MENGENAL
PUISI
Karya: Imelda Kusuma Astuti
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................ii
Pengertian Puisi................................1
Jenis-Jenis Puisi................................2
Ciri-Ciri Puisi.....................................5
Unsur-Unsur Puisi............................8
Cara Menulis Puisi............................13
Cara Membacakan Puisi..................15
Contoh Puisi.....................................20
Perbedaan Puisi dan Prosa............30
Glosarium.............................................
Daftar Pustaka....................................
Profil Penulis.......................................
.i
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ajar. Tak lupa juga
mengucapkan salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW, karena berkat beliau, kita mampu
keluar dari kegelapan menuju jalan yang lebih terang.
Adapun, buku ajar kami yang berjudul ‘Bahan Ajar: Mengenal Puisi’ ini
telah selesai kami buat secara semaksimal dan sebaik mungkin agar
menjadi manfaat bagi pembaca yang membutuhkan informasi dan
pengetahuan mengenai puisi
Kami sadar, masih banyak luput dan kekeliruan yang tentu saja jauh dari
sempurna tentang buku ini. Oleh sebab itu, kami mohon agar pembaca
memberi kritik dan juga saran terhadap karya buku ajar ini agar kami
dapat terus meningkatkan kualitas buku.
Demikian buku ajar ini kami buat, dengan harapan agar pembaca dapat
memahami informasi dan juga mendapatkan wawasan mengenai puisi.
Terima kasih.
Klaten, 4 November 2022
Penulis
ii
Pengertian Puisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi
merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh
irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi
juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang
bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.
Para ahli menjelaskan arti puisi dalam definisi yang
bervariasi. Seperti dikutip dar
i buku Sastra Indonesia yang
disusun oleh tim Sastra Cemerlang, salah seorang ahli,
Sumardi, menyatakan bahwa pengertian puisi adalah karya
sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan
diberi irama dengan bunyi padu dan pemilihan kata yang
imajinatif.
Sementara itu, menurut James Reeves, seorang penulis
Inggris yang dikenal karena puisi, drama, dan sastranya,
mengatakan bahwa pengertian puisi adalah ekspresi
bahasa yang kaya dan penuh dengan daya pikat.
1
Jenis-Jenis Puisi
Puisi memiliki dua jenis yang umum, yaitu
puisi lama serta puisi modern.
A. Puisi Lama
Jenis-jenis puisi lama berupa pantun, syair,
talibun, mantra dan gurindam. Sedangkan
njeanriast-ijfe,npisuipsui ilsiriikmdoadnerlpnubiseirduepsakpriupitsiif.
Puisi lama, yaitu mantra merupakan jenis
puisi yang dicipatakan dalam kepercayaan
animism, biasanya dibacakan dalam acara
ritual kebudayaan serta menggunakan
kata yang dapat menimbulkan efek bunyi
magis.
2
Pantun merupakan jenis puisi lama yang
bersajak a b a b dengan setiap baris terdiri atas
empat baris, dua baris sampiran dan dua baris
isi. Sedangkan talibun terdiri dari sampiran dan
isi lebih dari empat baris dan selalu genap,
contohnya dua baris sampir dan dua baris isi.
Syair memiliki larik empat bait dan bersajak a a
a a serta isinya mengisahkan suatu hal, dan
gurindam merupakan jenis puisi lama yang
terdiri atas dua baris, belrirama sama, isinya
baris pertama adalah sebab sedangkan baris
kedua berisi akibat.
3
B. Puisi Modern
Puisi modern biasa disebut puisi bebas, karena
tidak terikat oleh rima, jumlah baris dan lain
sebagainya.
Jenis puisi modern,
yaitu puisi naratif
merupakan puisi yang digunakan untuk
menyampaikan suatu cerita, dibedakan menjadi
tiga yaitu epic, romansa dan balada. Jenis kedua
puisi modern adalah puisi lirik yang digunakan
untuk mengungkapkan gagasan penyair, jenis
terakhir puisi moderen adalah puisi deskriptif,
yaitu puisi yang mengemukakan pendapat serta
kesan penyair.
