The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-LKPD ini berisi materi tentang jurnal penyesuaian beserta uji kompetensi.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rinasellaarisyah6556, 2021-11-04 00:47:31

E-LKPD Jurnal Penyesuaian

E-LKPD ini berisi materi tentang jurnal penyesuaian beserta uji kompetensi.

Keywords: E-LKPD

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

AKUNTANSI

DASAR

JURNAL PENYESUAIAN

Nama :

No. Absen :

X Kelas :

Semester I
s

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

AKUNTANSI

JURNAL PENYESUAIAN DAN BUKU BESAR

Penulis
Rina Sella Arisyah
Dosen Pembimbing
Drs. Joni Susilowibowo, M.Pd.

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD) mengenai Akuntansi (Jurnal Penyesuaian dan Buku Besar) ini dengan baik.
Dengan adanya LKPD ini diharapkan mampu memberikan pengalaman yang tidak
membosankan dan peserta didik mampu meningkatkan pemahamannya dari segi
pengetahuan maupun keterampilan.

Penulis menyadari bahwa LKPD yang penulis buat masih jauh dari kata
sempurna, dan masih banyak kekurangan dari segi penjelasan materi dan juga soal
latihannya. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna menjadi acuan agar penulis bisa lebih baik lagi kedepannya.

Mojokerto, 16 Oktober 2021

Penulis

i

PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Baca dan cermatilah Lembar Kerja Peserta Didik dengan teliti dan jelas.
2. Jika Anda mengalami kesulitan dalam mempelajari suatu materi, diskusikan

dengan teman Andaa atau berkonsultasilah dengan guru atau fasilitator.
3. Kerjakan semua latihhan atau tugas-tugas dengan seksama oleh diri Anda

sendiri.
4. Jika Anda merasa kesulitan dalam mengerjakan latihan atau tugas maka

Anda diperbolehkan untuk mendiskusikan dengan teman Anda.
5. Hitung skor Anda bersama guru atau fasilitator secara jujur untuk mengukur

kemampuan Anda dalam menguasai suatu kompetensi.

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………...i
Petunjuk Penggunaan……………………………………………………………………….......ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………iii
Kompetensi Inti & Dasar…………………………………………………………………….…iv
Bab I Jurnal Penyesuaian

Pengertian Jurnal Penyesuaian…………………………………………………………...1
Faktor Yang Mengharuskan Disusunnya Jurnal Penyesuaian…………………………...1
Fungsi Jurnal Penyesuaian…………………………………………………………….…2
Tujuan Jurnal Penyesuaian………………………………………………………………2
Akun-Akun Yang Membutuhkan Jurnal Penyesuaian…………………………………..2
Cara Menyusun Atau Membuat Jurnal Penyesuaian…………………………………….11
Format Umum Jurnal Penyesuaian………………………………………………………12
Uji Kompetensi…………………………………………………………………………………..12
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………...v

iii

Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar

KI 1 DAN 2 : Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, meneladani sikap jujur,
bertanggung jawab, peduli terhadap sesama.

KI 3 : 4.10 Memahami, mengingat, dan menganalisis jurnal penyesuaian.
KI 4 : 4.10 Menerapkan, menyusun, dan membuat jurnal penyesuaian.

KD : 4.10 Melakukan Pencatatan Jurnal Penyesuaian.

iv

BAB I

PEMBAHASAN

PENGERTIAN JURNAL PENYESUAIAN

Setiap pencatatan terjadinya perubahan saldo pada suatu akun tertentu pada
akhirnya dapat menunjukkan saldo sebenarnya. Nah, jumlah inilah yang kemudian menjadi
saldo riil yang diketahui pada penghujung suatu periode pembukuan yang juga dapat
menentukan pencatatan pendapatan maupun beban bersih suatu perusahaan.

