The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by risyanurul3, 2022-10-28 09:39:38

PARAGRAF ATAU ALINEA

PARAGRAF ATAU ALINEA

PARAGRAF ATAU ALINEA

Nurul Azzahra Risya
12070322586

5H - AKUNTANSI

PENGERTIAN PARAGRAF

Alinea atau Paragraf adalah kesatuan pikiran berupa
penggabungan beberapa yang mempunyai suatu gagasan atau
tema. Dengan kata lain Alenia merupakan kumpulan kalimat.
Akan tetapi, tidak hanya sekedar kalimat yang berkumpul saja,
kalimat tersebut juga harus berhubungan satu sama lain.
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi alinea,
yang perlu diperhatikan adalah adanya kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam alinea
membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan
berarti seluruh kalimat dalam alinea itu kompak, saling
berkaitan mendukung gagasan tunggal allinea. Bila dalam
sebuah alinea terdapat lebih dari satu gagasan , berarti alinea
itu tidak baik dan perlu dipecah menjadi lebih dari satu alinea.







Dalam gambar diatas, ide kalimat dilambnagkan dengan lingkaran dan segitiga kecil; ide
alinea dilambangkan dengan segitiga besar. Perhatikan, beberapa lingkaran dan segitiga
kecil (kalimat) bergabung membentuk lingkaran dan segitiga besar (alinea).

Alinea juga bisa disebut sebagai penuangan ide seorang penulis yang memiliki satu topik
atau tema sehingga disebut dengan karangan singkat. Alinea biasanya bercirikan, tetapi
ada juga alinea yang hanya mempunyai satu kalimat saja yang disebabkan oleh :
• Kalimat yang memang tidak dikembangkan penulis.
• Sebagai peralihan antara bagian-bagian karangan.
• Dialog antar narasi diberlakukan sebagai satu alinea.

Melalui alinea-alinea, pembaca mendapat efek lain, yaitu bisa membedakan di mana
suatu tema/gagasan/ide mulai dan berakhir. Sebab itu, pembentukan alinea sekurang-
kurangnya mempunyai dua tujuan:
1. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dengan

tema lainnya. Oleh sebab itu, tiap alinea hanya boleh mengandung satu
tema/gagasan/ide . Bila ada dua atau lebih tema, maka harus dipecah ke dalam
alinea-alinea tersendiri sebanyak tema tersebut.
2. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal, untuk
memungkinkan pembaca berhenti lebih lama daripada perhentian di akhir kalimat.
Dengan perhentian yang lebih lama ini, konsentrasi terhadap tema alinea yang
dibaca akan lebih mendalam.

Sebab itu, selalu harus diperhatikan susunan dan kesatuan suatu pokok
pikiran/ide/gagasan pada saat membentuk sebuah alinea. Kalimat-kalimat dalam alinea
harus bertalian satu sama lain secara baik, dan bersama-sama membentuk suatu bagian
yang berpautan.

UNSUR – UNSUR PARAGRAF

Dalam pembuatan suaJu pgragraf harus memiliki unssr-unsur pemb.angun
paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana
mestinya.
1. Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok

pikiran, topik merupakan halterpenting dalam pembuatan suatu alinea
atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea
dapatterjalin sehingga bahasan paragraf tersebut tidak keluar dari pokok
pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Kalimat utama atau pikiran utama merupakan dasar dari pengembangan
suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang
mengandung pikir-an utama' Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal
paragraf, di akhir paragraf atau pun di awal dan akhir paragraf.
3. Kalimat peniela+ merupakan kalimat yang berftrngsi seb-agai p-enielas
dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisi
gagasan penjelas.

STRUKTUR PARAGRAF

Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat
pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat
terpenting yang berisi ide pokok alinea' .
Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung berfungsi untuk menjelas.kan atau
mendukung gagasan utama.

Ciri-ciri kalimat topik:
 Kalimat utama mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci
 dan diuraikan secara lebih lanjut.
 Kalimat utama merupakan kalimat utuh dan dapat berdiri sendiri tanpa
 adnya penghubung.
 Biasanya terletak di awal atau di akhir paragraf.
 Mempunyai arti yang jelas walaupun tanpa ada kalimat lain.
 Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambungan dan frasa transisi.