4
Ciri-Ciri Puisi
a). Ciri-Ciri Puisi Secara Umum
1. Penggunaan diksi umumnya memiliki unsur yang
indah dan berupa diksi kiasan
2. Penggunaan diksi lebih memerhatikan rima serta
persajakan agar menghasilkan bunyi yang indah
3. Dalam penulisannya menggunakan bait-bait yang di
mana didalamnya
terdiri dari beberapa baris
4. Pengunkapan alur, tokoh, dan sebagainya tidak
begitu diperlihatkan
5. Penggunaan diksi majas cukup banyak.
5
b). Ciri-Ciri Puisi Lama
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa
puisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan
puisi baru. Di bawah ini akan disebutkan beberapa ciri
dari puisi lama.
1. Gaya bahasa yang digunakan cenderung klise atau
statis
2. Umumnya berasal dari sastra lisan yang
disampaikan dari individu yang satu ke individu
lainnya
3. Penulis puisi cenderung tidak diketahui atau biasa
disebut dengan istilah anonim
4. Terpaku pada banyaknya rima, irama, baris, dan
intonasi atau bunyi dari puisi itu sendiri
6
c). Ciri-Ciri Puisi Modern
Setelah Ciri-ciri puisi lama, maka pembahasan
selanjutnya adalah ciri-ciri puisi modern.
1. Gaya bahasa yang digunakan memiliki sifat
yang dinamis atau bisa dibilang tidak ada
acuannya, sehingga berubah-ubah
2. Umumnya, puisi terdiri dari dua sampai empat
baris dalam satu bait dan tidak begitu terpaku
dengan akhiran pada setiap barisnya
3. Biasanya, isi dari puisi modern tentang
keresahan yang ada di dalam diri penulis itu
sendiri
4. Dalam satu barisnya cenderung menggunakan
satuan sintaksis atau “gatra”
7
UNSUR-UNSUR PUISI
Pada dasarnya, unsur atau struktur puisi ini dibagi
menjadi dua jenis, yaitu struktur batin puisi dan struktur
fisik puisi.
A. Unsur Batin Puisi
Struktur batin puisi bisa dikatakan sebagai unsur
pembentuk puisi. Strukur batin puisi masih dibagi
menjadi 4 struktur, yaitu:
1. Rasa
Struktur rasa ini dapat diart
ikan sebagai sentuhan rasa
yang berasal dari penulis puisi. Biasanya, penulis puisi
atau penyair akan menulis sebuah puisi karena latar
belakang serta keresahan dari penulis itu sendiri. Akan
tetapi, ada juga penulis puisi yang menulis puisi
berdasarkan permasalahan yang sedang terjadi.
2. Tema
Tema pada puisi ini biasanya akan menentukan hasil dari
puisi itu sendiri. Oleh sebab itu, terkadang ada beberapa
penulis puisi yang lebih menyukai untuk menentukan
tema dalam membuat puisi.
8
3. Amanat
Amanat merupakan sebuah pesan yang
berisi tentang kehidupan yang
diberikan oleh penulis kepada pembaca.
Amanat ini ada yang dapat dijelaskan
secara langsung dan ada juga yang
dijelaskan dengan me
nggunakan
makna-makna tersirat.
4. Nada
Nada pada puisi dapat diartikan sebagai
bunyi dari puisi yang dibuat oleh
penulis atau penyair. Nada yang
digunakan bisa nada tinggi, nada
rendah, dan lain-lain.
9
B. Unsur Fisik Puisi
Struktur fisik puisi merupakan unsur fisik puisi,
sehingga biasanya di dalam puisi akan terdapat
unsur fisik puisi. Berbeda dengan struktur batin
puisi, struktur fisik puisi ini terdiri dari 6
struktur, yaitu:
1. Gaya Bahasa
Puisi yang sering kita ba
ca ini biasanya akan ada
berbagai macam gaya bahasa dalam satu buah
puisi. Dengan adanya gaya bahasa, maka akan
memunculkan makna konotasi, sehingga
membuat pembaca puisi tersentuh perasaanya.
10
2. Diksi
Bahasa pada puisi sangatlah pada,
sehingga setiap rangkaian katanya
bisa memiliki makna tersendiri.
Susunan kata pada puisi itu sering
dikenal dengan istilah diksi. Pemilihan
diksi harus memerhatikan kata-kata
lainnya agar menghasilkan estetika
bagi puisi itu sendiri.
