DI PENGHUJUNG JABATAN PENGABDIAN "Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030" PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
PENULIS Rengga Satria EDITOR Drs. Agus Sumady TIM KREATIF Eberson S. Kom, M.Si Hendry Januardy, S.E Rinaldi, S.IP Nofriandy Imanuel, S.IP,M.Si SUMBER DATA Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Murung Raya Badan Pusat Statistik Kabupaten Murung Raya Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Murung Raya LAYOUT DAN TATA LETAK Otheng Sattar Ferdian Mahendra HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG UNDANG Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya, baik dalam bentuk foto copy, cetak, mikro film,elektronik maupun bentuk lainnya, kecuali untuk keperluan pendidikan atau non komesial lainnya dengan mencantumkan sumbernya: Author : Rengga Satria, Buku: Pengabdian di Penghujung Jabatan “Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030” DITERBITKAN OLEH PT Micepro Indonesia Jl. Delima Raya No. 16, Buaran Jakarta Timur 13460 Telp. 021- 2138 5185, 021-2138 5165 Fax: 021 - 2138 5165 Email : [email protected] Website : www.micepro.co.id
Mengawali sambutan ini, perkenankan saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa; yang senantiasa memberikan bimbingan,tuntutan dan penyertaan dalam karya dan pengabdain kita sebagai pemerintah dan masyarakat Kabupaten Murung Raya. Masyarakat Kabupaten Murung Raya yang saya cintai, dalam kesempatan ini kita dapat menjalin kembali tali silaturahmi, melalui buku yang bertajuk Pengabdian di Penghujung Masa Jabatan, Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas Tahun 2030. Sesuai dengan judul tersebut, buku ini menandakan akhir masa jabatan saya mengabdi untuk kabupaten kita tercinta ini, Kabupaten Murung Raya. Buku ini sekaligus menjadi persembahan terakhir saya setelah satu dekade lamanya mengemban amanat dari rakyat Kabupaten Murung Raya. Pada buku ini, diulas sejumlah pencapaian program kerja dan kebijakan selama saya memimpin kepala daerah. Baik itu pada tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, perekonomian, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan lain sebagainya. Sederet capaian tersebut saya tujukan semata-mata untuk pembangunan Kabupaten Murung Raya dan demi mewujudkan cita-cita kita bersama; Menuju Murung Raya Emas Tahun 2030. Masyarakat Kabupaten Murung Raya yang saya hormati, selama satu dekade menjabat sebagai bupati tentu saya tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya juga ingin memohon maaf sebesar-besarnya jika selama mengemban amanat sebagai pemimpin daerah terdapat hal-hal yang kurang berkenan di hati masyarakat. Akhir kata, saya mohon pamit. Semoga apa yang telah saya curahkan selama ini; baik itu waktu, tenaga, dan pikiran dapat bermanfaat bagi kemajuan Kabupaten Murung Raya ke depannya. Namun walau begitu, perjuangan saya untuk membangun kabupaten yang kita cintai ini bukan berarti berhenti sampai di sini. Maka dari itu, saya mohon doa dan restu dari seluruh masyarakat Kabupaten Murung Raya untuk bisa terus berjuang melanjutkan pembangunan Kabupaten Murung Raya di waktu yang akan datang. BUPATI MURUNG RAYA SAMBUTAN Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A.
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya buku Pengabdian di Penghujung Masa Jabatan, Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas Tahun 2030 dapat terbit dan hadir di tengah-tengah kita sekalian. Saya selaku Kepala Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Murung Raya yang mengawal penerbitan buku ini sejak awal berharap, buku Pengabdian di Penghujung Masa Jabatan, Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas Tahun 2030 bisa memberikan manfaat bagi kita semua, terutama bagi kemajuan Kabupaten Murung Raya dan masyarakat Bumi Tana Malai Tolung Lingu. Pada buku tersebut diulas sederet capaian pembangunan dari satu dekade kepemimpinan Dr.Drs. Perdie M. Yoseph, M.A. Serta terobosan dan inovasi beliau dalam upaya mewujudkan visi Masyarakat Murung Raya yang Sejahtera dan Bermartabat Melalui Pembangunan Berbasis Perdesaan Menuju Murung Raya Emas Tahun 2030. Penerbitan buku Pengabdian di Penghujung Masa Jabatan, Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas Tahun 2030 sekaligus menjadi kado perpisahan dari Dr.Drs. Perdie M. Yoseph, M.A. yang akan segera mengakhiri masa jabatannya pada akhir tahun ini. Atas hal tersebut, saya ingin mengajak para pembaca untuk mendoakan beliau, yang telah mengabidkan seluruh daya, cipta dan upayanya demi membangun Kabupaten Murung Raya. Pada kesempatan kali ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya bagi seluruh pihak yang telah mendukung penerbitan buku ini. Saya berharap buku Pengabdian di Penghujung Masa Jabatan, Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas Tahun 2030 bisa membawa banyak manfaat bagi kita semua. KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN KABUPATEN MURUNG RAYA SAMBUTAN Drs. Agus Sumady
Daftar Isi Tim Penyusun Sambutan Bupati Kabupaten Murung Raya Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Murung Raya Daftar Isi MENYAPA ELOKNYA KOTA EMAS YANG MANDIRI, AMAN DAN SEJAHTERA KIPRAH SANG PUTRA DAERAH MEMBANGUN MURUNG RAYA PENGABDIAN DI PENGHUJUNG MASA JABATAN Bupati Drs. Perdie M. Yoseph, M.A. TULUS MENGABDI DENGAN HATI Gerbang Desamu Kartu Mura Cerdas (KMC) Kartu Mura Sehat (KMS) Kartu Mura Sejahtera Lanjutkan Perjuangan ke Tingkat Nasional 06 14 19 25 28 30 33 35 38
Kampus Akbid, Cikal Bakal Kemajuan Pendidikan Kabupaten Murung Raya Program Penataan Kota Puruk Cahu Tingkatkat Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Melalui SPBE Tingkatkan Konektivitas untuk Meretas Batas Antarwilayah Pembangunan Bandara Tira Tangka Balang 06 41 43 46 49 MENUJU MURUNG RAYA EMAS TAHUN 2030 Sektor Perikanan PESONA WISATA KABUPATEN MURUNG RAYA Melihat Eksotisme Murung Raya dari Puncak Diklat Deretan Air Terjun Memesona di Murung Raya Telusuri Wisata Religi Murung Raya Belajar Falsafah Kehidupan dari Rumah Betang Sektor Perkebunan yang Menjanjikan 59 75 77 81 82 84 86 74 Sektor Tambang dan Galian Masih Menjadi Unggulan Pertanian Penopang Perekonomian Masyarakat Pertumbuhan Ekonomi Indeks Pembangunan Manusia Gini Rasio OPTIMALKAN SEDERET POTENSI UNTUK MENINGKATKAN GELIAT INVESTASI 72 73 65 66 67 69
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 6 MENYAPA ELOKNYA KOTA EMAS YANG MANDIRI, AMAN DAN SEJAHTERA Rimbun hutan yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa, menjadi rumah bagi beragam flora dan fauna. Sementara dari kejauhan, batubatu cadas Puncak Bahiyo gagah berdiri mencengkram perut bumi yang menyimpan beragam sumber daya alam. Inilah Bumi Tana Malai Tolung Lingu, Kota Emas yang elok, mandiri, aman dan sejahtera.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 7 Berlokasi di Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Murung Raya dikenal sebagai wilayah yang kaya akan beragam sumber daya alam (SDA). Di mana pada perut buminya tersimpan berbagai komoditas tambang dan galian unggulan; seperti batu bara, emas, bentonit, dan kapur. Di samping itu, Kabupaten Murung Raya juga memiliki potensi lainnya di sektor perkebunan dan kehutanan. Untuk sektor kehutanan, Kabupaten Murung Raya memiliki luas hutan mencapai 2.372.277,51 ha atau sekitar 99% dari luas keseluruhan Kabupaten Murung Raya. Kabupaten Murung Raya juga memiliki potensi yang sangat menjanjikan di sektor pariwisata, khususnya untuk wisata alam. Hal tersebut tidak lepas dari kondisi fisiografisnya yang didominasi oleh pegunungan dan perbukitan; hulu sungai, dan riam. Potensi pariwisata tersebut juga ditunjang dengan kekayaan tradisi dan budaya masyarakatnya. Yang hingga kini masih terjaga dan menjadi identitas Kota Emas tersebut. Dengan sederet potensi dan kekayaan alam tersebut, Kabupaten Murung Raya dijuluki Bumi Tana Malai Tolung Lingu; atau Tanah yang Menjanjikan Kedamaian dan Kesejahteraan. Secara administratif, wilayah Kabupaten Murung Raya meliputi 10 kecamatan; 116 desa; dan sembilan kelurahan. Kemudian dengan luas wilayah yang mencapai sekitar 23.700 km2, Murung Raya dipredikatkan sebagai kabupaten terluas di Provinsi Kalimantan Tengah. Sementara jumlah penduduk Kabupaten Murung Raya pada tahun 2022 mencapai 113.483 jiwa; dengan kepadatan rata-rata lima (4.788312236) jiwa/km² dan laju pertumbuhan satu persen setiap tahunnya.