A. Identitas Modul B. KOMPETENSI AWAL Kompetensi awal adalah pengetahuan dan atau keterampilan yang perlu dimiliki peserta didik sebelum mempelajari topik sejarah tentang teori masuk dan berkembangnya agamanya Hindu Budha di Indonesia serta proses perkembangan kerajaan Hindu Budha di Indonesia. Kompetensi awal yang harus dimiliki peserta didik adalah kompetensi yang telah dicapai pada fase E sebelumnya yang terkait dengan topik sejarah. C. PROFIL PELAJAR PANCASILA Murid diharapkan dapat menunjukkan pembiasaan profil pelajar Pancasila dalam proses pembelajaran, seperti Berkebhinekaan global, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong. 1. Berkebhinekaan global, mengambil pelajaran dari corak kehidupan manusia praaksara untuk menjadi bangsa yang besar harus mampu dan mau melestarikan budaya nenek moyang. 2. Bernalar kritis, menyampaikan gagasan, pikiran, dari kegiatan diskusi menganalisis kehidupan manusia praaksara di Indonesia. 3. Bergotong royong, berkolaborasi antar teman kelompok dalam melakukan kegiatan bersama sama D. SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain: 1. Laptop, jaringan internet serta media Power Point 2. Proyektor dan LCD INFORMASI UMUM Nama Penyusun : Sujono Riyadi, S.Pd Nama Institusi : SMK Negeri 1 Sumenep Tahun Disusun : 2024 Jenjang / Kelas : SMK / X Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (90 Menit) Jumlah Pertemuan : 2 kali Pertemuan Mata Pelajaran : Sejarah Rumpun / Fase : Ilmu Pengetahuan Sosial / Fase E
3. Spidol E. TARGET SISWA Peserta didik regular / tipikal tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi F. MODEL PEMBELAJARAN Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran tatap muka dengan menggunakan model pembelajaran model pembelajaran Make a Match CAPAIAN PEMBELAJARAN Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan pembelajaran yang disusun paling tidak memuat kompetensi, pemahaman bermakna, dan variasi. Tujuan Pembelajaran pada modul adalah sebagai berikut : 1. Peserta didik mampu menganalisis teori-teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia. 2. Peserta didik mampu mengkomunikasikan teori masuknya agama Hindu Budha di Indonesia B.ASESSMENT / PENILAIAN 1. Assesment Diasnogtik kognitif 2. Asesmen Formatif (Penilaian Sikap dan diskusi kelompok) 3. Asessment Sumatif C.PEMAHAMAN BERMAKNA Melalui model pembelajaran Tatap Muka (TM) dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match . Guru memandu peserta didik menganalisis melalui proses pemecahan masalah dengan diskusi dan tanya jawab, sehingga peserta didik mampu mengamati, mengumpulkan informasi dan merefleksikan teori-teori masuknya agama Hindu Budha dan kerajaan bercorak Hindu Budha ke Indonesia. Semua itu merupakan Bentuk dari kebesaran Tuhan yang dapat kita ambil hikmah dari peristiwa Sejarah. D.PERTANYAAN PEMANTIK 1. Coba tebak gambar apakah yang ada di layar LCD? Terus analisis termasuk peninggalan agama atau kebudayaan apa? 2. Bagaimana agama Hindu Budha datang ke Indonesia ? KOMPONEN INTI
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan ke I A. Kegiatan Pendahuluan a) Apersepsi (10 menit) 1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan meminta kepada salah seorang peserta didik untuk memimpin do’a. (Religius-PPP) 2. Guru melakukan presensi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, model dan penilaian serta LKPD yang akan diberikan pada hari ini b) Kegiatan Inti (65 menit) Tahap 1. Guru menyampaikan materi pembelajaran. 1. Peserta didik menyimak materi yang ada di PPT 2. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik sebagai materi pembuka 3. Peserta didik menyimak tayangan video Tahap 2. Merancang konsep 1. Guru menjelaskan mengenai model make a match 2. Guru akan membagi 1 kartu berisi kartu soal dan satunya kartu jawaban. Tahap 3. Membagi kelompok 1. Guru membagi 2 kelompok yang satu kelompok soal dan satunya kelompok jawaban. 2. Peserta didik akan di beri materi terlebih dahulu dan diberi waktu 15 menit untuk belajar. Tahap 4. Pembagian kartu soal dan jawaban 1. Perwakilan kelompok mengambil kartu tersebut.