Karena disusun untuk mengetahui saldo sesungguhnya pada akhir dari sebuah
periode, maka jurnal penyesuaian pun akan disusun pada penghujung periode itu pula.
Tepatnya, jurnal ini dibuat sebelum penyusunan kertas kerja atau neraca lajur (worksheet)
dan setelah menentukan hasil neraca saldo. Inilah yang kemudian membuat jurnal
penyesuaian digunakan dalam rangka untuk menetapkan saldo akhir yang umumnya
dimasukkan dalam catatan buku besar.

Dapat disimpulkan pula bahwa jurnal penyesuaian adalah jurnal yang disusun untuk
mencatat perubahan saldo pada akun tertentu yang nantinya memperlihatkan jumlah saldo
yang sebenarnya di akhir periode.

FAKTOR YANG MENGHARUSKAN DISUSUNNYA JURNAL
PENYESUAIAN

Jurnal penyesuaian memang tidak harus selalu dibuat oleh sebuah perusahaan. Namun,
ada beberapa kondisi yang mengharuskan sebuah perusahaan membuatnya. Jurnal
penyesuaian seharusnya dibuat jika terdapat kejadian dibawah ini, seperti :

1. Transaksi sudah dicatat namun tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Transaksi ini bisa saja terjadi pada suatu beban perusahaan yang dibayar dimuka.
Meskipun terkadang dikatakan sebagai harta, akan tetapi jika merupakan beban
maka harus tetap ditulis sebagai beban. Karena beban merupakan aktiva lancar.
Selain itu bisa juga terjadi pada pemakaian perlengkapan. Misalnya ada
perlengkapan kantor yang masuk dalam kelompok harta dan kelompok beban.
Keduanya akan berbeda, maka harus diselesaikan melalui laporan ini.

2. Transaksi yang belum tercatat namun telah terjadi.
Pada bagian ini, ada contoh kejadian yang membuat jurnal penyesuaian perlu dibuat.
Ketika beban wajib atau utang belum dibayar. Mesalnya pada gaji karyawan bulan
Desember 2018 yang akan baru dibayar pada bulan Januari 2019.

1

FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN

a. Menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode sehingga setiap
perkiraan saldo riil khususnya perkiraan harta dan kewajiban menunjukkan jumlah
yang sebenarnya.

b. Agar pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban, dan modal menunjukkan
keadaan yang sebenarnya.

c. Agar akun-akun nominal yaitu akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu
periode dan menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

d. Menghitung setiap perkiraan nominal (perkiraan pendapatan dan beban) yang
sebenarnya selama periode yang bersangkutan.

TUJUAN JURNAL PENYESUAIAN

Jurnal penyesuaian perlu dibuat atau disusun dengan maksud dan tujuan yaitu sebagai
berikut :

1. Jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan untuk memilah akun-akun yang masih
bercampur sehingga menjadi akun riil dan akun nominal. Pada akhir periode
tertentu, akan ada beberapa akun riil yang menunjukkan jumlah pasti. Hal ini
utamanya pada akun riil yang berjenis utang dan aktiva di dalam sebuah neraca.

2. Jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang pendapatan yang ada di dalam akun-akun nominal di akhir
periode yang juga dapat diartikan bahwa jurnal penyesuaian akan memberikan
gambaran terkait jumlah beban serta jumlah pendapatan secara valid.

3. Jurnal penyesuaian juga dibuat dengan tujuan untuk menekan setiap potensi
kesalahan yang mungkin terjadi dikarenakan oleh beberapa pos antisipasi.

4. Jurnal penyesuaian juga bisa dibuat dengan tujuan untuk mempertahankan
konsistensi yang telah ditetapkan dalam akuntansi sebuah perusahaan sesuai
pedoman yang telah ditentukan.

AKUN-AKUN YANG MEMBUTUHKAN JURNAL PENYESUAIAN

Dalam perusahaan dagang ada 8 akun yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode,
akun-akun tersebut diantaranya adalah :

1. Pemakaian Perlengkapan.
Perlengkapan merupakan kelompok harta atau aktiva yang sifatnya lancar

atau biasa disebut dengan harta lancar atau aktiva lancar atau current assets. Jika
diminta membuat jurnal penyesuaian untuk akun perlengkapan, yang perlu diingat
adalah nilai atau nominal perlengkapan yang digunakan atau sudah dipergunakan.