Ciri-ciri kalimat penjelas :
 Berupa pendukung suatu kalimat utama yang menyajikan deskripsi.
Contohnya adalah alasan, perbandingan, dan penjelasan mengenai topik.
 Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
 Kalimat penjelas memerlukan kata penghubung.
 Arti kata kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam

satu alinea.



JENIS – JENIS PARAGRAF

1) Berdasarkan letak kalimat utama:
Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif adalah paragraf dengan gagasan utamuanya terletak di awal paragraf. Gagasan utama atau
pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam kalimat pertama.
Contoh:
kebudayaan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan fisik dan kebudayaan non fisik. Yang dimaksud
dengan kebudayaan fisik cukup jelas karena merujuk pada benda-benda. Kebudayaan non fisik ada yang
berupa pemikiran dan ada yang berupa wujud tingkah laku. Contoh hasil kebudayaan fisik adalah patung,
lukisan, rumah, bangunan, mobil, dan jembatan. Contoh kebudayaan yang merupakan hasil pemikiran adalah
aliran filsafat, pengetahuan, ideologi, etika, dan estetika. Hasil kebudayaan yang berwujud tingkah laku adalah
sikap, kebiasaan, ada istiadat, belajar, tidur.

Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf dengan gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. Mula-mula dikemukakan
fakta ataupun uraian-uraian. Kemudian, dari fakta itu penulis menggenerelisasikanya ke dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Yang dimaksud dengan kebudayaan fisik cukup jelas karena merujuk pada benda-benda. Kebudayaan non fisik
ada yang berupa pemikiran dan ada yang berupa wujud tingkah laku. Contoh hasil kebudayaan fisik adalah
patung, lukisan, rumah, bangunan, mobil, dan jembatan. Contoh kebudayaan yang merupakan hasil pemikiran
adalah aliran filsafat, pengetahuan, ideologi, etika, dan estetika. Hasil kebudayaan yang berwujud tingkah laku
adalah sikap, kebiasaan, ada istiadat, belajar, tidur. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kebudayaan
dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan fisik dan kebudayaan non fisik.

Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
Paragraf Campuran adalah paragraf dengan gagasan utamanya terletak pada kalimat
pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama. Kalimat
terakhir umumnya mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat pertama dengan seidikit
tekanan dan variasi.
Contoh:
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah murah, sehta dan
kuat. Departemen PU sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat.
Agaknya bahan perlit diperoleh daei batuan-batuan guung berapi yang sangat menarik
perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan tahan air. Usaha ini menunjukkan bahwa
pemerintah berusaha membangun rumah murah, sehat, dan kuat untuk memenuhi.

Paragraf Penuh Kalimat Topik
Seluruh kalimat yang membangun alinea sama pentingnya sehingga tidak satupun
kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi demikian itu biasa terjadi akibat
sulitnya menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan yang lainnya sama-
sama penting. Alinea semacam ini sering dijumpai dalam uraian - uraian bersifat
deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi. Inilah contoh alineanya.
Contoh:
Pagi hari itu aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang rumah. Matahari
belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi menghangatkan badan. Di
depanku bermekaran bunga beraneka warna. Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas
puasku.

2) Menurut sifat isinya
Deskriptif
Paragraf Deskriptif disebut juga paragraf melukiskan (lukisan). Paragraf ini melukiskan apa yang
terlihat di depan mata. Jadi, paragraf ini bersifat tata letak. Pembicaraannya dapat berurutan
dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengan hal-hal
kecil yang tertangkap oleh. Tujuan paragraf deskripsi adalah untuk menggambarkan sebuah
objek yang digambarkan sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.
Contoh :
Sepeda tua yang diparkir di samping rumah Adi itu adalah peninggalan dari neneknya. Besinya
mungkin sudah tua bila dipandang, namun hampir tidak ada karat satupun yang melekat.
Modelnya seperti sepeda abad ke-18, ini sangat berharga bagi Adi.

Eksposisi
Paragraf eksposisi disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini menampilkan suatu objek.
Peninjauannya tertuju pada satu unsur saja. Penyampaiannya dapat menggunakan
perkembangan analisis kronologis atau keruangan. Tujuan paragraf eksposisi adalah untuk
mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelasjelasnya.
Contoh :
Samsung Galaxy S6 akan dirilis di akhir penghujung bulan ini. Samsung Galaxy S6 adalah
generasi penerus dari Galaxy S5 yang telah diketahui memeiliki spesifikasi yang sangat handal.
Untuk desain dan bentuknya belum diberitahukan secara pasti. Begitu jua dengan harga terbaru
Samsung Galaxy, para pecinta Samsung Galaxy sampai saat ini heboh dan menyiapkna dana
untuk memboyong Samsung Galaxy S6.

