HANDOUT
SIMPEL DAN MUDAH DIINGAT
AKUNTANSI
KEUANGAN
AKUNTANSI PENJUALAN
KONSINYASI
Disusun oleh :
SUMAROH, S.E
NIP.198907012021212001
AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
SMKN 1 GABUSWETAN
Jl. PU Rancahan Desa Rancahan Kec. Gabuwetan
Indramayu Jawa Barat 45263
Email : [email protected]
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmatNya handout
bahan ajar ini dapat tersusun dengan baik untuk semua pembaca.
Tujuan penyusunan handout ini adalah membantu peserta didik untuk mendalami materi yang
perlu dikuasai di sekolah kejuruan. Handout ini disusun berdasarkan kurikulum 2013 yang berlaku,
disajikan secara runtut serta mudah dipahami. Tidak lupa disajikan soal- soal latihan berupa pertanyaan
esai setelah membahas beberapa pokok bahasan yang berfungsisebagai review bagi peserta didik. Selain
itu juga disajikan kegiatan berupa aktivitas praktik (studi kasus) untuk menerapkan teori yang telah
dipelajari, serta ditutup dengan lembar ulangan harian berupa soal pilihan ganda untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menguasai materi yang sudah dipelajari.
Akhirnya kami berharap, handout ini bisa bermanfaat bagi peserta didik dan guru yang
menggunakannya. Menjadikan peserta didik yang terampil, baik di lingkungan pendidikan maupun
masyarakat.
Penulis
DAFTAR ISI :1
:2
Cover :3
Kata Pengantar :5
Daftar Isi :5
Materi : Akuntansi Penjualan Konsinyasi :5
:5
Pengertian Penjualan Konsinyasi
Akuntansi Penjualan Konsinyasi Bagi Komisioner
Akuntansi Penjualan Konsinyasi Bagi Pengamanat
Contoh Transaksi Penjualan Konsinyasi :7
Soal Pilihan Ganda Dan Essay :9
Kunci Jawaban : 12
Daftar Pustaka : 13
AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI
Setelah mempelajari bahan ajar ini, peserta didik diharapkan dapat memperoleh
pemahaman tentang materi Penjualan Konsinyasi dan memiliki keterampilan yang memadai
dalam melakukan pencatatan. Penguasaan terhadap materi ini diharapkan dapat memberi bekal
peserta didik untuk dapat dapat menguraikan pengertian penjualan konsinyasi, dan melakukan
pencatatan penjualan konsinyasi berdasarkan studi literasi dan berdasarkan contoh dengan
kreatif dan inovatif.
A. Kompetensi dasar
3.10 Menganalisis penjualan konsinyasi
4.10 Melakukan pencatatan penjualan konsinyasi
B. Indikator pencapaian
1). Menjelaskan pengertian penjualan konsinyasi
2) Menerapkan pencatatan penjualan konsinyasi bagi komisioner
3) Menerapkan pencatatan penjualan konsinyasi bagi pengamanat
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian penjualan konsinyasi
2. Peserta didik mampu menerapkan pencatatan penjualan konsinyasi bagi komisioner
3. Peserta didik mampu menerapkan pencatatan penjualan konsinyasi bagi pengamanat
URAIAN MATERI
1. Pengertian Penjualan Konsinyasi
Konsinyasi (consignment) adalah penyerahan barang dari pihak pemilik ke pihak
lain yang bertindak sebagai agen penjual, disertai amanat untuk di jual dengan upah
berupa komisi, tanpa disertai pemindahan hak milik. Konsinyasi merupakan penjualan
dengan cara pemilik menitipkan barang kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga
dan syarat yang telah diatur dalam perjanjian.
Halim (2015:65) Penjualan konsinyasi adalah penjualan dengan perjanjian, di mana
pihak pemilik barang/consignor/konsinyor menyerahkan barangnya kepada pihak lain,
yaitu consignee/komisioner untuk dijual kepada pihak luar dan pihak consignee
mendapatkan sejumlah komisi dari pihak consignor.
Yendrawati (2008:89) menyatakan Penjualan konsinyasi adalah penjualan dengan
cara menitipkan barangkepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan syarat yang
telah diatur dalam perjanjian.
Maria (2011:16) mengungkapkan Penjualan konsinyasi adalah suatu perjanjian
dimana salah satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang tertentu
untuk dijualkan dengan memberikan komisi tertentu.
