CERITA DONGENG
ANAK DAN ANEKDOT
DAFTAR ISI
Pengertian Dongeng....................................1
Bentuk Bentuk Dongeng.............................2
Nilai Moral Dalam Dongeng.......................3
Tujuan Mendongeng bagi anak.................4
Manfaat dari mendongeng anak...............5
Contoh Dongeng anak................................6
Pengertian Teks Anekdot............................7
Ciri Ciri Teks Anekdot..................................8
Tujuan Teks Anekdot...................................9
Struktur Teks Anekdot..............................10
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot..........11
Cara Membuat Teks Anekdot...................12
Contoh Teks Anekdot Singkat..................13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan buku materi "Puisi" dengan baik
dan tepat waktu. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah turut memberikan kontribusi
dalam penyusunan buku ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak. Sebagai penyusun, kami
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,
baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam buku ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
buku kni. Kami berharap semoga buku yang kami
susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
Pengertian Dongeng
Dongeng merupakan salah satu
sastra lama yang telah menjadi
tradisi lisan secara turun
temurun dari nenek moyang.
Tradisi lisan ini telah
berkembang dari zaman ke
jaman dan kerap dijadikan
sebagai cerita sebelum tidur
untuk anak cucu mereka.
Bentuk Dongeng:
1.Myth (Mitos) Bentuk dongeng ini menceritakan
tentang kepercayaan terhadap alam gaib atau
benda-benda magis dari suatu wilayah. Setiap
wilayah biasanya mempunyai mitos tertentu
walaupun terkadang ceritanya masih sama
dengan mitos dari wilayah lain contohnya:
Nawang Wulan dan Jaka Tarub (Jawa Tengah).
2.Legenda Bentuk cerita ini biasanya mengenai
riwayat atau asal-usul terjadinya suatu daerah
contohnya: Legenda Gua Kemang (Medan) dan
Legenda Batu Belah Batu Bertangkup
(Sumatera Utara).
3.Fabel Dalam fabel, biasanya menceritakan
mengenai kisah yang bertokoh utamakan
binatang. Dongeng berbentuk fabel ini sering
dijadikan sebagai media untuk mendidik anak-
anak contohnya: Si Kancil dan Buaya dan Si
Kancil dan Pak Petani.
4. Sage Dalam dongeng berbentuk sage ini
biasanya menceritakan mengenai kisah-kisah
kepahlawanan, keberanian, maupun kisah
kesaktian seseorang contohnya: Ciung
Wanara (Jawa Barat) dan Patih Gadjah Mada
(Jawa Timur)
Jenaka atau Pandir
5. Dongeng jenaka atau pandir ini
menceritakan mengenai orang-orang yang
selalu bernasib sial. Dongeng ini bersifat
dongeng dan menghibur pendengar atau
pembacanya karena kelucuan yang dilakukan
oleh sang tokoh contohnya: Dongeng Si
Pandir,Si Kabayan dan Lebay Malang
Nilai-Nilai Moral dalam
Dongeng
Dalam suatu dongeng tidak hanya
memuat sebuah cerita saja tetapi juga
ada nilai-nilai moral yang ada di
dalamnya. Nilai-nilai moral dalam
sebuah dongeng biasanya meliputi nilai
kepatuhan, tawakal, keberanian, rela
berkorban, jujur, adil, bijaksana,
menghormati sesama, bekerja keras,
kasih sayang, kerukunan, kepedulian,
dan lain-lain.
Pada umumnya, sebuah dongeng
memang membawa misi dari penulisnya
untuk mengedukasi pembaca terutama
anak-anak. Melalui dongeng, diharapkan
emosi anak dapat terkendali dan mereka
dapat meniru nilai-nilai positif yang
termuat dalam dongeng tersebut.
Tujuan Mendongeng
Bagi Anak
Menurut Priyono, kegiatan mendongeng
juga mempunyai beberapa tujuan yang
berguna bagi pembentukan karakter
anak, yakni :
1.Merangsang dan menumbuhkan
imajinasi serta daya fantasi anak.
2.Mengembangkan daya penalaran
dari sikap kritis dan kreatif anak.
3.Mengajak untuk bersikap peduli
terhadap nilai-nilai luhur budaya
bangsa.
4.Mengajak anak untuk membedakan
mana perbuatan baik dan buruk.
5.Mengajari anak untuk mempunyai
rasa hormat dan kepercayaan diri.
Manfaat Dari mendongeg
anak yakni:
1.Menumbuhkan sikap proaktif.
2.Mempererat hubungan anak dengan
orang tua.
3.Menambah pengetahuan anak.
4.Melatih daya konsentrasi anak.
5.Menambah perbendaharaan kata
anak.
6.Menumbuhkan minat baca anak.