Argumentatif
Paragraf argumentatif sebenranya dapat dimasukkan ke dalam eksposisi. Paragraf
Argumentatif bertujuan untuk membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan data
fakta sebagai buktinya.
Contoh :
Menurut pemahaman saya, demam batu akik yang tengah mewabah di kalangan
masyarakat memiliki dmapak positif maupun damapk negatif. Dampak positifnya adalah
menjadi sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat sekitar, namun dibelakang itu
orang-orang tidak bertanggung jawab merusak batuan alam dengan sewenang-wenang.

Naratif
Paragraf Naratif biasanya dihubungkan dengan suatu cerita. Oleh sebab itu, sebuah
karangan narasi atau paragraf narasi hanya kita temukan dalam novel, cerpen, atau
hikayat. Tujuan paragraf narasi adalah untuk menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian itu.
Contoh :
Cara merawat dan memelihara merpati tidaklah terlalu sulit. Bagi pemula, langkah
pertama adalah membeli merpati satu pasang. Jika merpati masih kecil,usahakan
kandang tidak terlalu terbuka agar suasana tetap hangat, tapi cukup terang. Selanjutnya
periksalah makanan dan minumannya secara teratur. Sebaiknya kandang merpati
dibersihkan secara teratur demi menjada kesehatan merpati dan tempat tinggalnya.

Paragraf persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan untuk memengaruhi, mengimbau, membujuk,
atau merayu pembaca sehingga mereka tergiur atau terpengaruh untuk mnegikuti keinginan
penulis.
Contoh :
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai
cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut diantaranya adalah mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang
rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagia sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan
sikap tolong menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi
oleh suasana kemanusiaan dan saling mencintai.

3) Menurut fungsinya dalam karangan
Paragraf pembuka
Paragraf ini merupakan pembuka untuk sampai pada permasalahan yang dibicarakan. Dengan kata
lain paragraf pembuka itu mengantar pembaca pada pembicaraan. Berkattan dengan itu, p;ragraf
ini befungsi untuk memberi tahu latar belakang, masalah, tujuan, dan anggapan dasar. Pengantar
yang baik dapat mengetuk hati dan memperoleh simpati, menggugah mina! dan gairah orang tain
untuk mengetahui lebih banyak.
Contoh:
Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pastijadi, merasa bersyukur
karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh
para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami slre-s herat hingga tida.k
hisa tidur dan tidak mau makan.

Paragraf isi
Paragraf isi merup;kan inti dari sebuah karangan yang terletak di antara p"aragraf
pembuka dan paragraf penutup. Di dalam paragraf isi inilah inti pokok pikiran penulis
dikemukakan. lumlah pragraf isi sangat bergantung pada luas sempitnya cakupan infonnasi
yang ingin disampaikan. Yang terpenting adalah ketuntasan pembahasan dari p"okok
piki,ran yang dikemukEkan.
Dalam paragraf isi ini ada paragraf yang merupakan pengembang dari pokok pikiran, ada
pula yang berperan sebagai transisi atau peralihan gagasan. Paragraf pengembang
berfungsi menerangkan atau menguraikan gagasan pokok karangan. Sementara itu,
paragraf peralihan merupakan paragraf penghubung yang tertetak di antara dua paragraf
utama. Paragraf yang relatif pendek ini berfirngsi untuk memudahkan pikiran pembaca
beralih ke gagasan lain.

Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-halyang dianggap penting. Tujuan paragraf ini adalah agar
apa yang tefiuang dalam paragraf-paragraf sebelumnya terkesan mendalam di pikrran
pemb.aca.
Contoh:
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat rida
dariTuhan Yang Maha Esa sefta bermanfaat bagi sesama. Atas perhatian Bapa kami ucapkn
terima kasih.

PENGEMBANGAN PARAGRAF

 Paragraf definisi merupakan penjelasan sesuatu dengan jelas. Pola paragraf definisi
biasanya menggunakan sebuah konjungsi (adalah, ialah, yaitu) yang dicantumkan
pada paragraf supaya lebih mudah dimengerti.

