajurit Ki Ageng
Gringsing berhasil menjadi penyaji selenggarakan-festival-tari-batik-gringsing/,
terbaik, penyaji unggulan, penyaji atraksi
dan orisinalitas terbaik, serta penyaji diakses, 30 Oktober 2019).
arak-arakan terbaik. Sehingga menerima
piala bergirilir dari Direktur Umum Mengamati pemberitaan seperti
TMII, piala bergilir Panglima TNI RI,
serta uang pembinaan sebesar Rp 10 juta disebutkan diatas, perkembangan Tari Simo
(https://www.suaramerdeka.com/smcetak/b
aca/144955/tarian-simo-gringsing-juarai- Gringsing dan Batik Gringsing terlihat
karnaval-keprajuritan-nusantara, diakses, 30
Oktober 2019). begitu pesat di Kabupaten Batang, apalagi

Pemerintah Daerah Kabupaten Batang

sangat mendukung kegiatan-kegiatan untuk

pengembangan Tari Simo dan Batik

Gringsing tersebut.

Tari Simo dan Batik Gringsing Sebagai
Icon Wisata Budaya Kabupaten Batang

Suatu destinasi wisata harus
memiliki berbagai fasilitas kebutuhan yang
diperlukan oleh wisatawan agar kunjungan
seorang wisatawan dapat terpenuhi dan
merasa nyaman. Berbagai kebutuhan
wisatawan tersebut antara lain, fasilitas
transportasi, akomodasi, biro perjalanan,
atraksi (kebudayaan, rekreasi, dan hiburan),
pelayanan makanan, dan barang-barang
cinderamata (Gde Pitana, 2005).
Tersedianya berbagai fasilitas kebutuhan
yang diperlukan akan membuat wisatawan
merasa nyaman, sehingga semakin banyak
wisatawan yang berkunjung.

RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Page 74

Salah satu yang menjadi suatu daya mengenai keputusan ini, ada baiknya untuk
tarik terbesar pada suatu destinasi wisata dipertimbangan agar Tari Simo Gringsing
adalah sebuah atraksi, baik itu berupa dan Batik Gringsing dengan tanpa
pertunjukan kesenian, rekreasi, atau mengecilkan arti tari atau produk budaya
penyajian suatu paket kebudayaan lokal lain di daerah Batang, untuk bisa dijadikan
yang khas dan dilestarikan. Atraksi dapat setidaknya sebagai atraksi kunjungan
berupa keseluruhan aktifitas keseharian wisata di Kabupaten Batang yang untuk
penduduk setempat beserta setting fisik selanjutnya bisa dijadikan sebagai icon
lokasi desa yang memungkinkan budaya di Kabupaten Batang.
berintegrasinya wisatawan sebagai
partisipasi aktif seperti belajar tari, bahasa, Pengembangan Tari Simo dan Batik
membatik seperti yang ada di Desa Wisata Gringsing Agar Bisa Menjadi Icon
Krebet, memainkan alat musik tradisional, Wisata Budaya Kabupaten Batang
membajak sawah, menanam padi, melihat
kegiatan budaya masyarakat setempat, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Batang
lain-lain (Kementerian Kebudayaan dan seperti yang diungkapkan dalam wawancara
Pariwisata, 2011: 13 dalam bersama Bapak Suprayitno, S.Kar., M.Si,
http://cvinspireconsulting.com/konsep- selaku sekretaris Disbudpar (Wawancara : 4
pengembangan-pariwisata/, diakses 30 Oktober 2019) menyatakan bahwa untuk
Oktober 2019). menjadi sebuah icon wisata budaya
diperlukan usaha pengembangan bertahap
Selain obyek wisata, daya tarik lain seperti seminar-seminar dan persetujuan
yang dimiliki oleh sebuah tempat tujuan pihak-pihak terkait, baru kemudian
wisata adalah adanya atraksi wisata. pemerintah daerah dapat membuat
Banyak daerah di Indonesia yang semula kebijakan tentang icon wisata budaya
tidak memiliki daya tarik dari obyek wisata, tersebut. Menurut beliau dalam wawancara
tetapi mampu menarik minat wisatawan terkait hal tersebut Tari Simo dan Batik
untuk datang ke daerah tersebut karena Gringsing belum melalui tahapan-tahapan
adanya atraksi wisata (Yudi Setiyadi, 2014 tersebut sehingga sampai saat ini belum
dalam bisa dijadikan sebagai icon wisata budaya
http://ensiklo.com/2014/10/02/atraksi- di Kabupaten Batang.
wisata-dan-obyek-wisata-adalah-dua-daya-
tarik-para-traveler/, diakses 30 Oktober Di lain pihak Dinas Pendidikan dan
2019). Kebudayaan melalui Kasie Pembinaan dan
Pengembangan Kesenian Kabupaten
Seperti yang disebutkan diatas bahwa Batang (Wawancara : 4 Oktober 2019)
salah satu yang menjadi daya tarik terbesar menyatakan sebaliknya bahwa Tari Simo
suatu destinasi wisata adalah sebuah Gringsing dan Tari Batik Gringsing sudah
atraksi, maka melihat perkembangan dan layak untuk dijadikan sebagai icon atraksi
antusiasme masyarakat umum yang melihat wisata budaya Kabupaten Batang. Hal ini
Tari Simo dan Batik Gringsing dan apreasi didasarkan pada antusiasme yang tinggi
beberapa festival yang diikutinya sudah baik dari masyarakat umum, pegiat seni
selayaknyalah Tari Simo Gringsing dan budaya dan pemerintah daerah Kabupaten
Batik Gringsing ini bisa dijadikan sebagai Batang sendiri yang begitu mensupport
sebuah atraksi khusus dalam kunjungan banyak hal untuk semakin mengenalkan
wisata di Kabupaten Batang. Tari Simo Gringsing dan Batik Gringsing.