2. Peserta didik membaca dan memahami kartu soal dan kartu jawaban Tahap 5. Melacak kartu 1. Peserta didik mulai mencari pasangan yang cocok mana kartu soal dan kartu jawabannya . 2. Perwakilan dari pasangannya yg cocok akan menulis ke papan tulis dan bersamasama membahas. Tahap 6. Pemberian hadiah 1. Guru memberikan hukuman yang mendidik bagi yang jawabannya salah. 2. Dan bagi peserta didik yang jawabannya benar akan diberi skor / nilai. c) Kegiatan Penutup (15 menit) 1. Peserta didik meyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan 3. Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa pertemuan selanjutnya peserta didik menyiapkan materi tentang pengaruh masuknya agama Hindu Budha ke Indonesia. 4. Guru menyampaikan hasil evaluasi pertemuan hari ini. 5. Doa Penutup Pertemuan ke 2 A. Kegiatan Pendahuluan a) Apersepsi (10 menit) 1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan meminta kepada salah seorang peserta didik untuk memimpin do’a. (Religius-PPP)
2. Guru melakukan presensi 3. Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan, model pembelajaran, tujuan pembelajaran, penilaian dan LKPD yang akan diberikan pada hari ini b) Kegiatan Inti (65 menit) Tahap. 1 Orientasi peserta didik pada masalah 1. Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara berkelompok 2. Peserta didik diberikan pokok materi secara singkat melalui tayangan PPT canva 3. Guru memotivasi peserta didik dengan berbagai macam pertanyaan pematik seperti yang ada di PPT : (TCK) 4. Peserta didik dikelompokkan secara heterogen dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok. (Collaboration) Tahap 2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar Guru membagikan masalah di LKPD sebagai berikut : Kelompok 1 : Menganalisis mengenai pengaruh Hindu Budha bidang politik. Kelompok 2 : Menganalisis mengenai pengaruh Hindu Budha bidang agama. Kelompok 3 : Menganalisis mengenai pengaruh Hindu Budha bidang seni bangunan.
Kelompok 4 : Menganalisis mengenai pengaruh Hindu Budha bidang bahasa. 5. Guru memberikan waktu sekitar 25 menit untuk berdiskusi. 6. Peserta didik membaca tugas dalam LKPD di bantu guru memahami tugas yang harus diselesaikan oleh masing-masing kelompok. 7. Peserta didik berdiskusi secara kelompok dengan membaca bahan ajar (sumber buku maupun internet ) untuk mencari data dan informasi (CK) Tahap 3. Membimbing penyelidikan kelompok 1. Guru membimbing dan memantau jalannya diskusi 2. Peserta didik diperbolehkan bertanya jika ada kesulitan mengenai materi yang didapat Tahap 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 1. Guru memantau peserta didik dalam berdiskusi untuk mencari solusi permasalahan atau pertanyaan di LKPD dengan berkeliling. 2. Guru membimbing peserta didik mengelolah hasil diskusi yang selanjutnya dituliskan hasil diskusi di LKPD Sintak 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 1. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan dan menyampaikan hasil diskusi 2. Guru meminta kelompok lain untuk
menanggapi hasil diskusi yang disampaikan oleh temannya 3. Kelompok menuliskan kesimpulan sesuai masukan yang diperoleh dari kelompok lain di LKPD. 4. Guru memberikan apresiasi dan feedback terhadap hasil presentasi 5. Guru memberikan tes pengetahuan kemudian peserta didik mengerjakan. c) Kegiatan Penutup (15menit) 1. Peserta didik meyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan 3. Peserta didik mengerjakan Latihan soal dari materi yang sudah dipelajari melalui aplikasi Quizizz (TPACK) 4. Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa pertemuan selanjutnya peserta didik menyiapkan materi tentang kerajaan bercorak Hindu Budha dengan model pembelajaran PjBL 6. Doa Penutup