2

Untuk mengetahui nominal perlenngkapan yang sudah terpakai, dapat diketahui
dengan cara mengurangkan saldo akun perlengkapan awal dengan saldo akun
perlengkapan yang tersisa. Current assets atau aktiva lancar atau harta lancar juga
harus memperhatikan aset jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini karena
currents assets yang dimiliki setiap perusahaan terbagi menjadi beberapa bagian.
Dengan menuliskan secara detail, akan mempermudah proses pencatatan jurnal
penyesuaian perusahaan.

CONTOH

Akun perlengkapan memiliki saldo sebesar Rp 4.400.000 pada neraca saldo. Di akhir
periode, ada informasi mengenai perlengkapan yang masih tersisa yakni sebesar Rp
2.700.000. Sehingga, perusahaan sudah melakukan pemakaian perlengkapan sejumlah Rp
4.400.000 dikurangi Rp 2.700.000 yakni sejumlah Rp 1.700.000. Jika begitu, maka dicatat
sebagai beban perlengkapan sebesar Rp 1.700.000 pada jurnal penyesuaian.

Tanggal Keterangan REF Debet Kredit

Desember Beban Perlengkapan Rp 1.700.000

2019

Perlengkapan Rp 1.700.000

2. Beban Dibayar Dimuka.
Adalah biaya-biaya yang belum menjadi kewajiban perusahaan untuk

membayarnya pada periode yang bersangkutan, tetapi perusahaan sudah
membayarnya terlebih dahulu. Karena jumlah yang dibayarkan tersebut belum
merupakan beban perusahaan untuk periode yang bersangkutan, maka jumlah yang
telah dibayarkan tersebut merupakan uang muka. Jadi, akun beban dibayar dimuka
harus disesuaikan pada akhir periode karena telah jatuh tempo.

DICATAT SEBAGAI HARTA

Pada necara saldo terdapat nilai Rp 3.600.000. Di akhir periode, informasi saldo akun
menunjukkan sisa Rp 3.000.000. Yang berarti premi asuransi yang telah menjadi beban
senilai Rp 3.600.000 dikurang Rp 3.000.000 hasilnya Rp 600.000. Nominal inilah yang
mesti diakui sebagai beban asuransi serta mengurangi jumlah asuransi yang dibayar
dimuka atau diawal.

3

Tanggal Keterangan REF Debet Kredit
Rp 600.000 Rp 600.000
Desember Beban Asuransi

2019 Asuransi Dibayar Dimuka

DICATAT SEBAGAI BEBAN

Saldo sementara akun beban asuransi senilai Rp 4.500.000. Di akhir periode, asuransi yang
telah jatuh tempo Rp 1.500.000. Yang berarti premi asuransi yang masih menjadi harta
senilai Rp 4.500.000 dikurang Rp 1.500.000 hasilnya Rp 3.000.000. Nominal inilah yang
mesti diakui sebagai asuransi dibayar dimuka.

Tanggal Keterangan REF Debet Kredit

Desember Asuransi Dibayar Dimuka Rp 3.000.000

2019 Beban Asuransi Rp 3.000.000

3. Beban yang Masih Harus Dibayar.
Biaya-biaya yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak lain atau

jasa-jasa yang telah dilakukan oleh pihak lain demi kepentingan perusahaan. Biaya
tersebut sudah merupakan kewajiban perusahaan untuk membayarnya, namun
belum dibayarkan oleh perusahaan sehingga masih merupakan utang atau
kewajiban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk melunasinya. Jadi akun
beban yang masih harus dibayar perlu disesuaikan karena adanya pembayaran yang
belum menjadi beban.

CONTOH

Perusahaan akan membayar gaji karyawan pada bulan Desember di tanggal 5 Januari
sebesar Rp 4.100.000.

