51 dalam kelas, pengajar juga boleh memberikan pendapatnya saat memecahkan masalah yang dihadapi oleh kelompok sampai mendapatkan suatu kesimpulan. Sejalan dengan penjelasan di atas Sukirman (2012:337- 338) juga menyatakan bahwa ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh pengajar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan: a. Mengidentifikasi topik pembelajaran Setiap materi memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga ada yang cocok diselenggarakan dengan metode klasikal atau lebih efektif dengan pendekatan kelompok kecil dan perseorangan b. Pengajar harus bisa mengorganisasikan setiap unsur dan komponen pembelajaran seperti peserta didik, sumber materi, waktu, media pembelajaran, pendekatan, model dan system evaluasi c. Setiap kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan harus diakhiri dengan kulminasi yakni dalam bentuk rangkuman, pemantapan, laporan dll d. Mengenal secara personal yaitu pengajar yang mengenal pribadi, karakteristik peserta didiknya secara mendalam sehingga kegiatan pembelajaran perorangan akan lebih efektif e. Dapat mengembangkan bahan belajar mandiri sehingga memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan caranya masing-masing.
52 Sumber: BBPMP Jatim Gambar 8. Diskusi kelompok 2. Penerapan PjBL dalam Pembelajaran a. Project Based Learning (PjBL) Model pembelajaran menurut Rohmaniah Dkk (2021: 23-25) adalah strategi yang digunakan oleh seorang guru agar tujuan pembelajaran tercapai dan berjalan secara inovatif, kreatif, efisien dan efektif agar ada perubahan dari sikap peserta didik ke arah yang lebih baik. Lebih lanjut ia memaparkan bahwa salah satu model pembelajaran yang mampu mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik di kelas dari konvensional ke dunia nyata, yang mana peserta didik terlibat aktif dalam mengambil keputusan, menjadi problem solver, menyelesaikan tugas yang menantang dan menyelesaikan suatu proyek dalam sebuah mata Pelajaran yakni dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek.
53 Hal ini sejalan dengan penuturan Purnomo dan ilyas (2019: 1-2) yang menyatakan bahwa PjBL adalah model yang dapat membuat peserta didik untuk terlibat aktif, bisa berkolaboratif namun bisa juga mandiri dalam penyelesaian tugas dan mengintegrasikan masalah-masalah yang nyata dan praktis. Dengan tujuan agar peserta didik dapat mengintegrasikan masalah-masalah yang nyata dan praktis. Yang ingin dicapai adalah keterampilan berpikir, sosial, psikomotorik dan keterampilan proses. Peserta didik diarahkan untuk dapat mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui rangkaian kegiatan yang merekan lakukan. Sejalan dengan itu Umamah dan Andi (2015) juga memaparkan bahwa pembelajaran berbasis proyek ini adalah pendekatan pembelajaran yang inovatif dengan menitikberatkan kepada kegiatan kontekstual yang kompleks. Melibatkan pembelajar untuk menemukan pemecahan masalah dalam pembelajaran dan mengajak peserta didik untuk mampu mengonstruk pengetahuannya sendiri dengan menghasilkan produk. Prakteknya pada mahasiswa pada mata kuliah microteaching mereka mencoba menganalisis secara berkelompok permasalahan apa yang terjadi di sebuah Sekolah seputar keterampilan mengajar saat guru saat menerapkan pembelajaran dan mencarikan solusinya. Teori koneksitas melihat bahwa belajar
54 adalah hubungan antara stimulus (rangsangan) dan respon, sedangkan teori kognitif lebih menitikberatkan kepada persepsi, attitude/belief yang dimiliki oleh seseorang dalam lingkungannya dan dengan kognisi yang dimilikinya maka akan menentukan perilaku menurut Hill, dalam Sulisworo: (2019: 12). Langkah - langkah pembelajaran dalam ProjectBased Leraning (PjBL) sebagaimana yang dikembangkan oleh Lucas Educational Foundation (2014) dan Williams & Williams (dalam Purnomo dan ilyas, 2019: 7-10): a. Start With the Essential Question Angkat topik yang relevan dengan peserta didik dan benar-benar terjadi di dunia nyata sehingga menugaskan peserta didik untuk melakukan sesuatu b. Design a Plan for the Project Perencanaan dilakukan Bersama oleh peserta didik dan guru. Berisi tentang aturan main, aktivitas yang dilakukan agar dapat menjawab pertanyaan penting sebelumnya, dengan mengintegrasikan berbagai subjek dan menyiapkan berbagai alat dan bahan yang dapat digunakan. c. Create a Schedule Guru beserta peserta didik Menyusun jadwal aktivitas untuk menyelesaikan proyek.
55 Dalam tahap ini guru juga membimbing dan meminta penjelasan kepada peserta didik tentang solusi yang dipili. d. Monitor the Students and the Progress of the Project Selama penyelesaian proyek guru wajib memonitor peserta didik, entah dengan diskusi terkait permasalahan yang ditemukan di lapangan dll. e. Assess the Outcome Penilaian diperlukan untuk mengukur ketercapaian materi pembelajaran dan dengan memberikan umpan balik juga membantu peserta didik dalam menyelesaikan tugasnya. f. Evaluate the Experience Pada akhir pembelajaran peserta didik dan guru akan mengadakan refleksi terkait proses dan hasil proyek yang dialami. Guru akan meminta peserta didik untuk menyampaikan semua pengalaman yang didapatkanya selama di lapangan. Sehingga didapatkanlah jawaban atau penemuan baru terkait permasalahan yang pernah di pertanyakan.