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 8 Kecamatan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Kepadatan Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk (Jiwa) (km2) (Jiwa/Km2) 2020-2022 (%) Permata Intan 12024 804 14.95522388 0.17 Sungai Babuat 2552 423 6.033096927 0.52 Murung 41187 730 56.42054795 2.23 Laung Tuhup 20993 1611 13.03103662 0.37 Barito Tuhup Raya 5010 1500 3.34 0.82 Tanah Siang 13824 1239 11.15738499 0.2 Tanah Siang Selatan 5713 310 18.42903226 0.83 Sumber Barito 6952 2797 2.4855202 0 Seribu Riam 3249 7023 0.462622811 0.02 Uut Murung 1979 7263 0.272476938 0.03 TOTAL 113483 23700 4.788312236 1 sumber: BPS Kabupaten Murung Raya 2022 Kabupaten yang secara astronomis berada pada garis lintang 00051’51,87” lintang selatan dan 00047’ 25,24” lintang utara serta garis bujur 1133012’40,98” bujur timur dan 115008’ 6,52” bujur timur tersebut juga menjadi satu-satunya wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah yang dilintasi oleh garis khatulistiwa. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Murung Raya secara administratif adalah sebagai berikut; sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat; dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur dan Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 9 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara; Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu; dan Kabupaten Kapuas. Kemudian Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Kabupaten Gunung Mas; dan Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Murung Raya secara resmi menjadi kabupaten mandiri, lepas dari Kabupaten Barito pada tahun 2002. Berdasarkan Undang Undang No. 05 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah. Meski masih tergolong sangat muda, yakni berusia 21 tahun, namun pembangunan dan perkembangan Kabupaten Murung raya terbilang cukup pesat. Bahkan pada tahun 2022, Murung Raya dipredikatkan sebagai kabupaten terkaya di Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita tahun 2022 sebesar Rp 114.542.000 Capaian tersebut tidak lepas dari tangan dingin Bupati Drs. Perdie M. Yoseph, M.A. Ke depannya, Bupati Drs. Perdie M. Yoseph, M.A bertekad untuk menjaga dan terus meningkatkan tren positif tersebut, demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bermartabat dengan berbasis pembangunan perdesaan untuk menuju Murung Raya Emas 2030.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 10 Tulisan Murung Raya Menyatakan nama daerah dan wilayah sebagai daerah otonom. Bintang Bintang bersudut lima melambangkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana sila pertama dari Pancasila yang dalam membangun daerah dan masyarakat selalu diikuti iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran dari agama yang dianut masing-masing. Terwujudnya Masyarakat Murung Raya yang Sejahtera dan Bermartabat Melalui Pembangunan Berbasis Perdesaan Menuju Murung Raya Emas Tahun 2030. VISI MISI MAKNA LAMBANG Meningkatkan akses layanan kesehatan dan pendidikan yang bermutu dan kompetitif. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis agro ekonomi dan pengusahaan potensi sumber daya alam dengan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan, dan menciptakan produk unggulan daerah untuk membuka lapangan kerja. Menciptakan reformasi birokrasi pemerintahan dan meningkatkan kesadaran hukum, kerukunan beragama, kehidupan sosial budaya dan politik yang demokratis berbasis kearifan lokal. 01 02 03 Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan dengan memerhatikan tata ruang wilayah hutan, perkotaan, kelurahan dan desa serta percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur dari perkotaan sampai perdesaan untuk memperkuat pengembangan wilayah. Mewujudkan destinasi pariwisata yang berbasis kearifan lokal, yang kreatif dan inovatif. 04 05
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 11 Gunung dan Puncak Melambangkan cita-cita yang tinggi setinggi gunung dalam membangun sumber daya yang ada; baik sumber daya manusia yang berkualitas dan berbudi lihur; maupun sumber daya alam yang ada; yang kedua sumber daya ini saling bersinergis dan lestari agar terjaga lingkungan yang bersih dan mampu bersaing di era globalisasi. Hutan Melambangkan potensi alam yang harus dipelihara dan dijaga kelestariannya guna menjaga keseimbangan ekosistem alam dan berbagai sumber kehidupan. Sungai Melambangkan aliran kehidupan yang senantiasa mengalir menuju masyarakat yang adil dan makmur dan madani. Padi dan Kapas Melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan daerah dan seluruh masyarakat yang selalu bekerja sama dalam mewujudkan masyarakat secara adil dan merata. Padi dengan Jumlah 45 Butir padi berjumlah 45 melambangkan proklamasi Kemerdekaan RI Kapas dengan 17 Biji Kapas dengan 17 biji merupakan tanggal proklamasi Kemerdekaan RI pada bulan Agustus 1945 Tangkai Padi dan Kapas Disimpulkan oleh dua simpul ikatan yang melambangkan tanggal peresmian Kabupaten Murung Raya pada 2 Juli 2002 Daun Padi Empat Helai dan Daun Kapas Tiga Helai Menunjukan bulan pembentukan daerah Kabupaten Murung Raya Juli 2002 Perisai Melambangkan kekuatan dan keteguhan di mana seluruh komponen masyarakat siap menghadapi berbagai bentuk rintangan dan teguh dalam memperjuangkan kejayaan dan kemakmuran Kabupaten Murung Raya Mandau Senjata khas etnik Dayak, di mana masyarakat senantiasa selalu siap dan berani dan waspada menghadapi bentuk ancaman dan gangguan yang ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Sumpitan Salah satu senjata etnik Dayak yang umumnya digunakan sebagai alat berburu dengan menggunakan peluru (damek) dengan jarak capaian cukup jauh melalui tiupan yang kuat dan lubang yang lurus dan tidak membunuh sesama manusia: melambangkan kejujuran, ketulusan hati serta perdamaian berdasarkan pemikiran yang jauh dan tepat. Rumah Betang Adalah tempat tinggal/rumah suku Dayak di mana di dalamnya dihuni oleh beberapa keluarga. Melambangkan budaya betang adalah perekat persatuan dan kesatuan dengan tidak memandang suku dan agama, dapat rukun satu sama lainnya dengan tidak lupa menghormati “Pemilik Betang” selalu menjunjung tinggi nilai adat dan budaya masyarakat setempat. “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.” Belangga Melambangkan barang pusaka yang nilainya tinggi, yang melambangkan potensi kekayaan alam Kabupaten Murung Raya dan status sosial yang bermartabat Gong Melambangkan persatuan budaya daerah
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 12 Slogan Tira Tangka Balang, merupakan rangkaian kata filosofi bahasa Kandan Siang Murung Ot Danum, yang dalam bahasa harfiah artinya kalau sudah membuat tangga untuk menebang pohon tersebut harus tuntas sampai tumbang. Sehingga slogan daerah Murung Raya mengandung makna, Kalau sudah bekerja jangan setengah hati, harus selesai tuntas mencapai tujuan.” Sejarah Singkat Kabupaten Murung Raya Pada tahun 1787 Sultan Tahmidullah II dari Banjarmasin menyerahkan beberapa wilayah kepada VOC (Vereenigde OostInische Compagnie/perusahaan Hindia Timur), termasuk daerah Dayak (sekarang dikenal sebagai Kalimantan Tengah). Setelah VOC bangkrut dan dibubarkan, wilayah tersebut diambil alih oleh Belanda melalui Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Batavia (Jakarta) Belanda mulai memasuki wilayah Puruk Cahu, mencari kedua putra Pangeran Antasari yang melanjutkan perjuangan Sang Ayah pada Perang Barito dan menjadikan Puruk cahu sebagai basis perlawanan melawan kolonial Belanda Secara de facto wilayah pedalaman Kalimantan Tengah tunduk kepada Hindia Belanda, semenjak perjanjian Tumbang Anoi pada tahun 1894. Selanjutnya kepalakepala daerah di Kalimantan Tengah berada di bawah Hindia Belanda. Sekitar tahun 1850 daerah Tanah Dusun (Barito Raya) terbagi dalam beberapa daerah pemerintahan, yaitu Kiaji Martipatie, Moeroeng Sikamat, Dermawijaja, Kiaji Dermapatie, Ihanjah dan Mankatip Pangeran Antasari mengeluarkan pengumuman perang dan sekaligus menyerang benteng Belanda di Pengaron (tambang batu arang Oranye Nassau dan Juliana). Peristiwa tersebut juga dikenal dengan nama Perang Banjar atau Perang Barito 1787 1890 1894 1850 1859 Siasat adu domba Belanda yaitu dengan menghasut rakyat menghentikan perlawanan Pangeran Antasari. Pada 11 Juni 1860, Belanda mengeluarkan pernyataan bahwa Kerajaan Banjar dihapus dan bendera Kerajaan Banjar ditarik serta tidak boleh dikibarkan di manapun. Kerajaan Banjar pun dikuasai oleh Belanda. 1860