4

Tanggal Keterangan REF Debet Kredit
Desember Beban Gaji
2019 Rp 4.100.000

Utang Gaji Rp 4.100.000

4. Pendapatan Diterima Dimuka.
Pendapatan diterima dimuka adalah nama lain untuk istilah pendapatan yang

ditangguhkan. Ini digunakan untuk mendefinisikan proses dimana perusahaan
menerima pembayaran dari pelanggan sebelum pelanggan itu menerima produk atau
barang. Jadi, akun pendapatan diterima dimuka harus disesuaikan karena adanya
produk atau pekerjaan yang belum diselesaikan atau diserahkan kepada pembeli.
Contoh :

DICATAT SEBAGAI UTANG

Saldo pendapatan diterima dimuka berjumlah Rp 10.000.000 dan sampai akhir periode
perusahaan baru mengerjakan sebesar Rp 2.600.000.

Jadi, dicatat sebagai pendapatan bertambah dan pendapatan diterima dimuka berkurang
sebesar Rp 2.600.000. Artinya masih ada Rp 7.400.000 yang masih menjadi utang
pendapatan perusahaan.

Tanggal Keterangan REF Debet Kredit

Desember Pendapatan Diterima Dimuka Rp 2.600.000

2019

Pendapatan Rp 2.600.000

DICATAT SEBAGAI PENDAPATAN

Saldo pendapatan diterima dimuka berjumlah Rp 10.000.000 dan sampai akhir periode
perusahaan baru mengerjakan sebesar Rp 2.600.000.

Jadi, dicatat sebagai pendapatan bertambah dan pendapatan diterima dimuka berkurang
sebesar Rp 2.600.000. Artinya masih ada Rp 7.400.000 yang masih menjadi utang
pendapatan perusahaan.

5

Tanggal Keterangan REF Debet Kredit
Rp 7.400.000 Rp 7.400.000
Desember Pendapatan

2019

Pendapatan Diterima Dimuka

5. Pendapatan yang masih harus diterima.
Akun pendapatan yang masih harus diterima sama artinya dengan Piutang

Pendapatan. Piutang pendapatan adalah pendapatan yang sudah diperoleh dan
menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima dan belum dicatat sampai akhir
periode. Oleh karena itu setiap kahir periode akuntansi perlu dibuatkan penyesuaian
untuk mencatat pendapatan itu pada periode yang bersangkutan.

CONTOH

Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan senilai Rp 7.550.000 namun pendapatan
tersebut belum diterima oleh perusahaan.

Tanggal Keterangan REF Debet Kredit
Rp 7.550.000 Rp 7.550.000
Desember Piutang Pendapatan

2019 Pendapatan

6. Penyusutan Aktiva tetap.
Penyusutan atau depresiasi adalah pengalokasian harga perolehan dari suatu

aktiva tetap karena adanya penurunan nilai aktiva tersebut. Dengan demikian, nilai
aktiva akan tetap menjadi turun apabila sudah dipakai atau digunakan dalam periode
tertentu yang selanjutnya disebut dengan penyusutan aktiva tetap. Jadi akun aktive
tetap memerlukan penyesuaian karena adanya penyusutan dari aktiva tersebut.

CONTOH
Pada periode Desember 2019, terdapat informasi mengenai beban penyusutan peralatan
atau depresiasi peralatan sebesar Rp 1.400.000 sehingga menambah beban penyusutan
serta akumulasi penyusutan senilai Rp 1.400.000.

6

Tanggal Keterangan REF Debet Kredit
Rp 1.400.000 Rp 1.400.000
Desember Beban Penyusutan Peralatan

2019 Akumulasi penyusutan

peralatan

7. Piutang Tak Tertagih.
Piutang tak tertagih merupakan risiko yang dialami perusahaan akibat tidak

tertagihnya piutang daang. Transaksi piutang tidak tertagih ini diperlakukan sebagai
beban perusahaan karena perusahaan belum mendapatkan hasil dari transaksi.
Umumnya piutang tak tertagih muncul dalam suatu perusahaan karena debitur
mengalami kebangkrutan sehingga tidak dapat ditagih.