1.1Karakteristik Penjualan Konsinyasi
Menurut Yunus dan Harnanto (2010:142) menyatakan bahwa terdapat beberapa
karakteristik penjualankonsinyasi yaitu:
a. Karena hak milik atas barang-barang masih berada pada pengamanat, maka barang-
barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat. Barang-
barang konsinyasi tidak boleh diperhitungkan sebagai persediaan oleh pihak
komisioner.
b. Pihak pengamanat sebagai pemilik tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
semua biaya yang berhubungan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat
pengiriman sampai dengan saat komisioner berhasil menjual kepada pihak ketiga,
kecuali ditentukan lain dalam perjanjian diantara kedua belah pihak yang
bersangkutan.
c. Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan
dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan,
baik bagi pengamanat maupun bagi komisioner sampai saat barang dijual kepada
pihak ketiga,
d. Pihak penerima barang (consignee) dalam batas kemampuannya mempunyai
kewajiban untuk menjaga keamanan dan keselamatan barang- barang konsinyasi
yang diterimanya itu.
1.2Keuntungan Penjualan Konsinyasi
Menurut Yunus dan Harnanto (2010:142) ada beberapa alasan bagi pihak
pengamanat memilih penjualan konsinyasi, yaitu:
1. Konsinyasi merupakan suatu cara untuk lebih memperluas pemasaran yang dapat
dijamin oleh seorang produsen, pabrikan atau distributor terutama apabila:
a. Barang-barang yang bersangkutan baru diperkenalkan, permintaan produk
tidak tertentu dan belum terkenal.
b. Penjualan pada masa-masa yang lalu dengan melalui dealer tidak
menguntungan.
c. Harga barang menjadi mahal mahal dan membutuhkan investasi yang cukup
besar bagi pihak dealer apabila harus membeli barang-barang yang
bersangkutan.
2. Risiko-risiko tertentu dapat dihindarkan oleh pengamanat. Barang-barang
konsinyasi tidak ikut disita apabila terjadi kebangkurtan pada pihak komisioner.
Jadi, lain sifatnya dengan perjanjian keagenan atau dealer.
3. Harga eceran barang-barang yang bersangkutan tetap dapat dikontrol oleh
pengamanat, demikian pula terhadap jumlah barang-barang yang siap dipasarkan
dan stok barang-barang tersebut.
2. Akuntansi Penjualan Konsinyasi Bagi Komisioner
A. Hak-hak komisioner
Mendapatkan komisi atas barang konsinyasi yang telah dijualnya
Mendapatkan penggantian atas beban yang telah dikeluarkan sehubungan dengan
penjualan barang konsinyasi, misalnya biaya pengangkutan, penyimpanan,
asuransi, pajak dan beban-beban lainnya yang dibebankan kepada pengamanat
Dalam batasan-batasan tertentu biasanya kepada komisioner diberikan hak untuk
memberikan jaminan (garansi) terhadap kualitas barang yang dijualnya.
Untuk menjamin pemasaran barang yang bersangkutan komisioner berhak
memberikan syarat-syarat pembayaran kepada langganan seperti yang berlaku
pada umumnya untuk barang-barang yang sejenis, meskipun pengamanat dapat
mengadakan pembatasan-pembatasan yang harus dinyatakan dalam perjanjian.
B.Kewajiban-kewajiban komisioner
Melindungi keamanan dan keselamatan barang-barang yang diterima dari pihak
pengamanat.
Mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barang- barang milik
pengamanat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian.
Komisioner harus menjual barang-barang tersebut dengan harga yang dinyatakan
dalam perjanjian. Dalam hal pengaturanterhadap harga jual tidak dinyatakan dalam
perjanjian, komisioner harus berusaha menjual barang tersebut dengan harga
sedemikian rupa sehingga tidak merugikan kepentingan pengamanat.
Mengelola secara terpisah baik dari segi fisik maupun administrasi terhadap barang-
barang milik pengamanat, sehingga identitas barang- barang tersebut tetap dapat
diketahui setiap saat. Pembukuan yang tertib dan teratur harus dilaksanakan
terhadap transaksi-transaksi penjualan barang-barang konsinyasi. Hasil penjualan,
biaya-biaya yang mendapat penggantian, persediaan dan piutang dari penjualan
barang- barang konsinyasi semuanya harus dinyatakan jelas di dalam rekening-
rekening pembukuan untuk melindungi hak-hak (kepentingan) pengamanat.
