BAB II
PEMBAHASAN
2.1 RANCANGAN PROJECT WORK
2.1.1 LATAR BELAKANG
Fiber optic merupakan media transmisi cahaya yang terbuat dari
bahan silica glass atau plastik yang berbentuk silinder dengan
menggunakan cahaya sebagai media dalam mengirimkan informasi dan
data. Teknologi fiber optic telah membawa revolusi baru pada
teknologi telekomunikasi, terutama dalam era modern seperti sekarang
ini.
Fiber optic tidak hanya digunakan dalam sistem komunikasi saja,
fiber optic juga diaplikasikan sebagai sensor. Sensor yang digunakan
dalam fiber optic juga banyak ragamnya, sehingga dapat digunakan
sesuai kebutuhan kita. Penggunaan fiber optic memiliki beberapa
keunggulan, seperti tidak ada kontak langsung dengan obyek
pengukuran, tidak menggunaan listrik sebagai isyarat, akurasi
pengukuran yang tinggi, dapat dimonitor dari jarak jauh, dapat
dihubungkan dengan sistem komunikasi data, dan lain sebagainya.
Banyak teknologi yang telah dikembangkan dengan penggunaan
fiber optic, seperti pengukuran suhu dari jarak jauh ataupun jarak dekat,
memantau keamanan ruangan atau biasa disebut CCTV, teknologi fiber
optic juga digunakan dalam bidang kesehatan, dan pastinya masih
banyak lagi pengaplikasian dari teknologi fiber optic ini.
2.1.2 ANALISA KEBUTUHAN PASAR
Dengan berkembangnya teknologi fiber optic yang pesat,
menyebabkan adanya beberapa analisa dalam kebutuhan pasar, baik
yang bernilai positif maupun negatif. Jika melihat kondisi masyarakat
yang pada umumnya masih sangat terbatas, serta beberapa pendapat
mengenai harga, maka produk-produk yang memiliki manfaat yang
4
5
lebih baik dan beragam namun bersifat menghemat pengeluaran, maka
produk tersebut akan tetap memiliki pasar yang besar.
Oleh karena itu, jika produk berbasis teknologi fiber optic ini dapat
menawarkan harga yang terjangkau dengan kualitas yang baik, maka
prospek bisnis untuk teknologi fiber optic ini masih sangat terbuka
lebar.
Terutama dalam keadaan pandemi seperti ini, semakin banyaknya
para siswa, mahasiswa, guru, maupun para pekerja sangat
membutuhkan yang namanya teknologi fiber optic untuk memenuhi
kebutuhan jaringan internet supaya tetap bisa melanjutkan
pembelajaran maupun pekerjaan masing-masing.
2.1.3 JADWAL KERJA DAN RENCANA ANGGARAN
Tabel 2. 1 Jadwal Kerja Proses Instalasi
Jadwal Kerja Instalasi TDT
No. Kegiatan September (Tanggal) 9
1234 5 6 7 8
1. Persiapan alat dan bahan
2. Pemasangan passive splitter pada ODP
3. Instalasi output 1 dari passive splitter ke ONT
1
Instalasi dari ONT 1 ke pesawat telepon 1
4.
menggunakan kabel UTP + RJ 11
Instalasi dari ONT 1 ke PC 1 menggunakan
5. kabel UTP + RJ 45
6. Instalasi output 2 dari passive splitter ke OTB
Instalasi dari OTB ke universal closure
7.
menggunakan kabel FO 12 core
Instalasi dari universal closure ke OTB
8. menggunakan kabel FO 12 core
Instalasi dari OTB ke ONT 2 menggunakan
9. patch cord
10. Instalasi dari ONT 2 ke access point
menggunakan kabel UTP
11. Setting dari access point ke PC 2
12. Instalasi dari ONT 2 ke DVR menggunakan
kabel UTP
Instalasi dari DVR ke analog camera 1 & 2
13.
menggunakan kabel analog video
Instalasi dari DVR ke TV menggunakan kabel
14. VGA
15. Instalasi dari ONT 2 ke pesawat telepon 2
menggunakan kabel UTP + RJ 11
16. Pembuatan laporan
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
6
Tabel 2. 1 merupakan tabel yang menjabarkan jadwal yang di gunakan
untuk pelaksanaan proses instalasi TDT.
Tabel 2. 2 Rencana Anggaran Biaya Peralatan
Rencana Anggaran Biaya Peralatan (Fix Cost )
No. Nama Satuan Jumlah Harga Beli Harga Sewa
(Rp) (Rp)
1. Pipe Cutter buah 1 115.000 57.500
2. Cable Sheat Cutter buah 1 650.000 325.000
3. Gergaji Besi buah 1 20.000 10.000
4. Tang Universal buah 1 100.000 50.000
5. Meteran buah 1 15.000 7.500
6. Sarung Tangan Wool buah 2 20.000 10.000
7. Bensin liter 1/4 2.000 2.000
8. Lap Majun buah 1 5.000 2.500
9. Tube Cutter buah 1 225.000 112.500
10. Stripper buah 1 90.000 45.000
11. Alkohol ml 160 18.000 9.000
12. Tissue buah 1 10.000 5.000
13. Cleaver buah 1 390.000 19.500
14. Fusion Splicer buah 1 30.000.000 2.000.000
Sub Total 31.660.000 2.655.500
Pada tabel 2. 2 merupakan tabel dari rencana anggaran biaya peralatan
atau biasa disebut dengan tabel biaya-biaya dari peralatan yang akan
digunakan.
Tabel 2. 3 Rencana Anggaran Biaya Bahan
Re ncana Anggaran Biaya Bahan (Variable Cost )
No. Nama Satuan Jumlah Harga Satuan Jumlah
Harga (Rp)
(Rp)
9.000.000
1. ODC buah 1 9.000.000 250.000
40.000
2. ODP Pole buah 1 250.000 500.000
150.000
3. Passive Splitter buah 1 40.000
6.000.000
4. ONT buah 2 250.000 400.000
200.000
5. Pesawat Telepon buah 2 75.000 150.000
600.000
6. PC buah 2 3.000.000 400.000
7. OTB + Patch Cord buah 2 200.000 1.500.000
72.000
8. Universal Closure buah 1 200.000 50.000
40.000
9. Access Point buah 1 150.000 40.000
40.000
10. DVR buah 1 600.000 72.000
11. CCTV buah 2 200.000 150.000
19.654.000
12. TV buah 1 1.500.000
13. Kabel VGA m 10 7.200
14. Kabel Analog Video m 10 5.000
15. Kabel UTP + RJ 45 m 2x10 2000
16. Kabel UTP + RJ 11 m 2x10 2000
17. Kabel UTP (access point ) m 2x10 2000
18. Kabel HDMI (TV) m 10 7.200
19. Kabel Distribusi (SCPT) m 10 15.000
Sub Total 15.505.400
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
7
Tabel 2. 3 membahas tentang rencana anggaran biaya bahan atau biaya
dari bahan-bahan yang digunakan dalam instalasi TDT.
2.2 TEORI PEMBAHASAN
2.2.1 TEORI TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
No. 09 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam
Pekerjaan Pada Ketinggian, bahwa bekerja pada ketinggian adalah
kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pada
tempat kerja di permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan
ketinggian dan memiliki potensi jatuh yang menyebabkan tenaga kerja
atau orang lain yang berada di tempat kerja cidera, meninggal dunia
atau menyebabkan kerusakan harta benda. [1]
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat dilakukan
dengan memastikan beberapa hal berikut: [1]
1. Perencanaan
2. Prosedur kerja
3. Cara atau teknik bekerja yang aman
4. APD, perangkat pelindung jatuh dan angkur
5. Tenaga kerja yang kompeten dan bagian K3
Beberapa hal yang harus ada di dalam prosedur bekerja pada
ketinggian meliputi: [1]
1. Teknik dan cara perlindungan jatuh
2. Cara pengelolaan peralatan
3. Teknik dan cara melakukan pengawasan pekerjaan
4. Pengamanan tempat kerja
5. Kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dibutuhkan sebelum
praktikum dilaksanakan, yaitu jas lab, pelindung kepala (helm),
pelindung kaki (sepatu), pelindung tangan (sarung tangan), dan
pelindung mata (kaca mata).
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
8
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dibutuhkan saat
praktikum dilaksanakan, yaitu mentaati semua petunjuk keselamatan
kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan saat
sebelum praktikum dilaksanakan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dibutuhkan sesudah
praktikum dilaksanakan, yaitu mengembalikan alat-alat yang di
gunakan dalam proses melaksanakan pekerjaan dan membersihkan
kembali lab yang telah di gunakan dalam proses pelaksanaan
praktikum.
