Nama anggota kelompok:
1) Daniel Lim X IPS 1 / 8
2) Dionisius Arvinka Axel N. X IPS 1 / 9
3) Djordand Gianda S. X IPS 1 / 10
4) Emiliana Indah X IPS 1 / 11
5) Gisela Adriyani X IPS 1 / 12
PENGERTIAN
1
Daftar isi
PENGERTIAN ANGIN…...3
A. ANGIN PASAT……….4
B. ANGIN ANTIPASAT….5
C. ANGIN MONSUN…....6
D. ANGIN DARAT………7
E. ANGIN LAUT………...8
F. ANGIN LEMBAH……..9
G.ANGIN GUNUNG…...9
H. ANGIN FOHN……...10
2
PENGERTIAN ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ke tempat
lainnya.
Angin akan mempengaruhi unsur cuaca yang lain seperti suhu,
kelembaban udara maupun pergerakan awan. Arah datangnya angin
akan berpengaruh terhadap kandungan uap air yang dibawanya. Ketika
angin banyak mengandung air maka akan terbentuk awan.
Kecepatan angin juga dapat diukur menggunakan Anemometer.
Pergerakan angin dapat dijelaskan dengan hukum Buys Ballot yaitu Angin
mengalir dari tempat yang bertekanan maksimum (dingin) ke tempat yang
bertekanan minimum.
Letak tempat, Ketinggian tempat dan Waktu memungkinkan
terjadinya angin.
3
A. ANGIN PASAT
Angin pasat adalah jenis angin yang bertiup dari daerah
subtropika menuju daerah tropika.
Angin ini terjadi karena daerah subtropika merupakan pusat
tekanan tinggi, sedangkan daerah tropika merupakan pusat tekanan
rendah.
Angin pasat terjadi bila terjadi perbedaan densitas udara di
daerah sekitar lintang 30 derajat (baik lintang utara maupun selatan)
yang bertekanan maksimum dan sekitar lintang 10 derajat yang
bertekanan minimum.
Angin pasat yang bertiup dari belahan bumi utara disebut
angin pasat timur sedangkan angin pasat yang bertiup dari bumi
selatan disebut angin pasat tenggara.
4
B. Angin Antipasat
Angin anti pasat adalah udara yang naik di daerah
khatulistiwa yang setelah sampai di lapisan atas mengalir ke arah
kutub dan turun di daerah subtropis.
Kedua angin pasat ini terjadi karena adanya pemanasan di
khatulistiwa yang menimbulkan pemuaian ini membubung ke atas
wilayah khatulistiwa dan di lapisan atas mengakir secara mendatar
ke wilayah subtropis. Inilah yang disebut angin anti pasat.
5
C. ANGIN MUSIM/MONSUN
Angin Monsun adalah angin musiman yang bergerak secara
periodik dengan pola arah yang berlawanan.
Angin Monsun mempengaruhi perubahan musiman dalam sirkulasi
atmosfer dan curah hujan yang terjadi dari darat atau laut. Periode
berlangsungnya selama kurang lebih enam bulan, mengikuti posisi
matahari.
Angin Monsun di Indonesia ada dua macam:
1. Angin Monsun Barat
bertiup pada periode
Oktober-April, saat
matahari berada di langit
belahan bumi selatan.
Belahan bumi
bagian selatan (Australia)
menjadi pusat tekanan
udara rendah,
sedangankan bumi bagian utara (Asia) menjadi pusat tekanan
udara tinggi. Oleh karena itu, angin bergerak dari utara ke
selatan melewati Samudra dan menyebabkan musim hujan.
2. Angin Monsun Timur bertiup pada periode April-Oktober,
saat matahari berada di langit belahan utara.
6
Belahan bumi bagian utara
(Asia) mengalami tekanan
rendah dan bagian selatan
(Australia) mengalami
tekanan tinggi. Sehingga
angin berhembus dari
Australia melewati gurun
pasir dan membawa musim
kemarau di Indonesia.
D. ANGIN DARAT
Angin darat adalah angin yang berhembus dari daratan ke lautan.
Pada malam hari daratan lebih dingin dibandingkan lautan, karena
sifat daratan yang cepat menerima panas dan cepat menerima dingin.
Daratan menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi
(maksimum), sedangkan laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan
rendah (minimum).
7
E. ANGIN LAUT
Angin laut adalah angin yang bergerak dari lautan ke daratan
yang disebabkan oleh perbedaan suhu di permukaan laut yang lebih
dingin dari suhu di daratan.
8
F. ANGIN LEMBAH
Angin Lembah merupakan
angin yang bergerak di sekitar
kawasan gunung dan lembah.
Angin lembah merupakan jenis
angin yang bergerak dari lembah
menuju gunung.
G. ANGIN GUNUNG
Angin gunung merupakan
kebalikan dari angin lembah,
yakni merupakan angin yang
bertiup dari puncak gunung ke
lembah dan biasanya terjadi
pada malam hari.
9
H. ANGIN FOHN
Angin fohn atau angin lokal atau angin terjun adalah angin yang
terjadi apabila ada gerakan massa udara yang menaiki
suatu pegunungan dengan ketinggian lebih dari 200 meter. Massa
udara yang mencapai puncak pegunungan akan
mengalami kondensasi dan akhirnya timbul hujan pada satu sisi lereng.
Adapun pada lereng yang lain tidak terjadi hujan karena terhalang
tingginya pegunungan. Daerah yg tidak mengalami hujan disebut
daerah bayangan hujan.
Pada daerah bayangan hujan itu angin dari atas pegunungan
akan bergerak menuruni lereng pegunungan dengan kecepatan tinggi.
Hal itu menyebabkan naiknya suhu udara, karena setiap turun 100
meter udara naik 1 °C. Dengan demikian angin yang turun bersifat
panas dan kering. Angin itulah yang disebut angin fohn.
Angin fohn yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut:
• Angin Bahorok (Deli, Sumatra Utara)
• Angin Kumbang (Cirebon, Jawa Barat)
• Angin Gending (Pasuruan, Jawa Timur)
• Angin Brubu (Makassar, Sulawesi Selatan)
• Angin Wambraw (Biak, Irian Jaya)
10
11
12