The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by muhammadhidayat300, 2021-10-30 08:33:05

Strategic Marketing

Strategic Marketing

MAKALAH MATA KULIAH STRATEGIC MARKETING

STRATEGIC MARKETING : MARKETS, SEGMENTS AND CUSTOMER
VALUE

Dosen Pengampu: Edriana Pangestuti, SE., M.Si., DBA

Disusun oleh:

Sekar Illiyyin 185030207111098
Shafira Ula Nabila R. 185030200111087
Syafira Apriliansyah 185030201111032

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019/2020

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menjalankan proses pemasaran produk atau jasa yang biasanya
ditawarkan oleh suatu perusahaan, kerap kali perusahaan harus mengidentifikasi
markets, segments dan customer value. Pemasaran yang dilakukan dengan melihat
peluang dan menyusun strategi untuk memenuhi kebutuhan, harapan agar tercapai
kepuasaan pelanggan.

Pemrosesan untuk mencapai kepuasan pelanggan membutuhkan beberapa
analisis yang dibuat oleh suatu perusahaan agar mampu bersaing dengan pesaing
yang ada di dalam lingkup pasar. Dengan melihat kebutuhan dan harapan
konsumen, perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis pengguna akhir
atau sasaran siapa yang ingin dituju, lalu menganalisis kompetisi yang ada,
menganalisis para kompetitor dan mengestimasi ukuran pasar untuk mencapai
tujuan penjualan produk yan ditawarkan.

Perusahaan harus mewaspadai tekanan dan kompetisi yang ada. Perusahaan
harus bisa menjaga stabilitas dan mengembangkan sebuah visi strategi mengenai
masa depan agar perusahaan yang dibangun tersebut tidak mengalami penurunan
minat serta daya tarik dari konsumen yang akan menimbulkan kebangkrutan.

Hal ini sangat penting dipelajari agar mampu memahami markets, segments,
dan cutomer value untuk memahami lingkungan dan dapat mengendalikan
pengaruh pasar. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk membahas dan
memahaminya

1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud markets dan strategi?
2) Bagaimana mencocokkan kebutuhan konsumen dengan manfaat produk
yang dijual?
3) Bagaimana mendeskripsikan dan menganalisis pengguna akhir (end users)?
4) Bagaimana menganalisis kompetisi ?
5) Bagaimana cara mengestimasi ukuran pasar?
6) Bagaimana mengembangkan sebuah visi strategi mengenai masa depan

1.3 Tujuan
1) Memahami arti markets dan strategi.
2) Mengetahui kecocokan kebutuhan konsumen dengan manfaat produk yang
dijual.
3) Mengetahui deskripsi dan analisis pengguna akhir (end users).

4) Menjelaskan analisis kompetisi.
5) Menjelaskan cara mengestimasi ukuran pasar.
6) Memahami cara mengembangkan sebuah visi strategi mengenai masa

depan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Markets dan Strategi

Secara sempit, markets (Pasar) adalah kumpulan pembeli dan penjual.
Pasar adalah sekumpulan kelompok dari individu atau institusi yang memiliki
kebutuhan serupa yang dapat dipenuhi oleh produk tertentu. Pemasar atau penjual
(marketers) sering menggunakan kata “market” untuk mendeskripsikan seorang
pembeli. Seiring berkembangnya zaman pasar bukan hanya diindentifikasikan
dengan suatu tempat di mana pembeli dan penjual bertemu, namun saat ini pasar
dengan cepat berganti menjadi tempat di mana saja karena pasar kurang
didefinisikan oleh geografi.

Sampai saat ini, pemasar telah menganggap pasar sebagai lokasi fisik
tempat pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi. Meskipun
tempat-tempat (seperti; swalayan, mall dan toko) tetap ada, teknologi memediasi
pasar dengan sangat cepat. Beberapa produk fisik, layanan, dan informasi bertukar
melalui internet komputer.