3. Tipografi
Puisi btaerridsin
riyad,akriebmeubdeiraanpapabdaaribsadgailaanm
satu
akhirnya terkadang diberi tanda baca
yang berbeda-beda. Tanda baca ini
akan menentukan suasana yang ada di
dalam puisi.
4. Rima
Rima pada puisi ini biasanya terletak
pada bagian akhir baris puisi. Dengan
adanya rima, bunyi puisi akan menjadi
lebih indah.
11
5. Kata Konkret
Kata konkret merupakan kata-kata pada
puisi yang bisa mengarahkan ke imajinasi
pembaca. Oleh karena itu, setelah membaca
puisi, bisa menghadirkan imaji bagi
seseorang.
6. Imaji
Ketika membaca puisi akan lebih tersentuh
apabila menghubungka
nnya dengan indera
manusia. Imaji merupakan imajinasi yang
melibatkan setiap indera manusia, biasanya
imaji suara, imaji penglihatan, dan
sebagainya.
12
Cara Menulis Puisi
1. Tentukan Tema dan Judul
Pertama, pilihlah satu tema yang kita inginkan sebagai
acuan dalam membuat puisi agar puisi kita lebih menarik.
Tema puisi ada banyak sekali. Jadi, sebisa mungkin pilihlah
tema yang benar-benar menarik. Setelah menentukan
tema, langkah selanjutnya adalah menentukan judul yang
berpacu pada tema. Misalnya saja kita menentukan
temanya, yaitu kesetiaan.
2. Menentukan Kata Kunci
Setelah menentukan tema, lan
gkah-langkah menulis puisi
selanjutnya adalah menentukan kata kunci dan kemudian
mengembangkan kata tersebut. Jika kamu telah
menemukan tema, misalnya tadi kesetiaan, maka
selanjutnya adalah menemukan kata kunci yang berkaitan
dengan keabadian tersebut. Apabila sudah dirasa cukup
untuk memulai membuat puisi, maka kamu tinggal
mengembangkannya dalam sebuah kalimat atau larik puisi.
Misalnya satu kata kunci digunakan untuk satu larik. Atau
bisa saja, satu kata kunci kemudian dikembangkan menjadi
satu bait.
13
3. Menggunakan Gaya Bahasa
Langkah menulis puisi selanjutnya adalah dengan
menggunakan gaya bahasa. Salah satunya adalah
dengan majas misalnya majas perbandingan atau
majas metafora misalnya.
4. Kembangkan Puisi Seindah Mungkin
Selanjutnya adalah mengembangkan semua
langkah di atas menjadi puisi yang indah. Susun
kata-kata, larik-larik puisi menjadi bait-bait.
Kembangkanlah menjadi
satu puisi yang utuh dan
bermakna. Kamu harus ingat bahwa puisi
bukanlah sebuah artikel. Tulisan yang kamu buat
untuk puisi harus ringkas, padat, sekaligus indah.
Pilihlah kata yang sesuai yang mewakili unsur
keindahan sekaligus makna yang padat.
14
Cara Membacakan Puisi
1. Artikulasi dan Intonasi yang tepat
Artikulasi merupakan pengucapan kata secara jelas
sehingga menghasilkan bunyi bahasa yang bisa didengar
oleh penonton. Mengucap kata yang jelas pastinya dengan
cara membuka mulut dan mengeluarkan suara agar suara
terdengar jelas.
2. Ekspresi atau Mimik
Setelah artikulasi dan intonasi, ada pula ekspresi. Ekspresi
ini merupakan suatu bentuk penjiwaan perasaan ketika
manednagmgaemmbbaarckaanpuiissii.dDalaanmmpiumisiki
baedsaelartharpaeuntjiwwaajaanhnyyaan.g
Kedua hal ini sangat penting bagi keindahan puisi ketika
membacanya. Karena merupakan peran pendukung, agar
puisi jadi makin matang ketika dibaca. Maka dari itu,
pembaca puisi mesti bisa untuk mengekspresikan dan
menyesuaikan mimik wajah dengan tulisan.
15
3. Gerak Tubuh
Gerak tubuh merupakan pelengkap
dari pembacaan puisi. Kenapa begitu?
Ya, bayangkan saja, kalau hanya
ekspresi tanpa gerak tubuh.