56 Sumber: George Lucas Educational Foundation dalam (Purnomo dan ilyas) Gambar 9: Tahapan PjBL Kelebihan model pembelajaran berbasis proyek menurut Sudrajat & Hernawati (2020: 27-28) adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan motivasi belajar dan mendorong untuk mengembangkankan sikap saling menghargai terhadap pekerjaan penting yang telah dilakukan b. Mengasah kemampuan memecahkan masalah c. Peserta didik menjadi lebih aktif karena harus memecahkan masalah yang kompleks d. Meningkatkan kolaborasi e. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi f. Peserta didik diajarkan dalam mengelola sumber g. Memberikan pengalaman dalam mengorganisasikan proyek dan menyiapkan berbagai perlengkapan untuk menyelesaikan tugas h. Menyediakan pengalaman belajar kepada peserta didik sesuai dengan dunia nyata 1 •Essential Question 2 •Design a Plan for the Project 3 •Create Schedule 4 •Monitor the Progress of Project 5 •Asses the Outcome 6 •Evaluate the Experience
57 i. Mengajarkan peserta didik untuk tangkas mengambil informasi dan menunjukan pengetahuan yang dimiliki dan mengimplementasikannya dalam dunia nyata j. Suasana belajar menjadi menyenangkan sehingga baik guru dan peserta didik sama-sama menikmati proses pembelajaran. Adapun kelemahan dari PjBL yakni: 1) memakan waktu yang lama untuk menyelesaikan masalah, 2) memakan biaya yang cukup banyak, 3) banyak yang sudah terlena dengan mopdel konvensional sementara kita tahu yang memegang kendali dalam kelas adalah instruktur, 4) membutuhkan persiapan peralatan yang lumayan banyak, 5) mahasiswa/peserta didik yang tergolong lemah akan kesulitan dalam mengumpulkan informasi di lapangan, 6) jika berbasis kelompok dikhawatirkan yang aktif hanya 1 atau 2 orang saja, 7) dikhawatirkan peserta didik susah menangkap topik yang berbeda disetiap kelompok. Fauzi Dkk (2019:54) dalam hasil penelitiannya menyampaikan bahwa prinsip PjBL adalah: a. Proyek adalah sarana untuk mencapai kompetensi peserta didik b. Dalam pelaksanaannya mengintegrasikan beberapa mata Pelajaran yang gterkait dalam satu thema c. Dapat dilaksanakan secara mandiri d. Menghasilkan produk e. Produk merupakan solusi dari permasalahan yang diangkat
58 Di lingkungan kampus, PjBL dilakukan dengan berbasis kelompok ataupun mandiri atau gabungan keduanya. Tergantung topik permasalahan yang diamati. Pada mata kuliah microteaching memfokuskan kepada 8 (delapan) keterampilan dasar mengajar calon guru maka tugas pengamatan terhadap masalah terkait dilakukan secara berkelompok namun, kelompok yang dibentuk adalah kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang. Untuk proyek yang berupa solusi dari permasalaahn dilakukan secara mandiri. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Fauzi Dkk (2019) yang menunjukkan bahwa formulasi model Project Based Learning (PjBL) dalam pembelajaran mandiri pada paket C dilaksanakan secara mandiri dengan megintegrasikan beberapa mata Pelajaran yang terkait dalam sebuah tema. Model ini efektif karena ada tahap perencanaan dan pelaksanaan. Pada tahap perencanaan yang berperan adalah pendidik bagaimana dia Menyusun pembelajaran mandiri dengan strategi PjBL dimuali dengan pemetaan SK-KD, menentukan tema pembelajaran, menentukan KD yang terkait, mengembangkan indikator hingga RPP. Sementara pada penerapan yang berperan adalah peserta didik, bagaimana dia menerapkan Langkah-langkah PjBL secara mandiri. Dimulai dari menanya, merencanakan proyek, membuat jadwal, melaksanakan proyek, monitoring, menilai dan mengevaluasi. Nugraha Dkk (2021) juga melakukan penelitian terkait efektivitas model PjBL kepada anak Sekolah Dasar dan dapat meningkatkan hasil belajar keberagaman sosial budaya pada anak kelas V SD.
59 b. Lembar Kerja Mahasiswa Berbasis PjBL Mahasiswa turun ke lapangan (Sekolah) untuk menyelidiki data terkait pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Dengan kasus yang ditemukan mahasiswa berembuk dalam kelompoknya untuk memberikan gagasan atau solusi. Sebagai projeknya mahasiswa akan berusaha membuat produk berupa media ajar misalnya untuk menjawab permasalahan yang ditemui seputar keterampilan mengajar tersebut. Karena kebanyakan permasalahan yang muncul berkaitan dengan media pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan di dalam kelas dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP. Berikut adalah beberapa contoh lembar kerja mahasiswa (LKM) tersebut: Pemecahan Kasus No. Langkah Kerja Hasil Analisis 1 Pencarian data Permasalahan yang ditemukan pada keterampilan menjelaskan di suatu Sekolah yaitu: Dalam keterampilan membuka pembelajaran guru hanya mengabsen siswa dan berdoa setelah itu guru langsung menanyakan pembelajaran Minggu lalu/minggu sebelumnya.