Jika suatu organisasi ingin memiliki kesempatan untuk mencapai tujuan
dan sasarannya, ia harus memiliki rencana permaianan atau peta jalan untuk
mencapainya. Inilah yang disebut “strategy”, perencanaan yang disusun untuk
mencapai kesuksesan. Perusahaan menyusun strategic planning (perencanaan
strategis) di sejumlah tingkatan dalam organisasinya. Dalam level atas dari
organisasi, mereka berfokus pada misi perusahaan, kebijakan dan keputusan.
Level menengah berfokus pada hal produk dan pasar secara partikularnya. Level
bawah lebih taktis dalam internal organisasi.

Perencana tersebut memusatkan perhatian pada pengembangan rencana
pemasaran. Lalu apa arti dari pemasaran yang dilakukan? Pada hakikatnya
menurut Kotler (1996), konsep pemasaran menyatakan bahwa tujuan organisasi
tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada
pesaing. Menurut Ferrell dan Lucas (1987), pemasaran adalah proses perencanaan
dan pelaksanaan konsep, penetapan harga, perencanaan dan distribusi ide, barang,
dan layanan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan
organisasi. Secara keseluruhan, konsep pemasaran menyatakan bahwa di pasar
yang semakin dinamis dan kompetitif, perusahaan atau organisasi yang paling
mungkin untuk berhasil adalah mereka yang memperhatikan harapan, keinginan
dan kebutuhan pelanggan dan mengarahkan diri untuk memuaskan pelanggan
lebih baik dari para pesaing yang ada.

Perusahaan yang sukses kedepannya akan mementingkan atau berfokus
pada customer, bukan dengan teknologi atau pada prodaknya saja namun juga
didukung oleh kompetensi informasi pasar yang menghubungkan suara pelanggan

ke semua proses dan nilai perusahaan. Pengusaha yang sukses harus memiliki
keterampilan yang diperlukan untuk mengelola beberapa proses pemasaran
strategis.

2.2 Mencocokan Kebutuhan Konsumen Dengan Manfaat Produk yang Dijual

Fokus utama pemasaran adalah pelanggan dan bagaimana organisasi dapat
merancang dan memberikan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan.
Organisasi membuat dasarnya semua kegiatan pemasaran sebagai perencanaan
strategis yang berfokus pada pengembangan taktikal dan rencana pemasaran.

Rencana taktikal memfokuskan pada pasar tertentu atau segmen pasar dan
pengembangan program pemasaran yang kan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Rencana pemasaran akan menggabungkan product, price, place and promotion
untuk membuat penawaran yang menurut pelanggan menarik.

Sebuah perusahaan tidak akan ada tanpa pelanggan dan produk yang
ditawarkan. Apa sebenarnya produk itu? Produk adalah suatu yang dapat
diperoleh melalui pertukaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Sesuatu
yang dapat diklasifikasikan sebagai produk adalah sebagai berikut :

a. Barang, merupakan barang nyata atau bentuk fisik yang bisa disentuh dan
dirasakan kegunaannya. (pakaian, makanan, dll)

b. Servis, merupakan intangible item atau barang yang tidak bisa disentuh
tetapi bisa dirasakan yang berupa tindakan. (Pengacara, bank, dll)

c. Informasi, di dalam era digital, produksi dan distribusi informasi
merupakan hal penting dari kegiatan ekonomi. Produk informasi meliputi
website, majalah.

d. Produk digital, seperti software, music, dan film
e. Manusia, promosi individu yang ditukarkan secara professional melalui

sistem kontrak dan agensi, (seperti; atlet, selebriti, dll)
f. Tempat, dalam lingkup pemasaran yang dimaksud tempat beruhubungan

dengan destinasi liburan.
g. Experiences and events (Pengalaman dan acara). Pemasar dapat

menyatukan barang, servis, informasi, atau manusia untuk meneciptakan
salah satu jenis pengalaman. (seperti ; Disney World dan Universal
Studios)

