MEMANFAATKAN PELUANG USAHA Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Direktorat Kursus dan Pelatihan 2021
MEMANFAATKAN PELUANG USAHA Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tim Penulis: Dr. Wartanto Budi Srihastuti Kartini Nur Budi Utomo 2021
KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Jakarta, September 2021 Direktur Jenderal, Wikan Sakarinto, Ph.D. Penguatan link and match antara lembaga pendidikan vokasi dan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (iduka) merupakan program prioritas pemerintah. Link and match ini harus diartikan secara menyeluruh yaitu “menikahnya” program pendidikan dan pelatihan vokasi dengan iduka, UMKM, lembaga perbankan dan unit pemasaran yang bukan sekadar penandatanganan MoU tetapi harus ada keterlibatan mitra mulai dari pengembangan kurikulum, peningkatan kapasitas guru/instruktur/dosen/kepala sekolah/pimpinan, penyusunan standar sarpras berbasis iduka, pemagangan, evaluasi lulusan hingga penyerapan lulusan untuk bekerja di iduka dan mampu merintis usaha baru. Kursus dan pelatihan sebagai bagian dari pendidikan vokasi juga dituntut untuk bisa mewujudkan link and match dengan mitra sebagaimana tersebut di atas. Hal ini merupakan suatu tantangan sekaligus peluang yang besar terhadap eksistensi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) selama ini. LKP yang bisa mewujudkan “pernikahan” tersebut dipastikan akan terus eksis bahkan akan semakin berkembang. Konsep miniatur “pernikahan” antara LKP dan lembaga mitra terwujud dalam penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), yaitu program kursus dan pelatihan untuk menyiapkan SDM terampil, berkarakter, berdaya saing dan siap kerja dengan sasaran prioritas anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan, khususnya yang pernah menerima program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Saya menyambut baik penyusunan bahan ajar PKW ini dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran PKW sehingga menghasilkan lulusan berkualitas dan mampu untuk melahirkan usahawan baru dengan berbagai bidang usaha dalam rangka pengembangan potensi lokal. Selamat dan sukses untuk semua penyelenggara PKW semoga hasil kerja Saudara menjadi bagian dari upaya menyiapkan SDM Indonesia yang andal dan berdaya saing.
KATA PENGANTAR Direktur Kursus dan Pelatihan Jakarta, September 2021 Direktur, Dr. Wartanto Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) merupakan layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan serta menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal berwirausaha dan merintis berdirinya usaha mandiri. Sasaran prioritasnya adalah Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan khususnya anak-anak yang pernah menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Berdasarkan konsep tersebut maka, reformasi penyelenggaraan PKW harus dilakukan agar lulusan PKW dapat berwirausaha sesuai dengan ketrampilan yang dipelajari. Reformasi penyelenggaraan PKW dimaksud, difokuskan pada perubahan pola pikir (mindset) penyelenggaraan PKW dari hanya sekadar rekrutmen dan proses pembelajaran saja (input dan process) bergeser ke kualitas lulusan untuk mampu berwirausaha dengan pendampingan. Reformasi berikutnya adalah reformasi cara kerja/prosedur penyelenggaraan PKW dari cara kerja berbasis one man show, serta dilakukan oleh lembaga penyelenggara sendiri, bergeser ke cara kerja berbasis kerjasama dan kolaborasi dengan UMKM, lembaga perbankkan dan unit pemasaran. Kerja sama tersebut mulai dari rekrutmen, penyusunan kurikulum dan bahan ajar, pengadaan instruktur, sarana dan prasarana pembelajaran, dan pembimbingan / pendampingan dalam merintis usaha baik secara kelompok maupun perorangan. Dalam rangka mendorong reformasi pembelajaran PKW, Direktorat Kursus dan Pelatihan menyusun bahan ajar yang terdiri dari 6 komponen yaitu: 1) Menumbuhkan Pola Pikir dan Karakter Kewirausahaan, 2) Merencanakan Usaha, 3) Keterampilan Mengelola Usaha 4) Mengembangkan Usaha, 5) Pengembangan Pemasaran Usaha, dan 6) Evaluasi Usaha. Dari ke enam komponen bahan ajar ini, masing-masing terdiri dari judul-judul bahan ajar yang kesemuanya berjumlah 40 judul bahan ajar yang akan di digitalisasi untuk mempermudah mengaksesnya. Besar harapan kami bahan ajar ini dapat bermanfaat dan menjadi rujukan bagi berbagai pihak khususnya lembaga penyelenggara dalam menyiapkan, menyelenggarakan pembelajaran, dan pendampingan/pembimbingan dalam merintis usaha bagi para lulusan PKW.