60 Permasalahan yang ditemukan pada keterampilan menjelaskan pembelajaran yaitu: Dalam menjelaskan hanya menggunakan metode ceramah atau konvensional. Permasalahan yang ditemukan pada keterampilan menutup pembelajaran yaitu: Dalam menutup pembelajaran guru biasanya memberikan tugas individu yang akan di kumpul dan di bahas untuk minggu depan. 2 Pangajuan Gagasan Solusi untuk mengatasi permasalahan pada keterampilan membuka pembelajaran yaitu: Guru dapat mencari sumber belajar seperti you tube atau membaca banyak sumber terkini yang berkaitan dengan keterampilan membuka pembelajaran agar memperoleh pengetahuan yang lebih luas. Solusi untuk mengatasi permasalahan menjelaskan pembelajaran: 1. Guru mencoba menggunakan metode belajar yang lebih menyenangkan supaya
61 peserta didik lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran, serta mengkombinasikan metode belajar supaya peserta didik tidak jenuh dalam belajar. 2. Guru mengubah teknik mengajar yang lebih kreatif. 3. Pihak Sekolah menyediakan fasilitas belajar untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar Solusi untuk mengatasi permasalahan seputar menutup pembelajran: Guru hendaknya merangkum atau meringkas inti pokok Pelajaran/refleksi secara Bersamasama. Dan bisa juga mengadakan kuis seputar materi pelajaran yang baru selesai d diskusikan. 3 Validasi Artikel terkait keterampilan membuka yaitu: Membuka pembelajaran ialah usaha yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran agar menciptakan prakondisi yang baik dan efektif bagi peserta didik agar
62 mental maupun perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Oleh karena itu, Penguasaan keterampilan membuka pelajaran akan menentukan termotivasi atau tidaknya perserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mendorong perhatiannya terpusat pada topik-topik yang harus dipelajari, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal. Untuk itu guru harus melakukan pelatihan terlebih dahulu atau mencari sumber belajar agar dapat mengembangkan lagi cara mengajarnya. Daftar Pustaka: Siswoyo, A. A., & Hotimah, K. (2021). Pengembangan budaya literasi menulis bagi guru sekolah dasar melalui pelatihan pembuatan PTK dan artikel ilmiah. Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah
63 Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), 51-56. Artikel terkait variasi metode mengajar guru dalam mengatasi kejenuhan siswa, artikel ini membahas mengenai bagaimana variasi metode mengajar guru dalam mengatasi kejenuhan siswa dan juga kendala dalam menciptakan variasi metode mengajar, serta upaya yang dilakukan untuk menciptakan variasi metode mengajar guru. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi penggunaan metode ceramah, tanya jawab, tugas, demonstrasi dan eksperimen sangat dip[erlukan untuk ,enghindari kobosanan dari peserta didik, serta perlu untuk meningkatkan keterampilan mengajar khususnya keterampilan menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajran yang baik dan terarah. Daftar pustaka: Adawiyah, F. (2021). Variasi Metode Mengajar Guru Dalam Mengatasi Kejenuhan Siswa Di
64 Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Paris Langkis, 2(1), 68-82. Artikel berikutnya membahas guru harus tetap memperhatikan aspek-aspek pembelajaran dan meningkatkan kompetensinya dalam mengajar seperti meninjau Kembali materi pembelajaran, mengevaluasi dan memberi tindak lanjut agar materi yang telah di sampaikan dapat memberi gambaran yang menyeluruh tentang apa yang di pelajari siswa dan dapat mengetahui tingkat keberhasilan siswa serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan. Daftar Pustaka: Supriatna, E dan Wahyupurnomo, M.A. (2015). Keterampilan Guru Dalam Membuka Dan Menutup Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Di Sman Se-Kota Pontianak. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 11(1), 66-71. 4 Perumusan solusi Guru dapat mencari sumber belajar seperti you tube atau membaca banyak sumber terkini
65 yang berkaitan dengan keterampilan membuka pembelajaran agar memperoleh pengetahuan yang lebih luas. Pemecahan Kasus No. Langkah Kerja Hasil Analisis 1 Pencarian data Permasalahan yang ditemukan dari keterampilan mengadakan variasi mengajar disuatu Sekolah Yaitu: 1. Guru hanya menggunakan model pembelajaran konstekstual 2. Metode yang digunakan hanya ceramah 3. Hanya menggunakan media pembelajaran Powerpoint (PPT) Permasalahan dari Membimbing Kelompok kecil: Saat pembagian kelompok, guru memilih anggota secara acak, sehingga kegiatan pembelajaran tidak maksimal. Selain itu, terdapat siswa yang nakal dan susah untuk diatur. 2 Pangajuan Gagasan Solusi:
66 Guru dapat menggunakan berbagai jenis model pembelajaran ketika mengajar karena model pembelajaran kooperatif sangat banyak pilihannya. Hal yang paling penting adalah Guru dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran seperti klipping koran, poster, video, replica dll yang berkaitan dengan materi ajar tersebut. Dan jika Guru bersedia mengikuti bimbingan professional yang diberikan kepada guru berdasarkan kebutuhannya untuk meningkatkan keterampilan dasar mengajar yang bervariasi. Solusi untuk permasalahan dari membimbing kelompok kecil: Jika Guru kesusahan membagi kelompok, Guru dapat memilih siswa untuk dijadikan tutor sebaya sebagai jalan untuk membantu membimbing diskusi. Dan Guru harus memahami karakteristik masing-masing peserta didik agar dapat membagi kelompok kecil dengan adil dan tidak secara acak. Sebaiknya guru bisa menjadikan murid yang nakal tadi menjadi
