Sejarah
Kerajaan
Singasari
Dibuat Oleh : Uraian
Dwi Oktavia Rahmawati Materi
NIM 190210302073
Fakta
Menarik
Rangkuman
Evaluasi
Profil
Nama : Dwi Oktavia Rahmawati
NIM : 190210302073
Mata Kuliah : Media
Pembelajaran Bidang Studi
Kelas : B
@dwiokta_v Riwayat Pendidikan
[email protected]
1. SDN Jenggawah 04
2. SMPN 1 Jenggawah
3. SMAN Ambulu
4. Universitas Jember
Profil ............................................................................................ i
Kompetensi Dasar dan Indikator ............................................ii
Daftar Isi .....................................................................................iii
Nama dan Lokasi .......................................................................1
Sumber Sejarah ..........................................................................2
Sejarah Berdirinya Kerajaan Singhasari.................................9
Kondisi Politik..........................................................................10
Kondisi Ekonomi dan Sosial..................................................14
Kondisi Budaya dan Religi....................................................14
Akhir Kerajaan Singhasari......................................................17
Rangkuman .............................................................................18
Evaluasi.....................................................................................19
Daftar Pustaka..........................................................................20
A. Nama dan Lokasi
Kata Kunci Pada awalnya kerajaan Singhasari bernama Nama dan Lokasi
Ken Arok Tumapel yang masih menjadi bagian dari Kerajaan
Kerajaan Kadiri Kadiri yang dipimpin Tunggul Ametung. Dalam kitab
Pararaton dijelaskan bahwa Ken Arok yang terlahir dari
Prasasti janin “panas” Ken Endog dengan Gajahpara dan Dewa
Brahma telah berhasil meraih tahta dengan
menyingkirkan akuwu Kadiri (Tunggul Ametung).
Kemudian kedudukan tersebut digantikan oleh Ken
Arok sendiri. Sebagai akuwu Tumapel, Ken Arok amat
ditakuti oleh rakyat di sebelah timur gunung Kawi.
Untuk lokasi kerajaan Singhasari sendiri pada
pemerintahan Ken Arok meliputi beribukotakan di
Kutaraja dan wilayah kekuasaannya meliputi seluruh
pulau Jawa. Dalam prasasti Mula Malurung dijelaskan
pada masa Raja Sminingrat adanya pengangkatan para
kerabatnya diberbagai negara seperti Madura,
Lumajang, Daha, Wurawan, Morono, Hrin dan Lwa.
Dari prasasti itu, diketahui bahwa cakupan wilayah
Gambar 1.1 Peta lokasi Kerajaan Singasari
1
B. Sumber Sejarah Sumber www.wikipedia.com
Sejak berdirinya Kerajaan Singhasari oleh Ken Arok dapat dilihat dari
penjelasan-penjelasan yang tertulis dalam sebuah kronik anonim Pararaton yang
ditulis tiga abad kemudian setelah kemenangan Ken Arok atas pasukan Dandang
Gendis pada tahun 1222 M. Selain itu juga terdapat sumber lain tentang Kerajaan
Singhasari yang berasal dari masanya maupun masa sesudahnya seperti:
1. Kakawin Negarakertagama
Salah satu penjelasan dari Kakawin Negarakertagama
(XL: 1-5) menjelaskan bahwa pada tahun 1104 S (1182 M)
te. rdapat raja besar yang terlahir tanpa kandungan sebagai
Sri Girinatha (saksat dewatmakayonija tanaya-tekap Sri
girindraprakasa) dengan nama kebesaran Sri Ranggah Rajasa.
Sebagian besar wilayah kekuasaannya adalah daerah subur
di sebelah timur Gunung Kawi dengan ibukota Kutaraja.
Gambar 1.2 Kakawin Negarakertagama Pada tahun 1144 S (1222 M) ia berhasil mengalahkan
Sumber : www.wikipedia.com Raja Kertajaya dari Kadiri, sehingga Kadiri dan Jenggala
dapat dipersatukan. Tahun 1170 (1227 M) ia meninggal
dunia dan didharmakan di Kagenangan sebagai Siwa dan
Usana sebagai Buddha. Pada pupuh XL: 1-2 disebutkan
bahwa penguasa berikutnya adalah Anusupati yang
kemudian digantikan putranya, yaitu Wisnuwardana.