Halaman DAFTAR PUSTAKA Pengertian Memanfaatkan Peluang Usaha Peluang Usaha Potensial di Sekitar Kita Pentingnya Kemampuan Memanfaatkan Peluang Usaha dalam Pengembangan Karakter Wirausaha Proses Pemanfaatan Peluang Usaha Dasar Pertimbangan dalam Pemanfaatan Peluang Usaha 1 2 7 8 9 15 A B C D E DAFTAR ISI
Rp ! MEMANFAATKAN PELUANG USAHA Kemampuan memanfaatkan peluang usaha merupakan salah satu indikator dari karakter seorang wirausaha. Seseorang yang memiliki kemampuan memanfaatkan peluang usaha akan memandang berbagai hal atau kondisi yang terjadi di sekitarnya sebagai potensi, atau peluang usaha, baik kondisi positip maupun negatif. Melalui kemampuan berpikir analitis, kreatif, dan inovatif, berbagai situasi/kondisi dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha. Kejelian melihat peluang yang ada di sekeliling dan memanfaatkan peluang tersebut menjadi sebuah bisnis baru merupakan keterampilan yang bisa dilatih/diasah secara terus menerus. Jika terus diasah, tidak menutup kemungkinan seseorang akan memiliki naluri bisnis atau insting bisnis yang sangat bagus. Kemampuan memanfaatkan peluang usaha tidak bisa diperoleh secara instan, kecuali bagi beberapa orang yang sudah memiliki bakat bawaan dalam berwirausaha. Naluri bisnis yang hebat bisa dibangun melalui pengalaman panjang dalam berbisnis. Pengalaman itu tentu tidak selalu mulus, tetapi juga melalui proses jatuh bangun. 1. Pengertian peluang usaha menurut Robbin dan Coulter adalah sebuah proses yang melibatkan individu atau kelompok yang menggunakan usaha dan sarana tertentu untuk menciptakan nilai tambah guna memenuhi kebutuhan tanpa memperhatikan sumber daya yang ada. 2. Peluang usaha adalah suatu keadaan atau kejadian tertentu di sekitar kita yang jika dikelola atau diusahakan dengan mengerahkan segenap pikiran dan tenaga secara sungguh-sungguh akan mendatangkan manfaat, nilai tambah, atau keuntungan bagi kita. Pengertian Memanfaatkan A Peluang Usaha Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 1
Berbagai peluang usaha potensial di sekitar kita bisa bersumber dari berbagai hal berikut. Peluang usaha bisa bersumber dari ide-ide yang potensial. Seorang wirausaha harus terus melakukan evaluasi terhadap berbagai peluang usaha untuk menemukan ide bisnis. Proses bagaimana menuangkan ide bisnis menjadi produk atau jasa dinamakan penjaringan ide (screening). Penjaringan ide dapat dilakukan dengan cara menciptakan produk/jasa baru yang berbeda atau mengembangkan produk yang sudah ada sesuai harapan pelanggan. B Peluang Usaha Potensial di Sekitar Kita PERMASALAHAN IDE - IDE POTENSIAL PERISTIWA / KEJADIAN KONDISI LINGKUNGAN KONDISI SOSIAL BUDAYA CUACA / IKLIM EVENT / KEGIATAN TERTENTU 1 2 3 4 5 6 7 1 “Setiap permasalahan adalah sebuah peluang yang disamarkan dengan sangat pandai” (John Gardner). Permasalahan kehidupan sehari-hari bisa memunculkan peluang usaha, baik besar maupun kecil. Misalnya, penyakit kanker belum ada obatnya, makanan sehat yang tidak berlemak, cara menurunkan berat badan yang ampuh, kesulitan tidur di malam hari dsb. 2 Ide-Ide Potensial Berbagai permasalahan Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 2