Contoh:
Apakah itu intranet? Kata intranet ini mungkin masih banyak orang awam yang belum
mengetahuinya. Kata intranet hampir menyerupai dengan kata internet. Namun,
terdapat perbedaan dari internet dan intranet. ladi intranet merupakan sebuah
jaringan komputer yang berbasis protokol TCP {Transfer Control Protocol} atau IP
Unternet Pratoco* sepefti halnya sehuah internet, hanya saia intranet digunakan
dalam keadaan internal dari sebuah lembaga, perusahaan, kantor, bahkan warung
internet (WARNFD pun dapat dikategorikan sebagai intranet. Antarintranet dapat
saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui sambungan internet yarc
merupakan tulang punggung komunikasi jarak jauh di dalam suatu temp.at atau
wilayah. Akan tetapi, sebuah intranet tidak perlu terhubung menuju sambungan
jaringan ke luar tempat atau wilayah sehingga intranet hanya terhubung dalam suatu
jaringan di dalam suatu tempat atau wilayah. Intranet menggunakan semua protocol
TCP ( Transfer Cantrol Prota-coL atau IP {Internet Pratocai da.n aplikasinya sehingga
semua komputer yang terhubung dengan intranet memiliki priuateinternet.

 Pangraf sebab-akibat atau yang pada umumnya disebut pola kausal, dapat dinyatakan dengan menggunakan sebab-
akibat suatu peristlwa, Dalam hal ini sebab dapat menjadi gagasn utama sedangkan akibat dapat menjadi perincian
pengembangannya, ataupun sebaliknya.

Contoh:
Jika kita sering berolahraga dengan benar, tentu tubuh kita akan sehat dan bugar. Olahraga dapat memitiki banyak
manfaa.t terhadap kesehatan tubuh, Dengan prop.orsi dan pilihan yang tepat dan dilakukan secara teratur, olahraga yang
kita lakukan dapat mencegah dan membantu proses penyembuhan penyakit. Telah banyak riset yang terus mencoba
menemukan manfaat lain dari olahraga. Selain dapat menjaga tubuh tetap sehat dapat juga mencegah kegemukan,
olahraga juga sebagai alternatif untuk proses penyembuhan. Karena olahraga memiliki lebih sedikit efek samping
dibanding jenis pengobatan lainnya. Olahraga mampu berfungsi sebagai salah satu pengobatan yang efektif karena
olahraga dapat memperkuat otot dalam tubuh yang bekerja paling keras, yaitu jantung, Olahraga teratur mampu
mem"acu tubuh mencapaidetak jantung optimal60 hingga 70 persen dari detak jantung maksimalsehingga mampu
membuat jantung berdetak secara efisien, memperkuat pembuluh arteri, dan melancarkan sirkulasi darah.

 Paragraf proses merupakan jenis. paragraf deskriptii Paragraf proses yaitu paragraf yang menjelaskan atau
menginformasikan suatu proses terjadinya atau proses bekerjanya sesuatu sesuai urutan atau langkah.

Contoh:
Tentunya kita semua mengetahui maknan yang bernama tempe. Tempe yang sering kita konsumsi merupakan makanan
murah dan bergizi. Banyak protein yang dikandung oleh tempe. Cara membuat tempe pun tidaklah sulit. Bahan yang akan
diolah mudah juga diperoleh, yaitu kacang kedelai atau kacang-kacangan lain. Lazimnya, bshan yang digunakan adalah
kacang kedelai, Untuk membuat tempe. langkah yang pertama kali dilakukan, yaitu mengambil kedelai yang sudah kita
siapkan sebelumnya. Kita pilih terlebih dahulu kedelai yang bagus dan bersih. Kemudian, cuci bersih dengan air yang
mengalir dan kita rebus sampai terlihat masak. Rebusan temps Yang masih panas te-rsebut dibiarkan satu atau dua jam
sehingga menjadi dingin. Saat itu, kulit kedelai ada yang masih melekat ada juga yang sudah mengelupas. Sekarang
usahakan supaya kulit kedelai mengelupas semua. Caranya, masukkan kedelai ke dalam bakul, letakkan di bawah pancuran
air dan aduk secara terus:menerus, Lakukan hal itu sampai kedelai terkelupas semuanya. Sambil membersihkan kedelai,
didihkan air di dalam panci besar, kemudian masukan kedelaiyang telah dibersihkan dan direbus hingga ernpuk, setelah
terlihat empuk, angkat dan huang airnla. Cuci kedelai di hawah air mengalir untuk memhuang sisa kulit arinya, kemudian
tiriskan hingga kering. Atur kedelai di dalam wadah dengan permukaan lebar, setelah dingin taburi permukaan kedelai
dengan ragi tempe, aduk hingga merata, kemudian masukan kedelai yang telah diberi ragi ke dalam plastik secara merata,
tutup- rap,at ujungnya, kemudian lubangi p.lastik tersebut s"ecukupnya untuk udara. Simpan bungkusan tempe tersebut
di tempat yang terdapat sirkulasi udaranya selama kurang lebih 35 jam.