2.2.2 TEORI TENTANG FIBER OPTIC
Pada awalnya sistem telekomunikasi dengan menggunakan cahaya
yaitu untuk mengirimkan semaphore code dengan cermin pada tahun
1790 oleh insinyur Perancis Caude Chappe. Lalu, setelah perang dunia
II pada tahun 1960-an serat optik mulai digunakan sebagai sarana
media telekomunikasi. Awal dari teknologi serat optik pada tahun 1989
digunakan untuk jaringan telepon digital Sambungan Langsung Jarak
Jauh (SLJJ) atau jaringan backbone oleh PT. TELEKOMUNIKASI
INDONESIA yang menghubungkan kota Jakarta – Bandung –
Semarang – Surabaya. [2]
Serat optik berfungsi sebagai media transmisi telekomunikasi yang
berarti media untuk menyalurkan sinyal informasi dalam bentuk sinyal
cahaya dari satu tempat ke tempat yang lain. Ada 3 elemen pada sistem
telekomunikasi serat optik, yaitu: [2]
Gambar 2. 1 Elemen Sistem Serat Optik
Pada gambar 2. 1 merupakan diagram dari elemen sistem serat optik
yang terdiri dari: [2]
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
9
1. Transmitter atau pengirim berfungsi menerima input yang
berbentuk sinyal elektrik yang kemudian memberikan arus pada
Light Emitting Diode (LED) atau Light Amplification by Stimulated
Emission of Radiation (LASER), selanjutnya LED atau LASER
mengeluarkan cahaya sesuai arus sinyal input.
2. Kabel serat optik dan komponennya yang berfungsi sebagai jalur
cahaya yang akan disalurkan pada serat optik.
3. Receiver atau penerima berfungsi untuk menerima sinyal informasi
dari serat optik. Sinyal tersebut menyinari photo diode yang akan
mengeluarkan arus sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima.
Arus tersebut merupakan sinyal output elektrik. Kabel serat optik
bila digunakan pada jarak jauh akan berakibat pada melemahnya
sinyal cahaya, sehingga penerima tidak dapat mengenali. Oleh
sebab itu dilakukan penguatan dan perbaikan sinyal cahaya dengan
alat yang bernama repeater atau pengulang, atau biasa disebut
Optical Amplifier (OP AMP).
Kabel serat optik mempunyai 3 komponen utama, yaitu:
Gambar 2. 2 Komponen Utama Serat Optik
Pada gambar 2. 2 merupakan komponen utama dari kabel optik, yaitu:
[3]
1. Core atau inti serat, yaitu tempat merambatnya cahaya atau bagian
yang mentransmisikan cahaya yang terbuat dari kaca ataupun
plastik. Semakin besar core, semakin banyak cahaya yang dapat
ditransmisikan ke dalam fiber. Core memiliki diameter antara 3 -
200 µm. Ketebalan dari core merupakan hal penting, karena
menentukan karakteristik dari kabel. Core dari serat optik terbuat
dari material kristal kaca kelas tinggi dan indeks bias core besarnya
sekitar 1,5. Core mempunyai indeks bias lebih besar daripada
indeks bias cladding.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
10
2. Cladding atau pelindung inti, yaitu bagian yang mengelilingi core
yang memantulkan gelombang cahaya kembali ke core. Cladding
berfungsi membantu agar cahaya selalu merambat pada core saja
atau tidak akan terjadi cahaya bias yang keluar dari core, karena
indeks bias lebih kecil dibanding dengan indeks bias core. Cladding
memiliki diameter antara 125 - 250 µm.
3. Coating atau pelapis fiber, yaitu pelapis dari zat plastik yang
berfungsi agar serat optik fleksibel dan tidak mudah retak, dan juga
sebagai warna untuk kode urutan. Lapisan penyangga ini tersedia
dari 250 - 900 mikron yang berfungsi untuk melindungi fiber dari
kerusakan dan kelembapan.
Kecepatan cahaya yang merambat pada fiber optic ditentukan oleh
indeks bias antara cladding dan core. Kecepatan berkas cahaya dalam
keadaan lurus adalah 3 x 108 m/detik. Panjang gelombang yang paling
optimal untuk penyaluran sinyal cahaya yaitu 850 nm, 1310 nm, dan
1550 nm. [2]
Ada 3 jenis serat optik, yaitu: [2]
1. Serat optik Multi-mode Step Indeks
Serat optik ini mempunyai diameter core yang besarnya 50 - 400
μm dan diameter cladding sebesar 125 - 500 μm. Berkas cahaya
melewati core dengan dipantulkan secara patah dan digunakan
untuk jarak pendek, misalnya untuk kabel Local Area Network
(LAN) antar komputer dalam satu gedung dengan maksimum jarak
200 m.
Gambar 2. 3 Serat Optik Multi-mode Step Indeks
Pada gambar 2. 3 merupakan gambar dari serat optik Multi-mode
Step Indeks.
2. Serat optik Multi-mode Graded Indeks
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
11
Kriteria diameter serat optik terdiri dari diameter core yang berkisar
30 - 60 μm dan diameter cladding yang berkisar 100 - 150 μm.
Berkas cahaya melewati core dengan dipantulkan tetapi secara
melengkung dan digunakan untuk jarak menengah, misalnya kabel
Wide Area Network (WAN) dalam kota atau antar gedung dengan
maksimum jarak 30 km.
Gambar 2. 4 Serat Optik Multi-mode Graded Indeks
Pada gambar 2. 4 merupakan gambar dari serat optik Multi-mode
Graded Indeks.
3. Serat optik Single-mode Indeks
Diameter core jauh lebih kecil sekitar 10 μm, dibandingkan dengan
diameter cladding. Konstruksi demikian dibuat untuk mengurangi
atenuasi akibat adanya fading. Kabel jenis ini sangat baik
digunakan untuk menyalurkan informasi jarak jauh karena
mempunyai jangkauan frekuensi yang lebar. Berkas cahaya
melewati core secara lurus tidak dipantulkan dan digunakan untuk
jarak jauh antar kota atau backbone dengan jarak diatas 30 - 300
km.
Gambar 2. 5 Serat Optik Single-mode Indeks
Pada gambar 2. 5 merupakan gambar dari serat optik Single-mode
Indeks.
Kabel serat optik memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan
dengan kabel tembaga, yaitu: [2]
1. Kelebihan kabel serat optik
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
12
a. Kebal terhadap gangguan dari sinyal elektrik, sehingga terbebas
dari induksi atau interensi sinyal elektrik.
b. Untuk transmisi jarak jauh karena mempunyai nilai redaman
sangat kecil sekali. Saat ini kabel transmisi backbone antar kota
pulau dan antar negara menggunakan kabel serat optik yang
berupa kabel laut.
c. Mempunyai kemampuan penyaluran dengan kapasitas yang
sangat besar.
d. Ukuran kecil dan sangat ringan dibanding dengan kabel
tembaga. Kabel serat optik lebih mudah dan praktis instalasinya
dibanding dengan dengan kabel tembaga.
e. Lebih aman karena kabel serat optik tidak ada permasalahan
dengan grounding sehingga bebas dari petir atau kebocoran arus
listrik.
f. Lebih murah karena terbuat dari pasir kaca atau silika yang
bahannya lebih mudah.
g. Tidak dapat dilakukan penyadapan, karena kabel serat optik
tidak dapat dilakukan tapping atau sambungan.
2. Kekurangan kabel serat optik
a. Proses instalasi fiber optic terbilang mahal serta rumit
dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya. Hal ini karena
proses instalasi fiber optic diperlukan beberapa alat khusus dan
perangkat elektronik yang sangat mahal.
b. Proses instalasinya memerlukan perangkat khusus, maka
dibutuhkan teknisi yang ahli apabila mengalami kerusakan. Hal
ini tentu memerlukan biaya tambahan, dari saat pemasangan
ataupun ketika mengalami kerusakan.
c. Masih terdapat kemungkinan kehilangan data, karena adanya
atenuasi gelombang cahaya pada jarak yang sangat jauh.
Sehingga kabel fiber optic membutuhkan repeater untuk
mengurangi atenuasi.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
13
d. Dalam pengoperasiannya, fiber optic membutuhkan sumber
cahaya yang benar-benar kuat untuk mentransmisikan data
dengan baik. Proses instalasi fiber optic juga harus melalui jalur
yang berbelok atau memiliki sudut dan melengkung. Hal ini
agar pergerakan gelombang cahaya pada kabel fiber optic lebih
mulus.
Kegunaan fiber optic dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: [3]
1. Fiber optic digunakan dalam dunia penyiaran TV, dimana sinyal
siaran diubah dalam bentuk digital dan dikirimkan melalui kabel
fiber optic yang dipasang pada studio TV. Dengan demikian
penggunaan fiber optic sangat efektif karena menghemat tempat
penyimpanan kabel dalam gedung studio TV, tahan terhadap
gelombang elektromagnetic sehingga informasi aman, dan yang
terpenting mampu menyimpan sejumlah besar informasi siaran.
2. Fiber optic digunakan untuk aplikasi Local Area Network (LAN)
yang lebih efektif dan mempunyai kapasitas yang besar terutama
untuk sekolah, rumah sakit, perkantoran, dan instalasi lainya.
3. Fiber optic dipakai dalam teknologi telepon kabel, karena fiber
optic memungkinkan terbentuknya jaringan yang sangat luas dalam
dunia komunikasi dan sistem informasi sehingga peralihan dari
kabel tembaga ke fiber optic akan membawa perubahan pada
masyarakat dalam mengakses informasi dengan cepat.
