The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rinisetyo756, 2022-04-18 01:46:36

Ragam Jenis Sulaman

Ragam Jenis Sulaman

Ragam Jenis Sulaman

Ragam Jenis Sulaman Serta Kumpulan Teknik Tusukan Dasar Untuk Pemula

Sulaman – Kombinasi benang dan kain serta keindahan ide menghasilkan bebagai macam bentuk
keindahan-keindahan baru yang sangat mengagumkan untuk dilihat, begitulah seni sulam menyapa.
Sulam adalah kegiatan menghias diatas kain atau bahan sejenisnya yang umumnya menggunakan
jarum dan benang. Selain menggunakan benang, hiasan-hiasan yang dilakukan juga dapat
menggunakan bahan-bahan tambahan seperti logam, manik-manik, payet, mutiara, dll.

A. Sejarah singkat mengenai sulam
Menyulam telah dikenal sejak dahulu kala yang konon kabarnya pertama kali ditemukan di

Mesir. Penemuan ini dibuktikan dengan ditemukannya peninggalan-peninggalan berbentuk sulaman
dengan bahan tumbuh tumbuhan yang disulam diatas kulit binatang. Selain itu, banyaknya budaya-
budaya tradisional yang menggunakan kain-kain sulam sebagai bagian dari budayanya juga menjadi
bukti bahwa seni hiasan ini memang telah dikenal sejak dulu.

Akhirnya berkembang hingga saat ini dengan berbagai macam jenis serta bahan yang
digunakanpun semakin beraneka ragam.
B. Jenis-jenis sulam

Sulaman berdasarkan bahan utama yang digunakan terbagi menjadi tiga macam diantaranya:

1. Sulaman benang

Sulaman benang adalah jenis seni menghias kain dengan menggunakan bahan utama benang
yang dilakukan secara dekoratif menggunakan berbagai macam teknik tusukan sehingga
membentuk suatu pola atau desain yang diinginkan. Sulam benang adalah teknik sulam paling
dasar yang memiliki berbagai macam variasi tusukan. Sulam benang banyak dipakai sebagai
hiasan jilbab, pakaian, tas, dll.
2. Sulaman pita

Sulam pita adalah sulaman yang menggunakan pita sebagai bahan utama dengan berbagai
variasi dan ukuran. Kelebihan khusus dari sulam pita ini adalah dapat memberikan efek tiga

dimensi sebab ukuran pita cenderung lebih besar dari benang. Karena bahan pita yang
digunakan memiliki ukuran yang beragam, jenis ini akhirnya dapat menghasilkan bebagai
jenis variasi hiasan yang lebih kreatif.

Berikut ciri-ciri sulam pita:

 Menggunakan pita sebagai bahan utama.
 Menghasilakan efek-efek tiga dimensi disebabkan ukuran pita yang lebih besar.
 Hasilnya lebih variatif sebab bahan pitanya lebih beragam.

Pada dasarnya terdapat dua aliran sulam pita yang bisa digunakan yaitu aliran Eropa dan
Jepang (Rosa Amelia, 2008) yaitu:

a. Pita Jepang
Teknik sulaman jepang tidaklah jauh berbeda dengan teknik yang lain. Perbedaannya
hanya terletak pada bahan yang digunakan. Banyak teknik-teknik sulaman pada sulaman
benang yang bisa di aplikasikan pada teknik sulaman jepang begitu pula sebaliknya. Pita
yang digunakan umumnya adalah pita satin. Sulam pita jepang banyak diaplikasikan
sebagai hiasan di baju, tempat tissu, taplak meja, dll.

b. Pita Eropa
Berbeda dengan sulam pita jepang, aplikasi sulam pita eropa dilakukan dengan merangkai
pita terlebih dahulu menjadi suatu bentuk kemudian di rekatkan pada kain. Setelah
direkatkan barulak kemudian dijahit. jenis pita yang digunakan adalah pita organdi.

3. Sulaman Payet

Sulam payet adalah bentuk lain dari seni hias kain ini yang menggunakan bahan dasar payet
atau manik-manik sebagai pembentuknya. Teknik sulaman payet berbeda dengan teknik
sulaman benang pita. Penggunaan jarum untuk sulam payet juga berbeda dengan jarum yang
digunakan pada sulam pita.
C. Jenis-jenis sulaman berdasarkan teknik yang digunakan
Selain dibedakan menurut bahan yang digunakan, jenis-jenis sulam juga terbagi berdasarkan
teknik yang digunakan.
1. Sulaman fantasi

Sulaman fantasi adalah jenis teknik sulaman yang diaplikasikan pada kain polos. Jenis ini
terdiri dari minimal tiga macam teknik tusukan hias. Hiasan yang dihasilkan biasanya berupa
bunga, binatang serta gambat pemandangan.

2. Sulam aplikasi

Sulaman aplikasi adalah sebuah teknik yang mengkombinasikan antara sulaman dengan bahan
lain yang ditempelkan di permukaan kain. Bahan yang digunakan biasanya berupa kain, pita,
payet, atau tali yang bertekstur kasar.
3. Sulaman Perancis
Sulaman perancis adalah teknik menyulam yang menggabungkan teknik tusukan jelujur, pipih
dan tusukan balut. umunya diaplikasikan pada blus, kemeja, dan pakaian anak-anak.