F. REFLEKSI GURU DAN REFLEKSI PESERTA DIDIK Refleksi Guru Refleksi siswa 1. Guru meminta siswa mengisi form refleksi (form di susun) 2. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik dan berharga selama murid melakukan proses pembelajaran bersama guru 3. Guru mengecek kembali partisipasi semua siswa dalam proses pembelajaran 1. Apakah Siswa sudah memahami konsep-konsep yang terdapat pada proses masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia 2. Apakah siswa sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Brahmana 3. Apakah siswa sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Ksatris 4. Apakah siswa sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Waysia 5. Apakah siswa sudah memahami kelemahan dan kebihan teori sudra 6. Apakah siswa sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Arus Balik 7. Apakah siswa dapat membuktikan pengaruh Hindubudha di Indonesia
Refleksi siswa No Pertanyaan Ya Tidak 1 Saya Sudah memahami konsep-konsep yang terdapat pada proses dan masuknya kepercayaan Hindu-Budha di Indonesia 2 Saya sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Brahmana 3 Saya sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Ksatris 4 Saya sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Waysia 5 Saya sudah memahami kelemahan dan kebihan teori sudra 6 Apakah siswa sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Arus Balik 7 Saya Sudah dapat membuktikan pengaruh Hindu-budha di Indonesia G. PENGAYAAN DAN REMIDIAL a. Pengayaan Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pengayaan dalam bentuk materi pendalaman yang masih dalam cakupan CP sebagai kebutuhan pengetahuan tambahan
b. Remidial Peserta didik yang belum tuntas atau belum mencapai nilai standart kriteria minimal maka akan diberikan review pembelajaran atau bahkan pelajaran ualang sesuai kebutuhan peserta didik Mengetahui Sumenep, 3 Maret 2024 Kepala SMKN 1 Sumenep Guru Mata pelajaran (H. Zainul Sahari, S.Pd., M.Pd.) Sujono Riyadi, S. Pd NIP. 19690529 199802 1 002
KARTU BERPASANGAN Lampiran-lampiran Adanya persilangan budaya antara suku bangsa dravida dan Arya menghasilkan kebudayaan dan agama … Penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia dilakukan sendiri oleh orang-orang Indonesia merupakan teori …. Candi borobudur merupakan peninggalan dinasti syailendra masa pemerintahan … Teori yang di bawa oleh kaum pedagang yang tertarik untuk berinteraksi jual beli di Indonesia dan menyebarkan agama serta kebudayaan Hindu Budha …. Kita suci agama Hindu adalah … Salah satu pakar yang mengemukakan teori Brahmana dalam penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia adalah …
Di dalam ajaran Hindu para dewa dikenal sebagai Trimurti . Dewa pelindung dalam ajaran hindu adalah Para bangsawan, raja kepala dan anggota pemerintahan masuk dalam kasta …. Aliran dalam agama Budha yang beranggapan manusia harus saling bekerja sama bentuk mencapai nirwana …. Ajaran Budha dharma atau agama Budha dirangkum dalam tiga ajaranpokok yaitu … Agama Hindu / Kebudayaan Hindu Teori Waisya Veda/ Weda Raja Samaratungga
Teori Arus Balik J.C Van Leur
1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran) Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, denganpertanyaan: Pertanyaan Jawaban ya tidak 1. Apakah sudah pernah membaca buku sejarah masuknya agama Islam di Indonesia, peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia , dan sejarah perkembangan kesultanan di Indonesia? 2. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran dengan baik? 3. Apakah kalian sudah siap melaksanakan pembelajaran dengan model PBL 2. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran) Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis. a. Asesmen ketika siswa melakukan kegiatan belajar dengan model PBL 3. Asesmen Sumatif a. Asesmen Pengetahuan ada pada soal uraian dengan 5 soal Asesmen Diagnostik kognitif