CONTOH

Perusahaan A mempunyai piutang kepada perusahaan B saat perusahaan B membeli
produknya. Piutang tersebut sebesar Rp 8.000.000. Namun, 10% dari saldo piutang
perusahaan A diperkirakan tidak dapat ditagih.

Tanggal Keterangan REF Debet Kredit
Rp 800.000 Rp 800.000
Desember Kerugian Piutang

2019 Cadangan Kerugian Piutang

8. Persediaan Barang Dagang.
Untuk perusahaan dagang, Persediaan Barang Dagang masuk ke dalam

kategori biaya dibayar dimuka karena sejatinya perusahaan membeli persediaan
sebelum digunakan (dijual). Implikasinya dalam sistem pencatatan perpetual, ketika
terjadi transaksi pembelian persediaan maka perusahaan mencatatnya sebagai aset
dan mencatat biaya (harga pokok penjulan) ketika terjadi penjualan. Entri jurnal
penyesuaian tergantung pada metode pencatatan persediaan yang digunakan,
apakah itu FIFO, LIFO, atau AVERAGE. Untuk langkah penyesuaian dalam
penilaian persediaan, setiap perusahaan atau bisnis melakukan stock opname di
akhir bulan untuk mengetahui nilai sesungguhnya dari persediaan akhir. Nilai
sesungguhnya dari stock opname tersebut akan dicocokkan dengan nilai persediaan

7

akhir pada laporan laba rugi. Jika terjadi ketidakcocokan, maka peran jurnal

penyesuaian akan bekerja.

Ada 2 pendekatan dalam mencatat penyesuaian persediaan barang dagang, antara

lain :
 Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi

Pada waktu dilakukan perhitungan laba rugi, persediaan awal akan

mempengaruhi harga pokok penjualan atau harga pokok barang yang laku

terjual. Oleh karena itu, pada akhir periode persediaan awal barang dagang

dipindahkan ke sebelah debet akun laba rugi dan mengkredit akun persediaan

awal barang dagang. Sedangkan untuk penyesuaian persediaan barang

dagang akhir dipindahkan ke sisi debet akun persediaan barang dagang dan

mengkreditkan akun laba rugi.
 Pendekatan Harga Pokok Penjualan, ada 2 metode dalam pendekatan Harga

Pokok Penjualan yaitu :

 Metode Perpetual.

Pada jurnal penyesuaian persediaan barang dagang metode perpetual ini,

perusahaan membandingkan nilai jumlah persediaan akhir fisik dari hasil

stock opname denngan jumlah persediaan akhir di neraca sadlo yang

belum disesuaikan. Jika terdapat perbedaan (hampir selalu ada dengan

berbagai penyebab seperti pencurian, kerusakan, pemborosan, atau

kesalahan karyawan), maka jurnal penyesuaian harus dibuat. Contoh, nilai

pada akun persediaan akhir dan HPP di neraca saldo yang belum

disesuaikan perusahaan Maju Jaya adalah Rp 5.000.000 dan Rp

120.000.000. Ternyata setelah dilakukan stock opname, nilai persediaan

akhir yang sesungguhnya adalah Rp 4.800.000. Perbedaan ini harus

diselesaikan dan dicatat dengan jurnal penyesuaian yang berimplikasi

kepada turunya nilai persediaan dan naiknya harga pokok penjualan.