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 13 Pasca proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) mengeluarkan peraturan untuk membagi wilayah RIS menjadi 10 provinsi dan dua ornop provinsi. Salah satunya adalah Kalimantan yang meliputi tiga tempat tinggal; Residensi Kalimantan Selatan; Residensi Kalimantan Timur; dan Residensi Kalimantan Barat. Masyarakat Swapraja Kotawaringin menuntut pembentukan provinsi Kalimantan Tengah sejak tahun 1953. Akhirnya pemerintah menyetujui hal tersebut pada tanggal 32 Mei 1957 dan mengumumkan Desa Pahandut, cikal bakal Kota Palangkaraya sebagai ibu kota berdasarkan sebuah proposal dari para pemimpin Dayak Ketika terjadi konfrontasi dengan Malaysia, Puruk Cahu menjadi tempat latihan persiapan pasukan untuk mengganyang Malaysia. Kabupaten Murung Raya resmi menjadi kabupaten definitive setelah dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002, tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah. Tanggal pada 2 Juli pun diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Murung Raya. Belanda membentuk pemerintahan di Puruk Cahu dan disebut distrik (wilayah administratif) yang dinamakan Distrik Barito Hulu. Dipimpin oleh seorang Controluer berkebangsaan Belanda berpangkat kapten, yaitu Kapten Cristoffel. Sultan Muhamad Seman gugur dalam pertempuran melawan pasukan Kapten Cristoffel di Puruk Vahu. Dengan gugurnya Sultan Muhamad Seman, maka berakhirlah Perang Barito Pemerintah Belanda mendirikan pemerintahan di Kalimantan yang disebut Bouvernement Van Borneo dan Banjarmasin sebagai ibu kota. Wilayah Kalimantan Tengah diberi nama Dajaksche Provintien. Inilah mengapa benteng Belanda ada di Murung Raya hingga saat ini. 1950 1957 1963 2002 1901 1905 1938 Swapraja Kotawaringin yang terdiri dari Kapuas, Barito, dan Kotawaringin, milik Residensi Kalimantan Selatan.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 14 KIPRAH SANG PUTRA DAERAH MEMBANGUN MURUNG RAYA Matang sebagai birokrat, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A ingin berbuat lebih banyak lagi untuk rakyat. Hal itulah yang kemudian membuatnya memutuskan untuk beratrung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Murung Raya pada tahun 2013 lalu.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 15 Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A Yoseph lahir di Puruk Cahu, pada 21 Agustus 1970. Sebagian besar masa kecilnya dihabiskan di ibu kota Kabupaten Murung Raya tersebut. Sejak kecil, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A sudah akrab dengan dunia politik, mengingat sang Ayah Midel Yoseph merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Barito Utara dan pensiunan pegawai negeri sipil (PNS). Sang Ayah pula yang kemudian menempa pribadi dan karakter Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A kecil dengan kedisiplinan dan tanggung jawab. Sementara Ibundanya Liana Lawing, mendidik Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A dengan penuh kasih sayang dan membekali putranya tersebut dengan pendidikan agama yang kuat. Bekal dari kedua orang tuanya itu berhasil membentuk karakter Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A; menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, religius dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kokoh. Selepas beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) Tumbang Lahung, Kecamatan Permata Intan pada 1983, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A harus meninggalkan tanah kelahirannya untuk melanjutkan sekolah ke SMP 1 Palangkaraya. Jauh dari rumah di usia yang masih sangat belia menjadi ujian tersendiri bagi sosok yang gemar membaca tersebut. Namun walau begitu, tekad dan keteguhan hatinya berhasil membuatnya bertahan dan menyelesaikan pendidikannya di sekolah tersebut. Bahkan Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A juga terbilang cukup berprestasi di sekolah, di mana nilai-nilai akademiknya selalu memuaskan. Hal itu pula yang kemudian mengantarkannya masuk ke SMA 2 Palangkaraya; yang kala itu merupakan salah satu sekolah unggulan di Provinsi Kalimantan Tengah.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 16 Selama menempuh pendidikan di SMA 2 Palangkaraya, PDr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A aktif di berbagai organisasi intra sekolah. Meski begitu, dengan tanggung jawab dan kedisiplinannya, dia tetap bisa mempertahankan prestasi akademiknya. Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan dari SMA 2 Palangkaraya pada tahun 1989. Berbeda dengan anak sebayanya yang mungkin bingung untuk menentukan pilihan dalam melanjutkan pendidikan, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A sudah yakin dengan pilihannya untuk kuliah di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor, Bandung. Terinspirasi oleh sang Ayah, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A mantap ingin menempa diri pada pendidikan pemerintahan. Lulus dari STPDN Jatingangor Bandung, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A mulai meniti karir di bidang kepemerintahan. Pada tahun 1995, dirinya pun didaulat menjadi Lurah Baru di Kabupaten Kotawaringin Barat. Selama menjadi lurah, PDr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A cukup dekat dengan rakyat. Sehingga dia tau betul apa saja permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan tantangan-tantangan di tingkat tapak. Hal itu pula yang kemudian membuatnya bertekad melanjutkan pendidikan ke Institut Ilmu Pemerintahan (IIP), Jakarta pada tahun 1999. Menurutnya, dengan bekal ilmu yang lebih, terutama di bidang pemerintahan, di dapat berbuat lebih banyak lagi bagi masyarakat. Selesai menunaikan pendidikan di IIP Jakarta, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A kembali mengabdi sebagai PNS. Sejumlah posisi strategis pun sempat dia duduki. Hingga pada tahun 2002, dirinya dipercaya menjabat sebagai Camat di Delang, Kabupaten Lamandau. Setahun mengabdi di Kecamatan Delang, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A diminta untuk menduduki jabatan yang sama di Kecamatan Bulik Lamandau. Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A menjabat sebagai Camat Bulik selama lima tahun. Waktu itu, dia banyak mendapat apresiasi karena dinilai berhasil menjembatani visi dan misi pemerintah daerah ke tingkat kecamatan melalui kolaborasi yang kokoh di tingkat tapak. Meski terbilang memiliki karir yang moncer di usia yang masih muda kala itu, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A tidak lantas berpuas diri. Keinginannya untuk belajar dan meraih pendidikan setinggitingginya mengantarkan pria yang gemar berkebun itu melanjutkan kuliah ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 17 “Bersyukur masih bisa menyempatkan diri mengambil S1 di Institut Pemerintahan Dalam Negeri di Jakarta dan S2 di Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM 2008 – 2010,” ungkapnya. Pada tahun 2010, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A pulang ke kampung halamannya. Di Kota Emas dia kembali melanjutkan pengabdiannya pada Pemerintahan Kabupaten Murung Raya. “Selesai studi, pulang dipercayakan sebagai Sekretaris Dinas Badan, Kepala Dinas di Murung Raya,” lanjutnya. Diakui Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A, di usia Kabupaten Murung Raya yang masih seumur jagung, banyak dinamika dan tantangan yang menjadi penghambat kemajuan dan pembangunan daerah tersebut. Di satu sisi dia ingin berbuat lebih banyak, namun di sisi lain sebagai PNS/aparatur sipil negara (ASN), dia memiliki banyak keterbatasan terutama masalah kewenangan. Atas dasar itu lah dia memberanikan diri untuk terjun ke kancah politik sebagai calon Bupati Murung Raya pada Pilkada 2013. Dengan bekal pengalaman sebagai birokrat dan pendidikan yang mumpuni, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A berhasil memenangkan hati rakyat dan terpilih menjadi Bupati Murung Raya periode 2013-2018. Diakui, kemenangannya pada Pilkada 2013 tidak lepas dari peran sang ayah; yang menurutnya memang seorang petarung di dunia politik dan selalu menginspirasi perjalanan karirnya di pemerintahan selama ini.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 18 “2013 maju pilkada menang sampai 2018, kebetulan memang berasal dari keluarga petarung dalam urusan politik,” jelasnya. Tak menunggu waktu lama, sesaat setelah menjabat sebagai bupati,Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.Alangsung menyingsingkan lengan bajunya untuk bekerja. Pada masa awal kepemimpinannya, dia melakukan perbaikan pada tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik di Pemerintahan Kabupaten Murung Raya. Menurutnya, tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang berkualitas merupakan jaminan atas terselenggaranya programprogram pemerintah daerah. Dia juga berhasil merubah paradigma pemerintahan, yang sebelumnya berkonotasi “memimpin” menjadi “melayani.” Hal tersebut terbukti berhasil menumbuhkan kepercayaan dan partisipasi publik atas jalannya pemerintahan. Maka tak ayal di akhir masa jabatannya pada 2018 lalu, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A kembali dipercaya untuk mengemban amanat rakyat sebagai Bupati Murung Raya periode 2018-2023. Dalam gaya kepemimpinannya, Putra Dayak tersebut mengadopsi falsafah Rumah Betang; rumah adat masyarakat suku Dayak. Diketahui, Rumah Betang memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang kaya akan keadaban kewarganegaraan; seperti gotong royong, kebersamaan, toleransi, rukun, dan hidup berdampingan. Dari falsafah itu pula lahir kebijakan-kebijakan yang berpihak pada masyarakat khususnya masyarakat adat dan pedesaan. Bahkan bagi Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A, kemajuan suatu daerah sangat ditentukan oleh kemajuan desa; yang kemudian menjadi indikator terwujudnya pemerataan pembangunan.