The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by yenicaniapuspita, 2022-02-10 01:48:20

Pertemuan ke-3

Pertemuan ke-3

Ejaan Bahasa Indonesia
(EBI)

TIM MKDU BAHASA INDONESIA FKIP UNPAS

1. Desti Fatin Fauziyyah, S.Pd., M.Pd.
2. Yeni Cania Puspita, S.Pd., M.Pd.

3. Frilia Shantika Regina, S. Pd., M.Pd.

Apa saja yang akan Anda pelajari?

1. Pengertian
2. Ruang lingkup/ Sejarah
3. Pemakaian huruf
4. Penulisan kata

1. Pengertian Ejaan Bahasa Indonesia

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, menerbitkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Pedoman ini disusun untuk menyempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

(PUEYD). Pedoman ini diharapkan dapat mengakomodasi
perkembangan bahasa Indonesia yang makin pesat. Pedoman ini
merupakan edisi keempat berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tanggal 26
November 2016.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia secara langsung atau tidak

langsung akan mempercepat proses tertib berbahasa Indonesia sehingga
memantapkan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

2. Ruang Lingkup/Sejarah EBI

Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat
sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Penggunaannya pun semakin luas dalam beragam ranah
pemakaian, baik secara lisan maupun tulis. Oleh karena itu, kita
memerlukan rujukan yang dapat dijadikan pedoman dan acuan
berbagai kalangan pengguna bahasa Indonesia, terutama dalam
pemakaian bahasa tulis, secara baik dan benar.

3. Huruf Abjad
Pemakaian Huruf Vokal
Huruf Huruf Konsonan
Huruf Diftong
Gabungan Huruf Konsonan
Huruf Kapital
Huruf Miring
Huruf Tebal

3.1 Huruf Abjad

Huruf Huruf Nama Pengucapan
No Nama Penengucapan No
Kapital Nonkapital Kapital Nonkapital en én
o o
1A aa a 14 Nn pe pé
ki ki
2B b be bé 15 Oo er ér
es és
3C c ce cé 16 Pp te té
u u
4D d de dé 17 Qq ve vé
we wé
5E ee é 18 Rr eks éks
ue yé
6F f ef éf 19 Ss zet zét

7G g ge gé 20 Tt

8H h ha ha 21 Uu

9I ii i 22 Vv

10 J j je jé 23 Ww

11 K k ka ka 24 Xx

12 L l el él 25 Yy

13 M m em ém 26 Zz

3.2 Huruf Vokal Huruf Vokal Contoh Pemakaian dalam Kata

Keterangan:* a Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
Ubmenertniukiumktpbiuennlikgaudncaakppearatangdu(ipgaeunln.aafaklaann)jikkaataeyjaaanng bkaetnaari,tudiadkarpitaikt e*
• Diakritik (é) dilafalkan [e]. api padi lusa
i
Misalnya: o enak petak sore
Anak-anak bermain di teras (téras). u
Kedelai merupakan bahan pokok kecap (kécap). ember pendek -
• Diakritik (è) dilafalkan [ɛ].
Misalnya: emas kena tipe
Kami menonton film seri (sèri).
Pertahanan militer (militèr) Indonesia cukup kuat. itu simpan murni
• Diakritik (ê) dilafalkan [ə].
Misalnya: pleh kota radio
Pertandingan itu berakhir seri (sêri).
UInpdaocnaersaia.itu dihadiri pejabat teras (têras) Bank ulang bumi ibu
Kecap (kêcap) dulu makanan itu.

3.3 Huruf Konsonan

a) Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia

terdiri atas 21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s,
t,v, w, x, y,dan z.

b) Huruf q dan x khusus digunakan untuk nama diri dan keper-
luan ilmu. Huruf x pada posisi awal kata diucapkan [s].

*Lebih lanjut Anda dapat membaca tautau PUEBI halaman 3 — 4.

3.4 Huruf Diftong

3.5 Gabungan Huruf Konsonan

3.6 Huruf Kapital

No. Kriteria Contoh Catatan

1 Huruf kapital dipakai sebagai huruf Apa maksudnya?

pertama awal kalimat. Dia membaca buku.

