The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

20. DETAIL BAHAN AJAR - MENGEMBANGKAN MITRA USAHA

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by uchiha itachi, 2023-10-26 21:56:18

20. DETAIL BAHAN AJAR - MENGEMBANGKAN MITRA USAHA

20. DETAIL BAHAN AJAR - MENGEMBANGKAN MITRA USAHA

MENGEMBANGKAN MITRA USAHA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Direktorat Kursus dan Pelatihan 2021 Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)


Tim Penulis: MENGEMBANGKAN MITRA USAHA Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2021 Alex Sujanto Apip Firmansyah Michael Slamet Rusdi Kartini I Budi Prasetyo Usman


Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi fi ff ffl ff ffifl ff    ffl ff  Penguatan link and match antara lembaga pendidikan vokasi dan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (iduka) merupakan program prioritas pemerintah. Link and match ini harus diartikan secara menyeluruh yaitu “menikahnya” program pendidikan dan pelatihan vokasi dengan iduka, UMKM, lembaga perbankan dan unit pemasaran yang bukan sekadar penandatanganan MoU tetapi harus ada keterlibatan mitra mulai dari pengembangan kurikulum, peningkatan kapasitas guru/instruktur/dosen/kepala sekolah/pimpinan, penyusunan standar sarpras berbasis iduka, pemagangan, evaluasi lulusan hingga penyerapan lulusan untuk bekerja di iduka dan mampu merintis usaha baru. Kursus dan pelatihan sebagai bagian dari pendidikan vokasi juga dituntut untuk bisa mewujudkan link and match dengan mitra sebagaimana tersebut di atas. Hal ini merupakan suatu tantangan sekaligus peluang yang besar terhadap eksistensi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) selama ini. LKP yang bisa mewujudkan “pernikahan” tersebut dipastikan akan terus eksis bahkan akan semakin berkembang. Konsep miniatur “pernikahan” antara LKP dan lembaga mitra terwujud dalam penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), yaitu program kursus dan pelatihan untuk menyiapkan SDM terampil, berkarakter, berdaya saing dan siap kerja dengan sasaran prioritas anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan, khususnya yang pernah menerima program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Saya menyambut baik penyusunan bahan ajar PKW ini dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran PKW sehingga menghasilkan lulusan berkualitas dan mampu untuk melahirkan usahawan baru dengan berbagai bidang usaha dalam rangka pengembangan potensi lokal. Selamat dan sukses untuk semua penyelenggara PKW semoga hasil kerja Saudara menjadi bagian dari upaya menyiapkan SDM Indonesia yang andal dan berdaya saing. Jakarta, September 2021 Direktur Jenderal, Wikan Sakarinto, Ph.D.


Direktur Kursus dan Pelatihan fi ff ffl ff ffi    ff  ffl ff  Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) merupakan layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan serta menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal berwirausaha dan merintis berdirinya usaha mandiri. Sasaran prioritasnya adalah Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan khususnya anak-anak yang pernah menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Berdasarkan konsep tersebut maka, reformasi penyelenggaraan PKW harus dilakukan agar lulusan PKW dapat berwirausaha sesuai dengan ketrampilan yang dipelajari. Reformasi penyelenggaraan PKW dimaksud, difokuskan pada perubahan pola pikir (mindset) penyelenggaraan PKW dari hanya sekadar rekrutmen dan proses pembelajaran saja (input dan process) bergeser ke kualitas lulusan untuk mampu berwirausaha dengan pendampingan. Reformasi berikutnya adalah reformasi cara kerja/prosedur penyelenggaraan PKW dari cara kerja berbasis one man show, serta dilakukan oleh lembaga penyelenggara sendiri, bergeser ke cara kerja berbasis kerjasama dan kolaborasi dengan UMKM, lembaga perbankkan dan unit pemasaran. Kerja sama tersebut mulai dari rekrutmen, penyusunan kurikulum dan bahan ajar, pengadaan instruktur, sarana dan prasarana pembelajaran, dan pembimbingan/pendampingan dalam merintis usaha baik secara kelompok maupun perorangan. Dalam rangka mendorong reformasi pembelajaran PKW, Direktorat Kursus dan Pelatihan menyusun bahan ajar yang terdiri dari 6 komponen yaitu: 1) Menumbuhkan Pola Pikir dan Karakter Kewirausahaan, 2) Merencanakan Usaha, 3) Keterampilan Mengelola Usaha 4) Mengembangkan Usaha, 5) Pengembangan Pemasaran Usaha, dan 6) Evaluasi Usaha. Dari ke enam komponen bahan ajar ini, masing-masing terdiri dari judul-judul bahan ajar yang kesemuanya berjumlah 40 judul bahan ajar yang akan di digitalisasi untuk mempermudah mengaksesnya. Besar harapan kami bahan ajar ini dapat bermanfaat dan menjadi rujukan bagi berbagai pihak khususnya lembaga penyelenggara dalam menyiapkan, menyelenggarakan pembelajaran, dan pendampingan/pembimbingan dalam merintis usaha bagi para lulusan PKW. Jakarta, September 2021 Direktur, Dr. Wartanto