LEMBAR KERJA Kelompok SMK NEGERI 1 SUMENEP TUGAS PERTEMUAN 2 Nama lengkap : ………………………… Kelas / Jurusan : ………………………… PETUNJUK : Carilah informasi tentang proses Islamisasi masuknya agama Islam di Indonesia, kemudian tuliskan sumber materinya untuk memperkuat argumennya melalui berbagai sumber yang tersedia! Nama lengkap : ………………………… Kelas / Jurusan : ………………………… PETUNJUK : Carilah informasi tentang teori-teori masuknya agama Islam di Indonesia, kemudian tuliskan sumber materinya untuk memperkuat argumennya melalui berbagai sumber yang tersedia! LKPD MASUKNYA AGAMA HINDU BUDHA DI INDONESIA NAMA KELOMPOK NAMA TEORI KELEBIHAN KELEMAHAN TOKOH 1 TEORI WAISYA 2 TEORI BRAHMANA 3 TEORI KSATRIA 4 TEORI ARUS BALIK LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
A. Tugas Berkelompok Menunjukan bukti-bukti pengaruh Hindu Budha di Indonesia kemudian menempelkanya dikarton. Tugas Mandiri Siswa disuruh membaca teks yang sudah dikirim di grup kelas. PENILAIAN DISKUSI Asesmen Formatif Adapun uraian teks tersebut sebagai berikut ! Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beragam budaya dan toleransi yang sangat tinggi. Keindahan alam yang ada di Bali, membuatnya menjadi salah satu iconic wisata di Indonesia. Selain memiliki beragam budaya, Bali juga mempunyai sistem kasta yang sudah ada semenjak runtuhnya Kerajaan Majapahit. Kasta di Bali di wariskan secara turun temurun berdasarkan garis keturunan. Sistem kasta digolongkan berdasarkan pekerjaan leluhur mereka. Sistem kasta di Bali dibagi menjadi empat. Berikut pembahasannya. 1. Sudra Sekitar 90% penduduk Bali berkasta sudra. Kasta ini yang paling banyak ada di Bali. Orangorang dari kasta Sudra, dulunya memiliki nenek moyang yang bekerja sebagai petani. Biasanya orang-orang yang berkasta Sudra memiliki nama Putu, Wayan, Gede, Made, Kadek, Komang,Nyoman, dan Ketut. 2. Waisya Orang-orang dari kasta Waisya dulunya memiliki nenek moyang yang bekerja sebagai pedagang.Biasanya orang-orang dari kasta Waisya memiliki nama Si, Sang, Ngakan, dan Kompyang. 3. Ksatria Orang-orang dari kasta Ksatria dulunya memiliki nenek moyang yang bekerja di kerajaan seperti prajurit, bangsawan, dan raja. Orang-orang dari kasta Ksatria memiliki nama Anak Agung, Gusti, Cokorda, Desak, dan Dewa Ayu. Perbedaan kasta sudah terasa pada kasta ini, rumah mereka disebut Puri dan Jero. 4. Brahmana Orang-orang dari kasta Brahmana dulunya memiliki nenek moyangnya adalah pemuka agama atau orang-orang yang dianggap suci. Nama orang-orang dari kasta Brahmana adalah Ida Bagus dan Ida Ayu. Rumah mereka disebut Geria. Kasta Brahmana ini merupakan kasta yang paling tinggi di Bali. Di Bali, ketika seorang wanita menikah anaknya harus meingikuti nama kasta dari suaminya. Jika wanita Bali ‘berkasta‘ menikah dengan pria yang ‘tidak berkasta’ maka anaknya harus mengikuti kasta ayahnya. Maka garis keturunan wanita ‘berkasta’ tersebut akan hilang. Sebaliknya, jika pria ‘berkasta’ menikah dengan wanita ‘tidak berkasta’, maka garis keturunannya akan tetap ada karena sang anak pasti mengikuti kasta ayahnya Dari penjelasan teks berikut ini berikanlah analisis mu terkait teks tersebut dengan proses masuknya agamaHindu Budha di idonesia ? 1. Menurutmu, apakah hanya Bali yang menjadi sentralnya pesebaran agama Hindu di Indonesia? 2. Berikan analisamu melihat hanya beberapa wilayah yang menganut agama Hindu, kenapa demikian, padahal Ananda tahu Agama Hindu dulunya merupakan agama Mayoritas kemudian dalam perkembanganya saat ini menjadi agama minoritas? 3. Melihat Mayoritas penduduk Bali yang memiliki kasta Sudra, Apakah ini dapat dijadikan Bukti bahwa yang menyebarkan agama Hindu di Indonesia adalah Sudra?