Seperti bicara saja, anda bicara
dengan orang lain pasti ada gerak
tubuh, walaupun hanya sedikit. Itu
merupakan reflek. Tapi kalau dalam
puisi, and
a harus menciptakan gerak
tubuh yang sesuai dengan isi puisi.
16
4. Mental
Setelah paham akan pergerakan tubuh dalam
membaca puisi, selanjutnya kita menguatkan
mental. Hal ini berguna agar ketika membaca
puisi tidak terjadi demam panggung.
Apa itu demam panggung?
Maksudnya adalah kondisi dimana kita canggung
dalam bicara, dalam beraktivitas di atas
panggung, atau di depan penonton. Demam
penggung memang terlih
at sepele bagi kita, tapi
sebetulnya itu bisa menurunkn kualitas anda
dalam berpenampilan apa pun di depan.
17
5. Membaca
Dalam membaca puisi, penting bagi kita untuk lancar
dan tepat tempo pembacaan, agar penonton
menikmati puisi yang kita bacakan. Lancar dan tepat,
kedua hal ini harus menyatu dalam penampilan anda.
Untuk menjadi lancar membaca, anda harus sering
membacanya berulang-ulang sampai lancar. Karena
kalau tidak lancar, sulit pastinya mengekspresikan
puisi tersebut. Begitu juga dengan ketepatan,
diperlukan pengulangan agar paham pembacaan yang
tepat.
6. Pengaturan Pernapasan s
angat penting terutama
Pengaturan napas menjadi
jika puisinya memiliki larik yang cukup panjang. Sebab
ketika kita mengeluarkan gerak tubuh, otomatis
menguras sedikit napas kita.
Pengaturan napas ketika membaca puisi juga
berkaitan dengan intonasi dan artikluasi. Karena
dengan kaitannya itu, ketika kita dapat mengatur
napas, maka bunyi yang keluar pun terdengar jelas.
18
7. Makna Puisi
Puisi memiliki makna yang berlapis dan
kadang bersifat imajinatif. Maksudnya adalah,
dalam setiap frasa tentu memiliki makna
yang luas, yang jauh dari dugaan kita. Maka
dari itu kita mesti memahami makna sebuah
puisi dengan cara membedah secara bahasa.
19
Contoh Puisi
Contoh Puisi Berdasarkan Jenisnya
Setelah mengetahui jenis-jenis puisi, untuk lebih
paham maka berikut contoh-contoh puisi yang dapat
penulis rangkum.
1. Mantra
Puisi lama mantra biasanya memiliki kata atau
ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.
Contohnya adalah salah satu mantra yang dipercaya
dapat mengobati sakit perut :
Gelang-gelang si gali-gali
Malukut kepada padi
Air susu kerus asalmu jadi
Aku sapa tidak berbunyi
Sapardi Djoko Damono (2016)
20
2. Pantun
Pantun adalah puisi lama yang memiliki sajak abab dan setiap
baris berisi delapan sampai 12 suku kata. Berikut salah satu
contoh pantun:
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
3. Gurindam
Puisi lama gurindam memiliki ciri-ciri yaitu terdapat bait yang
terdiri dari dua baris serta bersajak aaaa. Berikut salah satu
contoh gurindam:
Contoh
Pikir dahulu sebelum berkata
Supaya terelak silang sengketa
Apabila anak tak dilatih
Jikalau besar bapaknya letih
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu kelak tersesat
Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada disangka
21
4. Syair
Syair adalah puisi lama yang biasanya berisi nasihat atau
cerita, syair bersajak aaaa serta berisi empat baris dalam satu
bait. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut:
Ilmu didapat tiada cepat
Mesti sabar hatinya kuat
Semoga tuhan berikan rahmat
Maka jaga hati serta niat
5. Talibun
Talibun merupakan puisi lama yang termasuk dalam jenis
pantun serta terdiri dari bilangan genap pada setiap satu
baitnya. Contoh talibun adalah sebagai berikut:
Pergi merantau jauh ke negeri
seberang
Janganlah lalai membawa perbekalan berupa makanan
Jika tersesat di perjalanan ingatlah peta yang kau bawa
Serta jangan malu mendatangi orang untuk bertanya
Jika engkau berbuat baik kepada semua orang
Niscaya kebaikan pula yang akan engkau dapatkan
Sudahlah engkau kan dapat pahala
Di dunia pun engkau akan hidup bahagia
22
6. Puisi Romansa
Romansa merupakan puisi moderen dan berisikan
mengenai kisah cinta atau perasaan penyair tentang
cinta, salah satu contoh puisi romansa adalah sebagai
berikut:
Aku Ingin, oleh Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak smeme
npjaadt idkiasnanmypaatikiaadna
awan kepada hujan yang
23
7. Balada
Balada merupakan salah satu jenis puisi moderen yang
menggambarkan cerita, puisi balada terdiri dari tiga bait,
berikut adalah contoh dari puisi balada.
