Friska Laura Nainggolan Syakila Aulia Nabila Irene Indah Cantika Aulia Mutia Fajar
Pada masa pendudukan Jepang di Sumatra Utara, yang berlangsung dari tahun 1942 hingga 1945 selama perang dunia II, jepang mengambil alih kendali dari Belanda yang sebelumnya menjajah wilayah tersebut. . . Pendudukan jepang di Sumatra Utara merupakan bagian dari upaya jepang untuk menguasai wilayah Asia Tenggara dan mengamankan sumber daya alam yang ada di sana
Selama pendudukan jepang, romusha adalah istilah yang digunakan untuk bekerja dalam proyek-proyek infrastruktur, seperti membangun jalan, rel kereta api, dan lapangan terbang. Mereka juga digunakan dalam proyek pertahanan dan pertanian. Kerja romusha sering kali dilakukan dalam kondisi yang sangat berat dan tanpa upah yang layak, menyebabkan banyak penderitaan dan korban jiwa.
Pendudukan jepang mengubah struktur ekonomi Sumatra Utara. Jepang mengambil alih dan mengendalikan sumber daya alam seperti minyak, karet, dan kayu untuk memenuhi kebutuhan perang mereka. Hal ini mengakibatkan penurunan produksi dan ekspor komoditas tersebut serta mengganggu perekonomian lokal Bid. Ekonomi Bid. Pemerintahan Jepang membentuk pemerintahan militer yang otoriter di Sumatra Utara. Mereka mengganti sistem pemerintahan Belanda dengan sistem yang lebih otoriter dan mengendalikan semua aspek kehidupan masyarakat
Jepang mengubah sistem pendidikan di Sumatra Utara sesuai dengan ideologi dan kepentingan mereka. Mereka menghapuskan pelajaran bahasa Belanda dan menggantinya dengan bahasa jepang. Pendidikan juga lebih difokuskan pada nilai-nilai dan ideologi jepang. Bid. Pendidikan Bid. Sosial Budaya Pendudukan jepang membawa perubahan sosial dan budaya yang signifikan. Masyarakat Sumatera Utara dipengaruhi oleh budaya Jepang, seperti bahasa, makanan, dan tradisi. Jepang juga mempengaruhi sistem nilai dan norma sosial masyarakat setempat.
Bunker Terdapat beberapa bunker peninggalan bersejarah jepang yang dapat ditemukan. Salah satunya adalah bunker jepang di jalan Sisingamangaraja Medan Bunker ini ditemukan. Salah satunya adalah bunker ini di bangun pada masa pendudukan jepang di Indonesia selama perang dunia II . Bunker ini digunakan sebagai tempat perlindungan dan pertahanan oleh pasukan Jepang.
Benteng putri hijau Terletak di kota Medan, benteng putri hijau adalah bekas markas militer Jepang yang dibangun pada masa pendudukan. Bangunan ini masih ada hingga saat ini dan menjadi salah satu peninggalan bersejarah yang penting
Lapangan Merdeka Lapangan merdeka, yang juga terletak di kota Medan, memiliki sejarah yang penting. Selama pendudukan jepang, lapangan ini digunakan sebagai tempat upacara dan kegiatan militer. Beberapa bangunan di sekitar lapangan juga memiliki arsitektur yang mencerminkan pengaruh jepang
Jembatan Titi Gantung yang terletak di kabupaten Deli Serdang, adalah jembatan yang dibangun pada masa pendudukan jepang. Jembatan ini masih berfungsi hingga saat ini dan menjadi salah satu peninggalan bersejarah yang penting. Jembatan Titi Gantung
Pabrik Gula Pangkalan Brandan, yang terletak di kabupaten Langkat, adalah pabrik gula yang dibangun oleh jepang pada masa pendudukan. Pabrik gula ini menjadi salah satu peninggalan bersejarah yang menggambarkan pengaruh jepang dalam sektor ekonomi. Pabrik Gula Pangkalan Brandan
Terdapat beberapa makam Romusha yang tersebar di berbagai tempat di Sumatra Utara. Makam-makam ini menjadi peninggalan bersejarah yang dapat mengingatkan akan penderitaan dan pengorbanan romusha selama masa pendudukan jepang. Makam Romusha