ASPEK YANG DINILAI INDIKTOR PENILAIAN SKOR Aktif dalam diskusi kelompok Aktif memberikan solusi pada diskusi kelompok Mengikuti diskusi dengan aktif dan siap memberikan bantuan tetapi belum bisa memberikan solusi permasalahan Aktif mengikuti diskusi tetapi tidak memberi solusi dan bantuan Kurang tanggap terhadap diskusi kelompok 4 3 2 1 Keterampilan menganalisis masalah yang ada di lembar LKPD Mampu menyelesaikan langkah awal sampai kesimpulan sudah benar Mampu menyelesaikan langkah awal sampai akhir namun bagian- bagian yang kurang tepat Hanya menyelesaikan langkah penyelesaian saja Belum mampu menyelesaikan langkah awal sampai kesimpulan pada penyelesaian 4 3 2 1 Terampil dalam mengkomunikasikan hasil diskusi Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang sangat baik, dengan hasil yang benar dan mampu menjawab pertanyaan Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang cukup baik, dengan hasil yang benar tetapi belum mampu menjawab pertanyaan. Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang kurang baik, namun hasilnya belum tepat dan belum mampu menjawab pertanyaan. Belum mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, dengan hasil yang benar dan belum mampu menjawab pertanyaan. 4 3 2 1 Pedoman penilaian keterampilan: nilai = X 25= 4 Keterangan: A = 86-100 (sangat baik) B = 76-85 (baik) C = 61-75 (cukup) D = 25-60 (kurang
RUBLIK PENILAIAN SIKAP NO NAMA ASPEK YANG DI NILAI Skor Total Gotong royong Kreatif Bernalar Kritis 1. Ahmad Nurul Huda 2. Anabila Dst Pedoman penilaian keterampilan: nilai = X25= 4 Keterangan: A = 86-100 (sangat baik) B = 76-85 (baik) C = 61-75 (cukup) D = 25-60 (kurang
Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik A. Proses lahir agama Hindu dan Budha 1. Lahirnya Agama dan Hindu di India berkaitan sistem bangsa Arya masuk ke India pada 1500 S.M. Kebudayaan Arya di Lembah Sungai Indus India. Bangsa Arya dan sistem yang sesuai yang dimilikinya. Sistem itu berupa terhadap Banyak Dewa atau disebut juga dengan (Politeisme) Agama Hindu bersifat Politheisme, yaitu percaya banyak dewa yang dewa memiliki masyarakat. Ada tiga dewa utama dalam agama yang disebut terdiri dari Dewa Brahma (dewa Dewa Wisnu (dewa pelindung), dan Dewa Siwa (dewa Sistem yang oleh Arya adalah sistem kasta. Sistem kasta sosial bangsa Arya yang Sistem ini masyarakat Golongan Brahmana (pendeta) Ksatria prajurit) kedua. dan petani) ketiga, Sudra (rakyat biasa) atau Sistem dan kasta menjadi dasar Hinduisme. seperti inilah disebut Agama Buddha lahir sekitar abad ke-5 S.M. Agama ini lahir sebagai reaksi agama Hindu karena kasta. Pembawa agama Buddha adalah Sidharta S.M), seorang putra dari Raja dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu. Untuk mencari hidup, ia Istana Kapilawastu dan menuju ke hutan di Bodh Gaya. Ia di bawah pohon (semacam pohon beringin) dan bodhi, yaitu semacam atau yang Pohon itu kemudian dikenal pohon Sejak saat itu, Sidharta dikenal sebagai Sang artinya yang disinari. Peristiwa ini terjadi pada tahun 531 SM. Usia Sidharta waktu itu kurang lebih 35 tahun. Wejangan yang disampaikan di Rusa di Desa Sar Dalam ajaran Buddha manusia akan lahir berkali-kali Hidup adalah samsara, dan Menurut ajaran Buddha, hidup manusia karena adanya tresna atau cinta, yaitu (hasrat/nafsu) akan dapat caranya adalah menindas tresna melalui delapan B. Teori-Teori Masuknya Pengaruh Hindu Budha di Indonesia Agama dan Hindu-Buddha di Indonesia. Satu bukti adalah arca Buddha di daerah Sempaga, Sulawesi Selatan. Menurut ciri-cirinya, arca Sempaga langgam seni arca Amarawati India Selatan. Arca sejenis juga di daerah Jember, dan daerah Bukit Siguntang Sumatra Selatan. daerah Bangun Kutai, Kalimantan r juga arca