The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fikaroxy, 2022-02-05 09:39:04

14. Pemeriksaan Retikulosit

14. Pemeriksaan Retikulosit

Pemeriksa
an

Retikulosit

Presented By

Zulfikar Ali Hasan
S.ST.,M.Kes

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa mengetahui defenisi dan tujuan pemeriksaan retikulosit
2. Mahasiswa mengetahui prinsip pemeriksaan retikulosit metode

pewarnaan supravital
3. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan retikulosit metode pewarnaan

supravital dengan sediaan basah
4. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan retikulosit metode pewarnaan

supravital dengan sediaan kering
5. Mahasiswa mengetahui penghitungan pemeriksaan retikulosit metode

pewarnaan supravital
6. Mahasiswa mengetahui penghitungan retikulosit absolut dan retikulosit

production index
7. Mahasiswa mengetahui faktor – faktor yang memengaruhi hasil

pemeriksaan retikulosit

01

Defenisi &
Tujuan

Pemeriksaan
Retikulosit

“Sel eritrosit muda yang
baru dilepaskan ke
peredaran darah tepi

dari sumsum tulang. Sel
ini mempunyai

karakteristik masih
memiliki sisa RNA

ribosom.”

Deskripsi Semakin immature retikulosit,
benang retikulum akan semakin
ReDtaliakmuprloosesspietmatangan
banyak. Sebaliknya semakin
eritrosit, sisa RNA ini akan matang usia retikulosit, sisa
hilang. Sisa RNA pada sel RNA akan berubah menjadi
retikulosit dapat terwarnai
dengan zat warna supravital, beberapa titik.
yaitu brilliant cresyl blue (BCB)
atau new methylene blue

(NMB).

Pada proses pewarnaan, RNA
akan mengendap dan terwarnai

pada sediaan yang tidak
terfiksasi, dan tampak sebagai

benang retikulum.

Hitung jumlah retikulosit adalah
pemeriksaan yang digunakan

untuk menentukan jumlah
retikulosit dalam darah melalui

apusan darah, satuan yang
digunakan adalah persen (%)

Tujuan pemeriksaan retikulosit
adalah untuk membantu
mendiagnosis anemia dan
sebagai indikator aktivitas

sumsum tulang (eritropoiesis)

02

Prinsip
Pemeriksaan

Retikulosit



03

Prosedur
Pemeriksa
an
RSeeditaaikn ulosit

Basah

Alat dan 01 Tabung
Bahan Reaksi

02 Pipet
Tetes

03 Mikroskop

04 Objek
Glass

05 Deck
Glass

06 BCB atau NMB

07 Darah EDTA

01 Campurkan 2 atau 3 tetes
larutan BCB/NMB dengan
darah sama banyaknya dan
dihomogenisasi

Cara Kerja 02 Inkubasi selama 15 menit.
Sediaan Setelah inkubasi, campuran
Basah di homogenisasi kembali dan
dibuat sediaan basah

03 Ambil 1 tetes campuran
diatas dan diletakkan diatas
kaca objek, lalu tutup dengan
deck glass

04 Amati sediaan di mikroskop
menggunakan perbesaran
1000x dengan oil imersion

04

Prosedur
Pemeriksaan

Retikulosit

Sediaan
Kering

Alat dan 01 Tabung
Bahan Reaksi

02 Pipet
Tetes

03 Mikroskop

04 Objek
Glass

05 Spreader

06 BCB 1% atau NMB
1%

07 Darah EDTA

01 Campurkan 2 atau 3 tetes
larutan BCB/NMB dengan
darah sama banyaknya dan
dihomogenisasi

Cara Kerja 02 Inkubasi selama 15 menit.
Sediaan Setelah inkubasi, campuran
Kering di homogenisasi kembali dan
dibuat sediaan basah

Buat apusan dengan

03 campuran di atas pada kaca
04
objek seperti pada

pembuatan apus darah tepi,

lalu keringkan

Amati sediaan di mikroskop

menggunakan perbesaran

1000x dengan oil imersion

05

Penghitung
anPemeriks
aan
Retikulosit

Penghitung

an

Penghitungan retikulosit
harus dilakukan pada area
sediaan dengan pewarnaan
dan kondisi sel yang baik.