4. Untuk mengembangkan saluran fiber optic bawah air. Upaya ini
adalah terobosan baru bagi dunia komunikasi karena memberikan
peluang bagi benua lain untuk mendapatkan akses data yang cepat
dari suatu tempat yang terpisahkan oleh samudra.
5. Fiber optic digunakan untuk memperlancar transmisi satelit yang
sering kali mengalami gangguan dalam penggunaan dalam
penerimaan informasi di permukaan bumi.
6. Dalam bidang kedokteran, kabel fiber optic dimanfaatkan pada saat
tindakan operasi dengan menggunakan LASER dan juga dipakai
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
14
sebagai bahan fiberscope, yaitu alat untuk melihat organ-organ pada
tubuh manusia tanpa melakukan pembedahan.
7. Dalam dunia industri, fiber optic dipakai sebagai sensor yang
memonitor struktur fisik material yang berbeda-beda.
Urutan warna dalam penyambungan kabel fiber optic adalah sebagai
berikut:
Tabel 2. 4 Urutan Warna Kabel FO
Urutan Fiber Optic Warna Tube Warna Fiber
1 Biru Biru
2
3 Oranye
4 Hijau
5 Coklat
6 Abu-abu
7 Putih
8 Merah
9 Hitam
10 Kuning
11 Violet
12 Pink
Tosca
Pada tabel 2. 4 merupakan tabel urutan warna dari kabel fiber optic,
untuk urutan warna pada tube sama seperti urutan warna pada core yang
dipakai dalam proses penyambungan fiber optic.
Alat-alat yang dipakai dalam proses penyambungan fiber optic
adalah:
1. Tube Cutter
Gambar 2. 6 Tube Cutter
Gambar 2. 6 merupakan gambar dari tube cutter. Tube Cutter
merupakan alat yang digunakan untuk memotong tube dari kabel
fiber optic, karena core berada di dalam tube tersebut. Cara
penggunaan dari tube cutter ini cukup mudah, yaitu cukup
masukkan tube ke dalam lubang untuk memotong dari tube cutter,
lalu tekan tube cutter secara perlahan hingga tube terpotong.
2. Stripper
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
15
Gambar 2. 7 Stripper
Pada gambar 2. 7 merupakan gambar dari stripper. Stripper
merupakan alat yang di gunakan untuk mengupas cladding dan
coating dari core. Cara penggunaannya, yaitu:
a. Gulung core dengan ukuran diameter sebesar tiga jari.
b. Sisakan panjang core sekitar 4 cm.
c. Lalu, masukkan core ke dalam lubang untuk mengupas dari
stipper
d. Setelah itu, kupas core dengan cara tekan stripper sambil
mengupas cladding dan coating.
3. Alkohol dan Tissue
Gambar 2. 8 Alkohol
Gambar 2. 9 Tissue
Pada gambar 2. 8 dan gambar 2. 9 merupakan gambar dari alkohol
dan tissue. Kedua alat ini di gunakan untuk membersihkan core
sehabis dikupas menggunakan stripper. Cara penggunaannya yaitu
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
16
tuang sedikit alkohol pada tissue, lalu bersihkan core yang telah
dikupas tersebut.
4. Cleaver
Gambar 2. 10 Cleaver
Gambar 2. 10 merupakan gambar dari cleaver. Cleaver merupakan
alat potong dari core serat optik. Core hanya dapat dipotong
menggunakan cleaver dalam keadaan sudah dibersihkan
menggunakan alkohol.
5. Fussion Splicer
Gambar 2. 11 Fussion Splicer
Gambar 2. 11 merupakan gambar dari fussion splicer. Fussion
splicer ini merupakan alat untuk menyambung antar core serat
optik. Cara penyambungannya yaitu, masukkan slevee protection
pada salah satu sisi core. Lalu taruh setiap core pada tempat yang
telah di sediakan, lalu tutup fussion splicer dan otomatis fussion
splicer akan menyambungkan kedua core tersebut. Setelah core
tersambung, bakar sambungan tersebut menggunakan slevee
protection.
6. Slevee Protection
Gambar 2. 12 Slevee Protection
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
17
Pada gambar 2. 12 merupakan gambar dari slevee protection yang
berfungsi sebagai pelindung dari sambungan antar core.
2.2.3 TEORI TENTANG TELECOM DISTRIBUTION TECHNOLOGY
(TDT)
Gambar 2. 13 Segmen FTTH
Perangkat-perangkat yang di gunakan dalam instalasi TDT adalah:
1. Metro Ethernet (ME/ Metro-E)
Gambar 2. 14 Metro Ethernet
Gambar 2. 14 merupakan gambar metro ethernet. Jaringan
metro ethernet, secara harfiah berarti jaringan komunikasi data
yang berskala metro (skala untuk menjangkau satu kota besar
seperti Jakarta) dengan menggunakan teknologi ethernet sebagai
protokol transportasi datanya. Begitu pula arti sebenarnya,
teknologi metro ethernet merupakan salah satu perkembangan dari
teknologi ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas berskala
perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat
pada jaringan ethernet umumnya. Sehingga jaringan yang berskala
metro dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi ethernet
biasa. [4]
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
18
2. Optical Line Terminal (OLT)
Gambar 2. 15 OLT
Gambar 2. 15 merupakan gambar dari Optical Line Terminal
(OLT) atau biasa disebut juga dengan Optical Line Termination
adalah perangkat yang berfungsi sebagai titik akhir (end-point) dari
layanan jaringan optik pasif. Perangkat ini mempunyai dua fungsi
utama, antara lain:
a. Melakukan konversi antara sinyal listrik yang digunakan oleh
penyedia layanan dan sinyal optik yang digunakan oleh jaringan
optik pasif.
b. Mengkoordinasikan multiplexing pada perangkat lain di ujung
jaringan, atau biasa disebut dengan Optical Network Terminal
(ONT) atau Optical Network Unit (ONU).
OLT menyediakan interface antara sistem Passive Optical Network
(PON) dengan penyedia layanan (service provider) data, video,
maupun voice/telepon. [4]
3. Optical Distribution Frame (ODF)
Gambar 2. 16 ODF
Gambar 2. 16 merupakan perangkat tempat terminasi awal
kabel serat optik. Selain itu juga sebagai tempat peralihan dari kabel
outdoor dengan kabel indoor dan sebaliknya. [4]
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
19
4. Optical Distribution Cabinet (ODC)
Gambar 2. 17 ODC
Gambar 2. 17 merupakan gambar dari Optical Distribution
Cabinet (ODC). ODC adalah suatu perangkat yang berbentuk kotak
atau kubah yang terbuat dari material khusus yang berfungsi
sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single mode
untuk keperluan cross connect maupun through connect sesuai
FTTH, sehingga di dalamnya harus dilengkapi dengan splitter,
berisi connector, splicing, dan di lengkapi ruang manajemen fiber
dengan kapasitas tertentu pada jaringan Passive Optical Network
(PON) atau akses optik pasif, untuk hubungan telekomunikasi.
Diinstalasi di luar Sentral Telepon Otomat (STO), bisa di lapangan
atau outdoor dan juga bisa di dalam ruangan atau indoor, yang
mempunyai fungsi sebagai berikut: [5]
1. Sebagai titik terminasi ujung feeder cable dan pangkal kabel
distribusi.
2. Sebagai titik distribusi kabel dari kapasitas besar (feeder)
menjadi beberapa kabel yang kapasitasnya lebih kecil lagi
(distribusi) untuk fleksibilitas.
3. Tempat splitter.
4. Tempat penyambungan.
Gambar 2. 18 Perangkat pada ODC
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
20
Gambar 2. 18 merupakan gambar perangkat yang terdapat
dalam ODC. ODC harus memiliki minimal dua ruang atau
kompartemen utama, yaitu: [5]
1. Kompartemen atas merupakan ruang utama yang menjadi
penyusun ruang terbesar ODC sebagai tempat instalasi
kelengkapan-kelengkapan ODC seperti konektor, splitter, fiber,
dan lain-lain.
2. Kompartemen bawah merupakan ruang di bagian bawah ODC
yang menjadi tempat mounting kabel masuk dari instalasi kabel
di bawah tanah.
Gambar 2. 19 Komponen Utama ODC
Gambar 2. 19 merupakan gambar komponen utama yang
terdapat dalam ODC. Komponen yang ada di dalam ODC, yaitu:
[6]
1. Cable Tray
Gambar 2. 20 Cable Tray
Gambar 2. 20 merupakan gambar dari cable tray yang berfungsi
untuk menempatkan hasil sambungan kabel fiber optic dan
digunakan dalam konteks manajemen kabel konektor.
2. Connector
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
21
Gambar 2. 21 Connector
Pada gambar 2. 21 merupakan gambar berbagai jenis connector
yang berfungsi untuk menyambungkan ujung kabel fiber optic
dengan konektor adaptor.