Buddha. Arca Buddha itu ciri seni area dari India Utara. Kalau begitu kapan agama dan Hindu-Buddha dari India masuk ke Kepulauan Proses masuknya Hindu-Buddha atau sering Hindunisasi di Kepulauan Indonesia masih ada berbagai Sampai saat ini masih ada cara jalur proses masuk dan Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia. Beberapa (teori) pada uraian 1. Teori Brahmana. ini dikemukakan oleh J.C. van Leur, Menurut teori ini yang membawa HinduBudha ke Indonesia adalah kaum Brahmana atau Pendeta. prasati yang bahasa Sanskerta dan pallawa. Bahasa dan huruf hanya dikuasai oleh Brahmana. Selain itu adanya dari para para Brahmana India. Mereka ke Asia untuk keperluan upacara Seperti upacara inisiasi yang dilakukan oleh para kepala suku agar menjadi ksatria. ini sejalan yang dikemukan oleh Paul Wheatly bahwa para lokal di Asia sangat India guna status sosial 2. Teori Ksatria. ini dikemukakan oleh R.C. Majundar Menurut teori ini yang membawa HinduBudha ke Indonesia adalah kaum Ksatria atau Prajurit. Hal ini diperkuat dengan dugaan bahwa Para prajurit diri dari India dan mendirikan di Indonesia dan Asia pada umumnya. Namun, teori Ksatria yang oleh R.C. Majundar ini kurang disertai bukti-bukti yang Selama belum ada ahli arkeolog dapat bukti-bukti yang adanya dari prajurit-prajurit India ke Kepulauan Indonesia. Materi bahan ajar
3. Kekuatan ini terletak pada untuk para kaum Teori Waisya. ini dikemukakan oleh N.J. Krom Menurut teori ini yang membawa Hindu-Budha ke Indonesia adalah kaum Waisya atau Pedagang. Teori ini diperkuat dengan dugaan Pada mulanya para India berlayar untuk Pada saat itu jalur melalui lautan yang adanya musim angin mereka pada kondisi alam. Bila angin tidak maka mereka akan lebih untuk musim baik. Para India pun pribumi dan melalui mereka India. Menurut Coedes, yang memotivasi para India untuk ke Asia adalah keinginan untuk barang emas dan hasil 4. teori sudra Teori ini dikemukakan oleh Van Faber Menurut teori ini yang membawa HinduBudha ke Indonesia adalah kaum Sudra atau Pedagang. Teori ini diperkuat dengan anggapan kaum Sudra merupakan orang-orang buangan. Namun teori ini dibantah oleh beberapa ahli , karena kasta sudra tidak mengetahui seluk beluk agama Hindu. Dalam ajaran agama Hindu yang mempunyai dasar kepercayaan kitab weda, tidak memperbolehkan sembarang orang meyentuh kitab itu palagi membaca dan mengetahui isinya. teori Arus ini dikemukakan oleh Bosch Menurut teori ini yang membawa Hindu-Budha ke Indonesia adalah bangsa Indonesia sendiri yang belajar di India kemudian pulang menyebarkanya di Indonesia. Lebih lanjut Bosch bahwa proses Indianisasi adalah yang kuat C. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan sejarah dalam berbagai bidang, antara lain sebagai berikut 1. Bidang agama, yaitu berkembangnya agama Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum masuk pengaruh India, kepercayaan yang berkembang di Indonesia masih bersifat animisme dan dinamisme. Masyarakat pada saat itu melakukan pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan kekuatankekuatan benda-benda pusaka tertentu serta kepercayaan pada kekuatan-kekuatan alam. Dengan masuknya pengaruh HinduBuddha, kepercayaan asli bangsa Indonesia ini kemudian berakulturasi dengan agama Hindu-Buddha. Hal ini terbukti dari beberapa upacara keagamaan Hindu-Buddha yang berkembang di Indonesia walaupun dalam beberapa hal tidak seketat atau mirip dengan tata cara keagamaan yang berkembang di India. Kondisi ini menunjukkan bahwa dalam tatacara pelaksanaan upacara keagamaan mengalami proses 2. Bidang politik dan pemerintahan, pengaruhnya terlihat jelas dengan lahirnya kerajaankerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum masuknya