67 ketua dalam kelompok sehingga ia merasa memiliki tanggung jawab. 3 Validasi Ada artikel yang membahas tentang pengelolaan kelas pada hakikatnya dapat dilihat dari kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan yang kreatif dan terarah dalam proses pembelajaran. Diantaranya dengan mengadakan proses pembelajaran dengan berbagai pendekatan, baik secara pribadi dengan peserta didik, membimbing dan memudahkan belajar siswa dengan memanfaatkan berbagai media ajar dan model pembelajaran, serta mengatur dan memonitor kegiatan pembelajaran dengan baik. Daftar pustaka: Isnanto, I., Pomalingo, S., & Harun, M. N. (2020). “Strategi pengelolaan kelas di sekolah dasar”. Jurnal Pendidikan Glasser, 4(1), 7-24. 4. Perumusan Solusi Solusi yang tepat terkait permasalahan ini ialah Guru
68 sebaiknya menggunakan lebih dari satu model pembelajaran yang disesuaikan dengan thema masing-masing pembelajaran. Guru juga dapat membimbing diskusi kelompok kecil, terlebih dahulu dengan memahami terlebih dahulu karakteristik peserta didiknya, agar tidak membagi kelompok kecil secara acak dan memudahkan untuk membimbing diskusinya dan juga dapat memilih siswa untuk menjadikan tutor sebaya. Berikut contoh implementasi tugas projek yang merupakan tindak lanjut dari pemecahan masalah di atas: “Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Bekerja Sama Dalam Kelompok Siswa”. Pendidik adalah seseorang yang kehadirannya sangat dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar dikelas. Seorang pendidik harus meningkatkan kualitas dirinya agar dapat membuat inovasi pembelajaran didalam kelas. Seoranng guru harus mampu bekerja secara professional yaitu mampu menangkap setiap gejala perubahan yang ada didalam kelas. Tidak hanya itu, guru juga harus bersungguh-sungguh untuk mendorong para peserta didik mencapai hasil akademik yang memuaskan. Untuk mendapatkan hasil akademik yang memuaskan bukan hanya peserta didik yang harus berusaha,
69 namun guru juga harus mampu memberikan inovasi baru terkait dengan penyajian materi dikelas. Untuk memberikan inovasi baru dalam menyampaikan materi dikelas tentunya seorang pendidik harus pandai memilih model, pendekatan, strategi dan media yang tepat serta cara penguasaan kelas yang sesuai dengan kondisi siswa. Hal tersebut dilakukan agar siswa tidak merasa bosan sehingga tertarik daam menjalankan setiap proses dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di sebuah SMA, masih banyak ditemukan guru yang terpaku pada mindset pembelajaran teacher centered yang tentunya tidak lagi selaras dengan model pembelajaran yang harus ada pada kurikulum 2013. Tidak hanya itu, para peserta didik yang terbiasa dengan model pembelajaran teacher centered memiliki semangat belajar yang rendah. Setiap kelas memiliki karakteristik peserta didik yang berbeda- beda. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dikelas XII IPS 1 terdiri dari 35 siswa- siswi dengan latar belakang yang berbeda-beda. Dari hasil pengamatan yang dilakaukan dapat dilihat bahwasanya peserta didik di kelas XII IPS 1 adalah siswa-siswi yang cerdas, namun sedikit lebih ribut dibandingkan dengan kelas lainnya. Siswasiswi yang ada di kelas XII IPS 1 seringkali menolak melakukan pembelajaran secara berkelompok, dikarenakan beberapa siswa tidak akan memberikan kontribusi didalam kelompok. Sebagai contoh jika siswa siswi di kelas XII IPS 1 dihimpun dalam kelompok, yang bekerja hanya satu orang, yang lainnya akan diam, bermain ponsel atau hanya melihat saja.
70 Melihat realita yang ada, siswa lebih memilih untuk bekerja secara individu dari pada kelompok. Karena tidak ingin merusak hubungan dengan teman, karena perselisihan seringkali terjadi jika diberikan penugasan secara berkelompok. Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa tersebut tertarik untuk menggunakan model pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran Sosiologi khususnya pada materi kearifan lokal dan pemberdayaan masyarakat. Model pembelajaran jigsaw adalah salah satu metode pembelajaran aktif yang mlibatkankan seluruh siswa. Model pembelajaran jigsaw adalah metode atau strategi pembelajaran kooperatif yang mengahruskan siswa bekerja dalam kelompok namun setiapsiswa bertanggung jawab pada satu topic atau bahasan yang nantinya akan dikolaborasikan dengan anggota kelompok yang lain sehingga terbentuklah satu pengetahuan yang utuh. Berikut mahasiswa tersebut Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) berdasarkan model Jigsaw. Pada kegiatan inti pada RPP berisi: a. Siswa yang telah tergabung dalam kelompok yang terdiridari 5 orang disebut dengan kelompok asal. Setelah siswa berkumpul dalam kelompok asal, Guru membagi topik yang akan dibahas kepada masing masing siswa. Setiap siswa dalam kelompok asal memperoleh topic yang berbeda-beda b. Setelah masing-masing anggota kelompok memperoleh topik yang dibahas, siswa bergabung dengan siswa lain darikelompok berbeda dengan topic pembahasan yang sama. Kemudian siswa
71 dengan topic yang sama tersebut berdiskusi dan bertukar pikiran sehingga membentuk kelompok ahli c. Selama siswa melakukan diskusi di kelompok ahli, Guru membagikan alat dan bahan untuk mencatat hasil diskusisiswa di kelompok asal berupa kertas kartoon, twin pen, lem, kertas origami dan lem d. Setelah selesai berdiskusi dengan “kelompok ahli”, masing-masing siswa akan kembali kepada kelompok asalnya untuk bertukar informasi hasil diskusi merekadengan kelompok ahli e. Setiap kelompok yang sudah selesai saling berbagi pengetahuan masing-masing, akan menuliskan nya dalam sebuah kartoon se kreatif dan semenarik mungkin, yang kemudian akan di presentasikan di depan kelas. Berdasarkan hasil dari kegiatan belajar mengajar terbimbing tersebut, mahasiswa dapat menyimpulkan bahwasanya penggunakan model pembelajaran Jigsaw tepat untuk digunakan pada mata pelajaran sosiologi untuk membangun pemahaman siswa dalam memahami materi yang dibahas pada pertemuan tersebut. Tidak hanya itu, dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw ini dapat mendorng pembelajaran kooperatif siswa serta membantu meningkatkan keterampilan siswa dalam mendengarkan, berkomunikasi, bertanggung jawab atas diri sendiri dan bekerjsama dalam kelompok.