Hal ini tentu saja membutuhkan Pengembangan lebih lanjut untuk
kebijakan dari stake holder terkait menjadikan Tari Simo Gringsing dan Batik

RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Page 75

Gringsing sebagai atraksi budaya atau icon Berdasarkan penelitian yang
wisata budaya memerlukan support dilakukan oleh PATA tahun 1961 di
langsung dari Pemerintah Kabupaten Amerika Utara, diperoleh suatu kesimpulan
Batang selaku stake holder yang paling bahwa lebih dari 50% wisman yang
berwenang untuk membuat keputusan mengunjungi Asia dan daerah Pasifik,
terkait. motivasi perjalanan wisata mereka adalah
untuk melihat dan menyaksikan adat-
Menurut pandangan penulis apabila istiadat, the way of life, peninggalan
Tari Simo Gringsing dan Batik Gringsing sejarah, bangunan-bangunan kuno yang
bisa dijadikan sebagai atraksi budaya dan tinggi nilainya. Pendapat tersebut tidaklah
icon wisata budaya Kabupaten Batang salah. Menurut penelitian Citra Pariwisata
secara resmi maka penerapan secara Indonesia pada tahun 2003, budaya
langsung adalah bahwa dalam setiap merupakan elemen pariwisata yang paling
kunjungan wisata di beberapa lokasi wisata menarik minat wisatawan mancanegara
di Kabupaten Batang untuk selalu dapat untuk datang ke Indonesia. Budaya
ditampilkan kedua tarian tersebut. Apalagi mendapatkan skor 42,33 dari wisatawan
bila Kabupaten Batang mengadakan event mancanegara dalam kategori 'sangat
tertentu yang berskala lokal, nasional atau menarik' dan berada di atas elemen lainnya
internasional maka kedua tarian tersebut seperti keindahan alam dan peninggalan
untuk dapat disajikan sebagai opening sejarah, dengan skor masing-masing 39,42
ceremony dengan dilengkapi narasi tentang dan 30,86. Hal tersebut membuktikan
sejarah dan nilai-nilai filosofisnya sehingga bahwa atraksi budaya merupakan hal yang
hal tersebut akan menambah kekuatan paling disukai para turis dari pariwisata di
potensi budayanya. Indonesia
(https://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_be
Selain hal tersebut leaflet dan booklet rbasis_budaya, diakses 30 Oktober 2019).
tentang tarian tersebut beserta kisah sejarah
dan nilai filosofisnya dapat dijadikan Kesimpulan dan Saran
sebagai pendukung dan pemberi informasi Kesimpulan
tambahan dan awal akan kekayaan lokal
daerah Kabupaten Batang. Tari Simo Gringsing adalah sebuah
tari garapan baru yang bersumber pada
Hal lain yang bisa dimunculkan gerak tradisi kerakyatan yang ada di
sebagai penguat icon wisata budaya adalah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah.
adanya tugu ataupun bangunan baik semi Tarian ini berlatar cerita legenda tentang
permanen ataupun permanen di lokasi sosok Ki Ageng Gringsing yang memiliki
tertentu yang mudah dilihat dan dijangkau kesaktian seperti dapat berubah menjadi
yang menggambarkan Simo Gringsing dan Simo atau Harimau dan ilmu kanuragan
