QC Multirule
dan Levey
Jenning Chart
Grafik 1.
Levey-
Jennings
Langkah – Langkah pembuatan Grafik
Levey-Jennings
1. Memilih bahan kontrol dan
memperhitungkan beberapa faktor
a. Karakteristik bahan kontrol dengan
sampel yang diperiksa
b. Stabilitas bahan kontrol
c. Variasi antar vial
d. Level bahan kontrol
2. Melakukan pemeriksaan bahan kontrol dengan
frekuensi setiap hari atau bila ada pemeriksaan
sampel pasien. Pemeriksaan bahan kontrol
dilakukan sebelum/Bersama pemeriksaan sampel
pasien.
3. Membuat grafik dengan batas-batas rerata dan
simpangan baku sbb:
a. Menggunakan kertas grafik aritmetik
b. Sumbu X berupa hari/tanggal
c. Sumbu Y berupa kadar kontrol
d. Selanjutnya dimasukkan rerata dan batas ±1SD, ±2SD,
hingga ±3SD ke dalam grafik tersebut
6
7
Westgard 2.
Rule
Westgard Multirules
▪ Adalah aturan dasar yang diterbitkan pada tahun
1981 oleh Dr. James Westgard untuk mengevaluasi
kontrol kualitas laboratorium kesehatan
▪ Terdapat 6 aturan dasar yang bisa digunakan secara
terpisah atau kombinasi untuk mengevaluasi kualitas
analitik suatu pemeriksaan
▪ Diperlukan pemahaman masing-masing aturan dan
kemungkinan penyebabnya, apakah random error atau
systematic error, sehingga kita bisa mendeteksi dan
mengatasi terjadinya pelanggaran dari westgard rules 9
Westgard
Multirules
Untuk membantu evaluasi Bisa digunakan untuk satu
pemeriksaan grafik level control, dua level
kontrol dan memutuskan control maupun tiga level
apakah kontrol yang kontrol
dikerjakan in-kontrol atau
out-kontrol 10
Manfaat Levey-Jenning Plot
dan Westgard Multirule
▪ Memantau kinerja pemeriksaan
▪ Menganalisis data QC secara obyektif
▪ Membantu dalam pemecahan masalah
11
QC Multirule
Prosedur QC Aturan Frekuensi Batasan
sama untuk kontrol yang Kontrol 2 kontrol
Level per
semua digunakan 1- yang
pemeriksaan 3S, 2-2S, R- hari digunakan
4S, 10X 2SD
(Multirule)
12
13
14
Merupakan PERINGATAN 15
Yang harus dilakukan adalah
melihat performance hasil
kontrol lainnya , yaitu :
• Hasil control yang
sebelumnya dalam level yang
sama (across run)
• Hasil kontrol level lainnya
pada saat dikerjakan
bersamaan (within run)
Merupakan PERINGATAN
Yang harus dilakukan adalah
melihat performance hasil
kontrol lainnya , yaitu :
• Hasil control yang
sebelumnya dalam level yang
sama (across run)
• Hasil kontrol level lainnya
pada saat dikerjakan
bersamaan (within run)
16
Merupakan PENOLAKAN
Yaitu 1 (satu) hasil control
keluar Batasan baik 3SD
(diatas) atau -3SD (dibawah)
1-3S merupakan ciri :
• Kesalahan Random
• Awal dari kesalahan
sistematik yang besar
17
Merupakan PENOLAKAN
Yaitu 1 (satu) hasil control
keluar Batasan baik 3SD
(diatas) atau -3SD (dibawah)
1-3S merupakan ciri :
• Kesalahan Random
• Awal dari kesalahan
sistematik yang besar
18
Merupakan PENOLAKAN 19
menggambarkan kesalahan Sistematik
• 2 Hasil kontrol terakhir dari level
kontrol yang sama, keluar disisi
yang sama baik 2SD (diatas) atau
-2SD (dibawah) [across run]
• 2 Hasil kontrol dari level kontrol
yang berbeda, keluar disisi yang