2. 2. Kitab Paraton
Gambar 1.3 Kitab Paraton Kerajaan Singasari (Tumapel) awal mulanya adalah
Sumber : www.tabayun.com daerah bawahan Kerajaan Kediri yang kemudian
melepaskan diri, tokoh utamanya bernama Ken Arok.
Raja-raja Singasari versi kitab Praraton : 1) Ken Arok (Raja
Ssang AMurwabhumi) 1222-1247, 2) Anusapati (1247-
1249), 3) Tohjaya (1249-1250), Ranggawuni atau
Wisnuwardhana (1250-1272), 5) Kertanagara (1272-1292).
2
Dalam Pararaton dijelaskan bahwa sebelum melawan kekuasaan Kediri, Ken Sumber Sejarah
Arok menggunakan julukan Bhatra Siwa yang melekat pada dirinya. Sementara
pergantian raja dari Ranggawuni/ Sminingrat/ Wisnuwardhna kepada putranya
bernama Kertanagara. Terdapat pertumpahan darah yang dilatar belakangi motif
balas dendam. Mulai dari Ken Arok dibunuh oleh anak tirinya bernama Anusapati.
Anusapati dibunuh oleh anak dari selir Ken Arok bernama Tohjaya. Sementara raja
Tohjaya mati karena dibunuh oleh anak Anusapati bernama Ranggawuni.
Gambar 1.4 Prasasti Mula Malurung 3.Prasasti Mula Malurung
Sumber : www.kawuluhan.com
Prasasti ini bertarikh 1177 S (1255) yang
3 dikeluarkan oleh Raja Sminingrat atau
Wisnuwardana pada lempeng II.b.2-3
menginformasikan bahwa kakek (kaki) Raja
Sminingratbadalah ia yang meninggal di takhta
kencana (sang lina ring dampa mas). Ia
ditasbihkan dan diarcakan sebagai wisnu (maka
swarupang wisnwarccha) pada Sang Hyang
Dharma di Kagenangan. Lempeng IX.a baris 6-7
yang menyebutkan dengan nama Bhatara Siwa
yang meninggal di takhta kencana (dampa kanaka)
debagai pendiri kerajaan yang kini berada pada
kekuasaan Sminingrat (makasawana pandiri lmah
i talapakan ra sanhulun) dan pelindung bagi
seluruh Pulau Jawa serta telah menaklukan pulau-
pulau lainnya (pinaka i ccharta ning bhuwana
sayadwipamandala anuluyani nusantara). Pada
lempeng Iib:2-3 ditegaskan bahwa kakek
Sminingrat yang meninggal dunia di kursi emas
didharmakan di Kagengan dalam wujud arca
Wisnu.
Gambar 1.5 Prasasti Wrurare 4. Prasasti Wrurare
Sumber : www.dictio.id
Peninggalan Kerajaan Singasari selanjutnya
Gambar 1.6 Prasasti Maribong adalah prasasti wurare. Ini merupakan prasasti
Sumber : www.anangpeser.wordpress.com dengan isi peringatan penobatan arca Mahaksobhaya
pada sebuah daerah bernama Wurare sehingga
parasasti ini disebut dengan Prasasti Wuware.