pengaruh agama HinduBuddha di Indonesia tampaknya belum mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup daerahdaerah yang terbatas. Pimpinan dipegang oleh seorang kepala suku bukanlah seorang raja. Dengan masuknya pengaruh India, membawa pengaruh terhadap terbentuknya kerajaankerajaan yang bercorak Hindu Buddha di Indonesia. Kerajaan bercorak Hindu antara lain Kutai, Tarumanagara, Kediri, Majapahit dan Bali sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha adalah Kerajaan Sriwijaya. Hal yang menarik diIndonesia adalah adanya kerajaan yang bercorak HinduBuddha yaitu Kerajaan Mataram lama. 3. Bidang pendidikan membawa pengaruh bagi munculnya lembaga-lembaga pendidikan. Meskipun lembaga pendidikan tersebut masih sangat sederhana dan mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan. Akan tetapi lembaga pendidikan yang berkembang pada masa HinduBuddha ini menjadi cikal bakal bagi lahirnya lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia. 4. Bidang sastra dan bahasa. Dari segi bahasa, orang-orang Indonesia mengenal bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Pada masa kerajaan Hindu Buddha di Indonesia, seni sastra sangat berkembang terutama pada aman kejayaan kerajaan Kediri 5. Bidang seni tari. Berdasarkan relief-relief yang terdapat pada candi candi, terutama candi Borobudur dan Prambanan memperlihatkan adanya bentuk tari-tarian yang berkembang sampai
sekarang. Bentukbentuk tarian yang digambarkan dalam relief memperlihatkan jenis tarian seperti tarian perang, tuwung, bungkuk, ganding, matapukan (tari topeng). Tari-tarian tersebut tampaknya diiringi dengan gamelan yang terlihat dari relief yang memperlihatkan jenis alat gamelan yang terbatas seperti gendang, kecer, gambang, saron, kenong, beberapa macam bentuk kecapi, seruling dan gong. 6. Seni relief pada candi yang kemudian menghasilkan seni pahat. Hiasan pada candi atau sering disebut relief yang terdapat pada candi-candi di Indonesia didasarkan pada cerita-cerita epik yang berkembang dalam kesusastraan yang bercorak Hindu ataupun Buddha. Pemilihan epik sebagai hiasan relief candi dikenal pertama kali pada candi Prambanan yang dibangun pada permulaan abad ke-10. Epik yang tertera dalam relief candi Prambanan mengambil penggalan kisah yang terdapat dalam cerita Ramayana. Hiasan relief candi Penataran pada masa Kediri mengambil epik kisah Mahabharata. Sementara itu, kisah Mahabharata juga menjadi epik yang dipilih sebagai relief pada dua candi peninggalan kerajaan Majapahit, yaitu candi Tigawangi dan candi Sukuh. 7. Seni Arca dan Patung, sebagai akibat akulturasi budaya pemujaan arwah leluhur dengan agama HinduBuddha maka beberapa keluarga raja diperdewa dalam bentuk arca yang ditempatkan di candi makam. Arca arca dewa tersebut dipercaya merupakan lambang keluarga raja yang dicandikan dan tidak mustahil termasuk di dalamnya kepribadian dan watak dari keluarga raja tersebut. Oleh karena itu, arca dewa tersebut sering diidentikkan dengan arca keluarga raja. Seni arca yang berkembang di Indonesia memperlihatkan unsur kepribadian dan budaya lokal, sehingga bukan merupakan bentuk peniruan dari India. Beberapa contoh raja yang diarcakan adalah Raja Rajasa yang diperdewa sebagai Siwa di candi makam Kagenengan, Raja Anusapati sebagai Siwa di candi makam Kidal, Raja Wisnuwardhana sebagai Buddha di candi makam Tumpang, Raja Kertanegara sebagai Wairocana Locana di candi makam Segala dan Raja Kertarajasa Jayawardhana sebagai Harihara di candi makam 8. Bidang seni bangunan merupakan salah satu peninggalan budaya Hindu Buddha di Indonesia yang sangat menonjol antara lain berupa candi dan stupa. Selain itu, terdapat pula beberapa bangunan lain yang berkaitan