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 19 PENGABDIAN DI PENGHUJUNG MASA JABATAN Dua periode mengemban amanah rakyat sebagai Bupati Murung Raya, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A terbukti sukses membawa banyak perubahan positif di Kabupaten Murung Raya. Hal tersebut dapat dilihat secara kasat mata dari pesatnya pembangunan infrastruktur di Kota Emas tersebut. Di samping itu, tokoh yang dekat dengan rakyat itu juga berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Murung Raya. Bahkan saat ini, wilayah yang terkenal dengan pesona alamnya itu dipredikatkan sebagai kabupaten terkaya di Provinsi Kalimantan Tengah.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 20 Hal tersebut kemudian berdampak pada meningkatknya kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. Yang diketahui menjadi fokus Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A sejak periode pertama memipin Kabupaten Murung Raya. “Bagaimana kita mengisi dengan kerja yang nyata, kerja keras, kerja tuntas, kerja cerdas, kerja yang berkualitas. Untuk mengisi pembangunan di segala bidang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita di Murung Raya,” ungkap Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A. Diakui oleh Perdie Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A, mengemban amanah rakyat untuk pemimpin Kabupaten Murung Raya bukanlah perkara mudah. Mengingat usia Kabupaten Murung Raya yang terbilang sangat muda dan ada banyak harapan yang dititipkan di pundaknya. Hal tersebut menuntut Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A untuk bekerja lebih keras lagi. Mencurahkan tenaga, waktu dan pikirannya, terutama dalam merumuskan segala kebijakan dan strategi pembangunan dengan matang, Sebab segenap kebijakan dan strategi pembangunan yang dirumuskan tidak boleh hanya berorientasi jangka pendek, melainkan jangka panjang sebagai pondasi pembangunan Kabupaten Murung Raya di masa depan. Oleh karena itu pada dua periode kepemimpinannya, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A fokus membenahi sektor-sektor penting yang menjadi dasar pembangunan di Kabupaten Murung Raya. Seperti pembangunan manusia yang menurutnya merupakan investasi jangka panjang yang memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan Kabupaten Murung Raya. Sebagai implementasinya, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A memiliki program unggulan Mura Cerdas, yang sukses mengakselerasi kualitas pendidikan di Kabupaten Murung Raya. Melalui program tersebut juga dialokasikan 20 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Murung Raya untuk sektor pendidikan. Untuk menngoptimalkan program tersebut, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A juga memiliki program Satu Desa 10 Sarjana. Melalui program itu Pemerintah Kabupaten Murung Raya memberikan bantuan sebesar Rp 10 juta per mahasiswa setiap tahunnya. Kemudian yang tidak kalah penting Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 21 juga berupaya untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Murung Raya dengan memperluas lapangan pekerjaan. Hal tersebut diyakini juga akan berdampak pada kesejahteraan masayarakat dan upaya pengentasan kemiskinan di Kota Emas. “Harapan besar masyarakat dengan kami Pemerintah Kabupaten Murung Raya, yaitu mendorong percepatan dan perluasan lapangan kerja khususnya bagi angkatan kerja yang produktif sekarang. Sehingga mereka juga bisa ambil peran di dalam pembangunan ini, sekaligus untuk meniti masa depannya,” jelasnya. Apalagi Kabupaten Murung Raya dikenal sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam (SDA). Hal tersebut membuat pembangunan manusia menjadi urgen dilakukan; agar nantinya masyarakat Kabupaten Murung Raya tidak hanya menjadi penonton ditengah gegap gempita optimalisasi potensi yang dimilikinya. “Mengingat kita memiliki sumber daya alam (SDA) yang kaya raya, kini tinggal kualitas sumber daya manusia (SDM) kita, putra-putri daerah kita Murung Raya ini yang harus kita tingkatkan di segala bidang. Sehingga itu bisa mengoptimalkan segenap potensi yang kita miliki,” terang Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A. Terdapat juga program Mura Sehat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Murung Raya. Pada program tersebut, Pemerintah Kabupaten Murung Raya memberikan jaminan pelayanan kesehatan gratis dan berkualitas melalui Kartu Mura Sehat (KMS). Selanjutnya untuk mendorong pertumbuhan kesejahteraan masyarakat Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A mengusung program Mura Sejahtera. Implementasi program ini dimulai sejak tahun 2019 dengan diluncurkannya Kartu Mura Sejahtera (KMS). Setahun kemudian, pada tahun 2020 Pemerintah
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 22 Kabupaten Murung Raya juga telah menjalin kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Muara Teweh untuk menyalurkan bantuan bagi masyarakat pra sejahtera melalui KMS. Tantangan lainnya yang mesti dihadapi oleh Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A adalah kondisi fisiografi Kabupaten Murung Raya yang didominasi oleh pegunungan dan perbukitan; hulu sungai, dan riam. Hal tersebut menuntut konektivitas dan aksesibilitas antarwilayah yang memadai; demi menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya sebagai jaminan terwujudnya pemerataan pembangunan di Kabupaten Murung Raya. Atas dasar tersebutlah Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A gencar meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan serta jembatan di Kabupaten murung Raya. Dijelaskan olehnya, infrastruktur jalan dan jembatan adalah jaminan lancarnya mobilitas orang, barang, dan jasa; yang kemudian akan mempermudah distribusi hasil pembangunan dan mendorong terwujudnya pemerataan pembangunan di Kabupaten Murung Raya. “Mengingat Murung Raya ini adalah kabupaten yang terluas di Kalimantan Tengah, yaitu 23.700 km2, penduduknya relatif masih sedikit. Supaya akses masuk ke daerah-daerah pedalaman di daerah kita ini bisa terjangkau. Baik itu infrastrukturnya, ekonomi, pendidikan, kesehatan, semuanya,” lanjutnya. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan serta jembatan juga diyakini akan mendorong akselerasi pembangunan desa. Yang menjadi salah satu program prioritas Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A di masa kepemimpinannya. Hal tersebut juga sejalan dengan visi pemerintahan Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A ; yakni Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Murung Raya yang Sejahtera dan Bermartabat Melalui Pembangunan Berbasis Perdesaan Menuju Murung Raya Emas Tahun 2030.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 23 Diketahui, faktor utama penghambat pembangunan desa adalah konektivitas dan aksesiblitas menuju desa itu sendiri. Konektivitas dan aksesibilitas yang tidak memadai membuat roda perekonomian terhambat dan menyulitkan masyarakat dalam mengakses fasilitas dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Kemudian administrasi pemerintahan desa; yang meliputi kualitas tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik pada tingkat desa. Hal tersebut juga memiliki peran penting dalam upaya pembangunan desa. Atas dasar itu lah Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A menjadikan desa sebagai ujung tombak pembangunan Kabupaten Murung Raya. Apalagi saat ini sebagain besar penduduk Kabupaten Murung Raya tinggal di kawasan pedesaan. “Untuk mendorong desa cepat maju dan berkembang memang tidak bisa mengandalkan satu sampai dua program saja. Bahkan di Murung Raya arah kebijakan pembangunan salah satunya berbasis pembangunan pedesaan,” jelasnya. Dilanjutkan olehnya, pembangunan berbasis pedesaan juga memiliki efek ganda terhadap pelestarian kearifan lokal masyarakat. Yang diyakini olehnya sebagai kunci untuk menuju pembangunan berkelanjutan. Sejak awal masa kepemimpinannya, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Murung Raya ini memang memiliki keberpihakan yang sangat besar terhadap pelestarian kearifan lokal dan masyarakat adat di Kabupaten Murung Raya. Hal tersebut tercermin dari gaya kepemimpinannya yang berbasis local wisdom khususnya dalam membangun kualitas SDM. Keberpihakan Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A terhadap kearifan lokal dan masyarakat adat juga ditunjukan melalui penyusunan