Prasasti ditulis dengan bahasa Sansekerta 1211 [21
November 1289]. Arca ini merupakan penghormatan
untuk Raja Kertanegara yang oleh keturunannya
dianggap sudah mencapai derajat Jina atau Buddha
Agung
5. Kronogram Penampihan III
Kronogram ini bertarikh 1116 S (1194) yang
berada di situs Penampihan. Kronogram ini sezaman
dengan masa pemerintahan Srenggakertajaya. Dari
kronogram ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
kemungkinan ayah Ken Arok termasuk keluarga besar
raja-raja Kadiri, hal ini dikarenakan Kalang Bret
(Tulungagung) dan sekitarnya merupakan wilayah
kekuasaan raja-raja Kadiri, khususnya Kertajaya
6. Prasasti Maribong
Prasasti yang bertarikh 1186 S (1264 M) hanya
memiliki 1 lempeng permulaan dan hingga kini belum
ditemukan lempeng lainnya. Dari satu lempeng
prasasti ini diperoleh keterangan nama penobatan
Wisnuwardana, yaitu Sri Jayawisnuwardana, selain itu
diseebut pula kakeknya yang telah menentrampakan
dan mepersatukan dunia.
4
7. Tamaprasasti Sarwadharma
Tamaprasasti ini bertarikh 1191 S (1269 M) Sumber Sejarah
yang ditemukan Gunung Wilis tepatnya di Desa
Geger, Kecamatan Sendang Kabupaten Kediri. Gambar 1.7 Tamaprasasri Sarwadharma
Dalam sambhanda-nya disebutkan penetapan Sumber : www. Sejarah lengkap.com
wilayah tkang wisaya punpunan Sarwwadharmma
sebagai penetapan wilayah ri kabuyutan tkang
wisaya punpun Sarwwadharmma sebagai
penetapan daerah swatantra yag berada di bawah
kekuasaan Kerajaan Singhasari, yakni nhimu
Jenggala-Panjalu (lempeng II sisi belakang baris 3-
5). Pada lempeng III sisi depan baris 5 dan lempeng
III sisi belakang baris 6 disebutkan bahwa wilayah
Sarwwadharma telah ditetapkan menjadi daerah
swatantra dan pada waktu itu Pati-Pati menjabat
dharmmadikarana. Dan juga pada lempeng 5a baris
4 dan 5b baris 4-5 menyebutkan bahwa rakyat
mendapatkan hak istimewa, seperti memasang
paysung kuning, memaikan alat musik waditra
curing, mengenakan sumping berbunga tunjung,
d8.aPnramsasetni yPaankitsapWemtaankanan yang juga merupakan
Prasasti yang bertarikh 1267 M yang dikeluarkan oleh Raja Kertanagara,
Wisnuwardana tidak lagi berkedudukan sebagai raja melainkan sebagai pembimbing
sekaligus patron.
Gambar 1.8 Prasasti Pakis Wetan
Sumber : www. Anangpeser.wordpress.com
5
9. Prasasti tembaga desa sapikerep
Menyebutkan tentang pendarmaan dengan
nama Rameswarapura untuk Wisnuwardana, pada
tahun 1284 ia menaklukan Bali dengan menawan
rajanya dan membawanya ke Singhasari.
Gambar 1.9 Prasasti tembaga desa sapikerep 10. Prasasri pada alas arca Amoghapasa
Sumber : www.wikipedia.com
Prasasti yang bertarikh 1286 memberitahukan
Malayu telah mengakui kekuasaan Singhasari. Dalam
prasasti itu disebutkan bahwa arca Amoghapasa
dengan keempat belas pengiringnya dan saptaratna
dibawa dari Jawa ke Swarnabhumi dan ditegakkan di
Dharmasraya. Arca tersebut merupakan kepemilikan
dari Sri Wismawarupakumara.
Gambar 1.10 Prasasti pada alas arca Arnoghapasa 11. Prasasti Po Sah
Sumber : www.wikipedia.com
Parasti ini berasal dari Phanrang pada tahun
1306 yang menyebutkan bahwa salah satu
permaisuri raja Campa yang bernama Tapasi berasa
1d2a.rPi rJaaswasat.i Arca Camundi
Prasasti yang terdapat dibelakang arca
Camandu ini bertarikh 1214 (1292 M) dengan baris
pertamanya ditulis menggunakan hurif Dewa-nagari
dan baris selanjutnya ditulis menggunakan haruf
Jawa Kuno. Arca tersebut dikeluarkan pada saat
memperingati peresmian arca Bhattari sebagai
peringatan kemenangan Sri Maharaja di seluruh
dunia.
