The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

10. DETAIL BAHAN AJAR - KOMUNIKASI DAN NEGOISASI USAHA

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by uchiha itachi, 2023-10-26 21:43:29

10. DETAIL BAHAN AJAR - KOMUNIKASI DAN NEGOISASI USAHA

10. DETAIL BAHAN AJAR - KOMUNIKASI DAN NEGOISASI USAHA

KOMUNIKASI DAN NEGOISASI USAHA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Direktorat Kursus dan Pelatihan 2021 Rp Rp PRODUK PRODUK Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)


KOMUNIKASI DAN NEGOISASI USAHA Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2021 Tim Penulis: Ani Syafaatun Agus Sofyan Fathul Mansyah Kartini Achmad Hilmi Z Akbar Anas


KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Jakarta, September 2021 Direktur Jenderal, Wikan Sakarinto, Ph.D. Penguatan link and match antara lembaga pendidikan vokasi dan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (iduka) merupakan program prioritas pemerintah. Link and match ini harus diartikan secara menyeluruh yaitu “menikahnya” program pendidikan dan pelatihan vokasi dengan iduka, UMKM, lembaga perbankan dan unit pemasaran yang bukan sekadar penandatanganan MoU tetapi harus ada keterlibatan mitra mulai dari pengembangan kurikulum, peningkatan kapasitas guru/instruktur/dosen/kepala sekolah/pimpinan, penyusunan standar sarpras berbasis iduka, pemagangan, evaluasi lulusan hingga penyerapan lulusan untuk bekerja di iduka dan mampu merintis usaha baru. Saya menyambut baik penyusunan bahan ajar PKW ini dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran PKW sehingga menghasilkan lulusan berkualitas dan mampu untuk melahirkan usahawan baru dengan berbagai bidang usaha dalam rangka pengembangan potensi lokal. Selamat dan sukses untuk semua penyelenggara PKW semoga hasil kerja Saudara menjadi bagian dari upaya menyiapkan SDM Indonesia yang andal dan berdaya saing. Kursus dan pelatihan sebagai bagian dari pendidikan vokasi juga dituntut untuk bisa mewujudkan link and match dengan mitra sebagaimana tersebut di atas. Hal ini merupakan suatu tantangan sekaligus peluang yang besar terhadap eksistensi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) selama ini. LKP yang bisa mewujudkan “pernikahan” tersebut dipastikan akan terus eksis bahkan akan semakin berkembang. Konsep miniatur “pernikahan” antara LKP dan lembaga mitra terwujud dalam penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), yaitu program kursus dan pelatihan untuk menyiapkan SDM terampil, berkarakter, berdaya saing dan siap kerja dengan sasaran prioritas anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan, khususnya yang pernah menerima program Kartu Indonesia Pintar (KIP).


KATA PENGANTAR Dr. Wartanto Direktur Kursus dn Pelatihan Dalam rangka mendorong reformasi pembelajaran PKW, Direktorat Kursus dan Pelatihan menyusun bahan ajar yang terdiri dari 6 komponen yaitu: 1) Menumbuhkan Pola Pikir dan Karakter Kewirausahaan, 2) Merencanakan Usaha, 3) Keterampilan Mengelola Usaha 4) Mengembangkan Usaha, 5) Pengembangan Pemasaran Usaha, dan 6) Evaluasi Usaha. Dari ke enam komponen bahan ajar ini, masing-masing terdiri dari judul-judul bahan ajar yang kesemuanya berjumlah 40 judul bahan ajar yang akan di digitalisasi untuk mempermudah mengaksesnya. Besar harapan kami bahan ajar ini dapat bermanfaat dan menjadi rujukan bagi berbagai pihak khususnya lembaga penyelenggara dalam menyiapkan, menyelenggarakan pembelajaran, dan pendampingan/pembimbingan dalam merintis usaha bagi para lulusan PKW. Reformasi penyelenggaraan PKW dimaksud, difokuskan pada perubahan pola pikir (mindset) penyelenggaraan PKW dari hanya sekadar rekrutmen dan proses pembelajaran saja (input dan process) bergeser ke kualitas lulusan untuk mampu berwirausaha dengan pendampingan. Reformasi berikutnya adalah reformasi cara kerja/prosedur penyelenggaraan PKW dari cara kerja berbasis one man show, serta dilakukan oleh lembaga penyelenggara sendiri, bergeser ke cara kerja berbasis kerjasama dan kolaborasi dengan UMKM, lembaga perbankkan dan unit pemasaran. Kerja sama tersebut mulai dari rekrutmen, penyusunan kurikulum dan bahan ajar, pengadaan instruktur, sarana dan prasarana pembelajaran, dan pembimbingan/pendampingan dalam merintis usaha baik secara kelompok maupun perorangan. Jakarta, September 2021 Direktur, Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) merupakan layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan serta menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal berwirausaha dan merintis berdirinya usaha mandiri. Sasaran prioritasnya adalah Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan khususnya anak-anak yang pernah menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Berdasarkan konsep tersebut maka, reformasi penyelenggaraan PKW harus dilakukan agar lulusan PKW dapat berwirausaha sesuai dengan ketrampilan yang dipelajari.


