The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

14. Tata Laksana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Serta Patient Safety

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fikaroxy, 2022-01-15 10:48:53

14. Tata Laksana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Serta Patient Safety

14. Tata Laksana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Serta Patient Safety

(TKd3aa)t,naSKLeaerkstasealaPnmaataiKeteansnteSKheaarftjaeanty

Zulfikar Ali Hasan S.ST.,M.Kes

Tujuan Pembelajaran

● Menjelaskan tentang sumber infeksi, rantai penularan, pasien
yang rentan dan metode memutuskan rantai penularan

● Menjelaskan tentang kewaspadaan standar
● Menjelaskan dan mengerti tentang prosedur keselamatan,

pencegahan infeksi dan isolasi bahan pemeriksaan
● Menjelaskan dan menunjukkan cara-cara pemakaian alat

pelindung diri
● Menjelaskan dan menunjukkan cara-cara praktis desinfeksi dan

antiseptik

DKeesfeenlaismi aKteasneKheartjaan (dKa3)n

“ K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerja. Menurut America Society of safety
and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai bidang
kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis
kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan
situasi kerja

StaKnedDsaearlasKmaerastHeauhnkautKamenrjadan

Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja

01

UU No 1 tahun 1970
tentang

02 03 04 05keselamatan kerja

UU No 13 tahun UU No 40 tahun UU No 36 tahun UU No 36 tahun
2003 tentang 2004 tentang 2009 tentang 2014 tentang
Kesehatan
Ketenagakerjaan Sistem Jamsostek Tenaga Kesehatan
08
06 07 09
Kepmenkes No
Permenaker No SE Dirjen Yanmedik 432/Menkes/SK/IV/20 Kepmenkes No
5/Men/1996 tahun 1995 tentang 07 tentang Pedoman 1087/Menkes/SK/
Manajemen K3 di RS VIII/2010 tentang
tentang Sistem Pembentukan Standar K3 di RS
Manajemen K3 Panitia K3 RS

Tujuan Utama Tatalaksana K3

“ “Tujuan utama tatalaksana K3 dan prosedur
kerja K3 adalah untuk pencegahan infeksi
terhadap petugas kesehatan, pasien dan
pengunjung Rumah Sakit atau layanan
kesehatan lainnya”

01

KesKeLelaasbmeoharaatattaonnriKudemarjna di

Untuk mengurangi bahaya yang
terjadi dilaboratorium, setiap
petugas laboratorium harus
melakukan praktek laboratorium
yang benar (GLP). Melindungi
kemungkinan dampak negatif

akibat proses pelayanan
laboratorium, maupun
keberadaan sarana, prasarana dan
logistik lainnya yang ada
dilingkungan laboratorium.

Bahaya Pada Petugas

Keamanan Fire Chemical Biohazard
listrik hazard safety specimen

▪ Sebelum instalasi, pastikan alat-alat listrik
diinspeksi seorang terlatih (steker,
sekering, dan kabel listrik sesuai dan
berfungsi ; steker serta kabel tidak dekat
dengan air kran)

▪ Siapkan fire extinguisher dan fire blanket di

dekat pintu ruangan dan di koridor
pada tempat strategis

Keamanan
listrik

▪ Terbanyak penyebab kebakaran : substansi
alkohol

▪ Pastikan alkohol dan jauh dari nyala api
▪ Beri lambang “RISIKO TERBAKAR”

Fire hazard



• Simpan asam kuat dan alkali kuat di rak
bawah

• Zat kimia yang mudah bereaksi satu
sama lain harus disimpan terpisah

• Zat beracun simpan di lemari terkunci
• Miliki MSDS : saran penanganan bila

terpapar

Chemical safety

• Setiap spesimen harus dianggap infeksius
• Waspadai HIV, Hepatitis B dan C
• Gunakan APD