Membuat laporan secara periodik tentang barang yang diterima, barang-barang
yang berhasil dijual dan barang-barang yang masih dalam persediaan serta
mengadakan penyelesaian keuangan seperti dinyatakan dalam perjanjian. Di dalam
laporan periodik yang biasa disebut “perhitungan penjualan” harus disajikan
informasi mengenai barang-barang yang diterima dari pengamanat, barang-barang
yang laku dijual dalam periode laporan, biaya-biaya yang bersangkutan dan
menjadi tanggung jawab pengamanat jumlah yang terhutang dan jumlah
pembayarannya kepada pengamanat.
2.1 Akuntansi Penjualan Konsinyasi Bagi Komisioner dengan Metode Laba
Terpisah
Menurut Maria (2011:23) “pencatatan dengan metode ini akan memunculkan
rekening Konsinyasi Masuk/Barang Konsinyasi. Rekening ini akan didebit untuk
mencatat biaya-biaya yang ditanggung pengamanat (jadi dalam pencatatan tidak dibuat
rekening biaya secara terpisah), mencatat pengiriman uang kas ke pengamanat, mencatat
penerimaan komisi dari pengamanat dan mencatat pengembalian barang yang terjual
sebelumnya. Sebaliknya rekening ini akan dikredit untuk pencatatan penjualan barang-
barang konsinyasi dan pendapatan lain yang berhubungan dengan barang konsinyasi.”
Maria (2011:23) juga menjelaskan bahwa pada umumnya pencatatan yang dibuat
oleh komisioner hanya mencakup 4 (empat) transaksi, yaitu:
Transaksi Ayat Jurnal
Membayar biaya Barang komisi xxx
angkut/perakitan Kas xxx
Menjual barang komisi Kas xxx
xxx
Barang komisi
xxx
Mengirimkan laporan Barang komisi xxx
pertanggungjawaban Utang pengamanat
dan mengakui xxx
pendapatan komisi Barang komisi xxx
Pendapatan komisi
Mengirim pembayaran Utang pengamanat xxx
xxx
kepada pengamanat Kas
Setelah akhir periode, perusahaan melakukan penutupan untuk semua rekening
nominal, kemudian selisihnya ditransfer ke rekening laba/rugi konsinyasi. Setelah itu
barulah laba/rugi konsinyasi ditransfer ke rekening ikhtisar laba/rugi untuk digabungkan
dengan laba/rugi penjualan reguler.
2.2 Akuntansi Penjualan Konsinyasi bagi pengamnat dengan Metode Laba Terpisah
Menurut Maria (2011:24) “dalam pencatatan dengan metode ini,penjualan barang
titipan akan dicatat dalam rekening “Penjualan”. Namun sebaliknya konsinyi harus segera
mengakui adanya pembelian/Beban Pokok Penjualan atas barang yang dijual tersebut.”
Dalam pencatatan ini muncul rekening kontra Utang pada pengamanat/Kas yang
akan digunakan untuk mendebit Pembelian/Beban Pokok Penjualan (dicatat sebesar
jumlah yang harus disetor kepada pengamanat untuk barang-barang yang dijual).
Sebaliknya rekening ini akan didebit untuk mencatat biaya-biaya yang berkaitan dengan
penjualan barang-barang konsinyasi. Pada akhir periode, perusahaan harus melakukan
harus melakukan penutupan semua rekening nominal kemudian selisihnya ditransfer
ditransfer ke rekening ikhtisar laba/rugi.
Dengan prosedur ini, maka besarnya jumlah yang harus disetor kepada
pengamanat tercermin pada saldo utang pengamanat tersebut. Pada umumnya pencatatan
yang dibuat oleh komisioner mecakup 3 (tiga) transaksi yaitu:
Transaksi Ayat Jurnal
Membayar Utang-pengamanat xxx
biaya Kas xxx
angkut/perakitan
xxx
Menjual barang Kas xxx
konsinyasi Penjualan xxx
xxx
Mengirim Utang pengamanat
pembayaran Kas
kepada
pengamanat
3. Akuntansi Penjualan Konsinyasi Bagi Pengamanat
3.1 Akuntansi Penjualan Konsinyasi bagi pengamanat dengan Metode Laba Tidak
Terpisah
Menurut Maria (2011:18) “dalam metode ini laba terpisah, laba/rugi yangberasal dari
penjualan konsinyasi dicatat terpisah dengan laba/rugi dari penjualan reguler. Pencatatan
dengan metode ini akan memunculkan akun rekening Barang konsinyasi atau konsinyasi
keluar. Rekening ini digunakan untuk menampung seluruh transaksi yang terjadi pada
barang titipan.”