DAFTAR ISI A. Komunikasi dan Negosiasi Usaha Kapan Komunikasi dan Negosiasi Usaha Dilakukan? E. 16 D. Unsur-Unsur Komunikasi dan Negosiasi Usaha 15 C. Cara Melakukan Komunikasi dan Negosiasi Usaha 10 B. Alasan Perlunya Komunikasi dan Negosiasi Usaha 10 1


A. Komunikasi dan Negosiasi Usaha Komunikasi suatu tindakan pertukaran informasi, ide/opini, instruksi, dan sebagainya, yang disampaikan secara personal maupun nonpersonal. Negosiasi proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain. Tujuan Komunikasi Usaha Secara umum, ada empat fungsi komunikasi di dalam usaha, yaitu memberi informasi (informing), melakukan persuasi (persuading), melakukan kolaborasi (collaborating), melakukan integrasi (integrative). 1. Pengertian Komunikasi dan Negosiasi Usaha 2. Tujuan Komunikasi dan Negosiasi Usaha 1 a. b. a. Memberi Informasi (informing) Tujuan pertama dalam komunikasi usaha adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia usaha kepada pihak lain. 1). Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi


Melakukan Persuasi (persuading) Tujuan kedua komunikasi usaha adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami oleh audiens dengan baik dan benar. Hal ini sering dilakukan terutama yang berkaitan dengan negoisasi antara seseorang dan orang lain dalam usaha. Melakukan Kolaborasi (collaborating) Tujuan ketiga dalam komunikasi usaha adalah melakukan kolaborasi atau kerja sama usaha antara seseorang dan orang lain. Melalui jalinan komunikasi usaha, seseorang dapat dengan mudah melakukan kerja sama usaha, baik antara perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. 2 Melakukan integrasi (integrative) dengan audiens Integrasi merupakan penggabungan atau penyatuan unit-unit yang berbeda. Oleh karena itu, terintegrasi merupakan komunikasi yang melibatkan konsolidasi operasi komunikasi dalam pengaturan perusahaan tertentu. 4). 2). 3). Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi


Tujuan Negosiasi Usaha Tujuan utama negosiasi itu adalah mendapatkan kesepakatan yang dinilai saling menguntungkan, menyelesaikan masalah, dan mendapatkan solusi atas setiap masalah yang dialami pihak yang bernegosiasi, serta untuk mendapatkan kondisi yang saling menguntungkan bagi setiap pihak yang bernegosiasi. Contoh lainnya adalah proses negosiasi yang terjadi saat konsumen dan produsen melakukan tawar-menawar harga terhadap suatu produk agar bisa mencapai harga yang disepakati. Dengan begitu, pihak penjual dan pembeli bisa mendapatkan harga yang sesuai dengan nilai produk yang dijual. Sebagai contoh, aktivitas negosiasi usaha yang terjalin antara satu perusahaan dan perusahaan lain untuk meningkatkan pertumbuhan pasar agar bisa meningkatkan nilai penjualan. b. 1).Manfaat Internal Komunikasi yang efektif di dalam perusahaan dapat menunjang karier eksekutif perusahaan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mempromosikan suatu jenjang karier eksekutif supaya proses komunikasi berjalan dengan baik adalah sebagai berikut. 3. Manfaat Komunikasi dan Negosiasi Usaha Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi 3 Manfaat komunikasi usaha Manfaat komunikasi usaha terbagi menjadi dua, yaitu manfaat internal dan manfaat eksternal. a.