3. Parking Lot merupakan suatu tempat terminasi sementara
konektor yang belum disambungkan.
4. Patch cord
Gambar 2. 22 Patch cord
Pada gambar 2. 22 terdapat gambar patch cord yang merupakan
kabel fiber optic dengan panjang tertentu yang sudah dilengkapi
dengan konektor di ujung kabel dan digunakan untuk
menghubungkan antar perangkat atau ke koneksi
telekomunikasi. Kabel ini hanya dipergunakan khusus di dalam
ruangan. Jenis patch cord ada yang 1 core (simplex) dan 2 core
(duplex), singlemode dan multimode. Jenis konektornya ada
yang berbentuk bulat ataupun berbentuk kotak.
5. Pigtail
Gambar 2. 23 Pigtail
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
22
Pada gambar 2. 23 terdapat gambar pigtail yang merupakan
sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor
diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel
fiber optic yang belum memiliki konektor.
6. Slack Storage digunakan untuk mengamankan,
mengorganisasikan, dan melindungi kelebihan kabel/fiber.
7. Splice Tray
Gambar 2. 24 Splice Tray
Pada gambar 2. 24 terdapat gambar splice tray yang digunakan
untuk mengamankan, mengorganisasikan, dan melindungi
sambungan fiber yang menggunakan teknik splicing.
8. Splice merupakan sambungan permanen antara dua serat optik
dan alat yang digunakan untuk penyambungan bernama splicer.
9. Splitter
Gambar 2. 25 Splitter
Gambar 2. 25 terdapat gambar splitter yang merupakan suatu
perangkat yang digunakan untuk membagi sebuah sinyal optik
ke dalam dua atau lebih sinyal.
Tabel 2. 5 Kapasitas ODC
Class ODC Medium ODC Large ODC
Kapasitas maximal
(jumlah port konektor) 288 576
Jumlah Splitter per
ODC (1:4) Maximal 36 Maximal 72
splitter splitter
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
23
Jumlah Splitter per Maximal 12 Maximal 24
ODC (1:32) splitter splitter
Pada tabel 2. 5 telah dijabarkan macam-macam kapasitas dari ODC.
Kapasitas ODC bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan, yang
ada dipabrikan secara standar, yaitu: Kapasitas 96, 144, 288 dan 576
port. [6]
Rangka ODC memiliki beberapa persyaratan, yaitu: [5]
1. Terbuat dari bahan logam stainless stell yang tahan karat/korosi,
tahan cuaca, kuat dan kokoh sebagai tempat mounting kotak
ODC pada pondasi maupun sebagai tempat instalasi
kelengkapan dan kotak luar ODC (dinding, atap, pintu).
2. Penggunaan logam berupa plat sebagai rangka harus memiliki
ketebalan minimal 1.9 mm.
3. Khusus kelengkapan berupa baut, mur, engsel pintu, dan
sejenisnya yang berbahan logam harus menggunakan logam
baja tahan korosi, tahan cuaca.
4. Rangka harus menjadi tempat mounting keseluruhan ODC pada
pondasi.
5. Rangka harus menjadi tempat mounting perangkat kelengkapan
ODC (misalnya splice tray, splitter room/tray, port adaptor,
dan lain-lain) pada kompartemen atas.
6. Rangka harus menjadi tempat mounting kotak luar ODC
(dinding, atap, & pintu)
7. Baik sebelum maupun sesudah dipasang atau mounted seluruh
perangkat kelengkapan dan kotak luar ODC, rangka harus
kokoh, kuat, tidak dapat goyah dan ditetapkan dengan metode
Mean Opinion Score (MOS).
8. Bentuk ODC secara keseluruhan setelah kotak luar yang terdiri
dinding, atap, dan pintu diinstalasi pada rangka harus berbentuk
kotak atau dome.
9. Kotak luar ODC dengan splitter harus terbuat dari bahan logam
atau metal, plastik atau fiber glass yang diperkuat, atau bahan-
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
24
bahan sejenis yang lain, yang memiliki sifat-sifat tahan korosi,
tahan cuaca, kuat dan kokoh dan dipasang pada rangka ODC
sedemikian sehingga harus dapat melindungi isi dan
kelengkapan ODC dari terpaan langsung pengaruh lingkungan
(misalnya sinar matahari, hujan, kontaminan lain).
Kotak luar (dinding, atap, pintu) pada ODC memiliki beberapa
persyaratan, yaitu: [5]
1. Apabila kotak luar ODC menggunakan bahan logam, maka
harus menggunakan konstruksi double skin di mana setiap plat
logam yang digunakan memiliki ketebalan minimal 1.4 mm.
2. Penggunaan konstruksi double skin pada kotak luar ODC harus
memastikan semua sisi plat logam lulus uji ketahanan karat.
Pembukaan konstruksi double skin dapat diterapkan dalam uji
tersebut.
3. Untuk keamanan, kegiatan bongkar pasang kotak luar ODC
harus hanya bisa dilakukan melalui pintu yang telah dibuka
menggunakan kunci yang telah disediakan.
4. Kotak luar yang minimal terdiri dari dinding, atap, dan pintu
harus diinstalasi atau mounted pada rangka dengan teknik
nonpermanen menggunakan baut atau lainnya sedemikian
sehingga terpasang kuat pada rangka, namun tetap dapat
dibongkar pasang atau dipasang/lepas dari rangka dengan
mudah tanpa mengganggu konstruksi rangka dan instalasi
perangkat kelengkapan ODC lainnya.
5. Tidak boleh ada baut pengikat kotak luar ODC yang dapat
diakses dan dilepas langsung dari luar ODC.
6. Pintu dalam keadaan terbuka harus dapat memberikan
keleluasaan dan kemudahan dalam pekerjaan instalasi maupun
pemeliharaan dan memiliki mekanisme pencegahan accidental
closing.
7. Pintu harus dapat ditutup sempurna tanpa celah.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
25
8. Pintu maupun selubung ODC harus dilengkapi dengan
mekanisme pengaman berupa kunci dan minimal 2 anak kunci
yang sesuai.
9. Apabila ODC memiliki lebih dari 1 pintu, maka semua pintu
harus dapat dibuka hanya dengan 1 anak kunci yang sama.
10. Kunci dan anak kunci harus terbuat dari bahan yang kuat dan
anti karat.
11. Lubang kunci harus dilengkapi dengan tutup kedap air yang
dapat dibuka tutup dengan mudah.
Konstruksi ODC memiliki beberapa persyaratan, yaitu: [5]
1. Konstruksi ODC dengan splitter secara umum harus kuat,
kokoh dan tahan karat sesuai dengan peruntukan instalasi di luar
ruangan atau outdoor, sehingga mampu melindungi instalasi
konstruksi dan fungsi-fungsi perangkat yang diinstalasikan di
dalamnya terhadap pengaruh-pengaruh lingkungan.
2. Secara keseluruhan, konstruksi ODC dengan splitter terdiri dari
kotak luar yang berbentuk kotak atau dome dan kelengkapan
lainnya yang di mounting pada rangka atau lebih.
3. Kelengkapan lain yang digunakan dalam konstruksi ODC harus
tahan terhadap korosi, kuat, dan tidak menyebabkan perubahan
mekanis, elektris, optis, maupun kimiawi terhadap terminal,
sambungan fiber, maupun fiber itu sendiri.
4. Dudukan ODC harus pada rangka ODC, tidak boleh pada
dinding/kotak luar ODC, dan dapat digunakan untuk memasang
ODC pada pondasi/tempatnya dengan kokoh kuat.
5. Pemasangan ODC pada pondasi harus menggunakan angkur
berbahan stainless steel atau baja anti karat lainnya yang
memiliki kekuatan setara atau lebih.
Kelengkapan ODC memiliki beberapa persyaratan, yaitu: [5]
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
26
1. Perangkat kelengkapan ODC (misalnya splitter room/tray,
splice tray, alur kabel, port adaptor, parking lot, dan lain-lain)
harus di mounting pada rangka ODC dan tidak terganggu saat
kotak luar ODC dilepas/dibongkar pasang.
2. Semua fabricated atau pre-installed splicing yang ada harus
memiliki splice-loss maksimum 0.05 dB.
3. Instalasi perangkat kelengkapan ODC pada rangka harus
memudahkan pekerjaan yang terkait instalasi maupun operasi
dan pemeliharaan jaringan dan ODC.
4. Keseluruhan konstruksi ODC harus memudahkan melakukan
penyambungan, instalasi, pemeliharaan, maupun rekonfigurasi
secara cepat.
5. Dengan perangkat kelengkapan yang terpasang, di dalam ODC
harus tersedia ruang untuk tempat splicing, tempat splitter,
connector yang harus diorganisasikan di dalam connector
adaptor/parking lot, dan ruang yang cukup untuk manajemen
fiber (misalnya cable tray/slack-storage, patch cord, pig tail),
di mana dudukan-dudukan tersebut memiliki konstruksi
sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan kegiatan instal
maupun pemeliharaan (tidak saling mengganggu
sambungan/instalasi yang ada).
