The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

9. DETAIL BAHAN AJAR - KENDALI KUALITAS PRODUK KETERAMPILAN MENGELOLA USAHA

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by uchiha itachi, 2023-10-26 21:43:10

9. DETAIL BAHAN AJAR - KENDALI KUALITAS PRODUK KETERAMPILAN MENGELOLA USAHA

9. DETAIL BAHAN AJAR - KENDALI KUALITAS PRODUK KETERAMPILAN MENGELOLA USAHA

KENDALI KUALITAS PRODUK KETERAMPILAN MENGELOLA USAHA Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Direktorat Kursus dan Pelatihan 2021


KENDALI KUALITAS PRODUK Keterampilan Mengelola Usaha Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2021 Tim Penulis: Ani Syafaatun Agus Sofyan Fathul Mansyah Kartini Achmad Hilmi Z Akbar Anas


KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Penguatan link and match antara lembaga pendidikan vokasi dan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (iduka) merupakan program prioritas pemerintah. Link and match ini harus diartikan secara menyeluruh yaitu “menikahnya” program pendidikan dan pelatihan vokasi dengan iduka, UMKM, lembaga perbankan dan unit pemasaran yang bukan sekadar penandatanganan MoU tetapi harus ada keterlibatan mitra mulai dari pengembangan kurikulum, peningkatan kapasitas guru/instruktur/dosen/kepala sekolah/pimpinan, penyusunan standar sarpras berbasis iduka, pemagangan, evaluasi lulusan hingga penyerapan lulusan untuk bekerja di iduka dan mampu merintis usaha baru. Kursus dan pelatihan sebagai bagian dari pendidikan vokasi juga dituntut untuk bisa mewujudkan link and match dengan mitra sebagaimana tersebut di atas. Hal ini merupakan suatu tantangan sekaligus peluang yang besar terhadap eksistensi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) selama ini. LKP yang bisa mewujudkan “pernikahan” tersebut dipastikan akan terus eksis bahkan akan semakin berkembang. Konsep miniatur “pernikahan” antara LKP dan lembaga mitra terwujud dalam penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), yaitu program kursus dan pelatihan untuk menyiapkan SDM terampil, berkarakter, berdaya saing dan siap kerja dengan sasaran prioritas anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan, khususnya yang pernah menerima program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Saya menyambut baik penyusunan bahan ajar PKW ini dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran PKW sehingga menghasilkan lulusan berkualitas dan mampu untuk melahirkan usahawan baru dengan berbagai bidang usaha dalam rangka pengembangan potensi lokal. Selamat dan sukses untuk semua penyelenggara PKW semoga hasil kerja Saudara menjadi bagian dari upaya menyiapkan SDM Indonesia yang andal dan berdaya saing. Jakarta, September 2021 Direktur Jenderal, Wikan Sakarinto, Ph.D.


KATA PENGANTAR Direktur Kursus dan Pelatihan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) merupakan layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan serta menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal berwirausaha dan merintis berdirinya usaha mandiri. Sasaran prioritasnya adalah Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan khususnya anak-anak yang pernah menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Berdasarkan konsep tersebut maka, reformasi penyelenggaraan PKW harus dilakukan agar lulusan PKW dapat berwirausaha sesuai dengan ketrampilan yang dipelajari. Reformasi penyelenggaraan PKW dimaksud, difokuskan pada perubahan pola pikir (mindset) penyelenggaraan PKW dari hanya sekadar rekrutmen dan proses pembelajaran saja (input dan process) bergeser ke kualitas lulusan untuk mampu berwirausaha dengan pendampingan. Reformasi berikutnya adalah reformasi cara kerja/prosedur penyelenggaraan PKW dari cara kerja berbasis one man show, serta dilakukan oleh lembaga penyelenggara sendiri, bergeser ke cara kerja berbasis kerjasama dan kolaborasi dengan UMKM, lembaga perbankkan dan unit pemasaran. Kerja sama tersebut mulai dari rekrutmen, penyusunan kurikulum dan bahan ajar, pengadaan instruktur, sarana dan prasarana pembelajaran, dan pembimbingan/pendampingan dalam merintis usaha baik secara kelompok maupun perorangan. Dalam rangka mendorong reformasi pembelajaran PKW, Direktorat Kursus dan Pelatihan menyusun bahan ajar yang terdiri dari 6 komponen yaitu: 1) Menumbuhkan Pola Pikir dan Karakter Kewirausahaan, 2) Merencanakan Usaha, 3) Keterampilan Mengelola Usaha 4) Mengembangkan Usaha, 5) Pengembangan Pemasaran Usaha, dan 6) Evaluasi Usaha. Dari ke enam komponen bahan ajar ini, masing-masing terdiri dari judul-judul bahan ajar yang kesemuanya berjumlah 40 judul bahan ajar yang akan di digitalisasi untuk mempermudah mengaksesnya. Besar harapan kami bahan ajar ini dapat bermanfaat dan menjadi rujukan bagi berbagai pihak khususnya lembaga penyelenggara dalam menyiapkan, menyelenggarakan pembelajaran, dan pendampingan/pembimbingan dalam merintis usaha bagi para lulusan PKW. Jakarta, September 2021 Direktur, Dr. Wartanto