2).Manfaat Eksternal Menjalin komunikasi usaha yang baik dengan pihak ketiga akan berdampak positif dengan keberhasilan usaha dan upaya membangun citra perusahaan di mata masyarkat. Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi 55 55 190 79 300 320 a). Kemampuan manajemen b). Memiliki ambisi untuk maju c). Kepercayaan diri d). Kemampuan bekerja keras e). Kemampuan mengambil keputusan yang tepat f). Latar belakang akademis g). Kemampuan berkomunikasi efektif h). Berpenampilan menarik Manfaat Negosiasi Usaha Beberapa manfaat negosiasi adalah demi terciptanya jalinan kerja sama antara suatu pihak dan pihak yang lain untuk memperoleh tujuannya masing-masing, terjadinya rasa saling pengertian pada setiap pihak yang bernegosiasi terkait kesepakatan yang akan ditempuh dan efeknya untuk pihak-pihak tersebut, terjalinnya kesepakatan bersama yang saling menguntungkan, dan terciptanya interaksi yang positif pada setiap pihak yang bernegosiasi. b. 4


Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi Jenis–Jenis Komunikasi Usaha Dalam komunikasi bisnis juga terdapat jenis-jenis komunikasi. Untuk memperlancar komunikasi dalam suatu bisnis, karyawan maupun staf lainnya harus memahami setiap jenis komunikasi ini. Terdapat lima jenis komunikasi bisnis yang tentu sangat penting untuk dipelajari. Agar lebih memahami setiap jenis komunikasi tersebut, akan dibahas contoh masing–masing komunikasi tersebut. 4. Jenis-jenis komunikasi dan negosiasi Usaha a. 1).Komunikasi Internal Komunikasi internal ini merupakan salah satu komunikasi bisnis yang bersifat internal. Jadi, yang terlibat dari komunikasi ini hanyalah anggota organisasi atau perusahaan tersebut. Dalam komunikasi ini dapat saling bertukar gagasan melalui tatap muka langsung, telepon, maupun pos.el (email) atau faksimile. Namun, di era teknologi yang semakin canggih ini sudah banyak media sosial yang memudahkan dalam berkomunikasi. Contoh komunikasi internal ini, adalah komunikasi antara sesama karyawan atau atasan dan lainnya. Komunikasi ini tidak memperhatikan tingkatan. Jadi, komunikasi internal ini dapat dilakukan oleh siapa pun asalkan masih dalam satu organisasi atau perusahaan. 5


Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi 2).Komunikasi Vertikal Komunikasi vertikal ini biasanya dilakukan antartingkatan. Jadi, jika dalam perusahaan terdapat tingkatan jabatan atau posisi. Komunikasi vertikal ini harus terjadi timbal balik. Dalam komunikasi ini, contohnya adalah komunikasi yang dilakukan antardireksi tanpa melibatkan bawahan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa dalam komunikasi ini harus terdapat timbal balik atau komunikasi dua arah. 3). Komunikasi Horizontal Komunikasi horizontal ini dilakukan pada tingkatan atau jabatan yang sama. Komunikasi ini biasanya bersifat lebih santai atau nonformal. Komunikasi ini tidak perlu memperhatikan kaidah dan bisa dilakukan dalam bahasa sehari-hari. Dalam komunikasi ini, contohnya adalah komunikasi yang dilakukan oleh sesama karyawan. Bentuk komunikasi ini biasanya tidak begitu serius. Bahkan, dapat diselipkan gurauan atau candaan. Pada dasarnya komunikasi ini dilakukan pada tingkatan yang sama, sehingga hal ini memunculkan obrolan yang sederhana. Nah, itulah pembahasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh komunikasi bisnis. Tentunya, jenis-jenis komunikasi dan kemampuan dalam berkomunikasi untuk bisnis sangat penting, terutama ketika seseorang ingin fokus dalam organisasi dalam suatu bisnis. 6


Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi 4). Komunikasi dari Atasan ke Bawahan Jenis komunikasi ini juga termasuk komunikasi internal, tetapi, juga memperhatikan tingkatan atau jabatan pada sebuah organisasi tersebut. Komunikasi ini merupakan salah satu jenis komunikasi bisnis yang sangat penting. Komunikasi ini dilakukan oleh seorang pimpinan kepada karyawannya. Bentuk komunikasi ini biasanya dilakukan secara umum. 5).Komunikasi dari Bawahan ke Atasan Jenis komunikasi bisnis ini bisa dianggap tidak sepenting komunikasi atasan ke bawahan. Bisa diartikan, komunikasi ini merupakan kebalikan dari komunikasi dari atas ke bawah. Dalam komunikasi ini contohnya memberikan laporan rutin dari karyawan kepada atasan atau pimpinannya. 7 Jenis–Jenis Negosiasi Usaha Jika diteliti lebih lanjut, sebenarnya negosiasi mempunyai jenis-jenis yang berbeda. Perbedaan negosiasi ini terjadi dari adanya jumlah negosiator atau pihak-pihak yang melakukan negosiasi, keuntungan atau kerugian, serta situasinya. b.