Pada lapang pandang
mikroskop dengan

pembesaran lensa 1000x,
dapat dilihat area eritrosit
yang cukup banyak sehingga

kemungkinan terjadi
kesalahan atau variasi yang
besar dalam penghitungan
retikulosit dan eritrosit dapat

dihindari.

Penghitungan
Retikulosit % = %

Retikulosit dan eritrosit dihitung
tiap lapang pandang hingga % = %
% = , %
jumlah eritrosit mencapai 1000
sel. Nilai Normal :
Retikulosit : 0,5 – 1,5%

% = %

Contoh :

Pada lapang pandang
ditemukan 7 retikulosit dan
1002 eritrosit maka persentase
retikulosit adalah :

06

Retikulosit
Production Index

& Retikulosit
Absolut

Index Produksi Semakin rendah nilai PCV,
seperti pada kondisi anemia,
Retikulosit
retikulosit akan banyak di
Waktu pematangan retikulosit produksi sehingga bersirkulasi
dapat diketahui dari nilai lebih lama di darah tepi. Hitung
retikulosit pada kondisi ini tidak
hematokrit (PCV). Pada nilai akurat yang menggambarkan
hematokrit dikisaran normal
(45%), retikulosit bersirkulasi di produksi retikulosit
sesungguhnya . Oleh sebab itu,
darah tepi selama 1 hari pada kasus ini perlu dilakukan
koreksi hitung retikulosit yang
dihitung dalam indeks produksi

retikulosit (RPI)

Index Produksi RPI Indikasi

RetiRkPuI laodaslaith angka yang < 2 Hipoproliferatif atau kegagalan
sumsum tulang dalam produksi
mencerminkan indeks eritrosit, ataupun berkurangnya
sebenarnya dari produksi produksi eritropoietin, vitamin
eritrosit di sumsum tulang. B12 atau asam folat
Pada pasien anemia dengan
jumlah eritrosit menurun, 2-3 Normoploriferatif atau sesuai
diperlukan nilai hematokrit dengan respon
untuk mengoreksi. Perhitungan
menggunakan rumus sbb : > 3 Hiperproliferatif (adanya
peningkatan destruksi eritrosit,
= seperti pada anemia hemolitik)


=

Retikulosit Absolute Contoh :
Pada pasien anemia dengan nilai
Untuk akurasi metode, nilai hematokrit 24% (normal 45%) dan
retikulosit pada pasien anemia jumlah retikulosit 8% serta jumlah
dinyatakan dalam nilai retikulosit eritrosit 2.500.000 sel/µl, berapa
absolute dengan rumus sebagai nilai retikulosit terkoreksi,
retikulosit absolut dan RPI ?
berikut:
Jawab :
=
=
= % µ

Nilai Normal Retikulosit Absolute =

25.000 – 75.000 /µl darah

= Maturation
Correction
Hematokrit %
= % 36 - 45 1,0
26 - 35
= 16 - 25 1,5
= % µ
= % . . /µ 15 and below 2,0
= . /µ
2,5


=

= %
=

07

Faktor Yang
Memengaru
hi Hasil
Pemeriksaa
n

Jumlah retikulosit Kondisi Hipoksia
dipengaruhi oleh faktor-
Kondisi lain yang memicu
faktor Sbb :
eritropoiesis adalah jaringan

tubuh yang mengalami

hipoksia (kekurangan

oksigen)

Usia

Pada usia lanjut, umumnya
jumlah retikulosit cenderung
lebih rendah karena aktivitas
eritropoiesis mulai berkurang

Penanganan

SPraosmespel pengumpulan,

pengiriman, dan

penyimpanan sampel

berkaitan dengan stabilitas

sampel

Jumlah retikulosit pH Zat Warna
dipengaruhi oleh faktor-
Perubahan pH larutan zat warna
faktor Sbb :
ke arah asam menyebabkan

retikulum berbentuk granula

halus, sedangkan larutan zat

warna yang bersifat alkalis

menyebabkan retikulum

berbentuk noktah-noktah

Kondisi Eritrosit

Eritrosit yang mengerut dapat
menghambat masuknya zat warna
ke dalam sel sehingga sisa RNA
tidak dapat terwarnai

Skill

SPkeilltugaspetugas dalam

mengidentifikasi dan menghitung

jumlah retikulosit, jumlah sel yang

dihitung, kualitas sediaan dan

penggunaan mikroskop

Thank You


Click to View FlipBook Version