6. Dudukan manajemen fiber sedemikian rupa sehingga dapat
menghindari tekukan maupun lekukan yang mengakibatkan
loss.
7. Kapasitas slack storage harus mampu menampung patch cord
sampai dengan kapasitas maksimal ODC.
8. ODC harus memiliki terminal pentanahan yang berfungsi untuk
terminasi pentanahan. Terminasi pentanahan harus sedemikian
rupa sehingga seluruh bagian ODC yang berbahan logam
memiliki pentanahan yang terintegrasi serta kabel pentanahan
dapat dipasang dengan kokoh.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
27
Ketahanan ODC terhadap pengaruh lingkungan memiliki beberapa
persyaratan, yaitu: [5]
1. ODC harus dapat bekerja pada suhu -25o C sampai dengan +60o
C.
2. Tahan terhadap kekedapan air.
3. Kotak ODC, baik pada kompartemen bawah maupun
kompartemen atas, harus tidak dapat dimasuki oleh debu,
serangga, binatang kecil lain yang diperkirakan ODC harus
tahan terhadap getaran dan benturan.
4. Ruang kompartemen bawah harus dilengkapi dengan ventilasi
yang cukup untuk mencegah terjadinya kondensasi dari uap air
yang terperangkap di dalam kompartemen bawah.
5. ODP Pole
Gambar 2. 26 ODP Pole
Pada gambar 2. 26 terdapat gambar Optical Distribution
Point (ODP) Pole yang berfungsi sebagai tempat instalasi
sambungan jaringan optik single-mode terutama untuk
menghubungkan kabel fiber optik distribusi dan kabel drop. Ada
banyak jenis ODP, tetapi pada bahasan kali ini cukup ODP pole
saja.
Perangkat ODP dapat berisi pigtail, connector adaptor,
splitter room, dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan
kapasitas tertentu.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
28
Kelas ODP Tabel 2. 6 Kapasitas ODP Large
ODP
ODP 8 ODP ODP
Port 16 Port 32 Port
Kapasitas maksimal 1:8 2 x 1:8 4 x 1:8 6:48
(Jumlah port
1246
connector input - Splitter Splitter Splitter Splitter
output)
Jumlah splitter per
ODP
Pada tabel 2. 6 merupakan macam-macam kapasitas yang
tersedia dalam ODP. [6] Splitter yang di gunakan dalam instalasi
TDT kali ini adalah splitter 1:8.
6. Passive Splitter
Gambar 2. 27 Passive Splitter 1:2
Gambar 2. 27 menunjukkan gambar dari passive splitter 1:2.
Passive splitter merupakan komponen yang bersifat pasif dan dapat
memisahkan daya optik dari satu input serat ke dua atau beberapa
output serat. Splitter pada PON dikatakan pasif sebab optimasi tidak
dilakukan terhadap daya yang digunakan terhadap pelanggan yang
jaraknya berbeda dari node splitter, sehingga sifatnya idle dan cara
kerjanya membagi daya optik sama rata. [7] Selain itu splitter juga
dapat berfungsi untuk merutekan dan mengkombinasikan berbagai
sinyal optik. Alat ini sedikitnya terdiri dari 2 port dan bisa lebih
hingga mencapai 32 port. Redaman passive splitter adalah sebagai
berikut: [8]
Rasio redaman
1:2 2,8 – 4,0 dB
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
29
1:4 5,8 – 7,5 dB
1:8 8,8 – 11,0 dB
1:16 10,7 – 14,4 dB
1:32 14,6 – 18,0 dB
7. OTB
Gambar 2. 28 OTB
Gambar 2. 28 menjelaskan gambar dari Optical Termination
Box (OTB) yang berfungsi sebagai pendistribusian fiber seperti
FDF yang menampung maksimum 72 core. Optical Terminal Box
juga digunakan untuk menghubungkan kabel serat optik indoor
maupun outdoor dan patch cord. OTB dapat dipasang di dinding
maupun tiang. [7]
8. Universal Closure
Gambar 2. 29 Universal Closure
Pada gambar 2. 29 merupakan gambar universal closure
yang merupakan titik sambung dari fiber optic yang umumnya di
install di outdoor atau box tempat untuk menaruh hasil sambungan
dari fiber optic. Misalnya jika ada kabel fiber optic yang putus di
sebabkan terpotong atau terbakar maka kabel tersebut disambung
atau splicing dan hasil sambungan inilah yang ditaruh di dalam
universal closure. [7]
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
30
9. ONT
Gambar 2. 30 ONT
Gambar 2. 30 merupakan gambar dari Optical Network
Termination (ONT) adalah perangkat yang berada di rumah
pelanggan sebagai interface atau titik penghubung ke Customer
Premises Equipment (CPE). ONT ini disediakan oleh perusahaan
atau badan yang menyediakan jasa sambungan internet atau biasa
kita sebut dengan ISP. [9]
ONT ini bisa di samakan dengan modem yang biasa di pakai
untuk mengakses internet di rumah. Namun yang membedakan
adalah teknologi dari kedua perangkat ini. Untuk modem yang biasa
kita temui menggunakan teknologi Asymmetric Digital Subscriber
Line (ADSL) dengan menggunakan kabel tembaga. Sedangkan
ONT sudah menggunakan teknologi Gigabit Passive Optical
Network (GPON) dan dihubungkan melalui jaringan distribusi
kabel serat optik. [9]
Fungsi ONT, yaitu: [9]
1. Melakukan konversi layanan dalam sinyal optik menjadi sinyal
elektrik.
2. Sebagai alat demultiplexer layanan demultiplexer atau sering
disingkat demux adalah rangkaian yang digunakan untuk
memperbanyak jumlah output atau keluaran. Pada rangkaian
demultiplexer input yang masuk diperbanyak output nya
menjadi beberapa output.
3. Mengeluarkan output layanan berupa voice, video/IP TV, dan
data internet.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
31
Bagian-Bagian ONT ZTE Type F609, yaitu: [9]
Gambar 2. 31 Bagian Belakang ONT
Gambar 2. 32 Bagian Atas ONT
Gambar 2. 33 Bagian Bawah ONT
Gambar 2. 31, Gambar 2. 32, Gambar 2. 33 merupakan gambar
bagian-bagian ONT seperti: [9]
1. Jalur kabel fiber optic (Patch cord)
2. Port RJ 11 (Telepon)
3. Port ethernet
4. Tombol WPS dan WI-Fi
5. Tombol reset
6. Port USB
7. Port adaptor dan tombol power
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
32
8. Lampu indikator
9. Antena
10. Port SC untuk patch cord
10. Access Point
Gambar 2. 34 Access Point
Pada gambar 2. 34 access point adalah perangkat keras
jaringan komputer yang menghubungkan piranti nirkabel (tanpa
kabel) dengan jaringan lokal menggunakan teknologi seperti Wi-Fi,
bluetooth, wireless, dan lain sebagainya. Access point juga sering
disebut dengan Wireless Local Area Network (WLAN). Perangkat
ini berfungsi untuk mengirim dan menerima data yang berasal dari
adapter wireless. [10]
Komponen yang dimiliki access point adalah antena dan
transceiver, dua komponen access point ini berfungsi untuk
memancarkan dan menerima sinyal internet dari client server
ataupun sinyal internet yang menuju client server. Umumnya,
access point akan disambungkan dengan perangkat keras seperti
router, hub, atau switch melalui kabel ethernet supaya dapat
memancarkan sinyal. Kelebihan yang didapatkan ketika
menggunakan access point adalah sinyal Wi-Fi yang dipancarkan
dapat menjangkau semua ruangan walaupun terhalang banyak
tembok atau sekat antar ruang. [10]
Fungsi utama access point adalah mengizinkan atau menolak
perangkat untuk terhubung dengan jaringan lokal yang sama. [10]
Berikut ini fungsi-fungsi access point secara rinci, yaitu: [10]
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
33
1. Fungsi access point adalah sebagai penyebar sinyal internet
kepada perangkat yang terhubung memalui gelombang radio.
2. Access point adalah penghubung antar jaringan, yaitu jaringan
lokal yang memakai kabel dengan jaringan nirkabel seperti Wi-
Fi, wireless, bluetooth, dan lain sebagainya.
3. Access point juga dapat digunakan untuk mengatur IP address
secara otomatis terhadap perangkat yang terhubung.
4. Dengan dilengkapi fitur keamanan WEP atau WAP yang biasa
disebut shared key-autenthication, access point dapat
digunakan sebagai pengaman.
Saat ini banyak yang memilih menggunakan acces point tp link,
dikarenakan access point tp link merupakan salah satu access point
terbaik. Berikut ini cara setting access point tp link: [10]
1. Sebelumya, harus menyiapkan access point, kemudian
memasang antena, kabel arus atau power, kabel LAN pada
access point dan menghubungkan kabel LAN ke perangkat
komputer ataupun laptop.
2. Setelah itu, setting IP address dengan cara masuk pada control
panel-network connection, lalu pilih internet protocol TPC/IP,
klik properties, kemudian pilih use the following IP address.