Rekening ini akan didebit untuk beban pokok terhadap barang yang dikirim. Biaya
pengiriman barang konsinyasi dan biaya konsinyasi yang dibayarkan oleh konsinyi tetapi
ditanggung oleh konsinyor. Sebaliknya rekening ini akan dikredit untuk mencatat hasil
penjualan barang konsinyasi.
Maria (2011:18) juga menjelaskan bahwa pada umumnya pencatatan yang dibuat
oleh pengamanat hanya mencakup 4 (empat) transaksi, yaitu:
Transaksi Ayat Jurnal
Pengiriman barang Barang konsinyasi-pengiriman barang xxx
konsinyasi Persediaan xxx
Pembayaran biaya Barang konsinyasi-biaya angkut xxx
xxx
angkut barang kosinyasi Kas
xxx
Menerima laporan Piutang komisioner xxx
Barang konsinyasi-biaya komisi
pertanggungjawaban Barang konsinyasi-penjualan xxx
yang berisi penjualan, xxx
xxx
biaya pendapatan yang
akan diterima
komisioner
Menerima pembayaran Kas
dari komisioner Piutang komisioner
Setelah akhir periode, perusahaan melakukan penutupan untuk semua rekening nominal
dan rekening Barang Konsinyasi, kemudian selisihnya diakui pada rekening Laba/Rugi
Konsinyasi. Setelah itu barulah Laba/Rugi Konsinyasi ditransfer ke rekening Ikhtisar
Laba/Rugi untukdigabungkan dengan laba/rugi penjualan reguler.
3.2 Akuntansi Penjualan Konsinyasi Bagi Pengamanat dengan Metode Laba Tidak Terpisah
Menurut Maria (2011:19) “dalam metode laba tidak terpisah, laba/rugi dari kegiatan
konsinyasi tidak dipisahkan dengan laba/rugi dari kegiatan reguler. Pada metode ini,
pengamanat tidak membuat rekening sendiri untuk mencatat transaksi atas barang titipan.
Transaksi atas barang titipan dicatat layaknya seperti transaksi penjualan biasa. Untuk
barang titipan yang belum terjual oleh komisioner tetap dilakukan sebagai persediaan yang
ada di gudang. Pada akhir periode perusahaan harus penutupan untuk rekening nominal.”
Maria (2011:19) juga menjelaskan bahwa pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh
pengamanat hanya mencakup 3 (tiga) transaksi, yaitu:
Transaksi Ayat Jurnal
Pembayaran biaya Biaya angkut xxx
angkut barang Kas xxx
konsinyasi
xxx
Menerima laporan Piutang komisioner xxx
Biaya komisi
pertanggungjawaban xxx
Penjualan
yang berisi penjualan, xxx
xxx
biaya pendapatan yang
akan diterima
komisioner
Menerima pembayaran Kas
dari komisioner Piutang komisioner
Contoh Transaksi Penjualan Konsinyasi
Pada tahun 2020, CV Mawar mengadakan perjanjian konsinyasi dengan Toko
Rayya. Isi perjanjian tersebut antara lain:
1. CV Mawar akan menitipkan sepeda ke Toko Rayya
2. Toko Rayya berhak atas komisi sebesar 10% dari penjualan
3. Semua biaya di tanggung pengamanat
4. Toko Rayya harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan
Transaksi yang berhubungan dengan konsinyasi
1. CV. Mawar mengirim 200 unit lemari plastik ke toko Rayya. Harga pokok
lemari plastik Rp 300.000/unit sedangkan harga jual ditentukan Rp 500.000
2. CV. Mawar membayar biaya angkut sebesar Rp 250.000
3. Toko Rayya menerima kiriman lemari plastik dari CV. Mawar dan membayar
ongkos rakit Rp. 2.000/unit
4. Toko Rayya berhasil menjual keseluruhan barangdagangan secara tunai
kemudian mengirimkan laporan hasil penjualan ke CV. Mawar
5. Toko Rayya mengirimkan kas yang menjadi hak CV. Mawar
Diminta :
1. Buatlah jurnal pada komisioner dan pengamanat dengan metode laba terpisah
2. Buatlah jurnal pada komisioner dan pengamanat dengan metode laba tidak terpisah
JAWAB:
1. Jurnal pada komisioner dan pengamanat dengan metode laba terpisah
A. Jurnal pada komisioner dengan metode laba terpisah
Keterangan Komisioner (Consignee)
Pengiriman barang Tidak dibuat jurnal
ke Toko Rayya
Pembayaran biaya Tidak dibuat jurnal
angkut oleh CV.