Untuk secara efektif memenuhi kebutuhan pelanggan dan tujuan
organisasi, pemasar harus cerdik dalam menciptakan produk dan
menggabungkannya dengan cara-cara yang membuat organisasi tsb untik dari
yang lainnya. Sebuah keputusan pelanggan untuk membeli suatu prodak atau
lebih berdasarkan fungsi dari seberapa baik pilihan itu akan memenuhi kebutuhan
dan keinginan mereka. Ekonomi menggunakan istilah ‘utility’ untuk
mendeskripsikan kemampuan produk untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Pelanggan biasanya mencari pertukaran dengan pemasar yang menawarkan
produk yang tinggi dalam satu atau lebih dalam lima jenis utility:

a. Form Utility (Utilitas Bentuk)
Utilitas berbentuk produk yang tinggi memiliki atribut fitur yang
membedakannya dari pesaing. Seringkali perbedaan ini dihasilkan dari
penggunaan bahan baku, bahan atau komponen berkualitas tinggi atau
penggunaan yang sangat efisien. Contohnya seperti mobil mewah

b. Time Utility (Utilitas Waktu)
Produk-produk dengan utilitas waktu yang tinggi tersedia saat pelanggan
menginginkannya. Biasanya tersedia cepat 24/7. Contohnya, sering kali
sebuah restoran sukses jika buka 24/7 disekitaran kampus. Banyak
pelanggan juga bersedia membayar lebih untuk produk yang tersedia
dalam jangka waktu yang lebih pendek seperti pengiriman semalam
melalui FedEx.

c. Place Utility (Utilitas Tempat)
Utilitas tempat tinggi yang dibutuhkan pelanggan saat di mana pelanggan
itu berada dan disitu terpenuhi apa yang ia inginkan. Misalnya, home
delivery, vending machines, e-commerce dan suatu restoran yang buku
disekitar perkantoran. Produk yang tinggi di kedua waktu dan tempat
utilitas yang sangat berharga bagi pelanggan karena mereka memberikan
kenyamanan maksimal.

d. Possession Utility (Utilitas Kepemilikan)
Berkaitan dengan pengalihan kepemilikan atau kepemilikan dari pemasar
ke pelanggan. Produk yang lebih tinggi dalam utilitas kepemilikan lebih
memuaskan karena pemasar membuatnya lebih mudah diperoleh. Pemasar
sering menggabungkan layanan tambahan dengan barang nayat untuk
meingkatkan utilitas kepemilikan. Seperti, Perushaan mebel yang
menawarkan persyaratan kredit murah dan pengiriman ke rumah. Toko-
toko yang menerima kartu kredit meningkatkan utilitas kepemilikan untuk
pelanggan yang tidak membawa uang tunai.

e. Psychological Utility (Utilitas Psikologis)
Produk yang memiliki utilitas psikologis tinggi memberikan atribut
pengalaman astau psikologis positif yang memuaskan pelanggan. Seperti,
destinasi liburan ke pantai atau pegunungan menawarkan lebih banyak
utilitas psikologis kepada beberapa pelanggan karena akan melepaskan
penatnya.

Pada kasusnya, pemasaran sering kesulitan dengan upaya menjangkau
pasar yang sesuai dengan produk mereka. Dalam kasus lain, pasar mudah sekali
untuk diakses namun produk yang ditawarkan tidak memiliki alasan kuat bagi
pelanggan untuk membelinya.

Perkembangan dan pertumbuhan teknologi yang cepat membuat
perubahan yang baru dan cara pandang baru tentang pemasaran. Para pengusaha

harus memiliki kreativitas dan inovasi dalam menciptakan dan mengembangkan
produk yang dibutuhkan dan diinginkan perusahaan, oleh sebab itu lingkungan
pasar yang berbubah memunculkan pasar-pasar baru yang ada di masyarakat.
Contoh perusahaan yang sukses mengkombinasi kebutuhan dan keinginan
customer dengan tujuan organisasi dan manfat produknya adalah “gojek”. Pendiri
gojek semulanya beranggapan bahwa di lingkungan Jakarta memerlukan alat
transportasi yang cepat demi melawan kemacetan di sana, lalu ia berfikir untuk
memanfaatkan ojek untuk mencapai tujuan lokasinya. Kemudian dari situ ia
berfikir adanya peluang yang juga banyak masyarakat membutuhkan apa yang ia
butuhkan dan berkembanglah gojek dengan fitur-fitur yang memudahkan.