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 24 naskah akademik dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Masyarakat Hukum Adat (MHA) Kabupaten Murung Raya. Menurut Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A, payung hukum menjadi bukti konkret kepedulian pemerintah daerah terhadap eksisteni dan kedaulatan masyarakat adat. Dijelakan oleh Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A, dalam Raperda tersebut diatur jaminan atas hak masyarakat adat, pranata sosial, dan sistem nilai lainnya. “Hukum adat dayak tentunya berkaitan dengan wilayah yang kita tempati saat ini, tidak lepas dari sistem pengaturan hak atas tanah adat yang dimiliki oleh masyarakat adat yang secara legalitas belum diakui secara hukum,” ungkapnya. Dilanjutkan, mau tidak mau masyarakat adat telah eksis sejak dulu bahkan sebelum pemerintahan terbentuk. Mereka hidup berkelompok bahkan membentuk imperium dengan aturan-aturannya sendiri. Selama hal tersebut tidak bertentangan dengan konstitusi, maka harus dilindungi dan dijaga keberlangsungannya. Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A juga berkeyakinan bahwa masyarakat adat memiliki peran yang sangat besar terhadap pembangunan suatu daerah. Untuk itu dirinya senantiasa merangkul setiap masyarakat dan lembaga adat yang ada di Kabupaten Murung Raya. “Kelembagaan adat merupakan mitra kerja pemerintah daerah. Sekaligus diharapkan dapat menjadi rujukan utama bagi pemecahan dan penyelesaian masalah-masalah yang berkaitan dan bersentuhan langsung dengan persoalan masyarakat maupun hukum adat itu sendiri,” jelasnya. Sederet jerih payah Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A dalam membangun Kabupaten Murung Raya terbukti berhasil membuat kabupaten yang terletak paling utara di Provinsi Kalimantan Tengah itu mampu bersaing dengan wilayah-wilayah lainnya, bukan hanya di Pulau Kalimantan, namun juga di seluruh Indonesia. Kini di penghujung masa jabatannya, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A berharap pondasi yang telah dia bangun dengan kokoh dapat dilanjutkan dan dioptimalkan oleh pemimpin berikutnya; terutama untuk program-program pendidikan dan peningkatan kualitas SDM. “Saya mengharapkan berkenaan dengan tahun ini masa jabatan saya berakhir untuk programprogram yang telah dilaksanakan, seperti program bantuan biaya pendidikan bisa dilanjutkan,” harapnya.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 25 Lanjutkan Perjuangan ke Tingkat Nasional Meski jabatannya sebagai pemimpin daerah sudah berakhir, namun semangat perjuangan, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A untuk membangun Kabupaten Murung Raya tidak jua surut. Hal itu lah yang kemudian membuatnya bertekad mewakili dan memperjuangkan aspirasi rakyat Murung Raya ke tingkat yang lebih tinggi, yakni tingkat nasional. Diakui oleh Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A, selama dua periode memimpin Kabupaten Murung Raya terdapat berbagai hal yang menghambat laju roda pembangunan dan sukar diselesaikan di tingkat kabupaten. Mengingat sebagai pemimpin daerah dirinya memiliki banyak keterbatasan, terutama dalam hal anggaran dan kewenangan. Atas dasar itu, dia mencalonkan diri sebagai calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) mewakili Provinsi Kalimantan Tengah. Terkait hal tersebut, dirinya menjelaskan bahwa setiap prosedur yang ditentukan untuk mengikuti kontestasi pemilihan legislatif (Pileg) tersebut telah dia penuhi.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 26 “Saya sudah membuat permohonan, terkait hal dimaksud dan kini kita serahkan proses selanjutnya sesuai dengan mekanisme dan peraturan berkenaan yang dimaksud. Itu sudah kita serahkan semua, berkas-berkasnya kepada KPU Provinsi Kalimantan Tengah,” jelasnya. Dia pun berharap dukungan segenap masyarakat, khususnya masyarakat di Kabupaten Murung Raya. Menurutnya, menjadi anggota DPD adalah jalan yang tepat untuk melanjutkan perjuangan dan pengabdian; bukan hanya bagi masyarakat Kabupaten Murung Raya, namun juga masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah. “Spirit saya lebih ingin mengabdi dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat Kabupaten Murung Raya khususnya dan pada umumnya masyarakat Kalimantan Tengah,” ungkap Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A. Diketahui, untuk mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPD RI, Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A harus rela melepaskan jabatannya sebagai bupati. Tak hanya itu, pria kelahiran 21 Agustus 53 tahun silam itu juga harus menanggalkan keanggotaan partainya. Banyak pihak yang menyangkan hal tersebut, mengingat jabatan yang dilepaskan oleh Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A merupakan hasil kerja keras yang telah dia
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 27 rintis selama bertahun-tahun. Namun sosok bersahaja itu tak mau ambil pusing. Baginya kepentingan rakyat berada di atas segala-galanya termasuk juga jabatan. Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A juga menjelaskan, segala keputusan yang telah dia ambil didasari dengan pertimbangan yang matang dan dengan mengedepankan prioritas yang mendesak; yakni kepentingan masyarakat. Oleh karena itu dia ikhlas dengan setulus hati untuk melepaskan jabatan dan keanggotaan partainya. “Intinya Saya pribadi sudah menyerahkan itu semua, tinggal mekanisme dari pemerintah, pimpinan, dan partai politik yang memutuskan selanjutnya,” Adapun misi yang akan diusung oleh Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A ke tingkat nasional terkait tata kelola SDA. Menurutnya, dengan kekayaan SDA yang dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Tengah, pengelolaan dan optimalisasinya harus lebih berpihak kepada masyarakat. Agar masyarakat juga bisa turut merasakan dampak dari segenap SDA yang ada di atas maupun di dalam perut bumi yang mereka pijak. Tata kelola SDA yang berkualitas juga akan memberikan dampak terhadap akselerasi pembangunan di kabupaten/kota serta Provinsi Kalimantan Tengah. Kemudian yang tidak kalah penting juga peningkatan kualitas SDM. Melalui peningkatan kualitas serta kuantitas infrastruktur pendidikan serta kesehatan. Peningkatan kualitas SDM juga akan mendorong pertumbuhan daya saing daerah, baik itu pada tingkat kabupaten/kota maupun Provinsi Kalimantan Tengah. “Pengelolaan SDA dan SDM ini sama-sama penting. Apalagi nantinya kita menghadapi pemindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur (Kaltim), sebagai provinsi tetangga kita juga harus bisa berkembang,” pungkasnya.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 28 Bupati Drs. Perdie M. Yoseph, M.A. TULUS MENGABDI DENGAN HATI Satu dekade sudah Bupati Drs. Perdie M. Yoseph, M.A mencurahkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk masyarakat Kabupaten Murung Raya. Tercatat, sejumlah terobosan dan inovasi dia lakukan untuk membangun tanah kelahirannya. Hal itu dia lakukan semata-mata untuk mengabdi, tulus dengan hati.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 29 Selama dua periode mengemban amanat rakyat, Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A sukses mencatatkan rapor biru dalam berbagai aspek; baik itu pada tata kelola pemerintahan, pelayanan publik; pembangunan infrastruktur, pembangunan manusia; kesejahteraan masyarakat dan lain sebagainya. Hal itu tidak lepas dari tangan dinginnya yang dengan cermat berhasil merumuskan sederet kebijakan dan program prioritas yang tepat sasaran, tepat guna dan berdampak langsung bagi masyarakat. Salah satunya adalah Program Pro Rakyat, yang menyasar langsung ke pokok permasalahan pembangunan Kabupaten Murung Raya. Seperti pembangunan desa, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan. Di samping itu, Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A juga berhasil menerjemahkan dengan baik dan tepat reformasi birokrasi yang digaungkan oleh pemerintah pusat. Melalui pembenahan dan mendorong transformasi digital pada lingkup Pemerintahan Kabupaten Murung Raya serta peningkatan kinerja aparatur sipil negara. Hal itu kemudian berdampak pada meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik pada Pemerintahan Kabupaten Murung Raya. Sementara terkait masalah konektivitas yang selama ini menjadi penghambat pemerataan pembangunan di Kota Emas, perlahan tapi pasti juga dapat teratasi. Melalui sejumlah peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan serta jembatan yang selama kepemimpinan Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A masif dilakukan. Di samping sederet terobosan dan inovasi tersebut, masih banyak lagi catatan positif yang berhasil ditorehkan Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A selama dua periode masa kepemimpinannya. Bupati berharap, pondasi yang telah dia bangun dengan kokoh selama satu dekade bisa dilanjutkan dan terus dikembangkan. Hal tersebut demi terwujudnya Masyarakat Murung Raya yang Sejahtera dan Bermartabat Melalui Pembangunan Berbasis Perdesaan Menuju Murung Raya Emas Tahun 2030.