Jurnal penyesuaian barang dagang metode perpetual adalah sebagai berikut :

Keterangan Debet Kredit

Harga Pokok Penjualan Rp 200.000

Persediaan Barang Rp 200.000

 Metode Periodik.
Berdasarkan metode ini, perusahaan tidak mencatat transaksi pembelian
atau penjualan langsung ke akun persediaan. Saldo-saldo yang belum
disesuaikan untuk persediaan mewakili saldo akhir periode lalu dan tidak
termasuk dari periode saat ini. Dan tentunya HPP belum tercatat selama

8

periode berjalan. Perusahaan menggunakan hasil stock opname sebagai
saldo persediaan akhir dan untuk menghitung jumlah penyesuaian yang
diperlukan. Untuk mengathui nilai HPP, perusahaan harus mengetahui :
a. Nilai persediaan awal.
b. Pembelian persediaan bersih selama periode berjalan (pembelian +

biaya angkut pembelian – potongan pembelian – retur pembelian).
c. Nilai persediaan akhir.

Contoh :

Persediaan barang dagang dan pembelian PT. MyCom Computer Retail adalah sebagai
berikut :

Keterangan

Persediaan Barang, 1 Rp 1.500.000

Januri 2015

Persedaiaan Barang, 31 Rp 1.450.000

Januari 2015

Pembelian Rp 1.550.000

Biaya Angkut Pembelian Rp 50.000

Retur Pembelian Rp 80.000

Potongan Pembelian Rp 20.000

Dari data diatas, dapat dihitung harga pokok penjualannya yaitu sebagai berikut :

Persediaan Barang 1 Rp 1.500.000
Januari 2015
Pembelian Rp 1.550.000
Biaya Angkut Pembelian Rp 50.000
Rp 1.600.000

Retur Pembelian Rp 80.000
Potongan Pembelian Rp 20.000

Rp 100.000

Barang yang tersedia untuk Rp 1.500.000
dijual Rp 3.000.000
Persediaan Barang 31
Desember 2015 Rp 1.450.000

9

Harga Pokok Penjualan Rp 1.550.000

Agar rekening harga pokok penjualan menunjukkan jumlah sebesar Rp 1.550.000. Maka
perlu dibuat jurnal penyesuaian dan dibukukan ke rekening harga pokok penjualan. Jurnal
penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

Harga Pokok Penjualan Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Persediaan Barang Awal Rp 1.600.000 Rp 1.550.000
Rp 50.000
Harga Pokok Penjualan Rp 80.000
Pembelian Rp 20.000 Rp 100.000
Biaya Angkut Pembelian Rp 1.450.000 Rp 1.450.000

Retur Pembelian
Potongan Pembelian

Harga Pokok Penjualan
Persediaan Barang Akhir

Harga Pokok Penjualan

Berikut adalah format jurnal penyesuaian masing-masing ayat penyesuaian.

No Macam Penyesuaian Jurnal Penyesuaian

1 Pemaiakan Perlengkapan Beban Perlengkapan Rp xxx
Rp xxx
Perlengkapan
Rp xxx
2 Piutang Pendapatan atau pendapatan Piutang… Rp xxx

yang masih harus diterima Pendapata… Rp xxx
Rp xxx
3 Utang beban atau beban yang masih Beban…
Rp xxx
harus dibayar Utang… Rp xxx

4 Utang pendapatan atau pendapatan

diterima dimuka

a) Saat penerimaan dicatat sebagai … diterima dimuka

utang Pendapatan…

b) Saat penerimaan dicatat sebagai Pendapatan… Rp xxx
Rp xxx
pendapatan …diterima dimuka
Rp xxx
5 Beban dibayar dimuka Rp xxx

a) Saat pembayaran dicatat Beban…

sebagai harta … dibayar dimuka

10

b) Saat pembayaran dicatat Rp xxx
sebagai beban …dibayar dimuka Rp xxx
Beban…

6 Kerugian Piutang atau piutang yang Beban kerugian piutang Rp xxx

tak tertagih Cadangan kerugian piutang Rp xxx

7 Penyusutan Aktiva Tetap Beban Penyusutan… Rp xxx

Akumulasi penyusutan… Rp xxx

8 Persediaan Barang Dagang

a) Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx

Persediaan Barang Dagang Awal Rp

xxx

Persediaan Barang Dagang Akhir Rp

xxx

Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx

b) Pendekatan Harga Pokok Harga Pokok Penjualan Rp xxx
Penjualan
Persediaan Barang Dagang Awal