72 Dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw ini, materi tidak berasal dari pendidik,melainkan dari kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada temanteman dalam kelompok. Tidak hanya itu, siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi ahli dalam kelompoknya. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, siswa juga dapat menguasai mataeri secara merata serta lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat. Siswa juga saling ketergantungan secara positif satu sama lain dalam proses pembelajaran berlangsung. Adapun media pembelajaran yang mahasiswa gunakan adalah PPT dan kuis online. Berikut dokumentasi proses pembelajarannya:
73 Sumber: Dokumentasi pribadi Gambar 10: Diskusi kelompok ahli dan kelompok asal
74
75 Sumber: Dokumentasi Pribadi Gambar 4: Portofolio hasil diskusi peserta didik B. Uji Kompetensi Untuk mengetahui tingkat pemahaman saudara terhadap materi yang sudah dibahas di atas, maka jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini dengan cara menyilang atau melingkari salah satu jawaban yang dianggap benar. 1. Beberapa kegiatan yang perlu diperhatikan dalam membuka pembelajaran adalah… a. Mengatur tempat duduk b. Memotivasi perserta didik c. Mengabsensi d. semua benar 2. Tujuan dari kegiatan membuka pembelajaran adalah untuk...., kecuali…
76 a. Menggambarkan model pembelajaran yang akan digunakan b. Menciptakan kesiapan mental peserta didik c. Membangkitkan perhatian dan motivasi d. Menjelaskan pengalaman atau kegiatan apa yang harus dilakukan peserta didik agar tujuan dan kompetensi tercapai 3. Berikut merupakan kegiatan dalam menutup pembelajaran, kecuali? a. Memberikan penekanan terhadap materi pokok b. Ice Breaking c. Penugasan d. Mengevaluasi materi yang baru di pelajari} 4. Bermakna, Berurutan, luwes dan antusias merupakan .... dari keterampilan membuka dan menutup pembelajaran? a. Karakteristik b. Ciri-ciri c. Prinsip d. Tujuan 5. Manfaat dari kegiatan membuka pembelajaran bagi peserta didik adalah..., kecuali a. Tujuan pembelajaran menjadi lebih jelas dan terarah
77 b. Mendapat gambaran yang jelas tentang alur pembelajaran sesuai tema yang dikaji c. Meningkatkan perhatian dan minat belajar d. Mengetahui hasil belajar 6. Guru yang memasuki kelas dengan penuh senyum dan bersemangat, sikap ini merupakan cerminan dari unsur? a. Kehangatan dan antusias b. Kreatif c. Terbuka d. Rasa ingin tahu 7. Cara seorang guru yang menyenangkan saat menyampaikan gagasan, ide konsep sehingga tidak membuat peserta didik bingung dan dapat dengan mudah mengaitkan materi pembealajaran dengan contoh yang konstekstual. Hal ini menggambarkan Guru telah merapkan prinsip...? a. Berkesinambungan b. Luwes c. Bermakna d. Antusias} 8. Dari hasil evaluasi didapatkan kesimpulan bahwa ada peserta didik yang perlu mengulang kembali materi yang belum dikuasai, ini merupakan bentuk dari ...? a. Menilai
78 b. Tinjau ulang c. Tindak Lanjut d. Mengukur 9. Setiap hal yang dilakukan pada saat menutup pembelajaran harus relevan dengan kompetensi dan materi yang sedang dipelajari. Hal ini sesuai dengan prinsip..? a. Antusias b. Luwes c. Logis d. Bermakna 10. Berikut merupakan cara untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, kecuali... a. Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi b. Mengajukan ide yang menantang kreativitas peserta didik c. Menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik d. Menunjukkan kehangatan dan antusias 11. Agar seorang Guru dapat menarik perhatian peserta didik pada saat membuka pembelajaran maka yang harus dilakukan adalah...? a. Variasikan gaya mengajar b. Menggunakan alat bantu mengajar atau media ajar c. Semua Benar
79 d. Variasikan pola interaksi 12. Mengemukakan tujuan pembelajaran dan batasbatas tugas, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Hal ini merupakan salah satu kegiatan pada keterampilan membuka pembelajaran yang disebut dengan....? a. Memberi acuan b. Memberi Motivasi c. Menarik perhatian d. Meninjau Kembali 13. Merangkum kegiatan inti pembelajaran dan membuat ringkasan materi yang baru disajikan merupakan bentuk tugas dari salah satu kegiatan di menutup pembelajaran yang disebut dengan....? a. Mengevaluasi b. Meninjau Kembali c. Refleksi d. Menilai 14. Pada kegiatan menutup pembelajaran ada tahap kegiatan yang disebut mengevaluasi, apa saja yang dilakukan oleh Guru? a. Membuat soal-soal tertulis b. Mengapresiasi pendapat peserta didik c. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain d. Semua benar
80 15. Berikut adalah contoh perilaku Guru yang muncul ketika penampilan membuka dan menutup pembelajaran, kecuali.... a. Antusias dalam membuka dan menutup pembelajaran b. Teratur dan tidak emosional c. Serius dan terbuka d. Memotivasi peserta didik agar mengikuti materi pembelajaran dan diakhir mau membuat ringkasan setiap materi 16. Tujuan dari keterampilan menjelasakan adalah...? a. Membimbing peserta didik agar paham tentang hukum, dalil, fakta, defenisi dan prinsip secara nalar dan objektif b. Agar mendapatkan umpan balik dari peserta didik dan pada akhirnya pengajar dapat mengatasi permasalahan yang dialami oleh peserta didik c. Semua benar d. Pengajar dapat membimbing peserta didik agar dapat menghayati dan mendapat hasil penalaran dengan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan suatu masalah 17. Penjelasan bisa saja terjadi diawal, ditengah atau diakhir pembelajaran dan Materi yang disampaikan