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 30 Gerbang Desamu Sejalan dengan Nawa Cita yang diusung oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo, khususnya poin nomor tiga; Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan; Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A meluncurkan program Gerakan Membangun Desa dan Manggatang Utus (Gerbang Desamu). Program tersebut juga menjadi implementasi visi pemerintahan Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A, yakni Terwujudnya Masyarakat yang Sejahtera dan Bermartabat dengan Berbasis Pembangunan Pedesaan untuk Menuju Murung Raya Emas 2030. Sekaligus memperkokoh gaya kepemimpinan Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A yang berbasis kearifan lokal (local wisdom) dengan mengedepankan keberpihakan terhadap masyarakat adat. “Gerbang Desamu, gerakan membangun desa dan manggatang utus; artinya mengangkat harkat martabat masyarakat di Murung Raya. Karena dalam membangun itu kan ada tiga pilar; pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Masyarakat ini bisa sebagai subjek dan objek pembangunan,” terang Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A. Implementasi Gerbang Desamu juga diperkuat dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Murung Raya Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Percepatan Pembangunan Desa dan Kelurahan. Yang dimaksudkan untuk percepatan pembangunan desa dan kelurahan agar maju dan mandiri melalui peningkatan kinerja pemerintahan, peningkatan kualitas sarana dan prasarana, peningkatan perekonomian, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 31 Tujuan Pembangunan Desa dan Kelurahan Meningkatkan proses percepatan pembangunan; mewujudkan tatanan desa dan kelurahan yang memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia, kelembagaan serta sarana dan prasarana yang memadai; Meningkatkan perilaku masyarakat yang mendukung pola hidup bersih, sehat, tertib dan aman serta kecintaan terhadap lingkungan; Meningkatkan kesempatan berusaha dan bekerja serta terbukanya lapangan kerja baru yang merupakan hasil kreativitas dan inovasi desa dan kelurahan; 01 02 Menjadikan desa dan kelurahan sebagai pusat kegiatan bagi masyarakat; Meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat dan aparat desa dalam memberikan pelayanan dalam proses pelaksanaan pembangunan; dan Menyediakan sarana dan prasarana dasar bagi pengembangan sosial ekonomi masyarakat seperti sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, peribadatan, jalan, olahraga, ruang terbuka hijau, pasar dan pelayanan masyarakat. 05 06 06 03 04 sumber: Perda Kabupaten Murung Raya No 3 Tahun 2013 Dalam pelaksanaan Gerbang Desamo, Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat desa melalui Satu Desa 10 Sarjana. Di mana Pemerintah Kabupaten Murung Raya mengalokasikan beasiswa sebesar Rp 10 juta untuk para peserta didik dari desa melanjutkan kuliah. “Yang sudah menyelesaikan studi atau wisuda sampai saat ini berjumlah 182 orang, dengan rincian 3 orang tahun 2019, 21 orang tahun 2020, 116 orang tahun 2021, dan 42 orang tahun 2022,” ungkap Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A. Kemudian untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa, Pemerintah Kabupaten Murung Raya juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar per desa/kelurahan. Dana tersebut ditujukan untuk meningkatkan infrastruktur; fasilitas sosial; fasilitas umum; hingga perlengkapan penyelenggaraan pelayanan desa. Terdapat juga Program satu buah alat berat untuk satu Kecamatan. Hingga tahun 2023 ini, program tersebut sudah terealisasikan, di mana terdapat tiga kecamatan di Kabupaten Murung Raya yang telah menerima bantuan alat berat tersebut. “Ada 10 Kecamatan di daerah kita ini. Tiganya sudah; Kecamatan Permata Intan, Kecamatan Tanah Siang dan Kecamatan Murung. Nah jadi ada tujuh excavator yang ada nanti itu kita akan serahkan kepada camat,” tutur bupati.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 32 Gerbang Desamu juga terbukti sukses mengoptimalkan sederet potensi yang dimiliki oleh desa; Baik itu di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, hingga pariwisata. Upaya pengembangan potensi wisata tersebut dilakukan melalui Badan Usaha Milik Desa (BumDes), sementara Pemerintah Kabupaten Murung Raya memfasilitasi dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat maupun kepala desa. Kemudian yang tidak kalah penting, Pemerintah Kabupaten Murung Raya di bawah kepemimpinan Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A juga senantiasa meningkatkan kualitas serta kuantitas jalan dan jembatan yang berada di bawah kewenangannya. Indeks Desa Membangun Kabupaten Murung Raya 2022 Status Desa Mandiri Maju Berkembang Tertinggal Sangat Tertinggal Jumlah Desa 1 7 77 31 0 Hal tersebut demi membuka aksesibilitas wilayah desa dan menjamin kelancaran mobilitas barang, orang dan jasa. Pemerintah Kabupaten Murung Raya juga melakukan pendataan jalan dan jembatan yang berada di bawah kewenangan provinsi dan negara untuk diusulkan peningkatan kualitasnya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan pemerintah pusat. Segenap usaha tersebut berhasil mewujudkan Kabupaten Murung Raya bebas desa sangat tertinggal. Sekaligus mendorong peninkatan status sejumlah desa di Kota Emas tersebut.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 33 Kartu Mura Cerdas (KMC) Kartu Mura Cerdas (KMC) hadir untuk menjamin terwujudnya pelayanan pendidikan yang berkualitas dan aksesibel bagi seluruh masyarakat di Kabupaten murung Raya. KMC juga menjadi bukti konkret Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A untuk membangun kualitas dan kompetensi masyarakat Kabupaten Murung Raya. KMC merupakan program unggulan dari Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A sejak periode pertama menjabat sebagai Bupati Murung Raya. Program tersebut kemudian diperkuat melalui Peraturan Bupati (Perbup) Murung Raya Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Bantuan Keuangan Kepada Siswa Pendidikan Dasar Melalui Program Kartu Murung Raya Cerdas. Dalam Perbup tersebut dijelaskan bahwa KMC merupakan salah satu upaya untuk meringankan beban masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi agar dapat menyekolahkan anaknya. Sekaligus mendukung program wajib belajar 9-12 tahun dan pendidikan menengah universal (PMU) di Kabupaten Murung Raya.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 34 Tujuan KMC Meringankan beban masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi agar tetap menyekolahkan anaknya; Meningkat kualitas hasil pendidikan; Mendukung terselenggaranya wajib belajar 9-12 (Sembilan - dua belas) tahun dan pendidikan menengah universal (PMU); Mengurangi jumlah peserta didik yang putus sekolah, karena tidak mampu membiayai pendidikan; dan Meningkatkan akses dan pemerataan kesempatan belajar. Meningkatkan akses layanan pendidikan; Menjamin kepastian mendapatkan layanan pendidikan; 01 05 02 06 07 03 04 sumber: Perbup Murung Raya Nomor 18 Tahun 2019 Terdapat dua jenis KMC dalam pelaksanaannya, yakni KMC Gold dan Silver. Pada KMC Gold terdapat KMC Gold Akademik; yang ditujukan bagi siswa/i berprestasi untuk jenjang SD/MI dan SMP/Mts. Sementara KMC Gold Non Akademik ditujukan bagi siswa berprestasi di bidang non akademik untuk jenjang SD/MI dan SMP/Mts. Untuk KMC Silver diperuntukan bagi siswa/i dari keluarga kurang mampu. Baik itu yang berada di jenjang SD/MI maupun SMP/ Mts. Bupati menjelaskan, baik secara kasat mata maupun statistik pelaksanaan KMC berhasil meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM Kabupaten Murung Raya.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 35 “Indikator keberhasilan program Mura Cerdas ini tampak terpantau jelas. Menurut data statistik BPS Kabupaten Murung Raya sejak 2017, 2018, 2019, hingga saat ini,” terang bupati. Sementara sejak tahun 2020, sejumlah indikator di sektor pendidikan Kabupaten Murung Raya juga menunjukan tren positif. Seperti harapan lama sekolah (HLS), angka melek huruf, hingga rata-rata lama sekolah (RLS). Kartu Mura Sehat (KMS) Dalam rangka melindungi masyarakat dan menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau; Pemerintah Kabupaten Murung Raya meluncurkan Kartu Mura Sehat (KMC). Kehadiran KMC berhasil mereformasi birokrasi di sektor kesehatan; yang dahulu berbelit dan banyak persyaratan; menjadi lebih sederhana, mudah dan cepat. KMC juga sukses mewujudkan pelayanan yang prima di setiap fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Murung Raya. Sekaligus membantu masyarakat yang kurang mampu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. “Kami sekeluarga sangat terbantu dengan adanya program Kartu Mura Sehat (KMS) ini,” ungkap Arif Setyawan, masyarakat Kecamatan Puruk Cahu. 0 20 2022 2021 2020 40 60 80 100 Rata-Rata Lama Sekolah sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Murung Raya Harapan Lama Sekolah Angka Melek Huruf Usia 15+ Indikator Sektor Pendidikan Kabupaten Murung Raya