Rp xxx

Pembelian Rp xxx

Beban Angkut Pembelian

Rp xxx

Persediaan Barang Dagang Akhir Rp

xxx

Retur Pembelian dan PH Rp xxx

Potongan Pembelian Rp xxx

Harga Pokok Penjualan

Rp xxx

CARA MENYUSUN ATAU MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN

Ada 3 tahap yang dilalui untuk membuat jurnal penyesuaian dari neraca saldo, sebagai
berikut :

A. Menyusun neraca saldo sebelum melakukan penyesuaian.
Sebelum membuat jurnal penyesuaian, harus menyusun neraca saldo terlebih
dahulu.

11

B. Menyusun Jurnal Penyesuaian.
Tahap kedua yaitu susun jurnal penyesuaian. Dalam menyusun jurnal penyesuaian
terdapat akun-akun yang harus disesuaikan seperti pendapatan, beban,
perlengkapan, dan lainnya.

C. Membuat neraca saldo setelah jurnal penyesuaian.

FORMAT UMUM JURNAL PENYESUAIAN

Tanggal Keterangan REF Debet Kredit

UJI KOMPETENSI

1. PT. Surla Profit memperkerjakan 10 pekerja dengan upah per orang Rp 50.000 per

hari. Upah dibayar kepada pekerja setiap hari sabtu untuk masa enam hari kerja.

Pembayaran upah terakhir dilakukan pada hari sabtu tanggal 18 Maret 2017. Beban

upah yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Maret 2017 adalah lima hari, yaitu

Senin sampai dengan Jumat 31 Maret 2017.

2. Berikut disajikan neraca saldo UD. Seluler Tiga Putra :

Keterangan Debet Kredit

Kas Rp 5.750.000

Piutang Dagang Rp 3.500.000

Persediaan Barang Dagang Rp 8.450.000

Iklan Dibayar Dimuka Rp 600.000

Perlengkapan Kantor Rp 150.000

Perlengkapan Toko Rp 200.000

Peralatan Kantor Rp 1.750.000

Akum. Penyu. Peralatan Kantor Rp 700.000

Peralatan Toko Rp 2.000.000

Akum. Penyu. Peralatan Toko Rp 800.000

12

Utang Dagang Rp 4.150.000

Modal Tn. Jimmy Rp 9.750.000

Prive Tn. Jimmy Rp 200.000

Penjualan Rp 21.750.000

Retur Penjualan Rp 650.000

Potongan Penjualan Rp 450.000

Pembelian Rp 9.750.000

Retur Pembelian Rp 250.000

Potongan Pembelian Rp 150.000

Beban Penjualan Rp 1.500.000

Beban Gaji Pegawai Kantor Rp 1.500.000

Beban Air, Telepon, dan Listrik Rp 350.000

Pajak Penghasilan Rp 750.000

TOTAL Rp 37.550.000 Rp 37.550.000

Di akhir periode, ada perubahan saldo dalam beberapa akun :

 Nilai persediaan barang dagang per 31 Desember 2018 sebesar Rp 9.210.000

 Persediaan perlengkapan kantor sebesar Rp 50.000

 Persediaan perlengkapan toko sebesar Rp 60.000

 Iklan sebesar Rp 600.000 merupakan biaya iklan untuk 3 bulan terhitung 1

Desember 2018

 Penyusutan peralatan kantor tahun 2018 sebesar Rp 175.000

 Penyusutan peralatan toko 10% dari harga perolehan

 Seorang pegawai bagian penjualan yang sedang cuti. Gajinya untuk bulan

Desember sebesar Rp 50.000 belum dibayarkan

 Biaya listrik yang masih terutang untuk bulan Desember 2018 sebesar Rp

30.000

Dari neraca saldo dan beberapa akun yang perlu disesuaikan diatas, buatlah jurnal
penyesuaiannya!