erat dengan kehidupan keagamaan, seperti: ulan dan satra merupakan semacam pesanggrahan atau tempat bermalam para pe iarah; sima adalah daerah perdikan yang berkewajiban memelihara bangunan suci di suatu daerah; patapan adalah tempat melakukan tapa; sambasambaran yang berarti tempat persembahan; meru merupakan bangunan berbentuk tumpang yang melambangkan gunung Mahameru sebagaitempat tinggal dewa dewa agama Hindu Bukti-bukti Pengaruh Hindu Budha 1. Bidang Politik Masyarakat Indonesia dikenalkan oleh orang-orang India tentang sistem pemerintahan kerajaan. Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Contohnya : lahirlah kerajaan-kerajaan di Indonesia, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan bercorak Hindu-Buddha lainnya 2. Bidang Keagamaan Sebelum budaya Hindu-Buddha datang, telah berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang di Indonesia. Kepercayaan itu bersifat animisme dan dinamisme. Dengan masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia secara perlahan memeluk agama Hindu dan Buddha, diawali oleh golongan elit di sekitar istana. 3. Bidang Sosial Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu: (1) Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), (2) Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan), (3) Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit). (4) Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar). Namun, unsur budaya Indonesia lama
masih tampak dominan dalam semua lapisan masyarakat. Sistem kasta yang berlaku di Indonesia berbeda dengan kasta yang ada di India, baik ciri-ciri maupun wujudnya. 4. Bidang Ekonomi Dalam bidang ekonomi, tidak begitu besarpengaruh dan perubahannya, karena masyarakat Indonesia telah mengenal aktifitas perekonomianmelalui pelayaran dan perdagangan jauh sebelummasuknya pengaruh Hindu-Budha. 5. bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M. Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan perhitungan tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala. Candrasangkala adalah susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, dan menggunakan kalimat bahasa Jawa. 6. Bidang teknologi Kemajuan teknologi sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Sebelum pengaruh Hindu masuk ke Nusantara bangsa Indonesia sudah memiliki teknologi yang tinggi khususnya dalam pembuatan alat kehidupan baik yang terbuat dari batu atau logam. Setelah adanya pengaruh Hindu, teknologi semakin maju, misalnya pembuatan candi. Jika dibandingkan dengan candi-candi di India maka candi di Indonesia jauh lebih megah dan kokoh seperti candi Borobudur, candi Prambanan. Dengan demikian, bangsa Indonesia memiliki pengetahuan teknologi yang sudah tinggi. karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab. Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan. 7. Kesenian Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukan. Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan suatu kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Buddha.
No. Istilah Keterangan 1 Akulturasi Merupakan suatu perpaduan budaya yang kemudian menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya tersebut 2 Brahmana Salah satu kelompok dalam sistem kasta yang menunjukkan Kaum Pendeta 3 Ksatria Salah satu kelompok dalam sistem kasta yang menunjukkan Kaum Prajurit 4 Sudra Salah satu kelompok dalam sistem kasta yang menunjukkan Kaum Buruh. 5 Vratsyastoma Upacara khusus untuk dapat menghindukan seseorang 6 Waisya Salah satu kelompok dalam sistem kasta yang menunjukkan kaum Pedagang 7 YE-PO-TI Nama lain dari kerjaan Tarumanegara DAFTAR PUSTAKA Hapsari, Ratna . 2021.Sejarah Kurikulum Merdeka SMK/MAK Kelas X.Penerbit Erlangga GLOSARIUM