2 Huruf kapital dipakai sebagai huruf Dewi Sartika (1)Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama nama orang yang merupakan nama jenis
pertama unsur nama orang, termasuk Jenderal Kancil atau satuan ukuran.
(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan
julukan. Rudolf Diesel huruf pertama kata yang bermakna ‘anak dari’,
seperti bin,binti, boru,dan van, atau huruf
mesin diesel (1) pertama kata tugas.

Abdul Rahman bin Zaini (2)

Mutiara dari Selatan (2)

3 Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
petikan langsung.
Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”

“Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.

4 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.

setiap katanama agama, kitab suci, dan Tuhan, Alquran
termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Kristen

5.a Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama Mahaputra Yamin

unsur nama gelar kehormatan, keturunan, Doktor Mohammad Hatta
keagamaan, atau akade-mik yang diikuti nama Agung Permana, Sarjana HukumIrwansyah, Magister Humaniora
orang, termasuk gelar akademik yang
mengikuti nama orang.

No. Kriteria Contoh Catatan

5.b Huruf kapital dipakai sebagai huruf Selamat datang, Yang Mulia.
pertama unsur nama gelar kehormatan, Semoga berbahagia, Sultan.
keturunan, keagamaan, profesi, serta Silakan duduk, Prof.
nama jabatan dan kepangkatan yang Mohon izin, Jenderal.
dipakai sebagai sapaan.

6 Huruf kapital dipakai sebagai huruf Wakil Presiden Adam Malik
pertama unsur nama jabatan dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
pangkat yang diikuti nama orang atau Gubernur Papua Barat
yang dipakai sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama instansi, atau
nama tempat.

7 Huruf kapital dipakai sebagai huruf bangsa Indonesia (1) Nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa yang dipakai sebagai
pertama nama bangsa, suku bangsa, suku Dani bentuk dasar kata turunantidak
ditulis dengan huruf awal kapital.
dan bahasa. bahasa Bali

keinggris-inggrisan (1)

8.a Huruf kapital dipakai sebagai huruf hari Galungan

pertama nama ta-hun, bulan, hari, dan hari Lebaran

hari besar atau hari raya. hari Natal

No. Kriteria Contoh Catatan

8.b Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1) Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
na-ma peristiwa sejarah. Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf
perang dunia. (1) kapital.

9 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama Gang Kelinci (1)Huruf pertama nama geografi yang bukan nama
geografi. Kelurahan Rawamangun diri tidak ditulis dengan huruf kapital.
berenang di danau (1) (2)Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai
kacang bogor (Voandzeia subterranea) (2) sebagai nama jenistidak ditulis dengan huruf kapital.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring (3)Nama yang disertai nama geografi dan
mempunyai fungsi yang berbeda. (3) merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau
bukan nama jenis disejajarkan dengan nama jenis lain dalam
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, kelompoknya.
batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.

10 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua Republik Indonesia
kata(termasuk semua unsur bentuk ulang Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas,
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.

11 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
kata(termasuk unsur kata ulang sempurna) di Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.
serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata
tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk,
yang tidak terletak pada posisi awal.

12 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur S.H. sarjana hukum
singka-tan nama gelar, pangkat, atau sapaan. S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
Dg. daeng
Dt. datuk

No. Kriteria Contoh Catatan

13 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata “Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan. (1) Istilah kekerabatan berikut bukan
penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?” merupakan pe-nyapaan atau pengacuan.
ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. (1)
ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan Sudahkah Anda tahu? (2) (2) Kata gantiAnda ditulis dengan huruf awal
atau pengacuan. kapital.

3.7 Huruf Miring

No. Kriteria Contoh Catatan

1 Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.
nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala.
dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.

2 Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau Huruf terakhir kata abad adalah d.
mengkhu-suskan huruf, bagian kata, kata, atau Dia tidak diantar, tetapi mengantar.
kelompok kata dalam kalimat.

3 Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian (1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau

ungka-pan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh. orga-nisasi, dalam bahasa asing atau bahasa daerah

Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan ti-dak ditulis dengan huruf miring.

negara Indonesia. (2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik

(bukan komputer), bagian yang akan dicetak miring

ditandai dengan garis bawah.

(3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau

berbahasa daerah yang dikutip secara langsung

dalam teks berbahasa Indonesia ditulis dengan

huruf miring.

3.8 Huruf Tebal

• Hdiuturulisf tmebirainl gd.ipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah
Misalnya:

HBauhrausfadIhn,dseopneerstiiap. ada kataRamadhan, tidak terdapat dalam Ejaan
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’.2.