sama baik 2SD (diatas) atau -2SD
(dibawah) [within run]
Merupakan PENOLAKAN 20
menggambarkan kesalahan Sistematik
• 2 Hasil kontrol terakhir dari level
kontrol yang sama, keluar disisi
yang sama baik 2SD (diatas) atau
-2SD (dibawah) [across run]
• 2 Hasil kontrol dari level kontrol
yang berbeda, keluar disisi yang
sama baik 2SD (diatas) atau -2SD
(dibawah) [within run]
Merupakan PENOLAKAN
menggambarkan kesalahan
Random
• 2 Hasil kontrol terakhir dari
level kontrol yang sama [across
run] atau berbeda [within run],
keluar dari 2SD disisi yang
berseberangan sehingga
perbedaan nilainya menjadi
4SD
21
Merupakan PENOLAKAN
menggambarkan kesalahan
Random
• 2 Hasil kontrol terakhir dari
level kontrol yang sama [across
run] atau berbeda [within run],
keluar dari 2SD disisi yang
berseberangan sehingga
perbedaan nilainya menjadi
4SD
22
Merupakan PENOLAKAN
menggambarkan kesalahan
Sistematis
• 4 Hasil kontrol terakhir dari
level kontrol yang sama [across
run] atau berbeda [within run],
berada pada sisi yang sama
diatas nilai 1SD atau dibawah
nilai -1SD
23
Merupakan PENOLAKAN
menggambarkan kesalahan
Sistematis
• 4 Hasil kontrol terakhir dari
level kontrol yang sama [across
run] atau berbeda [within run],
berada pada sisi yang sama
diatas nilai 1SD atau dibawah
nilai -1SD
24
Merupakan PENOLAKAN
menggambarkan kesalahan
Sistematis
• 10 Hasil kontrol terakhir dari
level kontrol yang sama [across
run] atau berbeda [within run],
berada pada sisi yang sama
diatas atau dibawah nilai rata-
rata
25
Merupakan PENOLAKAN
menggambarkan kesalahan
Sistematis
• 10 Hasil kontrol terakhir dari
level kontrol yang sama [across
run] atau berbeda [within run],
berada pada sisi yang sama
diatas atau dibawah nilai rata-
rata
26
27
Cek Kontrol Serum Rusak, Komposisi berubah Petunjuk
Problem
Ulangi pemeriksaan kontrol dengan control Bila masalah belum teratasi Solving
serum baru Rusak, blanko reagen, Untuk
blanko sampel, factor Sistematic
Cek larutan standar yang digunakan Error 2-2S,
kalibrasi 4-1S, 10x
Lakukan/ulangi kalibrasi dengan larutan
standar/kalibrator baru Bila masalah belum teratasi
Cek sampling system Akurasi pipet, instrument
Cek Measuring system
Cek system kalkulasi (spektrofotometer)
Siapkan reagen baru Bila masalah belum teratasi
Kemungkinan stabilitas reagen menurun
Ulangi pemeriksaan kontrol baru dengan
reagen baru
Bila masalah belum teratasi
Apakah prosedur pemeriksaan telah diikuti dengan benar? Bila
belum teratasi hubungi teknisi alat
28
29
Petunjuk
Problem
Solving
Untuk
Random
Error 1-3S, R-
4S
30
Penyimpangan QC
Penyimpangan QC harian umumnya terjadi pada
keadaan :
Perubahan no lot/batch Setelah melakukan
reagen dan kalibrator/ perawatan atau service
standar besar pada alat
31
32
Parameter ALT Tanggal Hasil
42 16 38
Mean Kit Insert 2.5 17 39
SD Kit Insert 18 39
Hasil 19 40
Tanggal 40 20 37
1 37 21 37
2 39 22 41
3 41 23 39
4 35 24 40
5 38 25 39
6 38 26 38
7 36 27 43
8 37 28 38
9 36 29 37
10 38 30 38
11 39
12 39
13 39
14 39
15
Thank
You
34