DAFTAR ISI Apa Pengertian Kualitas Produk? A Pentingnya Mengendalikan Kualitas Produk B Siapa yang Melakukan Kualitas Produk C Bagaimana Cara Mengendalikan Kualitas Produk? D Faktor yang Menjaga Kualitas Produk? E Alat Bantu Pengendalian Kualitas F Manfaat Pengendalian Kualitas Produk G


A Apa Pengertian Kualitas Produk? Kualitas Produk adalah karakteristik suatu produk yang berkemampuan untuk memenuhi harapan serta ekspektasi pelanggan. Menurut Assauri (1998: 25), pengendalian dan pengawasan adalah Kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan rencanakan dan apabila terjadi penyimpangan, penyimpangan tersebut dapat dikoreksi sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai. Pengendalian kualitas adalah suatu teknik dan aktivitas/tindakan yang terencana yang dilakukan untuk mencapai, mempertahankan dan meningkatkan kualitas suatu produk dan jasa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan dapat memenuhi kepuasan konsumen. Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 1


B Pentingnya Mengendalikan Kualitas Produk Pengendalian kualitas bertujuan untuk mendapatkan jaminan bahwa kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan dengan mengeluarkan biaya yang ekonomis atau serendah mungkin. Menurut Assauri (2004), tujuan pengendalian kualitas adalah sebagai berikut. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah ditetapkan. 2 1 Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin. 2 Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin. 4 Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan menggunakan kualitas produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin. 3 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


C Siapa yang Melakukan Kualitas Produk? D Bagaimana Cara Mengendalikan Kualitas Produk? 3 Yang melakukan kualitas produk adalah produsen/pihak yang memproduksi barang/jasa. Pengendalian kualitas produk merupakan usaha yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Artinya proses ini terus dilakukan agar produk barang/jasa memiliki kualitas yang terjamin sehingga kepercayaan dan kepuasan konsumen tetap terjaga. Menurut Edward Deming, proses pengendalian kualitas bisa dilakukan dengan proses Plan, Do, Check, Action atau disingkat PDCA. Proses tersebut biasanya digunakan untuk menguji dan menerapkan perubahan guna membenahi kinerja produk serta sistem pada masa mendatang. Berikut tahapan siklus PDCA. Merencanakan spesifikasi, menetapkan spesifikasi atau standar kualitas yang baik, memberi pengertian kepada bawahan akan pentingnya kualitas produk, pengendalian kualitas dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Mengembangkan rencana PLAN Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


4 Memeriksa atau meneliti merujuk pada penetapan apakah pelaksanaannya berada dalam jalur, sesuai dengan rencana dan memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan. Membandingkan kualitas hasil produksi dengan standar yang telah ditetapkan, berdasarkan penelitian diperoleh data kegagalan dan kemudian ditelaah penyebab kegagalannya. Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai CHECK Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap, mulai dari skala kecil dan pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas dan kemampuan setiap personel. Selama dalam melaksanakan rencana harus dilakukan pengendalian, yaitu mengupayakan agar seluruh rencana dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar sasaran dapat tercapai. Melaksanakan rencana DO Penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu, yang didasarkan hasil analisis di atas. Penyesuaian berkaitan dengan standardisasi prosedur baru guna menghindari timbulnya kembali masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya. Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan ACTION Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


E Faktor yang Menjaga Kualitas Produk? 5 Menurut Assauri (2004), terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pengendalian kualitas sebagai berikut. Batas-batas yang ingin dicapai haruslah disesuaikan dengan kemampuan proses yang ada. Tidak ada gunanya mengendalikan suatu proses dalam batas-batas yang melebihi kemampuan atau kesanggupan proses yang ada. Kemampuan proses Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


Spesifikasi yang berlaku 6 Spesifikasi hasil produksi yang ingin dicapai harus dapat berlaku, bila ditinjau dari segi kemampuan proses dan keinginan atau kebutuhan konsumen yang ingin dicapai dari hasil produksi tersebut. Dalam hal ini haruslah dapat dipastikan dahulu apakah spesifikasi tersebut dapat berlaku dari kedua segi yang telah disebutkan di atas sebelum pengendalian kualitas pada proses dapat dimulai. Tingkat ketidaksesuaian yang dapat diterima Tujuan dilakukan pengendalian suatu proses adalah dapat mengurangi produk yang berada di bawah standar seminimal mungkin. Tingkat pengendalian yang diberlakukan bergantung pada banyaknya produk yang berada di bawah standar yang dapat diterima. Biaya kualitas Biaya kualitas sangat mempengaruhi tingkat pengendalian kualitas dalam menghasilkan produk yaitu biaya kualitas mempunyai hubungan yang positif dengan terciptanya produk yang berkualitas. Apabila ingin menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dibutuhkan biaya kualitas yang relatif lebih besar. Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