7.Memicu daya berpikir kritis anak.
8.Merangsang imajinasi, fantasi, dan
kreativitas anak.
9.Memberikan pelajaran kepada anak
tanpa terkesan mengguruinya.
Cerita Dongeng Buaya dan
Kancil yang Cerdik
Pada suatu hari ada seekor kancil yang sedang
mencari makan di dalam hutan. Ia berjalan
menyusuri hutan, karena makanan yang ada di
sekitar tempat tinggalnya mulai berkurang.
Kancil pun pergi menyusuri hutan, hingga ia
menemui sungai. Sungai itu dipenuhi dengan
buaya berukuran besar yang kelaparan. Si kancil
pun tak kehabisan akal. Sesaat ia berpikir, ia
pun menemukan cara menghadapi kawanan
buaya yang kelaparan.“Hai buaya, apakah kalian
sudah makan siang?” Teriak kancil kepada
buaya yang ada di sungai. Tiba-tiba seekor
buaya muncul ke permukaan air dan berkata
“Siapa itu yang berteriak? Mengganggu tidur
siangku saja!” Buaya yang lain pun ikut
menyahuti dengan ketus pertanyaan si kancil
“Diam kau kancil! Atau nanti kami akan
memakanmu!” Kancil menjawab “Tenang dulu
hai buaya, Aku ke sini membawa pesan dari
sang raja hutan. Jadi jangan dulu engkau
memakanku.” Buaya-buaya itu pun penasaran
dengan pesan yang dibawa oleh kancil
"Raja hutan memintaku untuk menghitung
jumlah buaya yang ada di sungai ini. Karena,
raja hutan akan memberikan hadiah untuk
kalian. Jadi panggillah seluruh teman-
temanmu” Seru kancil kepada
buaya.mendengar hal tersebut, buaya pun
senang dan bergegas memanggil
kawanannya. Buaya-buaya tersebut,
kemudian berbaris rapi di permukaan
sungai.Setelah kawanan buaya itu berbaris,
kancil lantas melompat sambil menghitung
buaya. Namun ternyata, itu hanya siasat
cerdik si kancil agar bisa menyeberangi
sungai yang dipenuhi kawanan buaya.
Pesan moral dari cerita dongeng buaya dan
kancil di atas adalah bagaimana kecerdikan
bisa mengalahkan kekuatan.
Pengertian Teks
Anekdot
Teks anekdot adalah sebuah cerita
atau kisah yang mengandung sifat
lucu. Meskipun teks anekdot berisi
cerita lucu, tetapi teks anekdot juga
bisa memiliki banyak maksud yang
biasanya digunakan untuk
menyampaikan kritik. Banyak yang
menganggap bahwa teks anekdot
merupakan cerita yang berisi
rangkaian beberapa kalimat lucu.
Namun, kriteria teks anekdot bukan
hanya lucu, tetapi bisa
menyampaikan maksud penulis.
Ciri Ciri Teks Anekdot
1. Mampu menghibur dan membuat tertawa, hal
ini berarti teks anekdot memuat beragam kisah
lucu atau humor.
2. Memiliki sifat menggelitik, hal ini berarti teks
anekdot dapat membuat setiap orang yang
membacanya akan merasa terhibur dengan kisah
lucu yang terdapat di dalam teks.
3. Memiliki sifat menyindir, dalam beberapa kisah
teks anekdot ditemukan banyak yang dipakai
sebagai media untuk menyindir sesuatu, baik itu
orang maupun kelompok.
4. Bisa jadi mengenai orang penting, karena tidak
aturan yang ketat untuk membuat teks anekdot,
hal ini menjadikan teks ini biasa digunakan untuk
membahas orang-orang penting.
5. Memiliki tujuan tertentu, tidak seperti teks
yang lain, teks anekdot lebih fleksibel untuk
dibentuk sesuai keinginan dari penulis. Dengan
begitu, penulis memiliki sudut pandang yang
lebih luas dan bisa menghasilkan teks anekdot
dengan maksimal.
Tujuan Teks Anekdot
1. Membangktikan tawa pembaca
Teks anekdot yang memiliki ciri berupa bersifat
lucu, maka tujuan dari dibuatnya teks anekdot
adalah membangkitkan tawa pembaca. Oleh
karena itu, dalam membuat teks anekdot
dibutuhkan kemampuan dalam memahami selera
humor yang sesuai dengan suatu keadaan.
2. Sebagai sarana hiburan
Tujuan kedua dari teks anekdot adalah sebagai
sarana hiburan. Teks anekdot yang bersifat lucu
bertujuan juga untuk menghibur pembaca. Oleh
karena itu, tak sedikit orang yang akan terhibur
setelah membaca teks anekdot, bisa saja Kamu
salah satu orang itu.