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 36 Diketahui, KMC diluncurkan pada periode pertama Perdie M. Yoseph menjabat sebagai bupati, tepatnya pada 2014 lalu. Program tersebut bermula dari keresahan bupati yang kerap menemukan masih banyaknya masyarakat kurang mampu terganjal masalah biaya untuk berobat. Kemudian tidak sedikit pula masyarakat di wilayah-wilayah pelosok yang belum terlindungi dengan jaminan kesehatan. Atas dasar tersebut, Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A meluncurkan KMC. Bupati berharap, kehadiran KMC tidak hanya akan meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Murung Raya, tetapi juga mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Murung Raya dalam meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup, dan SDM Kabupaten Murung Raya. Kemudian untuk mengoptimalkan pelaksanaan KMS, Pemerintah Kabupaten Murung Raya juga bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya. Melalui kerja sama tersebut, masyarakat Kabupaten Murung Raya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di luar wilayah administratif Kabupaten Murung Raya.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 37 Angka Harapan Hidup 69,8 69,75 69,7 69,65 69,6 69,55 69,5 69,45 69,4 69,35 69,3 2019 2020 2021 2022 69,75 69,53 69,51 69,47 Pelaksanaan KMS juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Bahkan pada Maret 2023 lalu, Kabupaten Murung Raya berhasil meraih penghargaan cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) dari BPJS Kesehatan. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri, M. Tito Karnavian di Jakarta. Wakil Bupati (Wabup) Murung Raya, Rejikinoor yang menerima penghargaan tersebut menjelaskan, penghargaan UHC merupakan pencapaian luar biasa dan diberikan atas dasar cangkupan jaminan kesehatan JKN-KIS Kabupaten Murung Raya yang mencapai hampir 95%. “Karena program BPJS selaras dengan program Murung Raya sehat sehingga target kepesertaan bisa tercapai sampai saat ini. Melalui penghargaan ini kami juga berupaya terus meningkatkan pelayanan disemua fasilitas kesehatan, terutama di rumah sakit milik daerah,” tutup Wabup. sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Murung Raya Saat ini, KMS juga telah terintegrasi dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Alih-alih menggantikan, kehadiran KMS justru mendukung upaya pemerintah pusat melindungi segenap warga negara untuk mendapatkan jaminan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan menyeluruh. Kehadiran KMS terbukti berhasil meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Murung Raya. Hal tersebut dapat dilihat melalui sederet indikator di sektor kesehatan, salah satunya angka harapan hidup (AHH).
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 38 Kartu Mura Sejahtera Sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Murung Raya, Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A meluncurkan Kartu Mura Sejahtera pada 2019 lalu. Kartu ini juga menjadi salah satu langkah strategis untuk mewujudkan visi Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A yakni Terwujudnya Masyarakat Murung Raya yang Sejahtera dan Bermartabat Melalui Pembangunan Berbasis Perdesaan Menuju Murung Raya Emas Tahun 2030. Bupati menjelaskan, Kartu Mura Sejahtera merupakan program untuk membantu masyarakat pra sejahtera yang tidak pernah mendapat bantuan sosial; baik itu dari pemerintah pusat maupun provinsi. Terdapat empat kriteria penerima kartu tersebut; yakni masyarakat lanjut usia 60 tahun keatas; masyarakat penyandang disabilitas; yatim piatu dan anak terlantar; dan masyarakat tidak mampu.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 39 Untuk mengoptimalkan implementasi program Kartu Mura Sejahtera, Pemerintah Kabupaten Murung Raya pada 2020 lalu menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bersama BRI diharapkan, masyarakat akan lebih mudah mengakses bantuan yang diberikan pada Kartu Mura Sejahtera, sekaligus membuat distribusi kartu tersebut semakin merata ke setiap penjuru Kabupaten Murung Raya. Disamping itu, kerja sama tersebut juga menjadi bentuk terobosan untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Serta upaya untuk menekan angka kemiskinan di Kabupaten Murung Raya.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 40 Kampus Akbid, Cikal Bakal Kemajuan Pendidikan Kabupaten Murung Raya Penantian panjang masyarakat Kabupaten Murung Raya akhirnya terwujud dengan diresmikannya Kampus Akedemik Kebidanan (Akbid), Rabu (13/09/2023). Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A yang meresmikan secara langsung gedung tersebut mengatakan bahwa Kampus Akbid tersebut akan menjadi cikal bakal majunya pendidikan di Kabupaten Murung Raya. “Peresmian ini merupakan proses panjang yang tidak mudah dan harus kerja keras. Berkat dukungan semua stakeholder serta masyarakat maka Akbid Murung Raya ini ada,” ungkap bupati. Berdirinya Akbid tersebut juga diapresiasi banyak pihak, salah satunya Anggota DPR RI Willy M.Yoseph. Mantan Bupati Murung Raya periode 2008-2013 tersebut menyatakan bahwa di akhir masa jabatannya Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A berhasil membangun pondasi kokoh bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Murung Raya. Dia melanjutkan, Kampus Akbid juga menjadi bukti komitmen dari bupati untuk memerdekakan masyarakat Kabupaten Murung Raya dari kebodohan.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 41 “Mimpi 20 tahun lalu mulai terwujud di bawah kepemimpinan Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A, realisasi merdeka dari kebodohan,” ungkap Willy M.Yoseph. Willy juga yakin, kehadiran Kampus Akbid tersebut akan mampu mendorong realisasi berdirinya universitas di Kabupaten Murung Raya. Sebelumnya pada tahun 2020 lalu, Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A juga telah meresmikan Gedung Politeknik yang berlokasi di Jalan Bhayangkara, Desa Danau Usung, Kecamatan Murung. Namun akibat pandemi Covid-19, Politeknik tersebut urung beroperasi. Program Penataan Kota Puruk Cahu Untuk mewujudkan kota yang nyaman, tentram dan aman; serta demi mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan perkotaan; Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A meluncurkan Program Penataan Kota Puruk Cahu. Program tersebut juga diyakini akan mengentaskan kawasan kumuh perkotaan dan meningkatkan daya saing daerah. Adapun bentuk realisasi dari program tersebut meliputi, pembuatan bundaran, pelebaran jalan, pembangunan trotoar serta fasilitas lainnya.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 42 Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A berharap semua pihak, terutama masyarakat ikut mendukung program tersebut; sebab program ini semata-mata bertujuan untuk kepentingan masyarakat. Di mana dengan kondisi kota yang semakin tertata, nyaman, tentram dan aman; kualitas hidup masyarakat juga akan semakin meningkat. Pemerintah Kabupaten Murung Raya melalui dinas terkait pada 2023 ini telah menganggarkan Rp 20 miliar untuk penanganan kualitas jalan dalam Kota Puruk Cahu. Adapun penanganan tersebut akan dibagi ke dalam beberapa metode, yakni rehabilitasi, rekonstruksi, pemeliharaan berkala, dan metode pemeliharaan rutin. Penanganan tersebut akan dilakukan berdasarkan skala prioritas, agar dampaknya dapat segera dirasakan oleh masyarakat. Selain penanganan jalan, Program Penataan Kota Puruk Cahu juga bertujuan untuk mengentaskan kawasan kumuh dalam kota, peningkatan fasilitas umum, pengembangan ruang terbuka hijau dan penataan kawasan pasar yang berada di Ibu Kota Kabupaten Murung Raya tersebut. Program Penataan Kota Puruk Cahu juga meliputi pembangunan dua unit Lopo Betang seluas 2,7 ha yang nantinya akan menjadi pusat kebudayaan dan wisata budaya Kabupaten Murung Raya. Pembangunan Lopo Betang yang masuk ke dalam program multiyear juga digadang-gadang akan menjadi ikon baru Kabupaten Murung Raya, khususnya di Kota Puruk Cahu. Terdapat pula pentaan Gapura kedatangan dan pembangunan budaran besar di ruas jalan Soekarno - Hatta yang pengerjaannya dimulai tahun ini. “Kita berencana untuk penataan kota Puruk Cahu kearah yang lebih maju lagi, sehingga ada lahan yang bisa kita gunakan untuk pembuatan taman dan menjadi Ikon Wisata seperti di samping rumah jabatan Wakil Bupati samping Jembatan Merdeka Puruk Cahu,”pungkas Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A .