8 Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi 1). Berdasarkan Situasi Bila dinilai berdasarkan situasi, negosiasi akan terbagi menjadi dua jenis, yaitu negosiasi formal dan negosiasi nonformal. Negosiasi formal adalah kegiatan negosiasi yang dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan dengan menempuh jalur hukum. Adapun negosiasi nonformal adalah jenis negosiasi yang bisa dilakukan di mana saja tanpa memerlukan jalur hukum. 2). Berdasarkan Jumlah Negosiator Untuk negosiasi yang dinilai berdasarkan jumlah negosiator, negosiasi dibedakan menjadi negosiasi dengan pihak penengah dan tanpa pihak penengah. Negosiasi yang dilakukan dengan pihak penengah biasanya dilakukan oleh dua atau lebih pihak negosiator, sehingga setiap keputusan dan proses negosiasi akan memerlukan pihak penengah yang sifatnya netral. Adapun negosiasi tanpa pihak penengah adalah kegiatan negosiasi yang dilakukan tanpa membutuhkan bantuan pihak penengah dan umumnya hanya terjalin antardua pihak saja.


Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi 3). Berdasarkan Keuntungan dan Kerugian Jenis negosiasi yang dinilai berdasarkan keuntungan dan kerugian, terbagi menjadi jenis negosiasi kolaborasi, dominasi, akomodasi, dan lose-lose. Jenis negosiasi kolaborasi adalah jenis yang melibatkan seluruh pihak untuk menyuarakan pendapat dan keinginannya, sehingga akan terjalin kolaborasi kepentingan dan keinginan untuk bisa mendapatkan solusi terbaik. Adapun jenis negosiasi dominasi, sesuai namanya, jenis negosiasi ini akan menguntungkan salah satu pihak saja dan pihak lainnya tidak banyak mendapatkan keuntungan. Untuk negosiasi akomodasi, setiap pihak yang melakukan negosiasi hanya akan mendapatkan keuntungan yang sedikit, bahkan bisa saja pihak lawan mendapatkan keuntungan yang banyak. Di sisi lain, negosiasi lose-lose adalah negosiasi yang dilakukan untuk tidak ŞĚŕîŠŏƭŒîŠ ŒūŠǷĿŒ îƥîƭ ŒūŠǷĿŒ ċîƑƭɍ cîēĿɈ ƙĚƥĿîƎ ƎĿĺîŒ îŒîŠ ŞĚŞĿŕĿĺ untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. 9


10 Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi Alasan dalam Komunikasi Usaha Dalam sebuah usaha, komunikasi menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan pencapaian usaha. Dengan komunikasi yang baik, pengusaha bisa menjual produk yang dimiliki dengan lebih baik dan juga bisa menghindari terjadinya kesalahpahaman antarkedua belah pihak. Komunikasi lisan relatif lebih mudah, praktis, dan cepat dalam penyampaian pesan-pesan usaha. Bagi para pelaku usaha, penyampaian pesan secara tulis relatif jarang. 1. Alasan dalam Negosiasi Usaha: (a) Mendapatkan kesepakatan dan jalan keluar dari perbedaan pendapat. (b) Menghindari hal-hal negatif yang timbul dari usaha, seperti perbedaan pendapat dan pertikaian, karena tidak ada pihak yang ingin mengalah dan mendengarkan pendapat pihak lain apabila terjadi masalah di kemudian hari. 2. Cara Melakukan Komunikasi Usaha Ada 8 cara komunikasi yang baik dalam lingkungan usaha: 1. a. Percaya Diri Saat Berbicara Saat berbicara, Anda pasti ingin pesan Anda dimengerti oleh orang lain. Oleh karena itu, Anda harus melakukannya dengan sikap yang percaya diri agar orang lain menaruh perhatian pada Anda. Kepercayaan diri Anda akan membuat orang tertarik mendengarkan kata demi kata yang Anda sampaikan. Dengan demikian, pesan Anda pun akan bisa diterima dengan baik. . B. Alasan Perlunya Komunikasi dan Negosiasi Usaha C. Cara Melakukan Komunikasi dan Negosiasi Usaha


Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi b. Dengarkan Lawan Bicara Anda akan berperan sebagai pemberi dan juga penerima pesan. Saat lawan bicara Anda menyampaikan sesuatu, giliran Anda yang harus mendengarkannya. Dengan begitu, Anda dapat menanggapi lawan bicara dengan tepat. Demikian juga saat Anda yang berbicara, orang lain dapat merespons karena telah menyimak dengan teliti. . c. Jangan Potong Pembicaraan Jangan memotong pembicaraan atau ikut berbicara saat orang lain berbicara. Sekalipun orang itu adalah bawahan Anda, Anda perlu belajar untuk menjadi pendengar yang baik. Kalaupun mau menyela atau menyampaikan interupsi, Anda bisa mengacungkan jari atau memberikan tanda agar lawan bicara Anda berhenti. Setelah itu, Anda bisa mulai berbicara. d. Berikan Pertanyaan Jangan hanya diam jika ada sesuatu hal yang membuat Anda bingung. Jangan juga mengira-ngira sendiri maksud orang lain agar tidak salah paham. Namun, berikan umpan balik berupa pertanyaan kepada lawan bicara Anda. Dengan begitu, Anda akan langsung diberikan penjelasan yang benar dan proses komunikasi yang baik dapat terus berjalan. e. Berikan Kritik dan Saran Kritik dan saran adalah bagian dari komunikasi. Mungkin akan sulit diterima oleh orang lain, tapi Anda perlu menyampaikan tanggapan yang dapat membangun orang lain. Begitu juga saat Anda dikritik, Anda harus belajar berbesar hati. Kritik dan saran akan diperlukan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada diri Anda sendiri maupun di dalam usaha Anda. 11


12 Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi f. Jangan Gunakan Kata-Kata Kasar Sekalipun pesan yang ingin disampaikan itu baik, jika disampaikan dengan cara yang salah, pesan akan sulit untuk diterima. Malahan dapat timbul perselisihan yang panjang. Oleh karena itu, saat berkomunikasi dengan siapa pun, janganlah menggunakan kata-kata kasar. Walaupun Anda sedang marah, berhati-hatilah karena kata-kata kasar hanya akan menambah masalah. . g. Perhatikan Intonasi Supaya lawan bicara Anda nyaman, Anda harus menggunakan intonasi yang sesuai. Jangan tiba-tiba meninggi atau merendah karena akan membingungkan. Lalu, perhatikan juga volume suara. Jika berbicara dengan seseorang, volume tidak perlu besar. Namun, jika di depan banyak orang dan di ruangan yang besar, tentunya volume harus dibesarkan agar semuanya mendengar dengan jelas. h. Perhatikan Gaya Bahasa Jangan lupa, perhatikan gaya bahasa yang digunakan. Pada umumnya, orang-orang di lingkungan usaha kerap menggunakan bahasa formal dan mudah dipahami oleh semua orang. Kecuali, jika Anda berhadapan dengan lingkungan yang berbeda atau berbicara dengan orang yang sudah akrab, mungkin gaya bahasa gaul atau nonformal bisa digunakan.


Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi Cara Melakukan Negosiasi dalam Usaha Ada 8 cara Negosiasi yang baik dalam usaha: 2. a. Senyum, salam, sapa Contoh: Rekan usaha pasti pernah memperhatikan bahwa kita menjadi tenang ketika kita datang ke sebuah bank dan melihat para petugas di sana dengan sangat ramah memberi kita senyum, padahal sebelumnya kita tidak mengenal mereka sama sekali. Meski sebatas senyuman, tahukah Anda bahwa senyum, salam, dan sapa sebenarnya bisa menjadi jurus jitu dalam mengawali pembicaraan atau negosiasi yang akan dilakukan. Setelah senyum, pastikan Anda memperkenalkan nama dan jabatan Anda di perusahaan tersebut dengan intonasi nada yang tidak terburu-buru, tegas, dan menunjukkan keramahan. b. Berikan jawaban dengan lengkap Jawablah pertanyaan konsumen secara lengkap dan mendetail dan jangan pernah menjawab dengan nada yang meragukan. Jadi, sebaiknya dalam melakukan negosiasi, ƭƙîĺîɈƎîƑîƎĚŞĿŕĿŒƭƙîĺîĺîƑƭƙƥîĺƭƥĚŠƥîŠijƎƑūǶŕɈǶŕūƙūǶɍ Ini sangat membantu konsumen mengetahui kredibilitas usaha kita. c. Pahami karakter konsumen dan cari solusi Untuk bisa bernegosiasi dengan mereka, buatlah catatan kecil ketika sudah menghadapi konsumen dengan ciri khas yang saya jelaskan tadi. Misal, ketika menghadapi konsumen pasif, kita selaku pengusaha yang harus aktif; ketika menghadapi konsumen yang suka mengkritik sebaiknya terima masukan konsumen; dan bila memang dirasa masukannya tepat, segera lakukan evaluasi. 13