6
13. Prasasti Gajahmada (Singhasari V) Sumber Sejarah
Prasasti yang bertarikh 1273 S (1292 M)
Jayakatwang melancarkan serangannya ke
Singhasari.
14. Prasasti Kudadu
Prasasti yang berasal dari tahun 1294 Gambar 1.11 Prasasti gajahmada (Singhasari V)
M ini menyebutkan penyerangan
Jayakatwang sebagai tindakan yang
mendurhakai sahabat
15. Candi Kidal Sumber : wwwkompasnia.com
Candi Kidal merupakan warisan dari Kerajaan Singasari yang dibangun sebagai
penghormatan untuk Anusapati, Raja kedua Singasari yang sudah memerintah selama 20
tahun dari 1227 sampai dengan 1248. Anusapati tewas dibunuh olah Panji Tohjaya saat
perebutan kekuasaan Singasari dan diyakini sebagai kutukan Mpu Gandring. Candi ini
sangat kental dengan budaya Jawa Timur dan sudah dipugar pada tahun 1990. Candi ini
menceritakan cerita Garudeya, cerita mitologi Hindu dengan pesan moral pembebasan
untuk para budak dan masih terjaga utuh hingga sekarang.
Gambar 1.11 Candi Kidal
Sumber : www.sejarahlengkap.com
7
16. Candi Jawi
Candi Jawi dengan nama asli Jajawa dibangun sekitar abad ke-13 ini adalah
peninggalan sejarah Hindu Buddha Kerajaan Singhasari yang ada di kaki Gunung
Welirang, Desa Candi Wates, kecamatan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Candi ini diduga
sebagai tempat pemujaan atau peribadatan Buddha, akan tetapi ini merupakan
pedharmaan atau tempat menyimpan abu dari raja terakhir Singhasari yakni
Kertanegara. Abu ini sebagian juga disimpan pada Candi Singasari dan kedua candi ini
berhubungan dengan Candi Jago tempat ibadah Raja Kertanegara. Di dalam
Negarakertagama pupuh 56 dikatakan jika Candi Jawi didirikan atas perintah raja
terakhir Kerajaan Singasari yakni Kertanegara sebagai tempat ibadah umat Siwa-Buddha.
17. Candi Jago
Candi Jago terletak di Desa Tumpang, Malang merupakan salah satu tempat
pendharmaan Wisnuwardhana yang berlatar agama Buddha. Candi ini didirikan oleh
Kartanagara pada tahun wfatnya Wisnuwardhana, yaitu tahun 1268 M.
Gambar 1.12 Candi Jawi Gambar 1.13 Candi Jago
Sumber : www.wikipedia.com Sumber : www.sejarahlengkap.com
8
C. Sejarah Berdirinya Kerajaan Singhasari Sejarah Berdirinya Kerajaan
Pada awalnya Kerajaan Singhasari bukanlah kerajaan Fakta
besar yang berdiri sendiri, melainkan daerah yang menjadi Menatik
kekuasaan akuwu Kerajaan Kadiri, akuwu tersebut bernama Kerajaan
Tunggul Ametung. Akan tetapi pemerintahan tunggul Singhasari
ametung atas Tumapel ini berakhir ketika Ken Arok berhasil
membunuhnya dan menikahi permesurinya yang sedang dulunya
hamil (Ken Dedes). Setelah kematian Tunggul Ametung ini merupakan
kekuasaan
Kerajaan Kadiri
lah Ken Arok menjabat sebagai akuwu di Tumapel.
Pada masa jabatannya Ken Arok didatangi para Bhujangga Siwa-Buddha dari
Kadiri yang memohon perlindungan atas perilaku Raja Dandang Gendis yang
memerintahkan semua pendeta untuk menyembahnya, meskipun mereka menolaknya.
Akibat adanya laporan dari para Bhujangga Kadiri inilah yang membuat Ken Arok
mulai menunjukan perlawanannya terhadap raja Daha. Sikap perlawanan ini
ditampilkan dengan penahbisan Ken Arok dengan gelar Sang Amurwwabhumi oleh
pendeta Siwa-Buddha sebagai raja tumapel dengan kerajaan baru bernama Singhasari.