81 harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, jangan melenceng agar proses belajar mengajar itu lebih bermakna serta Penjelasan pengajar harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat kemampuan peserta didik. Hal tersebut merupakan ..... dari keterampilan menjelaskan a. Unsur b. Prisip c. Metode d. Karakteristik 18. Berikut yang bukan merupakan komponen dari keterampilan menjelaskan ialah..... a. Kebermanaan dan kebermanfaatan b. Memberikan tekanan pada informasi penting dan didukung oleh bahan atau media ajar c. Penyajian pembelajaran sesuai dengan perencanaan d. Merencanakan dan menganalisa 19. Berikut adalah hal-hal yang harus dihindari saat menerapkan keterampilan menjelaskan pada saat proses belajar mengajar ialah...? a. Terlalu sering mondar-mandir di ruangan kelas baik ke kiri, ke kanan, ke depan dan ke belakang b. Suara kurang lantang sehingga sulit didengar oleh peserta didik yang berada jauh dari pengajar
82 c. Menghadap papan tulis dan membelakangi peserta didik terlalu lama d. Semua benar 20. Adanya proses, tujuan, isi atau materi yang disampaikan, metode, media serta evaluasi. Ini merupakan .... dari sebuah pembelajaran a. Unsur b. Karakteristik c. Syarat d. Komponen 21. Saat menyampaikan materi pembelajaran tentu terjadi yang namanya proses komunikasi. Proses komunikasi tentu melibatkan...? a. Semua benar b. Sumber pesan c. Pesan/materi d. Penerima pesan 22. Penggunaan contoh dan ilustrasi pada saat menjelaskan pembelajaran merupakan hal penting. Manusianya hidup dengan cara food ghatering dan nomaden setelah itu berangsur menjadi food producing dan menetap setelah mengenal bercocok tanam. Dari pernyataan tersebut peserta didik dan Guru akan menyimpulkan bahwa ini merupakan ciriciri kehidupan awal pada periodisasi sebelum mengenal tulisan atau sering disebut dengan zaman
83 pra aksara. Pernyataan di atas merupakan pemberian contoh dengan pola… a. Deduktif b. Konotasi c. Induktif d. Denotasi 23. Jika menjelaskan pembelajaran dilakukan secara luring atau daring di zoom atau google meet dan sejenisnya dengan memanfaatkan komunikasi verbal atau Lisan, maka unsur-unsur berikut sangat mempengaruhi, kecuali....? a. Artikulasi b. Kejelasan c. Gerak Tubuh d. Semantik 24. Berikut adalah alasan kenapa keterampilan bertanya diperlukan, kecuali....? a. Mengurangi dominasi pengajar dalam proses belajar mengajar b. Mendorong minat belajar peserta didik c. Mendorong peserta didik agar berani dalam menyampaikan pendapat d. Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas agar tercipta prinsip PAKIKEM
84 25. Berikut adalah hal yang harus dihindari saat mengimplementasikan keterampilan bertanya.... a. Menjawab pertanyaan sendiri b. Pertanyaan yang terlalu umum hingga tidak ada batasnya c. Menunjuk peserta untuk menjawab sebelum pertanyaan diajukan d. Semua benar 26. Salah satu komponen bertanya tingkat dasar ialah adanya Pemindahan Giliran atau Redirecting. Apa maksudnya? a. Pengajar mengupayakan agar jawaban dari satu orang peserta didik itu disempurnakan oleh peserta didik lainnya agar ditemukan jawaban beragam b. Memberikan jeda waktu untuk peserta didik agar dapat melihat dan mengecek Kembali materi Pelajaran c. Pemberian informasi relevan dengan jawaban yang diharapkan d. Pertanyaan berbeda dijawab oleh peserta didik yang berbeda 27. Pemberian tuntunan atau prompting pada keterampilan bertanya tingkat dasar dapat dilakukan dengan cara, Kecuali..?
85 a. Mengajukan pertanyaan yang lebih sederhana agar peserta didik teringat jawaban pertanyaan semula b. Pengajar mengulangi penjelasan materi terkait pertanyaan tersebut c. Memusatkan pikiran peserta didik dengan melakukan ice breaking d. Pengajar memberikan petunjukatau clue terkait jawaban pertanyaan tersebut 28. Manakah yang termasuk komponen keterampilan bertanya tingkat lanjut...? a. Pengajar dituntut dapat memberikan pertanyaan yang mengarah kepada tingkat pemahaman Bloom mulai dar C1 - C6 b. Pertanyaan yang diajukan hendaknya berurutan, mulai dari yang mudah dulu kepada yang lebih sulit c. Menggunakan pertanyaan pelacak, jika peserta didik dapat menjawab benar maka pengajar akan meningkatkan lagi level pengetahuan peserta didik d. Semua benar 29. Ada empat jenis pertanyaan menurut Taksonomi Bloom, yakni permintaan, retoris, mengarahkan dan menuntun serta...? a. Terbuka b. Proses
86 c. Pertanyaan menggali tingkat pemahaman seorang peserta didik d. Tertutup 30. “Faktor- Faktor apakah yang mempengaruhi kompetensi seoarang guru”. Menurut Taksonomi Bloom contoh pertanyaan tersebut termasuk dalam tingkat…? a. Sintesis b. Analisis c. Evaluasi d. Pemahaman 31. “Menurut pendapat saudara, Keterampilan dasar mengajar yang mana harus dikuasai terlebih dahulu oleh calon guru”. Sesuai dengan Taksonomi Bloom contoh pertanyaan tersebut termasuk dalam tingkat...? a. Evaluasi b. Analisis c. Hafalan d. Pengetahuan 32. Tindakan yang diberikan oleh seorang pengajar agar dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku peserta didik secara berulang. Ini merupakan defenisi dari Keterampilan...? a. Keterampilan mengadakan variasi
87 b. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil c. Keterampilan memberi penguatan d. Keterampilan mengelola kelas 33. Berikut contoh pemberian penguatan verbal, kecuali.... a. Ya..bagus sekali b. Ibu bangga sekali punya peserta didik seperti kamu nak c. Melempar senyuman d. Goodjob Ananda 34. Berikut yang tidak termasuk kedalam jenis pemberian penguatan Non-Verbal adalah...? a. Ancungan jempol atau tepuk tangan b. Keren nak, ayo maju c. Anggukan kepala d. Menempelkan gambar Bintang 35. Variasi mengajar dalam kegiatan tatap muka, meliputi...? a. Semua benar b. Tinggi-rendahnya suara pengajar, maupun kejelasan dan kecepatan suara pengajar dalam menjelaskan pembelajaran c. Adanya perpindahan gaya mengajar