• Hseupreurftitjeubdaulldbaupkaut,dbiapba,kaaitauuntsuukbbmaebn. egaskan bagian-bagian karangan,
Misalnya:
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia di negeri sendiri?

4. Kata Dasar
Penulisan Kata Berimbuhan
Kata Bentuk Ulang
Gabungan Kata
Pemenggalan Kata
Kata Depan
Partikel
Singkatan dan Akronim
Angka dan Bilangan
Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, -nya
Kata Sandang si dan sang

4.1 Kata Dasar

• Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya:
Kantor pajak penuh sesak.
Saya pergi ke sekolah.
Buku itu sangat tebal

4.2 Kata Berimbuhan

No Kriteria Contoh Catatan

1 Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta berjalan (1) Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man,-
gabungan awalan dan akhiran) ditulis perbaikan wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
serangkai dengan bentuk dasarnya. kamerawan (1)
biokimia (1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal
2 Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata paripurna kapital atau singkatan yang berupa huruf ka-pital dirangkaikan
yang mengikutinya. non-Indonesia (1) dengan tanda hubung (-).
Marilah kita bersyukur kepada (2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada
Tuhan Yang MahaPengasih. (2) nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal
Tuhan Yang Mahakuasa kapital.
menentukan arah hidup kita. (3) (3) Bentuk mahayang diikuti kata dasar yang mengacu kepada
nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.

4.3 Bentuk Ulang

• Bunensutur-kunusluarnngyad.itulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara
Misalnya:
kura-kura
lauk-pauk
berjalan-jalan
Catatan:
Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
Misalnya:
surat kabar → surat-surat kabar
kapal barang → kapal-kapal barang

4.4 Gabungan Kata Contoh
duta besar
No Kriteria mata acara
1 Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, rumah sakit jiwa
termasuk istilah khusus, ditulis terpisah.

2 Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian anak-istri pejabat
ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara anak istri-pejabat
unsur-unsurnya.

3 Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis bertepuk tangan
terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. garis bawahi

4 Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran dilipatgandakan
sekaligus ditulis serangkai. Menyebarluaskan

5 Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai. contoh halaman 20

4.5 Pemenggalan Kata

No. Kriteria Contoh Catatan

1 Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai bu-ah (a) (1) Gabungan huruf konsonan yang melambangkan
satu bunyi tidak dipenggal.
berikut. pan-dai (b)

(a) Pemenggalan kata pada kata dasar ba-pak (c)

(b) Huruf diftongai, au, ei,dan oi tidak dipenggal. ap-ril (d)

(c) Jika di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan ul-tra (e)

(termasuk gabungan huruf konsonan) di antara dua bang-krut (1)

huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum

huruf konsonan itu.

(d) Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf

konsonanyang berurutan, pemenggalannya

dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.

(e) Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf

konsonanatau lebih yang masing-masing

melambangkan satu bunyi, pemenggalannya

dilakukan di antara huruf kon-sonan yang pertama

dan huruf konsonan yang kedua.

2 Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan me-ma-kai (1) (1) Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk

di antara bentuk dasar dan unsur pembentuknya. ge-lem-bung (2) dasar-nya mengalami perubahan dilakukan seperti

Walaupun cuma-cuma, mereka tidak mau mengambil pada kata dasar.

makanan itu.(3) (2) Pemenggalan kata bersisipan dilakukan seperti

pada kata dasar.

(3) Pemenggalan kata yang menyebabkan

munculnya satu huruf di awal atau akhir baris tidak

dilakukan.

No. Kriteria Contoh Catatan

3 Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau biografi bio-grafi bi-o-gra-fi

lebih dan salah satu unsurnya itu dapat

bergabung dengan unsur lain,

pemenggalannya dilakukan di antara unsur-

unsur itu. Tiap unsur gabungan itu dipenggal

seperti pada kata dasar.

4 Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau Lagu “Indonesia Raya” digubah oleh Wage Rudolf

lebih pada akhir baris dipenggal di antara Supratman

unsur-unsurnya.

5 Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.Ng. Rangga Warsita.
dua hurufatau lebih tidak dipenggal.
Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.
Ng. Rangga Warsita.

4.6 Kata Depan

Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari katayang
mengikutinya.