Akhirnya persaingan antara dua penguasa ini berakhir saat raja terakhir Dinasti Isyana
tersebut meninggal dalam pertempuran di Ganter pada tahun 1144 S (1222 M). Peristiwa
itu merupakan babak baru dalam sejarah Nusantara karena tercatat sebagai awal
dinasti baru yang didirikan oleh Ken Arok dengan nama Rajasawangsa.
Gambar 1.14 Peninggalan Kerajaan Singasari
Sumber : www.historia.com
9
D. Kondisi Politik Kerajaan Singhasari
1. Pemerintahan Ken Arok
Fakta Setelah kemenangan Ken Arok atas Maharaja Kadiri
Menarik seluruh wilayah di Pulau Jawa berada di bawah kekuasaan
Kerajaan Singhasari yang dipimpin oleh Ken Arok yang bergelar
Patung Ken Arok Ranggah Rajasa Sang Rajasawangsa. Aspek genealogis Ken Arok
berdiri setinggi 6 berdasarkan kakawin Nagarakertagama dan kitab Pararaton yang
meter di depan terkesan disembunyikan menimbulkan berbagai pendapat.
GOR Ken Arok di
Kota Malang
Ken Arok sesungguhnyBaebbeerraapsaalsdarajrainkaablaenrkgeasnimrpakuylaant bbaiahswa.aApabila benar demikian,
mengapa justru perilaku Ken Arok sebagaimana terekam dalam Pararaton tidak ada
yang berani menghentikan dan senantiasa dapat meloloskan diri dari kepungan
masyarakat berkat perlindungan dewata, serta dengan demikian mudah memasuki
lingkungan Akuwu Tunggal Ametung yang kemudian menimbulkan niat Ken Arok
menjadi raja. Selain itu dengan mempertimbangkan kedudukan dan peran raja dalam
masyarakat Jawa Kuno, aspek religi dan struktur masyarakat yang bersifat primordial tidak
Boechari berpendapat bahwa sang amawa
bhumi yang melakukan asanggama dengan Ken
Endok sampai dua kali hingga menyebabkannya
mengandung dan melahirkan Ken Arok adalah orang
yang berkuasa di Tumapel, yaitu Akuwu Tunggul
Ametung. Hal ini yang menyebabkan demikian
mudahnya Ken Arok memasuki lingkungan istana
Akuwu Tunggul Ametung. Mengingat kelahiran Ken
Arok hasil dari hubungan di luar perkawinan dan Ken
Endok boleh jadi tidak dibawa ke istana, maka
Gambar 1.15 Ken Arok sewajarnya Ken Arok membunuh Tunggul Ametung
Sumber : www.wikipedia.com dan mempersunting Ken Dedes yang sedang hamil
muda agar mendapatkan hak warisnya, terutama
kekuasaan akuwu di Tumapel.
10
2. Pemerintahan Anusupati dan Tohjaya
Raja pengganti Rajasa dalam Pararaton Kehidupan Politik
disebut dengan nama Anusapati yang ketika
meninggal pada tahun 1170 S didharmakan di Gambar 1.16 Anusupati
Kidal. Menurut keterangan dari Pararaton, Sumber : www.wikipedia.com
Anasupati merupakan anak Ken Dedes dan
Tunggul Ametung, yang berarti anak tiri dari
Ken Arok. Hubungan kekerabatan antara Ken
Arok dan Anusupati diketahui melalui ibunya.
Ia mengetahui bahwa ayah tirinya tersebut
yang membunuh Tunggul Ametung. Hal ini
menimbulkan kehendak Anusupati untuk
membunuh Ken Arok dan menjadi raja di
Tumapel.