 ff  ffl ff  ffi fl  Apa Itu Mitra Usaha? Mengapa Mitra Usaha Penting? Siapa Mitra Usaha Kita? Bagaimana Cara Membangun dan Mengembangkan Kemitraan? Apa Syarat Membangun Kemitraan Bisnis? fi ff ffl ff ffi fl  ffi  ffi   ff  ff  ff  ff Memelihara Kemitraan ffi   ff Apa Indikator Keberhasilan Kemitraan ffi fl


Apa Indikator Keberhasilan Kemitraan? Memelihara Kemitraan ffi   ff ffi fl  ff Pengertian dari mitra usaha adalah mitra dalam melakukan sebuah usaha dalam hal kerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang berdasar pada suatu kesepakatan dan peran masing-masing. A. Apa Itu Mitra Usaha? Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 1 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


2 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Interaksi dan interelasi minimal antara dua pihak atau lebih Interaksi saling menguntungkan Masing-masing pihak merupakan ”mitra”/partner Berdasarkan atas kesepakatan, prinsip, dan peran masing-masing Menanggung bersama baik yang berupa resiko maupun keuntungan Gambar Kemitraan Usaha Gambar Kemitraan Usaha


Prinsip-prinsip kemitraan yang harus diikuti dalam suatu hubungan kemitraan baik dalam bentuk mitra usaha maupun bentuk lain, adalah sebagai prinsip asas manfaat bersama (mutual benefit), prinsip kesetaraan (equity), dan prinsip keterbukaan. Prinsip Kemitraan 3 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


4 Bila digambarkan sebagai berikut. Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Prinsip Keterbukaan Prinsip asas manfaat bersama (mutual benefit) Prinsip kesetaraan (equity)


B. Mengapa Mitra Usaha Penting? Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi pedesaan, wilayah, dan nasional Meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan masyarakat dan usaha kecil Memperluas kesempatan lapangan kerja Meningkatkan ketahanan ekonomi Mitra usaha menjadi penting karena tujuan kemitraan adalah untuk meningkatkan kerja sama, kesinambungan usaha, meningkatkan kualitas sumber daya kelompok mitra, peningkatan skala usaha serta menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan kelompok usaha mandiri. Tujuan mitra usaha, secara aspek ekonomi sebagai berikut. 5 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 1. 2. 3. 4. 5.


Dari segi pendekatan kultural, tujuan kemitraan adalah agar mitra usaha dapat menerima dan mengadaptasikan nilai-nilai baru dalam berusaha. Tujuan Mitra Usaha dari Aspek Sosial dan Budaya R I S I K O Perluasan Wawasan 1 4 5 6 2 3 Prakarsa dan Kreativitas Berani mengambil risiko Etos Kerja Kemampuan aspek-aspek manajerial Bekerja atas dasar perencaan dan berwawasan ke depan 6 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


Rp Rp Rp Mitra yang lebih besar dapat membina dan membimbing wirausahawan kecil untuk mengembangkan kemampuan teknologi produksi sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha. Mitra yang lebih besar dapat membina pengusaha kecil untuk membenahi manajemen, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan memantapkan organisasi usaha. Tujuan dari Aspek Teknologi Tujuan dari Aspek Manajemen Rp Rp 7 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Rp Rp Rp Rp Rp


Tujuan yang hendak dicapai oleh masing-masing mitra usaha dapat juga dalam bentuk Rp Rp LAPANGAN KERJA Menyinergikan program yang dimiliki pengusaha 1 Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan (produk) yang dijual 2 Meningkatkan nilai tambah bagi pelaku kemitraan 3 Penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga 4 Media sosialisasi, promosi dan publikasi 5 Peningkatan akses (Pasar, Modal) 6 8 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


Ada 5 (lima) hal yang menjadi syarat dalam membangun kemitraan bisnis, yaitu. Apa Syarat Membangun Kemitraan Bisnis? C. Rp Rp 01. 9 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Ada dua pihak atau lebih organisasi/ badan usaha 02. Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan organisasi/badan usaha 03. Ada kesepakatan/kesepahaman persepsi dan tujuan sama 05. Komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar 04. Saling percaya dan membutuhkan