2.3 Deskripsi dan Analisa End Users

Analisis pengguna akhir adalah istilah yang digunakan dalam manajemen
pengetahua, desain produk dan hamper semua industri di mana produi
dikembangkan untuk pengguna akhir. “End-user” adalah pengguna akhir yang
akan menggunakan suatu produk yang telah dirancang dan dikembangkan. Sangat
penting untuk mencari tahu dan mengembangkan profil end-user untuk tingkat
generic, produk, jenis dan varian dari produk yang dipasarkan. Dalam analisis ini
pembeli diidentifikasikan,dijelaskan, persyaratan nilai diindikasikan dan pengaruh
lingkungan ditentukan.

Dalam mengaanlisis end-users, hal yang dilakukan sebagai berikut :

 Mengidentifikasi dan menggambarkan pembeli

= Karakteristik, seperti ukuran keluarga, usia, pendapatan, lokasi geografis,
jenis kelamin dan pekerjaan sering berguna dalam mengidentifikasi
pembeli di pasar konsumen. Faktor ilustrasi yang digunakan untuk
mengidentifikasi pengguna akhir di pasar organisasi termasuk jenis
industri, ukuran perusahaan, lokasi dan jenis produk. Banyak sumber
informasi yang dipublikasikan tersedia untuk digunakan dalam
mengidentifikasi dan menggambarkan pelanggan.

 Cara pembeli membuat pilihan
= Seringkali, sekedar menggambarkan pembeli tidak cukup untuk
memandu informasi penargetan pasar dan keputusan penentuan posisi.
Diperlukan informasi atau mencari tahu tentang mengapa orang membeli
produk dan merek produk tertentu. membeli produk dan merek produk
tertentu. Dalam mempertimbangkan bagaimana pelanggan memutuskan
apa yang akan dibeli, penting untuk menganalisis bagaimana bergerak
melalui langkah-langkah yang mengarah kepada putusan untuk membeli
merek tertentu. Biasanya para pembeli melakukan tahap-tahap dari
mengidentifikasi masalah, mencari informasi, evaluasi alternative,
keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian.

 Pengaruh Lingkungan

= Langkah terakhir dalam membangun profil pelanggan adalah
mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi
pembeli dan dengan demikian berdampak pada ukuran dan komposisi
pasar dari waktu ke waktu. Pengaruhnya termasuk tindakan pemerintah,
perubahan sosial, pertumbuhan ekonomi, teknologi dll yang dapat
mengubah kebutuhan dan keingin pembeli. Faktor-faktor ini biasanya
tidak dikontrol oleh pembeli atau perusahaan yang memasarkan produk
dan perubahan substansial dalam pengaruh lingkungan dapat memiliki
dampak besar pada kegiatan pembelian pelanggan.
 Membangun profil pelanggan

= Menjelaskan pelanggan dimulai dari pasar produk generik. Pada level ini
profil pelanggan cenderung meggambarkan ukuran dan komposisi umum
basis pelanggan. Seperti profil pelanggan perjalnan udara komersial untuk
wilayah geografis tertentu akan mencangkup ukuran pasar, tingkat
pertumbuhan, campuran turis bisnis dan kesenangan dan karakteristik
umum lainnya.