 Paragraf contah merup-akan sebuah paragraf ilusrasi, Paragraf contsh dikembangkan menggunakan contoh
atau ilustrasi. Contoh atau ilustrasi pada paragraf tersebut yang memberikan penjelasan terhadap gagasn
paragraf, baik dengan cara deduktif, induktif, atau paduan keduanya.

Contoh:
Sebagai seorang pengusaha harus memiliki mo-dal untuk membangun us.ahanya. Seorang pengusaha besar
biasanya memiliki modal yang besar dalam membangun usahanya. Sedangkan pengusaha kecil biasanya memiliki
modal yang kecil dalam membangun usahanya. Baik itu bermodal besar maupun bermodal kecil, seorang
pengus.aha diarahkan untuk mengolah dan mengatur modal tersehut agar mendapatkan keuntungan yang
hendak dicapai. Bagi pengusaha yang bermodal kecil, jika berani mengambil resiko, rintangan dan tantangan
dalam mengembangkan usahanya, maka akan dapat menjadi seorang pengusaha yang besar. Jatuh-bangun
sebuah usEha akan memberikannya pengalaman dan kekuatan untuk memperluas. usahanya sehingga
menjadikannya seorang pengusaha yang besar. Banyak pengusaha besar berawal dari modal yang kecil sehingga
memiliki usaha bermodal besar dengan sikap pantang menyerah dan memiliki keberanian dalam membangun
usahanya, Hal tersebut merupnkan seb.qah contoh bahw-a searang psngusaha yang bermodal kecil dapat
menjadi pengusaha besar dengan keberanian dan sikap pantang menyerah.

 Paragraf Ktasifikasi merup.akan pengembangan p-aragraf melalui pembentukan kelompok yang berdasar atas
sifat-sifat tertentu. Kata atau ungkapan yang biasanya digunakan, yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi,
terbagi menjadi, dan diklasifikasikan.

Contoh:
Pengklasifikasian pada tumbuhan memiliki tujuan dan manfaat. Klasifikasi tumbuhan merupakan suatu cara
sebagai pembentukan kelas-kelas, kelompok, atau unit melalui pencarian keseragaman dalam keanekqragaman
tumbuhan. Pengklasifikasian tumbuhan memiliki tujuan untuk menyederhanakan ruang lingkup obyek studi yang
akan diteliti. Klasifi kasi tumbuhan dapat membantu mengetahui jenis-jenis tumbuhan, mengetahui hubungan
antar tumbuhan, dan mengetahui kekerabahn antar tumbuhan yang beraneka ragam. Perbedaan dasar yang
digunakan dalam mengadakan klasifikasi tumbuhan tentu saja memberikan hasit kla$fikasi yang berbeda-beda
yang dariwaktu ke waktu menyebabkan lahirnya sistem klasifikasiyang berbeda. Namun, pada prinsipnya
kesamaan-kesamaan atau keseragaman itulah yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi, misalnya
klasifikasi berdasarkan lingkungan hidup., seperti tumbuhan air, tumbuhan darat, tumbuhan dataran tinggi,
tumbuhan dataran rendah, atau berdasarkan kegunaan sepefti tumbuhan sandang, obat-obatan, hias, dan lain
sebagainya.