88 d. Pengajar dan peserta didik saling memusatkan penglihatan 36. Manakah yang tidak termasuk Dalam Variasi penggunaan media dan alat pembelajaran...? a. Materi diproyeksikan dengan LCD Proyektor b. Materi pembelajaran dengan mendengarkan radio atau rekaman suara dan video c. Membawa replika atau benda tiruan kedalam kelas terkait materi yang sedang dibahas d. Kemampuan guru dalam memusatkan perhatian 37. Gerhana adalah salah seorang peserta didik di kelas dua SMP, ia dapat memperoleh hasil belajar yang efektif dan efisien jika kegiatan pembelajarannya lebih banyak mendengar penjelasan secara lisan. Gaya belajar Gerhana dapat diklasifikasikan kedalam tipe...? a. Atraktif b. Audiktif c. Visual d. Kinestetik 38. Bulan adalah salah seorang peserta didik di kelas dua SMP, ia dapat memperoleh hasil belajar yang efektif dan efisien jika kegiatan pembelajarannya lebih banyak Melihat dan mendengar penjelasan secara lisan dan penyajian gambar-gambar secara
89 bersamaan. Gaya belajar Bulan dapat diklasifikasikan kedalam tipe...? a. Visual b. Campuran c. Audio Visual d. Kinestetik 39. Ketika tingkah laku yang muncul adalah positif maka pengajar dituntut mengapresiasi tingkah laku tersebut agar peserta didik mempertahankannya. Hal ini merupakan salah satu model tindakan dalam pengelolaan Kelas yang disebut dengan...? a. Preventif b. Modifikasi tingkah laku c. Represif d. Partisipatif 40. Hal yang harus dihindari dalam pengelolaan kelas oleh seorang guru ialah..., kecuali..? a. Campur tangan yang berlebihan b. Ketidaktepatan, informasi yang disampaikan atau jadwal pembelajaran c. Bertele-tela saat menyampaikan pembelajaran sehingga tidak relevan dengan pokok Bahasan d. Guru mengikuti pelatihan untuk memantapkan kompetensi pedagogiknya
90 41. Contoh kasus ada peserta didik yang tingkah lakunya suka menguasai, maka apakah tindakan yang harus dilakukan guru dalam proses pembelajaran? a. Guru menghukum anak tersebut b. Guru menegur anak tersebut c. Guru memberikan tugas sebagai ketua kelas atau ketua kelompok d. Guru memberikan perhatian yang lebih kepadanya 42. Berikut adalah hal yang harus diperhatikan dalam penataan ruang kelas untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar adalah...? a. Pengaturan tempat duduk dan alat-alat pengajaran misal papan tulis yang dapat dijangkau oleh penglihatan warga kelas b. Ventilasi dan tata Cahaya c. Hiasan dinding kelas yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran juga kebersihan kelas d. Semua benar 43. Berikut yang bukan merupakan kelebihan dari diskusi kelompok kecil adalah...? a. Menambah peran peserta didik yang pintar dan rajin b. Menyemangati anggota kelompok yang kurang motivasi
91 c. Anggota kelompok yang pemalu perlahan bisa bersuara di dalam kelompoknya d. Meningkatkan rasa toleransi 44. Topik diskusi tidak boleh menyimpang, makanya diperlukan perhatian dari pengajar selama diskusi berlangsung. Cara yang dapat dilakukan ialah, kecuali...? a. Rumuskan tujuan diawal diskusi dan mengenalkan topik b. Ketua memimpin jalannya diskusi dengan semangat c. Jika pembahasan sudah melenceng maka guru melontarkan pertanyaan untuk mengingatkan Kembali topik sebenarnya d. Meminta ketua kelompok merangkum hasil pembicaraan sebelum melanjutkan Kembali dengan masalah berikutnya 45. Berikut yang bukan termasuk dalam usaha guru untuk meningkatkan urunan pendapat dari peserta didik pada saat diskusi ialah...? a. Guru memberikan kuis secara lisan dan dengan sistem rebutan b. Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang peserta didik untuk berpendapat c. Pengajar harus menunjukkan dukungan terhadap partisipasi peserta didik dengan cara
92 menunjukkan mimik wajah atau komentar yang positif d. Memberikan contoh yang kontekstual 46. Manakah pernyataan berikut yang bukan merupakan tujuan dari pemberian penguatan...? a. Menumbuhkan sikap percaya diri peserta didik b. Membangkitkan motivasi c. Menumbuhkah sikap antipasti d. Membangkitkan minat belajar 47. Berikut adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh guru ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan, Kecuali...? a. Dapat mengembangkan bahan belajar mandiri sehingga memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan caranya masing-masing b. Setiap kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan harus diakhiri dengan kulminasi yakni dalam bentuk rangkuman, pemantapan, laporan dll c. Pengajar harus bisa mengorganisasikan setiap unsur dan komponen pembelajaran seperti peserta didik, sumber materi, waktu, media pembelajaran, pendekatan, model dan system evaluasi d. Guru menyebarkan kesempatan berpartisipasi
93 48. Kegiatan yang tergolong diskusi kelompok apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut...? a. Anggota kelompok idealnya berjumlah 3-9 orang namun idealnya 5-7 orang b. Berlangsung secara terbuka dan mempunyai tujuan yang hendak dicapai c. Semua benar d. Prosesnya teratur dan sistematis untuk mendapatkan kesimpulan 49. Berikut merupakan peran guru dalam mengajar pada kelompok atau perorangan, kecuali...? a. Organisator b. Sumber belajar c. Motivator dan konselor d. Fasilitator dan partisipan 50. Melalui pembelajaran klasikal guru dapat melayani perbedaan gaya belajar dari peserta didiknya, yaitu dengan cara...? a. Mengimplementasikan multi metode atau model dan media ajar b. Mendengarkan curhatan setiap siswa c. Mendorong peserta didik agar aktif d. Memperbanyak jenis tugas
94 C. Rangkuman 1. Pengajar atau Calon pengajar yang menguasai keterampilan dasar mengajar tentu dengan mudah mencapai tujuan Pendidikan nasional tersebut karena di dalamnya sudah terdapat semua kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang tenaga pengajar. 2. Prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pembelajaran yakni: e. Bermakna, artinya pengajar harus bisa memilih cara atau membuka dan menutup pembelajaran yang relevan dengan kompetensi dan materi atau topik yang sedang diajarkan f. Beurutan dan berkesinambungan, yakni saat pengajar mulai menjabarkan materi pembelajaran sampai merangkum Kembali pokok-pokok penting pembelajaran harus satu-kesatuan yang utuh g. Luwes, agar susunan gagasan, ide, konsep yang diberikan tidak membuat peserta didik bingung sehingga peserta didik dapat mengaitkan dengan materi pembelajaran dengan contoh yang kontekstual h. Antusias dan penuh kehangatan, penyampaian materi yang tidak kaku dan lebih hangat akan membuat peserta didik paham arti penting sebuah konsep yang disampaikan oleh pengajar sehingga dapat membuka diskusi yang seru, pengajar dapat