3. Langkah selanjutnya, isi IP address pada kolom yang tersedia.
Kemudian klik ok dan close.
4. Selanjutnya, Anda perlu memeriksa apakah sudah terkoneksi
dengan benar, dengan cara klik star-run ketik cmd tekan enter.
Setelah masuk di command prompt, masukkan IP address
untuk memanggil IP address.
5. Setelah itu, akan muncul “reply from….” Anda dapat melihat
IP address-nya pada bagian bawah access point.
6. Langkah selanjutnya adalah melakukan setting access point
dengan membuka browser dan mengetikkan IP address point
yang telah ditentukan sebelumnya, lalu tekan enter.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
34
7. Kemudian, masukkan username dan password pada kolom
yang tersedia, lalu tekan enter.
8. Setelah itu, lakukan konfigurasi access point pada halaman
access point.
9. Langkah selanjutnya, masuk ke tab network, kemudian lakukan
pengaturan standar dan klik.
10. Masuk ke tab wireless untuk melakukan setting SSID, region,
dan mode. Lalu klik save.
11. Kemudian masuk ke wireless mode, pilih access point dan
checklist enable SSID boadcast lalu klik save.
12. Langkah terakhir adalah masuk ke DHCP, kemudian pilih
enable dan klik save.
Cara kerja access point, yaitu: [10]
Access point adalah perangkat keras jaringan komputer yang dapat
bekerja pada perangkat yang sedang mencoba mengakses jaringan
internet. Umumnya saat akan menyambungkan perangkat seperti
laptop atau smartphone, pada layar laptop atau komputer tersebut
akan tertera permintaan memasukkan password. Kemudian setelah
password dimasukkan, access point akan mengatur supaya
perangkat bisa terhubung dengan cara mencocokkan password
yang telah di masukkan ke access point apakah benar atau salah.
Jika password yang di masukkan benar, maka perangkat secara
otomatis terkoneksi dengan internet. Jalur data yang disediakan
access point adalah jalur data sinyal RF atau Radio Frekuensi yang
dibentuk oleh Wi-Fi dengan jalur elektrik pada kabel ethernet.
11. PC
Gambar 2. 35 PC
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
35
Gambar 2. 35 merupakan gambar dari Personal Computer
(PC) yang merupakan sebuah istilah yang digunakan pada sebuah
komputer. Komputer sendiri sudah menjadi kebutuhan penting bagi
orang-orang banyak, komputer ini merupakan salah satu
perkembangan teknologi yang pada awalnya ada dengan sebutan
mikrokomputer. Hingga sekarang jenis-jenis komputer sendiri
sudah banyak, seperti laptop, PC tablet, dan lain-lannya. [11] PC
disini berfungsi sebagai pelengkap dalam layanan triple play.
12. DVR
Gambar 2. 36 DVR
Pada gambar 2. 36 terdapat gambar dari Digital Video
Recorder (DVR) CCTV yang merupakan alat perekam video yang
dikirim oleh CCTV jenis analog, namun dalam perkembangan nya
DVR CCTV mampu merekam gambar digital dengan kualitas
High-Definition (HD). DVR CCTV dengan kemampuan merekam
gambar resolusi HD yang dihasilkan dari kamera HD dengan
teknologi AHD, HD-CVI dan HD-TVI disebut dengan High
Definition Composite Video Recorder (HDCVR). Namun karena
nama DVR sudah dipakai sejak dulu maka orang lebih
menyebutnya dengan DVR HD (DVR yang mampu merekam
gambar HD). [11]
Jenis-jenis DVR, yaitu: [11]
1. DVR CCTV Standalone adalah DVR CCTV yang berdiri
sendiri dan mampu bekerja tanpa bantuan perangkat lain seperti
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
36
PC/komputer. DVR standalone sangat disukai oleh kalangan
awam karena mudah disetting, murah, dan simpel.
a. Kelebihan Standalone DVR
1) Dirancang untuk bekerja 24/7 sehingga tahan akan
kondisi buruk (panas).
2) Harga murah, bentuk simple, portable dan mudah
dalam penginstalan.
3) Tidak perlu perawatan seperti update dan mudah
digunakan.
4) Mudah untuk diganti atau upgrade dengan setting
yang sederhana.
b. Kekurangan Standalone DVR
1) Fitur terbatas.
2) Firmware tidak bisa atau susah di update.
3) Jika ada bagian yang rusak, maka harus diganti
secara keseluruhan.
4) Masalah kompatibilitas dengan perangkat lain
(susah diintegrasikan dengan teknologi lain).
5) Terbatas akan media storage, karena port yang
disediakan terbatas.
2. C Based DVR biasanya berbentuk kartu atau card PCI/PCIe
yang perlu dipasangkan ke komputer agar DVR ini bisa berjalan
dan bekerja. Harga DVR card ini memang lebih murah tapi
kalau dihitung-hitung lebih mahal karena butuh komputer untuk
berjalan. Akan membutuhkan PC Based DVR saat ingin
membangun sistem keamanan komplek yang bisa terintegrasi
dengan sistem lain seperti diintegrasikan dengan aplikasi yang
dipakai oleh suatu perusahaan. Kelebihan dari PC based DVR
adalah hardware mudah untuk di upgrade, fitur lebih banyak,
lebih flexible dan dapat diintegrasikan dengan aplikasi lain.
a. Kelebihan PC Card DVR
1) Kaya akan fitur dan customisasi secara luas.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
37
2) Bisa untuk kamera dengan kabel coaxial dan IP
kamera.
3) Dukungan update cepat dari vendor.
4) Kompatibilitas luas.
5) Mudah untuk menambah kapasitas storage.
6) Mudah untuk upgrade.
b. Kekurangan PC Card DVR
1) Perlu perawatan extra (Jika kepanasan cepat rusak).
2) Perlu install driver dan konfigurasi yang agak rumit
ketika install di PC.
3) Rentan akan serangan malware (karena numpang di
sistem operasi PC).
13. Analog Camera
Gambar 2. 37 Analog Camera
Pada gambar 2. 37 merupakan gambar dari Closed Circuit
Television atau lebih dikenal dengan sebutan CCTV. CCTV adalah
sistem pengawasan berbasis video (Video Surveilance) dengan
menggunakan kamera. Sistem pengawasan berbasis video ini
digunakan untuk mengawasi semua aktifitas dari object yang
diamati, selain itu juga bisa sebagai alat yang dapat memberikan
informasi secara langsung apa yang terjadi pada waktu itu juga. [12]
Biasanya penggunaan CCTV diperuntukan di area gedung-
gedung, perkantoran, toko-toko, pusat perbelanjaan, rumah mewah
atau pun di area sekitar pemukiman bahkan sekarang sudah banyak
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
38
rumah warga yang menggunakan CCTV. Dikarenakan peningkatan
kebutuhan juga meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
sistem keamanan yang canggih. Sehingga kita bisa merasa aman.
[12]
Komponen utama dari sistem CCTV adalah kamera. Kamera
tersebut diletakkan di tempat-tempat yang strategis sehingga dapat
berfungsi seefektif mungkin untuk melakukan pengawasan dan
perekaman. [12]
Bagian-bagian dari CCTV yaitu: [12]
1. Monitor yang berfungsi sebagai penampil hasil rekaman dari
DVR yang terhubung ke kamera.
2. DVR yang berfungsi untuk merekam (recording) dan memutar
ulang (playback) video di monitor.
3. Kamera yang berfungsi untuk menangkap gambar yang akan
diolah oleh DVR.
Pengenalan tentang kamera: [12]
1. Lensa (Lens)
Lensa mempunyai 2 fungsi:
a. Fungsi pertama adalah menentukan object gambar yang
akan dilihat. Ini berkaitan dengan panjang fokus (Focal
Length) yang otomatis mempengaruhi sudut pandang (Field
of View).
b. Fungsi kedua adalah mengatur banyaknya cahaya yang
masuk ke dalam sensor. Ini berkaitan dengan Iris.
Berdasarkan lensanya, kamera CCTV dapat digolongkan
menjadi beberapa macam:
a. Lensa Fixed Focal Length, yaitu lensa yang memiliki Focal
Length yang sudah ditentukan. Focal Length dan Field of
View dari lensa ini tidak dapat diubah.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
39
b. Lensa Varifocal, yaitu lensa yang Focal Length nya dapat
diubah-ubah, sehingga mendapatkan Field of View yang
sesuai dengan kondisi lapangan.
c. Lensa Varifocal dengan Motor, yaitu lensa yang Focal
Length nya dapat diubah-ubah menggunakan motor yang
dikontrol dari jarak jauh. Pada umumnya lensa tipe ini sudah
dilengkapi dengan Auto Focus dan Auto Iris.