Batik Gringsing akan dapat membentuk utuk menyadarkan pada garong, rampok,
persepsi tentang kekayaan lokal budaya begal serta mengajarkan budi pekerti dalam
daerah Kabupaten Batang yang berciri khas ajaran agama Islam
khusus.
Nilai filosofis Tari Simo Gringsing
Dan sekali lagi hal tersebut tentunya merupakan rangkuman dari semua makna
kembali kepada kebijakan pihak-pihak gerakan tarian Simo Gringsing tersebut
terkait di Kabupaten Batang. Karena yaitu nilai semangat, perjuangan, kegigihan
bagaimanapun kekayaan lokal budaya suatu dan jiwa kepahlawanan untuk
daerah apabila dikembangkan dengan lebih mempertahankan prinsip-prinsip kebenaran,
baik lagi sebagai destinasi wisata budaya
akan sangat menarik minat wisatawan. Page 76

RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi

keadilan dan untuk mencapai kemakmuran SK Bupati Batang Nomor 476/15/2019
dan perkembangan terutama bagi tentang Penetapan Tari Barik
Kabupaten Batang. Gringsing, Tari Simo Gringsing dan
Tari Prajurit Ki Ageng Gringsing
Tari Batik Gringsing adalah sajian sebagai Seni Pertunjukan Kabupaten
tari yang terilhami dari keberadaan motif Batang.
Batik Gringsing yang merupakan salah satu
produk khas Kabupaten Batang. Sugiyono. 2007. MetodePenelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Makna filosofisnya Tari Batik Bandung: Alfabeta.
Gringsing bahwa perempuan di Kabupaten
Batang haruslah mempunyai tata krama, Yoyok B. Priambodo. 2018. Tari Batik
unggah-ungguh, lemah lembut yang intinya Gringsing. Dinas Pendidikan dan
selalu bersikap baik dan mulia tetapi Kebudayaan Kabupaten Batang.
mempunyai kepercayaan diri untuk dapat
membangun Kabupaten Batang menjadi Yoyok B. Priambodo. 2018. Tari Simo
lebih berkembang. Gringsing. Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Batang.
Pengembangan lebih lanjut untuk
menjadikan Tari Simo Gringsing dan Batik Yoyok Bambang Priambodo. Wawancara :
Gringsing sebagai atraksi budaya atau icon Hari Kamis tanggal 17 Oktober 2019
wisata budaya memerlukan support
langsung dari Pemerintah Kabupaten Ratna Kencana Wati, SH. Kasie Pembinaan
Batang selaku stake holder yang paling dan Pengembangan Kesenian Dinas
berwenang untuk membuat keputusan Pendidikan dan Kebudayaan
terkait. Kabupaten Batang. Wawancara : Hari
Jum’at tanggal 4 Oktober 2019
Saran
Sebagai sebuah tarian tradisional Suprayitno, S.Kar., M.Si, Sekretaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata
yang bersumber dari kekayaan lokal daerah Kabupaten Batang. Wawancara : Hari
sudah selayaknyalah masyarakat dan Jum’at tanggal 4 Oktober 2019.
pemerintah Kabupaten Batang serta
didukung oleh pihak-pihak terkait lainnya Ahmad Zaenal Abidin S.Pd. Tokoh
untuk bersama-sama berusaha melestarikan, Masyarakat Gringsing. Wawancara :
mengenalkan dan mengembangkannya. hari Rabu tanggal 16 Oktober 2019