2.4 Analisis Kompetisi

Untuk mengetahui standar kesuksesan dari strategi yang telah
diimplementasikan, maka perlu dilakukan analisis kompetisi dari strategi yang
dibuat. Analisis kompetisi dilakukan untuk menganalisis kemampuan potensial
dari suatu perusahaan, yang memungkinkan mereka untuk bersaing dengan
strategi sebaik mungkin. Salah satu cara untuk melakukan analisis kompetisi ialah
menggunakan Porter Five Forces of Competitive Position Analysis dikembangkan
pada 1979 oleh Michael E Porter dari Harvard Business School sebagai kerangka
kerja sederhana untuk menilai dan mengevaluasi kekuatan kompetitif dan posisi
organisasi bisnis.

Teori ini didasarkan pada konsep bahwa ada lima kekuatan yang
menentukan intensitas dan daya tarik pasar. Lima kekuatan Porter membantu
mengidentifikasi di mana kekuatan terletak dalam situasi bisnis. Ini berguna baik
dalam memahami kekuatan posisi kompetitif organisasi saat ini, dan kekuatan
posisi yang mungkin ingin dipindahkan oleh organisasi. Analis strategis sering
menggunakan lima kekuatan Porter untuk memahami apakah produk atau layanan
baru berpotensi menguntungkan. Dengan memahami di mana kekuatan terletak,
teori juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi bidang kekuatan, untuk
meningkatkan kelemahan dan untuk menghindari kesalahan.

Kelima kekuatan tersebut adalah:

a. Bargaining power of seller : Penilaian betapa mudahnya bagi penjual
untuk menaikkan harga. Ini didorong oleh: jumlah penjual dari setiap input
penting; keunikan produk atau layanan (service); ukuran dan kekuatan
relatif penjual; dan biaya peralihan dari satu penjual ke penjual lainnya.

b. Bargaining power of buyer : Penilaian seberapa mudah bagi pembeli untuk
menurunkan harga. Ini didorong oleh: jumlah pembeli di pasar; pentingnya
setiap pembeli individu untuk organisasi; dan biaya kepada pembeli untuk
beralih dari satu pemasok ke pemasok lain. Jika bisnis hanya memiliki
beberapa pembeli yang kuat, mereka sering dapat menentukan syarat.

c. Competitor Rivalry : Penggerak utama adalah jumlah dan kemampuan
pesaing di pasar. Banyak pesaing, menawarkan produk dan layanan yang
tidak berbeda, akan mengurangi daya tarik pasar.

d. Product substitution : Di mana produk pengganti yang dekat ada di pasar,
itu meningkatkan kemungkinan pelanggan beralih ke alternatif dalam
menanggapi kenaikan harga. Ini mengurangi kekuatan pemasok dan daya
tarik pasar.

e. Threat of new entrants : Pasar yang menguntungkan menarik pendatang
baru, yang mengikis profitabilitas. Kecuali petahana memiliki hambatan
yang kuat dan tahan lama untuk masuk, misalnya paten, skala ekonomi,
persyaratan modal atau kebijakan pemerintah, maka profitabilitas akan
menurun ke tingkat yang kompetitif.

Namun selain itu, peraturan, perpajakan dan kebijakan perdagangan dari
pemerintah membuat menjadi kekuatan (factor) keenam bagi banyak industry
untuk dipertimbangkan.

2.5 Estimasi Ukuran Pasar
Bagi kebanyakan bisnis, konsep ukuran pasar mudah dipahami tetapi tidak

mudah dicapai. Banyak yang terjebak dalam menetapkan batas-batas atau
mendefinisikan pasar sebelum mereka bahkan sampai pada analisis data dan
implikasi penelitian mereka. Menentukan ukuran pasar dapat menjawab
pertanyaan strategis tentang tingkat investasi dalam bisnis dan target pertumbuhan
yang menguntungkan. Ukuran pasar juga dapat berfungsi sebagai pemahaman
cepat tentang potensi peluang pasar B2B dalam hal volume atau nilai, dan
karenanya berkaitan dengan strategi bisnis dan pengambilan keputusan.