Mawar Tidak dibuat jurnal
Penerimaan barang
oleh toko Rayya Barang komisi Rp. 400.000 -
Pembayaran biaya
rakit oleh toko Rayya Kas - Rp. 400.000
Laporan hasil
penjualan 200x Kas Rp.100.000.000 -
Rp.500.000 komisi
10%xRp.10.000.000 Barang Komisi - Rp.100.000.000
B. Rakit Rp.200.000
x1 kali pengirim Barang Komisi Rp. 89.600.000 -
Pengiriman uang ke Utang CV. Mawar - Rp. 89.600.000
CV. Mawar
Tutup Buku Barang Komisi Rp. 10.000.000 -
Pendapatan Komisi - Rp. 10.000.000
Utang CV. Mawar Rp. 89.600.000 -
Kas - Rp. 89.600.000
Pendapatan komisi Rp. 10.000.000 -
Laba konsinyasi - Rp. 10.000.000
Laba konsinyasi Rp. 10.000.000 -
Ikhtisar laba/rugi - Rp.10.000.000
B. Jurnal pada pengamanat dengan metode laba terpisah
Keterangan Pengamanat (Consignor)
Pengiriman barang
ke Toko Rayya Barang konsinyasi keluar Rp 60.000.000 -
Persediaan - Rp.60.000.000
Pembayaran biaya Barang konsinyasi-B.Angkut Rp. 250.000 -
angkut oleh CV.
Mawar Kas - Rp. 250.000
Penerimaan barang
oleh toko Rayya Tidak dibuat jurnal
Pembayaran biaya
rakit oleh toko Tidak dibuat jurnal
Rayya
Laporan hasil Piutang Toko Rayya Rp 89.600.000 -
penjualan 200x Barang konsinyasi-B.Komisi Rp 10.000.000 -
Rp.500.000 komisi Barang Konsinyasi-B. Rakit Rp 400.000 -
10%xRp.10.000.000 Rp.100.000.000
B. Rakit Barang konsinyasi-Pnjualan -
Rp.200.000 x1 kali
pengirim Kas Rp 89.600.000 -
Pengiriman uang ke Rp 89.600.000
CV. Mawar Piutang-Toko Rayya -
-
Tutup Buku Barang konsinyasi-penjualan Rp. 100.000.000 Rp 250.000
Rp 10.000.000
Barang konsinyasi-B. Angkut - Rp 400.000
Rp. 60.000.000
Barang konsinyasi-B. Komisi - Rp 29.350.000
Barang konsinyasi-B. Rakit - -
Rp 29.350.000
Barang konsinyasi-pengir. barang -
Laba konsinyasi -
Laba konsinyasi Rp 29.350.000
Ikhtisar laba rugi -
2. Jurnal metode laba tidak terpisah
A. Jurnal pada komisioner dengan metode laba tidak terpisah
Keterangan Komisioner
Pengiriman uang
ke CV.Mawar Utang CV. Mawar Rp. 89.600.000 -
Tutu Buku Kas
- Rp. 89.600.000
Pendapatan komisi
Laba konsinyasi Rp.10.000.000 -
Laba konsinyasi - .Rp 10.000.000
Ikhtisar laba rugi
Rp.10.000.000 -
- Rp. 10.000.000
B. Jurnal pada pengamanat dengan metode laba tidak terpisah
Keterangan Pengamanat
Pengiriman uang
ke CV.Mawar Kas Rp 89.600.000 -
Piutang
- Rp 89.600.000
Tutup Buku Barang konsinyasi-penjualan Rp. 100.000.000 -
Rp 250.000
Barang konsinyasi-B. Angkut - Rp 10.000.000
Rp 400.000
Barang konsinyasi-B. Komisi - Rp 60.000.000
Rp 29.350.000
Barang konsinyasi-B. Rakit -
-
Barang konsinyasi-pengir.barang - Rp 29.350.000
Laba konsinyasi
Laba konsinyasi Rp 29.350.000
Ikhtisar laba rugi -
1. Penjualan dengan cara pemilik menitipkan barang kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan syarat
yang telah diatur dalam perjanjian, dalam perdagangan barang disebut . . .