Biohazard
specimen

Penting Untuk Petugas

ZAT-ZAT KIMIA BERBAHAYA SIMPAN DEKAT
EYEWASH FACILITY

Eyewash
facility

02

RPaenntyaai kPitenInufleakrasni

AgenInPfeeknsyiebab Reservoir

Bakteri, Jamur, Virus, Manusia, Air, Larutan,
Obat, Peralatan
Parasit

Pejamu Rentan Rantai TKeemlupaart
Penularan
Immunocompromised, Agen Infeksi Ekskreta, Sekreta,
Pasca Bedah, Luka Bakar, Droplet

Penyakit Kronik, Umur
muda, Lansia

TMeamspuakt PeCnaurlaaran

Lapisan Mukosa, Luka, Kontak (Langsung / Tak
Sal. Cerna, Sal. Kemih, Langsung), Droplet, Melalui
udara, Melalui benda, Vektor
Sal. Nafas

03

Cara PenIunlfaerkasni Penyakit

Cara Penularan Penyakit Infeksi

Kontak

Bersentuhan langsung dengan

tempat infeksi / cairan tubuh seperti

air liur, mukus, kotoran mata, pus

atau dahak. Contoh conjungtivitis,

Droplet dermatitis, cacar air. Kontak langsung Udara
dapat disebabkan karena infeksi
langsung MO dan tidak langsung

Transmisi melalui droplet disebabkan karena tusukan jarum Penularan melalui udara dapat
terjadi bila partikel besar yang terkontaminan disebabkan percikan halus udara atau
diameter > 5µm mengenai
lapisan mukosa hidung, mulut droplet dari hidung, mulut, sinus,
atan konjungtiva mata orang tenggorokan, paru, atau bahan yang
terkontaminasi terhirup pada saat

yang rentan bernafas, seperti TB, Flu, Cacar air,

termasuk Aspergillus dan Anthrax

Cara Penularan Penyakit Infeksi

Common Vehicle

Penularan ini melalui benda mati yang

telah terkontaminasi oleh kuman dan

dapat menyebabkan penyakit pada

Fecal-Oral lebih dari satu pejamu. Adapun jenis- Vektor
jenis common vehicle adalah

darah/produk darah, cairan intra

Melalui tangan, makanan, vena, obat-obatan, cairan antiseptik,
benda masuk mulut. Jarang
terjadi langsung dari feses, dan sebagainya Penularan melalui vektor, seperti

contoh HAV, rotavirus dll nyamuk yang dapat membawa malaria,

Darah demam berdarah, dan yellow fever.
Kutu (ticks) yang membawa penyakit
Lyme dan Rocky Mountain Spotted Fever

Kontak dengan darah atau cairan tubuh
atau benda yang terinfeksi masuk

kedalam tubuh melalui pembuluh darah
atau luka, contoh HIV/AIDS, HBV, HCV

04

(KSetwaandsapraddaParnecSatuatniodnasr)

Hygiene Personal

● Tidak diperbolehkan makan, ● Mencegah rambut terurai
minum dan merokok di area atau gunakan tutup kepala
laboratorium
● Selama penanganan dan
● Tidak menggunakan refrigerator
bahan medis berbahaya untuk pemeriksaan gunakan
menyimpan makanan dan
minuman handscoon

● Pakailah jas laboratorium atau ● Setiap spesimen harus
apron dalam laboratorium dan dianggap bahan berbahaya
melepasnya bila diluar dan infeksius
laboratorium
● Melaksanakan
● Tidak menggunakan perhiasan kewaspadaan standar

Kebersihan Tangan
(Hand Hygiene)

Kebersihan Tangan Harus dilakukan Pada :

● Waktu datang bekerja tiap hari ● Segera setelah menyelesaikan
● Setelah melakukan / menyelesaikan
penanganan spesimen
setiap aktivitas ● Sebelum dan sesudah
● Sebelum dan sesudah kontak
menggunakan toilet
dengan pasien atau benda yang ● Bila tangan kotor
● Segera setelah membersihkan
terkontaminasi cairan tubuh pasien
● Diantara kontak pasien satu dengan secret hidung
● Standar WHO tentang cuci tangan
yang lain
● Segera setelah melepas sarung dan Five Moments for Hand

tangan Hygiene



Gosokkan kedua telapak Gosok Gosok memutar
tangan dengan posisi kedua ibu jari kiri
telapak dengan telapak telapak
tangan dengan cara
dengan jari menggenggam
saling
menjalin dan memutar
dan sebaliknya
Handrub
20-30 detik Gosok memutar ujung – ujung jari ke
arah depan dan belakang dengan jari
tangan kanan mengunci pada telapak
tangan kiri dan sebaliknya