3. Akun beban sewa kantor suatu perusahaan jasa pada tanggal 31 Desember 2017
menunjukkan saldo Rp 39.000.000. Dalam jumlah tersebut termasuk sewa kantor
yang dibayarkan pada tanggal 1 Jli 2017 sebesar Rp 36.000.000 untuk masa 2 tahun.
Dari sata tersebut, diminta :
a. Hitung beban sewa untuk tahun 2003!
b. Buat jurnal penyesuaiannya yang diperlukan 31 Desember 2017!

4. Neraca saldo suatu perusahaan jasa per 31 Desember 2020, menunjukkan data
antara lain :

13

Keterangan Debet Kredit

Perlengkapan Rp 52.000.000

Asuransi Dibayar Dimuka Rp 7.000.000

Sewa Dibayar Dimuka Rp 48.000.000

Peralatan Rp 75.000.000

Akumulasi Penyusutan Rp 20.000.000

Peralatan

Pendapatan Rp 245.800.000

Beban Gaji Rp 64.500.000

Beban Listrik dan Telepon Rp 14.800.000

Beban Iklan Rp 4.500.000

TOTAL Rp 265.800.000 Rp 265.800.000

Setelah itu, diakhir periode diperoleh informasi untuk penyesuaian sebagai berikut:

 Sisa perlengkapan dinilai seharga Rp 6.800.000

 Asuransi yang telah jatuh tempo seharga Rp 2.500.000

 Sewa yang belum jatuh tempo per 31 Desember 2020 sejumlah Rp

36.000.000

 Peralatan tiap tahun disusutkan sebesar Rp 10.000.000

 Pekerjaan yang telah selesai dikerjakan pada bulan Desember 2020 tetapi

belum diserahkan kepada pemesan seharga Rp 11.500.000

 Beban gaji dicatat pada saat dibayarkan. Gaji karyawan untuk bulan

Desember 2020 sebesar Rp 5.800.000 belum dibayarkan

 Rekening listrik dan telepon bulan Desember 2020 ditaksir sebesar Rp

1.200.000 akan dibayar pada bulan Januari 2021

 Beban iklan Rp 4.500.000 adalah harga kontrak dengan sebuah surat kabar.

Dari jumlah tersebut yang sudah ditayangkan dinilai seharga Rp 3.000.000

Dari data tersebut, buatlah jurnal penyesuaiannya!

5. Tanggal 11 Maret 2019 suatu perusahaan membayar sewa kantor Rp 18.000.000
untuk masa 1 tahun. Dari data tersebut, diminta :
a. Hitung beban sewa untuk tahun 2019!
b. Hitung sewa yang dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2019!
c. Buat jurnal penyesuaian yang diperlukan, jika
:
1) Transaksi pembayaran sewa dicatat sebagai aktiva
2) Transaksi pembayaran sewa dicatat sebagai beban

14

DAFTAR PUSTAKA

https://www.harmony.co.id/blog/pengertian-dan-fungsi-jurnal-penyesuaian-dalam-akuntansi
https://jubelio.com/2021/memahami-jurnal-penyesuaian-dan-cara-membuatnya/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-jurnal-penyesuaian-dan-cara-pencatatannya/
https://accurate.id/akuntansi/mengenal-jurnal-penyesuaian-dan-contohnya/
https://zahiraccounting.com/id/blog/6-jenis-akun-utama-jurnal-penyesuaian-perusahaan-jasa/
https://www.gramedia.com/literasi/contoh-jurnal-penyesuaian/
https://greatdayhr.com/id-id/blog/memahami-pengertian-jurnal-penyesuaian-ayat-dan-contoh-
pembuatannya/
https://guruakuntansi.co.id/jurnal-penyesuaian/
https://cpssoft.com/blog/akuntansi/mengenali-fungsi-tujuan-dan-pengertian-jurnal-penyesuaian/
https://ajaib.co.id/mengenal-pengertian-tujuan-dan-fungsi-jurnal-penyesuaian/
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-fungsi-dan-bentuk-buku-besar-akuntansi/

v

vi


Click to View FlipBook Version