3. Sebagai saran untuk mengkritik
Seperti yang sudah dijelaskan dari pengertian teks
anekdot bahwa yang biasanya digunakan untuk
mengkritik tentang sebuah peristiwa yang sedang
terjadi. Dengan adanya teks anekdot, pembaca
akan tertawa, terhibur, sekaligus mendapatkan
suatu informasi dalam bentuk kritikan.
Struktur Teks Anekdot
1. Abstrak
Bagian pertama dari teks anekdot adalah abstrak.
Bagian ini terdapat di bagian awal paragraf, yang
mana biasanya digunakan untuk memberikan
gambaran awal kepada pembaca mengenai
keseluruhan isi cerita.
2. Orientasi
Bagian kedua dari teks anekdot adalah orientasi.
Berbeda dengan abstrak yang memberikan
gambaran awal, orientasi biasanya berisi awal
kejadian sebuah cerita. Orientasi juga bisa
disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar
belakang dari sebuah peristiwa utama yang
terjadi.
3. Krisis
Bagian ketiga dari teks anekdot adalah krisis.
Setelah pembaca mengetahui awal cerita dari
teks anekdot, krisis akan menjadi bagian dari
cerita yang bertugas untuk memberikan
penjelasan mengenai masalah utama dari teks.
4. Reaksi
Bagian keempat dari teks anekdot
adalah reaksi. Reaksi sendiri
merupakan bagian yang digunakan
untuk melengkapi suatu cerita. Reaksi
biasanya digunakan untuk
menyelesaikan masalah dalam sebuah
cerita teks anekdot.
5. Koda
Bagian terakhir dari teks anekdot yaitu
koda. Setelah keseluruhan cerita sudah
tersampaikan, koda dapat digunakan
sebagai penutup sekaligus pemberian
pesan dari penulis cerita teks anekdot.
Kaidah Kebahasaan Teks
Anekdot
Kaidah kebahasaan biasanya juga
digunakan untuk membedakan antara
teks satu dengan teks yang lain. Berikut
ini adalah kaidah kebahasaan teks
anekdot yang perlu diketahui,
diantaranya yaitu:
1. Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
2. Menggunakan kata penghubung.
3. Menggunakan kata kerja.
4. Menggambarkan urutan peristiwa berdasarkan
waktu.
5. Menggunakan jenis pertanyaan retoris, yaitu
kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan
untuk dijawab.
Cara Membuat Teks
Anekdot
1.Pilihlah topik atau tema yang akan
dibahas dalam teks anekdot.
2.Tenntukan tokoh yang ada di dalam
teks anekdot.
3.Pilih atau tentukan suatu peristiwa
yang akan dijadikan sebagai latar
belakang.
4.Membuat rangkaian perisitiwa
dalam bentuk alur teks anekdot.
5.Susun kerangkan teks anekdot dan
kembangkan agar menjadi suatu
cerita yang memiliki satu kesatuan.
6.Teks anekdot disunting atau dicek
kembali apa yang kurang dan apa
yang akan ditambahkan.
Contoh Teks Anekdot
Singkat
Di hari Minggu pagi yang cerah, di Balai Desa sedang ada
penyuluhan terkait dengan kebersihan sampah yang ada di
lingkungan desa tersebut. Dalam penyuluhan tersebut, kepala desa
memberikan sebuah arahan mengenai sampah plastik yang
berdampak sangat buruk terhadap lingkungan.
“Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, dalam membuang sampah jenis plastik
alangkah baiknya dibuang pada tempat yang tepat.” Ujar Kepala
Desa.
“Karena sifat dari sampah plastik ini tidak dapat terurai dengan
mudah, maka saya sarankan Bapak dan Ibu sekalian perlu mendaur
ulang dan memanfaatkannya secara langsung.” Tambahnya.Setelah
acara usai, semua peserta diberikan hidangan berupa makanan dan
minuman dengan wadah berbahan dasar plastik. Para warga pun
kemudian berbondong-bondong mengumpulkan bekas sampah
plastik tersebut dan dikemas ke tas milik kepala desa.
Kepala Desa pun kebingungan dengan aksi para warganya, dan
bertanya, “Kenapa bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian memasukkan
sampah tersebut ke dalam tas saya?”
Warga pun berujar, “Tadi kan bapak sendiri yang menyampaikan
kalau sampah plastik sangat berbahaya dan tidak mudah terurai.
Jadi, kami semua mengumpulkan semua sampah tersebut supaya
bisa di daur ulang.”
Mendengar hal itu, Kepala Desa langsung pamit dan pulang
Nama: Arrum Sifa Ulfasha
Kelas: 3E PGSD
Nim: 2021015220
Mata kuliah: Media Pembelajaran