Gosokkan Handwash
40-60 detik
telapak yang
Gosok punggung jari dengan telapak yang
kanan diatas berlawanan dengan jari saling mengunci

punggung

tangan kiri

dengan jari-jari

saling menjalin

dan sebaliknya

Siapa saja yang wajib melakukan
Hand Hygiene????????

Setiap orang yang kontak Setiap orang yang ada Setiap personil yang
langsung dengan pasien : kontak dengan pasien berkontribusi dengan
Dokter, Perawat, ATLM dan meskipun tidak langsung : prosedur yang dilakukan
petugas kesehatan lainnya Ahli Gizi, Farmasi dan
terhadap pasien
Petugas Teknik

Setiap orang yang Pengunjung Rumah
bekerja di Rumah Sakit Sakit

05

PePlinedmunagkaDiairni (AAlaPtD)

“ “Pemakaian APD merupakan peralatan
yang digunakan oleh seseorang pekerja di
laboratorium untuk melindungi dirinya dari
kecelakaan atau kontaminasi lingkungan”

Sarung Tangan Pemeriksaan

(Examination Gloves)

Kegunaan:
Melindungi tangan dari kontak dengan darah, semua cairan
tubuh, secret, ekskreta, kulit yang tidak utuh, selaput lender
yang terkontaminasi dan melindungi pasien dari
mikroorganisme yang berada ditangan petugas kesehatan

Material: ▪ Non steril
Nitrile, latex, isoprene. ▪ Bebas dari tepung (powder free).
Frekuensi penggunaan: ▪ Memiliki cuff yang panjang melewati pergelangan tangan
Sekali pakai (Single Use).
(minimum 230 mm, ukuran S, M, L).

Sarung Tangan Bedah

(Surgical Gloves)

Kegunaan:
Melindungi tangan pengguna atau tenaga kesehatan dari
penyebaran infeksi atau penyakit dalam pelaksanaan tindakan
bedah.

Material:
Nitrile, latex, isoprene, steril dan bebas dari tepung
(powder free).

Frekuensi penggunaan:

Sekali pakai (Single Use).

Masker Bedah (Medical/Surgical mask)

Kegunaan : Melindungi pengguna dari partikel yg dibawa melalui

udara (airborne particle), droplet, cairan, virus/bakteri
Material : Non woven spunbond meltblown spunbond (sms) dan
spunbond meltblown meltblown spunbond (smms)

Frekuensi penggunaan :

Sekali pakai (Single Use)

Respirator N95

Kegunaan: Melindungi pengguna atau tenaga kesehatan dengan menyaring atau
menahan cairan, darah, aerosol (partikel padat di udara), bakteri atau virus.
Material: Terbuat dari 4-5 lapisan (lapisan luar polypropilen, lapisan tengah
electrete (charged polypropylene).
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use)
Respirator yang dapat digunakan:
N95 atau Filtering Face Piece (FFP2).

Pelindung Mata (Goggles)

Kegunaan:
Melindungi mata dan area di sekitar mata pengguna atau
tenaga medis dari percikan cairan, darah atau droplet.

Frekuensi penggunaan:

Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali setelah

dilakukan desinfeksi/dekontaminasi.

Material:
Plastik / Arcylic bening.

Pelindung Wajah (Face
Shield)

Kegunaan: Melindungi mata dan wajah pengguna/tenaga
medis (termasuk bagian tepi wajah) dari percikan cairan
atau darah atau droplet.

Material:
Plastik bening yg dapat memberikan visibilitas yang baik bagi
pemakainya maupun pasien.