7 F Alat Bantu Pengendalian Kualitas Alat bantu pengendalian kualitas digunakan untuk mendeteksi sebab-sebab terjadinya penyimpangan di luar kendali dalam proses produksi dan cara bagaimana untuk melakukan tindakan perbaikan. Menurut Montgomery (2001), terdapat tujuh alat bantu dalam pengendalian kualitas, yaitu. adalah gambar yang menjelaskan langkah-langkah utama, cabang-cabang proses dan produk akhir dari proses. 1 Pendekatan yang terkordinasi untuk mengidentifikasikan, mengurutkan dan bekerja untuk menyisihkan ketidaksesuaian secara permanen. Fokuslah pada sumber kesalahan yang penting. Aturannya 80/20 yaitu 80%, dari masalah dan 20% adalah penyebab. 2 80% 20% Flow Chart Pareto Analysis Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


8 adalah distribusi yang menunjukkan frekuensi kejadian-kejadian di antara jajaran data yang tinggi dan yang rendah. 3 Dikenal juga dengan peta korelasi, yaitu grafik dari nilai suatu karakteristik yang dibandingkan dengan nilai karakteristik yang lain. 4 Merupakan alat pengumpal dan penganalisis data, disajikan dalam bentuk tabel yang berisi nama dan jumlah barang yang diproduksi dan jenis ketidaksesuaian beserta jumlah yang dihasilkan. 5 adalah peta ukuran waktu yang menunjukan nilai-nilai statistika, termasuk garis pusat dan satu atau lebih batas kendali yang didapatkan secara statistika. 6 Alat yang menggunakan secara grafik dari elemen-elemen proses untuk menganalisis sumber-sumber potensial dari variasi proses. 7 Fasilitas Kipas Angin AC 3 4 Jumlah Histogram Scatter Diagram Check Sheet Control Chart Cause and Effect Diagram Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


9 G Manfaat Pengendalian Kualitas Produk Kontrol kualitas menawarkan banyak manfaat, seperti kesadaran kualitas, kepuasan konsumen, pengurangan biaya dan pemanfaatan sumber daya. Apakah Anda tahu kualitas produk bisnis Anda? Apakah Anda menyadari fakta bahwa kualitas membawa banyak kepentingan? Kenyataannya hal ini membuat karyawan sekaligus masyarakat umum sadar akan kualitas barang yang merupakan suatu hal penting. Selain itu mengenai kontrol kualitas dalam melayani, tujuan ini juga sangat penting untuk disadari. Jika karyawan di perusahaan tahu pentingnya kualitas, mereka juga akan mencoba meningkatkan produk terbaik untuk mencapai kualitas yang diinginkan dalam suatu produk tersebut. 1 Memiliki Kesadaran Akan Kualitas Produk Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


Direktorat Kursus dan Pelatihan 10 Ditjen Pendidikan Vokasi Dalam sebuah bisnis, konsumen merupakan seorang raja. Hal Ini penting untuk dikaji mengenai kepuasan para konsumen. Selain itu konsumen juga berhak diuntungkan atas peningkatan kualitas produk. Dengan kata lain, mereka mendapatkan produk terbaik dari produk yang mereka inginkan. 2 Kepuasan Konsumen Pengurangan biaya produksi ini tidak seharusnya menurunkan kualitas produk. Penting dalam sebuah bisnis melakukan alternatif terbaik untuk menekan biaya produksi tanpa harus menurunkan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan demikian konsumen tetap merasa puas dengan produk yang mereka beli. 3 Pengurangan Biaya Produksi Kontrol kualitas memastikan bahwa sumber daya yang tersedia harus dimanfaatkan sepenuhnya. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi bisnis anda untuk mengefisiensi dan mengoptimalkan sumber daya. dengan demikian tingkat pengeluaran juga bisa ditekan. 3 Pemanfaatan Sumber Daya


11 DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Operasi dan Produksi. Jakarta : LPFE UI. Prawirosentono, Suyadi. 2007. Filosofi Baru Tentang Mutu Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Ginting, Rosnani. 2007. Sistem Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Gaspersz, Vincent. 2005. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard dengan Six Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemeritah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Yamit, Z. 2002. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII. Wulandari, S.D., dan Amelia. 2012. Pengendalian Kualitas Produksi di PT.Nutrifood Indonesia dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan (Defect) Dus Produk Sweetener dengan Menggunakan Statistical ProcesControl (SPC). Jurnal Economicus, vol.05, STIE Dewantara. Montgomery, Douglas C. 2001. Design and analysis of experiments. New Jersey: John Wiley & Sons. Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Direktorat Kursus dan Pelatihan 2021


Click to View FlipBook Version