95 mendengarkan respon-respon yang terbuka dan simpatik dari peserta didik. 3. Keterampilan menjelaskan pelajaran adalah keterampilan seorang pengajar dalam menyampaikan bahan atau materi pembelajaran secara lisan yang telah terorganisasi dan terencana serta sudah sistematis. 4. Hal yang perlu dihindari pada keterampilan bertanya ini adalah menjawab pertanyaan sendiri, mengulangi jawaban peserta didik, menjawab pertanyaan secara serentak dengan peserta didik, pertanyaan yang terlalu umum hingga tidak ada batasnya, menunjuk peserta untuk menjawab sebelum pertanyaan diajukan. Semua berkaitan juga dengan attitude, bagaimana seseorang bersikap dalam sebuah kelas atau forum ilmiah. 5. keterampilan memberi penguatan merupakan Tindakan yang diberikan oleh seorang pengajar agar dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku peserta didik secara berulang. Keterampilan ini berupa respon positif dengan tujuan agar perilaku atau tingkah laku positif tersebut terus dipertahankan atau ditingkatkan lagi. 6. Keterampilan memberikan variasi pembelajaran adalah bagaimana seorang pengajar dituntut professional dan sesuai dengan tuntutan zaman dimana peserta didiknya berkembang. Sehingga pemanfaatan berbagai sumber informasi dan media pembelajaran juga ditunjang oleh alat yang mendukung sangatlah diperlukan. Dan ini
96 tidak lepas dari kecakapan pengajar dalam memperbarui ilmunya. 7. Masalah yang timbul pada saat pengelolaan kelas bisa berasal dari dua sumber yakni: Pertama, yang bersumber dari peserta didik baik dari individunya atau dari kelompok belajar yang terbentuk di dalam kelas. Kedua, yang bersumber dari kondisi tempat belajar terselenggara. 8. Diskusi kelompok merupakan kegiatan yang wajib ada dalam proses belajar mengajar. Guna mendukung terwujudnya peserta didik yang aktif dan suka berpartisipasi dalam lingkungannya. Kegiatan yang tergolong diskusi kelompok apabila memenuhi persyaratan: pertama, anggota kelompok idealnya berjumlah 3-9 orang namun idealnya 5-7 orang. Kedua, berlangsung secara terbuka. Ketiga, prosesnya teratur dan sistematis untuk mendapatkan kesimpulan. Keempat, mempunyai tujuan yang hendak dicapai. 9. peran guru saat mengajar kelompok atau perorangan adalah sebagai organisator kegiatan belajar mengajar, sebagai sumber informasi bagi peserta didiknya, sebagai motivator untuk peserta didiknya agar aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran, sebagai fasilitator yang menyediakan materi pembelajaran dan kesempatan belajar bagi peserta didiknya, sebagai konselor pengajar dituntut mampu menganalisa kesulitan apa yang dialami peserta didiknya saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga dapat dibimbing
97 sesuai kebutuhannya, dan pengajar juga sebagai partisipan di dalam kelas, pengajar juga boleh memberikan pendapatnya saat memecahkan masalah yang dihadapi oleh kelompok sampai mendapatkan suatu kesimpulan. 10. PjBL adalah model yang dapat membuat peserta didik untuk terlibat aktif, bisa berkolaboratif namun bisa juga mandiri dalam penyelesaian tugas dan mengintegrasikan masalah-masalah yang nyata dan praktis.
98 Daftar Bacaan Arifmiboy. (2019). MICRO TEACHING: Model Tadaluring. Ponorogo: Wade Group Damanik, R., Sagala, R.W & Rezeki, T.I. (2021). Keterampilan Dasar Mengajar Guru. Medan: UMSU Press Djamarah, S.B & Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Fauzi, A., Siregar, H., & Meilya, I.R. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam Pembelajaran Mandiri pada Pendidikan Kesetaraan Paket C. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment. Vol. 3, No. 1 hal. 52-58. Hasibuan & Moedjiono. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Helmiati. (2013). MICRO TEACHING Melatih Keterampilan Dasar Mengajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Mulyasa, E. (2007). Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
99 Nugraha, M.I., Tuken, R., & Hakim, A. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran pada Siswa Sekolah Dasar. Journal Of Education. Vol. 1, No. 2 hal. 142-167. Purnomo, H & Ilyas, Y. (2019). Tutorial Pembelajaran Berbasis Proyek. Yogyakarta: K-Media Rohmania, N., Efgivia, G & Herawati. (2021). Monograf: Model Pembelajaran Project Based Learning dan Motivasi Belajar untuk Hasil Belajar yang Optimal di MTS Alfurqon Sukabumi. Bandung: Widina Bhakti Persada Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajara: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Sudirwo dan Daeng. (2002). Kurikulum Pembelajaran dalam Otonomi Daerah. Bandung: CV Andira Sudrajat, A & Hernawati, E. (2020). Modul Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemeterian Agama RI. Sukirman, D. (2012). Pembelajaran Micro Teaching. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
100 Sulisworo, D. (2019). Konsep Pembelajaran Project Based Learning. Semarang: PT. Sindur Press Suwarna, dkk. (2013). Modul Pelatihan Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Yogyakarta: UNY Syamsuri, A.S. (2021). Pendidikan, Guru dan Pembelajaran. Makassar: PT. Nas Media Indonesia Umamah, C & Andi, H.J. (2015). The Effect of Project Based Learning Innovation in Applied Physics. 5 th ICRIEMS Proceeding, 68-75. Usman, U. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya