The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fikaroxy, 2022-01-18 09:51:43

5. Akurasi dan Presisi

5. Akurasi dan Presisi

Akurasi
&

Presisi





Semakin kecil d (%), maka semakin tinggi
akurasi pemeriksaan yang Anda lakukan.
Nilai d (%) dapat positif atau negatif. Nilai
positif menunjukkan nilai yang lebih tinggi
dari nilai benar, sedangkan nilai negatif
menunjukkan nilai yang lebih rendah dari
nilai benar.

Pergeseran hasil pemeriksaan dari
hasil sebenarnya menunjukkan
kesalahan sistematik. Konsep
akurasi sebelumnya hanya menilai
akurasi sebagai kesalahan
sistematik





Secara kuantitatif, presisi disajikan dalam
bentuk impresisi yang diekspresikan
dalam ukuran koefisien variasi

Impresisi sebagai tolak ukur kesalahan acak, perlu diberi
batas sampai berapa besar impresisi suatu pemeriksaan
laboratorium dapat diterima agar pemeriksaan itu masih
mungkin untuk digunakan dalam diagnosis klinik.
Terdapat tiga pandangan :

1. Impresisi diusahakan sampai sekecil mungkin,
walaupun harus menyediakan peralatan yang mahal dan
sarana lain yg mahal.

2. Impresisi dibatasi berdasarkan kegunaan klinik secara rutin
pandangan ini didasarkan atas pertimbangan kepraktisan
yang menganggap suatu batas sudah cukup untuk
kepentingan klinik dan usaha untuk mendapatkan impresisi
yang lebih kecil hanya akan menambah biaya yang tidak perlu

contoh : untuk pemeriksaan glukosa darah CV 5%
sudah dianggap cukup untuk kepentingan klinik rutin
jadi perbedaan antara kadar glukosa 200 mg/dL dan
210 mg/dL pada pemeriksaan ulang dianggap tidak
bermakna. Untuk kepentingan klinik rutin umumnya
impresisi (CV) dibawah 5% sudah dianggap cukup
untuk semua tes kecuali untuk beberapa jenis
pemeriksaan misal tes enzim masih diperbolehkan
sampai 10%

Besarnya impresisi tidak boleh
melampaui variasi biologis,
yaitu variasi dalam tubuh
seseorang atau variasi antara
satu orang dengan orang lain.
Untuk menghitung batas ini
diperlukan adanya nilai
rujukan (nilai normal) pada
tiap 2 pemeriksaan

Semakin nilai CV (%)
maka semakin teliti
sistem/metode tersebut
dan sebaliknya. Presisi
menandakan kesalahan
acak (random error).



Evaluasi hasil uji presisi adalah sebagai berikut:

• Apabila hasil pemeriksaan terletak di dalam
batas perhitungan (mean ± 2SD), maka hasil
pemeriksaan bahan kontrol dinyatakan
terkontrol baik sehingga seluruh pemeriksaan
spesimen pada hari pemeriksaan tersebut
dianggap dapat diterima hasilnya.

• Apabila hasil pemeriksaan terletak di daerah
peringatan (mean ±2SD sampai ±3SD), maka
kemungkinan terjadi penyimpangan hasil
pemeriksaan bahan kontrol sehingga perlu
dicek kembali prosedur pemeriksaan, tetapi
belum perlu dilakukan pemeriksaan ulang.







Simpangan Baku
Standar deviasi (SD) adalah pengukuran variasi
dalam serangkaian hasil pemeriksaan. SD sangat
berguna untuk laboratorium dalam menganalisa
hasil pengendalian mutu. Rumus untuk
menghitung standar deviasi adalah:

Semakin kecil SD atau CV = semakin
dekat hasil satu dengan yang lainnya

SD menggambarkan bentuk distribusi data. Menggunakan
nilai rerata sebagai nilai target dan simpangan baku
sebagai ukuran sebaran data, Anda dapat menentukan
rentang nilai yang dapat diterima dalam QC. Batas dari
rentang nilai yang dapat diterima tersebut dinyatakan
dengan seberapa jauh jaraknya dari nilai mean.

Nilai mean dan nilai ± 1, 2, dan 3 SD dibutuhkan
untuk bagan yang digunakan pada nilai kontrol
harian. Untuk menghitung 2SD, SD dikalikan 2
kemudian ditambah atau dikurangi mean.
Sedangkan untuk menghitung 3SD, kalikan SD
dengan 3, lalu ditambah atau dikurangi mean.

Untuk titik data tertentu 68,3%

akan berada antara ± 1SD,

95,5% antara ±2D, dan 99,7%

antara ±3 SD. Setelah rentang

ini ditetapkan, maka dapat

digunakan untuk mengevaluasi

pemeriksaan. Bila hanya satu

kontrol yang digunakan, Anda

menganggap pemeriksaan

dapat dijalankan sebagai "in

control" jika nilainya dalam

range 2SD

Koefisien Variasi
Koefisien variasi (CV) adalah standar deviasi (SD) yang dinyatakan
sebagai persentase mean. CV merupakan suatu ukuran variabilitas
yang bersifat relatif dan dinyatakan dalan suatuan persen. CV
menggambarkan perbedaaan hasil yang diperoleh setiap kali kita
melakukan pengulangan pemeriksaan pada sampel yang sama.
Bila laboratorium merubah suatu metode Analisis, CV merupakan
salah satu unsur yang bisa digunakan untuk membandingkan
ketepatan metode. Idealnya, nilai CV harus kurang dari 5%. Rumus
untuk menghitung CV adalah:

Total Error
Adalah kombinasi atau gabungan antara
kesalahan sistemik dan kesalahan acak.



Parameter ALT Tanggal Hasil
Mean Kit Insert 42
SD Kit Insert 2.5 16 38
17 39
Tanggal Hasil 18 39
1 40 19 40
2 37 20 37
3 39 21 37
4 41 22 41
5 35 23 39
6 38 24 40
7 38 25 39
8 36 26 38
9 37 27 43
10 36 28 38
11 38 29 37
12 39 30 38
13 39
14 39
15 39

Thank You


Click to View FlipBook Version