Kitab Pararaton mengisahkan bahwa raja pengganti sepeninggal
Anusapati adalah Panji Tohjaya, yang memerintah beberapa bulan saja
dalam tahun 1170 S. Tohjaya sendiri merupakan anak dari Ken Arok dari
perkawinannya dengan Ken Umang. Ia menjadi raja setelah membalas
kematian ayahnya yang dibunuh oleh Anusapati. Terdapat hubungan
kekeluargaan antara keduanya, Gunging Bhaya merupakan kalak Tohjaya,
juga paman Nararyya Sminingrat. Dalam kakawin Nagarakertagama dan
Pararaton , masa pemerintahan Tohjaya hanya berlangsung beberapa bulan
dalam kurun tahun 1248 . Usia.pemerintahan Tohjaya yang singkat boleh
jadi berkaitan dengan keterangan kitab Pararaton tentang pemberontakan
yang dilakukan oleh orang-orang Rajasa dan Sinelir yang menyerbu
kedalam istana.
11
3. Pemerintahasan Jaya Wisnuwardhana dan Mahisa
Campaka
Sepeninggal Tohjayam, menurut Prasasti Mula
Malurung (1255 M) lempeng Ivb 3-4, Singhasari
diperintah oleh Nararyya Sminingrat. Penobatan tersebut
dilakukan oleh semua pejabat terutama atas dukungan
sang pamgat in Ranu Kabayan Sang Apanji Pati-pati dan
Mpungku Kapulunguan di Kapulunguan yang bernama
Sirinawastha, seorang pendheta yang beraliran Bhairawa,
yang disebutkan dalam kakawin Nagarakertagama dan
kitab Pararaton. Hal menarik dari kedua sumber tersebut
Gambar 1.17 Mahisa Campaka adalah bahwa Wisnuwardhana menjalankan roda
Sumber : www.kawuluhan.com pemerintahan bersama Mahisa Campaka, putra Mahisa
Wongateleng. Ia berkedudukan sebagai ratu angabhaya
dengan gelar kebesaran Narasinghamurti. Berdasarkan
keterangan prasasti dan kedua susastra tersebut, terkesan
bahwa sepeninggalan Tohjaya tidak ada calon penerus
4. Maharaja Kertanagara tunggal yang sah untuk menduduki tahta kerajaan.
Pada masa awal pemerintahannya, Kertanagara melakukan tindakan
politik seperti yang terekam dalam kitab Pararaton, dengan jalan melakukan
mutasi terhadap beberapa petinggi kerajaan dengan dalih semata-semata kurang
disenangi. Hal itu dilakukan terhadap Banyak Wide yang bergelar Arya
Winaraja, ia dipindahkan menjadi adipati Sumenep (Surigeneb). Kedudukan
Patih Empu Raganatha yang menjadi penasihat raja diturunkan menjadi
adhiyaksa di Tumapel dan digantikan oleh Kabotengah sang Apanji Aragami.
Perombakan struktur jabatan yang dilakukan Kertanegara terkesan tidak
diterima secara lapang dada oleh yang bersangkutan. Hal ini menjadi bibit awal
tumbuhnya duri dalam daging di pemerintahannya. Terlebih lagi gerak-gerik
mereka luput dari pengawasan karena tempat kedudukan mereka jauh. Hal ini
terbukti di kemudian hari. Arya Wiraraja menjadi penggagas untuk penyerangan
terhadap Singhasari.
12
Sebagai raja yang ahli dalam tata pemerintahan Kehidupan Politik
Keranegara tampaknya tidak merasa cukup mendapatkan
dukungan dari wilayah-wilayah yang ditaklukan. Ia juga Gambar 1.18 Sri Wijaya Kertanegara
mengadakan persahabatan dengan kerajaan-kerajan di Sumber : www.wikipedia.com
pantai tenggara Asia, misalnya Khmer dan Campa yang
juga menjadi incaran Khubilai Khan. Petunjuk hubungan
itu terdapat dalam Prasasti Po Sah dekat Phanrang dari
tahun 1306 yang menyebutkan bahwa salah satu
permaisuri raja Campa yang bernama Tapasi berasal dari
Jawa. Dalam hubungan itu ditunjukkan pula bahwa raja
Campa, Jayasinghawarman III, menolak pendaratan
tentara Khubilai Khan.