Pandemi Covid 19 di samping merupakan bencana bagi bangsa Indonesia, juga memberikan peluang usaha bagi masyarakat. Peluang usaha itu, seperti bisnis masker, obat-obatan herbal dan peningkatan daya tahan tubuh, tanaman atau bunga, ikan hias dan aquarium. Kebijakan bekerja atau belalajar dari rumah menimbulkan peluang bisnis HP, pulsa dan bimbel daring (online). Di kota-kota besar dengan tingkat polusi yang tinggi dan kehidupan dunia luar yang semakin keras, membuat orang-orang memilih menghabiskan waktu di rumah. Perlu dipikirkan bagaimana menciptakan suasana rumah yang nyaman dengan perabot, furnitur, peralatan elektronik dan peralatan hiburan yang memadai. 3 Tren yang berlaku pada masyarakat juga bisa menimbulkan peluang usaha baru. 4 Contoh 1 Orang-orang usia tua yang berasal dari masyarakat kelas menengah ke atas, ingin terlihat muda. Fakta ini mencetuskan ledakan penjualan produk kecantikan, jasa bedah plastik dan klinik kecantikan. Contoh 2 Peristiwa atau kejadian di sekitar kita Tren atau kecenderungan yang berlaku sekarang ini Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 3
Berbagai kegiatan di masyarakat atau pemerintahan yang dilaksanakan pada saat tertentu dan rutin dari tahun ke tahun dapat dijadikan peluang usaha, seperti HUT kemerdekaan RI, tahun baru nasional, dan hari jadi kab/kota. Permintaan bendera, umbul-umbul, baliho, kaus, baju atau suvenir bertemakan merah putih atau hari kemerdekaan meningkat pada peringatan hari kemerdekaan RI. Contoh 1 Pada tahun baru nasional kebutuhan pernak-pernik tahun baru, seperti kembang api, trompet, hunian/hotel, restoran, kuliner akan meningkat. Contoh 2 Hari jadi kota/kabupaten biasanya dirayakan secara meriah dengan berbagai agenda yang dapat menggerakkan bisnis setempat, misalnya bazar berbagai program dan produk lokal. Contoh 3 5 Event atau kegiatan tertentu yang bersifat rutin Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 4
Tradisi/budaya tertentu, seperti sekaten, dugderan, dandangan dan sedekah bumi dapat dijadikan peluang usaha musiman yang bagus. Kondisi iklim, cuaca, atau musim juga dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha. Pada saat musim hujan, usaha jajanan gorengan dan aneka minuman yang menghangatkan memiliki tingkat penjualan yang meningkat karena kebutuhan masyarakat meningkat. Begitu pula, kebutuhan payung dan jas hujan. Contoh 1 Musim hujan merupakan musim tanam yang ditunggu-tunggu oleh petani di daerah pertanian yang memiliki irigasi belum bagus dan mengandalkan tadah hujan. Untuk itu berbagai keperluan pertanian meningkat. Dengan demikian, keperluan pertanian akan meningkat. Contoh 2 Sekatenan yang biasanya dilakukan di lingkungan keraton, seperti Yogyakarta dan Solo, cukup menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, dan merupakan peluang bisnis yang baik. Contoh 1 Dugderan di semarang saat menjelang bulan ramadhan dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya khas Semarang menarik banyak wisatawan. Ini membuka peluang usaha musiman, seperti aneka produk khas Semarang. Contoh 2 6 Nilai sosial dan budaya 7 Kondisi cuaca Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 5