Daftar Pustaka Maya. Perajin Batik Gringsing Merk
Sumber Agung Batang. Wawancara
Ach. Nadlif dan M. Fadlun. 2001. Tradisi : Hari selasa 6 November 2019.
Keislaman. Al-Miftah Surabaya

I Gde Pitana., & Putu G, Gayatri. (2005).
Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta :
CV Andi Offset.

Nazir, M. 1988. Metode Penelitian, Ghalia
Indonesia: Jakarta.

RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Page 77

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Tanggal 3 Agustus 2019 Tari
2011: 13, Konsep Pengembangan Gringsingan)
Pariwisata dalam
http://cvinspireconsulting.com/konsep http://jatengpos.co.id/tari-simo-dan-batik-
-pengembangan-pariwisata/ , diakses gringsing-angkat-budaya-lokal-
30 Oktober 2019 kabupaten-batang/ (Diakses Hari
Sabtu Tanggal 3 Agustus 2019
Nurmatias. 2017. Pentingnya Memahami Budaya Lokal Kabupaten Batang Tari
Nilai Sejarah bagi Pembentukan Simo dan Batik Gringsing )
Karakter Bangsa. dalam
http://www.mantagibaru.com/2017/08 (https://www.dosenpendidikan.co.id/motif-
/pentingnya-memahami-nilai-sejarah- batik/ (Diakses hari Senin, 28
bagi.html, diakses 30 Oktober 2019 Oktober 2019)

Yudi Setiyadi. 2014. Atraksi Wisata & http://www.definisimenurutparaahli.com/pe
Obyek Wisata adalah Dua Daya Tarik ngertian-wisata/ (Diakses Hari Sabtu
para Traveler dalam Tanggal 3 Agustus 2019 Pengertian
http://ensiklo.com/2014/10/02/atraksi Wisata Menurut Para Ahli)
-wisata-dan-obyek-wisata-adalah-
dua-daya-tarik-para-traveler/, diakses http://cvinspireconsulting.com/konsep-
30 Oktober 2019 pengembangan-pariwisata/, diakses
30 Oktober 2019
https://infobatik.id/perpaduan-makna-batik-
gringsing-pada-tari-simo/ (Diakses https://materiips.com/pengertian-budaya
Hari Sabtu Tanggal 3 Agustus 2019 (Diakses Hari Sabtu Tanggal 3
Makna Batik dan Simo Gringsing ) Agustus 2019 Pengertian budaya
Menurut Para Ahli)
http://www.indonesia-
heritage.net/2018/03/tarian-baru- (https://fitinline.com/article/read/keunikan-
lokal-khas-batang-tari-batik-simo- makna-filosofi-batik-klasik-motif-
gringsing/ ( Diakses Hari Sabtu gringsing/ (Diakses Hari Senin, 28
Tanggal 3 Agustus 2019 Tarian Batik Oktober 2019)
dan Simo Gringsing )
http://www.laduni.id/post/read/65224/wisat
https://radarpekalongan.co.id/1078/tari- a-religi-dan-berdoa-di-makam-ki-
gringsingan-jadi-khasanah-kesenian- ageng-gringsing (Diakses Hari Senin,
baru-batang (Diakses Hari Sabtu 28 Oktober 2019)

RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Page 78


Click to View FlipBook Version