Di bawah ini adalah 5 langkah dasar dalam memperkirakan ukuran pasar :
1. Defining the market

Mengetahui tingkat perincian yang diperlukan untuk mendekati pertanyaan
strategis Anda adalah kunci untuk melakukan pelingkupan yang tepat terhadap
pendekatan ukuran pasar Anda. Menentukan target pasar Anda harus selalu
menjadi langkah pertama dalam memperkirakan ukuran pasar, dan sangat penting
bagi Anda untuk tidak menyimpang dari definisi pasar yang Anda tentukan
melalui proses pengumpulan data.

Ukuran pasar dapat dilihat dari Total Available Market (TAM), Served
Available Market (SAM), dan Share of Market (SOM). Total Pasar Yang Tersedia
mengacu pada gabungan pendapatan atau volume unit di pasar tertentu. Seringkali
sebuah perusahaan atau investor akan membutuhkan ukuran pasar atau Total
Pasar yang Tersedia untuk area geografis tertentu. Jika kita mengambil contoh
kemasan makanan, Total Pasar yang Tersedia dapat dihitung dengan
menambahkan penjualan produsen kemasan makanan di wilayah geografis atau
segmen pasar tertentu.

Pasar yang Dilayani Servis mengacu pada persentase atau ukuran TAM
yang dapat dilayani oleh perusahaan secara wajar berdasarkan kendala produk,
teknologi, dan geografis. SAM biasanya kurang dari TAM. Menggunakan contoh
yang sama dari kemasan makanan, jika TAM untuk kemasan makanan adalah

$ 200 BN, maka Pasar yang Dilayani untuk perusahaan yang membuat kemasan
fleksibel hanya akan menjadi persentase TAM. Terakhir, Pangsa Pasar atau SOM
mengacu pada persentase SAM yang saat ini dilayani atau direncanakan oleh
perusahaan tertentu. Sekali lagi, SOM harus kurang dari SAM kecuali dalam
kasus monopoli.

Dalam proses penentuan ukuran pasar Anda, mulailah dengan menentukan
produk atau layanan apa yang harus dimasukkan sebagai bagian dari TAM Anda.
Kemudian dipersempit oleh cakupan geografis — AS, Amerika Utara, Eropa, dll.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah jangka waktu. Apakah Anda
mencari ukuran pasar bersejarah atau proyeksi masa depan? Dengan menentukan
apa yang harus dimasukkan dalam estimasi ukuran pasar Anda, perusahaan Anda
dapat lebih akurat menentukan potensi pasar dan perkiraan pangsa pasar yang
tersedia.

2. Determining your approach (menentukan pendekatan Anda)

Ada dua metodologi dasar untuk menentukan ukuran pasar: top-down dan
bottom-up. Pendekatan yang Anda pilih mungkin didasarkan pada informasi pasar
apa yang tersedia. Namun, pendekatan terbaik adalah mengembangkan estimasi
ukuran pasar menggunakan kedua metodologi untuk mendapatkan kepercayaan
yang lebih tinggi pada estimasi Anda.

Metodologi top-down menggunakan angka ukuran pasar yang luas dan
menentukan persentase yang diwakili pasar target. Misalnya, untuk menentukan
TAM untuk kemasan makanan, Anda mungkin mulai dengan penjualan eceran
makanan kemasan dan dikalikan dengan biaya pengemasan yang diasumsikan
(mis. 10% dari total nilai makanan eceran adalah biaya pengemasan). Secara
umum, pendekatan top-down biasanya merupakan pendekatan yang lebih cepat,
lebih efisien waktu. Ini bagus untuk validasi atau penilaian cepat ukuran pasar
tetapi jarang akan memberikan detail yang diperlukan untuk analisis peluang yang
sebenarnya.

Metodologi bottom-up membangun TAM dengan menjumlahkan variabel
utama dari target pasar. Dengan menggunakan contoh kemasan makanan yang
sama, seorang peneliti dapat menghitung total penjualan kemasan makanan dari
produsen kemasan - semua kemasan makanan atau menurut jenis kemasan atau
berdasarkan geografi. Metode ini umumnya dianggap lebih akurat dan
membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikannya. Akibatnya, metode
bottom-up adalah perkiraan yang lebih valid karena kecil kemungkinannya untuk
memasukkan pendapatan atau unit yang tidak dapat dialamatkan.