Hari Raya Idulfitri bagi umat muslim, Natal bagi umat kristiani, Hari Raya Galungan bagi umat Hindu, dan sebagainya dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha baru. Hari Raya Idulfitri bagi umat muslim bisa dimanfaatkan untuk membuka peluang usaha, seperti busana muslim, perlengkapan salat, aneka kue atau jajanan, parsel, ketupat lebaran, dan aneka lauk pauk. Contoh 1 Hari Raya Natal juga bisa dimanfaatkan untuk usaha menjual atau menghias pohon natal, baju baru, aneka kue dan jajanan, aneka makanan dan lauk pauk dan parsel. Contoh 2 Lingkungan yang berbeda akan menimbulkan peluang usaha yang berbeda pula. Peluang usaha di lingkungan kampus, seperti sewa rumah/kamar kos, kuliner, fotokopi/penjilidan. Contoh 1 Terima KOST 8 Hari besar keagamaan 9 Kondisi lingkungan Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 6
Seorang pengusaha atau pebisnis sukses mampu mengubah kondisi apa pun di sekitar kita melalui kreativitas dan inovasinya sebagai peluang usaha. Mengapa kepiawaian memanfaatkan peluang usaha dapat membangun karakter wirausaha seseorang? Untuk bisa memanfaatkan peluang usaha dan merealisasikannya menjadi sebuah bisnis atau usaha baru, membutuhkan sejumlah kompetensi yang biasanya dimiliki seorang wirausahawan. Sejumlah kompetensi tersebut adalah sebagai berikut. Kemampuan melakukan observasi atau pengamatan. Pentingnya Kemampuan Memanfaatkan Peluang Usaha dalam Pengembangan Karakter Wirausaha 1 2 Kepekaan terhadap kondisi sekitar sebagai peluang bisnis. Kemampuan menganalisis berbagai kondisi, masalah, keluhan, harapan, dan kebutuhan pelanggan dan solusinya. 3 4 Kemampuan melihat prospek peluang usaha. Keberanian mengambil keputusan yang sudah diperhitungkan risikonya untuk menetapkan satu peluang usaha yang paling prospektif untuk dikelola. 5 Keyakinan yang kuat bahwa peluang usaha yang dipilih kedepannya memang menguntungkan. 6 7 Kemampuan membuat rencana bisnis yang kreatif dan inovatif. Keberanian untuk memulai usaha dan fokus pada pencapaian target atau tujuan. 8 Kemampuan mengelola diri sendiri dan atau orang lain, memimpin, dan mengarahkan dalam menjalankan usaha. 9 Kemampuan komunikasi untuk membangun hubungan/kerja sama dengan orang atau pihak lain. Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 7
D Proses Pemanfaatan Peluang Usaha 1 Identifikasi Peluang Usaha Ketika kita ingin memulai usaha, salah satu yang h a r u s d i p e r s i a p k a n adalah bagaimana kita melihat dan mengidentifikasi berbagai peluang usaha yang ada di sekitar kita. Peluang usaha dapat diidentifikasi dari sumber-sumber potensial peluang usaha yang telah dijelaskan sebelumnya. 3 Menentukan Ide Bisnis Informasi prospek peluang usaha ini selanjutnya dijadikan dasar untuk mengambil keputusan jenis usaha apa yang akan kita kelola secara serius menjadi sebuah bisnis. 5 Memulai Usaha Menjalankan usaha sesuai dengan rencana usaha yang telah disusun. 4 Perencanaan Usaha Setelah ditetapkan ide bisnis yang akan dikelola, selanjutnya dibuat perencanaan usaha. Analisis Peluang Usaha Hasil Identifikasi (prospektif) 2 B e r b a g a i peluang usaha hasil identifikasi s e l a n j u t n y a d i a n a l i s i s . Analisis peluang usaha bertujuan untuk mengetahui prospek dari setiap peluang usaha. Peluang usaha yang memiliki prospektif paling baik bisa dipertimbangkan untuk dikelola menjadi sebuah usaha. Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 8