13
E. Kehidupan Sosial dan Ekonomi
Walaupun tidak ditemukan Kehidupan sosial ekonomi Kerajaan Singasari berawal dari
sumber secara jelas, ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel. Berkat usahanya
kemungkinan Ken Arok berhasil menggabungkan daerah
perekonomian ditekankan disekitarnya.PerhatianPerhatian Ken Arok bertambah besar ketika
ia menjadi Raja Singasari.Ketika masa pemerintahan Anusapati
pada pertanian dan kehidupan sosial masyarakat Singasari kurang mendapat
perdagangan perhatian.
Masa pemerintahan Wisnuwardhana kehidupan sosial
masyarakat teratur baik. Rakyat hidup dengan tentram dan damai.
Begitu juga masa pemerintahan Kertanegara.Rakyat Kerajaan
Singasari hidup dari sektor pertanian, pelayaran dan perdagangan.
F. Kehidupan Budaya dan Religi
Pada masa Singhasari dikenal beberapa jenis tempat keagamaan
yang senantiasa dijaga kesuciannya oleh raja, antata lain kalan (mandala,
perguruan agama), kalagyan (tempat tinggal petugas-petugas
keagamaan), kamulan (tempat suci untuk memuja nenek moyang),
kakurugan (tempat bertugasnya pemuka agama yang berbaju kurung
(jubah pendeta).
Sejak pemerintahnnya Ken Arok hingga Kertanegara ,agama Siwa
dan Budha telah menjadi agama resmi kerajaan yang hidup
berdampingan secara damai. Hal ini dibuktikan dengan penghormatan
kepada para raja dalam dua agama, seperti Ken Arok yang didharmakan
dikagenengan sebagai Siwa dan di Usana sebagai Buddha
(Nagarakertagama XL:5) dan Wisnuwardhana yang meninggal pada
tahun 1268 dicsndikan dengan Arca Siwa di Waleri dan Arca Budhha di
Jajaghu.
14
Kehidupan budaya kerajaan Singasari termasuk memiliki peradaban Kondisi Budaya dan Religi
yang cukup maju. Hal ini bisa dilihat dari beberapa peninggalan Kerajaan
Singasari yang berupa candi seperti Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi
Singasari. Sedangkan peninggalan kerajaan Singasari dalam bentuk yang
lain, bisa ditemukan dalam wujud patung Ken Dedes sebagai perwujudan
Prajnyaparamita yang merupakan lambang kesempurnaan ilmu.
Kemudian juga patung Kertanegara dalm wujud Patung Joko Dolog.
Gambaran perkembangan kebudayaan sejak berdirinya kerajaan Singosari
terlihat dari di temukannya peninggalan berupa candi-candi dan patung
yang di bangun dari zaman kekuasaan Singosari. Diantaranya seperti candi
Kidal, Jago, dan candi Singosari. Sedangkan patung yang di temukan
adalah patung Ken Dedes sebagai dewi Prajnaparamita lambang
kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam bentuk Joko Dolok yang di
temukan dekat Surabaya dan patung Amoghapasa juga perwujudan dari
raja Kertanegara yang dikirim ke Dharmacraya ibu kota kerajaan Melayu.
Kedua perwujudan patung tersebut dapat di ketahui bahwa raja
Kertanegara beragama Budha beraliran Tantrayana (Tantriisme).
Arsitektur candi pada masa Singhasari memiliki langgam seni tersendiri
yang berbeda dengan arsitektur candi masa sebelumnya dan mengilhami
arsitektur pada masa Majapahit. Arsitektur candi masa Singhasari antara lain
memiliki letak bangunan candi yang berada di tengah halaman percandian.
Perkecualian pada Candi Kidal yang didirikan bergeser kearah utara dari titik
pusat halaman (barahmathana) yang terletak di sudut pipi tangga sebelah selatan.