Misalnya:
Di mana dia sekarang?
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Mari kita berangkat ke kantor.
Saya pergi ke sana mencarinya.
Ia berasal dari Pulau Penyengat.
Cincin itu terbuat dari emas.

4.7 Partikel

No. Kriteria Contoh Catatan

1 Partikel-lah, -kah, dan -tah ditulis Bacalah buku itu baik-baik!

serangkai dengan katayang Apakah yang tersirat dalam surat itu?

mendahuluinya.

2 Partikelpun ditulis terpisah dari Apa pun permasalahan yang (1) Partikelpun yang merupakan

kata yang mendahuluinya. muncul, dia dapat mengata-sinya unsur kata penghubungditulis

dengan bijaksana. serangkai.

Meskipun sibuk, dia dapat

menyelesaikan tugas tepat pada

waktunya. (1)

3 Partikel per yang berarti ‘demi’, Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.

‘tiap’,atau ‘mulai’ ditulis terpisah Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
dari kata yang mengikutinya.

4.8 Singkatan dan Akronim

No. Kriteria Contoh

1 Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pang-kat diikuti dengan tanda titik A.H. Nasution Abdul Haris Nasution

pada setiap unsur singkatanitu. H. Hamid Haji Hamid

2 a) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia

ketatanegaraan, lembaga pen-didikan, badan atau organisasi, serta nama UI Universitas Indonesia

dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.

b) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis PT perseroan terbatas

dengan huruf kapital tanpa tan-da titik MAN madrasah aliah negeri

3 Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. hlm.
sda.

4 Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat masing- a.n.

masing diikuti oleh tanda titik. s.d.

5 Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, tim-bangan, dan mata uang tidak Kg
diikuti tanda titik Rp

6 Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kataditulis dengan huruf kapital BIG Badan Informasi Geospasial

tanpa tanda titik. LAN Lembaga Administrasi Negara

7 Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata Suramadu Surabaya-Madura

dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital. Jabar Jawa Barat

8 Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan hurufawal dan suku kata atau Iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil. Pemilu pemilihan umum

4.9 Angka dan Bilangan

No. Kriteria Contoh

1 Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
bilangan atau nomor. Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000), V (5.000), M
(1.000.000)

2 Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15orang tidak setuju, dan 5 orang abstain
seperti dalam perincian.

3 a) Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah. (a)
b) Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinya-takan Panitia mengundang 250 orang peserta. (b)
dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.

4 Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian Dia mendapatkan bantuan 250juta rupiah untuk mengembangkan usahanya
dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.

5 Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, 0,5 sentimeter

dan waktu serta (b) nilai uang. 5 kilogram

£5,10

6 Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci. Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surah Yasin: 9

7 Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut. Dua belas (12)
a) Bilangan Utuh Lima ribu (5.000)
b) Bilangan Pecahan
Setenagh atau perdua (12)

No. Kriteria Contoh

8 Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Perang Dunia II
abad kedua puluh

9 Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut. lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)

10 Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan
peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi. ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.

11 Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke
dilakukan seperti berikut. atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.

12 Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografiditulis dengan huruf. Kotonanampek
Rajaampat

4.10 Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, -nya

Kata gantiku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.

Misalnya:
Rumah itu telah kujual.
Majalah ini boleh kaubaca.
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
Rumahnya sedang diperbaiki.

4.11 Kata Sandang si dan sang

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.
Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik.
Sang adik mematuhi nasihat sang kakak.
Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
Catatan:
Hnaumruaf Tauwhaalns.ang ditulis dengan huruf kapital jika sang merupakan unsur
Misalnya:
Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.
Pura dibangun oleh umat Hindu untuk memuja Sang Hyang Widhi
Wasa.

Pustaka Utama

Tim Penyusun. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Pustaka Pendukung

1. Arifin, E. Zaenal. (1987). Petunjuk Praktis penyusunan Karya Ilmiah. Jakarta: Media Sarana Press.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud.
3. Keraf. Gorys. (2004). Komposisi. Ende: Nusa Indah.
4. Keraf, Gorys. (.2001). Tata Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah.
5. Keraf, Gorys. (2001). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
6. Keraf, Gorys. (2001). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.
7. Kosasih, E. (2001). Kompetensi Ketatabahasaan, Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
8. Ramlan, M. (1993). Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.
9. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud.
10. Sugihastuti . (2000). Bahasa Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Click to View FlipBook Version