Jenis sulaman ini diterapkan pada kain yang bermotif seperti motif kotak-kota, bergaris, atau
motif bintik-bintik. Jenis tusukan yang banyak diaplikasikan adalah tusukan jelujur, tusukan
silang, rantai terbuka serta tusukan biku. Untuk menambah variasi hiasan biasanya
ditambahkan jahitan benang yang variatif atau mengikuti bentuk corak dari kain yang dihias.
4. Sulaman Hongkong
Teknik menyulam yang satu ini menggunakan teknik tusuk pipih yang dijahit bolak-balik
dengan menggunakan variasi warnah yang bertingkat-tingkat pada permukaannya. Teknik ini
umumnya digunakan dalam membuat ragam hias berupa hias naturalis, atau dekoratif seperti
flora dan fauna.
5. Sulaman Terawang

Sulaman terawang adalah bentuk lain dari seni menghiasi kain dengan hasil hiasan geometris
berbentuk lubang empat persegi yang dihiasi menggunakan rentangan benanga atau dapat juga
dihiasi menggunakan teknik sisipan. Jenis ini terdiri atas beberapa varias. Seperti terawang
hardanger, terawang putih, terawang inggris, terawang persia, terawang fillet, dan terawang
richeliu.

D. Melekatkan Benang

Dilihat dari nama, hiasan kain yang satu ini menggunakan benang kasar sebagai bahan
utamanya. Dengan cara benang direkatkan di permukaan bahan menggunakan teknik tusuk hias. Jenis
ini umumnya digunakan untuk membentuk ragam hias berupa geometris berbentuk garis-garis
lengkung. Untuk mendapatkan hasil desain yang seimbang, gunakan benang berwanah kontras
dengan kain yang akan dihiasi.
E. Alat dan bahan

1. Alat untuk membuat sulam pita terdiri dari :
a. Jarum sulam pita
Jarum yang digunakan kali ini terbagi dua yaitu jarum yang digunakan untuk menyulam
benang dan jarum yang diugnakan untuk menyulam pita.
b. Pembidang/Ram
Pembidang adalah alat yang dipakai untuk menbentangkan kain. Kain yang dibentangkan
dalam pembidang akan menjadi kaku sehingga memudahkan dalam proses penyulaman.
c. Kertas Karbon
Kertas karbon digunakan untuk menjiplak motif yang ingin dibuat. Gambar yang disalin
ke kain dengan media kertas karbon tidak akan cepat hilang atau terhapus.
d. Gunting
Gunting duganakan untuk memotong kain dan benang yang dibutuhkan dalam proses
penyulaman.

2. Berikut Bahan yang dibutuhkan dalam penyulaman:
a. Pita
Pita merupakan bahan dasar dalam menyulam. Pita tersedia dalam berbagai variasi
berdasarkan jenis dan ukurannya.
b. Benang Sulam
Benang sulam di pergunakan untuk membuat batang dan tangkai daun agar terkesan rapi
dan cantik. Benang dari wol, linen dan sutra adalah bahan yang paling umum digunakan
dalam menyulam.
c. Kain
Kain terbagi menjadi tiga, yaitu serat alam, serat sintetis, dan gabungan keduanya. Pada
dasarnya semua jenis kain dapat digunakan.
d. Pensil
Pensil biasa ini berguna untuk menjiplak motif pada kain.
e. Kertas
Digunakan untuk membuat motif atau pola yang akan diciplakkan pada kain atau bahan.
Untuk pola atau motif yang berulang, gunakan kertas yang tidak mudah sobek, misalnya
kertas Samson. Namun seiring berjalannya waktu bahan-bahan yang digunakan untuk
menyulam semakin bervariasi seperti dari katun dan rayon serta dengan cara-cara
menyulam yang semakin moderen pula.

F. Cara menyulam / teknik tusukan menyulam

Pada dasarnya, teknik menyulam sangatlah sederhana. Kain yang akan disulam diberi gambar
atau motif dasar yang akan menjadi acuan dasar penyulaman dengan menggunakan teknik-teknik
tusuk tertentu.

Teknik-teknik tusuk sulam sangatlah bervariasi bahkan bisa sampai 50 macam tusuk. Mulai
dari sulam dasar dari tusuk rantai, tusuk silang, tusuk jelujur, dan tusuk lainnya. Berikut beberapa
teknik tusuk yang sering digunakan dalam teknik menyulam diantaranya:

1. Tusuk mendatar
Seperti namanya, Teknik tusuk mendatar dilakukan dengan cara melakukan tusukan mendatar
dan dibuat lurus. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengisi pola yang masih kosong.

2. Tusuk Simpul
Teknik tusuk simpul dilakukan dengan cara menarik benang dari bagian bawah kain,
Selanjutnya benang diputarkan dua kali pada batang jarum, lalu jarum kembali ditarik. Teknik
ini akan menghasilkan efek tekstur yang tegas pada permukaan kain.

3. Tusuk Rantai
Tusuk rantai juga dilakukan dengan menarik jarum dari bagian bawah kain. Selanjutnya,
sisipkan kembali jarum ke arah semula sehingga jarum keluar diatas benang yang telah dilalui
sebelumnya.

4. Tusuk Jelujur
Tusuk jelujur adalah teknik tusukan dengan hasil akhir garis putus-putus. Caranya sangat
sederhana, yaitu dengan mejahit dari kanan ke kiri dengan ukuran dan jarak tusukan yang
sama.

5. Tusuk Menyilang
Tusukan silang ini biasanya digunakan untuk membuat kruistik. Seperti namanya, tusukan ini
dilakukan dengan cara menyilang. Caranya juga sangat mudah yaitu dengan melakukan
tusukan dengan arah miring dari kiri atas ke kanan bawah kemudian masukkan lagi jarum dari
kiri bawah ke kanan atas.

Demikian jenis-jenis serta teknik-teknik sulaman yang umumnya dugunankan dalam seni menyulam.


Click to View FlipBook Version