Balada Orang-Orang Tercinta, oleh W.S Rendra
Kita bergantian menghirup asam
Batuk dan lemas terceruk
Marah dan terbaret-baret
Cinta membuat kita bertahan
dengan secuil redup harapan
Kita berjalan terseok-seok
Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan yang terang
Namun cinta tidak membawa kita
memahami satu sama lain
Kadang kita merasa beruntung
Namun harusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah-patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
Untuk berhenti berpura-pura?
24
Kita meleleh dan tergerus
Serut-serut sinar matahari
Sementara kita sudah lupa
rasanya mengalir bersama kehidupan
Melupakan hal-hal kecil
yang dulu termaafkan
Mengapa kita saling menyembunyikan
Mengapa marah dengan keadaan?
Mengapa lari ketika sesuatu
membengkak jika dibiarkan?
Kita percaya pada cinta
Yang borok dan jtaatkuhsetdeerrphearna
angkap
Kita tertangkap
Dalam balada orang-orang tercinta
25
8. Epik
Puisi epic merupakan salah satu jenis puisi moderen yang berisi
tuntutan atau ajaran hidup serta memiliki cerita kepahlawanan.
Berikut adalah contoh-contoh puisi epik oleh beberapa
sastrawan Indonesia.
Karawang-Bekasi, Oleh Chairil Anwar
Kami yang ingin terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
26
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan
4-5 ribu
nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yan tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan
dan
harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak
lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
27
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Beri kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Keang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
28
Contoh Buku Puisi
29
Perbedaan Puisi dan
Prosa
30
31
Glosarium
Amanat: Sebuah ajaran moral atau pesan
yang ingin disampaikan oleh pengarang
kepada pembaca.
Bait: Bagian dari teks berirama yang
terdiri dari beberapa baris yang tersusun
harmonis.
Batin: Sesuatu yang terdapat di dalam
hati.
Dinamis: Penuh semangat dan tenaga
sehingga cepat bergerak.
Fisik: Sesuatu wujud dan dapat terlihat
oleh kasatmata, yang juga merupakan
terdefinisi oleh pikiran.
Gurindam: Jenis puisi yang memadukan
antara sajak dan peribahasa
Irama: Pola yang teratur dalam musik.
Imajinasi: Daya pikir untuk membayangkan
at
au menciptakan gambar kejadian
berdasarkan kenyataan atau pengalaman
seseorang secara umum.
Konkret: Nyata, benar-benar ada, berwujud,
dapat dilihat, diraba, dan sebagainya.
Magis: Berkaitan dengan hal atau perbuatan
magi.
Mantra: Bunyi, suku kata, atau kalimat yang
dianggap mampu menc
iptakan perubahan
secara spiritual.
Modern: Terbaru atau mutakhir
Puisi: Ragam sastra yang bahasanya terikat
oleh irama, matra, rima, serta penyusunan
larik dan bait.
Sastra: Bentuk rekaman dengan bahasa yang
akan disampaikan kepada orang lain.
Profil Penulis
Nama : Imelda Kusuma Astuti
Email : [email protected]
Tempat, tanggal lahir : Klaten, 12 Juni 2003
Profesi : Mahasiswa
Hobi : Menyanyi
Daftar Pustaka
Ahmad. 2021. Pengertian Puisi:
Jenis-Jenis, Unsur, Cara Membuat Puisi
dan Lengkap dengan Contoh Puisi.
Gramedia
Balerumah. 2020. Cara Membaca
Puisi yang Baik dan Tepat Agar Indah
Didengar. Balerumah
.com
Shabrina Alfari. 2021. Cara
Membuat Puisi yang Baik dan
Benar|Bahasa Indonesia Kelas 10. Ruang
Guru