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 43 Tingkatkat Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Melalui SPBE Pemerintah pusat terus mendorong peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Salah satunya melalui sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). SPBE sendiri merupakan penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga diharapkan, SPBE bisa mendorong transformasi digital pada sistem tata kelola pemerintahan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Hal tersebut demi mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang yang integratif, dinamis, transparan, dan inovatif; serta kualitas pelayanan publik yang terpadu, efektif, responsif, dan adaptif.. Selain itu, implementasi SPBE juga sejalan dengan semangat reformasi birokrasi; yang bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 44 Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Murung Raya di bawah kepemimpinan Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A berupaya mengoptimalkan implementasi SPBE. Upaya tersebut dilakukan secara bertahap sejak periode kedua kepemimpinan Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A. Hasilnya sungguh mengesankan, di mana pada tahun 2019 lalu Pemerintah Kabupaten Murung Raya berhasil mendapat penghargaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia untuk kategori mail.go.id. Mail.go.id merupakan layanan surat elektronik (surel) khusus pemerintah; yang meningkatkan keamanan komunikasi dan meningkatkan penggunaan bandwidth dalam negeri. Sementara pada tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Murung Raya juga sudah melakukan integrasi elektronik pada 10 perangkat daerah (PD) di lingkup pemerintahannya. Integrasi elektronik tersebut menjadi pondasi untuk memperkuat implementasi SPBE, sekaligus meningkatkan efektivitas dan efisiensi tata kelola pemerintahan serta pelayanan publik. Kemudian pada tahun 2023 ini, sudah terdapat sejumlah kemajuan pesat terkait implementasi SPBE. Pada tata kelola pemerintahan misalnya, saat ini Pemerintah Kabupaten Murung Raya telah memiliki e-Kinerja yang membantu pemerintah daerah dalam proses penilaian kinerja pegawai Pemerintah.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 45 Kemudian pada sektor pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten Murung Raya memiliki Sistem Informasi Administrasi Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Serta Online Single Submission (OSS) untuk perizinan berusaha dan Sistem Aplikasi Cerdas Layanan Perizinan Terpadu untuk Publik (SiCantik) untuk sistem perizinan lainnya. Dalam hal Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik terkait Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) saat ini Kabupaten Murung Raya sedang dalam proses implementasi sistem e-Kinerja yang membantu Pemerintah daerah dalam proses penilaian kinerja pegawai Pemerintah. Lalu ada e-BPHTB, yakni sistem pengelolaan pemungutan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB); yang meliputi administrasi pembayaran, pelaporan, pelayanan dan pengawasan BPHTB secara elektronik dan terintegrasi serta akuntabel. Ke depannya, Pemerintah Kabupaten Murung Raya akan terus mengembangkan inovasi-inovasi lainnya, demi mendukung implementasi SPBE pada lingkup tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 46 Tingkatkan Konektivitas untuk Meretas Batas Antarwilayah Mendorong akselerasi pembangun di Kabupaten Murung Raya bukanlah perkara mudah, mengingat sebagian besar wilayah administratifnya terpisahkan bukit dan pegunungan. Oleh karena itu, Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A selama satu dekade kepemimpinannya berupaya untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kota Emas tersebut. Diyakini oleh bupati, peningkatan konektivitas akan memperlancar arus barang, orang, dan jasa antarwilayah, yang kemudian akan menggerakan roda perekonomian dan berdampak pula pada meningkatnya kualitas hidup serta kesejahteraan masyarakat. Peningkatan konektivitas juga akan membuka akses wilayah-wilayah yang terisolir, sehingga akan mempercepat terwujudnya pemerataan pembangunan di Kabupaten Murung Raya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kota Emas tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 47 Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022 terdapat total 934,39 km jalan di Kabupaten Murung Raya. Di mana 14,85 km merupakan jalan di bawah kewenangan provinsi dan 919,54 km berada di bawah kewenangan kabupaten. Adapun kondisi jalan yang berada di bawah kewenangan kabupaten kualitasnya terus membaik setiap tahunnya. Pada tahun 2022 misalnya, terdapat jalan sepanjang 142,10km dengan kondisi baik, meningkat 31,15 km jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 0 500 1000 1500 2000 2500 2022 2021 2020 Baik Sedang Rusak Rusak Berat Kondisi Jalan Kabupaten Murung Raya Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Murung Raya
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 48 Selain infrastruktur jalan, Bupati Dr. Drs. Perdie M. Yoseph, M.A juga senantiasa melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur jembatan. Dalam upaya tersebut, Pemerintah Kabupaten Murung Raya menggandeng pihak swasta untuk turut berkontribusi meningkatkan konektivitas di Kota Emas. Seperti pada tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Murung Raya bersama PT Indo Muro Kencana membangun jembatan Sei-Muro melalui program corporate social responsibility (CSR). Jembatan Sei-Muro yang berlokasi di Desa Olung Muro, Kecamatan Tanah Siang Selatan, diproyeksikan sebagai akses tiga kecamatan yang berada di wilayah tersebut. Selain dengan PT Indo Muro Kencana, Pemerintah Kabupaten Murung Raya juga berkolaborasi dengan Adaro Metcoal Companies (AMC) dalam mempercantik Jembatan Merdeka yang selama ini diketahui menjadi ikon Kabupaten Murung Raya. Melalui dana CSR, dilakukan pengecatan dan pemasangan lampu pada jembatan tersebut. Bupati meyakini, dukungan semua pihak akan mampu mendorong akselerasi pembangunan di Kabupaten Murung Raya. Sehingga cita-cita besar Murung Raya Emas Tahun 2030 dapat terwujud.
Pengabdian di Penghujung Jabatan Mewujudkan Murung Raya Yang Sejahtera dan Bermartabat Menuju Murung Raya Emas 2030 49 Pembangunan Bandara Tira Tangka Balang Realisasi pembangunan Bandara Tira Tangka Balang terus diupayakan. Bandara yang berlokasi di Desa Bahitom, Kecamatan Murung diyakini akan menjadi solusi untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kabupaten Murung Raya. Diketahui, upaya untuk merealisasikan pembangunan bandara tersebut telah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Kemudian sudah dilakukan revisi secara regulasi sesuai dengan keputusan Menteri Perhubungan RI tahun 2019.