Selain analisis prospektif, banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam memanfaatkan peluang usaha menjadi ide bisnis yang akan dikelola. Adapun dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut. Dasar Pertimbangan dalam Memanfaatkan Peluang Usaha CUACA / IKLIM Pertimbangkan kemampuan yang dimiliki DASAR PERTIMBANGAN PEMANFAATAN PELUANG USAHA Perhatikan faktor lingkungan Perkembangan IPTEK Perkembangan sosial budaya Perhatikan dukungan yang Anda miliki Tanggapi permintaan masyarakat Regulasi dan kebijakan ! Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 9
Bisnis yang sukses umumnya dipengaruhi oleh faktor internal yang melekat pada pengusaha tersebut. Faktor internal itu misalnya keahlian atau keterampilan, bakat atau minat, hobi atau kegemaran, hasrat (passion), bahkan profesi yang digeluti. Apapun bisnis yang digeluti, sebaiknya disesuaikan dengan hasrat dan keahlian yang dimiliki. 1 Seorang musisi atau penyanyi lebih cocok mengelola bisnis terkait dunia hiburan atau entertainment, seperti sekolah musik, karaoke, jual beli alat-alat musik, menyewakan studio musik, memberikan les musik, dsb. Ketika menjalani bisnis yang terkait dengan keahlian, hobi atau profesi, akan membawa kenikmatan dan kecintaan terhadap bisnis yang digeluti. Contoh 1 Seseorang yang hobi bercocok tanam atau berkebun dan memiliki lahan luas akan lebih cocok mengelola usaha pertanian (petani buah, sayur, dan bunga), pemasok sayur atau buah organik, jual beli tanaman hias dan perlengkapannya, jual beli tanaman buah/sayur dan perlengkapannya, jual jasa konsultan pertanian, wisata pertanian (kebun buah/sayur petik sendiri, kuliner), dll. Contoh 2 Pertimbangkan Kemampuan yang Anda Miliki (hobi, bakat, minat, keahlian). Faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap peluang usaha yang cocok untuk digeluti. 2 Perhatikan faktor lingkungan Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 10
Peluang usaha di daerah pesisir atau pantai, misalnya kerajinan dari hasil laut, makanan berbahan dasar hasil laut, jasa pemandu wisata, sewa perlengkapan untuk selancar atau menyelam, rumah singgah (homestay), kuliner dll. Mengapa peluang usaha tersebut diatas lebih cocok? Hal itu karena peluang usaha tersebut didukung oleh lingkungan yang memadai, seperti bahan baku, sehingga murah dan mudah mendapatkannya. Contoh 1 Daerah perkotaan dengan masyarakat yang sebagian besar pekerja dan menghabiskan waktu di tempat kerja. akan menimbulkan berbagai permasalahan tersendiri. Permasalahan bisa dijadikan peluang usaha baru, misalnya usaha jasa penatu (laundry), kuliner (catering), pramuwisma, pengasuh anak (babysitter), tukang kebun atau tukang taman, perawat lansia, sopir atau driver. Contoh 2 Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 11
Perkembangan IPTEK juga bisa membuka peluang usaha baru. Misalnya penggunaan telepon genggam (handphone) di berbagai lapisan masyarakat dan berbagai usia. Hal itu dapat menjadi peluang usaha baru, seperti jual beli HP, aksesoris HP, jual beli pulsa, konten kreator, youtuber, blogger, bisnis foto blogger, jasa servis, dll. 3 Perkembangan IPTEK Tren atau kecenderungan atau dinamika dan gaya hidup masyarakat yang terus berubah juga menimbulkan peluang usaha baru, seperti kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat, baik dengan menjaga pola makan atau kebugaran maupun menjaga penampilan, bisa menimbulkan peluang usaha baru, kebutuhan masyarakat terhadap sarana/fasilitas olahraga semakin meningkat, seperti kebutuhan terhadap pusat kebugaran, lintasan joging (jogging track), perlengkapan olahraga, obat-obatan atau multivitamin, dan bisnis kecantikan (klinik kecantikan, salon, bisnis fashion, jasa terapis kecantikan rambut, terapis kecantikan, terapis SPA, dll.) 4 Perkembangan sosial budaya Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 12