3. Selecting source (memilih sumber)

Pendekatan yang Anda pilih akan menentukan sumber yang diperlukan
untuk memperkirakan ukuran pasar. Penelitian sekunder atau penelitian pustaka
mencari data yang ada dan merupakan bentuk penelitian yang paling umum
digunakan dalam jenis latihan ini karena lebih cepat diperoleh dan karenanya

biasanya lebih hemat biaya. Melalui pencarian web umum, banyak informasi
dapat ditemukan dengan sedikit atau tanpa biaya. Penelitian berbasis langganan
atau sindikasi adalah tempat yang bagus untuk memulai, tetapi ada juga sumber
gratis yang berisi informasi berharga. Artikel tentang perusahaan atau produk di
pasar sasaran akan sering mengutip data dari sumber-sumber ini. Anda juga dapat
memeriksa whitepaper dan pengumuman produk untuk informasi serupa.
Perusahaan publik diharuskan untuk berbagi informasi dalam laporan analis dan
investor. Laporan triwulanan dan tahunan biasanya tersedia di situs web
perusahaan ini dan juga melalui pengarsipan SEC. Juga, asosiasi perdagangan
akan sering melakukan riset pasar dan data industri agregat.

Penelitian primer, juga disebut penelitian lapangan, sering digunakan
sebagai tambahan untuk penelitian sekunder. Penelitian utama dapat mengambil
banyak bentuk dan dapat memperkuat pemahaman Anda tentang pasar,
memungkinkan Anda untuk membuat asumsi informasi yang lebih baik. Bentuk
penelitian utama yang paling serbaguna adalah wawancara telepon mendalam
yang dapat digunakan untuk menangkap informasi yang lebih sensitif. Jika
memungkinkan, kunjungan di lokasi dapat digunakan untuk mengonfirmasi atau
menentang estimasi ukuran pasar atau menentukan informasi utama tentang tren
pasar, seperti teknologi, kinerja pasar, posisi persaingan relatif atau informasi lain
yang berhubungan dengan ruang lingkup pemahaman dan menentukan pasar
target.

4. Data structuring – Typlogy

Untuk lebih mengembangkan pemahaman Anda tentang pasar, penting
untuk mengumpulkan informasi tren, yang biasanya dalam bentuk data kualitatif.
Informasi ini dapat datang melalui riset sekunder atau komentar dari riset primer.
Jika kita melihat kemasan makanan, mungkin menarik untuk mengevaluasi tren
segmen makanan tertentu, seperti susu, daging / unggas / ikan, atau minuman.
Misalnya, cari tren dalam kemasan daging sapi yang berbeda dari ayam atau babi.
Mungkin juga berharga untuk mencari tren dalam jenis kemasan (kaleng, karton,
baki, dll.) Atau teknologi isi (hot fill, aseptic, ESL, dll.).

Setelah informasi tren dikumpulkan, Anda dapat mulai menyusun data
berdasarkan grup atau tema. Tipologi adalah strategi untuk analisis data kualitatif
untuk mengelompokkan temuan ke dalam kategori yang berbeda untuk
mengidentifikasi tema data.

Proses ini memungkinkan peneliti untuk dengan cepat mempertimbangkan
nilai informasi dengan membandingkan dengan informasi lain di “cluster” atau
“line” yang sama. Tipologi juga berguna untuk membuat alur cerita ketika proyek
bergerak ke tahap analisis dan pengembangan kesimpulan.

5. Data analysis
Seperti disebutkan di atas, seringkali perlu untuk mengembangkan
beberapa perkiraan menggunakan berbagai pendekatan atau sumber. Ini disebut
triangulasi. Ketika beberapa sumber atau estimasi melakukan triangulasi,
kepercayaan pada estimasi pasar meningkat. Jika pendekatannya sangat berbeda,
penelitian tambahan diperlukan untuk mengurangi risiko dan direkomendasikan
untuk mempersempit kisaran perkiraan ukuran pasar.