A. Penjualan angsuran
B. Penjualan kontan
C. Penjualan secara kredit
D. Pembayaran angsuran
E. Penjualan konsinyasi
2. Perbedaan prinsip antara transaksi penjualan reguler dan penjualan konsinyasi terletak pada status
kepemilikan barang yang diperdagangkan. Atas penjualan barang konsinyasi, komisioner memiliki hak . . .
A. Penjualan angsuran
B. Komisi penjualan konsinyasi
C. Hak milik atas barang
D. Pembayaran angsuran
E. Pembayaran uang muka
3. Penyerahan barang dari pihak pemilik barang kepada pihak lain sebagai agen penjual biasa terjjadi dalam
transaksi sehari-hari. Pihak yang menyerahkan barang disebut . . .
A. Consignor
B. Consignee
C. Inventory
D. Consignment out
E. Consignment in
4. Penyerahan barang dari pihak pemilik barang kepada pihak lain sebagai agen penjual biasa terjadi dalam
tramnsaksi sehari-hari. Pihak yang menerima barang disebut . . .
A. Consignor
B. Consignee
C. Inventory
D. Consignment out
E. Consignment in
5. Penyerahan barang dari pihak pemilik barang kepada pihak lain sebagai agen penjual biasa terjadi dalam
tramnsaksi sehari-hari. Bagi pihak pengamanat barang yang diserahkan disebut . . .
A. Merchadise inventory
B. Management inventory
C. Commission merchant
D. Consignment out
E. Consignment in
6. Penyerahan barang dari pihak pemilik barang kepada pihak lain sebagai agen penjual biasa terjadi dalam
tramnsaksi sehari-hari. Bagi pihak komisioner barang yang diterima disebut . . .
A. Merchadise inventory
B. Management inventory
C. Commission merchant
D. Consignment out
E. Consignment in
7. Konsinyasi merupakan cara untuk memperluas pasar yang dapat dijamin oleh produsen, pabrikan,
distributor. Hal ini merupakan konsep penjualan konsinyasi bagi pengamanat dalam rangka . . .
A. Resiko kerugian lebih kecil
B. Pemasaran produk lebih luas
C. Metode laba terpisah
D. Metode laba tidak terpisah
E. Penetapan harga jual konsumen
8. Resiko dapat dihindarkan oleh pengamanat maupun komisioner. Komisioner tidak memiliki hak atas barang
konsinyasi. Dan pengamanat berhak mengambil semua barang yang belum terjual. Hal ini merupakan
konsep penjualan konsinyasi dalam rangka . . .
A. Resiko kerugian lebih kecil
B. Pemasaran produk lebih luas
C. Metode laba terpisah
D. Metode laba tidak terpisah
E. Penetapan harga jual konsumen
9. Pada dasarnya, apabila komisioner mencatat barang titipan, akan dibuat satu akun untuk menampung seluruh
transaksi barang konsinyasi. Hal ini merupakan sistem akuntansi penjualan konsinyasi pada komisioner yang
menggunakan metode . . . .
A. Laba terpisah
B. Laba tidak terpisah
C. Penjualan reguler
D. Penjualan konsinyasi
E. Penjualan angsuran
10. Pada dasarnya, prosedur akuntansi untuk komisioner mengikuti aliran transaksi konsinyasi. Setiap transaksi
yang berhubungan dengan barang titipan akan dicatat dalam akun atas nama pengamanat untuk mengetahui
dan membedakan barang sendiri dengan barang titipan. Hal ini merupakan sistem akuntansi penjualan
konsinyasi pada komisioner yang menggunakan metode . . . .
A. Laba terpisah
B. Laba tidak terpisah
C. Penjualan reguler
D. Penjualan konsinyasi
E. Penjualan angsuran
KUNCI JAWABAN
NO. JAWABAN NO. JAWABAN
1. E 6. E
2. B 7. B
3. A 8. A
4. B 9. A
5. D 10. B