SYARAT – SYARAT PARAGRAF

a) Kesatuan

Tiap alinea hanya mengandung satu gagasn pnkok atau mtu topik. Fungsi alinea adalah
mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, datam
pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan
dengan topik atau gagasan tersebut. Alinea dianggap mempunyai kesatuan, jika
kalimat-kalimat dalam alinea itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan
dengan topik.

b) Kepaduan

Kepaduan paragraf berkaitan dengan keserasian antarkalimat yang membangun
paragraf tersebut. Keserasian hubungan antarkalimat dalam paragraf dapat dibangun
dengan menggunakan alat kohesi, baik gramatikal maupun leksikal. Alat kohesi
gramatikal yang dapat digunakan untuk membangun paragraf yang padu, antara lain.
adalah (1) kata transisi (konjungsi/ungkapan penghubung antarkalimat), (2) referensi
(pengacuan), (3) paralelisme (kesejajaran struldur), dan (4) ellipsis (pelesapan).
Sementara itu, alat kohesi leksikal, antara lain, berupa (1) sinonim, (2) antonim, (3)
hiponim, dan (a) repetisi (pengulangan).

c) Kelengkapan
Kelengkapan atau kekomptetan merupakan salah satu syarat paragraf yang baik. Aspek
kelengkapan ini terpenuhi jika semua informasi yang diperlukan untuk mendukung atau
menjelaskan gagasan utama. Hal ini berarti bahwa gagasan utama dalam paragraf harus
dikembangkan sesuai dengan infornasi yang diperlukan dan dituntut oleh gagasan
utama. Dengan demikian, pembaca akan memperoleh informasi secara utuh.
d) Keruntutan
Paragraf dikatakan runtut jika uraian informasi disajikan sectra uruf tidak ada informasi
yang melompat-lompat sehingga pembaca lebih mudah mengikuti jalan pikiran penulis'
Keruntutan paragraf ditampilkan melalui hubungan formalitas di antara kalimat yang
membentuk paragraf. Hubungan formalitas tersebut menunjukkan pola urutan
penyajian infomasi.
e) Konsistensi s.udut pandang
Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan diridalam karangannya. Dengan kata
lain, sudut pandang dapat diartikan sebagai cara penulis atau pengarang menempatkan
dirinya terhadap cerita atau karangan; alau dan sudut rnana penulis memandang
ceritanya. S.udut pandang lni dalam suatu karangan bisa berupa perspektif yang hendak
dibangun penulis.

PENGGUNAAN KEBAHASAAN

Masalah kebahasaan yang turut mempengaruhi koherensi sebuah alinea adalah: pengulangan (repetition), kata ganti, dan kata
transisi.
• Pengulangan. Kepaduan alinea dapat dicapai dengan mengulang kata-kata kunci, yaitu kata yang dianggap penting dalam

sebuah alinea. Kata kunci itu mula-mula muncul dalam kalimat pertama,lalu diulang dalam kalimat-kalimta berikutnya.
Kehadiran kata tersebut berfungsi untuk memelihara koherensi atau kepaduan semua kalimat alinea itu. Perhatikan kutipan
alinea sebelumnya, bahwa kata-kata kunci dalam alinea tersebut adalah “pertumbuhan sapi gembala”. Kata-kata tersebut
ada pada kalimat pertama dan selanjutnya diulang-ulang pada kalimat-kalimat yang mengikutinya.
• Penggunaan kata ganti. Ada suatu fenomena universal, bahwa dalam berbahasa, sebuah kata ganti mengacu kepada
manusia, benda atau hal yang tidak akan dipergunakan berulang-kali dalam sebuah konteks yang sama. Namun,
pengulangan hanya diperkenankan kalau kata tersebut dipentingkan atau mendapat penekanan. Misalnya

Sapi Bali adalah salah satu jenis sapi asli Indonesia yang terdepat di Pulau Bali sebelum menyebar ke wilayah-wilayah lainnya di
Indonesia, bahkan ke negara-negara tetangga seperti Australai, Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, dan Kamboja. Meskipun
postur tubuh jenis sapi ini tidak sebesar bangsa sapi Eropa, tetapi ia memiliki kelebihan yaitu daya adaptasi yang baik terhadap
lingkungan panas dan kondisi pakan berkualitas rendah. Sapi Bali sangat prolifik sehingga mudah dikembanganbiakan karena
tingkat kebuntingannya mencapat 96%. Namun, salah satu kelemahanya adalah tidak tahan terhadap serangan penyakit
tertentu, misalnya penyakit mulut dan kuku, jembarana, dan SE.