Ukuran lensa ada bermacam-macam, seperti ½ inch, 1/3 inch,
dan 1/4 inch. Meskipun lensa yang lebih besar dapat digunakan
pada kamera dengan ukuran CCD yang lebih kecil, sebaiknya
ukuran lensa disesuaikan dengan ukuran CCD
2. Panjang Fokus (Focal Length)
Panjang fokus (Focal Length) adalah jarak dari lensa ke
sensor gambar (Image Sensor). Panjang lensa berbanding lurus
dengan panjang fokus lensa, dan sekaligus berbanding terbalik
dengan Field of View dan lensa itu juga. Secara umum lensa
yang pendek mempunyai Focal Length yang pendek, namun
mempunyai Field of View yang luas. Sedangkan lensa yang
panjang mempunyai Focal Length yang panjang, namun
mempunyai Field of View yang sempit. Misalnya pada lensa
yang mempunyai Focal Length 12mm, lensa ini mempunyai
Field of View yang luas dibandingkan lensa yang mempunyai
Focal Length 200mm.
3. Sudut Pandang (Field of View)
Field of View (FOV) adalah ukuran berapa besar area yang
dapat dilihat oleh kamera CCTV. FOV ini sangat erat
hubungannya dengan Focal Length lensa.
Iris mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam
sensor gambar (Image Sensor). Untuk menghasilkan gambar
dengan kualitas yang baik, cahaya yang masuk ke dalam image
sensor tidak boleh terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Jika
terlalu banyak cahaya yang masuk ke dalam image sensor,
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
40
maka bagian gambar yang mempunyai cahaya paling banyak
akan terlihat terlalu terang sehingga bagian-bagian yang lain
akan kehilangan detail. Menutup iris akan memperbaiki kondisi
ini. Jika cahaya yang masuk terlalu sedikit, maka hanya bagian
gambar yang paling terang akan terlihat. Membuka iris akan
memperbaiki kondisi ini.
Berdasarkan iris, kamera CCTV dapat dikelompokan
menjadi beberapa macam:
1. Kamera dengan fixed Iris. Kamera dengan lensa tipe ini
tidak dapat mengatur iris. Kamera ini hanya cocok
digunakan pada ruangan yang kondisi pencahayaan yang
optimal.
2. Kamera dengan manual iris. Kamera dengan lensa tipe ini
hanya cocok dengan ruangan yang kondisi pencahayaan
yang tetap dan tidak berubah-ubah.
3. Kamera dengan electronic iris. Kamera dengan lensa tipe ini
dilengkapi dengan electronic feedback dari image sensor ke
kontrol iris. Jika cahaya yang masuk terlalu banyak,
feedback akan menyebabkan iris menutup. Begitu pula
sebaliknya jika cahaya yang masuk kurang, feedback akan
menyebabkan iris membuka. Kamera jenis ini bisa
digunakan pada kondisi pencahayaan yang berubah-ubah.
4. Pencahayaan Camera
CCTV dan fotografi memiliki persamaan yang mendasar
tentang pencahayaan, yaitu cahaya yang cukup merupakan
faktor yang paling penting untuk menghasilkan gambar dengan
kualitas yang baik. Kamera CCTV pada umumnya memiliki
spesifikasi minimum iluminasi atau kondisi pencahayaan
dimana kamera masih dapat berfungsi dan menghasilkan
gambar. Spesifikasi pencahayaan biasa diukur menggunakan
satuan Lux, yaitu flux cahaya per unit area. Pencahayaan dapat
diukur dengan menggunakan lux meter atau light meter.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
41
5. Day / Night Camera
Cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia sangat
terbatas. Pada spektrum cahaya, bagian yang dapat dilihat oleh
mata manusia ini yang disebut dengan warna. Di luar spektrum
cahaya yang terlihat oleh mata manusia ini terdapat bagian-
bagian yang lain, termasuk di dalamnya adalah spektrum
Infrared (IR). Day / Night Camera menggunakan spektrum
infrared (IR sensitif) untuk dapat menghasilkan gambar dengan
pencahayaan cahaya bintang (0.001 lux).
6. Resolusi (Analog)
1. NTSC & PAL Resolusi
Gambar 2. 38 NTSC & PAL Resolusi
2. VGA Resolusi
Tabel 2. 7 VGA Resolusi
3. Megapixel Resolusi
Tabel 2. 8 Megapixel Resolusi
4. Resolusi Kamera
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
42
5. IP Kamera Resolution
Gambar 2. 39 IP Resolusi Kamera
14. TV
Gambar 2. 40 TV
Gambar 2. 40 merupakan gambar Television (TV) yang
biasanya dipakai untuk menonton hiburan. Namun, kehadiran TV
disini berbeda dengan fungsi yang biasanya, TV disini berfungsi
sebagai media pemantau dari kamera CCTV. Jadi, semua kejadian
yang terekam dari CCTV akan ditampilkan pada TV ini.
15. Pesawat Telepon
Gambar 2. 41 Pesawat Telepon
Pada gambar 2. 41 merupakan gambar dari pesawat telepon
yang di gunakan untuk komunikasi jarak jauh. Pesawat telepon
berfungsi sebagai pelengkap dari layanan triple play.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
43
2.3 MELAKUKAN INSTALASI TELECOM DISTRIBUTION
TECHNOLOGY (TDT)
2.3.1 PERSIAPAN
Tempat: Lab SMK Telkom Jakarta.
Waktu: Sesuai jadwal yang telah di tentukan.
Alat yang di gunakan dalam proses instalasi, yaitu:
1. Pipe Cutter
2. Cable Sheat Cutter
3. Gergaji Besi
4. Tang Universal
5. Meteran
6. Sarung Tangan Wool
7. Bensin
8. Lap Majun
9. Tube Cutter
10. Stripper
11. Alkohol
12. Tissue
13. Cleaver
14. Fusion Splicer
Bahan yang digunakan dalam proses instalasi, yaitu:
1. Kabel distribusi
2. Passive Splitter 1:8
3. Kabel fiber optic
4. Patch cord
5. Kabel UTP
6. Kabel UTP + RJ 45
7. Kabel UTP + RJ 11
8. Kabel VGA
9. Kabel analog video
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
44
2.3.2 PELAKSANAAN
Gambar 2. 42 Diagram Instalasi TDT
Pada gambar 2. 42 merupakan diagram dari proses instalasi TDT yang
terdapat 4 pekerjaan instalasi di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
1. Instalasi Jaringan Optik Sebanyak 2 Sistem
a. Instalasi ODP pole ke passive splitter 1:8
Alat yang di gunakan, yaitu:
1) Isolasi
2) Baut
3) Tube cutter
4) Stripper
5) Alkohol dan tissue
6) Cleaver
7) Fussion splicer
Bahan yang di gunakan, yaitu:
1) Passive splitter 1:8
2) Spiral untuk kabel FO
3) Pigtail
4) Kabel FO (SCPT)
5) Sleeve protection
Cara melakukan instalasi ODP pole ke passive splitter 1:8,
yaitu:
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
45
1) Pasang kabel FO pada ODP sebagai input.
2) Pisahkan satu tube (core) yang akan di gunakan untuk
proses instalasi. Pasang spiral pada tube lainnya untuk
memudahkan proses routing di tray ODP.
3) Sambung satu core tersebut dengan pigtail
menggunakan fusion splicer, untuk proses
penyambungan sama seperti penyambungan core to
core.
4) Routing hasil sambungan core dengan pigtail tersebut di
bagian dalam ODP.
5) Sambungkan pigtail dengan input passive splitter pada
bagian tray ODP.
6) Sambungkan output passive splitter pada adaptor yang
terdapat di ODP.
b. Instalasi passive splitter ke ONT 1
Alat yang di gunakan, yaitu:
1) Optical Light Source (OLS)
2) Optical Power Meter (OPM)
3) PC atau smartphone
Bahan yang di gunakan, yaitu:
1) Kabel drop
2) Patch cord
3) Optical Network Terminal (ONT)
Cara melakukan instalasi passive splitter ke ONT 1, yaitu:
1) Penarikan kabel drop dari ODP, sambung kabel drop
menggunakan patch cord sampai ke Optical Network
Terminal (ONT).
2) Melakukan pengujian menggunakan Optical Light
Source (OLS) dan Optical Power Meter (OPM).
3) Melakukan setting IP ONT menggunakan PC atau
smartphone untuk layanan triple play, dengan cara:
(menggunakan windows 7) [13]
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
46
a. Setting IP
Pilih Control Panel
Pilih Network and Sharing Center
Pilih Local Area Connection
Pilih Properties
Pilih Internet Protocol Version 4
Pilih Obtain an IP address automatically (DHCP)
b. Setting Proxy
Pilih Internet Option
Pilih Connection lalu LAN Settings
Pilih Automatically detect settings
c. Test PING
Ketik CMD
Ketik ipconfig
Tampilan Ethernet adapter Local Area Connection
Gambar 2. 43 Tampilan test ping ONT 1
Lakukan ping ke 192.168.1.1 dan lihat hasil tes ping
d. Browsing ke address 192.168.1.1 (IP ONT)
ONT meminta Username dan Password
c. Instalasi passive splitter ke OTB
Alat yang di gunakan, yaitu:
1) OTB
2) Clamp cable
3) Obeng
4) Tube cutter
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
47
5) Stripper
6) Alkohol dan tissue
7) Cleaver
8) Fussion splicer
Bahan yang di gunakan, yaitu:
1) Kabel drop
2) Patch cord
3) Kabel FO
4) Sleeve protection
5) Pigtail
Cara melakukan instalasi passive splitter ke OTB, yaitu:
1) Penarikan kabel drop dari ODP, sambung kabel drop
menggunakan patch cord sampai ke Optical
Termination Box (OTB).