D. Siapa Mitra Usaha Kita? Adapun empat jenis mitra bisnis dalam usaha kerja sama, antara lain. Mitra bisnis seperti ini pada umumnya tidak ikut serta dalam mengurus usaha yang sedang dijalankannya, dan biasanya disebut dengan investor relations. Investor relations merupakan kegiatan memenuhi kebutuhan organisasi (bentuk usaha) terhadap masalah ekonomi atau permodalan. 1. Pemberi Modal dalam Bentuk Saham Dalam berusaha berbisnis dengan menggunakan kemitraan, pasti sudah tidak asing dengan bagi hasil, biasanya sistem bagi hasil digunakan dalam bentuk usaha koperasi. Biasanya sistem ini memanfaatkan relasi, teman, atau keluarga. Bila relasi bersedia memodali ide usaha anda, kemudian hanya tinggal mengatur kesepakatan dalam membagi persenan keuntungan. 2. Mitra Sistem Bagi Hasil 10 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


Biasa juga disebut sebagai joint venture. Sistem patungan antara beberapa orang ini dilakukan secara legal. Sedikit berbeda, selain keuntungan yang dibagikan, kegagalan dan kerugian juga akan ditanggung semua orang yang bergabung dalam sistem ini. 3. Mitra Sistem Patungan Mitra bisnis jenis ini, pemberi modal tidak hanya berperan dalam memberikan modal, tetapi bisa menjadi rekan kerja, dalam arti ikut bekerja dan digaji sebagaimana karyawan Anda dan tentu saja akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus, pertama. Orang tersebut akan mendapatkan gaji seperti karyawan dan rekan kerja aktif lainnya. Kedua, orang tersebut akan mendapatkan deviden sebagai pemberi modal. 4. Pemberi Modal Sekaligus Rekan Kerja 11 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


Cara Menemukan Mitra Usaha yang Tepat Mitra Usaha harus memiliki persamaan gairah usaha/passion yang sama Setiap mitra usaha memiliki kejujuran tinggi Saling memiliki integritas yang tinggi Setiap mitra kerja punya kemauan untuk bekerja sama Memiliki kemauan untuk berbagi Dapat menyelesaikan konflik Mau berbagi tugas 12 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


Bagaimana Cara Membangun dan Mengembangkan Kemitraan E. Pengenalan masalah kebutuhan mitra dan jenis kemitraan yang akan dibangun. Kemitraan juga merupakan suatu pendekatan yang memerlukan persyaratan, untuk itu diperlukan langkah-langkah tahapan dalam membangun dan mengembangkan kemitraan yaitu sebagai berikut. Melakukan identifikasi calon mitra dan pelaku potensial melalui surat-menyurat, telepon, kirim brosur, rencana kegiatan, visi, misi. Melakukan identifikasi peran mitra/jaringan kerja sama antar sesama mitra dalam upaya mencapai tujuan, melalui diskusi, forum pertemuan, kunjungan kedua belah pihak. 13 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


Menumbuhkan kesepakatan yang menyangkut bentuk kemitraan, tujuan dan tanggung jawab, penetapan rumusan kegiatan memadukan sumber daya yang tersedia di masing-masing mitra kerja. Menyusun rencana kerja: pembuatan penyusunan rencana kerja dan jadwal kegiatan, pengaturan peran, tugas dan tanggung jawab. Melaksanakan kegiatan terpadu: menerapkan kegiatan sesuai yang telah disepakati bersama melalui kegiatan, bantuan teknis, laporan berkala. Pemantauan dan evaluasi kegiatan kerja sama kemitraan agar rencana dan tujuan kemitraan dapat tercapai dengan baik. 14 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


Apa Indikator Keberhasilan Kemitraan? F. Untuk dapat mengetahui keberhasilan pengembangan kemitraan diperlukan adanya indikator yang dapat diukur. Dalam penentuan indikator sebaiknya dipahami prinsip-prinsip indikator, yaitu. Spesifik Tepat waktu Realistis Dapat dicapai Dapat diukur 15 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


Pengembangan indikator melalui pendekatan manajemen program, yaitu. Indikator Input Indikator Proses Indikator Output Indikator Outcome Adanya kesepakatan bersama dalam kemitraan, sumber dana/biaya, dokumen perencanaan yang telah disepakati Tolok ukur keberhasilan proses dapat diukur dari indikator sebagai frekuensi dan kualitas pertemuan tim atau sekretariat sesuai kebutuhan Jumlah kegiatan yang dikerjakan oleh lembaga terkait sesuai dengan kesepakatan peran masing-masing lembaga Tolok ukur keberhasilan outcome adalah apakah luaran yang dihasilkan dari kemitraan telah sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya 16 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Pengembangan indikator melalui pendekatan manajemen program, yaitu.


G. Memelihara Kemitraan 17 Mitra Usaha harus memiliki persamaan Kegairah passion Setiap mitra usaha memiliki kejujuran tinggi 01 02 Saling memiliki integritas 03 Setiap mitra kerja punya kemauan untuk bekerja sama 04 MEMELIHARA KEMITRAAN Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Direktorat Kursus dan Pelatihan 2021


Click to View FlipBook Version