Secara vertical bangunan candi terbagi atas bagian kaki (upapitha), tubuh
(stambha), dan atap yang terbuat dari bahan yang tahan lama dengan bentuk
menjulang tinggi ke atas seperti menara (sikhara). Bagian atap berbentuk kubus,
khususnya Candi Jawi memiliki stupa kecil di atas bentuk kubus. Bilik utama
candi (garbhagrha) terletak di bagian tengah kaki candi, dan tidak bergeser ke
bagian belakang kaki seperti pada candi-candi sebelumnya.
15
G. Akhir Kerajaan Singhasari
Bersamaan dengan meluasnya pengaruh Kerajaan Singhasari, Kerajaan Kadiri yang
pernah ditaklukan oleh Ken Arok tampaknya mulai bangkit kembali. Sebagaimana
terungkap dalam Prasasti Mula MAlurung (Lempeng Iva. 7) dan kakawin Nagarakertagama
(XLIV:2), Sri Sastrajaya menjadi raja bawahan di Kadiri untuk menggantikan Jayabaya.
Setelah Sri Sastrajaya, Kadiri kemudian dipimpin oleh Raja Jayakatwang yang semasa
Sminingrat berkuasa di Glang Glang wilayah bhumi Kadiri. Pada saat pemerintahan
Jayakatwang ini keberadaan kadiri sedikit-demi sedikit mulai nyata, kemudian menjadi
besar, untuk meredam pertentangan dengan Jayakatwang, Kertanegara mengadakan
pendekatan dengan cara mengawinkan salah satu putrinya dengan Arddharaja, anak
Jayakatwang. Namun hal ini tidak berjalan dengan lancar. Dalam Kidung Harsawijaya
disebutkan bahwa kehendak menyerang Singhasari dalam diri Jayakatwang timbul dari
hasutan Patihnya. Sang patih menunjukkan bahwa leluhurnya meninggal karena dibunuh
oleh leluhur Kertanagara; Luka masa lalu yang dialami raja-raja Kadiri kemudian
dimanfaatkan oleh Arya Wiraraja untuk memengaruhi Jayakatwang menyerang Singhasari.
Berdasarkan Prasasti Gajahmada (Singhasari v) yang bertarikh 1273 S (1292 M),
Jayakatwang melancarkan serangannya ke SInghasari. Tahun 1292 M yang merupakan tahun
peristiwa penyerangan Jayakatwang disebutkan juga dalam kakawin Nagarakertagama
(XL:1). Dalam Prasasti Kudadu (1294 M), penyerangan tersebut disebut sebagai tindakan
curang mendurhakai sahabat. Serangan yang dilancarkan Jayakatwang berdasarkan
keterangan Prasasti Kudadu (1294) maupun kitab Pararaton, berasal dari dua arah.
Ia bersama panglima lain, seperti Banyak Kapuk, Ranggalawe, Pedang Sora, Dangdi,
Gajah Panggon, Nambi, Peteng, Wirot, serta sejumlah tentara, dapat menahan serangan
Kadiri. Namun kemudian datang pasukan Kadiri dari arah selatan dalam jumlaj besar yang
dipimpin oleh Kebo Mundarang, Pudot, dan Bowong, yang berhasil memasuki keratin dan
membunuh Kertanagara. Dengan meninggalnya Kertanagara, seluruh kekuasaan Singhasari
jatuh ke tangan Jayakatwang.
16
Sekilas Info
Kerajaan
Rangkuman
17
Evaluasi
Soal
1. Jelaskan upaya Ken Arok meraih tahta Kerajaan Singasari !
2. Jelaskan upaya yang dilakukan Kertanegara untuk memperluas
Kerajaan Singasari !
3. Bagaimana keadaan budaya pada masa Kerajaan Singasari ?
4. Mengapa Kerajaan Singasari mengalami keruntuhan ?
5. Menurut kamu pada masa siapa kondisi politik mengalami
kemajuan? Dan jelaskan alasannya !
18
Daftar Pustaka
Abimanyu, S. 2017. Babad Tanah Jawi. Yogyakarta. Laksana
.2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah Jilid 2 : Kerajaan Hindu – Budhai. Jakarta. PT
Ichtiar Baru van Hoeve