Dari contoh alineadi atas, terlihat bahwa kata ganti yang dipakai untuk sapi bali adalah jenis sapi ini, ia, dan -nya. Dengan
demikian, alineanya tidak membosakan karena kata “sapi Bali” tidak diulang terus-menerus.
• Kata transisi. Kata-kata transisi fungsinya terletak antara kata ganti dan repetisi. Bila kata-kata kunci perlu diulangi, serta kata

ganti tidak menghendaki pengulangan sebuah kata benda, maka masalah bahasa ini dapat ditengahi dengan menggunakan
kata “transisi”. Kadangkala hubungan antara gagasan-gagasan agak sulit dirumuskan, sebab diperlukan bantunan, dalam hal
ini, bantuan kata-kata atau frasa-frasa transisi sebagai penghubung atau katalisator antar satu gagasan dengan gagasan
berikutnya. Dengan demikian, hubungan ini bisa terjadi antara klausa dengan klausa, atau antara kalimat dengan kalimat.
Malahan dapat terjadi pula hubunga antara alinea dengan alinea.

Contoh 1. Jam lima pagi saya bangun. Sesudah itu, saya ke kamar mandi, lalu saya mandi. Sesudah itu, saya berpakaian.
Menyiapkan buku-buku lalu saya sarapan. Sesudah itu, saya pamit ayah dan ibu, lalu saya berangkat sekolah.

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

Yang dimaksud dengan pola pengembangan alinea ialah cara penulis merangkai informasi yang dihimpunnya menurut
kerangka dan runtunan tertentu. Informasi dituangkan dalam kalimat, kemudian, kalimat dirangkai secara berurutan
dengan wajar dalam pautan yang tertip (koherensi). Dalam mengembangkan alinea, pola susunan informasinya sangat
menentukan bagaimana penulis memilih pola tertentu (sesuai selera penulis). Sebenarnya, pola pengembangan alinea
lebih ditentukan oleh sifat hubungan informasi dalam kalimat sebelumnya dengan kalimat selanjutnya. Ada beberapa
kata atau frasa transisi yang dapat digunakan dalam pengembangan aliniea agar terjada kepaduan antar kalimat dalam
tulisan ilmiah tersebut. Berbagai pola pengembangan alinea dan pilihan kata atau frasa peralihan adalah:
• Pola susun untuk hubungan yang menyatakan tambahan kepada sesuatu yang disebut sebelumnya, antara lain:

lebih lagi, tambahan (pula), selanjutnya, di samping itu, dan, lalu, seperti halnya, juga,lagipula, berikutnya, kedua,
ketiga, akhirnya, tambahan lagi, dan demikian juga.
• Pola susunan hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebut lebih dahulu, antara
lain: tetapi, namun, bagaimanapun juga, walaupun demikian, sama sekali tidak, biarpun, dan meskipun.
• Pola susunan hubungan yang menyatakan perbandingan, antara lain: sama halnya, seperti, dalam hal yang sama,
dalam hal yang demikian, dan sebagaimana.
• Pola susunan hubungan yang menyatakan akibat atau hasil, antara lain: sebab itu, oleh sebab itu, oleh karena itu,
karena itu, jadi, maka, dan akibatnya.
• Pola susunan hubungan yang menyatakan tujuan, antara lain: untuk maksud itu, untuk maksud tersebut, dan
supaya.
• Pola susunan hubungan yang menyatakan singkatan, antara lain: singkatan, contoh, intensifikasi, singkatnya,
ringkasnya, seperti sudah dikatakan, dengan kata lain, misalnya, yakni, yaitu, dan sesungguhnya.
• Pola susunan hubungan yang menyatakan waktu, antara lain: sementara itu, segera, beberapa saat kemudian,
sesudah itu, dan kemudian.
• Pola susunan hubungan yang menyatakan tempat, antara lain: di sini,di situ, dekat, di seberang, berdekatan
dengan, dan berdampingan dengan.

MANFAAT PARAGRAF

• Mengekspresikan gagasan tertulis dengan bentuk
suatu pikiran yang tersusun logis dalam satu
kesatuan.

• Menandai peralihan gagasan baru dalam sebuah
karangan yang terdiri atas beberapa paragraf.

• Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi
penulis sehingga pembaca dapat memahami
dengan mudah,

• Memudahkan pengendalian variabel dalam
karangan.

TERIMA KASIH


Click to View FlipBook Version