Frekuensi penggunaan:

Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali setelah dilakukan

desinfeksi/dekontaminasi

Penutup Kepala

Kegunaan: Mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada
dirambut dan kulit petugas terhadap alat-alat atau
daerah steril dan juga sebaliknya untuk melindungi kepala
/ rambut petugas dari percikan baha – bahan pasien

Frekuensi penggunaan:

Sekali pakai (Single Use)

Gaun Sekali Pakai

Kegunaan:
Melindungi pengguna atau tenaga kesehatan dari penyebaran
infeksi atau penyakit, hanya melindungi bagian depan, lengan dan

setengah kaki.

Material:

Non woven, Serat Sintetik (Polypropilen, polyester,
polyetilen, dupont tyvex).

Frekuensi penggunaan:

Sekali pakai (Single Use).

Coverall Medis

Kegunaan:
Melindungi pengguna atau tenaga Kesehatan dari penyebaran
infeksi atau penyakit secara menyeluruh dimana seluruh tubuh
termasuk kepala, punggung, dan tungkai bawah tertutup

Material:

Non woven, Serat Sintetik (Polypropilen, polyester, polyetilen,
dupont tyvex) dengan pori-pori 0.2-0.54 mikron
(microphorous).

Frekuensi penggunaan:

Sekali pakai (Single Use).

Heavy Duty Apron

Kegunaan:
Melindungi pengguna atau tenaga Kesehatan terhadap penyebaran
infeksi atau penyakit

Material:
100% polyester dengan lapisan PVC, atau 100% PVC, atau 100% karet,
atau bahan tahan air lainnya

Frekuensi penggunaan:

Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali setelah dilakukan

desinfeksi atau dekontaminasi

Sepatu Boot Anti Air

(Waterproof Boots)

Kegunaan:
Melindungi kaki pengguna/tenaga kesehatan dari percikan cairan atau
darah

Frekuensi penggunaan:

Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali setelah dilakukan

desinfeksi atau dekontaminasi



Urutan Pemakaian PPE
(Personal Protective Equipment)

1st Gown
2nd Masker
3rd Goggles / Faceshield
4th Gloves

Cara Pemakaian Masker

1 2

Tempatkan dengan Tempatkan dengan
mantap pada bagian mantap pada bagian

tulang hidung tulang hidung

3 4

Ikatkan dengan Sesuaikan letak dan
elastik atau tali di bentuknya
belakang kepala

Cara Aman Menggunakan APP

Jangan menyentuh wajah Hindari menyentuh atau Ganti gloves ketika robek
ketika menggunakan gloves memperbaiki APP lain
ketika memakai gloves

Mencuci tangan Batasi menyentuh
sebelum dan sesudah permukaan kerja
dan barang ketika
memakai gloves menggunakan APP

Urutan Melepaskan PPE
(Personal Protective Equipment)

1st Gloves
2nd Goggles / Faceshield
3rd
4th Gown
Masker

Pengendalian Limbah

Tujuan Pengendalian Limbah

1 2 3

Melindungi petugas Mencegah tempat Mencegah penyebaran infeksi
dari cedera yang tidak berkembang biak ke pasien, petugas kesehatan,
serangga dan tikus petugas pengelola limbah dan
disengaja
masyarakat sekitar

Klasifikasi Limbah

Limbah Limbah Benda
Infeksius Tajam

Semua benda yang sudah Semua benda yang mempunyai
terkontaminasi dengan darah, permukaan tajam dan dapat melukai
cairan/jaringan tubuh (Jarum, atau memotong jaringan permukaan
tabung vakum, sarung tangan,
kulit atau bagian tubuh sehingga
masker, plester) menyebabkan luka (Tilep, Jarum, Gelas

Limbah Non Objek)
Infeksius
Limbah Cair
Limbah domestik yang tidak
terkontaminasi dengan Semua limbah yang
berbentuk cairan
darah, cairan tubuh pasien
(kertas atau plastik)

KEGIATAN YANG BERISIKO MENIMBULKAN LUKA
BENDA TAJAM ?

1 3

Menutup kembali jarum Membuka tabung
suntik

2 4

Memindahkan cairan Tidak membuang benda
tubuh ke wadah lain tajam ke tempat sampah

tidak tahan tusuk


Click to View FlipBook Version