Perangkap atau kesalahan umum sering dimulai sejak awal dengan tidak
mendefinisikan pasar dengan benar atau mengumpulkan data dari sumber yang
tidak memiliki reputasi baik. Definisi pasar harus tetap konsisten selama proses
pengumpulan data dan metodologi harus didasarkan pada pengetahuan pasar —
​ ​ bukan hanya demografi. Jika memungkinkan, cobalah untuk memverifikasi

setiap temuan signifikan melalui beberapa bahan sumber yang diterbitkan atau
penelitian primer. Dengan mengonfirmasi temuan, Anda dapat memanfaatkan
nilai berbagai sumber informasi dan dengan demikian meningkatkan kepercayaan
pada hasil akhir.

2.6 Memahami Cara Mengembangkan Sebuah Visi Strategi Mengenai Masa
Depan.

Visi strategis Anda adalah konsep masa depan perusahaan yang dapat
digunakan untuk membentuk strategi bisnis. Pernyataan visi berguna untuk
perusahaan mana pun, terutama untuk mengarahkan bisnis kecil atau baru ke arah
yang benar. Namun, memiliki visi tidak akan banyak membantu jika Anda tidak
mengembangkan rencana untuk mewujudkan visi tersebut.

Untuk mengembangkan sebuah visi strategi mengenai masa depan,
perusahaan sukses akan mengembangkan kemampuan dan keunggulan kompetitif
yang didasarkan pada; (1) Keunggulan operasional, (2) Penguasaan produk, (3)
Hubungan dengan pelanggan.

Membangun focus strategi yang juga harus memperhatikan SWOT analisis
yaitu kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman. Dalam mengembangkan
susatu usaha akan memperhatikan kecapaian kesuksesannya dengan
memperhatikan apa yang telah dicapai, konsistensinya, kelengkapan serta hal-hal
yang masih belum dipahami.

BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Seorang pengusaha dan pemasar memiliki strategi sebagai petunjuk arah
untuk mencapai kesuksesan bisnisnya. Kegiatan pemasaran mendukung tujuan
tersebut dengan melakukan perencanaan strategi dan perencanaan taktik.
Perusahaan juga harus memiliki pandangan dan pengetahuan untuk menyamakan
produk yang dijual dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Kebutuhan
tersebut dikategorikan dalam lima utility (form, time, place, possession, dan
psychological). Lalu perusahaan harus mengetahui sasaran pelanggan dengan
melakukan analisis end-user dan analisis kompetisi yang menggunakan Porter
Five Forces of Competitive Position Analysis dikembangkan pada 1979 oleh
Michael E Porter.

Para pengusaha juga melakukan market size estimation dengan 5 langkah
dasar dalam memperkirakan ukuran pasar; (1) Defining the market, (2)
Determining your approach, (3) Selecting source, (4) Data structuring, (5) Data
analysis. Lalu untuk membuat usaha bias berkembang, stabil perusahaan harus
mempunyai misi yang kuat kedepannya sebagai arahan ke bisnis yang benar.

Daftar Pustaka

Ferrel, o., & Hartline, M.D. (2014). Marketing Srategy: Text and Cases, Sixth
Edition. United States: Erin Joyner.

Hooley, G., Saunders, J., & Piercy, N. (2004). Marketing Strategy and
Competitive Positioning, Third Edition. England: Pretince Hall Europe.

https://mktgide.blogspot.com/2013/08/defining-and-analyzing-product-
market.html (diakses 9 februari 2020)

Chartered Global Management Accountant Website :
https://www.cgma.org/resources/tools/essential-tools/porters-five-forces.html

Priority Metrics Group (PMG) marketing consulting Website :
https://blog.marketresearch.com/5-steps-to-estimate-market-size


Click to View FlipBook Version