14 Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi d. Sampaikan keunggulan produk Anda Kompetitor memang sudah menjadi hal yang lumrah dalam dunia usaha. Untuk mengantisipasi gagalnya suatu negosiasi usaha, kita harus pandai memberikan penjelasan kepada konsumen tentang keunggulan produk kita dan apa saja yang bisa menjamin tentang produk kita berbeda kualitasnya dengan produk lainnya. . e. Jadilah pendengar Jadilah pendengar ketika konsumen menceritakan kurang puasnya mereka ketika memesan atau membeli produk di tempat kita ataupun di toko lainnya. Dengan kita mendengar, konsumen akan merasa dihargai dan kita bisa mengetahui apa yang konsumen inginkan. f. Kebijakan harga Banyak hal yang kurang diperhatikan oleh pelaku usaha akhir-akhir ini. Kebijakan harga tentu harus disesuaikan dengan perhitungan matematis dari semua modal yang kita gunakan atau habiskan. Jika kita yakin dengan kualitas layanan dan keunggulan produk kita, tak ada salahnya memilih kisaran harga yang berbeda dengan pasaran. g. Tawar-menawar itu wajar Tawar-menawar adalah hal yang wajar dan hampir terjadi di semua bidang usaha. Akan tetapi, hati-hati saat tawar-menawar, jangan sampai harga yang dinegosiasikan tidak masuk range omset kita. h. Buat konsumen menjadi loyal Membuat orang menyukai kita sangat penting dalam dunia usaha. Tentu dibutuhkan skill khusus dalam menjalankannya. Buatlah konsumen nyaman. Buatlah konsumen mau tahu dan ikut membantu “share” (berbagi) tentang info usaha kita serta produk kita.


Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi 1. Unsur-unsur dalam komunikasi usaha 15 Memiliki tujuan, artinya komunikasi usaha harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam, bergantung pada tujuan, situasi, dan kondisinya. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan. Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan. Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen. a. b. c. d. e. f. 2. Unsur-unsur negoisasi usaha Adanya partisipan, yaitu pihak-pihak yang menyampaikan pengajuan dan penawaran. Adanya perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak. Terdapat pengajuan dan penawaran. Terdapat kesepakatan sebagai hasil negosiasi. Jika tidak tercapai kesepakatan, negosiasi pun tidak akan terjadi. a. b. c. d. D. Unsur-Unsur Komunikasi dan Negosiasi Usaha


16 Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi Komunikasi usaha Sebagaimana halnya proses komunikasi pada umumnya, proses komunikasi usaha juga terjadi melalui tahap-tahap komunikasi dan dimulai ketika pengirim pesan mengonseptualisasikan ide atau pesan dan diakhiri dengan umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan. Negosiasi usaha Negosiasi dilakukan biasanya karena ada satu pihak yang merasa kurang puas atau kurang sesuai terhadap suatu hal sehingga perlu untuk membuat kesepakatan lagi melalui sebuah metode negosiasi. Proses negosiasi tidak hanya terjadi di lingkungan bisnis dan lingkungan tempat jual beli. 1. 2. E. Kapan Komunikasi dan Negosiasi Dilakukan?


Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi DAFTAR PUSTAKA https://cpssoft.com/blog/bisnis/pengertian-komunikasi-bisnis https://www.gurupendidikan.co.id/teknik-negosiasi-bisnis/ https://www.akseleran.co.id/blog/komunikasi bisnis/


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Direktorat Kursus dan Pelatihan 2021


Click to View FlipBook Version