Jika Anda memiliki dukungan yang kuat dari keluarga atau pihak lain, baik berupa dukungan 3M (man, money, material), maupun jaringan yang bagus, Anda dapat mengembangkan peluang usaha yang besar sesuai harapan. Besar dilihat dari kebutuhan modal, SDM, maupun sarana prasarana yang lain termasuk jaringan pemasaran yang lebih luas. 5 Perhatikan dukungan yang Anda miliki Kebutuhan masyarakat terhadap barang atau jasa bersifat dinamis. Pengusaha sejati selalu memperhatikan dan fokus kepada permintaan atau kebutuhan pelanggan. Berikut ini daftar pertanyaan terkait kebutuhan pelanggan. 6 Tanggapi permintaan kebutuhan masyarakat Dalam memanfaatkan peluang usaha, sebaiknya kita memperhatikan apakah peluang tersebut bertabrakan dengan norma-norma sosial dan budaya atau tidak. Janganlah menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan dengan melanggar norma sosial dan budaya, misalnya menjalani bisnis minuman keras, prostitusi, atau permainan yang ada unsur judi. 7 Norma sosial dan budaya a Apakah kelemahan dan keunggulan produk/jasa pesaing? b Kualitas produk /jasa seperti apa yang dibutuhkan pelanggan? c Apakah keunggulan produk/jasa kita? d Seperti apa kualitas layanan yang kita tawarkan dibanding dengan produk/jasa lain? Jawaban terhadap pertanyaan di atas akan menentukan jenis peluang usaha yang akan kita geluti. Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 13
Peluang usaha yang akan kita tekuni hendaknya sejalan dan tidak berseberangan dengan kebijakan pemerintah. Ketika pemerintah membuat kebijakan mengangkat produksi dalam negeri menjadi tuan rumah di negara sendiri, kita hendaknya menentukan jenis peluang usaha yang tidak mematikan produk lokal. Kita hendaknya membantu memperluas pangsa pasar produk lokal agar semakin dinikmati dan membantu meningkatkan kualitas/mutunya. Kita tidak perlu mengimpor aneka produk luar dengan kualitas rendah meskipun memiliki harga yang murah. Jika pengusaha hanya memikirkan keuntungan semata dan tidak responsif terhadap kebijakan, hal itu akan mematikan pasar produk lokal. 8 Regulasi/kebijakan Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 14
Cottler, Philip. 2003. Marketing Insights From A to Z. 80 konsep yang Harus Dipahami Oleh Setiap Manajer. Jakarta:Erlangga. Sudaryono & Asep Saefullah. 2010. Kewirausahaan, Pengeloaan dan Pengembangan Entrepreneurship. IT-Preneurship. Kewirausahaan di Bidang Teknologi dan Informasi, Teori dan Praktek Kewirausahaan Dilengkapi dengan Kasus. Yogyakarta:Andi. Suryana, Yuyus & Kartib Bayu. 2010. Kewirausahaan, Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses Edisi Kedua. Jakarta:Kencana Prenada Media Group. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi 15
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Direktorat Kursus dan Pelatihan 2021