2) Lalu, sambungkan patch cord ke adaptor yang berada di
OTB.
Instalasi kabel FO yang akan di teruskan ke universal
closure :
3) Pasang clamp di dalam OTB yang berfungsi untuk
menahan kabel fiber optic supaya tetap rapih.
4) Pigtail dikemal atau di routing rapih di dinding OTB
dan di kaset dalam OTB. Lalu, konektor pada pigtail di
sambungkan di adaptor yang berada pada OTB.
5) Pisahkan tube yang akan di gunakan, dan untuk tube
yang lain di routing di dalam OTB dengan rapih.
6) Untuk membantu supaya hasil routing terlihat rapih,
boleh di bantu dengan isolasi.
7) Sebelum disambung, pigtail di cek menggunakan Visual
Fault Locator (VFL) supaya tersusun dengan rapih dan
supaya terlihat bahwa pigtail dalam kondisi baik atau
tidak.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
48
8) Lalu, pigtail di sambungkan dengan core menggunakan
fussion splicer.
9) Penyambungan pigtail dengan core ini sama dengan
penyambungan antara core to core.
10) Setelah semua core dan pigtail telah tersambung,
sekarang waktunya untuk di susun dan di rapihkan di
dalam kaset yang berada di dalam OTB sesuai dengan
urutan warna dari core nya.
11) Sambungkan konektor pigtail pada adaptor yang berada
di OTB.
d. Instalasi OTB ke ONT 2
Alat yang di gunakan, yaitu:
1) PC atau smartphone
2) OTB
3) Clamp cable
4) Obeng
5) Visual Fault Locator (VFL)
6) Tube cutter
7) Stripper
8) Alkohol dan tissue
9) Cleaver
10) Fussion splicer
Bahan yang di gunakan, yaitu:
1) Pigtail
2) Patch cord
3) Optical Network Terminal (ONT)
4) Sleeve protection
5) Kabel FO
Cara melakukan instalasi OTB ke ONT 2, yaitu:
1) Pasang clamp di dalam OTB yang berfungsi untuk
menahan kabel fiber optic supaya tetap rapih.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
49
2) Pigtail dikemal atau di routing rapih di dinding OTB
dan di kaset dalam OTB. Lalu, konektor pada pigtail di
sambungkan di adaptor yang berada pada OTB.
3) Pisahkan tube yang akan di gunakan, dan untuk tube
yang lain di routing di dalam OTB dengan rapih.
4) Untuk membantu supaya hasil routing terlihat rapih,
boleh di bantu dengan isolasi.
5) Sebelum disambung, pigtail di cek menggunakan Visual
Fault Locator (VFL) supaya tersusun dengan rapih dan
supaya terlihat bahwa pigtail dalam kondisi baik atau
tidak.
6) Lalu, pigtail di sambungkan dengan core menggunakan
fussion splicer.
7) Penyambungan pigtail dengan core ini sama dengan
penyambungan antara core to core.
8) Setelah semua core dan pigtail telah tersambung,
sekarang waktunya untuk di susun dan di rapihkan di
dalam kaset yang berada di dalam OTB sesuai dengan
urutan warna dari core nya.
9) Sambungkan konektor pigtail pada adaptor yang berada
di OTB.
10) Lalu, sambung adaptor dengan patch cord sampai ke
ONT.
11) Melakukan setting IP ONT menggunakan PC atau
smartphone untuk layanan triple play, dengan cara:
(menggunakan windows 7) [13]
a. Setting IP
Pilih Control Panel
Pilih Network and Sharing Center
Pilih Local Area Connection
Pilih Properties
Pilih Internet Protocol Version 4
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
50
Pilih Obtain an IP address automatically (DHCP)
b. Setting Proxy
Pilih Internet Option
Pilih Connection lalu LAN Settings
Pilih Automatically detect settings
c. Test PING
Ketik CMD
Ketik ipconfig
Tampilan Ethernet adapter Local Area Connection
Gambar 2. 44 Tampilan test ping ONT 2
Lakukan ping ke 192.168.1.1 dan lihat hasil tes ping
d. Browsing ke address 192.168.1.1 (IP ONT)
ONT meminta Username dan Password
2. Penyambungan kabel serat optik dengan penutup UC
Alat yang digunakan dalam proses penyambungan, yaitu:
a. Tube cutter
b. Stripper
c. Alkohol dan tissue
d. Cleaver
e. Fussion splicer
Bahan yang di perlukan dalam proses penyambungan, yaitu:
a. Kabel fiber optic
b. Slevee protection
c. Universal closure
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
51
Cara melakukan penyambungan menggunakan fussion splicer,
yaitu:
a. Kupas tube menggunakan tube cutter.
b. Pilih salah satu core sesuai urutan warna, yaitu B-O-H-C-A-P-
ME-HI-KU-VI-PI-TOS (Biru Oranye Hijau Coklat Abu-abu
Putih Merah Hitam Kuning Violet Pink Tosca).
c. Masukkan slevee protection pada salah satu sisi core.
d. Kupas cladding dan coating dari core menggunakan stripper
dengan cara gulung core di 3 jari tangan, lalu kupas perlahan
menggunakan stripper.
e. Pastikan cladding dan coating telah terkupas dengan sempurna.
Setelah terkupas dengan sempurna, bersihkan core
menggunakan tissue yang sudah diberikan alkohol secukupnya.
f. Setelah bersih, potong core menggunakan cleaver dengan
ukuran sesuai kebutuhan.
g. Lakukan hal tersebut pada core di sisi lain.
h. Setelah kedua core telah selesai, lakukan penyambungan
menggunakan fussion splicer dengan cara letakkan kedua core
pada tempat yang telah di sediakan di fussion splicer, tutuplah
fussion splicer yang otomatis akan menyambungkan core.
i. Setelah core tersambung, lakukan pembakaran sambungan
dengan cara menaikkan slevee protection pada sambungan.
j. Setelah pembakaran selesai, hasil sambungan dapat disusun
pada universal closure atau tempat lainnya.
k. Lanjutkan penyambungan tersebut sampai core terakhir.
3. Instalasi CCTV surveillance sebanyak 1 sistem
Alat yang digunakan dalam proses instalasi, yaitu:
a. Clamp cable
b. Obeng
Bahan yang di perlukan dalam proses instalasi, yaitu:
a. DVR
b. ONT
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
52
c. TV
d. CCTV
e. Kabel HDMI
f. Kabel analog video
g. Mouse
Cara melakukan instalasi CCTV, yaitu:
a. Menghubungkan kabel UTP dari ONT ke DVR
b. Menghubungkan kabel HDMI dari DVR ke TV.
c. Menghubungkan mouse ke DVR untuk proses pengoperasian
hasil dari CCTV pada TV.
d. Menghubungkan kabel analog video pada CCTV.
e. Lalu, mulai nyalakan CCTV dan CCTV siap digunakan.
4. Instalasi LAN sebanyak 1 sistem
Alat yang digunakan dalam proses instalasi kabel UTP, yaitu:
a. Crimping tool
b. Network cable tester
c. Tang potong
Bahan yang di perlukan dalam proses instalasi kabel UTP, yaitu:
a. Kabel UTP
b. RJ 45 (untuk PC) & RJ 11 (untuk telepon)
Urutan warna untuk straight dan cross, yaitu:
Gambar 2. 45 Urutan Warna Tipe Straight
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA
53
Gambar 2. 46 Urutan Warna Tipe Cross
Cara membuat kabel LAN untuk instalasi, yaitu: [13]
a. Kupas kedua ujung kulit luar kabel UTP menggunakan tang
potong atau gunting, dengan panjang kira-kira 4cm.
b. Kemudian urutkan warna-warnanya dengan menggunakan tipe
straight atau cross, sesuai kebutuhan.
c. Setelah kedua ujung kabel diurutkan warnanya sesuai
konfigurasi di atas, ratakan ujung kabel UTP dengan memotong
sedikit bagian kabel (tidak usah di kupas kabelnya).
d. Masukkan kabel tersebut kedalam konektor RJ 45 atau RJ 11
(sesuai kebutuhan) secara hati-hati, jangan sampai tertukar
urutannya.
e. Kemudian crimping atau jepit kabel tersebut menggunakan tang
crimping sampai kabel UTP terpasang kuat dengan konektor RJ
45 atau RJ 11.
f. Jika semua kabel sudah terpasang dengan benar, tes
menggunakan cable tester, tancapkan ujung masing-masing
kabel, jika kabel tester menyala secara berurutan dari 1 – 8 maka
kabel yang di crimping sudah benar dan berjalan dengan
normal.
PROJECT WORK 2020 – TEKNIK JARINGAN AKSES
SMK TELKOM SHANDY PUTRA JAKARTA